Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM METODE STATISTIKA I

Pertemuan 5
Inferensi Statistik Proporsi 2 Populasi

Dalam inferesi selisih proporsi 2 populasi, dilakukan pengamatan pada 2 sampel dan dihitung
proporsi untuk masing – masing sampel. Besarnya proporsi sampel dari masing – masing sampel
dapat dihitung dengan rumus :
𝑋1 𝑋2
p̂1 = 𝑛1 dan p̂2 = 𝑛2

dengan
p̂1 dan p̂2 : Proporsi samapel 1 dan proporsi sampel 2

𝑋1 dan 𝑋2 : Jumlah sukses sampel 1 dan jumlah sukses sampel 2

𝑛1 dan 𝑛2 : Ukuran sampel 1 dan ukuran sampel 2


A. Interval Konfidensi Proporsi 2 Populasi

Interval konfidensi ( 1 - 𝛼 )% untuk selisih proporsi 2 populasi adalah


PB ≤ P1 – P2 ≤ PA
Dengan
𝛼
PA = ( p̂1 - p̂2 ) + z 2

𝛼
PB = ( p̂1 - p̂2 ) - z 2

P1 dan P2 : Proporsi populasi 1 dan proporsi populasi

B. Uji Hipotesa Porporsi 2 Populasi


Dari 2 sampel random yang masing – masing berukuran n1 dan n2, diketahui masing
– masing x1 dan x2 kali sukses, dengan pendekatan distribusi normal, langkah – langkah
uji hipotesisnya adalah sebagai berikut :

− Tentukan hipotesa
A. H0 : P1 – P2 = P0 vs H1 : P1 – P2 ≠ P0 ( Uji 2 sisi )
B. H0 : P1 – P2 ≤ P0 vs H1 : P1 – P2 > P0 ( uji 1 sisi )
C. H0 : P1 – P2 ≥ P0 vs H1 : P1 – P2 < P0 ( uji 1 sisi )
− Tingkat Signifikansi ( 𝛼 )
𝛼 = 1 – Confidence Interval
𝛼 = 0.05 ( apabila tidak diketahui di soal )

− Statistik Uji
Dalam MINITAB, untuk menghitung statistic uji bergantung pada estimasi P.
Default MINITAB menggunakan estimasi terpisah untuk masing – masing populasi

Statistik uji,

Jika P0 tidak ditentukan, maka digunakan P0 = 0


Jika digunakan P0 = 0, Anda bisa memilih untuk menggunakan estimasi p gabungan
( pooled estimates ) dan MINITAB akan menghitung Z sebagai berikut :

dengan

− Daerah Kritik, H0 ditolak jika


𝛼 𝛼
A. Z < - Z 2 atau Z > Z 2
B. Z > Z𝛼
C. Z < - Z𝛼

− Kesimpulan
Kesimpulan diambil dengan membandingkan statistic uji dan daerah kritik. Jika
statistik uji masuk daerah kritik, maka H0 ditolak.
Format Penulisan Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Proporsi Dua Populasi


a. Hipotesis
H0 : P1 – P2 = P0 vs H1 : P1 – P2 ≠ P0 ( Uji 2 sisi )
H0 : P1 – P2 ≤ P0 vs H1 : P1 – P2 > P0 ( uji 1 sisi )
H0 : P1 – P2 ≥ P0 vs H1 : P1 – P2 < P0 ( uji 1 sisi )
Dengan,
P1 = Proporsi …
P2 = Proporsi …

b. Tingkat Signifikansi
𝛼 = 1 – Confidence Interval
𝛼 = 0.05 ( apabila tidak diketahui di soal )

c. Statistik Uji
P – Value = ……

d. Daerah Kritik
H0 ditolak jika P – Value < 𝛼

e. Kesimpulan
Karena P – Value = …. dan dengan daerah kritik P – Value < 𝛼, maka H0 ditolak / tidak
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa …..

Interpretasi
(Jangan lupa diberikan interpretasi sesudah tiap uji)
Contoh Kasus I
Suatu agen pelanggan ingin melihat apakah ada perbedaan antara jenis mobil manakah yang lebih
handal antara AVAN dan EVAN. Untuk tujuan itu, agen mengontak 400 pembeli mobil AVAN
dan 500 pembeli mobil EVAN yang umur mobilnya kurang dari 3 tahun. Kepada mereka
ditanyakan, apakah mereka pernah menservis berat mobilnya selama 2 tahun terakhir? Ternyata
diperoleh data 53 pemilik mobil AVAN dan 78 pemilik mobil EVAN pernah menservis berat
mobilnya. Akan ditentukan pula interval konfidensi 90% perbedaan proporsi mobil yang pernah
diservis berat.

Cara di Minitab :

1. Stat → Basic Stat → 2 Proportions

2. Pilih summarized data, kemudian isikan jumlah sukses dan trial untuk masing – masing
sampel
3. Klik options, isi confidence level dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan

4. Klik ok, lalu ok


OUTPUT

Uji Hipotesis Proporsi 2 Populasi


a. Hipotesis
H0 : P1 – P2 = 0 dengan P1 = Mobil AVAN dan P2 = Mobil EVAN
H1 : P1 – P2 ≠ 0
b. Tingkat Signifikansi ( 𝛼 )
𝛼 = 0.1
c. Statistik Uji
P – Value = 0.317
d. Daerah Kritik
H0 ditolak jika P – Value < 𝛼 = 0.1
e. Kesimpulan
Ditemukan bahwa P – Value = 0.317 dan dengan daerah kritik P – Value < 𝛼 = 0.1,
maka H0 tidak ditolak. Sehingga bisa disimpulkan bahwa proporsi mobil AVAN dan
EVAN yang diservis berat dalam 2 tahun terkahir sama.
Interpretasi :
Diberikan data pengguna 2 jenis mobil, yaitu AVAN dan EVAN, ingin diuji mobil
manakah diantara keduanya yang lebih handal, dengan tingkat signifikansi ( ⍺ ) 0.1,
ditemukan P - Value sebesar 0.317. Dengan daerah kritik P - Value < ⍺ = 0.1 dan karena P
- Value = 0.317 maka dengan tingkat konfidensi 90% dapat disimpulkan bahwa proporsi
mobil AVAN dan EVAN yang diservis berat dalam 2 tahun terakhir sama, sehingga dapat
dikatakan bahwa kualitas kehandalan kedua merak mobil ini sama.

Interval Konfidensi
-0,062099 ≤ P1 – P2 ≤ 0,015099
Dengan P1 = Mobil AVAN dan P2 = Mobil EVAN
Contoh Kasus II
Selidiki perbedaan proporsi laki – laki yang mengikuti dua audisi bakat berbeda. Dua sampel
berikut yang diambil secara random. Ket : L = laki – laki, P = perempuan, 1 = audisi bakat 1, 2 =
audisi bakat 2.

JK Audisi JK Audisi JK Audisi JK Audisi JK Audisi


L 1 L 1 L 1 L 2 P 1
L 1 L 1 L 1 P 2 L 2
P 1 L 1 L 1 P 2 L 2
P 1 L 1 P 1 P 2 L 2
L 1 L 1 P 1 L 1 L 2
L 1 P 1 L 2 L 1 P 2
L 1 L 2 L 2 L 1 P 2
P 1 L 2 L 2 L 1 L 1
P 1 L 2 L 2 P 1 L 1
P 1 L 1 L 1 P 1 L 1
P 1 L 1 L 1 P 1 L 1
L 2 L 1 L 1 P 1 L 1
L 2 L 1 L 1 P 1 P 1
P 2 L 1 P 1 L 2 P 1
L 1 L 1 P 1 L 2 P 1
Cara di Minitab :
1. Inputkan data seperti gambar di bawah ini

2. Klik Stat → Basic Stat → 2 Proportion


3. Pilih Each sample is in its own column. Kemudian masukkan mana sampel 1 dan mana
sampel 2
4. Klik options.

- Isi convidence level dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan


- Isi Hypothesized difference dengan P0
- Isi Alternative hypothesis dengan hipotesa yang diinginkan
5. Klik ok, lalu ok
OUTPUT

Uji Hipotesis Proporsi 2 Populasi


a. Hipotesis
H0 : P1 – P2 = 0
H1 : P1 – P2 ≠ 0
dengan P1 = proporsi audisi bakat 1, P2 = proporsi audisi bakat 2
b. Tingkat Signifikansi ( 𝛼 )
𝛼 = 0.05
c. Statistik Uji
P – Value = 0.367
d. Daerah Kritik
H0 ditolak jika P – Value < 𝛼 = 0.05
e. Kesimpulan
Didapat bahwa P – Value = 0.367 dan dengan daerah kritik P – Value < 𝛼 = 0.05, maka
H0 tidak ditolak. Sehingga bisa disimpulkan bahwa proporsi laki – laki yang mengikuti
audisi bakat 1 sama dengan proporsi laki – laki yang mengikuti audisi bakat 2.
Interpretasi :
Diberikan data peserta audisi bakat yang berbeda, ingin diuji apakah proporsi peserta laki
– laki pada audisi bakat 1 dan audisi bakat 2 sama atau berbeda, dengan tingkat signifikansi
( ⍺ ) 0.05, ditemukan P - Value sebesar 0.367. Dengan daerah kritik P - Value < ⍺ = 0.05
dan karena P - Value = 0.367 maka dengan tingkat konfidensi 95% dapat disimpulkan
bahwa proporsi laki – laki yang mengikuti audisi bakat 1 sama dengan proporsi laki – laki
yang mengikuti audisi bakat 2.
SOAL LATIHAN
1. A vote is to be taken among the residents of a town and the surrounding county to determine
whether a proposed chemical plant should be constructed. The construction site is within
the town limits, and for this reason many voters in the county believe that the proposal will
pass because of the large proportion of town voters who favor the construction. To
determine if there is a significant difference in the proportions of town voters and county
voters favoring the proposal, a poll is taken. If 120 of 200 town voters favor the proposal
and 240 of 500 county residents favor it, would you agree that the proportion of town voters
favoring the proposal is higher than the proportion of county voters? Use an α = 0.05 level
of significance.

2. Dari suatu survey yang dilakukan di kota A diperoleh 250 balita dari 350 sampel random
balita yang dinyatakan kekurangan protein. Sedangkan hasil survey yang dilakukan di kota
B diperoleh 150 balita dari 250 sampel random balita dinyatakan kekurangan protein.
Berdasarkan hasil survey tersebut, benarkah pernyataan seorang nutrisionis bahwa
a. Proporsi balita yang kekurangan protein di kota A lebih tinggi dari pada di kota B ?
b. Proporsi balita yang kekurangan protein di kota A lebih tinggi dari pada dikota B paling
sedikit 10%
Gunakan tingkat signifikansi 5%

3. In a study on the fertility of married women conducted by Martin O’Connell and Carolyn
C. Rogers for the Census Bureau in 1979, two groups of childless wives aged 25 to 29 were
selected at random, and each was asked if she eventually planned to have a child. One
group was selected from among wives married less than two years and the other from
among wives married five years. Suppose that 240 of the 300 wives married less than two
years planned to have children some day compared to 288 of the 400 wives married five
years. Can we conclude that the proportion of wives married less than two years who
planned to have children is significantly higher than the proportion of wives married five
years? Make use of a P-value.

4. Dinas Pendidikan kota Yogyakarta ingin melihat apakah terdapat perbedaan kualitas antara
SMA Nusa Bangsa dan SMA Persatuan. Dasar yang digunakan untuk membandingkan
kedua SMA tersebut adalah proporsi siswa yang lulus ke perguruan tinggi negeri. Oleh
karena itu, dilakukan pengambilan sampel lulusan dari kedua SMA tersebut. Dari 180
siswa SMA Nusa Bangsa diketahui bahwa 60 diantaranya diterima di PTN. Sedangkan dari
200 siswa SMA Persatuan 80 diantaranya diterima di PTN. Akan ditentukan pula interval
konfidensi 95% selisih proporsi siswa dari kedua sekolah yang diterima di Perguruan
Tinggi Negeri.
5. Menggunakan data sampel pada contoh kasus II, selidiki apakah terdapat perbedaan
proporsi perempuan yang mengikuti dua audisi bakat 1 dan 2, dengan tingkat signifikansi
90%.

Anda mungkin juga menyukai