Anda di halaman 1dari 2

PRESENTASI MEJIK CHAP 1

2.2 AUSTRALIA STANDARD / NEW ZEALAND STANDARD (AS/NZS 4360:2004)

Doc ini dibuat Bersama antara komite standar Australia selandia Baru OB-007, sebagai revisi AS/NZS
4360: 1999, tentang manajemen risiko.

Doc ini terdiri dari 2 buku, yaitu: Risk Management AS/NZS 4360:2004 (30 hal) dan Hand book 436:2004
Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS 4360:2004 (109 Hal).

Standard ini menyediakan kerangka kerja umum untuk menetapkan konteks, mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, merawat, memantau, dan mengkomunikasikan risiko.

Standar ini juga mendefinisikan risiko sebagai kesempatan sesuatu terjadi yang akan mempunyai
dampak terhadap tujuan. Komponen menganalisis risiko menjelaskan estimasi konsekuensi dan
kemungkinan risiko dengan mempertimbangkan pengendalian yang ada. Pendekatan analisis risiko
terbagi menjadi kualitatif, semikuantitatif, dan kuantitatif.
https://rizkypermanap.blogspot.com/2019/10/analisis-resiko.html

Standar ini juga menjelaskan bagaimana pembentukan manajemen risiko yang efektif melalui:

a. mengevaluasi praktik yang ada, meyakinkan adanya dukungan manajemen senior,

b. membentuk wewenang dan tanggung jawab, dan meyakinkan kecukupan sumber daya.

Tahapan Kerangka Kerja Standard AS/NZS 4360:2004, terdiri dari beberapa tahap
a. Komunikasi dan Konsultasi
: Komunikasi dan konsultasi merupakan Langkah penting pada setiap proses manajemen resiko
yang bertujuan menyamakan persepsi agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan efektif
dan menghindari misscom. Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan internal dan eksternal
stakeholders secara efektif sangat penting untuk menerapkan manajemen risiko dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan memahami dasar pengambilan keputusan dan mengapa Tindakan-
tindakan tertentu diperlukan.
b. Menetapkan Konteks
: Tahapan ini perlu dilakukan untuk mendefinisikan parameter dasar di mana risiko harus
dikelola, dan untuk menyediakan pedoman bagi keputusan dalam kajian manajemen risiko yang
lebih terperinci. Tahapan ini menentukan lingkup bagi keseluruhan proses manajemen risiko.
c. Identifikasi Risiko
: Langkah mengidentifikasi risiko-risiko yang sangat kritikal, karena risiko yang potensial jika
tidak teridentifikasi pada tahap ini tidak akan dianalisis lebih lanjut. Tahap identifikasi risiko ini
bertujuan untuk menghasilkan informasi-informasi dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana
kejadian dapat dicegah, menurunkan, menunda atau meningkatkan pencapaian tujuan.
d. Analisis Risiko
: Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi control yang ada. Tahap ini juga
menentukan konsekuensi dan kemungkinan-kemungkinan lain berdasarkan tingkat risikonya.
Analisis ini harus mempertimbangkan berbagai potensi konsekuensi dan bagaimana hal tersebut
bisa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai