Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN PERKULIAHAN KMB II

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PENGINDERAAN ATAU ORGAN


PERSEPSI SENSORI

Dosen : Pak Moch Reza Nur.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

Gristriana Nur Legia

34403519035

2A

PROGRAM STUDI D-3 AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

TAHUN 2021

Jl. Pasir Gede Raya No. 19 – Cianjur 43216 Tlp / Fax. (0263) 27095
A. Pengkajian Sistem Penglihatan – Mata
1. Anamnesa gangguan penglihatan
Data Umum, Keluhan Utama dan Riwayat Penyakit dahulu
2. Mengkaji Keluhan Utama
- Apakah gangguan terjadi pada saat melihat jauh atau dekat
- Apakah gangguan mendadak atau terjadi sudah lama ?
- Di seluruh lapang pandang atau sebagian ? Jika sebagian letaknya
dimana ?
- Gangguan satu mata atau kedua mata ?
- Adakah gejala lain : demam atau lemas
3. Inpeksi Mata
Bentuk dan penyebaran alis dan bulu mata, Lihat Konjungtiva, Lihat
sclera dan Amati kedudukan bola mata kanan dan kiri simetris atau
tidak
4. Reflek pupil
- Gunakan penlight dan sinari mata kanan dan kiri dari samping ke
tengah, amati respon pupil langsung, normalnya jika terang
pupil mengecil dan jika gelap pupil membesar
- Periksa reflek pupil apakah isokor atau anisokor, normalnya
adalah isokor
- Periksa reflek cahaya langsung dan redup
5. Lapang Pandang
- Klien menutup salah satu mata tanpa menekan bola mata
Normalnya : benda dapat dilihat oleh mata sampai 90 derajat temporal
6. Pemeriksaan otot ekstraokuler
- Minta klien melihat jari anda, dan gerakkan jari anda dengan 8 arah

- Amati gerakkan kedua mata, simetris atau ada yang tertinggal


7. Sensibilitas kornea
Bertujuan mengetahui bagaimana reflek sensasi kornea dengan
menggunakan kapas steril
8. Pemeriksaan visus / ketajaman penglihatan
Memakai SNELLEN CARD gantungkan kartu pada jarak 6 atau 5
meter dari klien, Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan, Pasien
diminta membaca huruf dari baris paling atas ke bawah dan lakukan
sama olah mata sebelahnya.
9. Pemeriksaan visus / ketajaman penglihatan
Apabila tidak bisa membaca huruf snellen pasien diminta menghitung
jari pemeriksa pada jarak 3 meter
10. Pemeriksaan buta warna
Pasien diminta menyebutkan berapa angka yang tampak di kartu
B. Pengkajian Sistem Pendengaran – Telinga
1. Anamnesa gangguan pendengaran
- Faktor yang memperberat : riwayat sering mengorek kuping,
sering menyiram telinga dengan air
- Faktor – faktor lingkungan : tempat pekerjaan di lingkungan yang
bising akan menurunkan pendengaran
2. Tanda dan gejala
- Sulit mengerti pembicaraan
- Sulit mendengar dalam lingkungan yang bising
- Salah menjawab
- Meminta lawan bicara untuk mengulang pembicaraannya
- Mengalami masalah mendengar pembicaraan di telepon
3. Inpeksi
Bentuk, Letak, Massa, Lesi, Abses, Otore (jenis, warna, bau ) dan
Nyeri perabaan
4. Pemeriksaan otoskop
- Untuk meluruskan kana pada dewasa dan anak Tarik aurikula
ke atas dan untuk bayi tarik aurikula ke bawah
- Masukkan otoskop ke dalam telinga ± 1 – 1,5 cm
- Normal : terlihat sedikit serumen, dasar berwarna pink, rambut
halus
5. Pemeriksaan tes berbisik
Kata – kata yang diucapkan : satu atau dua kata untuk menghindari
menebak, dapat dikenal klien, bukan singkatan, kata benda atau kata
kerja
6. Pemeriksaan tes rinne
Membandingkan hantara melalui udara dan hantaran melalui tulang
- Tekan garpu tala di tulang mastoid sampai tidak terdengar lalu
pindahkan ke depan telinga
7. Pemeriksaan tes weber
Membandingkan hantaran tulang telinga kiri dan kanan
- garpu tala digetarkan kemudian diletakkan di garis tengah kepala :
ubun – ubun, dagu, pertengahan gigi seri
C. Pengkajian Sistem Penciuman – Hidung
1. Anamnesa sistem penciuman
a. Hidung eksternal :
- Bentuk, ukuran warna kulit
- Normal : simetris, warna sama dengan wajah
- Abnormal : deformitas, bengkak, merah
b. Hidung internal :
- Warna mukosa, lesi, bengkak, perdarahan
- Normal : pink, lembab, tanpa lesi
- Abnormal : kuning kehijauan (sinusitis
2. Palpasi
- Palpasi dengan hati – hati punggung hidung dan jaringan lunak
dengan menempatkan 1 jari dari batang hidung ke ujung hidung
- Cek ada nyeri tekan, massa, penyimpangan
- Normal struktur hidung keras dan stabil
- Kepatenan lubang hidung dapat dikaji dengan meletakkan kapas di
dekat lubang hidung dan hembuskan secara bergantian
3. Pemeriksaan nervus 1 (olfaktorius)
Membau dan Tes Odor Stix
D. Pengkajian Sistem Perasa – Mulut
1. Anamnesa sistem perasa – mulut
Ada trauma lidah, Bersih atau kotor, Warna, bentuk, Tonsil dan
Adakah stomatitis
2. Lidah merupakan indera pengecap yang terdiri dari sejumlah bagian
dan memiliki berbagai macam fungsi. Selain berfungsi sebagai
pengecap, lidah juga memiliki beberapa fungsi utama, antara lain
membantu kita berkomunikasi, mengunyah, dan menelan makanan
3. Pemeriksaan rasa
- Siapkan bahan dengan rasa manis, asin, asam, pahit
(misalnya gula, garam, lemon, daun – daunan pahit)
- Minta klien untuk menutup mata
- Berikan bahan – bahan tersebut dan minta klien menyebutkan
rasa yang ada di mulutnya

Rasa Umami Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak.
Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang
mengandung L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).

Anda mungkin juga menyukai