Anda di halaman 1dari 4

“PARLIAMENTARY THRESHOLD” DALAM PEMERINTAHAN

DEMOKRATIS DI Indonesia”
Amanda Ketrina (01051170137)
, Dinda Fathira (01051170107), Justin Bryan Mintura(01051170109)

I. PENDAHULUAN Setelah seluruh parpol


Demokrasi yaitu sebagai memperoleh jatah kursi masing-
bentuk pemerintahan rakyat masing, barulah KPU menentukan
dimana kekuasaan tertinggi kepada caleg yang mana kursi
terletak ditangan rakyat dan parpol tersebut diberikan. Dengan
dilakukan langsung oleh rakyat merujuk putusan Mahkamah
atau melalui para wakil Konstitusi (MK), maka kursi

mereka melalui proses mekanisme diberikan ke caleg yang


memperoleh suara terbanyak dari
pemilihan yang berlangsung
parpol yang bersangkutan di
secara bebas.
masing-masing dapil.
Negara Indonesia adalah
Jika di sebuah dapil suatu
negara demokrasi, negara
parpol memperoleh kursi, namun
kesatuan yang berbentuk republik
tidak ada satupun caleg yang
dan Negara Indonesia adalah memperoleh suara, maka
Negara Hukum. (Pasal 1 UUD RI pemberian kursi ditentukan oleh
1945). parpol yang bersangkutan. Jika
Dalam negara berdemokrasi terdapat dua atau lebih caleg yang
seperti Indonesia tidak jarang memperoleh suara sama,
untuk melihat individu-individu sedangkan kursinya tidak
saling berbeda pendapat yang mencukupi, maka pemberian kursi

bermunculan akibat dari juga ditentukan oleh parpol yang


bersangkutan.
berjalannya demokrasi di
Indonesia seperti yang tertera Penerapan sistem proporsinal

didalam UUD 1945 pasal pemilu di Indonesia ini menarik

28 E ayat 3 yang berbunyi “Setiap untuk diteliti yang dipicu dengan

orang berhak atas kebebasan adanya pengaturan parliamentary

berserikat, berkumpul dan threshold sebagai hasil yang

mengeluarkan pendapat”. mengatur persyaratan bagi parpol


yang bisa lolos jadi kontestan
pada pemilu yang bisa dikatakan
“PARLIAMENTARY THRESHOLD” DALAM PEMERINTAHAN
DEMOKRATIS DI Indonesia”
Amanda Ketrina (01051170137)
, Dinda Fathira (01051170107), Justin Bryan Mintura(01051170109)

latar belakang pengaturan ini untuk duduk di DPR dan ikut


untuk penyederhanaan parpol menjadi penentu kebijakan
dengan maksud memodernkan nasional.
parpol dan membuat parpol dalam Sementara keikutsertaan
usaha mencari dukungan dari dalam pemerintahan dijamin oleh
konstituen lebih serius Undang-Undang Dasar.
Kekhawatiran lain juga muncul
II. PERMASALAHAN karena hanya partai besar saja
Parliamentary Threshold yang dipastikan akan memperoleh
sendiri masih memiliki kursi di DPR sehingga hanya
kekurangan yaitu Berpotensi pada kepentingan partai besar yang
hilangnya suara pemilih yang akan terpenuhi.
diberikan kepada calon legislatif Pihak kontra melihat aturan
namun, disamping itu parliamentary threshold tidak adil
Parliamentary Threshold juga bagi partai politik baru dan hanya
memiliki kelebihan yang menguntungkan partai politik
diantaranya adalah mengurangi besar. Hal ini bisa dilihat
resiko konflik dan perbedaan di menjelang pemilihan umum tahun
parlemen maupun di 2009 dimana koalisi 10 partai
pemerintahan, menyederhanakan politik peserta pemilu mengajukan
kepartaian dan melakukan uji materi Pasal 202 ayat (1) UU
stabilitas demokrasi dan dapat No 10 Tahun 2008 kepada
meningkatkan kualitas partai. Mahkamah Konstitusi.
Penerapan Parliamentary Alasan kenapa MK menolak
Threshold di Indonesia syarat lolos Parliamentary
menimbulkan persoalan bagi Threshold (PT) melalui sidang uji
sebagian kalangan, utamanya materi penghapusan pasal 202 UU
partai kecil, yang tidak mendulang Pemilu No 10/2008 adalah karena
banyak massa. Kekhawatiran PT tidak melanggar isi dari UUD
muncul karena tipisnya harapan 1945 dan juga sesuai dengan
“PARLIAMENTARY THRESHOLD” DALAM PEMERINTAHAN
DEMOKRATIS DI Indonesia”
Amanda Ketrina (01051170137)
, Dinda Fathira (01051170107), Justin Bryan Mintura(01051170109)

ketentuan UUD 1945. Hakim yang dapat lolos dari ambang


Konstitusi Abdul Mukhtie Fadjar batas parlemen.
menyatakan, lembaga legislatif Kemudian Parliamentary
selaku pembuat UU berhak Threshold pada pemilu tahun
merumuskan kebijakan. Tujuan 2014 diatur dalam UU Nomor 8
penetapan ambang batas parlemen Tahun 2012. Pada awalnya
atau PT merupakan salah satu ditetapkan bahwa ambang batas
upaya DPR untuk parlemen sebesar 3,5% juga
menyederhanakan sistem berlaku untuk DPRD. Akan tetapi,
kepartaian di Indonesia. setelah digugat oleh 14 partai
Sedangkan Pihak yang pro politik, Mahkamah Konstitusi
menyatakan bahwa konsep ini kemudian menetapkan ambang
merupakan konsep yang bagus batas 3,5% tersebut hanya berlaku
untuk menyederhanakan partai untuk DPR dan ditiadakan untuk
politik di Indonesia. DPRD. Dari total 12 partai yang
Parliamentary Threshold di menjadi peserta pemilihan umum
Indonesia pertama kali diterapkan legislatif 2014 hanya 10 partai
pada tahun 2009 dan diatur dalam saja yang dapat lolos dari ambang
pasal 202 UU Nomor 10 Tahun batas parlemen.
2008 tentang Pemilihan Umum Parliamentary Threshold
Anggota Dewan Perwakilan dalam rencana pemilu tahun 2019
Rakyat, Dewan Perwakilan juga sudah diatur dalam pasal 414
Daerah, dan Dewan Perwakilan Undang-undang Nomor 7 tahun
Rakyat Daerah. Dalam UU 2017 tentang Pemilu, ditentukan
tersebut mengatur bahwa “Partai bahwa ambang batas parlemen
Politik Peserta Pemilu harus atau parliamentary threshold
memenuhi ambang batas adalah 4 % dari total suara sah
perolehan suara sekurang- nasional. Artinya Parpol yang
kurangnya 2,5%. Dari 38 partai tidak memperoleh minimal 4%
peserta pemilu hanya 9 partai suara dalam Pemilu 2019 tidak
“PARLIAMENTARY THRESHOLD” DALAM PEMERINTAHAN
DEMOKRATIS DI Indonesia”
Amanda Ketrina (01051170137)
, Dinda Fathira (01051170107), Justin Bryan Mintura(01051170109)

berhak memiliki kursi di sungguh memperjuangkan


Parlemen. suaranya dan partai yang
bersungguh-sungguh
III. KESIMPULAN memperjuangkan suaranya yang
Kelompok kami berpendapat akan beradu kekuatan dan
bahwa parliamentary threshold persaingan sehingga muncul
sebenarnya sangat baik dalam partai yang berkualitas.
menggiring demokrasi ke arah
yang benar karena dengan adanya
Parliamentary Threshold,
gerakan-gerakan politik di tanah
air akan jauh lebih masif sehingga
mempercepat kemapanan
demokrasi itu sendiri. Dengan
adanya gerakan yang masif, maka
pemerintahan akan semakin kuat
karena didukung oleh mesin
politik tangguh dan diimbangi
oleh oposisi yang kritis dan kuat.
Parliamentary Threshold
sangat efektif untuk sistem tata
negara di Indonesia karena
dinilai membuat partai yang ingin
bertahan lebih bekerja keras
dalam kinerjanya menarik jumlah
pengikut sehingga
kesungguhannya dalam
memperjuangkan suaranya lebih
terlihat. Kemudian akan kelihatan
partai yang tidak bersungguh-

Anda mungkin juga menyukai