Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008

UJI KONSISTENSI, AKURASI DAN SENSITIVITAS


BAHAN DETEKSI KEBUNTINGAN “DEEA GESTDECT”
MENGGUNAKAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH
(Consistency, Accuracy and Sensitivity Test of “DEEA GestDect“ Pregnancy
Detector in Etawah Grade Goat)
DAUD SAMSUDEWA, A. LUKMAN, E. SUGIYANTO dan E.T. SETIATIN

Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Kampus Tembalang Semarang

ABSTRACT

The aim of this study was to determine consistency, accuracy and sensitivity of “DEEA GestDect”
pregnancy detection in Etawah Grade Goat. Materials consisted of urine samples from 86 goats, a “DEEA
GestDect” pregnancy detector, ewes recording, stickers, harness, reaction tubes and pipettes. The method
used was the comparison of partus and “DEEA GestDect” pregnancy detector. This study was done based on
description and Chi Square Analysis. The results showed that consistency, accuracy and sensitivity of “DEEA
GestDect” pregnancy detector were 90,70%, 91,86% and 2 weeks of gestation period, respectively. All
parameters showed a significant results by chi-square analysis (P < 0.05). It is concluded that “DEEA
GestDect” pregnancy detector had a good consistency, accuracy and sensitivity to detect pregnancy in Etawah
Grade Goat.
Key Words: Consistency, Accuracy, Sensitivity, “DEEA GestDect” Pregnancy Detector

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji konsistensi, akurasi dan sensitivitas deteksi kebuntingan
ternak “DEEA GestDect” pada kambing Peranakan Etawah. Materi yang digunakan adalah sampel urin dari
86 ekor kambing Peranakan Etawah betina, bahan deteksi kebuntingan ternak “DEEA GestDect”, rekording
ternak kambing betina, stiker, stop watch, tabel warna, kantung harness, tabung reaksi dan pipet tetes.
Metode yang digunakan adalah membandingkan kelahiran dan deteksi kebuntingan ternak “DEEA
GestDect”. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan
konsistensi, akurasi dan sensitivitas deteksi kebuntingan ternak “DEEA GestDect” berturut–turut 90,70%,
91,86% dan 2 minggu. Semua parameter penelitian menunjukkan hasil yang signifikan pada analisis chi-
square (P < 0,05). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect”
memiliki konsistensi, akurasi dan sensitivitas baik untuk mendeteksi kebuntingan kambing peranakan etawah.
Kata Kunci: Konsistensi, Akurasi, Sensitivias, Deteksi Kebuntingan “DEEA GestDect”

PENDAHULUAN mempunyai akurasi tinggi, mudah digunakan,


murah dan tidak berbahaya bagi ternak.
Deteksi kebuntingan dini dan akurat Beberapa metode deteksi kebuntingan yang
merupakan suatu faktor penting dalam digunakan untuk mendeteksi kebuntingan pada
manajemen reproduksi ternak. Deteksi kambing antara lain adalah palpasi abdominal
kebuntingan yang lebih dini akan lebih cepat dan pengukuran hormonal. Metode palpasi
memberikan informasi tentang keberhasilan abdominal sulit dilakukan dan membutuhkan
perkawinan sehingga dapat segera dilakukan sensitifittas pelaksana. Metode hormonal
evaluasi kegagalan. Evaluasi yang lebih cepat dilakukan dengan mengukur kadar progesteron
akan dapat meningkatkan efisiensi reproduksi dan estrogen dalam darah (HAFEZ, 1991).
(KAREN et al. 2004). Namun, upaya tersebut Pengukuran kadar hormon dilakukan dengan
membutuhkan deteksi kebuntingan yang menggunakan Enzyme Linked Immunosorbent

556
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008

Assay (ELISA) dan Radio Immuno Assay Apabila terbentuk endapan berarti ternak
(RIA) membutuhkan biaya mahal (HUNTER, positif bunting, namun apabila larutan tetap
1981). menunjukkan hasil homogen maka ternak
Hasil penelitian lain, alternatif metode negatif bunting.
deteksi kebuntingan yang dilakukan oleh 4. Apabila hasil penetesan larutan
SAMSUDEWA et al. (2003) dengan menggunakan pendahuluan menunjukkan adanya suspensi
metode identifikasi ion fenol dalam urine coklat kekuningan, namun pada saat
menunjukkan hasil yang lebih baik karena penetesan larutan penegas menunjukkan
mudah digunakan, tidak berbahaya dan murah. hasil larutan homogen maka hasil itu
Tetapi penelitian ini masih dilaksanakan dalam disebut positif negatif.
skala laboratorium dengan menggunakan 6
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
ekor kambing betina, 4 ekor domba betina dan
tahapan. Penelitian tahap I dilakukan dengan
2 ekor sapi betina sehingga belum dapat
cara mengumpulkan urine kambing betina dan
diketahui konsistensi, akurasi dan
diuji dengan menggunakan bahan deteksi
sensitifitasnya. Tujuan penelitian ini adalah
kebuntingan ternak “DEEA GestDect”,
mengetahui konsistensi, akurasi dan sensitifitas
selanjutnya pada penelitian tahap II yang
“DEEA GestDect” untuk mendeteksi
dilakukan 2 bulan kemudian dengan metode
kebuntingan kambing Peranakan Etawah.
dan ternak yang sama. Variabel yang diamati
adalah konsistensi, akurasi dan sensitivitas
MATERI DAN METODE bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect”.
Untuk menilai konsistensi bahan dilakukan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni dengan pembandingan hasil pengujian tahap I
2005 sampai dengan April 2006 di Unit dan tahap II. Pembandingan selanjutnya
Pelaksana Teknis Daerah Kambing Sumberrejo, dilakukan antara hasil pengujian deteksi
Kaliwungu, Kabupaten Kendal dan Unit kebuntingan ternak “DEEA GestDect” dengan
Pelaksana Teknis Daerah Perbibitan Ternak kelahiran anak kambing yang digunakan untuk
Unggul, Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten menilai akurasi deteksi kebuntingan ternak
Semarang. “DEEA GestDect”, sedangkan untuk
Delapan puluh enam kambing betina penentuan sensitivitas bahan deteksi
Peranakan Etawah digunakan dalam penelitian kebuntingan ternak “DEEA GestDect”
ini (berahi normal dan telah dikawinkan 2 dilakukan dengan melihat umur kebuntingan
minggu hingga 2 bulan sebelum melahirkan). paling dini yang dapat dideteksi dengan hasil
Bahan lain yang digunakan adalah bahan akurat. Analisis deskriptif akan digunakan
deteksi kebuntingan “DEEA GestDect”, untuk menentukan tingkat konsistensi, akurasi
recording ternak kambing betina, stiker, stop dan sensitivitas bahan deteksi kebuntingan
watch, tabel warna, harness dan tabung reaksi. ternak. Secara statistik data yang didapatkan
Metode penggunaan bahan deteksi dianalisis menggunakan analisis chi square.
kebuntingan ternak “DEEA GestDect” adalah
sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Siapkan urine ternak yang diduga bunting
di dalam tabung reaksi sebanyak ½ bagian
Hasil penelitian tentang konsistensi, akurasi
tabung reaksi.
dan sensitivitas ”DEEA GestDect” pada
2. Teteskan larutan pendahuluan sebanyak 2
kambing Peranakan Etawah dapat dilihat pada
tetes dan amati perubahan yang terjadi.
Tabel 1.
Apabila terbentuk suspensi coklat
Tabel 1. menunjukkan konsistensi bahan
kekuningan berarti ternak kemungkinan
deteksi kebuntingan “DEEA GestDect” sebesar
positif bunting, namun apabila terbentuk
90,70%. Hasil analisis statistik menunjukkan
larutan homogen berarti ternak
bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect”
kemungkinan negatif bunting.
mempunyai konsistensi dengan angka χ2 =
3. Untuk memastikan hasil pengujian, maka
178,882 (P < 0,05). Untuk akurasi bahan
lanjutkan dengan meneteskan 5 tetes larutan
deteksi kebuntingan “DEEA GestDect” apabila
penegas dan amati perubahan yang terjadi.
dibandingkan dengan kelahiran anak kambing

557
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008

Tabel 1. Hasil uji konsistensi, akurasi dan sensitivitas bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect
menggunakan kambing Peranakan Etawah

No Pengamatan Jumlah data Data sahih Data galat Persentase


(ekor) (ekor) (ekor) (%)
1. Konsistensi 86 78 8 90,70
2. Akurasi 86 79 7 91,86
3. Sensitivitas (2 mg) 28 26 2 92,86

menunjukkan angka sebesar 91,86%, secara yang lain. WINDSOR et al. (1994) dengan
statistik bahan deteksi kebuntingan mempunyai menggunakan ultrasonografi baru dapat
akurasi tinggi dengan angka sebesar χ2 = mendeteksi kebuntingan ternak pada umur 65
181,876 (P < 0,05). Angka penyimpangan hari. Sedangkan hasil penelitian KAREN et al.
sebesar 9 – 10% dsebabkan terjadi karena (2004) menunjukkan bahwa sensitifitas
kematian embrional. Manajemen pemeliharaan transrectal ultrasonography adalah 41 hari
kambing betina yang jelek menyebabkan umur kebuntingan. Hasil penelitian lain yang
kematian embrio. WIJONO et al. (2001) dalam dilakukan oleh GONZALEZ et al. (2004)
penelitiannya tentang pengaruh perbaikan menunjukkan bahwa Metode deteksi
pakan pada sapi potong induk bunting dan kebuntingan transrectal dengan pengukuran
menyusui menunjukkan hasil adanya 20% konsentrasi PAG mempunyai akurasi 82,8%
kematian embrional akibat pakan jerami dan sensitifitas 24 hari, sedangkan metode
dengan kualitas rendah. Hasil penelitian lain deteksi kebuntingan P4 Assay mempunyai
yang dilakukan oleh YULISTIANI et a. (2001) akurasi 87,5% dengan sensitifitas 22 hari.
pada upaya perbaikan pakan induk domba Bahan deteksi kebuntingan ternak “DEEA
komposit menunjukkan keberhasilan induk GestDect” ini didasarkan pada saat terjadinya
mempertahankan kebuntingan 15% lebih tinggi konsepsi. TOELIHERE (1981) menyatakan pada
dibandingkan induk yang tidak mendapat saat terjadinya konsepsi akan terbentuk korpus
perbaikan pakan. Oleh karena itu, pendeteksian luteum yang mensekresikan progesteron yang
kebuntingan secara dini diharapkan dapat diperlukan untuk peningkatan vascullarisasi,
meningkatkan manajemen pemeliharaan ternak pertumbuhan serta percabangan kelenjar-
bunting sehingga akan menurunkan kejadian kelenjar uterus, dan infiltrasi leukosit sehingga
kematian embrional. dapat menjaga kebuntingan. Pada saat
Hasil penelitian tentang sensitivitas bahan kebuntingan menurut GONZALEZ et al. (2004)
deteksi kebuntingan “DEEA GestDect” terjadi peningkatan kadar progesteron dalam
menunjukkan dari 28 ekor kambing betina darah hingga mencapai angka 8,42 ± 0,23
dengan kebuntingan 2 minggu, 26 ekor ng/ml. Peningkatan kadar progesteron dalam
diantaranya melahirkan. Hasil tersebut darah mengakibatkan estrogen yang dihasilkan
menunjukkan angka sensitivitas bahan deteksi oleh plasenta hanya sedikit digunakan dalam
kebuntingan “DEEA GestDect” sebesar fisiologis kebuntingan. Hal ini sesuai dengan
92,86%. Hasil analisis statistik menunjukkan pendapat SKIDMORE et al. (1994) yang
bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect” menyatakan bahwa pada saat kebuntingan
mempunyai sensitivitas yang tinggi untuk jumlah estrogen menurun sampai dengan 50%
mendeteksi kebuntingan 2 minggu dengan dibandingkan dengan saat tidak bunting.
angka sebesar χ2 = 18,615 (P < 0,05). Sehingga Selanjutnya, estrogen yang tidak digunakan
bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect” tersebut akan terekskresi melalui urine.
dapat digunakan untuk mendeteksi kebuntingan WASSER et al. (1994) dalam penelitiannya
2 minggu. pada baboon menyatakan bahwa pada saat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebuntingan ekskresi estrogen melalui urine
bahan deteksi kebuntingan “DEEA GestDect” mempunyai grafik yang meningkat mulai dari
dapat mendeteksi kebuntingan lebih dini kebuntingan awal hingga mendekati kelahiran
dibandingkan metode deteksi kebuntingan akan kembali mengalami penurunan.

558
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008

Selanjutnya ditambahkan oleh EDWARDS et al. HAFEZ, E.S.E. 1993. Reproduction in Farm Animals.
(1994) bahwa pada usia kebuntingan 8-11 hari 6th Ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
corpus luteum mulai terbentuk untuk HUNTER, R.F. 1981. Fisiologi dan Anatomi Organ
memproduksi progesteron sehingga kadar Reproduksi. Penebar Swadaya, Jakarta
progesteron dalam darah meningkat dan Diterjemahkan oleh: HARYA PUTRA, D.K..
estrogen dalam darah menurun dan
KAREN, A., K. SZABADOZ, J. REICZIGEL, J.F.
disekresikan melalui urine dalam bentuk BECKERS and O. SZENCI. 2004. Accuracy of
estradiol 17-α. Ikatan ion fenol terikat dalam transrectal ultrasonography for determination
estradiol 17-α, sehingga ikatan ion yang terikat of pregnancy in sheep : effect of fasting and
dalam estradiol 17-α inilah yang dapat handling of the animals. Theriogenology 61(7
dideteksi dalam urine oleh bahan deteksi – 8): 1291 – 1298.
kebuntingan “DEEA GestDect”. SAMSUDEWA, D., A. LUKMAN dan E. SUGIYANTO.
2003. Identifikasi ion fenol dalam urine
sebagai alternatif metode deteksi kebuntingan
KESIMPULAN
ternak. Prosiding Workshop ”Inovasi
Teknologi menghadapi AFTA 2004”. Badan
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa
konsistensi, akurasi dan sensitivitas bahan Tengah, Semarang. hlm. 17 – 25.
deteksi kebuntingan “DEEA GestDect”
TOELIHERE, M.R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada
berturut-turut adalah 90,70%, 91,86% dan 2
Ternak. Penerbit Angkasa, Bandung.
minggu. Bahan deteksi kebuntingan “DEEA
GestDect” merupakan metode deteksi WASSER, S.K., S.L. MONFORT, J. SHOUTERS and D.E.
kebuntingan dini yang konsisten dan akurat. WILDT. 1994. Excretion rates and metabolites
of oestradiol and progesterone in Baboon
(Papio cynocephalus cynocephalus). J.
UCAPAN TERIMA KASIH Reproduction and Fertility 101: 213 – 220.
WIJONO, D.B., U. UMIYASIH, M.A. YUSRAN dan D.E.
Ucapan terima kasih kami sampaikan pada WAHYONO. 2001. Pengaruh perbaikan pakan
CV Bina Satwa Mandiri Semarang, Dinas sapi potong induk bunting dan menyusui
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi terhadap efisiensi reproduksi di peternakan
Jawa Tengah dan Dinas Peternakan dan rakyat. JPPT. Spec. Ed. pp. 54 – 62.
Perikanan Kabupaten Semarang. WINDSOR, D.P., A.Z. SZELL, C. BUSCHBECK, A.Y.
EDWARSD, J.T.B. MILTON and B.C. BUCKRELL.
DAFTAR PUSTAKA 1994. Transervical artificial insemination of
Australian Merino Ewes with frozen thawed
semen. Theriogenol. 42(1): 147 – 157.
EDWARDS, H.E., K.L. JENKINS, L.C. MUCKLOW, G.E.
ERB and K.E. WYNNE-EDWARDS. 1994. YULISTIANI, D., KUSWANDI, W. PUASTUTI dan
Endocrinology of the pregnant Djungarian SUBANDRIYO. 2001. Respon produksi Domba
Hamster (Phodopus capbelli). J. Reproduction Komposit induk pada fase bunting tua
and Fertility 101: 1 – 8. terhadap perbaikan pakan. JPPT. Spec. Ed. pp.
63 – 72.
GONZALEZ, F., F. CABRERA, M. BATISTA, N.
RODRIGUEZ, D. ALAMO, J. SULON, J.F.
BECKERS and A. GRACIA. 2004. A comparison
of diagnosis of pregnancy in the goat via
transrectalultrasound scanning, progesterone
and pregnancy-associated glycoprotein assays.
Theriogenology 62(6): 1108 – 1115.

559

Anda mungkin juga menyukai