Anda di halaman 1dari 8

PENILAIAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :

UPTD KESEHATAN dr. ANNIS ULANA


PUSKESMAS WINONGAN NIP:197603242006041010
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Penilaian merupakan proses kegiatan seleksi obat untuk


menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan di Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penilaian obat untuk
mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat yang mendekati
kebutuhan, meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan
efesiensi penggunaan obat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
tentang Penanggung Jawab Pelayanan Obat.
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas,
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, Depkes R.I,
2006.
2. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten(DKK) Pasuruan, 2013.
3. Permenkes RI Nomor 74 Tahun 2016 Tentang standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
312 / MENKES / SK / IX / 2013 Tentang Daftar Obat
Esensial Nasional 2013.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02 / MENKES / 523 / 2015 Tentang Formularium
Nasional.

1
5. Alat dan Bahan 1. Form Usulan Obat Tahunan 6. Form Usulan
Obat Sub Unit
2. LPLPO Puskesmas
Pelayanan
3. Rekap Buku Gudang
7. Jaringan Internet
4. Rekap Data Kunjungan Resep
8. Alat Tulis
5. Rekap Data 20 Besar Penyakit
9. Komputer
Terbanyak
10. Printer

6. Prosedur 1. Petugas Farmasi membentuk Tim Perencanaan Obat dengan


melibatkan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti
dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan pengelola program
yang berkaitan dengan pengobatan.
2. Petugas Farmasi menentukan metode konsumsi dalam
melakukan penilaian obat.
3. Petugas Farmasi menyiapkan data seperti daftar obat, stok
awal, penerimaan, pemakaian, sisa stok, obat hilang / rusak /
kadaluarsa, kekosongan obat, pemakaian rata – rata /
pergerakan obat per tahun, lead time ( waktu tunggu ), stok
pengaman ( buffer stock ), pola kunjungan.
4. Petugas Farmasi menyiapkan laporan obat yang
direncanakan.
5. Petugas Farmasi menentukan periode waktu yang akan
direncanakan.
6. Petugas Farmasi memasukkan data pemakaian masing –
masing obat meliputi jumlah total pemakaian 1 tahun, jumlah
total hari kekosongan obat, tenggang waktu mulai pesan
sampai barang datang.
7. Petugas Farmasi menghitung rata – rata pemakaian per bulan
8. Petugas Farmasi menghitung Stok pengaman ( buffer stock )
yaitu mengalikan rata – rata pemakaian per bulan dengan
tenggang waktu mulai pesan sampai barang datang.
9. Petugas Farmasi menghitung total kebutuhan obat, sehingga
diperoleh rumus

Rencana Kebutuhan Obat = Total Jumlah ( Pemakaian rata


2
– rata x 12 bulan ditambah Stok Pengaman / Buffer Stock
( 10% - 20% ) ditambah Kekosongan Obat / Lead Time ( 3 –
6 bulan ) ) dikurangi Sisa Stok
10.Petugas Farmasi mengirimkan laporan perencanaan
kebutuhan obat tahunan ke UPTD POPPK Kabupaten.

3
7.

4
8.

5
9.

10. Diagram Alir


Petugas Farmasi membentuk Tim
Perencanaan Obat

Petugas Farmasi menentukan metode konsumsi


dalam perencanaan obat

6
Petugas Farmasi menyiapkan data yang akan
digunakan dalam perencanaan obat
Petugas Farmasi menyiapkan laporan obat yang
akan direncanakan

Petugas Farmasi menentukan periode waktu yang


akan direncanakan

Petugas Farmasi memasukkan data pemakaian


masing – masing obat

Petugas Farmasi menghitung rata – rata


pemakaian obat per bulan

Petugas Farmasi menghitung stok


pengaman/buffer stock

Petugas Farmasi menghitung total kebutuhan obat


1 tahun

Petugas Farmasi mengirimkan laporan


perencanaan obat tahunan ke UPTD
POPPK Kabupaten

11. Unit Terkait 1. Gudang Obat


2. Ruang Farmasi
3. UGD
4. KIA/KB
5. Poli Umum
6. Rawat Inap
7
7. Poli Gigi
8. Imunisasi
9. Pustu
10. Polindes/Ponkesdes
12. Dokumen Terkait Laporan rencana usulan obat tahunan

13. Rekam Historis Yang Isi Tanggal mulai


No
Diubah Perubahan Di berlakukan

Anda mungkin juga menyukai