Anda di halaman 1dari 31

1

BAB I

PENDAHULUAN

Usaha-usaha peternakan di masa kini cukup banyak diminati, mengingat

adanya peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan untuk masyarakat.

Tingginya angka permintaan produk peternakan untuk mencukupi kebutuhuan

merupakan alasan seseorang atau kelompok untuk membangun suatu usaha dalam

bidang peternakan, salah satunya perusahaan peternakan. Perusahaan adalah suatu

lembaga atau organisasi yang melakukan kegiatan faktor-faktor produksi untuk

menyediakan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memperoleh

keuntungan. Seseorang yang ingin terjun ke dunia usaha harus memahami dasar-

dasar perekonomian supaya usahanya dapat berjalan dalam waktu yang lama.

Ilmu Ekonomi Perusahaan Peternakan merupakan suatu ilmu yang harus

dipelajari untuk mengetahui perekonomian dalam suatu usaha peternakan, dimana

usaha tersebut harus diatur berkesinambungan dan dalam jangka waktu yang

lama. Penting sekali mempelajari dasar-dasar usaha sebelum masuk kedalam

dunia perusahaan, hal ini dapat mengefisienkan usaha dan mencegah kegagalan

dalam berusaha.

Tujuan dari Praktikum Ekonomi Perusahaan Peternakan adalah untuk

mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan.

Manfaat dari Praktikum Ekonomi Perusahaan Peternakan adalah mengetahui

bentuk-bentuk perusahaan dan kegiatan ekonomi perusahaan peternakan.


2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perusahaan Peternakan

Perusahaan adalah suatu kegiatan usaha seseorang atau kelompok yang

tetap dan terus menerus, usaha yang terbuka (mendapat perizinan) mempunyai

pembukuan dan dengan tujuan mendapatkan keuntungan (Raharjo, 2009).

Perusahaan peternakan merupakan usaha yang dijalankan secara terus menerus

dan teratur dalam waktu tertentu, untuk mendapatkan keuntungan dari produksi

ternak (Arifin, 2004).

2.2. Investasi

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk

menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001).Investasi dapatpula

didefinisikan sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2003).

2.3. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan

baku menjadi produk jadi yang siap dijual (Mulyadi, 2000). Biaya produksi dapat

dicerminkan oleh jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan input yaitu

secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat, biaya tersebut

terdiri dari biaya eksplisit dan implisit (Sugiarto et al., 2007).


3

2.4. Pendapatan

Pendapatan merupakan arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva

sebuah entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya)

selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau

aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang

berlangsung (Dyckman et al., 2002). Pendapatan dapat dikatakan kenaikan gross

di dalam asset dan penurunan gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan

prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba (Sofyan, 2002).

2.5. Neraca Keuangan

Neraca Keuangan merupakan salah satu laporan keuangan yang digunakan

oleh akuntan atau pemilik suatu usaha yang memberikan informasimengenai

posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu (Sartono,2008). Informasi yang

bisa diberikan dalam neraca adalah posisi atas sumber kekayaan perusahaan atau

entitas dan sumber dari pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan

tersebut dalam suatu periode akuntansi (Munawir, 2004).

2.5.1. Aktiva

Aktiva adalah sumber ekonomi perusahaan yang dapat berwujud barang,

uang dan hak-hak yang mendapat jaminan oleh undang-undang maupun pihak-

pihak tertentu yang diperoleh dari transaksi sebelumnya (Horne dan John, 2007).

Aktiva permanen didanai dari sumber-sumber dana yang bersifat permanen


4

(jangka panjang), aktiva yangkeberadaannya sementara didanai oleh sumber dana

yang bersifat temporer (jangka pendek) (Sawir, 2004).

2.5.2. Pasiva

Pasiva merupakan suatu pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh

suatu perusahaan atau badan usaha dimasa yang mendatang yang dapat dikatakan

sebagai hutang (Munawir, 2004). Hutang timbul akibat adanya transaksi atau

peristiwa masa lalu yang mengakibatkan adanya penyelesaian di masa mendatang

dengan menyerahkan sejumlah sumber daya perusahaan pada pihak yang terkait

sebagai pelunasan atas kewajiban yang timbul (Mangkoesoebroto, 2001).

2.5.3. Pajak

Pajak adalah suatu pungutan yang merupakan hak prerogatif pemerintah

dimana pungutan tersebut didasarkan pada undang-undang dan pemungutannya

dapat dipaksakan kepada subyek pajak dimana tidak ada balas jasa yang langsung

dapat ditunjukkan penggunaannya (Mangkoesoebroto, 2001). Pajak merupakan

iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh wajib pajak,

yang pembayarannya menurut peraturan-peraturan tidak dapat prestasi kembali

yang langsung dapat di tunjuk, dan gunanya adalah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk

meyelenggarakan pemerintahan (Andriani, 2000).


5

2.6. Likuiditas dan Solvabilitas

Likuiditas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek, dimana berkaitan dengan mengubah aktiva menjadi kas

(Sartono,2008). Likuiditas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi

kewajiban jangka pendek dengan tepat waktu pada suatu perusahaan

(Subramanyam, 2012).

Solvabilitas menunjukkan kapasitas atau kemampuan perusahaan untuk

melunasi hutang-hutangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila

perusahaan tersebut dilikuidasi (Munawir, 2004). Solvabilitas merupakan

kemampuan untuk membayar utang jangka panjang baik utang maupun bunganya.

Kemampuan untuk membayar utang jangka panjang bergantung pada kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba karena cicilan utang pokok maupun

bunganya dibayar dengan dana kas (Kuswadi, 2006).

2.7. Rentabilitas

Rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Munawir, 2004). Rentabilitas

adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dimana laba

tersebut didapatkan dari mandiri maupun usaha (Martono, 2001).


6

2.8. Break Event Point (BEP)

Break event point merupakan suatu analisis yang diperlukan untuk

mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual,

biaya produksi, biaya lainnyabaik yang bersifat tetap maupun variabel, dan laba

atau rugi (Jumingan, 2006). Teknik analisis Break Even Point memberikan dasar

hubungan antara berbagai variabel untuk menentukan aktivitas perusahaan

dalam suatu proses perencanaan keuangan dalam mencapai target laba yang

ditentukan (Muslich, 2003).

2.9. ROI dan Payback Period

Return On Investment (ROI) adalah rasio yang mengukur seberapa banyak

laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki oleh suatu

perusahaan (Suad dan Enny, 2004). Return On Investment (ROI) merupakan

bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur

kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva

yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

(Munawir, 2004).

Payback period adalah untuk mengukur lamanya dana investasi yang

ditanamkan kembali seperti semula. Karena itu hasil perhitungannya dinyatakan

dalam satuan waktu (yaitu tahun atau bulan). Bila payback period lebih kecil

dibanding dengan target kembalinya investasi, maka proyek investasi layak,

sedangkan bila lebih besar proyek tidak layak (Munawir, 2004). Payback period
7

dinyatakan sebagai ekspektasi jumlah tahun yang dibutuhkan untuk memperoleh

kembali investasi awal (Brigham dan Houston, 2006),


8

BAB III

METODOLOGI

3.1. Lokasi dan waktu

Praktikum Ekonomi Perusahaan yang dilaksanakan pada hariSelasatanggal

3 Novemberpukul 15.00 – 17.00 WIB 2015di CV. SuciptoMakmurAbadi di

DesaPolosiri, KecamatanBawen, KabupatenSemarang, Provinsi Jawa Tengah.

3.2. Metode praktikum

Metode praktikum yang dilakukan dalam praktikum Ekonomi Perusahaan

adalah dengan melakukan wawancara dengan pemilik CV. Sucipto Makmur

Abadi yaitu memberi pertanyaan dengan menggunakan daftar questioner yang

telah dibuat.

3.3. Metode Analisis Data (Rumus Perhitungan)

Rumus dalam metode analisis data untuk praktikum Ekonomi Perusahaan

meliputi Return of Inverment (ROI), rasio likuiditas (current ratio), rasio

solvabilitas (debt ratio), rentabilitas, Break Even Point (BEP) dan Payback

Period (PP) sebagai berikut:


9

3.3.1. Pendapatan

Pendapatan = total harga jual produksi

(Cahyo, 2011).

3.3.2. Return of Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) = Laba Setelah Pajak X 100 %


Total Aktiva

(Syamsuddin, 2002).

3.3.3. Likuiditas (current ratio)

Aktiva lancar
Likuiditas (current ratio) =
Utang lancar
× 100%

(Palupi, 2011).

3.3.4. Solvabilitas (debt ratio)

Total Jangka panjang


Solvabilitas =
Total Hutang

(Loen dan Ericson, 2007).

3.3.5. Rentabilitas

P endapatan bersih
Rentabilitas =
Jumlah seluruh modal
× 100%

(Mahmud et al., 2007)


10

3.3.6. Break Even Point (BEP)

Total Biaya produksi


BEP =
Total Produksi

Biaya Tetap
BEP dalam unit =
Harga jual per unit-biaya produksi per unit

(GhurfrandanKordi, 2015).

3.3.7. Payback Period (PP)

Investasi
PaybackPeriod =
Kas Bersih
×12 bulan

(Ibrahim, 2009).
11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Perusahaan

CV. Sucipto Makmur Abadi berdiri pada tahun 2002. Usaha tersebut

didirikan karena meneruskan usaha dari keluarga. Komoditas usaha ini adalah

penggemukan ternak sapi potong. Pemilik usaha ini memilih usaha penggemukan

sapipotongkarena dalam waktu yang singkat mendapatkan keuntungan yang

besar. Hal ini sesuai dengan Raharjo (2009) yang menyatakan bahwa Perusahaan

adalah suatu kegiatan usaha seseorang atau kelompok yang tetap dan terus

menerus, usaha yang terbuka (mendapat perizinan) mempunyai pembukuan dan

dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Hal ini didukung oleh Subramanyam

(2012) yang menyatakan bahwa seseorang yang membuka suatu usaha memiliki

tujuan untuk mendapatkan keuntungan.

4.2. Investasi dan Penyusutan Perusahaan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil

investasipada perusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi adalah kandang sebesar Rp

295.600.000 (lampiran 1) dan penyusutannya sebesar Rp 49.575.000 (lampiran 1).

Investasi merupakan sumber dana yang disimpan dan dapat memberikan

keuntungan di waktu mendatang. Penyusutan sendiri merupakan jumlah dana

yang bisa disusutkan dari biaya yang sesungguhnya.Hal ini sesuai dengan

pendapatMulyadi (2001)yang menyatakan bahwa investasi adalah pengaitan


12

sumber-sumber dalam jangka panjanguntuk menghasilkan laba di masa yang akan

datang. Hal ini diperkuat oleh Halim (2003) yang menyatakan bahwa investasi

merupakan dana yang ditanam dan dapat menghasilkan laba untuk masa

mendatang.

4.3. Biaya Produksi Perusahaan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh biaya

produksi perusahaan sebesar Rp.461.115.000,00 (lampiran 2) terdiri dari dua

biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari

biayapenyusutandangajikaryawan yang berjumlahRp. 103.575.000,00 (lampiran

2), sedangkan biaya variabel terdiri dari pakan, obat, dan bibit, listrik dan

transportasi yang total biaya variabelnya berjumlah Rp. 357.540.000,00 (lampiran

2).Biaya ini merupakan biaya awal dari semua proses produksi perusahaan. Hal

ini sesuai dengan pendapat Mulyadi (2000) yang menyatakan biaya produksi

merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahanbaku menjadi produk

jadi yang siap dijual. Hal ini diperkuat oleh pendapatSugiarto et al. (2007) yang

menyatakan bahwa biaya produksi merupakan jumlah uang yang dikeluarkan

untuk mendapatkan input, secara akuntansi dicatat uang yang keluar.

4.4. Pendapatan Perusahaan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil

pendapatan kotor perusahaan sebesar Rp. 630.000.000,00 (lampiran 3) dan

pendapatan bersih sebesar Rp. 126.663.750,00 (lampiran 3). Pendapatan terbagi


13

menjadi dua, yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor

merupakanbiayapenerimaandariproduksi. Pendapatan bersih dihitung dengancara

pendapatan kotor dikurangi oleh total biaya produksi dan pajak pinjaman sebesar

35%. Pendapatan ini merupakan penerimaan dari semua proses produksi yang

dijalankan oleh perusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi. Hal ini sesuai dengan

pendapat Dyckman et al. (2002) yang menyatakan bahwa penerimaan merupakan

arus masuk atau peningkatan atas aktiva dalam satu periode produksi.

Ditambahkan oleh Horne dan John (2007) dimana aktiva merupakan sumber

ekonomi perusahaan yang dapat berwujud barang, uang dan hak-hak yang

mendapat jaminan oleh undang-undang maupun pihak-pihak tertentu yang

diperoleh dari transaksi sebelumnya.

4.5. Penentuan Harga Pokok Produksi

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

harga pokok produksi untuk CV. Sucipto Makmur Abadi adalah sebesar Rp

13.174.700/ekor (lampiran 4). Harga pokok produksi ini dapat diartikan sebagai

semua biaya yang digunakan untuk produksi barang yang akan dijual. Hal ini

sesuai dengan pendapat Mulyadi (2000) yang menyatakan bahwa harga pokok

produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang untuk

dijual. Hal ini diperkuat oleh Sugiarto et al. (2007) yang menyatakan bahwa harga

pokok produksi merupakan biaya yang dikorbankan untuk memproduksi suatu

barang yang nantinya akan dijual untuk mendapatkan input.


14

4.6. Neraca Keuangan Perusahaan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

neraca terbagi atas aktiva dan pasiva yang isinya adalah laporan keuangan dari

sebuah perusahaan. Pada aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva

lancar terdiri dari kas dan persediaan, sedangkan aktiva tetap terdiri dari kandang,

peralatan, dan ternak sapi. Sehingga didapat jumlah neraca aktiva sebesar Rp

460.000.000,- (lampiran 5). Lalu pada neraca pasiva terdiri dari obligasi dan

modal sendiri, yang didapat hasil total sebesar Rp 460.000.000,-(lampiran 5). Hal

ini sesuai dengan pendapat Munawir (2004) menyatakan bahwa pasiva merupakan

pengorbanan suatu perusahaan untuk mengembangkan perusahaan dengan

menggunakan metode hutang. Hal ini diperkuat oleh Horne dan John (2007)

menyatakan bahwa aktiva dapat dikatakan sebagai sumber ekonomi yang didapat

dari transaksi sebelumnya baik berupa barang maupun uang yang sudah dijamin

oleh pemerintah. Hal ini ditambahkan oleh Sartono (2008) yang menyatakan

bahwa neraca merupakan laporan keuangan dari sebuah perusahaan sehingga

pemilik dapat mengetahui posisi keuangan perusahannya.

4.7. Return on Investment

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

Return on Investment (ROI) dapat dihitung dari perbandingan laba bersih dengan

invetasi. Sehingga ROI dari perusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi adalah

sebesar 43% (lampiran 6). Hal tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan

tersebut layak untuk diteruskan usahanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Suad
15

dan Enny (2004) yang menyatakan bahwa ROI digunakan untuk mengerahui

seberapa banyak laba bersih yang diperoleh dari perusahaan. Hal ini diperkuat

oleh Munawir (2004) bentuk rasio profitabilitas yang dapat mengukur

kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva.

4.8. Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Perusahaan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

likuiditas berguna untuk mengetahui apakah perusahaan mampu memenuhi

kewajiban jangka pendek. Likuiditas perusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi

memiliki nilai sebesar 1,11 (lampiran 7). Hal ini sesuai dengan pendapat Sartono

(2008) yang menyatakan bahwa likuiditas bertujuan untuk mengukur suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Hal ini diperkuat oleh

Subramanyam (2012) likuiditas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek dengan tepat waktu.

Solvabilitas berguna untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan

untuk melunasi hutang-hutang yang dimiliki. Solvabilitas pada perusahaan CV.

Sucipto Makmur Abadi yaitu sebesar 5,75 (lampiran 7). Hal ini sesuai dengan

pendapat Munawir (2004) yang menyatakan bahwa solvabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang. Hal ini diperkuat oleh Kuswadi

(2006) yang menyatakan bahwa solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban hutang jangka panjang.

Rentabilitas berguna untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam

meraih laba dalam periode tertentu. Rentabilitas ekonomiperusahaan CV. Sucipto


16

Makmur Abadi adalah sebesar 36%(lampiran 7), sedangkanrentabilitas modal

sendiriekonomiperusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi adalah sebesar 44%

(lampiran 7). Hal ini sesuai dengan pendapat Martono (2001) yang menyatakan

bahwa rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba

dari modal yang digunakan. Hal ini diperkuat oleh Munawir (2004) yang

menyatakan bahwa rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

meraih laba dalam selang periode tertentu.

4.9. Payback Period (PP) Perusahaan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

Payback Period (PP) digunakan untuk mengukur lamanya dana investasi untuk

ditanamkan kembali. PP perusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi adalah selama

1,67 tahun (lampiran 9). Jadi, setelah 1,67 tahun setelah penanaman investasi,

dana tersebut akan kembali setelah selang waktu tersebut. Hal ini sesuai dengan

pendapat Munawir (2004) yang menyatakan bahwa Payback Period (PP)

merupakan selang waktu penanaman investasi hingga sumber dana kembali lagi

untuk ditanamkan. Hal ini diperkuat oleh Brigham dan Houston (2006) yang

menyatakan bahwa Payback Period merupakan ekspektasi jumlah tahun yang

dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal.


17

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasandiatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan CV.

Sucipto Makmur Abadi adalah bentuk usaha yang dapat diteruskan dan

dikembangkan. Usaha ini temasuk yang solvable karena dapat mengembalikan

hutang dalam jangka pendek dan periode pengembalian investasi usaha tersebut

dapat kembali dalam jangka waktu cepat.Pendapatan yang dihasilkan oleh CV

tergolong tinggi.

5.2. Saran

Perusahaan CV. Sucipto Makmur Abadi sudah baik dalam

pengelolaannya, sehingga lebih baik jika ditambah jumlah produksinya dan

jumlah kandang sehingga akan lebih banyak mendapatkan laba dari yang

sebelumnya.
18

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, P.J.A. 2000. Pajak dan Pembangunan. UI Press, Jakarta

Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Kompas, Jakarta.

Brigham, E. F dan Houston, 2006. Dasar-dasarManajemenKeuangan,


EdisiSepuluh, AlihBahasa Ali Akbar Yulianto. SalembaEmpat, Jakarta.

Cahyono, B. 2011. Ayam Buras Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.

Dyckman, T. R., E. Rolanda dan C. J. D.Dukes. 2000. Akuntansi Intermediate,


Edisi Ketiga, Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Ghufran, M. dan H.K. Kordi. 2015. Panduan Lengkap Budidaya Kuda Laut.
PenerbitAndi, Yogyakarta.

Halim, A. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama.Salemba Empat, Jakarta.

Horne, J. C.V dan M.W.J. R.John. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan


Edisi Ke 2. Salemba Empat, Jakarta

Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta.

Kuswadi. 2006. Memahami Rasio-Rasio Keuangan bagi Orang Awam. Gramedia,


Jakarta.

Loen, B dan S. Ericson. 2007. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Devisa. Grasindo.
Jakarta.

Mahmud, U., K. Sumantadinatadan N. H. Pandjaitan. 2007.


Pengkajianusahatambakudangwindutradisional di KabupatenPinrang,
Sulawesi Selatan. Jurnal MPI 2 (1) : 70-85.

Martono, A. 2001. Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi


UniversitasIndonesia. UI Press, Jakarta.

Mangkoesoebroto, G. 2001. Ekonomi Publik. BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya Edisi 5. Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa,


EdisiKetiga. Salemba Empat, Jakarta.
19

Munawir, S. 2004.Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-Empat. Liberty,


Yogyakarta.

Muslich, M. 2003. Manajemen Keuangan Modern. Bumi Aksara, Jakarta.

Palupi, I. N. 2011. Analisispengaruhprofitabilitas, ukuranperusahaan, likuiditas,


strukturaktivadantingkatpertumbuhanperusahaanterhadapstuktur modal.
FakultasEkonomiUniversitasSebelasMaret, Surakarta. (Skripsi).

Raharjo, H. 2009. Hukum Perusahaan. Pustaka Yustisia, Yogyakarta.

Sartono, A. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE, Yogyakarta.

Sawir, A. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Sofyan, S dan Harahap. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Bumi Aksara, Jakarta.

Suad H.dan Enny P. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPM,
Yogyakarta.

Subramanyam, K.R dan J. W. John 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi10.


Salemba Empat, Jakarta.

Sugiarto., T. Herlambang., Brastoro., R. Sudjana dan S. Kelana. 2007. Ekonomi


Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
20

LAMPIRAN

Lampiran 1. Investasi dan Penyusutan

A. Investasi

Biaya Investasi di CV. Sucipto Makmur Abadi Tahun 2015


No Uraian Jumlah unit Biaya
1 Kandang 1 55.000.000
2 Peralatan
- Ember 5 125.000
- Selang 2 300.000
- Kran 4 100.000
- Sekop 3 75.000
3 Sapibakalan 35 240.000.000

Total 295.600.000
Sumber: Data Primer PraktikumEkonomi Perusahaan Peternakan, 2015

B. Penyusutan

BiayaPenyusutan di CV. Sucipto Makmur Abadi Tahun 2015


No Uraian Hargaawal HargaAkhir UmurEkonomis Penyusutan
1 Kandang 55.000.000 5.500.000 10 tahun 49.500.000
2 Selang 150.000 75.000 2tahun 75.000
Total 49.570.000
Sumber: Data Primer PraktikumEkonomi Perusahaan Peternakan, 2015

Lampiran 2. Perhitungan Biaya Produksi


21

Biaya Produksi di CV. Sucipto Makmur Abadi Tahun 2015


No. Uraian Jumlah (Rp)
1. BiayaTetap (FC)
- Penyusutan 49.575.000
- Karyawan 54.000.000

Jumlah 103.575.000
2. BiayaVariabel (VC)
- Pakan 113.500.000
- Obat 1.400.000
- Bibit 240.000.000
- Listrik 240.000
- Transportasi 2.400.000

Jumlah 357.540.000

Total BiayaProduksi (Rp) 461.115.000


22

Lampiran 3. Perhitungan Pendapatan

Pendapatan CV. Sucipto Makmur Abadi per tahun 2015


No. Uraian Jumlah (Rp)
1. Penerimaan 630.000.000

2. Total BiayaProduksi 461.115.000


3. Pendapatan(EBIT) 168.885.000

Pendapatan bersih (EAT) = EBIT – Pajak (25%)


= Rp. 168.885.000 – Rp. 42.221.250
= Rp. 126.663.750,00

Menurut ketentuan umum perpajakan yang terdapat dalam Undang-Undang

Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 adalah sebagai berikut:

0-25 juta =5%

25-50 juta = 10%

50-100 juta = 15%

100-200 juta = 25%

>200 juta = 35%


23

Lampiran 4. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Total biaya produksi


Harga pokok produksi=
Jumlah produksi

461.115.000 0
=
35

= Rp.13.174.700/ekor
24

Lampiran 5. Neraca Keuangan

Aktiva Pasiva

Aktiva lancar Hutang jangka panjang

Kas 50.000.000,00 Obligasi 80.000.000,00


Persediaan 39.400.000,00
Total aktiva 380.000.000,0
lancar 89.400.000,00 Modal sendiri 0
Aktiva tetap  
Kandang 55.000.000,00  
Peralatan 600.000,00  
Ternak sapi 240.000.000,00  
Total aktiva
tetap 370.600.000,00  
460.000.000,0
Total aktiva 460.000.000,00 Total pasiva 0
Sumber : Data Primer Praktikum Ekonomi Perusahaan Peternakan,2015.
25

Lampiran 6. Perhitungan Return on Investment (ROI)

EAT
ROI = × 100%
Investasi

126.663.750
= × 100%
295. 6 00.000

= 43%

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh bahwa CV. Sucipto Makmur Abadi

memiliki nilai ROI 43% yang berarti CV. Memiliki kemampuan pengembalian

pengeluaran untuk investasi yang cukup tinggi.


26

Lampiran 7. Perhitungan Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas

Likuiditas

Aktivalancar
Current Ratio =
Hutanglancar

89.4 00.000
=
80.000.000

= 1,11

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh bahwa CV. Sucipto Makmur Abadi

memiliki nilai Liquiditas sebesar 1,11yang menunjukkan bahwa perusahaan

dalam keadaan liquid yang baik.

Solvabilitas

Total aktiva
Solvabilitas =
Total hutang

460.000.000
=
80.000.000

= 5,75

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh bahwa CV. Sucipto Makmur Abadi

memiliki nilai solvabilitas sebesar 5,75 yang menunjukkan bahwa perusahaan

dalam solvable baik.

Rentabilitas ekonomi
27

EBIT
Rentabilitasekonomi = × 100%
MS+ MA

168.885.000
= × 100%
3 80.000.000 + 80.000.000

= 36%

EBIT
Rentabilitas Modal Sendiri ¿ × 100%
MS

168.885.000
= × 100%
3 80.000.000

= 44%

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diperoleh bahwa CV. Sucipto Makmur Abadi

memiliki nilai rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri 36% dan 44%

yang berarti manajemen operasional baik.

Lampiran 8. Perhitungan Break Event Point (BEP)


28

Biaya Tetap
BEP dalam unit =
Harga jual per unit-biaya produksi per unit

103.575.000
= 18.000.000- 357.540.000
35

103.575.000
= 18.000.000 - 10.216.428

103.575.000
= 7.784.571

= 13,3

Perusahaan tersebut mencapai titik seimbang atau titik dimana perusahaan tidak

untung dan tidak rugi ketika perusahaan tersebut mampu menjual 13 ekor sapi.

Total biaya
BEP (dalam rupiah) =
jumlah unit

461.115.000
= 35

= 13.174.714

Perusahaan tersebut mencapai titik seimbang atau titik dimana perusahaan tidak

untung dan tidak rugi ketika perusahaan tersebut mampu menjual Rp.

13.174.714 per ekor

Lampiran 9.Perhitungan B/C dan Payback Period (PP)


29

Total penerimaan
B/C ratio =
Total biaya

640.000.000
=
461.115.000

= 1,38

Berdasarkan perhitungan B/C rasio didapatkan hasil sebesar 1,38 yang berarti

investasi yang dilakukan CV. Sucipto Abadi Makmur dapat dilanjutkan.

Investasi
PP = × 1 t ahun
EAT + Penyusutan
295.6 00.000
= × 1 t ahun
126.663.750+ 49.575.000
= 1,67tahun

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa CV. Sucipto Makmur Abadi

dapat mengembalikan pengeluaran 1,67tahun.


30

Lampiran 10.Foto Dokumentasi Praktikum


31

Anda mungkin juga menyukai