Anda di halaman 1dari 6

Seorang pasien wanita 35 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan nyeri kepala.

Sebagai
seorang dokter anda harus mampu melakukan anamnesis untuk menegakkan diagnosis.
1.Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi melalui Riwayat Penyakit Sekarang
(RPS) adalah;
A. Mendengarkan keluhan utama. D. Menggali riwayat penyakit keluarga
B. Menanyakan riwayat penyakit terdahulu. E. Menanyakan riwayat pribadi dan sosial.
C. Menelusuri keluhan yang disajikan .

2. Pada suatu anamnesis yang baik harus mengandung unsur dibawah ini, kecuali:
a. Severitas
b. Kronologis
c. Waktu melakukan anamnesis
d. Onset
e. Lokasi

3. Setelah anamnesis dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan


pasien, untuk melakukan identifikasi gejala dan tanda. Maka identifikasi tanda itu adalah;
A. Bisa diketahui ketika pasien mengemukakan keluhannya.
B. Dirangkum dari data subjektif dan objektif.
C. Hanya dikenal oleh dokter yang memeriksa.
D. Dapat dikenal oleh pemeriksa dan dokter lain.
E. Siapapun dapat mengenalnya.

4. Setelah anamnesis dan pemeriksaan dilakukan, biasanya diagnosa kerja sudah bisa dibuat.
Namun pada keadaan meragukan, biasanya dokter untuk memastikan diagnosa memerlukan
A. Anamnesis ulang D. Pemeriksaan penunjang
B. Pemeriksaan ulang E. Memberikan pengobatan berdasarkan diagnosa sementara
C. Anamnesis dan Pemeriksaan ulang

Pemeriksaan fungsi nervus kranialis bertujuan untuk memeriksa fungsi saraf tersebut yang
meliputi kepekaan viseral dan somatik, baik yang bersifat aferen maupun eferen. Adakalamya
saraf kranialis tersebut berperan ganda, umpamanya disamping berfungsi viseral juga dapat
berfungsi somatik.
5. Nervus kranialis yang mempunyai kepekaan viseral saja adalah;
A. N. I D. N. I dan N. IX
B. N. VI E. N. VI dan N. IX
C. N. I
6. Nervus kranialis yang mempunyai kepekaan viseral dan somatik adalah;
A. N. II. D. N. VI
B. N. III E. N. X
C. N. IV
Seorang pasien laki-laki datang ke IGD dengan keluhan lemah anggota gerak kanan. Terjadi
tiba-tiba. Dia juga merasakan mulut mencong dan bicara pelo, tidak ditemukan hipestesi,
ditemukan peningkatan refleks bisep, trisep, KPR dan APR serta babinsky di ekstremitas dekstra.
Maka untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini perlu dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.

7. Pada anamnesis yang perlu ditanyakan pada pasien ini untuk mengetahui faktor risiko
penyakit pada pasien ini adalah :
a. Riwayat hipertensi
b. Riwayat DM
c. Riwayat trauma
d. Riwayat stroke
e. Riwayat sakit jantung

8. Pada pasien ini pemeriksaan fisik neurologi yang mungkin terganggu kecuali:
a. Nervus cranialis
b. Kekuatan motorik
c. Refleks fisiologis
d. Refleks patologis
e. Sensorik

9. Pada pasien ini nervus cranialis yang terganggu yaitu:


a. N. II
b. N. III
c. N. VII
d. N. IX
e. N. X

10. Pemeriksaan tambahan yang diperlukan haruslah dipertimbangkan dengan cermat, karena
untuk membuat diagnosa yang hampir benar, kita harus memilih instrumen diagnostik yang
memiliki;
A. Sensitifitas 75% D. Cukup sensitifitas dan spesisifitas 50%
B. Spesifisitas 75% E. Bisa spesifisitas 50% saja
C. Sensitifitas dan Spesifisitas 75%

“LESI DESAK RUANG”


Pasien perempuan 47 tahun datang ke IGD diantar keluarga dengan keluhan sakit kepala yang
semakin bertambah sejak 1 bulan ini, sakit disertai muntah-muntah terutama pagi hari tanpa
disertai mual. Pasien juga mengeluh pandangan ganda saat melirik ke kiri.
1. Gejala-gejala diatas timbul akibat :
a. Peningkatan tekanan intracranial
b. Tumor serebri
c. Inflamasi
d. Trauma
e. Migren

2. Pemeriksaan klinis yang dapat dilakukan pada pasien untuk membantu diagnosa
a. Rontgen kepala
b. Funduskopi
c. CT scan kepala
d. Lumbal punksi
e. Laboratorium darah

3. Gangguan saraf kranial yang ditemukan pada pasien diatas


a. Paresis N. III
b. Paresis N. IV
c. Paresis N. V
d. Paresis N. VI
e. Paresis N. VII

4. Desak ruang intra kranial dapat menyebabkan peninggian tekanan intra kranial, bisa
menimbulkan gejala sebagai berikut, kecuali:

A. Nyeri kepala
B. Muntah
C. Dizziness
D. Tachikardia
E. Gangguan mental

5. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang neuroimaging yang diperlukan yaitu :
a. MRI
b. MRA
c. Ro foto thorak
d. Brain CT scan dengan kontras
e. Brain CT scan tanpa kontras
6. Tanda khas dari peninggian tekanan intrakranial pada orang dewasa yang ditemukan pada
foto tengkorak:

A. Erosi dasar sella tursika


B. Rusak prosessus clinodeus anterior
C. Impressio digitatae
D. Pelebaran sutura
E. Semua salah

7. Tumor otak dapat menimbulkan gejala-gejala peninggian intra caranial sbb, kecuali:

A. Gangguan mental
B. Nyeri kepala progressif
C. Hipotensi dan bradichardia.
D. Muntah dan proyektil
E. Gangguan Nervus VI

8. Tumor otak yang dapat mengalami kalsifikasi sehingga terlihat pada foto rontgen
kranium adalah:

A. Meduloblastoma
B. Craniopharingioma.
C. Astrositoma
D. Glioblastoma
E. Semua benar

9. Gejala-gejala abses cerebri dapat dibedakan dengan tumor intra kranial sebagai berikut,
kecuali:

A. Abses dapat menyebabkan nyeri kepala


B. Abses cerebri dapat menyebabkan desak ruang intra kranial
C. Abses cerebri dapat meyebabkan parese N. VI
D. Abses cerebri dapat menyebabkan tachi kardia
E. Abses cerebri dapat dilihat dengan CT-Scan

10. Erosi dorsum sella tursika dapat disebabkan oleh peninggian tekanan intrea kranial yang
disebabkan oleh:
A. Astrositoma
B. Medullo blastoma
C. Meningioma
D. Ependimoma
E. Semua benar

“NEUROREHABILITASI”
1. Seorang perempuan usia 63 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemah anggota
gerak kanan sejak 1 bulan, berjalan menyeret dan bicara pelo, kemudian pasien
dianjurkan ke bagian rehabilityasi untuk dilakukan fisioterapi dengan tujuan:
a. Evaluasi defisit neurologi
b. Melakukan keterampilan sederhana
c. Perbaikan kondisi fungsional
d. Latihan kekuatan otot
e. Menilai fungsional performance

2. Seorang laki-laki 40 tahun dilakukan pemeriksaan karena kesulitan berjalan pada


pemeriksaan ditemukan tanda-tanda paraparesis inferior. Pada keadaan ini dilakukan
neurorehabilitasi berupa:
a. Manual muscle testing
b. Motivasi pasien
c. Stabilisasi otot-otot
d. Latihan gerak sendi
e. Menilai spastisitas

3. Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke IGD RS Dr. M. Djamil dengan keluhan lengan
dan tungkai kiri, lumpuh sejak 3 hari. Pada pemeriksaan Tekanan darah 180/110 mmHg.
Hemiparesis sinistra dalam perawatan pasien dilakukan tindakan neurorehabilitasi pada
tahap awal fase akut berupa :
a. Mobilisasi dini
b. Menjaga fungsi miksi
c. Mencegah kontraktur
d. Mencegah stasis vena
e. Latihan keseimbangan
4. Pada pasien diatas perbaikan neurologis tidak sempurna, maka selanjutnya dilakukan
program latihan berupa:
a. Melakukan aktivitas sehari-hari secara independen
b. Terapi wicara
c. Latihan koordinasi
d. Berjalan dengan tongkat
e. Mengobati komplikasi
5. Pada pasien dilakukan juga neurorehabilitasi untuk mengatasi nyeri yang timbul 1 bulan
kemudian berupa :
a. TENS
b. Interferensial terapi
c. Traksi
d. Diatermi
e. Infra Red

Anda mungkin juga menyukai