Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BELUNTASOAP (SABUN ANTISEPTIK)

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :
Cyndy Kartika Dewi ; 180311612610 ; Angkatan 2018
Bella Sagita Firnanda ; 180331616044 ; Angkatan 2018
Lilla Farizka ; 180331616031 ; Angkatan 2018
Tarisa Ardani ; 180311612534 ; Angkatan 2018

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2020

i
PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : BeluntaSoap (Sabun Antiseptik)


2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Cyndy Kartika Dewi
b. NIM : 180311612610
c. Jurusan : Matematika
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah/HP : Jl. Danau Meninjau Tengah 3, Sawojajar, Malang
f. Email : cyndy.kartika.1803116@students.um.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 3.845.000
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Malang, 7 Desember 2020


Menyetujui
Wakil Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dr. Sentot Kusairi, S.Pd, M.Si) (Cyndy Kartika Dewi)


NIP. 196710281993021001 NIM. 180311612610

Wakil Rektor III, Dosen Pendamping,

(Dr. Mu’arifin, M.Pd) (Dr. Rustanto Rahardi M, Si)


NIP. 196508011990011001 NIDN.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Kegiatan......................................................................................... 3
1.3 Luaran yang diharapkan ............................................................................. 3
1.4 Manfaat Kegiatan ....................................................................................... 3
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................... 5
2.1 Aspek Manajemen ..................................................................................... 5
2.2 Aspek Keuangan ........................................................................................ 6
2.3 Aspek Pemasaran ....................................................................................... 6
2.4 Aspek Lokasi dan Manajemen Bisnis ......................................................... 7
2.5 Deskripsi Sektor Industri ............................................................................ 7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................... 8
3.1 Pengamatan Lingkungan ............................................................................ 8
3.2 Tahapan Pekerjaan ..................................................................................... 8
3.3 Pencapaian Tujuan Program ..................................................................... 10
3.4 Strategi Pemasaran ................................................................................... 10
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 11
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... 11
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12
LAMPIRAN ...................................................................................................... 13
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ........................ 13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............. 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................. 22
Lampiran 5. Poster BeluntaSoap .................................................................... 23

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Bahan Produk BeluntaSoap ................................................................ 8
Tabel 2. Alat Pembuatan Produk BeluntaSoap ................................................. 9
Tabel 3. Anggaran Biaya Kegiatan ................................................................. 11
Tabel 4. Jadwal Kegiatan ............................................................................... 11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Produk BeluntaSoap Sebagai Sabun Antiseptik .............................. 5
Gambar 2. Poster Produk BeluntaSoap ........................................................... 23

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi masih merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh
penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia sesuai dengan pendapat Radji (2009)
bakteri merupakan mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi
hanya dilihat dengan bantuan mikroskop . Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah
bakteri. Penyakit infeksi dapat dikurangi dengan kebiasaan berperilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas dasar kesadaran diri. Salah satu contoh sederhana perilaku hidup bersih dan sehat adalah
dengan menjaga kebersihan tubuh.

Kebersihan tubuh yang kurang, juga menyebabkan penyakit terkait makanan seperti
infeksi Salmonella dan E. coli. Beberapa dapat mengalami gejala yang menganggu seperti
mual, muntah, dan diare. Tubuh yang terlihat bersih belum tentu terbebas dari bakteri
penyakit, karena itu kebersihan badan tetap harus dijaga dengan menggunakan sabun mandi.
Sabun berfungsi untuk melarutkan kotoran dan minyak ada permukaan kulit dengan
menggunakan air sehingga dapat diangkat dengan mudah dari kulit. Sabun dapat
membersihkan minyak, kotoran, dan keringat yang menempel di kulit (Izhar, 2009).

Sabun mandi merupakan salah satu kelengkapan mandi dan hampir setiap orang
mempunyai sabun mandi untuk membersihkan kotoran di badan. Terdapat dua jenis sabun,
yaitu sabun batangan dan sabun cair. Kami akan membahas tentang sabun batangan yang
berbahan dasar daun beluntas yang memiliki sifat antiseptik. Proses pembuatan sabun
batangan ini terbilang mudah, tetapi membuatnya harus dalam keadaan bersih agar fungsi
sabun sebagai pembersih ini dapat optimal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan
sabun beluntas ini mudah untuk di dapatkan. Secara umum sabun terbuat dari tiga jenis
bahan minyak yakni minyak sawit, minyak kelapa serta minyak zaitun. Dari ketiga jenis
minyak tersebut, masing-masing mempunyai unsur atau komponen yang berfungsi sebagai
pembuat busa, penstabil, dan pelembab kulit. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
tahun 1994 sabun mandi didefinisikan sebagai senyawa Natrium dengan asam lemak yang
digunakan sebagai pembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa, dengan atau penambahan
lain serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Syarat mutu sabun mandi padat yang
ditetapkan oleh SNI yaitu sabun padat memiliki kadar air maksimal 15 %, jumlah alkali
bebas maksimal 0,1% dan jumlah asam lemak bebas kurang dari 2,5%.
2

Dewasa ini, telah banyak sabun mandi yang beredar di pasaran dengan berbagai
merek. Kebanyakan sabun mandi yang beredar di pasaran berbahan dasar triclosan sebagai
antibakteri. Triclosan diketahui dapat menyebabkan resistensi antibiotik sehingga dapat
menghambat kerja obat-obatan yang sebelumnya memiliki potensi antibiotik. Selain itu,
penggunaan triclosan yang terlalu sering dan berlebihan dapat membunuh flora normal kulit
yang sebenarnya merupakan salah satu mikroba untuk perlindungan kulit (Gusviputri, 2013).
Dilihat dari adanya dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh triclosan, maka perlu
dipikirkan bahan alternatif lain yang dapat menggantikan triclosan sebagai antibakteri.
Dalam hal ini, digunakan ekstrak etanol beluntas sebagai antibakteri untuk mengurangi
pemakaian bahan sintetik dalam formulasi sabun mandi. Bahan alami juga cenderung tidak
memberikan dampak yang buruk bagi kulit dalam pemakaian jangka panjang.

Daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) biasa digunakan sebagai obat untuk
menghilangkan bau badan, obat penurun panas, obat batuk dan obat antidiare. Selain itu
daun beluntas yang telah direbus sering pula digunakan untuk mengobati penyakit kulit.
Setelah diteliti secara ilmiah, daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) diketahui memiliki
kandungan flavonoid dalam daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) memiliki aktivitas
antimikroba terhadap Staphylococcus aureus, E. coli, Pseudomonas fluorecens dan
Salmonela thypi (Ardiansyah et al., 2003). . Hasil uji total kandungan fenolik menyatakan
bahwa semakin muda daun, kadar total fenol semakin besar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penting dilakukan suatu kegiatan Pengabdian


Kepada Masyarakat (PKM) dengan memanfaatkan inovatif dan kreatif, dalam hal ini terkait
― BeluntaSoap (Sabun Antiseptik)‖, pembuatan sabun padat sebagai antibakteri dari minyak
kelapa dengan ekstrak daun beluntas.

1.2 Perumusan Masalah


Melihat dari latar belakang Proposal PKM-K kami ini, dapat kami simpulkan
bahwa permasalahan yang terjadi diantaranya:

1. Bagaimana cara membuat produk sabun ekstrak daun beluntas antiseptik


yang belum dikenal masyarakat luas?.
2. Bagaimana prospek dan daya saing produk olahan sabun ekstrak daun
beluntas antiseptik dari sabun lainnya?.
3. Metode apa yang bisa digunakan untuk memasarkan produk sabun ekstrak
daun beluntas antiseptik?.
3

1.3 Tujuan Kegiatan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin
dicapai sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui cara pembuatan produk sabun ekstrak daun beluntas


antiseptik dan dikenal masyarakat luas.

2. Untuk mengetahui prospek dan daya saing sabun ekstrak daun beluntas
antiseptik dibanding sabun lainnya.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara memasarkan produk sabun ekstrak daun


beluntas antiseptik.

1.4 Luaran yang diharapkan

Dalam luaran yang kami inginkan disini yaitu kami berharap produk yang kami
hasilkan ini akan menjadi produk yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang dapat
dikenal oleh seluruh masyarakat yang berada di Indonesia khususnya di wilayah Jawa
Timur. Produk yang kami tawarkan dapat menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat yang
sadar akan keamanan dan kesehatan kulit terhadap bahan kimia yang harus terus menerus
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu kami membuat produk ini untuk
membantu mengatasi masalah iritasi kulit di masyarakat, dan terus melakukan inovasi
kualitas produk kami. Selain itu, produk kami juga memiliki kelebihan. Sabun mandi yang
kami produksi memiliki aroma bubble gum yang tentunya akan digemari seluruh kalangan
usia khusunya anak-anak.
1.5 Manfaat Kegiatan
Secara umum manfaat dari program ini untuk menciptakan suatu produk sabun alami
yang bermutu tinggi dengan harga ekonomis.

a. Mampu meningkatkan hasil produktivitas pengolahan daun beluntas.

b. Mampu menambah lowongan kerja dan peluang usaha.

c. Mampu menambah wawasan kami tentang inovasi daun beluntas.

Kegunaan yang dapat diambil dalam mengikuti program ini adalah :


4

1. Selalu berfikir inovatif dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam bidang


kewirausahaan, sehingga memunculkan suatu ide atau gagasan baru yang bisa
menjadi peluang usaha yang menguntungkan.

2. Dengan dibukanya usaha ini, diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat


pengangguran disekitar lokasi usaha.

3. Mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya bekerja dalam suatu tim


dibandingkan bekerja secara individual.
5

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Gambar 1. Produk BeluntaSoap sebagai sabun antiseptik


BeluntaSoap merupakan produk inovasi yang terlahir dari kebutuhan masyarakat yang
dapat membantu mengatasi gatal-gatal di tubuh karena disebabkan oleh bakteri. Hal tersebut
membuktikan bahwa produk beluntasoap ini mempunyai peluang pasar tersendiri yang
berpotensi menjadi produk utama sabun antiseptik.
Bisnis Model
Dalam perencanaan bisnis ini, menggunakan Bussiness to Customer (B2C) dimana
terjadi interaksi antara produsen (perusahaan, industri rumah tangga, penyedia barang dan
jasa) dengan distributor dan pengecer, yang kemudian dilanjutkan oleh distributor dan
pengecer ke konsumen berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet
(Pratama, 2015).
E-commerce retail atau B2C merupakan bagian dari e-commerce yang menekankan
kepada proses pemesanan, pembelian dan penjualan produk atau jasa melalui akses internet.
Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli dapat langsung bertransaksi secara elektronik dan
online, memanfaatkan fitur fitur yang disediakan. Sehingga konsumen lebih mudah untuk
memenuhi kebutuhan secara cepat dan efisien.
2.1 Aspek Menejemen
Untuk mempermudah proses menejemen, maka terlebih dulu dibuat struktur
organisasi (Tarricone et al, 2002). Dalam pembagian tugasnya, pada produk inovasi ini
menggunakan sitem manajemen strategi Intensif, mencakup tiga jenis strategi yang dapat
dilakukan yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Strategi
intensif membutuhkan upaya intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan
dengan produk yang ada. Penggunaan strategi intensif untuk memperluas pangsa pasar dan
6

meningkatkan keuntungan dengan membuat produk yang ada menjadi lebih efektif dan
dengan memperkenalkan produk baru dan beragam untuk meningkatkan pangsa pasar juga
(Riana, 2020).
2.2 Aspek Keuangan
Berikut ini merupakan perkiraan target penjualan sebanyak: 12 pembeli secara
keseluruhan di Universitas Negeri Malang
Biaya rata-rata per konsumen yang dibutuhkan:

Penentuan harga jual:

( )

BEP Output

Payback Period

Berdasarkan PBP dan BEP, prediksi modal akan kembali setelah 17 bulan dan 256
konsumen
2.3 Aspek Pemasaran
Pemasaran produk dilakukan melalui dua cara yaitu secara online melaui media
sosial maupun website dan offline dengan cara berinteraksi langsung dengan konsumen.
Menurut Schradi (2009), ada dua cara untuk melakukan pemasaran online, yaitu pasif dan
aktif. Menggunakan pemasaran online pasif berarti sebuah perusahaan membangun sebuah
website yang menyediakan informasi kepada pelanggan tanpa melakukan kegiatan yang
signifikan untuk menjangkau pelanggan. Sedangkan pemasaran online aktif melakukan
sebaliknya, yaitu perusahaan berusaha untuk mencapai pembeli potensial di internet. Dengan
mengambil keuntungan dari teknologi internet, perusahaan memiliki kemudahan dalam
mempromosikan dan menyampaikan informasi tentang merk mereka (Kaplan & Haenlein,
2012).
7

Produk pertama kali akan diproduksi di daerah Malang. Selain itu pula produk juga
akan merambah pasar yang berada di Malang Raya, yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang
dan Kota Batu.
2.4 Aspek Lokasi dan Manajemen Bisnis
Usaha pembuatan BeluntaSoap yang dimiliki oleh 4 orang sebagai pemilik usaha
Bersama. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, penentuan harga, biaya
belanja dan lainnya. Bentuk badan usaha milik kelompok usaha dengan modal yang berasal
dari program PKM. Dengan menentukan pusat usaha di Kota Malang karena dekat dengan
tempat pembelian bahan dan pusat pengembangan manajemen usaha sehingga memudahkan
mobilitas usaha.
2.5 Deskripsi Sektor Industri
Sektor industri usaha pembuatan BeluntaSoap adalah usaha kecil dengan 4 orang
pengelola. Produksi media dengan kesesuaian terhadap kebutuhan DU/DI sangat jarang
ditemui. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha yang
dibuat ini, antara lain: 1. Inovasi ide BeluntaSoap dengan kondisi dunia kerja serta
pemanfaatan daun beluntas yang sebagai bahan utama yang belum pernah diproduksi
sebelumnya. 2. Promosi juga merupakan hal perlu diperhitungkan karena produk sabun dari
bahan beluntas masih jarang.
8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Pengamatan Lingkungan

Sebagai awal dari pendirian suatu usaha hal yang pertama dilakukan adalah melakukan
pengamatan langsung terhadap lingkungan sekitar kita. Tujuan dari dilakukannya
pengamatan lingkungan sekitar adalah untuk mencari peluang usaha yang sekiranya nanti
bisa berkembang dengan baik ke depannya.

Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar didapatkan bahwa masyarakat di


lingkungan sekitar tempat tinggal kami sangat membutuhkan sesuatu yang dapat
membersihkan dan membunuh bakteri serta virus yang menempel pada kulit setelah
beraktivitas diluar rumah selama masa pandemi ini yang mana hal tersebut mendorong kami
untuk membuat sabun antiseptik. Oleh karena itu, kami membuat sabun antiseptik yang
bahan utamanya adalah ekstrak daun beluntas yang kami namai ‖BeluntaSoap‖.

3.2 Tahapan Pekerjaan

Pembuatan sabun antisepti ―BeluntaSoap‖ terdiri dari 2 tahap. Pertama, membuat


ekstrak daun beluntas dan kedua, membuat sabun. Alat dan bahan yang diperlukan untuk
membuat sabun Beluntas:

Tabel 1. Bahan Produk BeluntasSoap

Bahan Jumlah
Daun 500 g
beluntas
NaOH(s) 50 g
Minyak 200 mL
kelapa
Pewangi 10 mL
Air 500 mL
9

Tabel 2. Alat Pembuatan Produk BeluntaSoap

Alat Jumlah
Panci 1
Sendok 2
Baskom 1
Pengaduk/mixer 1
Plastik (untuk 3
mencetak)
Kompor 1

A. Membuat ekstrak daun beluntas


Hal yang harus dilakukan adalah menyiapkan 500 g daun beluntas kemudian
diangin—anginkan hingga sedikit kering (kadar air dalam daun berkurang).
Kemudian membuat ekstrak daun beluntas dengan prosedur metode infusa:
1. Disiapkan panci pengukus, hingga air dalam panci pengukus mendidih.
2. Dimasukkan 500 mL air dalam baskom
3. Dimasukkan daun beluntas kedalam 500 mL air
4. Dimasukkan baskom kedalam panci pengukus
5. Dibiarkan air dalam baskom mendidih
6. Diaduk hingga seluruh daun layu dan air berwarna hijau kecoklatan, kurang lebih
selama 10 menit
7. Didiamkan hingga air ekstrak dingin
8. Disimpan dalam wadah lain
B. Membat sabun
1. Timbang NaOH sebanyak 50 g terlebih dahulu
2. Dilarutkan dalam 60 mL aquades
3. Diaduk hingga larut dan tunggu suhunya hingga agak hangat
4. Tuangkan 200 mL minyak goreng ke dalam larutan NaOH
5. Diaduk secara konstan dan searah hingga campuran mengental dan berubah warna
6. Tambah ekstrak daun beluntas secukupnya
7. Aduk hingga tercampur rata
8. Tuangakan ke dalam cetakkan
9. Didiamkan selama 2 minggu hingga sabun memadat.
10

3.3 Pencapaian Tujuan Program


Pencapaian tujuan program dari hasil produk yang kami pasarkan, terukur dengan
mendengar testimoni pengguna sabun beluntas yang kami buat melalui wawancara pengaruh
dari menggunakan produk kami. Cara analisis data yang digunakan untuk membuat
kesimpulan yang membuktikan tingkat capaian dari tujuan.

3.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang kami lakukan aclalah sebagai bedkut :

1. Membuat dua macam ukuran produk, seberat 55 gram dan 105 gram. Hal tersebut
ditujukan agar konsumen nantinya dapat memilih sesuai kebutuhan mereka mengingat
sabun kami merupakan sabun kesehatan.
2. Mendesain kemasan dengan menarik tetapi tetap rapi dan menjaga kehigienisan
sabun.
11

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 3 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan Rp 3.483.500
2 Bahan habis pakai Rp 48.500
3 Perjalanan Rp 110.000
4 Lain-lain Rp 203.000
Jumlah Rp 3.845.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
1 Persiapan

2 Produksi Produk

3 Laporan Produk

4 Evaluasi Produk

5 Pengembangan Produk
12

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009, Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri 2), Edisi revisi,
Penerbit ITB, Bandung, pp. 31.

Allen Jr. dan Loyd V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical
Compounding, 2nd Edition, American Pharmaceutical Assosiation, USA, pp.
305, 311.

Ardiansyah et al., 2003, Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica
(L.) Less) dan Stabilitas Aktivitasnya pada Berbagai Konsentrasi Garam dan
Tingkat pH, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 16(2):90-97.

Attwood, D., Alexander, T.F., 2008, Fast Track: Physical Pharmacy, Pharmaceutical
Press, London, p. 43.

Barel, A.O., Paye M., dan Maibach H.I., 2009, Handbook of Cosmetic Science and
Technology, 3nd Edition, Informa Healthcare USA Inc., New York, p. 115, 771.

Boyd R.F., 1984, General Microbiology, West Publishing Company, St. Paul, pp 167-
168.

Dalimartha, S., 1999, Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar, Puspa Swara, Jakarta, p.5.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenik, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak


Tumbuhan Obat, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Direktorat
Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta.

Hariana, H. A., 2002,Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Puspa Swara, Jakarta, p.


38.

Hugo dan Russel, 1987, Pharmaceutical Microbiology, 6th Edition, Blackwel Scientific
Publication, London, pp. 20-21.

Istyastono, E.P., 2012, Mengenal Peranti Lunak R-2.14.0. for Windows dan Open
Source, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Izhar, H., Sumiati, dan Moeljadi, P., 2010, Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut
Sabun Mandi, Wacana Vol. 13, Issn. 1411-0199.

Jones, D., 2008, Pharmaceutics Dosage Form and Design, Pharmaceutical Press,
London.
Kaplan , A.M and Michael Haenlein (2012): Users of the world, unite! The challenges
and opportunities of Social Media, Business Horizons (2010) 53, p. 59—68.
13

Kurniawan, F. W., 2013, (Pena, L. E., 1990), Optimasi Natrium Alginat dan Na- CMC
sebagai Gelling Agent pada Sediaan Gel Antiinflamasi Ekstrak Daun Petai
Cina (Leucaena leucocephala (lam.) de Wit) dengan Aplikasi Desain Faktorial,
Skripsi, Universitas Sanata Dharma.

Lesmana, A.S., 2012, (Pelczar, 1986), Perbedaan Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik
Deodoran Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) dengan
Variasi Jumlah Sorbitan Monostearate sebagai Emulsifying agent, Skripsi,
Universitas Sanata Dharma.
Pratama, I.P.A.E. 2015. E-commerce, E- Business dan Mobile Commerce Berbasiskan
Open Source. Bandung : Informatika.
Riana, D. 2020. Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada
Industri Fesyen Batik di Indonesia. 9(2), pp. 90–105.
Schradi, B. (2009): Online Marketing Internet Lexikon [online] Available from:
http://www.symweb.de/glossar/online-marketing__169.htm [Accessed 11
Desember 2020].
Tarricone, Pina. Luca, Joe. 2002. Successful teamwork: A case study. Edith Cowan
University. HERDSA Publishing. Perth.
14

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Cyndy Kartika Dewi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 180311612610
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 14 Juni 1999
6 E-mail cyndy.kartika.1803116@students.um.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 083848595590

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-Kewirausahaan.
Malang, 7 Desember 2020
Pengusul,

Cyndy Kartika Dewi


15

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Bella Sagita Firnanda
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 180311616044
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 8 Maret 1999
6 E-mail bella.sheifa@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082338944533

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Pengurus PKPT IPNU UM Anggota Departemen Badan 2019 di Universitas
Usaha Mandiri Negeri Malang
2 Pengurus PKPT IPNU UM Anggota Departemen Jaringan 2020 di Universitas
Komunikasi dan Pers Negeri Malang
3 Pesantren Luhur Malang Anggota Tim Media 2020 di Pesantren Luhur
Malang

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Pendanaan PKM-GT KEMRISTEKDIKTI 2020
2 Finalis PIMNAS Ke-33 PKM-GT KEMRISTEKDIKTI 2020

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-Kewirausahaan.
Malang, 7 Desember 2020
Pengusul,

Bella Sagita Firnanda


16

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lilla Farizka
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 180311616031
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 4 Januari 2001
6 E-mail bella.sheifa@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081803732221

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-Kewirausahaan.
Malang, 7 Desember 2020
Pengusul,

Lilla Farizka
17

Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Tarisa Ardani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 180311612534
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 22 Desember 2001
6 E-mail tarisa.ardani.1803116@students.um.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085854146833

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Ikatan Pecinta Retorika Anggota Divisi Rumah Periode 2018 – 2019 di
Indonesia UM Tangga Universitas Negeri
Malang
2 Ikatan Pecinta Retorika Anggota Divisi Rumah Periode 2019 – 2020 di
Indonesia UM Tangga Universitas Negeri
Malang
3 Unit Kegiatan Mahasiswa Anggota Departemen Rumah Periode 2019 – 2020 di
Penulis UM Tangga Universitas Negeri
Malang
4 Millenial Youth Contribution Anggota Divisi Project Periode 2020 – Sekarang
Pasuruan Manager di Pasuruan

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-Kewirausahaan.
Malang, 7 Desember 2020
Pengusul,

Tarisa Ardani
18

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Ir. Hendro Permadi, M.Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIDN 0024126605
5 Tempat dan Tanggal Lahir 24 Desember 1966
6 E-mail Hendro.permadi.fmipa@um.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085222118111

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2 S3
Nama Institusi Insitut Pertanian Bogor Insitut Teknologi
Sepuluh Nopember
Jurusan/Prodi Statistika Statistika
Tahun Masuk-Lulus 1991 2003

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan / pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Manajemen Inovasi Wajib 3
2
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-Kewirausahaan.
Malang, 7 Desember 2020
Dosen Pendamping,

Dr. Ir. Hendro Permadi, M.Si


19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan
Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (RP)
Panci 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000
Sendok 2 buah Rp 1.500 Rp 3.000
Baskom 1 buah Rp 8.000 Rp 8.000
Pengaduk/mixer 1 buah Rp 15.000 Rp 15.000
Plastik 3 pak Rp 2.500 Rp 7.500
Kemasan 300 buah Rp. 3000 Rp 900.000
Kompor 1 buah Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.483.500

2. Bahan habis pakai


Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Satuan (RP)
Daun Beluntas 500 g Rp 3.000 Rp 3.000
NaOH (s) 50 g Rp 7.500 Rp 7.500
Minyak Kelapa 200 mL Rp 30.000 Rp 30.000
Pewangi 10 mL Rp 5.000 Rp 5.000
Air 500 mL Rp 3000 Rp 3.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 48.500

3. Perjalanan
Material Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Perjalanan 10 liter Rp 100.000 Rp 100.000
Membeli Alat dan
Bahan
Parkir 5 Rp 2.000 Rp 10.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 110.000

4. Lain-lain
Material Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Biaya 5 Rp 50.000 Rp 200.000
berlangganan
20

internet (bulanan)
Jasa pembuatan 1 Rp 3.000 Rp 3.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 203.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 3.845.000
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Program Alokasi Uraian Tugas
Studi Waktu
No Nama/NIM Bidang
Ilmu (jam/minggu)
1 Cyndy Kartika Pendidikan Pendidikan 20 Ketua
Matematika jam/minggu pelaksana
(pelaporan,
melakukan
produksi,
melaukan
analisis usaha)
2 Bella Sagita Pendidikan Pendidikan 20 Anggota
Firnanda Kimia jam/minggu Pelaksana
(konseptor,
pelaporan,
melakukan
produksi)
3 Lilla Pendidikan Pendidikan 20 Angggota
Kimia jam/minggu Pelaksana
(konseptor,
pelaporan,
melakukan
produksi,
menghitung
biaya)
4 Tarisa Ardani Pendidikan Pendidikan 20 Anggota
Matematika jam/minggu Pelaksana
(pelaporan,
melakukan
produksi,
menghitung
biaya)
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


23

Lampiran 5. Poster BeluntaSoap

Gambar 2. Poster Produk BeluntaSoap

Anda mungkin juga menyukai