Anda di halaman 1dari 13

DEMODULATOR FM

I. Tujuan

1. Mempelajari prinsip Phase Loop Locked (PLL)..


2. Memahami karakteristik PLL LM 565.
3. Demodulasi sinyal FM menggunakan PLL LM 565.
4. Demodulasi sinyal FM menggunakan diskriminator FM ke AM.

II. Dasar Teori


Demodulator frekuensi atau sering disebut diskriminator frekuensi (Frequency
Descriminator) adalah suatu rangkaian yang mengubah variasi frekuensi sesaat menjadi
perubahan tegangan linier. Rangkaian ini terdapat banyak jenis, diantaranya adalah
demodultor frekuensi dengan PLL, Konverter FM ke AM Seimbang, Diskriminasi
Penggeser Fasa, dan lainnya. Dalam percobaan disini menggunakan demodultor frekuensi
dengan PLL dan Konverter FM ke AM Seimbang saja.
a. Demodulator FM Menggunakan PLL LM565
PLL adalah sebuah metode yang memungkinkan suatu sinyal tertentu
mengendalikan frekuensi loop umpan balik dari suatu oscillator, detektor fasa, low pass
filter, dan voltage controlled oscilator (VCO), dalam sebuah lingkar yang terkunci. Blok
modulasi FM dengan metode PLL ditampilkan pada gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1. Blok Diagram FM menggunakan PLL


Sinyal masukan berasal dari sinyal FM (dihasilkan dari modulator FM) diumpankan ke
basis pada osilator referensi(misalnya osilator Collpitts). Keluaran dari oscillator akan
diteruskan ke detektor fasa untuk mendeteksi tegangan sinyal yang masuk dan akan
dibandingkan dengan tegangan referensi dari umpan balik VCO. Keluaran dari detektor
1
fasa menggerakkan low pass filter (LPF), dimana terjadi pemotongan frekuensi (cut-off)
dengan bentuk sinyal sinusoidal. Sinyal sinusoidal ini akan dikirimkan ke VCO untuk
proses penguncian frekuensi. Hal ini menyebabkan frekuensi VCO berubah sesuai
dengan frekuensi keluaran dari LPF. Tegangan dc yang diperkuat pada low-pass filter
akan mengendalikan frekuensi VCO dan menjaganya tetap terkunci terhadap frekuensi
informasi yang telah termodulasi. Output dari VCO inilah yang dinamakan frekuensi
termodulasi FM atau sinyal informasi.
Rancangan demodulator FM menggunakan PLL LM565, ditunjukkan oleh
gambar 2. Frekuensi bebas pada PLL LM565 ditentukan oleh komponen R2 dan VR2.

Gambar 2. Demodulator FM menggunakan PLL LM565


Frekuensi running, dihasilkan dengan
1
f 0= VR C (1)
3,7 1 2
Pengauatan loop tertutup, ditentukan oleh
f0
A L =K d K a K 0=33,6 (2)
Vc
dimana Vc = tegangan catu daya = 10 Vdc.
b. Demodulator FM dengan Diskriminator FM ke AM
Blok diagram diskriminator FM ditunjukkan oleh gambar.3. Masukan sinyal FM,
vFM (t), dikonversikan ke sinyal AM oleh diferensiator dan kemudian sinyal AM ini
didemodulasi oleh detektor selubung untuk menghasilkan sinyal informasi audio
ditambahkan dengan level dc. Kemudian level dc digerakkan ke level dc nol.
Rangkaian diskriminator ini ditunjukkan oleh gambar 4. Komponen U1, C1, C2,
R1 dan R2 bekerja sebagai diferensiator. Penguat membalik (inverting), U2, dengan gain
2
R4/R3 dan detektor puncak AM dicakup oleh D1, R5, R6, C4 dan C5. Sedangkan
kapasitor C6 sebagai menahan level dc.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul KL-92001 : 1 buah

2. Modul KL-93004 : 1 buah

3. Osiloskop Digital : 1 buah

3. Multimeter Digital : 1 buah

4. Kabel secukupnya

5. BNC to Banana : 2 buah

IV. LANGKAH KERJA

a. Percobaan 8-1 "Mengukur Karakteristik PLL 565"

1. Pasang dan hubungkan modul KL-92001 dan KL-93004.


2. Pada rangkaian PLL 565, KL-93004, hubungkan J2 untuk mengatur kapasitor C2
(0,1 µF) dan juga hubungkan J1. Ukur dengan osiloskop keluaran PLL 565 pada
O/P dan atur VR1 supaya frekuensi keluaran 2 kHz dan isikan tabel 8.1.
3. Kemudian pindahkan penghubung J2 ke J3 untuk mengatur kapasitor C3 (0,01
µF) dan ukur dengan osiloskop keluaran PLL 565 pada I/O untuk memperoleh
frekuensi 20 kHz, catat pada tabel 8.1..
4. Kembalikan J3 ke J2, hubungkan masukan I/P pada PLL 565 dengan gelombang
sinus, 1 kHz, 0,5 Vpp. Amati sinyal keluaran VCO, (pin 4), catat tegangan pada
tabel 8-2. Kemudian ulangi untuk tegangan masukan dan seterusnya enurut tabel
8-2.
3
b. Percobaan 8-2 "Mengukur Karakteristik Demodulator FM dengan PLL 565"

1. Susun rangkaian pada langkah 1 dan 2 pada Percobaan 8- diatas.


2. Hubungkan masukan PLL 565 dengan sinyal FM dengan sinyal informasi (audio)
gelombang sinus, 1 kHz, 1 Vpp, amati dan catat sinyal audio masukan, sinyal FM,
spektrum frekuensi dan sinyal didemodulasi keluaran pada tabel 8-3.
3. Ulangi langkah 2 dengan sinyal audio pada FM gelombang sinus, 2 kHz dan 1
Vpp, amati dan catat pada tabel 8-3.
4. Ulangi langkah 2 dengan sinyal audio pada FM gelombang sinus, 3 kHz dan 1
Vpp, amati dan catat pada tabel 8-3.
c. Demodulator FM dengan Diskriminator FM ke AM
1. Pasang dan hubungkan modul KL-92001 dan KL-93004.
2. Pada rangkaian Diskriminator FM ke AM, hubungkan sinyal FM dengan sinyal
informasi (audio) gelombang sinus, 1 kHz, 1 Vpp, amati dan catat sinyal audio
masukan, sinyal FM, spektrum frekuensi dan sinyal didemodulasi keluaran pada
tabel 8-4.
3. Uangi langkah 2 dengan sinyal audio pada FM gelombang sinus, 2 kHz dan 1
Vpp, amati dan catat pada tabel 8-4.
4. Ulangi langkah 2 dengan sinyal audio pada FM gelombang sinus, 3 kHz dan 1
Vpp, amati dan catat pada tabel 8-4.

4
V. Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 8.1.

Daerah
Daerah terkunci Daerah Captura
frekuensi
C fo f1 fc
running bebas
(µF) (kHz) (kHz) (kHz)
(kHz)
fch f01 f1h f11 fch fci
9,615 694,4 8,333 662,3
f 1 h−f 11 f 1 h−f 11 9615−694,4
f 1= f 1= =
0,1 .... 9,092 0,625 2 2 2
9615−694,4 ¿ 4460,3
¿ =4460,3
2
86,12 6,135 60,66 7,092
0,01 .... 90,92 10,87
f1 = 39,99 fc = 26,78

Tabel 8-2.
Vin = 0,5 Vpp, fc = 2kHz, C2 = 0,1 µF

Masukan
frekuensi 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5
(kHz)
Tegangan
Keluara ... ... ... ... ... ... ...
(Vpp)

Tabel 8-3.
Vin = 0,5 Vpp, fc = 2kHz, C2 = 0,01 µF

Masukan
frekuensi 16,5 17,0 18,5 20 21,5 22,5 23,5
(kHz)
Tegangan
Keluara ... ... ... ... ... ... ...
(Vpp)
5
Tabel 8-4
Vin = 1 Vpp
Frekuensi Masukan Bentuk Gelombang Bentuk gelombang masukan
(kHz) Masukan Audio, Sinyal FM dan keluaran
dan Spektrum frekuensi

...
...
1 ...
...
...

...
...
2 ...
...
...

...
...
3 ...
...
...

6
VI. Analisa Data
VII. Kesimpulan dan Saran

7
V. HASIL PERCOBAAN

Tabel 1. Pengukuran Karakteristik MC1648

Masukan Tegangan bias dc (V) Keluaran Frekuensi (MHz)


3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Tabel 2 . Pengukuran Karakteristik FM pada MC1648, Vm = 2 Vpp.

Bentuk Gelombang
Bentuk Gelombang
Frekuensi Masukan (kHz) Keluaran dan Spektrum
Masukan
Frekuensi

Tabel 3. (a) Pengukuran Karakteristik MC1648 LM566, C1 = 0,1 µF, fo = 2 kHz

Masukan Tegangan bias dc (V) Keluaran Frekuensi (MHz)


2,7
3,0
3,3
3,6
3,9
4,2
4,5

Tabel 3. (b) Pengukuran Karakteristik MC1648 LM566, C2 = 0,01 µF, fo = 20 kHz

Masukan Tegangan bias dc (V) Keluaran Frekuensi (MHz)


2,7
3,0
3,3
3,6
3,9
4,2
4,5

Tabel 4. (a) Pengukuran Karakteristik FM pada LM566, Vm = 500 mVpp, C1 = 0,1


µF, fo = 2 kHz
Bentuk Gelombang Keluaran dan Spektrum
Frekuensi Masukan Audio (kHz)
frekuensi

8
Tabel 4. (b) Pengukuran Karakteristik FM pada LM566, Vm = 500 mVpp, C1 = 0,01
µF, fo = 20 kHz
Bentuk Gelombang Keluaran dan Spektrum
Frekuensi Masukan Audio (kHz)
frekuensi

VI. Analisa Hasil Pengukuran

VII. kesimpulan dan Saran


9

Anda mungkin juga menyukai