Anda di halaman 1dari 6

GRAPHOLOGY FOR TEACHING, PAENTING, THERAPY

MENGETAHUI POTENSI, KARAKTER DAN BAKAT ANAK MELALUI ANALISIS TULISAN TANGAN
DAN GAMBAR

A. Sejarah Singkat Handwriting analysis

Perkembangan ilmu tentang tulisan tangan atau grafologi, tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan tentang tulisan tangan itu sendiri. Bentuk tulisan seseorang sangat tergantung dari budaya 
yang dimilikinya sejak lahir. Hal inilah yang menyebabkan tulisan tangan seseorang memiliki karakteristik
yang unik dan bisa digunakan sebagai bukti atau evidence di dunia forensik.
Bagaimana perkembangan sejarah tentang tulisan sehingga setiap budaya di dunia memiliki
karakteristiknya masing masing? Berikut adalah sedikit ulasan yang penulis dapatkan dari berbagai
literatur tentang sejarah tulisan tangan.
Menulis adalah suatu bentuk penyampaian pesan terhadap ide yang tadinya bersifat abstrak,
menjadi bentuk yang lebih permanen. Ide tadinya yang bersifat abstrak, diterjemahkan oleh manusia
melalui coretan termasuk gambar dan tulisan tangan.
Tulisan tangan merupakan hasil evolusi pikiran manusia untuk beradaptasi terhadap kebutuhan komunikasi
yang lebih kompleks. Ketika manusia mulai memiliki kebutuhan untuk mengkomunikasikan ide-idenya di
tempat yang berbeda.
Komunikasi yang awalnya dalam bentuk lisan, hanya mampu mengkomunikasikan ide di satu
tempat yang sama antara pembicara dan pendengar. Dengan adanya tulisan, manusia jadi mampu untuk
menyampaikan idenya tanpa harus berada di tempat yang sama dengan pembacanya. Dari situlah
kemudian tulisan semakin berkembang, dan mengalami perkembangan yang unik di setiap budaya di
dunia.
Masyarakat primitif sudah mulai mengembangkan ide tentang tulisan melalui coretan coretan di
dinding goa. Berbagai ukiran pada batu, maupun pada kayu, sudah digunakan oleh masyarakat primitif
sebagai media komunikasi simbolik. Lambat laun coretan coretan berupa gambar gambar tersebut, secara
gradual menjadi lebih terkonsep dan berkembang menjadi gambar simbolik yang bertindak sebagai
‘huruf’.
Gambar berkembang menjadi simbol, simbol berkembang menjadi silabel. Silabel berkembang
menjadi phonograph. Phonograph ini kemudian dibuat menjadi lebih simpel sebagai phonetic symbols,
yang disebut sebagai phonetic alphabet. Bangsa sumeria diakui sebagai kebudayaan yang mengembangkan
alfabet pertama, yang kemudian dikembangkan dan disebarkan berbagai kebudayaan lain.
Asal kata ‘alfabet’ sendiri berakar dari bangsa Yunani. Bangsa yunani memiliki sejumlah huruf, dimana
huruf pertamanya yaitu alpha dan huruf keduanya adalah beta, dari situlah kata alfabet muncul. Alfabet
Yunani memiliki 24 huruf, termasuk didalamnya adalah huruf huruf vokal pertama yang dikenal manusia.
Arah penulisan bangsa Yunani (writing direction) adalah dari kiri ke kanan, yang agak berbeda dengan
writing direction bangsa Phoenician yang dari kanan ke kiri.
Bangsa Romawi, meminjam sebagian alfabet milik yunani. Bangsa romawi
kemudianmempopulerkannya dengan ciri khas tulisannya yaitu huruf huruf terpisah (disconnected capital
letter). Huruf huruf milik bangsa Romawi dikenal lebih sederhana dan lebih mudah untuk ditiru dan
digunakan sebagai acuan huruf dalam berbagai manuscript kuno.
Saat ini pengaruh dari alfabet alfabet awal yang berasal dari Romawi dan Yunani, masih bisa dilihat
pengaruhnya di berbagai negara Eropa, dan Amerika. Negara negara di Amerika Utara dan Amerika
Selatan, memiliki basis alfabet dari Germanic system. Germanic system itu sendiri, diperoleh dari alfabet
bangsa Romawi.
Pengaruh Germanic system di era penulisan modern:
1. Tulisan pada bahasa Inggris (English) di Amerika Serikat dan Kanada.
2. Bahasa Spanyol (Spanish) di Amerika Tengah dan Amerika Selatan
3. Bahasa Portugis (Portuguesee) di Brazil
4. Bahasa Prancis (French) di provinsi Quebec di Kanada. 
Huruf huruf alfabet dari Yunani juga masih digunakan di beberapa negara, salah satunya adalah
negara Yunani itu sendiri. Huruf alfabet yang kini digunakan bangsa Rusia dan negara-negara Eropa
Timur, yaitu huruf Cryillic, juga berakar dari alfabet Yunani.
Selain tulisan dengan huruf terpisah, dikenal juga tulisan sambung atau cursive writing. Jenis tulisan ini
dikembangkan pada tahun 1552 oleh warga negara italia yaitu Ludovico Arrighi. Arrighi mempopulerkan
tulisan bersambung ini dan menyebutnya sebagai italic style. Kata italic sendiri berasal dari kata Italia,
dimana jenis tulisan dengan gaya italic ini pertama kali digunakan di negara tersebut. Pada masa dewasa
ini, istilah italic lebih dikenal sebagai gaya penulisan dengan kemiringan ke kanan (right slant). Gaya
penulisan italic yang bersambung adalah cikal bakal tulisan modern yang digunakan saat ini di berbagai
negara Eropa, termasuk Indonesia.

B. Graphology sebagai ilmu dan manfaatnya bagi dunia pendidikan

Analisis Tulisan Tangan (Grafologi) adalah ilmu untuk mengetahui karakter dan kepribadian seseorang
melalui tulisan tangan atau struktur grafis lainnya. Sejak ratusan tahun lalu, para ilmuwan China telah
mengetahui bahwa cara seseorang menulis atau grafologi berkaitan dengan karakter orang tersebut.
Grafologi berkaitan dengan tulisan tangan, yang berasal dari otak ketika gambaran mental dari huruf dan
kata terbentuk. Ketika kita tumbuh dewasa secara fisik dan pribadi, tulisan tangan yang ditafsirkan melalui
grafologi menjadi lebih merupakan produk individual untuk menyesuaikan gambaran mental tentang
bagaimana kita ingin tulisan kita muncul. Tulisan tangan ini dianalisis melalui teknik grafologi, sehingga
dapat digunakan untuk mengetahui karakter dan motivasi seseorang.
Penelitian ilmiah mengenai grafologi pertama kali diperkenalkan oleh Jean Michon tahun 1870, sejak saat
itu minat mempelajari grafologi mulai menyebar di Eropa.
Manfaat grafologi antara lain untuk
 penentuan jurusan, minat, dan bakat bagi siswa sehingga mudah menentukan profesi/karier mana
yang sesuai kepribadiannya
 menilai kecocokan/keharmonisan pasangan (suami/istri) atau rekan bisnis
 rekrutmen atau penempatan karyawan untuk menciptakan “the right man on the right job”
 analisa kepribadian/psikologi
 membantu menghilangkan kebiasaan buruk (melalui terapi tulisan tangan/grafoterapi)
 menguatkan kebiasaan positif (melalui terapi tulisan tangan/grafoterapi)
Metode yang digunakan relatif mudah, hanya dengan mengirimkan sampel tulisan tangan (bisa lewat
pos atau via e-mail), kemudian hasilnya akan dibuatkan report atau laporan hasil analisis lengkap.

C. 10 pilar dalam analisis tulisan tangan, graphology gambar dan tanda tangan

1. Jangan hanya mengandalkan grafologi untuk menarik kesimpulan.


2. Dapatkan sampel tulisan yang baik.
3. Perhatikan tekanan saat menulis.
4. Amati kemiringan tulisan.
5. Perhatikan garis dasar tulisan.
6. Perhatikan ukuran huruf.
7. Bandingkan spasi antarhuruf dan antarkata.
8. Perhatikan cara penulis menyambung huruf.
9. Pelajari cara menganalisis dokumen forensik.
10. Temukan apakah ada pemalsuan.
D. Cara sederhana melihat perilaku, karakter dan tipe kepribadian anak dengan pendekatan
graphology

Hal yang dapat diperhatikan dalam melihat perilaku anak dari segi tulisan tangan:
1. Tekanan kuat vs tekanan ringan
Coba perhatikan tekanan tulisan tangannya. Tekanan tulisan tangan ternyata berperan cukup signifikan
untuk menggambarkan sifat seseorang, lho. Riset menunjukkan, bahwa orang dengan tekanan tulisan
yang kuat menggambarkan jika ia adalah tipe orang yang antusias, berprinsip, termotivasi, dan
memiliki cita-cita di masa depan yang sudah terencana serta tertata untuk segera dicapai melalui aksi
nyata. Namun, sisi buruknya adalah mereka cenderung kaku dan susah beradaptasi.
Sebaliknya, mereka dengan gaya tekanan tulisan tangan yang ringan cenderung tenang dan santai.
Mereka lebih sensitif dan mengerti seseorang. Namun seringkali mereka susah untuk mengambil
keputusan karena mudah terpengaruh, berubah-ubah mood, dan tidak fokus.
2. Konsistensi gaya tulisan
Setiap individu memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri. Begitupun gaya tulisannya. Entah mereka
cenderung memiliki tulisan rapi, tulisan kecil, tulisan latin atau tak beraturan, hal tersebut dapat
menjadi patokan nyata untuk melihat sisi karakter seseorang yang berbeda-beda.
Namun apa jadinya jika seseorang tak memiliki gaya tulisan yang konsisten setiap waktu? Bisa jadi hari
ini mereka dapat menulis dengan gaya latin, bisa jadi esoknya mereka dapat menulis rapi dan esoknya
dapat berubah setiap waktu?
Kalian patut hati-hati dengan seseorang yang tidak memiliki konsistensi dalam gaya tulisannya ya.
Alasannya, seseorang yang cenderung berubah-ubah gaya tulisan, menggambarkan mereka adalah tipe
orang yang plin-plan dan moody.
Mereka dapat mudah mengekspresikan emosional dan perasaan mereka setiap waktu. Hal penting
lainnya ialah tipe orang seperti ini bisa jadi memiliki kemampuan untuk menjadi manipulatif dan tidak
setia.
3. Kemiringan tulisan, cenderung miring ke kanan vs miring ke kiri
Coba perhatikan secara saksama lagi, apakah tulisan kamu memiliki kecenderungan ke arah kanan atau
sebaliknya? Hal tersebut juga bisa menggambarkan karaktermu, lho! Seseorang dengan kecenderungan
tulisan ke kanan rata-rata memiliki emosi yang terbuka, berorientasi hidup ke depan, dan merupakan
tipe orang yang easy going. Sehingga mereka mudah bersosialisasi dengan orang lain.
Sebaliknya, seseorang dengan kecenderungan tulisan ke arah kiri merupakan seseorang dengan tipe
introvert yang amat tertutup dan lebih perasa. Biasanya, tipe-tipe orang tersebut adalah mereka yang
susah move on, lebih sensitif dan misterius. Di sisi lain, gaya tulisan yang cenderung tegak dan rapi,
menandakan bahwa mereka mudah untuk lebih fokus, stabil, dan pastinya berprinsip.
4. Tulisan kecil vs tulisan besar
Sering kita menjumpai beberapa gaya tulisan yang kadang terlalu besar sampai keluar dari garis buku?
Di sisi lain, ada pula gaya tulisan yang amat kecil sampai sulit untuk dibaca. Seseorang dengan gaya
tulisan cenderung besar dan jelas, menandakan bahwa mereka adalah tipe exstrovert yang ramah dan
berkepribadian kuat.
Sedangkan seseorang dengan gaya tulisan yang teramat kecil menandakan bahwa mereka adalah
introvert yang belum percaya diri dan masih tertutup. Hal baiknya adalah, tipe orang tersebut dapat
lebih fokus dan memerhatikan detail dalam hal kecil sekalipun, dibandingkan dengan tipe orang dengan
gaya tulisan yang besar.
5. Arah tulisan cenderung naik ke atas vs turun ke bawah
Penelitian menunjukkan bahwa membaca karakter seseorang dapat dilakukan dengan meminta mereka
menulis di kertas kosong tanpa garis. Ternyata, setiap individu memiliki kecenderungan arah tulisan
yang berbeda, lho.
Seseorang yang memiliki orientasi, optimisme dan sikap positif rata-rata adalah mereka yang memiliki
gaya tulisan cenderung ke atas.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki gaya tulisan cenderung ke arah bawah adalah mereka yang
pesimis, dan selalu melihat masalah di setiap hal terkecil sekalipun.
6. Spasi antar kata renggang atau sempit?
Masing-masing orang selalu berbeda dalam setiao gaya penulisan tangannya. Termasuk dalam
pemberian jarak atau spasi antar kata yang kadang membuat seseorang dapat memaksimalkan ruang
kertas yang ada atau sebaliknya.
Nyatanya, perbedaan gaya tulisan antara spasi besar dan kecil menunjukkan, bahwa mereka yang
cenderung memiliki ruang spasi lebar merupakan kriteria orang yang menutup diri dan susah untuk
bersosialisasi. Sedangkan seseorang dengan spasi yang sempit dan terbatas adalah mereka yang dapat
berkomunikasi dengan baik dan terbuka.
Meskipun analisis tulisan tangan bisa memberikan pernyataan umum tentang sifat atau motivasi yang
mungkin dimiliki oleh tiap penulis, namun tetap saja bahwa setiap pribadi pasti bisa berubah dan
berkembang seiring waktu.

E. Graphoterapy dalam pembelajaran

Setiap anak memiliki masalah yang harus dihadapi, yang berbeda sesuai dengan tahapan usianya.
Masalah yang dihadapi anak, terutama anak usia dini, biasanya berkaitan dengan gangguan pada proses
perkembangannya. Bila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan berlanjut pada fase
perkembangan berikutnya yaitu fase perkembangan anak sekolah.
Pada gilirannya, gangguan tersebut dapat menghambat proses perkembangan anak yang optimal. Dengan
demikian, penting bagi para orang tua dan guru untuk memahami permasalahan-permasalahan anak agar
dapat meminimalkan kemunculan dan dampak permasalahan tersebut serta mampu memberikan upaya
bantuan yang tepat.
Masalah yang dihadapi anak dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
 Fisik
 Psikis
 Sosial
 Kesulitan Belajar
Secara umum, faktor-faktor penyebab permasalahan pada anak adalah:
 Pembawaan, yakni anak dengan semua keadaan yang ada pada dirinya;
 Lingkungan keluarga, mencakup pola asuh orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan lain-lain;
 Lingkungan sekolah, meliputi cara mengajar guru, proses belajar mengajar, alat bantu, kurikulum,
dan lain-lain;
 Masyarakat, mencakup pergaulan, norma, adat istiadat, dan lain-lain.
Pada masa awal sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak setiap anak sudah diperkenalkan
mengenai cara menulis dan bentuk huruf. Ketika berada di Sekolah Dasar (SD) mulai belajar menulis
dengan bentuk huruf yang sama atau copybook. Di kelas-kelas awal SD dapat kita temukan bentuk tulisan
yang sama hampir pada semua anak. Pada saat beranjak remaja dan dewasa, seiring dengan perkembangan
kepribadian dan permasalahan yang dihadapi, bentuk tulisan tangan tiap individu berbeda antara satu
dengan yang lain.
Tulisan tangan bukan hanya sekedar rangkaian kata-kata yang disambung sebagai pesan yang ingin
disampaikan. Tulisan tangan merupakan refleksi pikiran bawah sadar kita. Pembentukan tulisan sangat
dipengaruhi oleh perkembangan bawah sadar kita.
Karena tulisan tangan begitu individual dan mewakili keunikan-keunikan diri setiap penulisnya
maka tulisan tangan dapat dipelajari untuk mengetahui lebih dalam mengenai penulisnya dan graphology
yang kemudian dikenal sebagai bidang yang merupakan bagian dari psikologi, yang mempelajari mengenai
hubungan antara pola-pola tulisan tangan dengan kepribadian seseorang.
Graphotherapy adalah metoda untuk memprogram ulang pikiran bawah kita dengan melakukan perubahan
tulisan tangan secara rutin dengan bentuk-bentuk yang telah disusun dari tingkat yang sangat mudah
sampai pada tingkat yang kompleks. Graphotherapy dapat membantu kita untuk meningkatkan
kemampuan, hubungan yang kita miliki, kepercayaan diri, motivasi serta konsentrasi yang anda miliki.
Graphotherapy melatih kemampuan kita untuk lebih konsisten, sabar, menempatkan prioritas
yang penting dalam hidup kita, meningkatkan motivasi dan keyakinan kita untuk mencapai apa yang kita
inginkan dalam hidup kita. Banyak orang yang tidak yakin bahwa terapi tulisan tangan tidaklah dapat
merubah kepribadian kita padahal setiap trait dalam tulisan tangan kita sangatlah berhubungan erat dengan
kepribadian yang kita miliki, yang direkam oleh pikiran bawah sadar kita dari pengalaman-pengalaman di
masa lalu. Keunggulan lain yang dimiliki oleh terapi ini adalah kesenangan yang diperoleh, yang berbeda
dengan terapi lain sehingga kita tidak akan merasa seperti sedang melakukan terapi. Kita akan membuat
serangkaian bentuk yang berulang dan rutin harus dilakukan setiap hari untuk memasukan itu ke dalam
pikiran bawah sadar kita (pikiran bawah sadar membutuhkan pengulangan selama minimal 28 hari untuk
merekam suatu kebiasaan yang baru).

Balegondo, 10 Maret 2019


Mengetahui Penyusun
Kepala Sekolah Guru
SDN Balegondo 3

HERNIK NURDAHENI, S.Pd NURUL BADRIYAH, S. P


NIP. 19610715 198112 2 008 NIP. 19800326 200604 2 017
Balegondo, 16 Februari 2019
Mengetahui Penyusun
Kepala Sekolah Guru
SDN Balegondo 3

HERNIK NURDAHENI, S.Pd NURUL BADRIYAH, S. P


NIP. 19610715 198112 2 008 NIP. 19800326 200604 2 017

Anda mungkin juga menyukai