Anda di halaman 1dari 6

Prinsip Kerja Motor Bakar

Secara umum prinsip kerja  system pembakaran  motor  adalah gerakan lurus bolak-
balik torak oleh batang penggerak engkol diubah menjadi gerakan putar atau gerak tanslasi
diubah menjadi gerak rotasi. Bila torak berada pada titik balik atas atau bawah dari
gerakananya,  maka torak dikatakan berada dalam salah satu dari kedua titik matinya. Maka
garis sumbu gerakan torak, batang penggerak dan engkol berada dalam satu garis.
Panjang langkah engkol adalah jarak antara pena engkol dan leher poros, dan
langkah torak adalah gerakan torak anatara kedua titik matinya. Untuk panjang langkah
torak berlaku  : panjang langkah torak = 2 kali panjang engkol.
Isi langkah torak adalah isi dalam silinder kerja antara titik-titik balik torak. Untuk ini

berlaku : Vs  =   atau Vs =  .s dimana :


Vs = isi langkah torak
d = diameter
r = jari-jari
s = panjang langkah torak
Ruang bakar atau ruang kompresi adalah ruang dalam silinder antara tutup silinder 
dengan torak pada keadaan titik mati atas.
Isi silinder adalah ruang dalam silinder antara tutup silinder dengan torak dalam
keadaan titik mati bawah.
Maka isi silinder = isi langkah torak + ruang bakar.
Bila torak bergerak keatas, maka gas antara torak dan tutup silinder dipadatkan atau
dikompresikan.
Perbandingan kompresi atau bilangan kompresi adalah perbandingan antara
silinder dan ruang bakar atau ruang kompresi.

Bilangan kompresi =   

Atau  = 

Dimana :
 = perbandingan kompresi atau bilangan kompresi
Vs = isi langkah
Vv = isi ruang bakar
Pada motor otto perbandingan kompresi berkisar antara  6 – 15, sedangkan pada
motor diesel berkisar anatar 15 – 22.
Peningkatan bilangan kompresi pada silinder kerja dapat dipengaruhi oleh diameter
torak atau dari tinggi ruang bakar. Semakin besar diameter torak maka nilai perbandingan
kompresi akan naik secara drastic begitu juga dengan tinggi ruang bakar. Semakin pendek
tinggi ruang bakar maka perbandingan kompresi akan naik secara drastic. Semakin besar
bilangan kompresi maka rpm akan naik seiring diikuti dengan naiknya torsi dan daya kuda.
Akibat dari terlalu besarnya nilai bilangan kompresi maka dapat menimbulkan
kerugian pada komponen motor dan meningkatnya suhu dalam silinder kerja, terutama di
dalam titik-titik putar. 

Proses Kerja Motor Otto 4 Langkah 


Proses kerja motor otto 4 langkah diperoleh dalam empat langkah bolak-balik torak
pada kedua titik matinya yaitu TMA dengan TMB atau dua kali putaran poros engkol sebesar
720o.
Langkah hisap
Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila jarum
dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit sambil menutup bagian ujung
yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila plunyer ditarik dengan tiba-tiba),
dengan membebaskan jari akan menyebabkan udara masuk ke alat suntik ini dan akan
terdengar suara letupan. Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih rendah dari tekanan
udara luar. Hal yang sama juga terjadi di mesin, torak dalam gerakan turun dari TMA ke
TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran udara bensin
dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan katup buang
menutup.
Langkah kompresi
Dalam gerakan ini campuran udara bensin yang di dalam silinder dimampatkan oleh
torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Kedua katup hisap dan katup buang akan
menutup selama gerakan tekanan dan suhu campuran udara bensin menjadi naik. Bila
tekanan campuran udara bensin ini ditambah lagi, tekanan serta ledakan yang lebih besar
lagi dari tenaga yang kuat ini akan mendorong torak ke bawah. Sekarang torak sudah
melakukan dua gerakan atau satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran.

Langkah kerja

Dalam gerakan ini, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar dan
menyebabkan terbakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah
meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup buang
masih tertutup. Torak telah melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar satu
setengah putaran.

Langkah buang

Dalam gerak ini, torak terdorong ke bawah, ke TMB dan naik kembali ke TMA untuk
mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder. Selama gerak ini kerja katup buang
saja yang terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas,
torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Sekarang motor telah
melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2 putaran,
dan telah menghasilkan satu tenaga. Di dalam mesin sebenarnya, membuka dan
menutupnya katup tidak terjadi tepat pada TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih cepat
atau lambat, ini dimaksudkan untuk lebih efektif lagi untuk aliran gas,jadi kita coba
mengamati diagram katup,agar kita dapat melihat kapan katup masuk dan buang membuka
dan menutup.
§  Katup isap mulai terbuka 50 sebelum TMA
§  Katup isap tertutup 450 setelah TMB
§  Katup buang terbuka 450 sebelum TMB
§  Katup buang tertutup 50 setelah TMA.

Pengaturan pembukaan dan penutupan katup diatas sebagai berikut:

Ø  Katup isap terbuka 5o sudut engkol sebelum TMA dan tertutup 45o sudut engkol setelah TMB,
jadi lamanya katup isap terbuka (bekerja) adalah: 5o + 180o + 45o = 230o sudut engkol.

Ø  Katup buang terbuka 45o sudut engkol sebelum TMB dan tertutup 5o sudut engkol setelah
TMA, jadi lamanya katup buang terbuka (bekerja) adalah: 45o + 180o + 5o = 230o sudut
engkol.

Ciri-ciri motor otto 4 langkah


1.      Mempunyai katup masuk dan katup buang yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup
lubang aliran campuran udara dan bahan bakar dan gas hasil pembakaran ke dalam dan
keluar silinder kerja
2.      Menggunakan system OHV ( Over Head Valve ) atau menggunakan system OHC         
( Over Head Cam ).
a.       System OHV adalah system pembukaan dan penutupan katup dengan menggunakan
pushrod atau sejenis tuas dengan gerak translasi yang digerakan oleh camshaft untuk
menggerakan pelatuk katup. dari putaran crankshaft dengan perbandingan gear 2 : 1.
Namun system OHV ini sudah tidak dipakai lagi untuk teknologi otomotif zaman sekarang
karena dengan menggunakan system ini resiko terjadinya kerusakan pada system
pengaturan katup lebih besar dan menimbulkan suara berisik yang keras dari gerakan
katup. 
b.      Sistem OHC adalah system pembukaan dan penutupan katup dengan menggunakan
kamprat atau belt dengan gerak rotasi dimana camshaft diputarkan oleh semacam rantai
atau tali yang diputarkan crankshaft dan langsung camshaft dengan bubungannya tersebut
menggerakan pelatuk katup dengan perantara mata gear dengan perbandingan 2 : 1. .
System OHC ini dalam perkembangannya ada yang SOHC ( Single Over Head Cam ) yaitu
satu camshaft menggerakan beberapa pelatuk, pelatuk masuk maupun buang, sedangkan
DOHC ( Double Over Head Cam ) yaitu dua camshaft yang mempunyai tugas masing-
masing, artinya satu camshaft khusus untuk mengatur  system  pemasukan dan satunya
untuk mengatur system pembuangan. Sistem OHC ini lebih aman dan bagus system
kerjanya dan juga relative lebih minimal resiko kerusakannya dari pada system OHV.
Bahkan ada juga system OHC  yang sudah tidak menggunakan pelatuk lagi, artinya kerja
katup langsung digerakan oleh bubungan camshaft.
3.      Semua gerakannya berada diatas torak
4.      Tidak mempunyai ruang bak engkol
5.      Tidak mempunyai lubang pembilas

Kelebihan dan Kekurangan Motor Otto 4 Langkah


1.      Kelebihan
·         Bahan bakar lebih hemat dan efisisen
·         Pembakarannya sempura
·         Energi yang dihasilkan besar
·         Rendah kadar CO
·         Lebih ramah lingkungan
·         Usia engine lebih bandel
·         Sudut overlapingnya kecil
·         Tidak terajdi miss firing
2.      Kekurangan
·         Konstruksi lebih rumit
·         Biaya perawatannya lebih besar
Pembakaran adalah persenyawaan kimia yang cepat dari unsur-unsur dalam bahan
bakar dengan oksigen dari udara. Pada reaksi ini terbangkit panas, dan pada umumnya juga
muncul api.
            Proses pembakaran motor otto 4 langkah ini terjadi di dalam silinder kerja dengan
metode campuran bahan bakar dan udara mengalir dan keluar silinder kerja lewat lubang
saluran katup karena terjadinya perbedaan tekanan antara ruang silinder dan ruang diluar
silinder kerja.
                       

Operasional Engine Otto 4 Langkah


Pemasukan / Pembuangan/
Langkah Kompressi Usaha
Intake Exause
Arah Gerakan
Kebawah Keatas Kebawah Keatas
Torak
Posisi Katup Isap Membuka Menutup Menutup Menutup
Posisi Katup
Menutup Menutup Menutup Membuka
Buang
Muatan Dalam Campuran udara Campuran udara Pembakaran Gas bekas
Silinder dan bahan bakar dan bahan bakar gas pembakaran
Volume di Dalam
Bertambah Berkurang Bertambah Berkurang
Silinder
Temperatur di
Rendah Tinggi Sangat tinggi Tinggi
Dalam Silinder
Tekanan di Dalam Dibawah Diatas
Sangat tinggi Tinggi
Silinder atmosphere atmosphere

Urutan Pembakaran Untuk Motor Silinder Campuran dan Penyetalan Katup


Dalam bagan dibawah ini dicatat fase urutan dari proses kerja dalam urutan silinder.
Sebagai contoh kita ambil motor empat silinder campuran kontruksi motor garis dengan
urutan penyalaan ( firing order ) 1-3-4-2
Dalam satu siklus poros engkol menempuh sudut 720 0 (dua putaran), oleh karena itu

motor empat silinder :  . Jadi setiap poros engkol membentuk sudut


0
180  terjadi langkah kerja, maka dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Sudut poros engkol yang dilalui
Silinder o o
0  - 180 180o - 360o 360o - 540o 540o – 720o
1 Kerja Buang Masuk Kompresi
2 Buang Masuk Kompresi Kerja
3 Kompresi Kerja Buang Masuk
4 Masuk Kompresi Kerja Buang

Cara Menyetel Katup


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyetel katup, yaitu :
·         Urutan penyalaan/firing order (FO)
·         Jumlah silinder
·         Tanda top akhir langkah kompresi silinder I.
Agar penyetalan katup tidak salah dan dapat dilakukan dengan cepat, maka tabel
diatas dapat dijadikan sebagai panduan.
Langkah penyetalan katup :
a.       Topkan silinder I dengan melihat tanda pada timing gear pada langkah akhir kompresi.
Cirinya top akhir langkah kompresi yang lain yaitu katup isap dan katup buang dalam
keadaan bebas (tuas penekannya tidak tertekan batang penekan katup).
§  Setel katup isap dan katup buang silinder I
§  Setel katup isap silinder II
§  Setel katup buang silinder III
b.      Putar poros engkol satu putaran (3600).
§  Setel katup buang silinder II
§  Setel katup isap silinder III
§  Setel katup isap dan buang silinder IV.

Anda mungkin juga menyukai