Anda di halaman 1dari 7

MENGANALISIS CERPEN “BENDERA”

MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA
INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIZQI UBAIDILLAH


KELAS : XII IPA 3
NO. ABSEN : 14

SMAN 1 BANJARAN
2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat di
beri banyak sekali kenikmatan Dan kesehatan sehingga makalah ini telah dapat diselesaikan.

Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai peristiwa atau kejadian yang
berhubungan dengan manusia atau makhluk hidup lainnya pada waktu atau ruang dimasa yang lampau.
Banyak generasi penerus bangsa saat ini, yang tidak lagi memahami sejarah-sejarah pada waktu yang
lampau, seperti sejarah mengenai kebudayaan tempat tinggalnya. Dengan mengetahui sejarah apa saja
Yang telah terjadi di sekitar kita akan menjadikan kita menjadi orang Yang lebih baik, orang Yang tidak
akan mengulangi kesalahan Yang sama seperti Yang telah teralami okeh pendahulu kita.

Dengan demikian, diharapkan makalah ini dapat membuat terjadinya perubahan terhadap pola
pikir pembaca ataupun saya sendiri.Di dalam makalah ini mungkin banyak sekali kesalahan saya dalam
menulis dengan begitu saya sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca. Terima kasih

Bandung 24 September 2020

Rizqi Ubaidillah

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………........………..
….......... ......… i
KATA PENGANTAR ………………........………..
….................… ii
DAFTAR ISI …………………………….......……….
…...................... iii
DAFTAR PUSTAKA .................................................... ... iv
BAB I
Analisis Dan Pembahasan
A. Peristiwa Bersejarah........................................................
B. Nilai-Nilai Kehidupan Yang Bisa Diambil........................
BAB I
Analisis Dan Pembahasan
A. Analisis Peristiwa dan Tempat Dalam Cerpen “Bendera”
Unsur -unsur intrinstik yang terkandung dalam cerpen "Bendera"

a) Judul

Judul dari cerpen diatas adalah "BENDERA" yang jelas ada diawal cerpen

b) Tema

Tema dari cerpen diatas adalah Perjuangan. Hal ini dapat didasarkan dari cerita si kakek
yang berusaha sekeras mungkin untuk bisa membuat Indonesia merdeka. Bahkan setelah
merdeka pun sang kakek ingin mewariskan perjuangan tersebut kepada seorang anak laki-laki
Yang sering datang ke tempat dia berjualan bendera.

c) Latar

Terdapat 2 Latar pada cerpen ini, Yang pertama ada Latar Tempat, Dan yang kedua ada
latar waktu.

-Latar tempat : terjadi di dua tempat yaitu di Sasak Rawayang dekat desa Kiangroke dan juga
Kamasan. Hal ini dapat didasarkan dengan perkataan si kakek yaitu "Sebagai seorang telik sandi
di daerah Kamasan, Kakek merasa bersalah berdosa” dan “Sasak Rawayan telah penuh dengan
darah, mengalir memerahkan sungai”.

-Latar waktu yang terlihat adalah pada masa penjajahan Bangsa Belanda, dari penggalan cerita
berikut, “Saat itu, Belanda ingin membuka lahan untuk perkebunan teh di Malabar, membuka
jalan baru ke Puntang, membangun villa disana, serta mendirikan radio Malabar untuk bisa
berkomunikasi dan dikenal sebagai proyek yang besar”.

d.) Alur

Alur yang ada di cerpen ini adalah alur campuran (Maju Mundur).Hal ini bisa dibuktikan dengan
perkataan si kakek Dan anak laki-laki dalam cerpen diatas. Inilah penggalan
cerita dari cerpen diatas “Saat itu, Berlanda ingin membuka lahan perkebunan teh di

Malabar, membukan jalan baru ke Puntang, membangun villa disana, serta mendirikan radio
Malabar yang terkenal itu” dan “Setiap hari aku datang ke tempat Kakek berjualan. Setiap
minggu aku menunggu Kakek. Aku berharap bulan berikutnya bisa bertemu Kakek”.

f) Gaya Bahasa

-Hiperbola, hal ini dibuktikan dengan perkataan si kakek dan juga sang anak laki-laki yaitu :Sorot
matanya begitu tajam” dan “Sasak Rawayan telah penuh dengan darah, mengalir memerahkan
sungai. Kepulan asap masih terlihat. Bau mesiu diterbangkan angin, suasana pun masih panas”.

-Personifikasi dapat ditemukkan dalam penggalan berikut, “Seringkali aku membayangkan


jajaran pohon di sepanjang jalan ini memberi hormat kepada Kakek”.
g) Amanat

Setelah membaca cerpen diatas, kita jadi mengetahui bahwa sesungguhnya pendahulu kita telah
berjuang mati-matian untuk bisa membuat negeri ini bebas dari penjajah. Berjuta-juta ribu nyawa
melayang untuk membuat negeri ini merdeka.

Dengan begitu, kita sebagai generasi penerus harus bisa mewarisi semangat juang dari generasi
terdahulu, kita juga harus berjuang mati-matian untuk mempertahankan negeri ini, tetapi
bedanya kita mempertahankan negeri ini dengan cara belajar bukan dengan berperang, kita harus
belajar Dan menjadi pintar supaya dengan begitu kita bisa membuat negara kita menjadi lebih
baik lagi.

B. Nilai-Nilai Yang Bisa Diambil Dalam Cerpen “Bendera”

Setelah membaca cerpen diatas, banyak sekali nilai-nilai yang bisa diambil untuk kehiduoan kita
sehari-hari antara lain :

a.)Nilai Moral

"Kakek berjualan bendera bukan karena butuh uang, tapi karena ingin selalu mengingatkan
bahwa kita adalah indonesier, bukan inlander”.

Dengan menulis begitu, mungkin si penulis ingin mengatakan bahwa kita sebagai rakyat
Indonesia harus mencintai tanah air ini dengan sepenuh hati bukan karena kepentingan peibadi.
Melihat banyaknya pemimpin sekarang, mereka mulai kehilangan sifat patriotisme mereka
dikarenakan uang, mungkin setelah mereka membaca ini mereka menyadari kesalahan mereka.

b) Nilai Sosial
"Tapi kepedihan itu membuat hati kami menjadi satu, tidak ada perbedaan diantara kami"
perkataan si kakek dalam cerpen diatas. Setelah membaca teks tersebut, mungkin inilah maksud
dari pepatah tua "Bhineka tunggal ika".Hal ini dapat dibuktikan dengan keloyalan orang-orang
pada saat peristiwa sasak rawayan. Dan juga dibuktikan dengan kedekatan si kakek dengan sang
anak laki-laki tersebut. Meskipun dia bukan bagian dari keluarganya tapi sang anak sudah
menganggap kakek tersebut sebagai kakeknya sendiri, begitu juga dengan sang kakek dia bahkan
memberikan barang yang paling berharganya yaitu pin dari seorang telik sandi. Dari cerpen ini
kita diperlihatkan bagaimana indahnya hidup tanpa ada kesenjangan sosial.

c) Nilai Budaya

"Kita bukan inlander. Kita adalah indonesier”.Perkataan si kakek. Dengan perkataan tersebut
seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia lebih mencintai budaya kita sendiri
dibandingkan dengan budaya lain. Di masa sekarang mungkin nilai-nilai ini yang telah hilang
dari sifat masyarakat kita, yang di mana kita lebih bangga menggunakan produk asing
dibandingkan produk-produk kita sendiri.

d) Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan yang didapat dari cerpen ini banyak sekali, diantaranya adalah semangat untuk
berjuang, dapat belajar dari masa lalu terutama peristiwa bersejarah yang terjadi, dengan begitu
kita mempunyai bekal untuk menghadapi masa yang akan datang. Dan juga kita tidak akan
mengulangi hal pahit yang terjadi di masa lalu di masa yang akan datang nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Kusmayadi, Ismail. 2020. Cerita Pendek Bendera. Bandung: Pikiran Rakyat, hlm 13. (19
Agustus 2020)
Kusmayadi, Ismail. 2020. “Materi Teks Cerita Sejarah,”
https://drive.google.com/file/d/1QgoblepTIL8BeStEYiYtAHfx4-X9-Kou/view?usp=drivesdk
(diakses pada 24 September 2020)

Anda mungkin juga menyukai