Anda di halaman 1dari 6

STUDI TEKNIS KELAYAKAN PEMILIHAN PEMBERAT PIPA

SEBAGAI METODE ANTI BUOYANCY RIVER CROSSING PIPELINE


PADA JALUR DISTRIBUSI NATURAL GAS

Pramudhyia Bagas Kuncoro. 1*, Heroe Poernomo2, M. Choirul Rizal3


Program Studi Teknik Perpipaan, Jurusan TPK, PPNS, Surabaya, Indonesia 1*
Jurusan TPK, PPNS, Surabaya, Indonesia 2
Jurusan TPK, PPNS, Surabaya, Indonesia 3
Email: pramudhyiabagaskuncoro@gmail.com1*; heroe_p@na.its.ac.id2*;
mochammadchoirulrizal@yahoo.com 3*;

Abstrak
Pada jalur distribusi natural gas, jalur pipa harus melewati sungai (river crossing pipeline). Pipa yang terpendam
di sungai harus memenuhi kriteria nilai negative buoyancy yang ditentukan oleh klien sebesar 10%. Pada desain
awal sesuai permintaan klien, continous concrete weight digunakan untuk mengatasi buoyancy yang terjadi. Akan
tetapi pada saat konstruksi pihak kontraktor menggunakan set-on saddle weight untuk mengoptimalkan waktu
pengerjaan dan efisiensi biaya.Analisa teknis dan ekonomis dilakukan dari metode continous concrete weight dan
set-on saddle weight , serta metode alternatif yang ditawarkan yaitu geo-textile fabric weight. Perhitungan manual
dilakukan untuk mengetahui primary and secondary stress sedangkan analisanya menggunakan software untuk
mengetahui efek yang ditimbulkan akibat beban tambahan dari pemberat pada pipa.Hasil perhitungan tegangan
pipa secara manual dan secara software dari ketiga metode anti buoyancy tersebut masih berada pada batas aman
yang diijinkan oleh standard ASME B31.8. Metode yang paling efisien dari segi teknis dan ekonomis adalah
metode geotextile fabric weight dengan hasil perhitungan manual tegangan total longitudinal efektif sebesar
4762,594 psi. Hasil perhitungan tegangan menggunakan software sebesar 6876,12 psi. Sedangkan jumlah biaya
instalasi yang harus dikeluarkan untuk metode tersebut adalah Rp.222,420,485. Jumlah unit yang digunakan
adalah dua unit geotextile fabric weight.

Kata kunci : Buoyancy, metode anti-buoyancy, natural gas, primary and secondary stress, river crossing
pipeline.

1. PENDAHULUAN akibat penambahan pemberat juga dilakukan


Jalur pipa distribusi natural gas pada KP menggunakan software CAESAR II. Perhitungan
0+100 harus melewati sungai (river crossing biaya instalasi dari ketiga metode tersebut dilakukan
pipeline). Pipa yang terpendam di sungai harus untuk mendapatkan perbandingan biaya yang lebih
memenuhi kriteria nilai negative buoyancy yang ekonomis dari ketiga metode tersebut.
ditentukan oleh klien sebesar 10%. Terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan untuk 2. METODOLOGI
menangani buoyancy. .Metode awal yang disarankan 2.1 Prosedur Penelitian
oleh klien adalah continuous concrete weight,
Desain pipeline distribusi natural
metode yang digunakan oleh kontraktor adalah set
gasmenggunakan pipa 16 inchi material API 5L
on saddle weight, dan metode alternatif adalah geo
grade X46 dengan desain temperatur 129,2 ⁰F dan
textile fabric weight. Penelitian ini akan menganalisa
desain pressure 684 psi yang mengalirkan fluida
nilai buoyancy yang terjadi dari ketiga metode
natural gas. Analisa nilai buoyancy dilakukan dari
tersebut. Tegangan primary dan secondary
ketiga metode tersebut. Analisa tegangan primary,
diperhitungkan untuk mengetahui nilai tegangan
secondary, serta menggunakan software CAESAR
yang terjadi akibat penambahan pemberat pada pipa.
IIdilakukan untuk memastikan pipeline yang
Nilai tegangangan yang terjadi harus memenuhi
menerima beban tambahan dari pemberat dapat
batas nilai yang diijinkan oleh ASME B31.8. Analisa
beroperasi dengan aman. Analisa biaya instalasi dari Perbedaan perhitungan antara 2 metode tersebut
ketiga metode anti buoyancyjuga dilakukan untuk terletak pada massa jenis pemberat yang digunakan.
mengetahui perbandingan biaya yang lebih
ekonomis dari ketiga metode tersebut. Persamaan dasar yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut (Connors, 2004)
2.2. Buoyancy
• Total Weight Required
Perhitungan buoyancy dilakukan untuk
mendapatkan nilai buoyancy yang dialami oleh pipa. 𝑇𝑊𝑅 = [(𝐹𝐵 − (𝑊𝑃𝑖𝑝𝑒 )] × (1 +
Hasil perhitungan tersebut digunkan untuk 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑏𝑢𝑜𝑦𝑎𝑛𝑐𝑦)..................................(3)
mendapatkan nilai safety factor yang terjadi. Rumus
yang digunakan untuk mendapatkan nilai safety • Weight Submerged
factor buoyancy adalah sebagai berikut : 𝑊 = 𝑉 × (𝜌𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 − 𝜌𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 )......(4)
• Safety Factor Buoyancy • Spacing Or Span
𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 (𝑆𝐹) = 𝑆𝑝𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔 =
𝑊
............................(5)
𝐷𝑜𝑤𝑛 𝐹𝑜𝑟𝑐𝑒 𝑊𝑇 (𝑊𝑒𝑓𝑓 +𝑊𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ) 𝑇𝑊𝑅
= = ..........(1)
𝑈𝑝 𝐹𝑜𝑟𝑐𝑒 𝐹𝐵 𝐹𝐵
Persamaan (3), (4), dan (5)menunjukkan persamaan
Persamaan (1) menunjukkan persamaan perhitungan perhitungan nilai massa pemberat yang dibutuhkan
untuk mendapatkan nilai safety factor buoyancy. serta jarak peletakannya. Dimana TWR merupakan
Nilai safety factor minimal yang diijinkan adalah berat yang dibutuhkan untuk memenuhi nilai
1,1. Dimana 𝐹𝑏𝑝𝑖𝑝𝑒 merupakan berat air yang negative buoyancy persatuan panjang (kg/m), 𝐹𝑏𝑝𝑖𝑝𝑒
tergantikan atau nilai buoyancy (kg/m), Wtotal merupakan berat air yang tergantikan atau nilai
merupakan berat total pipa (kg/m), Weff merupakan buoyancy (kg/m), Wpipe merupakan berat pipa
berat efektif pipa (kg/m), dan SF merupakan safety persatuan panjang (kg/m) dimana 𝜌𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
factor buoyancy (1,1).
merupakan massa jenis pemberat (kg/m³). 𝜌𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟
2.3. Metode Anti Buoyancy merupakan massa jenis air (kg/m³). V merupakan
Terdapat tiga metode anti buoyancy yang volume pipa (m³). dan W merupakan berat pemberta
digunakan untuk menangani buoyancy yang terjadi. yang terendam (kg).
Ketiga metode tersebut harus memenuhi safety
2.4. Primary Stress
factor yang diminta yaitu sebesar 1,1 atau nilai Primary stress merupakan resultan gaya
negative buoyancy 10% agar pipa tidak mengalami internal yang dapat menyebabkan perubahan ukuran
buoyancy. atau bentuk pada pipa. Tegangan ini diakibatkan
oleh tekanan internal fluida, berdasarkan ASME
2.3.1. Concrete Weight Coating
B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping
• Berat Concrete Weight Coating
𝜋 System terbagi menjadi :
𝑊𝑐𝑜𝑛𝑐 = (𝑂𝐷𝑐𝑜𝑛𝑐2 − 𝐼𝐷𝑐𝑜𝑛𝑐2 ) ×
4
𝜌𝑐𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 ................................................(2) 2.4.1. Longitudinal StressRestrained Pipe
𝑆𝑝 = 0,3 𝑆𝐻 ...................................(6)
Persamaan (2), menunjukkan persamaan
perhitungan nilai berat concrete weight coating Persamaan (6)menunjukkan persamaan longitudinal
persatuan panjang. Dimana Wconcrete merupakan stress. Dimana SP merupakanlongitudinal
berat concrete persatuan panjang (kg/m), ODconc stress(psi), SH merupakan Hoop stress (psi).
merupakan diameter luar concrete (m), IDconc
merupakan diameter dalam concrete (m), 𝜌𝑐𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 2.4.2. Longitudinal Stress Akibat Exspansion
merupakan massa jenis concrete (kg/m³). Thermal
𝑆𝑇 = 𝐸𝑎 ( 𝑇1 − 𝑇2 )......................(7)
2.3.2. Set On Saddle Weight (SOSW) dan
Geotextile Fabric Weight (GFW) Persamaan (7)menunjukkan persamaanlongitudinal
Perhitungan untuk berat set-on saddle weight stress akibat ekspansion thermal. DimanaST
merupakan thermal expansion stress (psi), E
dan geotextile fabric weight yang cukup untuk
merupakan modulus elastisitas pipa (psi), a
memenuhi nilai negative buoyancy sebesar 10%. merupakan koofisein ekspansi termal. T1
merupakan temperatur instalsi ºF, dan T2 merupakan luar pipa (in), D1 merupakan deflection lag factor
temperatur operasi ºF. (1.0-1.5), K merupakan konstanta bending (0.1), P
merupakan tekanan pada pipa akibat beban tanah +
2.4.3. Bending Stress pipe weighting (psi), R merupakan radius pipa (in),
𝑀𝐵
𝑆𝐵 = ..........................................(8) E merupakan modulus young pipa (psi), I merupakan
𝑍
inersia dinding pipa (in³), dan E’ merupakan
Persamaan (8)menunjukkan persamaan bending modulus of soil reaction (psi).
stress. DimanaSB merupakan bending stress(psi),
Mb merupakan moment bending (lb-in), dan Z 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Buoyancy
merupakan pipe section modulus (in³).
Perhitungan safety factorbuoyancy pada pipa
2.4.4. Total Longitudinal Stress InRestrained Pipe sebelum menerima beban tambahan ditentukan
𝑆𝐿 = 𝑆𝑝 + 𝑆𝑇 + 𝑆𝐵 .......................(9) dengan menggunakan persamaan 1. Tabel 3.1
menunjukkan hasil perhitungan safety factor
Persamaan (9)menunjukkan persamaantotal buoyancy sebelum pipa menerima beban beban
longitudinal stress in restrained pipe. DimanaSL tambahan dari pemberat. Nilai buoyancy
merupakan total longitudinal stress in restrained dipengaruhi oleh berat keseluruhan pipa.
pipe (psi), SP merupakan longitudinal
Tabel 3. 1 Hasil Perhitungan Safety Factor
stressrestrained pipe (psi), ST merupakan expansion
thermal stress (psi), dan SB merupakan bending Buoyancy Calculation
stress (psi).
Paramater Nilai
2.4.5. Allowable Stress
𝑆𝐿 ≤ 0,9 𝑆𝑇 .................. (10) W_Total 125.160 kg/m

Persamaan (10) menunjukkan persamaan allowable F_buoyancy 131.963 kg/m


stress yang diijinkan oleh ASME B31.8. Dimana SL
W_Efective -6.803 kg/m
merupakan longitudinal stress in restrained pipe
(psi), S merupakan specified minimum yiled strength Safety Factor (1,1) 0.897
(psi), dan T merupakan temperature derating factor
(psi).

2.5. Secondary Stress 3.2. Metode Anti Buoyancy


Secondary stress merupakan tegangan yang timbul
3.2.1. Concrete Weight Coating
pada dinding pipa disebabkan oleh beban selain
Perhitungan massa concrete weight coating
tekanan internal fluida, misalnya karena beban
digunakan untuk mendapatkan nilai safety factor
backfill (urukan), dan beban dari pemberat pipa.
buoyancy menggunakan persamaan 2. Tabel 3.2
2.5.1. Ovality menunjukkan hasil perhitungan massa dari concrete
Concrete Weight Coating weight coating yang digunakan untuk mendapatkan
niai safety factor setelah pipa menerima beban
Paramater Nilai tambahan dari pemberat.

W_Total 296,98 kg/m Tabel 3. 2 Hasil Perhitungan Comcrete Weight


Coating
F_buoyancy 131.963 kg/m
3.2.2. Set On Weight dan Geotextile Fabric Weight
W_Efective 117,92 kg/m Massa pemberat yang dibutuhkan untuk
memenuhi nilai safety factor sebesar 1,1, serta jarak
Safety Factor (1,1) 2,32
peletakan antar pemberat dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 3,4, dan 5. Hasil
∆𝑦 𝐷1 𝐾𝑃
= (𝐸𝐼) .................................................(11) perhitungan terdapat pada tabel 3.3.
𝐷 +0.061𝑥𝐸′
𝑅3
Tabel 3. 3 Hasil Perhitungan Metode SOW dan
Persamaan (11) menunjukkan persamaan prediksi GFW
ovality yang terjadi akibat beban eksternal berupa
beban tanah dan pemberat. Dimana ∆y merupakan
Vertical deflection pipa (in), D merupakan diameter
Nilai 1. Nilai buoyancy pada pipeline river crossing,
Parameter Unit nilai safety factor buoyancy yang terjadi pada
SOW GFW kondisi instalasi adalah 0,897. Sehingga pipa
membutuhkan pemberat tambahan. Metode
W_Required 7,482 7,482 kg/m yang disarankan klien concrete weight coating
menghasilkan nilai safety factor sebesar 2,32.
W_Submerged 213,325 213,452 Kg
Metode yang digunakan kontraktor set on
Spacing 28,510 28,523 M 2. saddle weight untuk memenuhi nilai safety
factor 1,1, seharusnya cukup ditambahkan 2
unit sosw dengan jarak peletakan 28,52m.
Metode alternatif geotextile fabric weight untuk
3.3. Perhitungan Stress memenuhi nilai safety factor 1,1 dengan massa
Stress yang terjadidiakibatkan oleh tekanan gfw 367,5 kg cukup ditambahkan 2 unit dengan
internal pipa dan eksternal pipa. Hasil perhitungan jarak peletakannya 58,53m.
untuk primary dan secondary stress didapatkan dari 3. Nilai tegangan pada pipa sebelum ditambahkan
persamaan 6,7,8,9,10, dan 11. Tabel 3.4 merupakan pemberat adalah nilai (SP) sebesar 3283,2 psi,
hasil perhitungan untuk primary stress dan nilai (ST) sebesar 1123,2 psi, dan nilai (SB)
secondary stress. sebesar 34209,055 psi. Maka, nilai (SL) adalah
38615,455 psi. batas nilai (SL) yang diijinkan
Tabel 3. 4 Hasil Perhitungan Primary Stress dan oleh ASME B31.8 adalah 41400 psi untuk
Allowable Stress material API 5L X46 dengan diameter 16 in.
4. Nilai perhitungan manual total tegangan
longitudinal efektif pada pipa setelah menerima
3.4. Analisa Software CAESAR II beban tambahan dari pemberat untuk ketiga
Tabel 3.5menunjukkan hasil perhitungan metode adalah : (a) cwc sebesar 5251,021 psi,
analisa tegangan pipa menggunakan software (b) sosw sebesar 4762,594 psi, dan (c) gfw
CAESAR II pada 3metode anti buoyancydidapatkan sebesar 4762,594 psi. Sementara untuk
nilai tegangan yang aman dibawah batasan stress pemodelan dengan mengunakan
pada code ASME B31.8. softwareCaesar II nilai tegangan untuk ketiga
metode adalah : (a) cwc sebesar 6989,86 psi, (b)
Tabel 3. 5 Hasil Pemodelan Software CAESAR II
Metod SP SB ST SL Allowa Oval
e (psi) (psi) (psi) (psi) bel ity
3.5 Rencana Anggaran Biaya Instalasi
Tanpa
Perhitungan rencana anggaran biaya instalasi 323, 34209, 1123 38615, 0,00
Pembe 41400
dilakukan untuk mendapatkan hasil biaya terendah 82 055 ,2 455 24
rat
dari ketiga metode anti buoyancy. Ketiga metode
Concre
tersebut adalah concrete weight coating (cwc), set on te
3238 844,62 1123 5251,0 0,00
saddle weight (sosw), dan geotextile fabric weight Weight
,2 1 ,2 21
41400
33
Coatin
(gfw). Tabel 3.6 merupakan hasil perhitungan g
rencana anggara biaya instalasi.
Set On
3238 356,19 1123 4762,5 0,00
Tabel 3. 6 Rencana Anggaran Biaya Instalasi Saddle 41400
,2 4 ,2 94 24
Weight
Metode
Deskripsi Geotex
tile 3238 356,19 1123 4762,5 0,00
CWC SOSW GFW Fabric ,2 4 ,2 94
41400
5
Weight
Rencana
Anggaran
328.284. 254.169. 222.42
Biaya
888 653 0.485
Instalasi
(Rp)

4. KESIMPULAN
Hasil dari pembahasan dan analisa yang telah
dilakukan ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Operation Ratio
Metode Allowabel ST = thermal stress (psi)
Stress (psi) (%)

Concrete
Weight 6989,86 41400 16,88 ρwater = massa jenis air (kg/m3)
Coating
a = koefisien ekspansi termal

ρpemberat = massa jenis pemberat (kg/m3)


Set On
Saddle 6853,03 41400 16,56 T1 = temperatur instalasi (ºF)
Weight W = berat pemberat terendam (kg)
Geotextile T2 = tempereratur operasi (ºF)
Fabric 6876,12 41400 16,6
Weight TWR = berat total yang dibutuhkan (kg/m)

MB = bending moment (lb.in)


sosw sebesar 6853,03 psi, dan (c) gfw sebesar
6876,12 psi. V = volume pemberat (m3)
5. Perhitungan total biaya instalasi yang
dibutuhkan untuk proyek pipeline river crossing ∆y = vertical deflection (in)
untuk metode concrete weight coating adalah
D = diameter luar pipa (in)
sebesar Rp. 328.254.888, metode set on weight
dengan jumlah 50 unit adalah sebesar Rp. D1 = deflection lag factor (1,0-1,5)
254.169.653, sedangkan untuk set on weight
dengan jumlah 2 unit adalah sebesar Rp. K =konstanta bending (0,1)
223.960.486, dan untuk metode geotextile
fabric weight adalah sebesar Rp. 222.420.485. P = tekanan akibat tanah + pemberat (psi)

5. DAFTAR NOTASI R = radius pipa (in)

E’ = modulus of soil reaction (psi)


𝐹𝑏𝑝𝑖𝑝𝑒 = buoyancy Force (kg/m)
6. DAFTAR PUSTAKA
Z = modulus of section pada pipa (in3)
1. Agustinus, Donny. 2009. Pengantar Piping
Wtotal = berat total pipa (kg/m) Stress Analysis dengan Caesar II. Jakarta. Entry
Agustino Publisher
SH = hoop stress(psi) 2. Kannappan, Sam. 1985. Introduction to Pipe
Stress Analysis. New York. Wiley Publication
Weff = berat efektif pipa (kg/m) 3. Nayyar, Mohinder L. (1973). Piping Handbook
Seventh Edition. New York: Mc Graw-Hill.
I = area moment of inertia of pipe (in4) 4. Peng, L.C. (1967). Piping Stress Engineering.
WT = berat total (kg/m) Houston, Texas: Peng Engineering.
5. Tijara, Pratama. 2004. Pelatihan Dasar Analisa
SL = tegangan longitudinal (psi) Tegangan Pipa menggunakan Software
COADE – CAESAR II. USA. Coade Inc
Wconc = berat concrete (kg/m) 6. Wu, X., Hongfang L., Shijuan W., etc.(2014).
Stress Analysis of the Large Excavation River
𝑆𝑝 =longitudinal pressure stress (psi) Crossing Oil Pipeline. Conference
Paper.Geotechnical Special Publication.
ODconc = diameter luar concrete (m) Southwest Petroleum University and Research
Institute of Xinjiang Oil Exploration and
𝑆𝑏 = bending stress (psi) Design, China.
IDconc = diameter dalam concrete (m) 7. Shrivastava, G.S.(2009). Fluid Mechanics
Aspects of A Buried Natural Gas
E = modulus elastisitas (psi) Pipeline At A River Crossing. Proceeding of
the 11th Pan-American Congress of Applied
ρconc = massa jenis concrete (kg/m3) Mechanics (PACAM). 04-08 January, Foz do
Iguacu, PR, Brazil.
8. Connors, G.W.(2004). The Use of Geotextile
Fabric, Anti-Buoyancy Weights for Buried
Pipelines. Proceeding of International Pipeline
Conference (IPC). 04-08 October, Calgary,
Alberta, Canada.
9. ALA. (2001).Guidelines for the Design of
Buried Pipe. New York: American Lifelines
Alliance.

Anda mungkin juga menyukai