Anda di halaman 1dari 2

Untuk mennetukan program pemuliaan yang akurat pada populasi, sebaiknya diketahui

terlebih dahulu parameter genetik dari parameter tersebut. Parameter genetik yang perlu
diketahui adalah nilai heritabilitas dan korelasi genetik pada sifat-sifat produksi.
Nilai heritabilitas akan berbeda akibat populasi yang diamati.
Susanti, T. Dan L. H. Prasetyo. 2014. Pendugaan parameter genetik sifat-sifat produksi telur
itik alabio. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 19 (3) : 558 – 563
Nilai heritabilitas dapat beragam karena perbedaan jumlah, jenis ternak, lingkungan serta
metode pendugaan yang digunakan.
Nilai heritabilitas tinggi apabila nilainya lebih dari 0,4. Nilai heritabilitas sedang sampai
tinggi berarti seleksi yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan
perbaikan mutu genetik.
Gunawan, A. Dan R. R. Noor. 2006. Pendugaan nilai heritabilitas bobot lahir dan bobot sapih
domba garut tipe laga. J. Animal Science and Technology 29 (1) : 7 – 15
Heritabilitas berubah menurut jenis ternak, sifat, populasi, bangsa, waktu dan daerah.
Banyaknya populasi dan lingkungan dapat menyebabkan ekspresi perbedaan genetik yang
lebih besar dan dapat memperbesar keragaman genetik dan heritabilitas. perrhitungan dan
populasi yang berbeda, akan menyebabkan perbedaan nilai heritabilitas yang diperoleh
karena terjadi perubahan komposisi ternak dan ragam genetik yang terdapat di dalam
populasi.
Sumadi, K. Dan N. Ngadiyono. 2013. Estimasi nilai heritabilitas berat lahir, barat sapih dan
umur satu tahun pada sapi bali di bali pembibitan ternak unggul sapi bali. J. Buletin
Peternakan 37 (2) : 74-78
Heritabilitas merupakan parameter yang digunakan untuk mencirikan potensi genetik ternak.
Mu’in, M. A. 2008. Heritabilitas beberapa ukuran tubuh ayam kampung. Jurnal ilmu
peternakan 3(1) : 16-19

heritabilitas tinggi akan lebih efektif dibandingkan dengan populasi dengan


heritabilitas rendah. Hal ini disebabkan
pengaruh genetiknya lebih besar daripada
pengaruh lingkungan yang berperan dalam ekspresi karakter tersebut.

Nilai heritabilitas yang tinggi menunjukan adanya korelasi yang tinggi antara ragam fenotip dan
ragam gen aditif sehingga akan efektif bila dilakukan seleksi berdasarkan fenotip individu.

Keragaman genetik tinggi merupakan salah satu indikator yang baik untuk meningkatkan mutu
genetik melalui program seleksi.

Soeroso, Y. Duma dan S. Mozin. 2009. Nilai heritabilitas dan korelasi genetik sifat pertumbuhan dari
silangan ayam lokal dengan ayam bangkok. J. Agroland 16(1) : 67-71
Gunawan, A. Dan R. R. Noor. 2006. Pendugaan nilai heritabilitas bobot lahir dan bobot sapih
domba garut tipe laga. J. Animal Science and Technology 29 (1) : 7 – 15
Gushairiyanto dan Depison. 2009. Korelasi genetik antara bobot satu tahun dan laju
pertumbuhan pasca sapih sapi Brahman Cross. J. Ilmu ilmu peternakan 12(04) : 171 - 175
Mampioper, A., S. D. Rumetor dan F. Pattiselanno. 2008. Kualitas telur ayam petelur yang mendapat
ransum perlakuan substitusi jagung dengan tepung singkong. J. Ternak Tropika 9 (2) : 42-51

Mu’in, M. A. 2008. Heritabilitas beberapa ukuran tubuh ayam kampung. Jurnal ilmu
peternakan 3(1) : 16-19
Nataamijaya, A. G. 2008. Karakteristik dan produktivitas ayam Kedu hitam. Buletin Plasma Nutfah
14(2) : 85 – 89

Pamungkas, F. A. 2005. Beberapa kriteria analisis pendugaan bobot tetas dan bobot hidup umur 12
minggu dalam seleksi ayam kampung. J. Ilmu Ternak dan Veteriner 10(4) : 281-286

Soeroso, Y. Duma dan S. Mozin. 2009. Nilai heritabilitas dan korelasi genetik sifat pertumbuhan dari
silangan ayam lokal dengan ayam bangkok. J. Agroland 16(1) : 67-71

Sumadi, K. Dan N. Ngadiyono. 2013. Estimasi nilai heritabilitas berat lahir, barat sapih dan
umur satu tahun pada sapi bali di bali pembibitan ternak unggul sapi bali. J. Buletin
Peternakan 37 (2) : 74-78
Susanti, T. Dan L. H. Prasetyo. 2014. Pendugaan parameter genetik sifat-sifat produksi telur
itik alabio. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 19 (3) : 558 – 563

Anda mungkin juga menyukai