Pretest - Postest Ekstraksi
Pretest - Postest Ekstraksi
1. Mekanisme ultrasonik
proses ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik dapat meningkatkan permeabilitas
dinding sel, menimbulkan gelembung spontan (kavitasi) dalam fase cair dibawah titi didihnya
dan meningkatkan kerusakan pada sel (List dan Schmidt, 1989).
Andriani, M., Permana, I. D. G. M., & Widarta, I. W. R. (2019). Pengaruh Suhu dan Waktu
Ekstraksi Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Aktivitas Antioksidan
dengan Metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE). Jurnal Ilmu dan Teknologi
Pangan (ITEPA), 8(3), 330-340.
POSTEST EKSTRAKSI
1. Pelarut diukur berat jenisnya setelah disaring agar valid, karena jika menunggu pemekatan
maka akan banyak pelarut yang menguap shg hasilnya kurang valid
2. Berat piknometer+alkohol 70% perlu dihitung karena alkohol 70% merupakan solven terpilih
dalam ekstraaksi ini, sehingga untuk perhitunga total solid diperlukan data berat jenis solven,
dimana berat jenis solven ditentukan dari berat dan volume.
3. Di kertas ya
4. Di kertas
5. Di kertas
6. Dari data brix diketahui pada pengukuran 2 terakhir nilainya sudah konstan, maka benar
ekstraksi ini dapat dihentikan
7. Pada FHI II, disebutkan nilai rendemen temulawak tidak kurang dari 18,0%, dan hasil
rendemen diperoleh 15% sehingga tidak mmenuhi persyaaratan FHI
Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal aquadest atau
larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh permukaan prisma. Gunakan pipet
untuk mengambil cairan yang ingin diukur.
Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi awal. Prisma
jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.
Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer. Bakal terlihat
satu angka skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda 0/00 yang berarti "bagian per
seribu", dari 0 di dasar skala hingga 50 di ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis
pertemuan bagian putih dan biru..
Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering menggunakan tisu atau
kain lembut.
Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering.
Jangan sekali-kali menyentuh lensa (bagian optik) dengan tangan, apabila lensa kotor
segera bersihkan dengan kertas lensa.
Jangan meninggalkan prisma masih dalam keadaan basah oleh sampel, bila
Refraktometer tidak digunakan lagi.
Apabila alat tidak digunakan harus ditutup