Anda di halaman 1dari 19

BANK

DKI
Dipresentasikan oleh Kelompok 10
Anggota Tim :

1. Thivany Prameswati
2. Pratiwi Dewi
LATAR BELAKANG
Bank adalah suatu lembaga keuangan intermediasi yang
umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima
simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan surat
sanggup bayar. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang
berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-
undang perbankan, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah Bank DKI?


2. Apa Visi dan Misi Bank DKI?
3. Apa Produk Bank DKI?
4. Apa Layanan Bank DKI?
5. Dimana Kantor Cabang Bank DKI?
TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui
tentang Sejarah Bank DKI d. Untuk mengetahui
b. Untuk memahami tentang Layanan Bank DKI
tentang Visi dan Misi Bank e. Untuk mengetahui tentang
DKI Cabang Bank DKI
c. Untuk mengetahui tentang
Produk Bank DKI
SEJARAH BANK DKI
• Pada tahun 1961, Pendirian
Bank DKI pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama “PT Bank
Pembangunan Daerah Djakarta Raya” sebagaimana termaktub dalam
Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perusahaan Bank Pembangunan
Daerah Djakarta Raya (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya)
No. 30 tanggal 11 April 1961 dibuat oleh dan di hadapan Eliza Pondaag
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penetapan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/31/13
tanggal 11 April 1961 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta No. 1274 tanggal 26 Juni 1961 serta telah
diumumkan dalam Tambahan No. 206 Berita Negara Republik Indonesia
No. 41 tanggal 1 Juni 1962.
SEJARAH BANK DKI
• Pada tahun 1978, Perubahan Bentuk Badan Hukum dan Nama Menjadi
PD BPD Jaya
Dalam rangka penyesuaian ketentuan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank
Pembangunan Daerah dan berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta
No. 6 Tahun 1978 tanggal 21 Agustus 1978 tentang Bank Pembangunan
Daerah Jakarta (BPD Jaya), bentuk Badan Hukum Perusahaan diubah
dari Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya
menjadi Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta. Berdasarkan
Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 dilakukan
penambahan modal dasar dari sebesar Rp50.000.000.000 menjadi
sebesar Rp300.000.000.000.
SEJARAH BANK DKI
• Pada tahun 1992, Aktivitas Sebagai Bank Devisa
Pada tanggal 30 November 1992, Bank DKI memperoleh ijin untuk
melakukan aktivitas sebagai Bank Devisa berdasarkan Keputusan
Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR.
SEJARAH BANK DKI
• Pada tahun 1999, Perubahan Bentuk Badan Hukum dan Nama Menjadi
PT. BPD DKI Jakarta
Pada tanggal 1 Februari 1999, Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta
selaku Pemegang Saham menerbitkan Peraturan Daerah Propinsi DKI
Jakarta No. 1 tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank
Pembangunan Daerah DKI Jakarta dari Perusahaan Daerah menjadi
Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta, sehingga
bentuk Badan Hukum Perusahaan yang semula Perusahaan Daerah (PD)
berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan modal dasar sebesar
Rp700.000.000.000 sebagaimana tercantum dalam Akta No. 4 tanggal
6 Mei 1999 tentang Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh
dan dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H., di Jakarta dan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-
8270.HT.01.01.Th. 99 tanggal 7 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita
Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999.
SEJARAH BANK DKI
• Pada tahun 2004, Pendirian Unit Usaha Syariah
Pada 16 Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan
operasional berdasarkan prinsip syariah berdasarkan
Surat Bank Indonesia No. 6/39/DpbS, tanggal 13 Januari
2004 tentang prinsip pembukaan kantor cabang syariah
Bank dalam aktivitas komersial Bank.
SEJARAH BANK DKI
• Pada tahun 2008, Perubahan Bentuk Badan Hukum dan Nama
Menjadi PT. BPD DKI Jakarta
Pada tanggal 1 Februari 1999, Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta
selaku Pemegang Saham menerbitkan Peraturan Daerah Propinsi DKI
Jakarta No. 1 tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank
Pembangunan Daerah DKI Jakarta dari Perusahaan Daerah menjadi
Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta, sehingga
bentuk Badan Hukum Perusahaan yang semula Perusahaan Daerah
(PD) berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan modal dasar
sebesar Rp700.000.000.000 sebagaimana tercantum dalam Akta No.
4 tanggal 6 Mei 1999 tentang Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang
dibuat oleh dan dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H., di Jakarta dan
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan
No. C-8270.HT.01.01.Th. 99 tanggal 7 Mei 1999 dan diumumkan dalam
Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999.
VISI & MISI BANK DKI

Visi Bank DKI “Menjadi Bank Pilihan Untuk


Jakarta yang Maju dan Sejahtera”

Misi Bank DKI “Mendukung pertumbuhan


Jakarta melalui pengembangan UMKM,
kemudahan bertransaksi dan mewujudkan
sistem transaksi non-tunai.”
PRODUK & LAYANAN
1. Consumer Banking
2. Micro & SME Banking
3. Commercial & Corporate Banking
4. Treasury & International Banking
5. Tabungan Simpeda iB
6. Tabungan iB Taharoh (Haji dan Umroh)
7. TabunganKu iB
8. SimPel iB
9. Tabungan Qurban iB Sejahtera
10. Giro iB
11. Deposito iB
12. Wakaf Uang
13. Gadai Emas iB/Rahn
DEPOSITO BANK DKI
Deposit adalah sarana penyimpanan dana dalam bentuk
investasi dengan prinsip Mudharabah atau bagi hasil
antara Bank dan Nasabah, dengan nisbah sesuai
kesepakatan.
Keuntungan Deposito iB:
1. Bebas biaya penalti pencairan sebelum jatuh tempo
2. Dapat dijadikan agunan pembiayaan
3. Setoran minimal hanya Rp1.000.000,- (Satu Juta
Rupiah)
4. Dana aman dan terjamin
5. Diikutsertakan dalam program penjaminan
pemerintah
6. Bagi hasil kompetitif
7. Dapat menambah pada pokok deposito, diambil tunai
atau dipindah bukukan.
KREDIT BANK DKI

1. Kredit Modal Kerja 2. kredit Investasi 3.Kredit Kontraktor


Jakarta

4. Kredit Kecil Monas 5. Kredit UMKM


KANTOR CABANG
1. Kantor Cabang Lampung; 2 caabang
(Kota Bandar Lampung)

2. Kantor Cabang Tangerang; 15 cabang


(Karawaci, Cibodas, Jatiuwung, Alam Sutera, Poris Daan Mogot, Ciledug)

3. Kantor Cabang Jakarta Pusat; 20 cabang


(Tanah Abang, Gambir, Kec. Senen, Ks. Tubun, Balaikota, Menteng)

4. Kantor Cabang Jakarta Barat; 62 cabang


(KCP Daan Mogot, Kec.Kembangan, Pasar Cakung, Tanjung Duren, Kebun Jeruk, Pasar Slipi, Kec.
Tambora, Capem Tomang, Glodok, Pasar Palmerah)

5. Kantor Cabang Jakarta Barat; 91 cabang


(Kebayoran Baru, Pasar Minggu, Pasar Senta, Cilandak, Kec. Jagakarsa, Mapang Prapatan, Capem
Kemang, MT. Haryono, Manggarai, Pondok Labu, Cipulir)

6. Kantor Cabang Jakarta Timur; 20 cabang


(Kali Malang, Mataram, KCP Rawamangun, KCP Dewi Sartika, KCP Pondok Kelapa, KC Otista, Kec.
Ciracas, Kec. Cakung, KK Disorla, Kec. Duren Sawit.
KESIMPULAN
1.Kesimpulan Menurut Thivany Prameswati:
Dengan peran sentralnya dalam menyediakan layanan keuangan di DKI Jakarta, Bank DKI
memainkan peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan finansial
masyarakat serta bisnis di wilayah tersebut.

2. Kesimpulan Menurut Pratiwi Dewi:


Melalui partisipasinya dalam program pembangunan dan inisiatif sosial, Bank DKI tidak hanya
menjadi lembaga keuangan, tetapi juga mitra pembangunan yang berkontribusi pada perbaikan
kondisi sosial dan ekonomi di Jakarta. Keberhasilannya mencerminkan dedikasinya terhadap visi
pemerintah daerah dalam mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

3. Jadi Kesimpulannya menurut kami adalah Dengan perannya yang sentral dalam menyediakan
layanan keuangan di DKI Jakarta, Bank DKI tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial masyarakat
dan bisnis, tetapi juga aktif berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan proyek-proyek sosial di
wilayah tersebut. Keberhasilan bank ini mencerminkan dedikasinya terhadap visi pembangunan
pemerintah daerah, menjadikannya mitra yang efektif dalam mewujudkan pertumbuhan yang
berkelanjutan dan perbaikan kondisi sosial di Jakarta.
SARAN
Sebagai langkah ke depan, disarankan agar Bank DKI
memperluas inisiatif keuangan inklusif dengan mendesain
produk dan layanan yang lebih mudah diakses oleh
masyarakat dengan tingkat akses terbatas. Peningkatan
kerjasama dengan lembaga pemerintah setempat dan
pelaku industri dapat memperkuat kontribusi positif Bank
DKI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat di wilayah Jakarta. Dengan
memperhatikan aspek ini, diharapkan Bank DKI dapat
terus berkembang sebagai agen perubahan yang
berdampak positif dalam dunia perbankan daerah.
TERIMA KASIH
Atas perhatian dan
kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai