Makalah Kelompok 4 Maben-1
Makalah Kelompok 4 Maben-1
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Mishbah Aufa 1911212042
2. Muhammad Bagas Adrian 1911212041
3. Nada Nisrina 2011216001
4. Khairanti Partasya 2011216005
5. Nessa Iskandar 1911211047
6. Emlly Tria Ananda 1911212031
7. Panesa Anggraila 1911211040
8. Naufal Agil Nasher 1911213033
9. Dicki Kurnia Pratama 1811213037
DOSEN PENGAMPU :
TRISFA AUGIA, M.Sc
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen SDM Kesehatan Dalam
Penanggulangan Bencana” ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami, dan kepada
teman-teman yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Penulis
memohon maaf jika dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran, kritik, ataupun tanggapan yang membangun dari
pembaca, agar penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4
Bab II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Dalam Penanggulangan
Bencana........................................................................................................6
2.2 Pendayagunaan Tenaga Kesehatan............................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Mendeskripsikan definisi perencanaan kebutuhan SDM kesehatan
2. Mengetahui bagaimana perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dalam
penanggulangan bencana dilakukan
3. Mengetahui apa saja masalah yang ada pada SDM kesehatan
4. Memahami bagaimana kompetensi tenaga kesehatan dalam keadaan bencana
5. Memahami bagaimana pendayagunaan tenaga kesehatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pra Bencana
Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan pada masa pra bencana
menyangkut penempatan SDM Kesehatan dan pembentukan Tim
Penanggulangan Krisis akibat Bencana.Dalam perencanaan penempatan
SDM Kesehatan untuk pelayanan kesehatan pada kejadian bencana perlu
memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Analisis resiko pada wilayah rawan bencana
b. Kondisi penduduk di daerah bencana (geografi, populasi, ekonomi, sosial
budaya dan sebagainya)
c. Ketersediaan fasilitas kesehatan
6
d. Kemampuan SDM Kesehatan setempat
e. Kebutuhan minimal pelayanan kesehatan di wilayah setempat.
7
a. Tim Gerak Cepat
Yaitu tim yang diharapkan dapat segera bergerak dalam waktu 0-24
jam setelah ada informasi kejadian bencana. Tim Gerak Cepat ini terdiri
dari:
1) Pelayanan Medik
a) Dokter umum/BSB : 1 org
b) Dokter Spesialis Bedah : 1 org
c) Dokter Spesialis Anaestesi : 1 org
d) Perawat mahli (perawat bedah, gawat darurat) : 2 org
e) Tenaga DVI : 1 org
f) Apoteker/Asisten Apoteker : 1 org
g) Sopir ambulans : 1 org
2) Surveilans Epidemiolog/Sanitarian : 1 org
3) Petugas Komunikasi : 1 org
b. Tim RHA
Yaitu tim yang bisa diberangkatkan bersamaan dengan Tim Gerak
Cepat atau menyusul dalam waktu kurang dari 24 jam. Tim ini minimal
terdiri dari:
1) Dokter umum : 1 org
2) Epidemiolog : 1 org
3) Sanitarian : 1 org
8
3) Perawat (D3/ S1 Keperawatan)
4) Perawat Mahir
5) Bidan (D3 Kebidanan)
6) Sanitarian (D3 kesling/ S1 Kesmas)
7) Ahli Gizi (D3/ D4 Kesehatan/ S1 Kesmas)
8) Tenaga Surveilans (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas)
9) Entomolog (D3/ D4 Kes/ S1 Kesmas/ S1 Biologi)
9
10) Ahli gizi : 2 – 4 org
10
e. Kurangnya minat SDM kesehatan untuk bertugas di daerah bencana atau
konflik karena tidak adanya jaminan keselamatan dan keamanan.
f. Belum semua daerah mempunyai Tim Reaksi Cepat penanggulangan krisis
akibat bercana.
g. Masih adanya daerah yang belum pernah menyelenggarakan pelatihan-
pelatihan dalam penanggulangan krisis akibat bencana.
h. Masih adanya daerah yang belum pernah menyelenggarakan gladi
penanggulangan krisis akibat bencana.
i. Pelayanan kesehatan pada saat kejadian bencana seringkali terhambat oleh
karena masalah kekurangan SDM Kesehatan.
j. Dibutuhkan masa pemulihan yang cukup lama bagi SDM Kesehatan yang
menjadi korban bencana sehingga mengganggu kelancaran pelaksanaan
pelayanan kesehatan di daerah bencana.
11
Tugas dan Peran setiap team penanganan bencana:
1. Team Pendukung
Kelompok ini melakukan analisis kemungkinan-kemungkinan dari resiko
yang terjadi di Rumah Sakit. Beberapa tanggung jawab mereka adalah:
a. Mengamankan perlengkapan rumah sakit
b. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan setelah bencana, termasuk air
bersih, makanan dan pengobatan yang dibutuhkan.
c. Menggambar dari peta daerah tersebut lokasi dari rumah sakit serta
mengidentifikasi tempat yang aman atau yang berbahaya
d. Mengaktifkan sistem manajemen bencana di rumah sakit
3. Team Pencarian
Kelompok ini bertujuan untuk pencarian dan penyelamatan pada saat dan
selama terjadinya bencana. Kegiatan utama mereka adalah:
a. Membangun penyidikan untuk mencari korban dan yang terjebak
12
b. Melakukan observasi dari kerusakan di daerah tersebut dan mencegah orang
untuk masuk di daerah tersebut
c. Memindahkan dan mengevakuasi yang cedera dari tempat yang berbahaya
ke tempat yang aman.
13
e. Melakukan evakuasi di Rumah Sakit apabila terjadi kebakaran
6. Team Pemulihan
Bagian dari team pemulihan adalah
a. Pemulihan jangka panjang dan membantu menstabilkan kondisi rumah sakit
b. Melakukan pelayanan kesehatan ulang di rumah sakit
c. Menyediakan bantuan fisik dan psikologis pada pasien, korban yang terluka
dan pada mereka yang kehilangan anggota keluarganya
7. Team Rekonstruksi
Bagian dari tanggung jawab team rekonstruksi adalah
a. Mempertimbangkan area yang rusak dari rumah sakit b
b. Merekonstruksi struktur kerusakan yang ada di Rumah Sakit
c. Pembangunan jangka panjang dari gedung
14
Langkah-Langkah mobilisasi yang dilakukan:
a. Menyiagakan SDM Kesehatan untuk ditugaskan ke wilayah yang
terkena bencana
b. Menginformasikan kejadian bencana dan meminta bantuan melalui:
1) Jalur administrasi/Depdagri (puskesmas-camat-bupati-gubernur-
mendagri)
2) Jalur administrasi/Dopkos (puskesmas-Dinkes Kab/Kota-Dinkes
Prov-Depkes)
3) Jalur rujukan medik (puskesmas-RS Kab/Kota-RS Prov-RS rujukan
wilayah-Ditjen Bina Yanmed/Depkes)
Setiap Provinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan telah memiliki Public Safety
Center (PSC) dan Tim Penanggulangan Krisis Akibat Bencana yang terdiri
dani Tim RHA, Tim Gerak Cepat dan Tim Bantuan Kesehatan, hal ini untuk
memudahkan pelaksanaan mobilisasi SDM Kesehatan pada saat kejadian
bencana. Kepala Dinas Kesehatan setempat bertindak sebagai penanggung
jawab pelaksanaan mobilisasi SDM Kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk
mobilisasi SDM Kesehatan di tingkat regional (lintas provinsi) dilakukan
sesuai ketentuan yang berlaku (sesuai jejaring rujukan medik) dan
berkoordinasi dengan Depkes.
15
c. Pelatihan/kursus mengenai teknis medis dan penanggulangan bencana
d. Melakukan gladi posko secara terstruktur, terprogam, terarah dan
terkendaliserta berkala.
e. Pertemuan ilmiah (seminar, workshop, dan lain-lain).
f. Pembahasan masalah pada rapat intern dalam lingkup kesehatan ataupun
secara terpadu lintas sektor di berbagai tingkat administratif.
16
d. Gizi :
1) Penanggulangan Masalah Gizi dalam Keadaan Darurat untuk
petugas Gizi
2) Surveilans Gizi untuk petugas Gizi
3) Konselor Gizi untuk petugas Gizi
4) Tatalaksana Gizi Buruk
e. Pelayanan Medik :
1) GELS (General Emergency Life Support) untuk dokter
2) PTC untuk dokter
3) APRC untuk dokter
4) Dental Forensik untuk dokter gigi
5) DVI untuk dokter dan dokter gigi
6) PONEK (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency
Komprehensif) untuk dokter spesialis obsgyn rumah sakit
7) ALTS untuk dokter
8) ACLTS untuk dokter
9) BLS untuk SDM Kesehatan
f. Pelayanan Penunjang Medik :
1) Pelatihan Fisioterapi
2) Pelatihan teknis Labkes untuk Pranata Labkes
3) Pelatihan untuk radiografer
g. Pelaynana Kefarmasian :
1) Perencanaan dann Pengelolaan Obat Terpadu
2) Pengelolaan Obat kabupaten/Kota
3) Pengelolaan Obat Puskesmas
4) Pemanfaatan Data Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO)
5) Pelatihan Sistem Informasi dan Investigasi Obat Bantuan
h. Manajemen Penanggulangan Krisis :
1) Pelayanan Manajemen Penanggulangan Krisis akibat Bencana
17
2) Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis pada Kedaruratan
Kompleks
3) Public Health in Complex Emergency Course
4) Health Emergencies Large Population (HELP) Course
5) Pelatihan Radio Komunikasi
i. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan :
1) Pelatihan/kursus dalam dan luar negeri (public health on disaster
management)
2) Pelatihan surveilans epidemiologi dalam keadaan bencana
3) Pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di regional center
4) Pelatihan RHA dan rapid respons sanitasi darurat
5) Pelatihan asisten dan ko-asisten entomologi
6) Pelatihan Ahli Epidemiologi Lapangan (PAEL)
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan Dalam Penanggulangan
Bencana. Amstrong, mendefinisikan MSDM secara sederhana yaitu, bagaimana
orang- orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan
organisasi (Alan Price, 1997). Sumber Daya Manusia: diisi relawan, tenaga
kesehatan, TNI/Polri, tenaga SAR dan desa siaga.Pada saat status keadaan darurat
bencana ditetapkan, BNPB dan BPBD mempunyai kemudahan akses yaitu salah
satunya di bidangpengerahan sumber daya manusia. Pengerahan sumber daya
manusia, peralatan, dan logistik dilakukan untuk menyelamatkan dan
mengevakuasi korban bencana, memenuhi kebutuhan dasar, dan memulihkan
fungsi prasarana dan sarana vital yang rusak akibat bencana.Pengerahan sumber
daya manusia, peralatan, dan logistik ke lokasi bencana harus sesuai dengan
kebutuhan. Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dalam penanggulangan krisis
akibat bencana mengikuti siklus penanggulangan bencana yaitu mulai dari pra,
saat, dan pasca bencana. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan bertujuan untuk
Distribusi, Mobilisasi , Peningkatan dan Pengembangan
3.2 Saran
Dari penulisan makalah ini, kelompok berharap agar pembaca ataupun
pendengar dapat memahami penjelasan tentang Manajemen SDM Kesehatan
Dalam Penanggulangan Bencana serta menjadikan makalah ini sebagai satu
acuan. Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu
kelompok mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah
ini dapat ditulis lebih baik lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan
Akibat Bencana. Jakarta; 2007.
20