Anda di halaman 1dari 4

Asuhan Keperawatan menggunakan SDKI, SLKI dan SIKI (3S)

1. Pengkajian Analisis Data

Data Subyektif

1. Merasa tidak nyaman dengan situasi sosial


2. Merasa sulit menerima atau mengkomunikasikan perasaan
3. Sulit mengungkapkan kasih sayang

Data Objektif
1. Kurang responsif atau tertarik pada orang lain
2. Tidak berminat melakukan kontak emosi dan fisik
3. Gejala cemas berat
4. Kontak mata kurang
5. Ekspresi wajah tidak responsif
6. Tidak kooperatif dalam bermain dan berteman dengan sebaya
7. Prilaku tidak sesuai usia

Diagnosis keperawatan yang ditegakkan berdasarkan SDKI


Fokus Diagnostik dan Penyebab/ Faktor Gejala dan Tanda Gejala dan Tanda
Deskriptor Risiko Mayor Minor
D.0118 Ketiadaan orang 1. Merasa tidak 1. Sulit
terdekat nyaman dengan mengungkap
situasi sosial kan kasih
2. Merasa sulit sayang
menerima atau 2. Gejala cemas
mengkomunikasi berat
3. Kontak mata
kan perasaan
kurang
3. Kurang responsif
4. Ekspresi wajah
atau tertarik pada
tidak responsif
orang lain
5. Tidak
4. Tidak berminat
kooperatif
melakukan kontak
dalam bermain
emosi dan fisik
dan berteman
dengan sebaya
6. Prilaku tidak
sesuai usia
Diagnosis keperawatan SDKI yang di tegakan :
Gangguan iteraksi sosial berhubungan dengan (b.d) Ketiadaan orang terdekat ditandai dengan
(d.d) Merasa tidak nyaman dengan situasi soasial, merasa sulit menerima atau
mengkomunikasikan perasaan, kurang responnsif atau tertarik pada orang lain, tidak berminat
melakukan kontak emosi dan fisik, sulit mengungkapkan kasih sayang, gejala cemas berat,
kontak mata kurang, ekspresi wajah tidak responsif, tidak kooperatif dalam bermain dan
berteman dengan sebaya, perilaku tidak sesuai usia (D.0118)
Luaran Keperawatan (SLKI)
Gangguan iteraksi sosial berhubungan dengan (b.d) Ketiadaan orang terdekat ditandai dengan
(d.d) Merasa tidak nyaman dengan situasi soasial, merasa sulit menerima atau
mengkomunikasikan perasaan, kurang responnsif atau tertarik pada orang lain, tidak berminat
melakukan kontak emosi dan fisik, sulit mengungkapkan kasih sayang, gejala cemas berat,
kontak mata kurang, ekspresi wajah tidak responsif, tidak kooperatif dalam bermain dan
berteman dengan sebaya, perilaku tidak sesuai usia (D.0118)

Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil


Interaksi sosial (L.13115) Meningkat 1. Perasaan nyaman dengan situasi
sosial (5)
2. Perasaan mudah menerima atau
mengkomunikasikan perasaan (5)
3. Responsif pada orang lain (5)
4. Perasaan tertarik pada orang lain (5)
5. Minat melakukan kontak emosi (5)
6. Minat melakukan kontak fisik (5)
7. PengVerbalisasi kasih sayang (5)
8. Kontak mata (5)
9. Ekspresi wajah responsif (5)
10. Kooperatif dalam bermain dengan
sebaya (5)
11. Kooperatif dengan teman sebaya (5)
12. Perilaku sesuai usia (5)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, maka tingkat gangguan
interaksi sosial meningkat dengan kriteria hasil Perasaan nyaman dengan situasi
sosial meningkat, Perasaan mudah menerima atau mengkomunikasikan perasaan
meningkat, Responsif pada orang lain meningkat, Perasaan tertarik pada orang lain
mingkat, Minat melakukan kontak emosi meningkat, Minat melakukan kontak fisik
meningkat, PengVerbalisasi kasih sayang meningkat, Kontak mata meningkat,
Ekspresi wajah responsif meningkat, Kooperatif dalam bermain dengan sebaya
meningkat, Kooperatif dengan teman sebaya meningkat, Perilaku sesuai usia
meningkat.

Intervensi keperawatan SIKI


 Diagnosa keperawatan
Gangguan iteraksi sosial berhubungan dengan (b.d) Ketiadaan orang terdekat ditandai
dengan (d.d) Merasa tidak nyaman dengan situasi soasial, merasa sulit menerima atau
mengkomunikasikan perasaan, kurang responnsif atau tertarik pada orang lain, tidak
berminat melakukan kontak emosi dan fisik, sulit mengungkapkan kasih sayang, gejala
cemas berat, kontak mata kurang, ekspresi wajah tidak responsif, tidak kooperatif dalam
bermain dan berteman dengan sebaya, perilaku tidak sesuai usia (D.0118)

 Intervensi keperawatan
Modifikasi perilaku keterampilan sosial (I. 13434)
Observasi
o Indetifikasi penyebab kurangnya keteramoilan sosial
o Identifikasi fokus pelatihan keterampilan sosial

Terapeutik

o Motivasi untuk berlatih keterampilan sosial


o Beri umpan balik positf (mis, pujian atau penghargaan) terhadap kemampuan
sosialisasi
o Libatkan keluarga selama latihan keterampilan sosial, jika perlu

Edukasi

o Jelaskan tujuan melatih keterampilan sosial


o Jelaskan repons dan konsekuesi keterampilan sosial
o Anjurkan mengungkapkan perasaan akibat masalah yang dialami
o Anjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
o Eddukasi keluarga untuk dukungan keterampilan sosial
o Latih keterampilan sosial secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai