Anda di halaman 1dari 17

Nama : Murtala

Nim : 150901141

Judul Skripsi : Hubungan Kesepian dengan Pengungkapan Diri di WhatApp


Story Pada Dewasa Awal Yang Belum Menikah di Kota Banda
Aceh.

SKALA PENELITIAN

KESEPIAN

1. Pengertian Kesepian

Menurut Burns (1985) Kesepian merupakan keadaan emosional yang

dirasakan oleh individu karena kurangnya hubungan interpersonal dengan

individu lain. Individu merasa bahwa dirinya di asingkan dari lingkungan sosial.

Kesepian umumnya dirasakan karena hilangnya orang-orang terdekat seperti

keluarga, sahabat dan pasangan.

2. Aspek-Aspek Kesepian

Aspek-aspek kesepian yang dikemukakan oleh Burns (1985) antara lain :

a. Low Self-Esteem (tingkat percaya diri yang rendah)

Keadaan dimana individu kesepian merasa malu, merasa rendah diri serta

terus membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Dan memberikan

pesan negatif terhadap dirinya.

b. Romantic Perfectionism (Perfeksionisme romantis)


Individu menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap pasangannya,

seperti mencari pasangan yang sempurna dan menganggap dirinya

sempurna.

c. Emotional Perfectionism (Perfeksionisme emosional)

Keadaan dimana individu mengharapkan hubungan yang romantis,

menginginkan pasangan yang humoris, bisa memahaminya dan

membuatnya bahagia. Jika semua itu tidak tercapai maka individu merasa

dirinya tidak dicintai.

d. Hopelessness (keputusasaan)

Individu merasa putus asa karena mengganggap dirinya gagal dalam

membangun sebuah hubungan baik dengan sahabat, pasangan atau orang

yang disayangi. Individu merasa tidak pantas untuk dicintai.

e. Alienation and Isolasi (keterasingan dan isolasi)

Individu sulit dalam menemukan teman, sulit membangun hubungan

yang baru dengan orang lain, merasa dijauhkan dari masyarakat, keluarga

dan lingkungan sekitar.

f. Resentment and Bitterness (kebencian dan kepahitan)

Individu kesepian sebenarnya ingin mengatakan bahwa mereka ingin

menemukan seseorang untuk didekati. Namun terkadang individu

tersebut sering memproyeksikan kesan negatif, seperti tidak ingin

mendekati, tidak menyukai orang lain dan sering menyalahkan orang

lain.
Blue Print Kesepian

Aitem
Variabl
Aspek Indikator Favo Unfav Jumlah %
e
o
1. Low Self- 1. Merasa malu 1, 2 3, 4 8
Esteem bertemu orang lain
(tingkat 2. Membandingkan 5, 6 7, 8
percaya diri diri dengan orang
yang rendah) lain.
Kesepian 2. Romantic 3. Mencari 9, 10 11, 8
Perfectionism kesempurnaan 12
(perfeksionis- pasangan
me romantis) 4. Mencari 13, 14 15,
kesempurnaan diri 16
sendiri
3. Emotional 5. Individu berharap 17, 18 19, 4
Perfectionism bisa melakukan 20
(perfeksionis- apa yang dia mau
me emosional) dengan pasangan.
4. Hopelessness 6. Individu merasa 21, 22 23, 12
(ke- putus asa 24
putusanaan) 7. Individu
menganggap 25, 26 27,
dirinya gagal 28
membangun
hubungan dengan
pasangan.
8. Individu merasa 29,30 31,
tidak pantas untuk 32
dicintai
5. Alienation 9. Individu sulit 33, 34 25, 12
and Isolation untuk menemukan 36
(keterasingan teman
dan isolasi) 10. Individu tidak 37, 38 39,
bisa 40
mengembangkan
hubungan dengan
orang baru
11. Individu berpikir 41, 42 43,
tidak akan ada 44
orang yang
menerimanya
dengan baik
6. Resentment 12. Ingin 45, 46 47,48 8
and bitterness menemukan
(kebencian seseorang untuk
dan kepahitan) didekati
13. Ingin 49, 50 51,
memproyeksikan 52
kesan negatif
Total 26 26 52
SKALA KESEPIAN

Penilaian
Aspek Indikator Aitem
E G T
A. Low Self- 1. Merasa malu 1. Saya merasa malu
esteem (tingkat bertemu orang ketika berada
percaya diri lain. dikeramaian (F)
yang rendah) 2. Saya tidak nyaman
ketika berada di
tempat baru (F)
3. Saya tetap nyaman
saat diluar atau
berpergian meskipun
hanya sendiri (UF)
4. Saya senang berjumpa
dengan orang-orang
baru (UF)
3. Membanding- 5. Saya sering berpikir
kan diri dengan negatif tentang diri
orang lain. saya (F)
6. Dalam pandangan
saya orang lain lebih
pintar dari pada saya
(F)
7. Saya tidak suka
membanding-
bandingkan diri saya
dengan orang lain
(UF)
8. Bagi saya,
kemampuan saya dan
orang lain tidak dapat
disamakan (UF)
C. Romantic 3. Mencari 9. Segala hal yang
Perfectionism kesempurnaan dilakukan oleh
(perfeksionis- pasangan pasangan saya harus
me romantis) sempurna (F)
10. Saya menaruh
harapan yang tinggi
pada pasangan saya
(F)
11. Bagi saya, pasangan
yang sempurna tidak
penting (UF)
12. Saya akan menerima
pasangan saya apa
adanya (UF)
4. Kesempurnaan 13. Saya menutut
diri sendiri kesempurnaan dari
diri saya (F)
14. Sangatlah penting
bahwa saya harus
sempurna dalam
segala hal yang saya
coba (F)
15. Saya tidak
memaksakan diri
menjadi sosok yang
sempurna (UF)
16. Tidak masalah apa
bila hal yang saya
lakukan akan gagal
(UF)
D. Emotional 5. Individu 17. Saya bisa melakukan
Perfectionism berharap bisa apapun dengan
(perfeksionis- bisa melakukan pasangan saya (F)
me emosional) apa yang dia 18. Saya ingin pasangan
mau dengan saya menuruti
pasangannya keinginan saya (F)
19. Saya tidak
memaksakan
pasangan saya agar
menuruti keinginan
saya (UF)
20. Saya tidak marah jika
pasangan saya tidak
mau menuruti
keinginan saya (UF)
D. Hopelessness 6. Individu merasa 21. Saya merasa putus asa
(ke- putus asa karena pernah gagal
putusasaan) dalam hubungan (F)
22. Jika dijauhi sahabat,
hidup saya menjadi
tidak berarti (F)
23. Ketika gagal dalam
menjalin hubungan,
saya tetap berani
mencoba lagi (UF)
24. Saya tetap tegar
apabila dijauhi
sahabat-sahabat saya
(UF)
7. Individu 25. Saya merasa selalu
menganggap bermasalah dalam
dirinya gagal menjali hubungan (F)
dalam
membangun
hubungan
26. Saya tidak pernah
menemukan pasangan
yang tepat (F)
27. Dalam menjalin
hubungan, saya
merasa baik-baik saja
(UF)
28. Bagi saya
menemukan pasangan
yang cocok adalah hal
yang mudah (UF)
8. Individu 29. Saya merasa orang
Merasa Tidak lain tidak merasakan
Layak Untuk kehadiran saya (F)
Dicintai
30. Saya merasa tidak ada
orang yang mencintai
saya dengan tulus (F)
31. Ada cukup banyak
orang yang saya rasa
dekat dengan saya
(UF)
32. Pasangan saya
merima saya apa
adanya (UF)
E. Alienation 9. Individu sulit 33. Saya kesulitan dalam
and Isolation menemukan menemukan teman
(keterasingan teman (F)
dan isolasi)
34. Teman saya sering
menjauhi saya (F)
35. Dalam pertemanan,
saya mudah untuk
bergaul (UF)
36. Teman-teman saya
selalu ada untuk saya
(UF)
10. Tidak bisa 37. Saya tidak suka
mengembang- membangun
kan hubungan hubungan dengan
dengan orang orang baru (F)
baru
38. Ketika bertemu orang
baru saya selalu
menghindar (F)
39. Saya senang jika ada
orang baru dalam
hidup saya (UF)
40. Saya akan menerima
setiap orang baru
dalam kehidupan saya
(UF)
11. Individu 41. Saya merasa orang
berpikir tidak orang disekitar saya
aka ada orang membenci saya (F)
yang
menerimanya
dengan baik
42. Saya merasa orang-
orang terdekat saya
menjauhi saya (F)
43. Lingkungan saya
selalu menerima saya
dengan baik (UF)
44. Saya diperlakukan
dengan baik oleh
lingkungan saya (UF)
F. Resentment 12. Ingin 45. Saya mengharapkan
and bitterness menemukan seseorang untuk saya
(kebencian seseorang cintai (F)
dan untuk didekati
kepahitan)
46. Saya tidak pernah
menemukan orang
yang tepat untuk saya
cintai (F)
47. Saya tidak
mengharapkan
seseorang dalam
kehidupan saya (UF)
48. Saya bahagia dengan
kesendirian saya (UF)
13. Sering 49. Kegagalan dalam
memproyeksi hubungan saya,
kan kesan karena orang lain (F)
negatif
50. Saya merasa orang
lain mendekati saya
karena ingin
memanfaatkan saya
untuk kepentingan
mereka (F)
51. Hubungan saya yang
gagal karena
kesalahan saya sendiri
(UF)
52. Ketika ada masalah,
saya tidak pernah
menyalahkan orang di
sekitar saya (UF)
PENGUNGKAPAN DIRI

1. Pengertian Pengungkapan Diri

Menurut Hargie (2011) Pengungkapan diri (self-disclosure) adalah membagi

informasi atau perasaan emosional pribadi kepada orang lain baik yang sudah

diketahui maupun yang belum diketahui. Pengungkapan diri pada umumnya

dilakukan agar individu lain mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan dan

diinginkan oleh si pelaku self disclosure.

2. Aspek-Aspek Pengungkapan Diri

Adapun aspek pengungkapan diri menurut Hargie (2011) antara lain :

a. Valence. Valensi merupakan hal positif dan negatif pada pengungkapan

diri. Individu dapat mengungkapkan hal-hal positif dari dirinya sampai

dengan hal-hal negatif. Individu dapat memuji bahkan sampai mencela

dirinya.

b. Informativeness. Informativeness dapat diukur dari tiga hal yaitu

breadth, depth, dan duration. Breadth berkaitan dengan berapa kali

pengungkapan diri dilakukan. Depth berkaitan dengan seberapa dalam

informasi diberikan dan seakrab apa individu tersebut dengan pelaku self

disclosure. Duration berkaitan dengan berapa lama waktu yang

dibutuhkan dalam membagikan informasi.

c. Appropriateness. Biasanya, status pelaku self disclosure adalah status

sosial yang lebih rendah dibandingkan pendengar. Individu


mempertimbangkan situasi dan kondisi tertentu. Individu biasanya

berbagi informasi kepada orang yang berstatus sosial sama.

d. Flexibility. Individu yang memiliki Flexibility yang rendah tidak dapat

mengontrol dirinya dalam berbagi informasi, serta tidak memandang

keadaan dalam melakukan self disclosure.

e. Accesessibility. Kesulitan dan kemudahan dalam melalukan pengunkapan

diri. Individu ada yang dengan mudah membagikan informasi dan ada

yang enggan dalam melakukan pengungkapan diri. Hal ini di karenakan

kepribadian, budaya, atau lingkungan sosial yang berbeda.

f. Honesty. Kejujuran mengacu kepada kebenaran informasi yang

direpresentasikan kepada orang lain. Individu dapat secara total jujur atau

dapat melebih-lebihkan bahkan berbohong dalam melakukan

pengungkapan diri.
Blue Print Pengungkapan Diri

Aitem Jumlah %
Variabel Aspek Indikator
Favo Unfavo
Pengungkap- A. Valence 1. Pengungkap- 1, 2 3, 4 4
an diri (self an hal-hal
disclosure) positif
mengenai
dirinya atau
hal-hal yang
disukai
2. Pengungkap- 5, 6 7 3
an hal–hal
negatif atau
tidak disukai
yang
berhubungan
dengan
dirinya
B. Informative- 3. Breath. 8,9 10, 4
ness Berapa kali 11
pengungkap-
an diri
dilakukan

4. Depth. 12, 13 14, 4


Seberapa 15
dalam
informasi
diberikan

5. Duration. 16,17 18, 4


Seberapa 19
lama waktu
dihabiskan
untuk berbagi
informasi
E. Approviate- 6. Pengungkap- 20, 21 22, 4
ness an diri 23
kepada
pendengar
status sosial
lebih rendah
7. Pengungkap- 24, 25 26, 4
an diri 27
kepada
pendengar
yang status
sosialnya
sama
G. Flexibility 8. Kemampuan 28, 29 30, 4
individu 31
untuk
mengontrol
informasi
yang
diberikan
H. Accessibility 9. Dapat 32, 33 34, 4
melakukan 35
pengungka-
pan diri
dengan
mudah
I. Honesty 10. Individu 36, 37 38, 3
melakukan
pengungkap-
an diri
dengan jujur
11. Individu 43, 40 41 3
melakukan
pengungkapa
n diri dengan
tidak jujur
Total 22 19 41
Skala Pengungkapan Diri

Penilaian
Aspek Indikator Aitem
E G T
A. Valence Pengungkapan hal- 1. Saya senang membagi
hal positif perasaan yang saya
mengenai dirinya alami (F)
atau hal-hal yang 2. Saya terbiasa
disukai menceritakan hal-hal
positif tentang diri saya
di status WhatsAap (F)
3. Saya tidak pernah
mengunggah apapun di
status WhatsApp (UF)
4. Saya tidak pernah
mengungkapkan
perasaan saya di status
WhatsApp (UF)
Pengungkap-an 5. Saya sering
hal–hal negatif mengungkapkan hal
atau tidak disukai buruk tentang diri saya
yang berhubungan dibandingkan hal baik
dengan dirinya tentang diri saya (F)
6. Saya mengungkapkan
kegalauan saya di
status WhatsApp (F)
7. Saya tidak pernah
meluapkan emosi saya
di status WhatsApp(UF)
B. Informativeness Breath. Berapa kali 8. Saya sering
pengungkapan mengunggah status
dilakukan yang sama dalam
sehari (F)
9. Apabila cerita saya
tidak ada yang
merespon, saya
mencoba untuk
menceritakan kembali
(F)
10. Saya tidak suka
mengunggah status
yang sama (UF)
11. Dalam sehari, saya
pernah tidak
mengunggah status di
WhatsApp story (UF)
Depth. Seberapa 12. Saya suka membagikan
dalam informasi persoalan pribadi di
diberikan status WhatsApp (F)
13. Apa yang saya
ungkapkan di status
WhatsApp sesuai
dengan apa yang saya
alami (F)
14. Menurut saya rahasia
pribadi tentang diri
sendiri tidak perlu
diceritakan di status
WhatsApp (UF)
15. Saya tidak pernah
mengekspresikan
perasaan saya di status
WhatsApp (UF)
Duration. Seberapa 16. Saya sering update
lama waktu status atau upload foto
dihabiskan untuk tentang kegiatan
berbagi informasi pribadi (F)
17. Saya bisa
menghabiskan waktu
lama untuk mengobrol/
chating dengan teman
saya di WhatsApp (F)
18. Apa yang saya lalukan
disetiap waktu, tidak
perlu saya unggah ke
status WhatsApp (UF)
19. Saya jarang
membagikan informasi
pribadi saya di status
WhatsApp (UF)
C. Approviateness Pengungkapan diri 20. Meskipun di kontak
kepada pendengar WhatsApp ada atasan
yang status saya, saya tetap
sosialnya lebih membagikan status
tinggi pribadi (F)
21. Saya berharap atasan
saya mendengarkan apa
yang saya ungkapkan
(F)
22. Bagi saya membagikan
informasi pribadi
kepada atasan bukanlah
hal yang penting UF)
23. saya menyembunyikan
status WhatsApp dari
atasan saya (UF).

Pengungkapan diri 24. Saya sering berbagi


kepada pendengar informasi kepada
yang status teman-teman saya (F)
sosialnya sama 25. Ketika ada masalah,
saya selalu bercerita
kepada keluarga saya
(F)
26. Bagi saya berbagi
informasi pribadi
kepada teman sangat
membahayakan (UF)
27. Saya tidak pernah
bercerita kepada siapa
pun tentang perasaan
saya (UF)
H. Flexibility Kemampuan 28. Saya merasa tidak bisa
individu untuk mengontrol diri untuk
mengontrol mengungkapkan hal-
informasi yang hal pribadi di status
diberikan WhatsApp (F)
29. Terkadang saya merasa
terlalu sering
mrngungkapkan hal-hal
pribadi saya di status
WhatsApp (F)
30. Saya merasa tidak
semua hal harus
dibagikan di status
WhatsApp (UF).
31. Meskipun saya
kesepian, saya tidak
pernah mengunggah
status tentang perasaan
saya (UF).
I. Accesessiblility Dapat melakukan 32. Saya adalah orang yang
pengungkapan diri suka berbagi informasi
dengan mudah pribadi saya (F).
33. Bagi saya mengunggah
status adalah hal yang
lazim dilakukan (F)
34. Sebelum mengunggah
status, saya selalu
berpikir apa yang tepat
untuk saya bagikan
(UF).
35. Saya berbagi status
tanpa pikir panjang
(UF).
F. Honesty Individu 36. Setiap ada masalah,
melakukan saya akan bercerita apa
pengungkapan diri adanya (F)
dengan jujur
37. Apa yang saya unggah
di status, sesuai dengan
apa yang saya alami (F)
38. saya tidak memposting
hal yang tidak saya
rasakan(UF)
Individu 39. Postingan saya di status
melakukan WhatsApp hanya iseng-
pengungkapan diri iseng saja (F)
dengan tidak jujur
40. Postingan saya berbeda
dengan apa yang saya
alami (F)
41. Saya tidak akan
membahas
permasalahan yang
pernah saya alami (UF)

Anda mungkin juga menyukai