Anda di halaman 1dari 3

Mengapa kita percaya Tuhan

“dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Matius 28:20

Pada waktu saya berdoa puasa, saya mendengar lagu: Ku tahu Dia pegang hari esok; Sebab Dia hidup
ada hari esok; Hidup jadi berarti sebab Dia hidup. Dan Tuhan kasih hikmat bahwa pesan Tuhan bulan
May ini adalah: Kupercaya Bahwa Yesus Pegang Hari Esok.

Wahyu 1:4-8, Rasul Yohanes menulis pewahyuan ini di pulau Patmos di atas batu-batu, bukan di tempat
yang enak. Tuhan memberitahukan sesuatu kepada kita di tengah-tengah persoalan, jadi kalau kita
sedang mengalami persoalan/masalah, percaya bahwa Tuhan ingin menyampaikan sesuatu kepada kita.

Apa yang sedang terjadi di dunia ini sudah dinubuatkan, maka kita sebagai percaya harus mengerti kalau
kita bisa ada sampai hari ini, itu semua karena kasih karunia Tuhan. Masingmasing kita sudah Tuhan
berikan talenta dan karunia dan biarlah sikap hati yang rendah hati selalu ada dalam kita melayani
Tuhan dan buang jauh roh kesombongan.

Mengapa kita harus percaya kepada Tuhan:

1. Ia menyertai kita sampai akhir zaman (Matius 28:20).

2. Ia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita (Ibrani 13:5).

3. Janji-Nya adalah hidup yang kekal (1 Yohanes 2:25).

Soal hari esok itu bukan bagian kita, jangan jamah hari esok, itu bagiannya Tuhan supaya kita tidak usah
stress dan depresi tentang hari esok. Kesusahan hari ini untuk hari dan besok ada kesusahannya sendiri,
jangan kamu kuatir karena Bapa di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu; tetapi cari
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Bagaimana kita percaya bahwa Ia pegang hari esok? Janji-Nya itu kekal dan selama-lamanya.

Bagaimana supaya kita terus percaya bahwa Tuhan yang pegang hari esok:

a. Mencari Tuhan sungguh-sungguh (2 Tawarikh 26:3-5; 7:14).

2 Taw 26:3-5, “Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa
yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama
hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah
membuat segala usahanya berhasil.”
Uzia masih muda sudah dipanggil Tuhan untuk memimpin umat-Nya dan orang yang mencari Tuhan itu
akan diberkati Tuhan jangka panjang. Orang yang sungguh-sungguh di hadapan Tuhan itu selalu
melakukan yang benar dan takut akan Tuhan.

Kunci untuk percaya bahwa hari esok kita penuh harapan adalah kita harus mencari Tuhan sungguh-
sungguh.

b. Ikutilah teladan Kristus (1 Petrus 2:18-21; Filipi 3:17-21).

Paulus katakan ikuti aku seperti aku mengikuti Kristus, menjadi teladan. Orang yang percaya kepada
Tuhan tidak usah kuatir akan hari esok karena ia terhubung dengan Tuhan.

1 Petrus 2:18-21, “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan
saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia, jika
seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika
kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.”

Kata tunduk kepada tuanmu di sini adalah rasa hormat kepada pemimpin. Seperti Daud tidak berani
menjamah hamba Tuhan yang diurapi, jadi kalau pemimpin salah jangan digosipin tetapi doakan
pemimpinmu biar Tuhan yang menjamahnya.

c. Jangan pernah kecewa mengikut Tuhan (Roma 8:18-25).

Roma 8:18-25, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan
dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk
menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-
siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi
dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan
dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anakanak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang
segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka
saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam
pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih
mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita
menantikannya dengan tekun.”

Kalau kita belum melihat jawaban dari Tuhan tetap lakukan perintah Tuhan dengan tekun dan sabar,
jangan complain dan bersungut-sungut dulu. Cari Tuhan sampai kau melihat mujizat Tuhan terjadi dalam
hidupmu. Cepat atau lambat janji Tuhan Iya dan amin, karena Tuhan tidak pernah mengecewakan kita.

Setiap hari kita pasti menghadapi masalah tetapi jangan lari dari masalah tetapi hadapi masalah, karena
lewat masalah itu Tuhan mau bicara sesuatu dan tunjukan kepada kita apa yang harus kita lakukan.
Intinya adalah tidak usah kuatir akan hari esok karena Tuhan yang pegang hari esok dan masa depanmu
adalah masa depan yang penuh harapan. Yesus yang memegang hidup kita, Dia yang memegang hari
esok. Amin.

Anda mungkin juga menyukai