Disusun oleh :
Nama : Safitri
NIM : 11140040
Jurusan : Manajemen
1
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA BANTEN
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga
merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun
islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah,dan Penulis sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya kepada dosen dan semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan
dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.
2
BAB I
LATAR BELAKANG
Provinsi banten adalah pecahan dari provinsi jawa barat, yang terbentuk pada
tanggal 04 Oktober 2000 hasil dari deklarasi rakyat banten pada tanggal 18 tahun 1999
berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2000.
Hasil sensus penduduk tahun 2010 Badan Pusat Statistik jumlah penduduk sebanyak
10.632.166 jiwa , dengan mayoritas penduduknya beragama islam dan terkenal religius.
hal ini dapat dilihat dari terdapat banyaknya pondok pesantren di tanah banten dan latar
belakang sejarah kesultanan banten yang dipimpin oleh para tokoh agama islam secara
turun-temurun.
Saat ini Industri perbankan adalah salah satu industri penting yang menopang
perekonomian dan pembangunan Indonesia,dan juga kemajuan perbankan dijadikan
sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi dan inflasi .
Salah satu industri perbankan yang membangun perekonomian Indonesia adalah Bank
Pembangunan Daerah (BPD) .diseluruh daerah di Indonesia terdapat banyak
perbankan daerah yang diadopsi dari nama daerah tersebut, seperti Bank DKI (provinsi
DKI Jakarta), Bank BJB ( provinsi jawa barat ), Bank Aceh, Bank NTB dan perbankan
daerah lainnya.
Saat ini (Bank Banten) sudah memiliki 60 ribu nasabah, itu pun UKM seluruhnya.
Bank Banten memiliki 145 kantor cabang di seluruh Indonesia. Di Banten sendiri sudah
mempunyai 10 kantor.
Bank Banten melayani nasabah simpanan, penyaluran kredit serta jasa-jasa lainnya
dan akan menjadi mitra Pemprov Banten dalam melakukan pengelolaan kas daerah
Dengan hadirnya Bank Banten sebagai agent of development sesuai dengan visinya
“menjadi bank yang terbaik dan menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat” diharapkan
mampu memajukan dan mendukung program pembangunan untuk pertumbuhan
3
ekonomi dan kemakmuran masyarakat Banten.
DAFTAR ISI
BAB I
Latar Belakang .................. …………………………………………………………...3
Daftar isi…….………...…….…………………………………………………………..4
BAB II
1.Pembahasan……………….…………………………………………………………5
Sejarah Perkembangan Profinsi Banten
3. Demografi Banten…………………………………………………………………...6
a. Penduduk
b. Ekonomi
c. Perhubungan Darat
d. Kota Mandiri
e. Industri Banten
f. Kabupaten dan Kota
g. Daerah-Daerah Penting Lainnya
KESIMPULAN …………………………………………………………...………...17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...18
4
BAB II
PEMBAHASAN
OJK bersifat spin off dapat melahirkan Bank syariah yang besar. Sejalan dengan
ini permodalan juga akan bertumbuh. Perkembangan yang pesat dinilai OJK
sukar dicapai apabila entitas syariah ini terus berada dalam perseroan yang
sama.
Achmad juga mengutarakan saat ini terdapat tiga Bank pembangunan daerah
(BPD)yang berencana alih haluan jadi Bank syariah secara penuh. Dua diantara
BPD yang dimaksud adalah PT Bank NTB dan PT Bank Aceh. Bagi achmad ,
konversi bisnis yang ditempuh Bank Aceh tersebut berpotensi memperlebar
pangsa pasar Bank syariah. Pasalnya data statistik perbakan syariah ke depan
bakal mencakup pula aset Bank Aceh sekitar Rp.22 triliun.
5
2. Demografi Provinsi Banten
A. Penduduk
Orang Banten menggunakan bahasa Banten. Bahasa Banten adalah salah satu
dialek bahasa Sunda yang lebih dekat kepada bahasa Sunda kuna yang pada
tingkatan bahasa Sunda modern dikelompokkan sebagai bahasa kasar.
Perbedaan tata bahasa antara Bahasa Banten dan Bahasa Sunda dikarenakan
wilayah Banten tidak pernah menjadi bagian dari Kesultanan Mataram sehingga
tidak mengenal tingkatan halus dan sangat halus yang diperkenalkan oleh
Mataram. Bahasa ini dilestarikan salah satunya melalui program berita Beja ti
Lembur dalam bahasa Banten yang disiarkan oleh siaran televisi lokal di wilayah
Banten.
6
B. Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari
sektor industri pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel, dan
restoran (17,13%), pengangkutan, dan komunikasi (8,58%), serta pertanian yang
hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri
menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan
(20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
C . Transportasi
Provinsi Banten yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi
yang sangat strategis, dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar baik
skala lokal, regional, nasional, bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap
pergerakan barang, dan penumpang yang dari, dan ke pusat-pusat kegiatan
nasional, wilayah, maupun lokal yang ada di Provinsi Banten menjadi sangat
penting dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi
Banten.
Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang. Di dalamnya
terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya
barang, dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
7
Perhubungan darat
Hingga tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km berada dalam
kondisi baik, 214,314 km dalam kondisi sedang, dan sepanjang 26,840 dalam
kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total
panjang jalan sebesar 889,01 km berada dalam kondisi baik sebesar 203,670
km, kondisi sedang 380,020 km, dan kondisi rusak sebesar 305,320 km. Ruas
jalan nasional di wilayah Provinsi Banten pada saat ini mempunyai volume lalu-
lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu
karena adanya aktivitas perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat
perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar
badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-
Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKI. Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan
provinsi pada umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas
rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas pada umumnya bersifat lokal yang
terjadi pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
Terminal
Angkutan Umum
8
Kereta api
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9
kilometer, hanya 48% merupakan jalur rel yang masih beroperasi dengan rata–
rata jumlah pergerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari, dan kereta
barang sebanyak 16 kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana
tersebut berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula pada
jumlah angkutan penumpang, dan barang. Jaringan kereta api di wilayah
Provinsi Banten sepanjang 305,90 km merupakan ‘single track’ yang terdiri dari
lintas operasi Merak-Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang
141,6 km, dan lintas tidak operasi (jalur mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-
Bayah, dan Cigading-Anyer Kidul sepanjang 164,3 km. Dan saat ini jalur kereta
mulai dari Stasiun Maja - Citeras - Rangkasbitung akan menjadi bagian
dari Kereta Rel Listrik.
Perhubungan laut
Perhubungan udara
9
D. Kota Mandiri
Pada umumnya wilayah kota mandiri berada di Kota Tangerang dan Tangerang
Selatan. Di wilayah ini juga tumbuh Mall.
Mall Terbaik yang siap bersaing dengan Mall – Mall lainnya di Indonesia. Sebut
saja AEON Mall. Salah satu Mall Jepang ini membuka cabangnya di Indonesia.
Ada Jug Mall At Alam Sutera, Living World, FX Bintaro, Lippo Supermall, hingga
Sumarecon Serpong semuanya ada di Tangerang yang merupakan wilayah
perbatasan antara Banten dan Jakarta.
E. Industri Banten
Industri Baja, PT. Krakatau merupakan salah satu yang terbesar menyumbang
Pendapatan Daerah bagi Propinsi ini. Industi milik BUMN bukan hanya
berkembang dalam pengelolaan baja tetapi juga mengolah air minum oleh salah
satu anak perusahaannya PT. Krakatau Tirta Sari. Industri di Banten juga
merupakan tempat tampungan bagi Industri yang mendukung arus keluar masuk
barang dari kota Jakarta.
10
F . Kabupaten dan Kota
Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan 4 kotamadya. Berikut adalah daftar
kabupaten, dan kotamadya di Banten, beserta ibu kota.
11
Masyarakat Provinsi Banten memiliki SDM tidak kalah dengan masyarakat
provinsi lainya,Berikut presentasi pendidikan masyarakat banten menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2014 dari SD sampai Perguruan Tinggi :
a. Pendidikan
12
Universitas Pembangunan Jaya
Universitas Teknologi Nusantara Cilegon
Universitas Swiss German Serpong
Universitas Pamulang
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Universitas Pramita Indonesia
Universitas Mathla'ul Anwar Banten
Universitas Banten Jaya Serang, Banten
Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya
Bumi Serpong Damai
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa
Banten (STIE Bina Bangsa Banten)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Yuppentek Tangerang
STIA Maulana Yusuf Banten
STAKAD
STKIP Setia Budhi Rangkasbitung
Bina Sarana Informatika
Perguruan Tinggi Raharja Tangerang
Politeknik Piksi Input Serang
Politeknik Krakatau,Cilegon
Institut Ilmu Al Qur`an,Serang
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Qalam
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
Surya, Gading Serpong
Sekolah Tinggi Agama Cahaya Madani Boarding
School
Universitas Pamulang, Pamulang,Tangerang
Selatan
Universitas Multimedia Nusantara, Summarecon
Serpong, Tangerang
Surya University, Summarecon Serpong, Tangerang
13
Dalam beberapa hal, Bank Konvesional dan Bank
Syariah memiliki persamaan terutama dalam sisi teknis penerimaan uang,
mekanisme transfer, teknologi computer, yang digunakan, syarat-syarat umum
untuk memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, Proposal, Laporan
keuangan dan sebagainya. Disamping itu, antara Bank syariah dan Bank
Konvesional memiliki perbedaan yang sanggat prinsipil yakni menyangkut akad-
akad yang ditetapkan, aspek legalitas, struktur organisasi, bidang usaha yang
dibiayai, dan lingkungan kerja. Berikut ini adalah kelebihan Bank Syariah dari
pada Bank Konvesional. :
Didalam Bank Syariah akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan
ukrawi, karenaakad yang dilakukan berdasarkan ketentuan syari’at Islam.
Didalam perbankan Syariah, apabila pihak-pihak yang melakukan adad atau
transaksi melanggar kesepakatan / perjanjian yang telah disepakati dan
ditandatangani maka konsekuensi hokum yang akan diterima tidak hanya ketika
hidup didunia saja tetapi juga kelak dihari akhirat. Semua hal baik pihak-pihak ,
baik barang, jasa maupun pelaku-pelaku yang terlibat dalam setiap akad
transaksi perbankan syariah harus memenuhi ketentuan-ketentuan
syari’ahsebagai berikut:
Rukun: Penjual, Pembeli, Barang, Harga dan akad ( ijab-qabul/transaksi)
Syarat-Syarat yaitu:
Barang dan Jasa harus Halal, karena itu segala bentuk akad / transaksi
atas barang dan jasa yang haram menjadi batal / haram demi syari’ah
Harga barang dan jasa harus jelas
Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan berdampak pada
biaya transportasi
Barang yang menjadi obyek transaksi harus sepenuhnya dalam
kepemilikan yang sah. Tidak diperbolehkan oleh syari’ah melakukan akad/
transaksi jual beli atas barang atau seseuatu yang belum dimiliki atau
dikuasai, seperti yang terjadi pada transaksi short sale dipasar modal.
Lembaga penyelesaian sengketa
Berbeda dengan perbankan konvesional, jika pada perbankan syariah
terjadi perselisihan antara Bank nasabahnya maka kedua belah pihak tida
menyelesaikanya di Pengadilan Negri tetapi di Badan Arbitrase Syariah
Nasional ( BASYARNA ).
Lembaga inilah yang mengatur penyelesaian sengketa yang terjadi antara
perbankan syariah dan nasabahnya. Lebaga ini didirikan atas kerjasama
Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majlis Ulama Indonesia ( MUI).
Karena itu BASYARNAS dalam menyelesaikan sengketa yang menyangkut
perbankan syariah mengacu pada hukum materi syari’ah.
Penyelesaian sengketa melalui BASYARNAS sesuai dengan pasal 55 ayat
(2) UU No.21 Tahun 2008 yang berbunyi :
14
“ Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian
sengketa selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ,
penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi akad”.
Maka jika dalam akad dituangkan bahwa penyelesaian
sengketa melalui arbitrase, hal ini dimungkinkan terjadi
sesuai dengan kesepakatan para pihak yaitu Bank dan Nasabah.
Selain itu dengan amandemen Undang-Undangperadilan Agama,
maka penyelisian sengketa dapat dilaksanakan do Pengadilan
Agama. Hal ini dimungkinkan karena Undang-Undang tersebut secara
eksplisit dalam pasal 49 menyebutkan bahwa Pengadilan Agama
dapat menyelesaikan sengketa ekonomi Islam. Hal ini juga dituangkan
dalam pasal 55 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 yang berbunyi.”
Penyelesaian sengketa perbankan syariah dilakukan oleh pengadilan
dalam lingkungan Peradilan Agama”.
b. Struktur Organisasi
Fungsi utama para ulama dalam Dewan Pengawasan Syariah (DPS) adalah
mengawasi jalanya oprasional Bank Suariah sehari-hari agar selalu sesuai
dengan petunjuk dan ketentuan-ketentuan syari’at Islam. Hal ini karena akad/
transaksi yang berlaku didalam system perbankan syariah sangat berbeda
dengan akad / transaksi yang berlaku didalam perbankan Konvesional. Dalam
kaitan ini dalam system perbankan Syariah diperlukan garis-garis panduan
(guidelines) yang berada pula dengan system perbankan Konvesional. Garis
panduan ini disusun dan ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional. Dalam pada
itu Dewan Pengawasan Syariah (DPS) harus membuat pernyataan secara
berkala (biasanya setiap tahun) bahwa Bank Syariah yang diawasi telah berjalan
sesuai atau tidak sesuai dengan syari’at Islam. Pernyataan DPS ini disampaikan
dalam buku laporan tahunan (annual raport) Bank yang bersangkutan. Tugas
15
lain Dewan Perwakilan Syariah (DPS) adalah meneliti dan membuat
rekomendasi atas produk baru Bank Syariah yang diawasinya. Dengan demikian
DPS bertindak sebagai penyaring pertama atas produk yang telah diteliti dan
difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional.
Dewan Syariah Nasional (DSN) dibentuk pada tahun 1997 dan merupakan hasil
rekomendasi dari Lokakarya Raksadana Syariah pada bulan juni tahun yang
sama. Lemaga ini merupakan lembaga otonomi dibawah Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan dipimpin oleh ketua umum MUI dan seorang sekertaris (ex-
officio). Kegiatan sehari-hari Dewan Syariah Nasional (DSN) ini dijelaskan oleh
Badan Pelaksanaan Harian dengan seorang ketua dan sekertaris serta beberapa
anggota. Fungsi utama Dewan Syariah Nasional adalah mengawasi produk-
produk lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan syari’at Islam. Dewan ini
bukan hanya mengawasi lembaga-lembaga keuangan syariah lain, seperti
Asuransi, Reksadana, Modal Ventura dan sebagainya. Untuk keperluan
pengawasan tersebut Dewan Syaiah Nasional membuat garis panduan produk
syariah yang diambil dari sumber-sumber hukum islam. Garis panduan ini
menjadi dasar pengawasan bagi Dewan Pengawasan bagi Dewan Pengawas
Syariah yang terdapat disetiap lembaga-lembaga keuangan syariah dan menjadi
dasar acuan dalam pengembangan produk-produknya. Selain itu Dewan Syariah
Nasional bertigas memberikan rekomendasi kepada para ulama yang akan
ditugaskan sebagai Dewan Pengawas Syariah pada suatu lembaga keuangan
syariah tertentu. Dewan Syariah Nasional dapat memberikan teguran kepada
lembaga keuangan syariah yang dipandang telah menyimpang dari garis
panduan perbankan syariah dan petunjuk syari’at Islam. Hal ini dilakukan setelah
menerima dan mendapat laporan dari Dewan Pengawas Syariah lembaga
keuangan atau perbankan syariah yang bersangkutan. Jika lembaga keuangan
atau Perbankan Syariah tersebut tidak mengindahkan teguran yang diberikan,
Dewan Syariah Nasional dapat mengusulkan kepada otoritas yang berwenang,
seperti Bank Indonesia dan Daoertemen Keuangan, untuk memberikan saksi
hokum yang berlaku agar lembaga keuangan atau perbankan syariah tersebut
tidak melakukan tindakan-tindakan yang lebih jauh dari ketentuan dan petunjuk
syari’ah.
16
Di dalam bank syariah bisnis dan usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari
ketentuan dan petunjuk syari’ah. Karena itu Bank syariah tidak diperlukan
membiayai bisnis dan usaha yang diharamkan oleh syari’ah. Lembaga keuangan
syariah dan perbankan syariah tidak akan memperhatikan permohonan
pembiayaan dari suatu usaha atau bisnis sebelum mendapatkan kejelasan dan
kepastian akan beberapa hal pokok sebagai berikut:
KESIMPULAN
17
Dari berbagai sumber yang kami dapat untuk menjadi satu dalam bentuk makalah
seperti ini saya telah mencari pada beberapa sumber dan kesimpulannya Bank Banten
sebagai Bank Syariah harus segera di realisasikan, karena sesuai dengan kondisi
masyarakat Banten yang mayoritas penduduknya adalah muslim/beragama islam.
Kita sudah mengenal berbagai Bank Syariah yang terdapat diseluruh Indonesia
khususnya diprovinsi Banten. Bank Syariah Banten harusnya mempunyai visi dan misi
yang selaras dengan budaya, falsafah dan karakter masyarakat Banten, serta bertujuan
untuk membangun provinsi Banten baik dalam bidang pendidikan, perekonomian,
infrastruktur, perindustrian,SDM dan Bidang lainnya.
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT makalah ini dapat
terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat saya sampaikan dan tuliksan
dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka saya selaku penulis memohon maaf
yang sebesar besarnya serta besar harapan serta untuk mendapatkan saran-saran
yang bermanfaat.
Salam Hangat
Safitri
DAFTAR PUSTAKA
18
www.banten.bps.go.id
http://kabartanggerang.com/
http://wikipedia.com/
bantenprov.go.id
moslemwiki.com/propinsi_banten
banksyariahcenter.blogspot.com
www.radarbanten.co.id
19