Abstrak
Ceftriakson adalah obat golongan cephalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, yang membunuh bakteri dengan
menghambat sintesis dinding sel bakteri. Ceftriakson bisa mengikat ion kalsium dan membentuk presipitat yang tidak larut
sehingga bisa terbentuk hiperkalsiuria. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu batu saluran kemih akibat ceftriakson
meliputi riwayat keluarga positif, ceftriakson dosis tinggi yakni lebih dari 2 g/hari, aplikasi cepat dari obat, dehidrasi,
bersamaan dengan pemberian obat yang nefrotoksik, sedangkan beberapa penelitian lain menduga bahwa adanya kelainan
metabolik, seperti hiperkalsiuria dan hipositraruria yang membantu terbentuknya kristalisasi kalsium-ceftriakson.
Hiperkalsiuria merupakan kelainan terbanyak yang dijumpai pada penderita batu saluran kemih. Komposisi kimia yang
terkandung dalam batu ginjal dan saluran kemih dapat diketahui dengan menggunakan analisis kimia khusus untuk
mengetahui adanya kalsium, magnesium, amonium, karbonat, fosfat, asam urat oksalat, dan sistin. Ceftriakson juga bisa
menimbulkan presipitasi yang bersifat reversibel di dalam kandung empedu untuk membentuk suatu batu kandung
empedu (kolelitiasis). Komplikasi ini dikenal sebagai pseudolitiasis bilier atau kolelitiasis reversible. Hal yang penting adalah
bahwa batu saluran kemih akibat ceftriakson bersifat self-limited tanpa komplikasi jangka panjang.
Korespondensi: Iqbal Reza Pahlavi, alamat Jl. Abdul muis No. 9A Gedung Meneng, HP 08127224012, e-mail
rezapahlavi10@gmail.com
kalsium. Dikatakan hiperkalsiuria apabila kadar pada wanita lebih rendah dari pada laki-laki
kalsium yang diekskresikan melalui urin lebih dan kadar sitrat air kemih sebagai bahan
dari 7,5 mmol/24 jam atau lebih dari 6,2 penghambat terjadinya batu pada wanita lebih
mmol/24 jam. Berikut merupakan hal-hal yang tinggi dari pada laki-laki.9,10,11
menyebabkan hiperkalsiuria, yaitu peningkatan Batu saluran kemih banyak dijumpai
resopsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada orang dewasa yakni pada umur 30-60
pada hiperparatiroid primer atau pada tumor tahun. Umur terbanyak penderita batu saluran
paratiroid, peningkatan absorbsi kalsium pada kemih di dunia antara 20-50 tahun dan di
usus, gangguan kemampuan ginjal Indonesia antara 30-60 tahun. Kemungkinan
mereabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal, keadaan ini disebabkan adanya perbedaan
abnormalitas struktur biasanya pada daerah faktor sosial ekonomi, budaya dan diet. Jenis
pelvicokalises ginjal. Adapun beberapa batu saluran kemih terbanyak adalah jenis
penyakit atau keadaan yang dapat kalsium oksalat. Penelitian di Amerika Serikat
menyebabkan hiperkalsiuria adalah penyakit melaporkan persentase batu saluran kemih
herediter, keganasan, komsumsi vitamin D yaitu kalsium oksalat sebesar 72%, Kalsium
yang berlebihan, granulomatosis, fosfat 8%, Struvit 9%, Urat 7,6% dan sisanya
hipertiroidisme, imobilisasi lama, batu campuran. Angka kekambuhan batu
hiperparatiroidisme, dan penggunaan obat- saluran kemih dalam satu tahun 15-17%, 4-5
obat tertentu.3,4,5 tahun 50%, 10-20 tahun 75% dan 95-100%
Penyebab metabolik seperti dalam 20-25 tahun. Apabila hal ini terjadi maka
hiperkalsiuria merupakan penyebab utama akan terjadi peningkatan angka mortalitas dan
terjadinya batu saluran kemih akibat obat- morbiditas.12
obatan, walaupun kejadian batu karena obat Manifestasi yang ditimbulkan batu
merupakan hal yang jarang. Obat-obat saluran kemih dapat berupa rasa sakit yang
tersebut seperti Furosemide, Asetazolamide, ringan sampai berat dan dapat menimbulkan
Ciprofloksasin, Sulfonamid, Aminofilin, komplikasi seperti urosepsis dan gagal ginjal.
Kortikosteroid, Triamterene, Fenitoin, Batu saluran kemih dapat menimbulkan
Probenesid, Litium, Indinavir dan Ceftriakson.6,7 kegawatdaruratan bila batu tersebut turun
Ceftriakson adalah obat golongan dalam sistem kolektivus lalu menyebabkan
cephalosporin generasi ketiga dengan infeksi serta sumbatan dalam saluran kemih.
spektrum luas, yang membunuh bakteri Kelainan tersebut dapat menyebabkan nyeri
dengan menghambat sintesis dinding sel karena adanya dilatasi, oklusi, distensi dan
bakteri. Ceftriakson secara relatif mempunyai iritasi lokal dinding ureter atau dinding pelvis
waktu paruh yang panjang dan diberikan ginjal yang disertai edema dan inflamasi.
secara intavena dalam bentuk garam sodium. Sekitar 60-70% batu yang turun dengan
Ceftriakson secara cepat dapat terdifusi spontan sering disertai dengan nyeri kolik.13,14
kedalam jaringan, dan diekskresikan dalam
bentuk aktif yang tidak berubah pada ginjal Isi
sebesar 60% dan hati sebesar 40%. Setelah Batu saluran kemih (urolitiasis) adalah
pemakaian 1g, konsentrasi akan aktif secara penyakit dimana terdapat massa keras seperti
cepat dalam urin dan empedu selama 12-24 batu yang terbentuk di sepanjang saluran
jam, dengan rata-rata waktu paruh eliminasi kemih baik saluran kemih atas atau saluran
plasma 8 jam. Waktu paruh pada bayi dan kemih bawah, yang dapat menyebabkan nyeri,
anak-anak adalah 6,5 jam, sedangkan 12,5 jam perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan
pada pasien lebih dari 70 tahun. Jika fungsi infeksi. Obstruksi menyebabkan perubahan
ginjal terganggu, maka waktu paruh eliminasi struktur dan fungsi pada traktus urinarius dan
Ceftriakson akan meningkat.7,8 dapat berakibat disfungsi atau insufisiensi
Penyakit batu saluran kemih merupakan ginjal akibat kerusakan parenkim ginjal. Batu
penyakit yang banyak di derita oleh ini bisa terbentuk di dalam ginjal maupun di
masyarakat, dan menempati urutan ketiga di dalam kandung kemih. Batu ini terbentuk dari
bidang urologi. Angka kejadian batu saluran pengendapan garam kalsium, magnesium,
kemih pada laki-laki 3-4 kali lebih banyak dari asam urat, atau sistein. Batu tersebut dapat
wanita. Hal ini dikarenakan kadar kalsium air berukuran sekecil pasir hingga sebesar buah
kemih sebagai bahan utama pembentuk batu anggur. Batu yang berukuran kecil biasanya
Ceftriakson diabsorpsi lengkap setelah oleh karena itu tidak diperlukan penyesuaian
pemberian IM dengan kadar plasma dosis. Efek bakterisida ceftriakson dihasilkan
maksimum rata-rata antara 2-3 jam setelah akibat penghambatan sintesis dinding bakteri.
pemberian. Dosis multipel IV atau IM dengan Ceftriakson mempunyai stabilitas yang tinggi
interval waktu 12-24 jam, dengan dosis 0,5-2g terhadap beta-laktamase, baik terhadap
menghasilkan akumulasi sebesar 15-36% diatas penisilin maupun sefalosporin yang dihasilkan
nilai dosis tunggal. Sebanyak 33-67% oleh bakteri gram-negatif, gram-positif.19,24
ceftriakson yang diberikan akan diekskresikan Ceftriakson banyak digunakan untuk
dalam urin dalam bentuk yang tidak diubah mengobati penyakit infeksi. Waktu paruh
dan sisanya diekskresikan dalam empedu dan plasma yang panjang dan pemberian dosis satu
sebagian kecil dalam feses sebagai bentuk kali sehari merupakan kelebihan dari obat
inaktif. Setelah pemberian dosis 1g IV, kadar tersebut. Ceftriakson dapat berikatan dengan
rata-rata ceftriakson 1-3 jam setelah ion kalsium, menghasilkan suatu presipitat
pemberian adalah 501 mg/ml dalam kandung yang membentuk gumpalan bilier, juga dikenal
empedu, 100 mg/ml dalam saluran empedu, sebagai pseudolitiasis bilier. Kasus
0,98mg dalam duktus sistikus, 78,2 mg/ml pseudolitiasis bilier telah diketahui sebagai
dalam dinding kandung empedu dan 62,1 komplikasi penggunaan Ceftriakson, baik pada
mg/ml dalam plasma. Setelah pemberian dosis anak-anak maupun dewasa. Pada sepuluh
0,15-3g, maka waktu paruh eliminasinya kasus sebelumnya dikatakan bahwa
berkisar antara 5-8 jam, volume distribusinya Ceftriakson dapat menginduksi terjadinya batu
sebesar 5,70-13,5 L, klirens plasma 0,50-1,45 ginjal, namun belum ada investigasi prospektif
L/jam dan klirens ginjal 0,32-0,73 L/jam. Ikatan lebih lanjut yang dilakukan. 12,19,20
protein ceftriakson bersifat reversibel dan Meskipun perkembangan terbentuknya
besarnya adalah 85-95%. 20,22,23 batu saluran kemih atau gumpalan di saluran
Ceftriakson dapat menembus selaput kemih jarang terjadi, observasi terkini
otak yang mengalami peradangan pada bayi mengungkapkan bahwa prevalensi keduanya
dan anak-anak dan kadarnya dalam cairan otak lebih tinggi dari yang dipikirkan sebelumnya.
setelah pemberian dosis 50 mg/kg dan 75 Diperkirakan bahwa hiperkalsiuria bisa menjadi
mg/kg IV, berkisar antara 1,3-18,5 ug/ml dan subyek predisposisi pada pembentukan batu
1,3-44 ug/ml. Pada orang dewasa yang sehat, saluran kemih akibat induksi Ceftriakson.
farmakokinetik ceftriakson hanya sedikit sekali Meskipun telah dilakukan beberapa uji, namun
terganggu pada usia lanjut dan juga pada mekanisme yang mendasari terjadinya batu
pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati, saluran kemih akibat induksi Ceftriakson masih
belum jelas dimengerti. 6,11,16,20
Studi klinik yang telah dilakukan minggu. Lokasi dari batu itu sendiri sangat
mengungkapkan suatu dugaan bahwa berpengaruh, dimana batu pada bagian bawah
ceftriakson dapat menimbulkan presipitasi ginjal akan menghilang dalam waktu yang
yang bersifat reversibel di dalam kandung lama, bahkan tidak menghilang. 14,20,28
empedu untuk membentuk suatu batu Hal yang mungkin terjadi bahwa reaksi
kandung empedu (kolelitiasis). Komplikasi ini dan presipitasi berkelanjutan dari ceftriakson
dikenal sebagai pseudolitiasis bilier atau dengan kalsium dalam tubulus renalis
kolelitiasis reversibel. Satu studi prospektif menyebabkan gangguan reabsorbsi kalsium di
menunjukkan pseudolitiasis bilier pada 24-45% tubulus, menghasilkan ekskresi kalsium di urin
pasien yang diterapi dengan ceftriakson.6,25 yang eksesif. Pada kondisi fisiologis >95%
Pseudolitiasis bilier atau biliary sludge kalsium yang disaring dari darah ke urin
terbentuk apabila terdapat konsentrasi direabsorbsi di tubulus renalis, dimana 70%
ceftriakson yang tinggi pada sistem bilier. kalsium diabsorbsi di tubulus proksimal, 20-
Secara normal, hati akan mengeliminasi 30% direabsorbsi di lengkung Henle, 5-10%
sebagian proporsi ceftriakson dalam bentuk direabsorbsi di tubulus distal, dan sisa kalsium
garam yang solubel. Namun demikian, yang lain tetap di tubulus kolektivus.
ceftriakson merupakan suatu anion dan saat Berlawanan dengan tubulus distal, kalsium
konsentrasi obat ini tinggi, anion-anion ini akan direabsorbsi secara aktif oleh hormon
berikatan dengan ion kalsium untuk paratiroid, kalsium secara pasif direabsorbsi
membentuk kompleks insolubel yang terjadi di dengan jalan difusi paraseluler yang dimediasi
sistem bilier. Batu ini dapat terbentuk dalam oleh konveksi (solvent drag) menyilang tight
cara yang sama di saluran kolektifus ginjal. junction di tubulus proksimal. Pada studi lain
Terdapat 10 kasus nefrolitiasis yang dipicu mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan
karena ceftriakson dan delapan diantaranya signifikan dari konsentrasi kalsium darah, yang
pada kasus anak-anak. Lima dari sepuluh kasus utamanya mengatur hormon paratiroid,
tersebut, telah dilakukan pemeriksaan dengan sehingga konsentrasi tinggi ceftriakson dalam
spektrofotometri inframerah dan hasilnya urin mencegah reabsorbsi paraseluler pasif
memang ditemukan batu akibat terapi dengan kalsium di tubulus proksimal, sehingga
ceftriakson.20,22,26 menyebabkan ekskresi eksesif dari kalsium dan
Diperkirakan bahwa adanya gangguan menghasilkan terjadinya presipitasi lewat
metabolik seperti hiperkalsiuria, pembentukan garam yang tidak larut.5,11,29
hiperurikosuria, sistinuria, hiperoksaluria, dan Selain itu dosis tinggi dari ceftriakson
hipositraturia bisa menjadi faktor predisposisi dapat menyebabkan pseudolitiasis bilier,
terjadinya nefrolitiasis. Pada studi lain namun demikian masalah ini juga terjadi pada
menunjukkan hasil bahwa terdapat dosis yang normal. Pada suatu studi pada anak-
peningkatan eksresi kalsium urin terkait anak didapatkan dua dari anak-anak yang
dengan terapi ceftriakson, yakni pada menderita batu akibat ceftriakson menerima
penderita batu saluran kemih.2,15,20,27 dosis 50 mg/kgBB/hari dan dua anak lainnya
Pada beberapa studi dikatakan bahwa menerima 100 mg/kgBB/hari, sehingga tidak
restriksi cairan dan dehidrasi bisa menjadi didapatkan korelasi dengan dosis. Namun
faktor risiko untuk terbentuknya nefrolitiasis demikian, masih menjadi konsep bahwa dosis
akibat ceftriakson. Sedangkan pada studi lain yang tinggi akan lebih mudah untuk
dikatakan agen-agen nefrotoksik telah menimbulkan batu dengan segenap gejala yang
dilaporkan menjadi faktor risiko untuk ditimbulkannya. Pada penelitian tersebut
nefrolitiasis ukuran besar akibat ceftriakson. didapatkan bahwa batu ginjal berukuran kecil
Batu ukuran besar bisa mengakibatkan dan asimtomatik bisa terbentuk selama terapi
obstruksi ginjal dan kerusakan fungsi ginjal. ceftriakson dengan dosis normal. Selain itu,
Selain itu, nefrolitiasis yang terbentuk akibat lama terapi bisa meningkatkan risiko kelainan
ceftriakson akan menghilang dalam waktu ginjal dan nefrolitiasis. Pada studi lainnya,
kurang lebih 3 minggu, namun demikian ada nefrolitiasis ukuran besar dan obstruktif
pasien yang batunya masih tetap ada sampai 7 terdeteksi pada hari ke 4 pemberian
bulan paska terapi. Waktu untuk terjadinya ceftriakson 125 mg/kgBB/hari, dan pada pasien
eliminasi spontan dari batu akibat ceftriakson lain dengan dosis yang sama terbentuk
bervariasi antara 5 hari sampai dengan 3