Anda di halaman 1dari 13

FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (FDM)

I. TUJUAN PERCOBAAN.
 Mengetahui dan memahami cara kerja setiap blok dari rangkaian
modem FDM
 Mengetahui bentuk input output dari setiap blok rangkaian modem
FDM

II. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN.


 Kit praktikum modem FDM
 Audio Generator
 Oscilloscope
 Jumper

III. TEORI DASAR.


Why Multiplexing ?
Semakin tinggi laju data, semakin cost effective fasilitas transmisi.
Kebanyakan perangkat komunikasi data membutuhkan dukungan laju data
relatif tidak terlalu besar.
What is Multiplexing ?
Pemakaian bersama kapasitas link oleh beberapa stasiun dengan cara
menggabungkan data dari semua stasiun tersebut.
Fungsi Multiplexing
Terdapat n input multiplekser dan 1 output dengan kapasitas link yang
lebih tinggi. Sebaliknya, demultiplekser menerima aliran data hasil
penggabungan tersebut, kemudian memisah-misahkannya lagi menjadi n
output. Aplikasi multiplexing yang paling umum adalah komunikasi jarak jauh
(long-haul / SLJJ). Contoh media transmisi pada jarigan long-haul adalah
serat optik, koaksial, gelombang mikro, dll. Tipe multipleksing yang akan
dibahas : Frequency Divison Multiplexing (FDM) paling banyak digunakan
pada siaran radio dan televisi.
Pengertian
Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah sistem pengiriman
data menggunakan multiplexer dengan cara mencampur data berdasarkan
frekuensi. Sandi yang diberikan pada data tidak berpengaruh sehingga FDM
disebut code transparent.

Gambar ilustrasi Frequency Division Multiplexing (FDM)


Frequency Divison Multiplexing (FDM) dimungkinkan jika bandwidth
media transmisi jauh lebih besar daripada required BW sinyal yang akan
dikirim. Contoh : sistem siaran televisi, CATV, AMPS analog, FDM sejumlah
sinyal analog atau digital [mi(t); i=1,..n] dimultipleks pada media transmisi
yang sama.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN.


4.1. Mengukur Frekuensi Osilator.
1. Menghidupkan rangkaian osilator, mengukur dengan menggunakan
osiloskop. Mencatat dan menggambar sinyal outputnya.

4.2. Modulator FDM.


A. Mengamati Sinyal AM-DSB-SC.
1. Menghubungkan setiap output osilator ke input osilator pada BM.
2. Memberikan setiap input BM masing – masing dengan frekuensi
900 Hz dan 1 kHz. Mencatat dan menggambar sinyal outputnya.
B. Mengamati Sinyal USB.
1. Menghubungkan setiap output BM ke BPF. Mencatat dan
menggambar sinyal outputnya.
C. Mengamati Sinyal FDM.
1. Menghubungkan setiap output BPF ke CC. Mencatat dan
menggambar sinyal outputnya.

4.3. Demodulator FDM.


A. Mengamati Output BPF.
1. Menghubungkan setiap output CC ke BPF (input
tunggal). Mencatat dan menggambar sinyal outputnya.
B. Mengamati Output BM.
1. Menghubungkan setiap output BPF ke BM.
Mencatat dan menggambar sinyal outputnya.
C. Mengamati Output LPF.
1. Menghubungkan setiap output BPF
ke CC. Mencatat dan menggambar sinyal outputnya.

V. DATA PENGAMATAN

1. Sinyal input 1
%parameter sinyal
fs = 6000000;
Aaa = 2;
Aab = 3;
Aac = 4;
Aca = 1;
Acb = 2;
Acc = 3;
faa = 6000;
fab = 4000;
fac = 8000;
fca = 12000;
fcb = 16000;
fcc = 20000;
t = 0:(1/fs):0.0006;
waa = 2*pi*faa;
wab = 2*pi*fab;
wac = 2*pi*fac;
wca = 2*pi*fca;
wcb = 2*pi*fcb;
wcc = 2*pi*fcc;
%tampilkan sinyal
Saa = (Aaa)* sin (waa*t);
Sab = (Aab)* sin (wab*t);
Sac = (Aac)* sin (wac*t);
Sca = (Aca)* sin (wca*t);
Scb = (Acb)* sin (wcb*t);
Scc = (Acc)* sin (wcc*t);
ya = (Saa).*(Sca);
%plot sinyal
subplot(3,1,1);
plot(t,Saa);
subplot(3,1,2);
plot(t,Sca);
subplot( 3,1,3);
plot(t,ya);
2. Sinyal Input 2
%parameter sinyal
fs = 6000000;
Aaa = 2;
Aab = 3;
Aac = 4;
Aca = 1;
Acb = 2;
Acc = 3;
faa = 6000;
fab = 4000;
fac = 8000;
fca = 12000;
fcb = 16000;
fcc = 20000;
t = 0:(1/fs):0.0006;
waa = 2*pi*faa;
wab = 2*pi*fab;
wac = 2*pi*fac;
wca = 2*pi*fca;
wcb = 2*pi*fcb;
wcc = 2*pi*fcc;
%tampilkan sinyal
Saa = (Aaa)* sin (waa*t);
Sab = (Aab)* sin (wab*t);
Sac = (Aac)* sin (wac*t);
Sca = (Aca)* sin (wca*t);
Scb = (Acb)* sin (wcb*t);
Scc = (Acc)* sin (wcc*t);
yb = (Sab).*(Scb);
%plot sinyal
subplot(3,1,1);
plot(t,Sab);
subplot(3,1,2);
plot(t,Scb);
subplot( 3,1,3);
plot(t,yb);

3. Sinyal input 3
%parameter sinyal
fs = 6000000;
Aaa = 2;
Aab = 3;
Aac = 4;
Aca = 1;
Acb = 2;
Acc = 3;
faa = 6000;
fab = 4000;
fac = 8000;
fca = 12000;
fcb = 16000;
fcc = 20000;
t = 0:(1/fs):0.0006;
waa = 2*pi*faa;
wab = 2*pi*fab;
wac = 2*pi*fac;
wca = 2*pi*fca;
wcb = 2*pi*fcb;
wcc = 2*pi*fcc;
%tampilkan sinyal
Saa = (Aaa)* sin (waa*t);
Sab = (Aab)* sin (wab*t);
Sac = (Aac)* sin (wac*t);
Sca = (Aca)* sin (wca*t);
Scb = (Acb)* sin (wcb*t);
Scc = (Acc)* sin (wcc*t);
yc = (Sac).*(Scc);
%plot sinyal
subplot(3,1,1);
plot(t,Sac);
subplot(3,1,2);
plot(t,Scc);
subplot( 3,1,3);
plot(t,yc);

4. Sinyal output CC
%parameter sinyal
fs = 6000000;
Aaa = 2;
Aab = 3;
Aac = 4;
Aca = 1;
Acb = 2;
Acc = 3;
faa = 6000;
fab = 4000;
fac = 8000;
fca = 12000;
fcb = 16000;
fcc = 20000;
t = 0:(1/fs):0.0006;
waa = 2*pi*faa;
wab = 2*pi*fab;
wac = 2*pi*fac;
wca = 2*pi*fca;
wcb = 2*pi*fcb;
wcc = 2*pi*fcc;
%tampilkan sinyal
Saa = (Aaa)* sin (waa*t);
Sab = (Aab)* sin (wab*t);
Sac = (Aac)* sin (wac*t);
Sca = (Aca)* sin (wca*t);
Scb = (Acb)* sin (wcb*t);
Scc = (Acc)* sin (wcc*t);
ya = (Saa).*(Sca);
yb = (Sab).*(Scb);
yc = (Sac).*(Scc);
y = ya+yb+yc;
%plot sinyal
plot(t,y);
VI. Tugas Akhir
Soal
1. Jelaskan prinsip kerja dari blok FDM pada kit!

BM BPF BM LPF

 

BM BPF CC BPF BM LPF

 

BM BPF BM LPF

 

2. Jelaskan fungsi dan prinsip kerja dari:


 Balance modulator
 Band Pass Filter (BPF)
 Low Pass Filter (LPF)
 CC (Combine Circuit)
3. Aplikasi dari FDM dan keuntungan dan kerugian!
4. Bandingkan antara TDM, OFDM dan FDM! Jelaskan perbedaannya!

Jawab:
1. Pada bagian transmitternya terdapat tiga buah input dengan satu buah
output. Dibagian input terdapat tiga buah balance modulator dimana
fungsinya untuk mengalikan dua buah sinyal yaitu sinyal informasi dan
sinyal carrier yang keduanya berupa sinyal analog. Hasil output dari
balance modulator adalah seperti DSB-SC, yang dilewatkan hanyalah
USB dan LSBnya. Kemudian sinyal output dari BM tersebut kemudian
masuk ke bandpass filter (BPF) dimana pada BPF akan memilah sinyal
yang berfrekuensi tinggi dan yang berfrekuensi rendah. Kemudian output
dari ketiga BPF tersebut akan digabungkan pada combine circuit menjadi
satu sinyal gabungan yang berupa sinyal baseband. Kemudian sinyal
baseband tersebut ditransmisikan.
Pada bagian receiver akan terjadi proses sebaliknya yaitu penguraian
kembali dari sinyal FDM menjadi sinyal informasi sesuai dengan
pengiriman. Sinyal yang ditransmisikan kemudian ditangkap oleh BPF,
output dari BPF tersebut akan dikalikan dengan sinyal carrier
menggunakan balance modulator, agar menghilangkan bagian carriernya.
Output dari balance modulator tersebut kemudian akan masuk ke
rangkaian low pass filter (LPF), dimana output dari low pass filgter ini
yang akan dilewatkan hanyalah bagian LSBnya. Karena bagian LSB
tersebut tidak rentan terhadap pengaruh noise.
2. Fungsi dari balance modulator adalah mengalikan antara sinyal informasi
dengan sinyal analog.
Fungsi BPF adalah untuk melewatkan frekuensi yang berada diantara dua
buah frekuensi cut off tertentu.
Fungsi LPF adalah meneruskan sinyal input yang frekuensinya berada
dibawah frekuensi tertentu, diatas frekuensi tersebut (frekuensi cut off)
sinyal akan diredam. Sehingga yang dilewatkan hanyalah bagian LSBnya
saja.
Fungsi combine circuit adalah menggabungkan tiga buah sinyal output
dari BPF pada transmitter menjadi satu buah sinyal gabungan yang berupa
sinyal base band.
3. Aplikasi FDM adalah pada televisi kabel dan jaringan komunikasi seluler,
seperti GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100
m s/d 35 km.
Contoh Penggunaan FDM
Pada penyiaran radio yang menggunakan gelombang FM, frekuensi mulai
dari 88 MHz s/d 108 MHz digunakan untuk penyiaran radio FM komersil.
Frekuensi 88-108 MHz dibagi ke sub-band 200 KHz. Bandwidth dengan
frekuensi 200 KHz sudah mencukupi untuk penyiaran radio FM dengan
kualitas yang tinggi. Stasiun radio dapat dikenali dengan frekuensi pusat
dari saluran masing-masing (ex: 91.5 MHz, 103.7 MHz). Sistem ini dapat
memungkinkan pendengar radio mendengar sekitar 100 stasiun radio yang
berlainan. Contoh lain dari penggunaan FDM: pada jaringan telepon
analog dan jaringan satelit analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan
dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem
ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).

Keuntungan dari FDM adalah:

 FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan.


Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk
sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
 Masalah kebisingan unutk komunikasi analog memeiliki efek yang lebih
sedikit.
 Frekuensi sinyal dipisah sehingga tidak terjasi overlap (guard bands).

Kerugian dari FDM adalah:

 Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass,  yang harganya relatif


mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya
digunakan dalam transmitter dan receiver).
 Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki
karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan
amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral
out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
 Dalam sistem FDM, setiap pengguna membutuhkan frekuensi pembawa
yang tepat.

4. TDM (Time Division Multiplexing) merupakan sebuah proses


pentransmisian beberapa sinyal informasi yang hanya melalui satu kanal
transmisi dengan masing-masing sinyal ditransmisikan pada periode
waktu tertentu.
Prinsip TDM
 Menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran
transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi
setiap pemakai saluran (user).
 TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada
TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih
mudahdilakukan.
 TDM lebih efisien daripada FDM.

OFDM(Orthagonal Frequency Division Multiplexing)

FDM (Frequency Division Multiplexing)


Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas
sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda)
dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang
berkomunikasi.

VII. Analisa
Pada percobaan yang dilakukan kali ini menggunakan software MATLAB
2008 maka hasil output yang dihasilkan sudah sesuai dengan
teori(literature).
Bila melihat hasil sinyal output dari balance modulator, merupakan hasil
dari perkalian dari sinyal informasi dengan sinyal pembawanya. Berikut
adalah persamaannya
V a =A a sin ωa
V c = A c sin ω c

Aa . A c
V= ¿
2
Penggunaan matlab ini berbeda dengan kit praktikum, Pada kit praktikum
setelah keluar dari balance modulator kemudian difilter menggunakan BPF
kemudian masuk ke Combine Circuit. Sedangkan pada simulasi matlab,
program yang dibuat tidak melalui BPF melainkan langsung di gabungkan
(dijumlahkan)

VIII. Kesimpulan
1. Cara kerja dari modem FDM ini adalah pada bagian modulator FDM
terdapat tiga buah balance modulator, tiga buah BPF, dan combine circuit.
Dimana pada bagian balance modulator terjadi proses pengalian sinyal
antara sinyal informasi dengan sinyal carriernya, yang kemudian masuk ke
BPF sehingga menghasilkan satu buah side band dari tiap BPF. Kemudian
output dari ketiga BPF digabungkan oleh combine circuit menjadi satu
gabungan sinyal.
2. Pada bagian demodulator FDM terdapat satu buah BPF, tiga buah
balance modulator, dan tiga buah LPF. Setelah sinyal ditangkap oleh BPF,
kemudian sinyal tersebut dikalikan kembali dengan sinyal carrier oleh
balance modulator, sehingga sinyal carriernya saling menghilangkan.
Sinyal output dari BM kemudian masuk ke LPF, pada LPF hanya
melewatkan bagian LSBnya saja.
3. Sinyal input dan output yang didapatkan pada paktikum melalui
simulasi matlab.

IX. Daftar Pustaka


Modul Sistem Transmisi Telekomunikasi.2010.Bandung:Institut
Teknologi Nasional Bandung

Anda mungkin juga menyukai