Anda di halaman 1dari 50

Penyusunan

Analisis Jabatan
dan Analisis Beban
Kerja
DI KABUPATEN PASURUAN
LATAR BELAKANG
GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI 2010 - 2025

KONDISI BIROKRASI YANG DIINGINKAN


PROFESIONALISME SDM APARATUR
3

PERMASALAHAN
Jumlah, kualitas KONDISI PENYEBAB Perencanaan
distribusi dan Kebutuhan
komposisi pegawai Kompetensi belum Pegawai;
belum sesuai beban sepenuhnya digunakan Penerapan
kerja dan kebutuhan riil sebagai dasar pengadaan, manajemen
organisasi penempatan pengembangan kinerja, reward
pegawai dan remunerasi & punishment
belum konsisten

AKIBATNYA : KINERJA DAN DISIPLIN DINILAI RENDAH


`

PENATAAN SDM APARATUR


ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
SASARAN
LATAR BELAKANG
•Perubahan Pola Pikir
•Dasar Hukum
•Perubahan Budaya Kerja

STRATEGI
ARAHAN
•Kondisi obyektif
•Perubahan Perilaku
PROSES SOSIALISASI DAN INTERNALISASI

PROSES PENCAPAIAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI


Tahapan, Program, dan Aktivitas Yang Harus Dilakukan Kementerian/Lembaga
MANAJEMEN PERUBAHAN

PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)


PENILAIAN KINERJA POSTUR BIROKRASI

PENATAAN
SISTEM
ORGANISASI SAAT INI 2025

ANALISA JABATAN Evaluasi SISTEM


Uraian Jabatan Jabatan REMUNERASI

ORGANISASI TATALAKSANA SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)


•Standar Kompetensi Jabatan
• Redefinisi visi, misi, • Business Process

PELAKSANAAN SISTEM
•Assesmen Kompetensi Individu
dan strategi • SOP •Sistem Penilaian Kinerja
• Restrukturisasi •Pengadaan dan Seleksi

PENJAMIN
• Analisis Beban Kerja •Pengembangan dan Pelatihan
•Pola Promosi, Rotasi, dan Mutasi
•Pola Karir
•Database Pegawai
• PERATURAN PERUNDANG- • PERBAIKAN
• PENGUATAN UNIT ORGANISASI
UNDANGAN PENGADAAN SARANA
KEPEGAWAIAN
• PENGUATAN UNIT KERJA • PENEGAKAN DISIPLIN DAN PRASARANA
• PENEGAKAN KODE ETIK 4
KEDIKLATAN
5
URUTAN PROSES PENATAAN SDM APARATUR

KEGIATAN HASIL PENGGUNAAN

ANALISIS JABATAN
1. PENATAAN
KELEMBAGAAN
 URAIAN JABATAN
(JOB DESCRIPTION)
PENGHITUNGAN
 BEBAN KERJA PER 2. PENATAAN SDM
BEBAN KERJA
JABATAN APARATUR
 PETA JABATAN
 BOBOT JABATAN 3. PENYUSUNAN &
PENYEMPURNA
EVALUASI JABATAN AN PROSEDUR
KERJA (SOP)
Analisis jabatan dan perhitungan beban kerja merupakan titik awal
dalam :

1. Perencanaan pegawai baik jumlah maupun kualitas (kompetensi)


2. Rekrutmen dan penempatan (promosi)
3. Penyusunan sasaran kinerja pegawai
4. Peningkatan kompetensi (diklat)
5. Penentuan penghasilan yang adil dan layak (remunerasi)
6. Penentuan besaran organisasi (penataan organisasi)

6
UU NO. 5 TH. 2014 TTG APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN)
Ps 56 ayat 1: Setiap Instansi Pemerintah wajib
menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja
Ps 56 ayat 2: dilakukan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan
PP No 18 Tahun 2016
Tentang Perangkat Daerah
 Pasal96 ayat 2: Jumlah dan jenis jabatan
pelaksana dan jabatan fungsional
ditentukan berdasarkan analisis jabatan
dan beban kerja dari setiap fungsi
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah
ANALISIS JABATAN
Definisi

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 33 Tahun 2011 Tentang Pedoman Analisis
Jabatan

Analisis Jabatan adalah


proses, metode dan teknik untuk memperoleh data
jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan
disajikan untuk kepentingan program kepegawaian
serta memberikan umpan balik bagi organisasi,
tatalaksana, pengawasan dan akuntabilitas
Definisi

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012


Tentang Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah

Analisis Jabatan adalah


proses, metode dan teknik untuk mendapatkan
data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan
LATAR BELAKANG

ANALISIS
JABATAN

Struktur beserta PEKERJAAN


uraian fungsi SEHARI- Jabatan A
organisasi HARI
Jabatan B
Tugas riel yang
PERDA ORG + dilakukan Jabatan C
TATALAKSANA pegawai
Jabatan D

Dan seterusnya

Diurai informasi
jabatannya
ANALISIS JABATAN bukan
ANALISIS ORANG
TUJUAN ANJAB

Pembinaan dan penataan kelembagaan,


kepegawaian, ketatalaksanaan

Perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan

Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan


kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan
perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan
RUANG LINGKUP WILAYAH

1. Sekretarit Daerah 17. Dinas Komunikasi dan Informatika


2. Sekretariat DPRD 18. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
3. Inspektorat Daerah 19. Dinas Penanaman Modal dan
4. Dinas Pendidikan Pelayanan Terpadu
5. Dinas Kesehatan 20. Dinas Pemuda dan Olahraga
6. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 21. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
7. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air 22. Dinas Perikanan
dan Tata Ruang 23. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
8. Dinas Perumahan dan Kawasan 24. Dinas Pertanian
Pemukiman 25. Dinas Peternakan dan Ketahanan
9. Satuan Polisi Pamong Praja Pangan
10. Dinas Sosial 26. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
11. Dinas Tenaga Kerja 27. Badan Perencanaan Pembangunan
12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah
Desa 28. Badan Keuangan Daerah
13. Dinas Keluarga Berencana dan 29. Badan Kepegawaian dan Pendidikan
Pemberdayaan Perempuan dan Pelatihan Daerah
14. Dinas Lingkungan Hidup 30. Kecamatan
15. Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil 31. BPBD
16. Dinas Perhubungan
TAHAPAN PELAKSANAAN

LANGKAH-LANGKAH
PENYELENGGARAAN ANJAB

PENENTUAN 1. PERSIAPAN PENYELENGGARAAN ANJAB


INFORMASI
JABATAN
2. PENGUMPULAN DATA JABATAN

PROGRAM YANG
MEMBUTUHKAN 3. PENGOLAHAN DATA JABATAN
INFORMASI
JABATAN
4. VERIFIKASI

INFORMASI 5. PEMBETULAN
JABATAN
FORMAT HASIL

Rumusan Nomenklatur Jabatan


 Rumusan nomenklatur jabatan adalah suatu jenis
pekerjaan yang ditandai dengan penetapan
nama jabatan.
 Dalam lingkup instansi pemerintah terdapat 2 jenis
jabatan, yakni jabatan manajerial atau struktural
dan jabatan fungsional.
FORMAT HASIL

Peta Jabatan

Peta jabatan adalah bentangan seluruh jabatan di


seluruh unit kerja. Peta jabatan menggambarkan
jabatan struktural beserta jabatan.
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
Uraian jabatan adalah uraian setiap aspek dan
karakteristik yang terkandung dalam jabatan.

 Uraian jabatan terdiri atas:


1. Nama jabatan 8. Wewenang
2. Ringkasan tugas 9. Korelasi jabatan
3. Hasil kerja 10. Keadaan tempat kerja
4. Bahan kerja 11. Upaya fisik
5. Peralatan kerja 12. Resiko bahaya
6. Rincian tugas 13. Syarat jabatan
7. Tanggung jawab
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
• Nama Jabatan
Pemberian nama jabatan harus mencerminkan isi tugasnya.
Dengan demikian nama jabatan berarti sebutan untuk memberi
ciri dan gambaran sekelompok tugas yang menyatu dalam satu
wadah jabatan
• Ringkasan Tugas
Ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan yang disusun dalam satu
kalimat yang berisi what, how, dan why)

• Hasil Kerja
Tulislah hasil kerja yang Saudara peroleh dalam melaksanakan
tugas dan fungsi jabatan dan atau tugas lainnya yang diberikan
oleh pimpinan
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
• Bahan Kerja

Tulislah bahan-bahan yang Saudara gunakan atau obyek yang Saudara


olah dalam melaksanakan tugas misalnya peraturan perundang-
undangan yang terkait, database, dan lain-lain)

• Peralatan Kerja

(Tulislah peralatan kerja yang Saudara gunakan dalam melaksanakan


tugas misalnya Internet, komputer,dan sarana prasarana lainnya )

• Rincian Tugas
Sebutkan apa saja yang saudara kerjakan, bagaimana cara
mengerjakannya serta apa tujuan tugas yang Saudara kerjakan- What,
How, Why

No Apa yang dikerjakan Bagaimana Apa tujuannya


dikerjakan
1.
dst.
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
• Keadaan Tempat kerja
Sebutkan pula hal-hal yang menjadikan tempat kerja Saudara
tidak nyaman, dan sebutkan pula penyebabnya. Misalnya :
panas karena di lapangan terbuka, sangat dingin karena AC,
bising karena ruangan dekat mesin produksi, dan
sebagainya)

No Hal-hal yang tidak nyaman Penyebab


1.
dst.

• Upaya Fisik
Upaya fisik merupakan gambaran penggunaan anggota tubuh
dalam melaksanakan tugas jabatan
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
• Resiko Bahaya
Sebutkan penyakit atau kecelakaan fisik yang dapat ditimbulkan
sebagai akibat melaksanakan tugas, misalnya arsiparis beresiko
terkena penyakit asthma)
No Nama Penyakit/ Jenis Penyebab
Kecelakaan Fisik
1.
dst.

• Tanggung Jawab
Sebutkan tanggung jawab yang dimiliki pemangku jabatan
dalam pelaksanaan tugas
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
• Korelasi Kerja
Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana Saudara
berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal,
horizontal maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa
Saudara berhubungan misalnya: bidang kepegawaian
berhubungan dengan Kementerian PAN dan RB, BKN, LAN ).

No Jabatan Unit Kerja/ Instansi Hubungan Tugas


1.
dst.
FORMAT HASIL

Uraian Jabatan
• Syarat Jabatan
Syarat jabatan merupakan rumusan tentang kemampuan kerja
yang dituntut untuk dapat melaksanakan tugas jabatan.

Tututan tersebut berupa:


• Pangkat/ Golongan
• Keahlian
• Ketrampilan kerja
• Pengetahan kerja
• Pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja
• Kondisi fisik atau kemampuan jasmani
• Kondisi mental yang berupa bakat kerja, temperamen kerja,
dan
• Minat kerja.
FORMAT HASIL
• Pangkat

Pangkat dan golongan minimal yang dapat menduduki jabatan ini

• Pengalaman Kerja

Menurut Saudara, untuk dapat menduduki jabatan ini harus


berpengalaman dalam jabatan atau di bidang apa dan berapa
lamanya
• Ketrampilan

Ketrampilan yang diperlukan untuk dapat menduduki jabatan ini


• Pengetahuan

Pengetahuan yang diperlukan untuk dapat menduduki jabatan ini


• Pendidikan

Menurut Saudara, untuk menduduki jabatan ini minimal mempunyai


latar belakang pendidikan apa

No Pendidikan Jurusan
1.
dst.
FORMAT HASIL

• Pelatihan
Pelatihan yang diperlukan untuk dapat menduduki jabatan ini
• Kondisi Fisik
Menurut Saudara, jenis kelamin apa dan usia berapa untuk
menduduki jabatan ini)
• Kondisi Mental
Kondisi Mental terdiri ata bakat kerja dan temperamen kerja
• Minat Kerja
Minat kerja yang diperlukan untuk dapat menduduki jabatan ini
BAKAT
 G = Intelegensi : kemampuan secara umum
 V = Verbal : kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan
penggunaannya secara tepat dan efektif
 N = Numerik : kemampuan untuk melakukan operasi
arithmetik sacara tepat dan akurat
 S = Pandang Ruang : kemampuan untuk berfikir secara visual
mengenai bentuk-bentuk geometris, untuk memahami
gambar-gambar dari benda-benda tiga dimensi
 P = Penerapan Bentuk : kemampuan menyerap perincian-
perincian yang berkaitan dalam obyek atau dalam gambar
atau dalam bahan grafik
 Q = Ketelitian : kemampuan menyerap perincian yang
berkaitan dalam bahan verbal atau dalam tabel
BAKAT
 K = Kondisi Motor : kemampuan untuk mengkoordinir mata,
tangan dan jari secara cepat dan cermat dalam membuat
gerakan yang cepat
 F = Kecekatan Jari : kemampuan menggerakkan tangan
dengan mudah dan penuh ketrampilan
 E = Kondisi Mata, Tangan, Kaki : kemampuan menggerakkan
tangan dan kaki secara koordinatif satu sama lain sesuai
dengan rangsangan penglihatan
 C = Membedakan Warna : kemampuan memadukan atau
membedakan berbagai warna asli, yang gemerlapan
 M = Kecekatan Tangan : kemampuan menggerakkan tangan
dengan mudah dan penuh ketrampilan
TEMPERAMEN
 D = Kemampuan menyesuaikan diri menerima
tanggungjawab untuk kegiatan memimpin, mengendalikan
atau merencanakan
 F = Kemampuan menyesuaikan diri denan kegiatan yang
mengandung penafsiran perasaan, gagasan atau fakta dari
sudut pandand pribadi
 I = Kemampuan menyesuaikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan
mempengaruhi orang lain dalam pendapat, sikap atau
pertimbangan mengenai gagasan
 J = Kemampuan menyesuaikan diri pada kegiatan
pembuatan kesimpulan penilaian atau pembuatan
keputusan berdasarkan kriteria rangsangan indera atau atas
dasar pertimbangan pribadi
TEMPERAMEN
 M = Kemampuan menyesuaikan diri dengan kegiatan
pengambilan keputusan, pembuatan pertimbangan atau
pembuatan keputusan berdasarkan kriteria yang diukur atau
yang dapat diuji
 P = Kemampuan menyesuaikan diri dalam berhubungan
dengan orang lain lebih dari hanya penerimaan dan
pembuatan instruksi
 R = Kemampuan menyesuaikan diri dalam kegiatan-kegiatan
yang berulang atau secara terus menerus melakukan
kegiatan yang sama, sesuai dengan perangkat prosedur,
urutan atau kecepatan tertentu
TEMPERAMEN
 S = Kemampuan menyesuaikan diri untuk bekerja dengan
ketegangan jiwa jika berhadapan dengan keadaan darurat,
kritis, tidak biasa atau bahaya atau bekerja dengan
kecepatan kerja dan perhatian terus menerus merupakan
keseluruhan atau sebagian aspek pekerjaan
 T = Kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang
menghendaki pencapaian dengan tepat menurut
perangkap batas, toleransi atau stnadar-standar tertentu
 V = Kemampuan menyesuaikan diri untuk melaksanakan
berbagai tugas, sering berganti dari tugas yang satu ke tugas
yang lainnya yang berbeda sifatnya tanpa kehilangan
efisiensi atau ketenangan diri
MINAT
1 a = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan benda-benda dan obyek-
obyek
 1 b = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan komunikasi data
 2 a = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan orang dalam niaga
 2 b = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
bersifat ilmiah dan teknik
 3 a = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan rutin,
konkrit dan teratur
 3 b = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
bersifat abstrak dan kreatif
4 a = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
dianggap baik bagi orang lain
 4 b = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan proses, mesin dan teknik
 5 a = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
menghasilkan prestise atau penghargaan dari
pihak orang lain
 5 b = Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang
menghasilkan kepuasan nyata dan produktif
ANALISIS BEBAN KERJA
LATAR BELAKANG

Permendagri No. 12 Tahun 2008


tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di
Lingkungan Kermentrian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah

Analisis Beban Kerja adalah


Suatu teknik manajemen yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh informasi mengenai
tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi
berdasarkan volume kerja
MANFAAT

• Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;


• Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja
unit;
• Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
• Sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
• Penyusunan standar beban kerja jabatan/
kelembagaan, penyusunan daftar susunan
pegawai atau bahan penetapan eselonisasi
jabatan struktural;
• Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara
riil sesuai dengan beban kerja organisasi;
MANFAAT

• Program mutasi pegawai dari unit yang


berkelebihan ke unit yang kekurangan;
• Program promosi pegawai;
• Reward dan Punishment terhadap unit atau
pejabat;
• Bahan penyempurnaan program diklat; dan
• Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan
dalam rangka peningkatan pendayagunaan
sumber daya manusia.
RUANG LINGKUP WILAYAH
1. Sekretarit Daerah 19. Dinas Penanaman Modal dan
2. Sekretariat DPRD Pelayanan Terpadu
3. Inspektorat Daerah 20. Dinas Pemuda dan Olahraga
4. Dinas Pendidikan 21. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
5. Dinas Kesehatan 22. Dinas Perikanan
6. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 23. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
7. Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air 24. Dinas Pertanian
dan Tata Ruang 25. Dinas Peternakan dan Ketahanan
8. Dinas Perumahan dan Kawasan Pangan
Pemukiman 26. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
9. Satuan Polisi Pamong Praja 27. Badan Perencanaan Pembangunan
10. Dinas Sosial Daerah
11. Dinas Tenaga Kerja 28. Badan Keuangan Daerah
12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan 29. Badan Kepegawaian dan Pendidikan
Desa dan Pelatihan Daerah
13. Dinas Keluarga Berencana dan 30. Kecamatan
Pemberdayaan Perempuan 31. BPBD
14. Dinas Lingkungan Hidup 32. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
15. Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil 33. Rumah Sakit Umum Daerah
16. Dinas Perhubungan
17. Dinas Komunikasi dan Informatika
18. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
ASPEK YANG DIANALISIS

Norma Waktu ( Variabel Tetap)


 Waktu yang dipergunakan untuk
menghasilkan/menyelesaikan produk/hasil kerja
adalah relatif tetap sehingga menjadi variabel
tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja.
 Norma waktu perlu ditetapkan dalam Standar
Norma Waktu Kerja dengan asumsi tidak ada
perubahan yang menyebabkan norma waktu
tersebut berubah.
ASPEK YANG DIANALISIS

Volume Kerja (Variabel Tidak Tetap)


 Volume kerja diperoleh dari target
pelaksanaan tugas untuk memperoleh hasil
kerja/produk.
 Setiap volume kerja yang berbeda-beda
antar unit/jabatan merupakan variabel tidak
tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja
ASPEK YANG DIANALISIS

Jam Kerja Efektif


 Dalam keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 telah
ditentukan jam kerja instansi pemerintah 37 jam 30 menit
perminggu, baik untuk yang 5 (lima) hari kerja ataupun yang
6 (enam) hari kerja sesuai dengan yang ditetapkan Kepala
Daerah masing-masing.
 Jam kerja efektif pertahun = 1.300 Jam
 Hari Kerja Efektif pertahun :
 Untuk 5 hari kerja = 235 hari
 Untuk 6 hari kerja = 287 hari
FORM ANALISIS
FORM A
PENGUMPULAN DATA BEBAN KERJA
1. Nama Jabatan : (Pengadministrasi Persuratan)
2. Unit Organisasi : (Sekretariat-Sub Bagian Umum)
3. Satuan Kerja : (Dinas/Badan/Kantor....)

No Rincian Jumlah Norma Peralatan Beban


Tugas/ Satuan Volume Waktu Kerja
Kegiatan Kerja
1 2 3 4 5 6 7

Jumlah Kebutuhan Pegawai/ Pejabat = Kolom (7) : 1300

Responden,
...................................
NIP
Ket :
Form A untuk masing-masing nama jabatan, sehingga Form A dibuat sebanyak
nama jabatan yang ada dalam satu SKPD.
PETUNJUK PENGISIAN

Setiap “Jabatan” dibuatkan Form A.


1. “Nama Jabatan” diisi dengan nama jabatan dari
responden
2. “Unit Organisasi” diisi dengan nama unit eselon III dan IV.
Unit eselon III sebagai basis analisis beban kerja.
3. “Satuan kerja” diisi dengan nama unit eselon II induk dari
unit organisasi yang disebutkan pada angka 2;
4. “No/Kolom (1)” diisi dengan angka untuk memberi
nomor urut atas uraian yang tercantum pada kolom (2);
5. “Rincian Tugas/Kegiatan Kolom (2)” diisi dengan tugas-
tugas/ kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh
pemegang jabatan yang disebutkan pada angka 1;
6. “Satuan (kolom 3)” diisi dengan kata yang
menggambarkan suatu besaran dari output,
diusahakan yang bersifat universal;
PETUNJUK PENGISIAN

7. “Jumlah Volume Kerja (Kolom 4)” diisi dengan angka saja


yang menggambarkan besarnya/banyaknya volume kerja
yang diuraikan pada kolom (2);
8. “Norma Waktu/Kolom (5)” diisi dengan jumlah/besarnya
waktu yang diperlukan untuk memproses secara logis, wajar
dan normal (tidak super) guna menyelesaikan tugas secara
rata-rata berdasarkan tugas-tugas/kegiatan-kegiatan yang
diuraikan pada kolom (2);
9. “Peralatan (kolom 6)” diisi dengan jenis peralatan spesifik
yang digunakan untuk memproses sebagaimana diuraikan
pada kolom (2);
10. “Beban Kerja/Kolom (7)” diisi jumlah volume kerja x norma
waktu. Dengan rumus :
Kolom (7) = Kolom (4) x kolom (5)
Form B
Satuan KerjaINVENTARISASI
: (Dinas/ JUMLAH
Badan/PEMANGKU
Kantor ...) JABATAN

No Nama Jabatan Golongan Jumlah Ket


1 2 3 4 5

Responden,

.............................
NIP.
Ket :
Form B Kolom (2) adalah rekap dari Form A (seluruh jabatan
struktural, fungsional umum dan fungsional tertentu dalam
satu SKPD)
Form C
REKAPITULASI JUMLAH BEBAN KERJA JABATAN
Satuan Kerja : (Dinas/ Badan/ Kantor ...)

No Nama Jabatan Jumlah Beban Kerja


Jabatan
(Volume Kerja x Norma
Waktu)
Dari Form B Kolom (2) Dari Form A Kolom (7)

JUMLAH

Analis,
.........................................
Form D
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEJABAT/PEGAWAI, TINGKAT EFISIENSI
JABATAN (EJ) DAN PRESTASI KERJA JABATAN ( PJ)
Satuan Kerja : (Dinas/ Badan/ Kantor ...)
No Nama Jumlah Perhitungan Jumlah +/- E P KE
Jabatan beban Jml pegawai J J T
Kerja kebutuhan yang
Jabatan pegawai ada
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dari Form Dari Form Dari Form A Dari (5-
B Kolom A Kolom (Bawah) Form B 4)
(2) (7) Kolom
(4)
JUMLAH
Analis,
..........................
Ket :
Kolom (7) = Kolom (3)
Kolom (4) X 1300
Form E
REKAPITULASI KEBUTUHAN PEJABAT/PEGAWAI, TINGKAT EFISIENSI UNIT
(EU) DAN PRESTASI KERJA UNIT (PU)
Satuan Kerja : (Dinas/ Badan/ Kantor ...)
No Nama Jabatan Jumlah Perhitung Jumlah +/- E P KET
beban an Jml pegawai U U
Kerja kebutuha yang
Jabatan n ada
pegawai
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dari Form B Dari Form Dari Form Dari (5-4)
Kolom (2) tapi A Kolom A Form C
khusus nama (7) (Bawah) Kolom
Analis,
jabatan (5)
struktural
Jumlah
Analis,
.................
KETERANGAN

Kolom (7) = Kolom (3)


Kolom (4) X 1300

Kolom (8) =

a. EJ diatas 1,00 = A (Sangat Baik)


b. EJ antara 0,90 – 1,00 = B (Baik)
c. EJ antara 0,70 – 0,89 = C (Cukup)
d. EJ antara 0,50 – 0,69 = D (Sedang)
e. EJ dibawah 0,50 = E (Kurang)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai