PROPOSAL
Oleh:
Hatica Diah Yulianti
NPM.D1D016048
PROPOSAL
Oleh:
Hatica Diah Yulianti
NPM.D1D016048
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah, Rabb semesta alam Yang Maha Mengasihi
lagi Maha Menyayangi. Puji syukur kepada Allah yang telah melimpahkan
berjudul “Efektivitas Program Kartu Kusuka Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga keluarga, sahabat, serta
untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu pada jurusan Administrasi Publik
berbagai kekurangan. Oleh sebab itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
Bengkulu, Desember
2020
ii
DAFTAR SINGKATAN
GT : Gross Ton
KUSUKA : Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan
KTP : Kartu Tanda Penduduk
NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
SPDN : Solar Packed Dealer Nelayan
PPI : Pangkalan Pelelangan Ikan
SPBU : Stasiun Pengisian Bahan Bakar
PUMN : Program Mina Usaha Pedesaan
KUB : Kelompok Usaha Bersama
ATR : Agraria dan Tata Ruang
BPN : Badan Pertanahan Nasional
SKB : Surat Keputusan Bersama
BPNRI : Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
CBP : Cadangan Beras Pemerintah
KKP : Kementerian Kelautan dan Perikanan
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
PNS : Pegawai Negeri Sipil
DKP : Dinas Kelautan dan Perikanan
BBG : Bahan Bakar Gas
NIB : Nomor Induk Berusaha
TDP : Tanda Daftar Perusahaan
PT : Perseroan Terbatas
CV : Commanditaire Vennootschap/Persekutuan
Komanditer
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
UPT : Unit Pelaksana Teknis
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
BBM : Bahan Bakar Mi
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Dua pertiga permukaan bumi terdiri dari lautan, setengah dari permukaannya
terdiri dari laut lepas. Indonesia merupakan negara yang memilki keunggulan di
sektor perairan laut dengan memilki garis pantai sepanjang 104.000 km 2. Luas
total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km 2
daratan dan dengan luas perairan mencapai 3,25 juta km2 . Sekitar 0,28 Juta km2
dari luas perairan tersebut, merupakan wilayah perairan teritorial dengan luas
perairan kepulauan mencapai 3,09 juta km2. Luas laut yang termasuk dalam zona
ekonomi eksklusif mencapai 2,97 juta km2 dan mempunyai total 17.499 pulau.
Dengan kondisi geografis yang strategis serta memiliki potensi sumber daya
Hikmah, 2017:127-142) nelayan memilki peran yang sangat strategis pada sektor
kelautan dan perikanan, yaitu dalam hal ketahanan pangan, dalam penciptaan
lapangan kerja, keberlanjutan sumber daya, peran geopolitik, dan peran dalam
meningkatkan devisa.
Potensi laut yang besar serta peran nelayan dalam sektor ekonomi yang
antara lain rumah-rumah nelayan yang sederhana yang berlokasi di bibir pantai,
1
di tambah lagi dengan pencemaran sampah dan limbah dari rumah tangga
142) menyatakan bahwa sumber daya manusia dibidang perikanan yang memilki
Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 Ayat (3)
mengatakan bahwa bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di
kemakmuran rakyat, oleh sebab itu pemerintah memilki tugas dalam rangka
pemberdayaan nelayan.
2009 tentang Perikanan dalam Bab 10, Pasal 60 sampai Pasal 64 membahas
2
Gubernur, Bupati/Walikota agar melakukan langkah-langkah yang diperlukan
Garam Rakyat yang terkena Bencana Alam. Dalam aturan tersebut terlihat bahwa
hanya nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam terkena bencana alam
rehabilitasi, antara lain berupa sarana dan prasarana untuk kegiatan usaha.
jaminan resiko usaha, dan jaminan keamanan serta perlindungan hukum bagi
nelayan kecil, tradisional, pembudidaya ikan dan petambak garam kecil. Pada
tahun yang sama April 2016 Menteri Kelautan dan Perikanan menerbitkan
Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kartu Nelayan. Yang dimaksud
dengan kartu nelayan itu sendiri adalah kartu identitas dalam melakukan
3
Pada Agustus 2017 Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
dalam masa jabatanya mencabut Peraturan Menteri KKP Nomor 16 Tahun 2016.
kepada nelayan saja namun juga untuk pelaku usaha dibidang kelautan dan
perikanan lainnya. Maka dari itu menerbitkan Peraturan Menteri KKP Nomor 39
Tahun 2017 tentang Kartu Pelaku Usaha Sektor Kelautan dan Perikanan
(KUSUKA). Kartu Kusuka ini juga sama halnya dengan kartu nelayan hanya saja
jangkauan kartu ini lebih luas. Wacana ini dilayangkan untuk peningkatan
layanan tidak hanya terhadap nelayan namun semua pelaku usaha yang terlibat di
KKP Nomor 42 Tahun 2019 tentang Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan
Menteri KKP Nomor 39 Tahun 2017 didasari oleh peningkatan integrasi data
data secara Real Time System dalam aplikasi One Data serta pembuatan kartu
dan Perikanan Nomor 42 Tahun 2019 yang berhak mendapatkan Kartu Kusuka
4
Pelaku Utama sebagaimana di maksud meliputi :
a. Nelayan
b. Pembudi Daya ikan;
c. Petambak Garam;
d. Pemasar Perikanan.
Merujuk pada pasal tersebut ada beberapa pilihan pelaku utama yang
dijadikan objek sasaran kartu Kusuka. Dalam hal ini penulis terfokus pada
objek ini didasarkan karena jumlah nelayan yang memang jauh lebih banyak
pada Bab III tentang persyaratan dan tata cara penerbitan kartu Kusuka bagian
kesatu pasal 6 ayat (1) yaitu: setiap pelaku utama untuk memilki kartu Kusuka
persyaratan. (a) Formulir permohonan penerbitan kartu nelayan yang telah di isi,
(b) Foto Kopi KTP, (c) Surat keterangan dari kepala desa/lurah yang menyatakan
tertera dalam KTP bukan termasuk dalam daftar pelaku utama (d ) fotokopi
Dijelaskan pada Bab I bagian ketiga Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri
Kelautan Perikanan Nomor 42 Tahun 2019 tentang Fungsi kartu Kusuka yaitu :
(a) sebagai identitas profesi nelayan; (b) Basis data untuk memudahkan
5
pembinaan nelayan; dan (d) Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan
program kementerian.
nelayan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi dalam perlindungan
Jenderal, Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/kota. Sasaran dari regulasi yang
nelayan dan juga pelaku utama lainnya yang masuk dalam bidang kelautan dan
perikanan. Pentingnya regulasi ini bagi nelayan adalah sebagai identitas dalam
Keuntungan memiliki Kartu Kusuka bagi nelayan itu sendiri antara lain:
6
bakar, sama halnya apabila pembelian bahan bakar dilakukan di
7
penguatan hak berupa sertifikasi tanah kepada nelayan dan usaha
sejumlah daerah Indonesia mengatakan bahwa mereka belum tahu nilai lebih
kegunaan dari kartu Kusuka tersebut. Dan lebih dari sebagian Nelayan yang
perlindungan dan pemberdayaan bagi nelayan. Dari data yang diperoleh pada
situs Kementerian Kelautan dan Perikanan sampai dengan akhir Juli 2018, data
yang masuk kedalam aplikasi satu data sebanyak 292.074 yang terdiri dari :
8
16.010 Pengolah Ikan, dan 5.450 Petambak Garam. Padahal menurut data
satu data di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 2.011.455, dari data tersebut
Perikanan Nomor 16 Tahun 2016 tentang kartu Nelayan hingga sampai berganti
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42 Tahun 2019 tentang Kartu
yang didapat setelah memiliki kartu Kusuka tersebut ditambah juga belum
seluruh tersentuh dengan produk kebijakan tersebut. Dari awal peluncuran kartu
profesi nelayan. Dan penerbitan kartu Kusuka ini menjadi insturmen bagi Dinas
Terkait masalah tersebut beberapa berita online turut menyoroti hal itu
9
Berdasarkan berita tersebut dapat diketahui bahwa nelayan merasa acuh
terhadap kartu Kusuka. Pasalnya kartu Kusuka tidak memberikan dampak yang
efektif untuk mereka yang memiliki kartu dalam mendapatkan bantuan serta
masih menilai bahwa bantuan juga belum tepat sasaan. Berdasarkan hasil
wawancara Kasi Perlindungan Nelayan DKP Sumenep Selama 2018 ada 1277
Kusuka yang tersebar, angka itu belum mencapai separuh dari jumlah nelayan
yang tembus 42,000 orang. Dengan demikian 40,723 belum tesentuh program
tersebut.
yang serupa, belum keseluruhan nelayan memahami betul apa manfaat memiliki
kartu Kusuka, berikut kutipan yang di dapat dalam salah satu laman berita online:
Bangkalan ada 7,955 nelayan dan hanya sekitar 1,616 nelayan yang datanya
berhasil diinput ke KKP oleh dinas Perikanan. Sementara sisanya belum diinput.
Program Kusuka menemui beberapa kendala salah satunya dari 1,616 data
nelayan yang terinput, kartu Kusuka yang bisa dicetak hanya 749.
masyarakat nelayan yang tidak mengetahui apa itu kartu Kusuka. Maka dari itu
10
lapangan secara langsung dengan cara door to door, berdasarkan berita online
Mamuju Pos.
Disisi lain anggota legislatif Jawa Tengah juga menilai bahwa program
“Saat ini, kartu itu memang ada tapi manfaatnya tidak kelihatan
dan sebaiknya data-data yang berkaitan dengan peningkatan
kesejahteraan nelayan dilengkapi terlebih dahulu oleh instansi
yang berwenang. Beliau juga menambahkan hal yang utama yang
dapat dilakukan DKP Jateng adalah memastikan ‘database’ jumlah
nelayan seluruh Jateng, jangan sampai data yang dimilki DKP
hanya berdasarkan data statistik”.(https://www.wartaekonomi
.co.id/read67542/legislator meni lai-manfaat-kartu-nelayan-belum-
terlihat).
Dari fenomena-fenomena yang terjadi di beberapa wilayah, peneliti
mengamati ada masalah yang sering timbul yaitu masih kurangnya pemahaman
nelayan terhadap manfaat kartu Kusuka. Sehingga kartu Kusuka yang syarat akan
makna menjadi tidak berguna untuk nelayan. Adapun juga masalah lain yang
timbul yaitu bantuan yang tidak tepat sasaran karena kepemilikan kartu Kusuka
jumlah nelayan selalu mengalami peningkatan hal ini berdasarkan jumlah alat
11
Tabel 1.1
Data Jumlah Nelayan di Kota Bengkulu
No Tahun Jumlah Nelayan
1 2012 3,735
2 2013 3,375
3 2014 5,867
4 2015 8,460
5 2016 8,460
6 2017 8,290
7 2018 8,320
8 2019 8,300
Sumber: Diolah dari DKP Kota Bengkulu,2020
Berdasarkan data tabel statistik Dinas Kelautan dan Perikanan di Kota
yang berada di Kota Bengkulu penulis dapat dalam pra penelitian di Dinas
Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu. Berikut data Jumlah kartu nelayan
Tabel 1.2
Data Jumlah Kartu Nelayan dan Kartu Kusuka di Kota Bengkulu
Kartu Nelayan Kartu Kusuka
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 -2020
1 Gading Cempaka 0 7 0 4 1 1 8 21
2 Kampung Melayu 526 146 38 64 283 36 187 794
3 Muara Bangkahulu 5 1 15 10 1 70
4 Ratu Agung 1 10 10 5 8 4 25 96
5 Ratu Samban 3 6 0 1 12 0 14 4
6 Selebar 1 8 0 8 3 4 18 52
7 Singaran Pati 0 0 0 0 2 0 2 20
8 Sungai Serut 18 39 0 15 43 6 5 216
9 Teluk Segara 250 105 31 46 72 7 34 501
Total 799 326 79 144 439 68 294 1774
Sumber: Diolah dari DKP Kota Bengkulu,2020
Dari data penerima kartu nelayan dan kartu Kusuka tersebut
memasukkan data kartu Nelayan kedalam hal ini karena kartu Kusuka merupakan
tindak lanjut dari kartu Nelayan sehingga perlu dilihat perkembangan Dinas
12
Kelautan dan Perikanan dalam mendata nelayan-nelayan yang ada di Kota
Bengkulu.
oleh penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan yang secara langsung ke lokasi
pelaku utama atau dengan kata lain dari pihak penyuluh dinas melakukan jemput
bola kepada nelayan yang sedang berkumpul, sosialisasi kepada KUB nelayan,
pendataan sekaligus sosialisasi pemanfaatan kartu Kusuka. Hal ini dilakukan agar
kartu Kusuka ini tepat sasaran. Selain itu nelayan juga bisa langsung mendatangi
DKP Kota Bengkulu apabila ingin mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu
Kusuka ini.
orang nelayan, hingga tahun 2020 nelayan yang sudah di fasilitsi Dinas
mencapai 25% dari total keseluruhan nelayan yang membuat kartu Kusuka
tersebut. Berangkat dari data tersebut peneliti ingin melakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengkaji efektivitas Program Kartu Kusuka dan memetik pelajaran
dalam rangka perbaikan program ini, oleh karena itu peneliti tertarik meneliti
lebih jauh mengenai efektivitas kartu Kusuka Pelaku Utama Sektor Kelautan dan
Perikanan di Kota Bengkulu ini terkait dengan tujuannya yaitu memberikan akses
13
dengan Program kartu Kusuka yang efektif maka, pendataan, penyaluran bantuan,
dan pembinaan terhadap nelayan dapat terwujud serta terpenuhi dengan baik..
menentukan tingkat efektivitas bisa kita lihat lima hal yaitu: (1) Pemahaman
program, (2) Tepat sasaran, (3) Tepat waktu, (4) Tercapainya tujuan, (5)
Perubahan nyata. Dengan adanya 5 (lima) target ini dapat mengukur Efektivitas
program kartu Kusuka di kota Bengkulu. Maka dari itu peneliti tertarik
14
1.2 Rumusan Masalah
Kota Bengkulu?
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur sejauh mana Program kartu Kusuka dapat memberikan manfaat bagi
2. Manfaat Praktis
menambah dan melengkapi kepustakaan pada bidang Ilmu Sosial dan Ilmu
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kebijakan
Sebelum dibahas lebih jauh mengenai konsep kebijakan publik, kita perlu
inggris sering kita dengar dengan istilah policy. Dalam Kamus Besar Bahasa
menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
masih terjadi silang pendapat dan merupakan ajang perdebatan para ahli.
16
Maka untuk memahami istilah kebijakan, Solichin Abdul Wahab (2008: 40-
administrasi
tindakan
sepanjang waktu
term)
untuk menjadi sesuatu yang khusus, seperti misalnya jika kita mengatakan
17
kebijakan pemerintah tentang debirokrasi dan deregulasi. Namun baik
perhatian pada apa yang sebenarnya dilakukan dan bukan pada apa yang
18
Richard Rose sebagaimana dikutip Budi Winarno (2007:17) juga
adalah keliru, karena pada dasarnya kebijakan dipahami sebagai arah atau
sesuatu.
19
Secara terminologi pengertian kebijakan publik (public policy) itu
allocation of values for the whole society atau sebagai pengalokasian nilai-
nilai secara paksa kepada seluruh anggota masyarakat. Laswel dan Kaplan
yang lain misalnya kebijakan swasta. Hal ini dipengaruhi oleh keterlibatan
bahwa define tersebut masih terlalu luas untuk dipahami, karena apa yang
20
menyebutkan bahwa kebijakan publik ialah sejumlah aktivitas pemerintah
tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam merespon suatu krisis atau
luas.
21
David Easton sebagaimana dikutip Leo Agustino (2009:19)
of values for the whole society”. Definisi ini menegaskan bahwa hanya
pemilik otoritas dalam sistem politik (pemerintah) yang secara sah dapat
dalam sistem politik yang terlibat dalam urusan sistem politik sehari-hari
waktu tertentu.
dikaji. Oleh karena itu beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk
22
mengkaji kebijakan publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan
publik kedalam beberapa tahap. Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk
23
dipilih sebagai kebijakam yang diambil untuk memecahkan
masalah terbaik.
pelaksana.
24
Dalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan
25
4. Kemampuan aktor yang terlibat dalam pembuatan
2010:31).
berikut:
26
procedural adalah bagaimana kebijakan substantif tersebut
dapat dijalankan.
kebijakan redistributif
masyarakat.
27
Sholichin Abdul Wahab sebagaimana dikutip Suharno (2010: 25-
kebijakan publik sebagai tindakan yang mengarah pada tujuan, ketika kita
28
Presiden atau Dekrit Presiden, keputusan peradilan,
dalam masyarakat.
2.2.1 Efektivitas
berasal dari Bahasa Inggris yaitu effective. Arti dari kata ini yakni berhasil
atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik, efektif merupakan kata
dasar, sementar kata sifat dari efektif adalah efektivitas, tujuan atau motif
29
dari pada administrasi dan manajemen ialah untuk mencapai hasil secara
efektif dan efisien. Dengan kata lain ialah pencapaian tujuan dengan hasil
yang berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien). Menurut Steers
suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana
dan sumber daya itu sendiri serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar
terhadap pelaksanaanya”.
dan sasaran yang telah disepakati untuk mencapai tujuan usaha bersama.
penjelasan sebagai berikut; “bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai
tujuan atau sasaran itu tidak sesuai dengan yang telah ditentukan maka
30
output atau apa yang sudah dicapai atau hasil yang sesungguhnya dicapai
dengan tujuan atau apa yang sudah ditetapkan dalam rencana atau hasil
yang diharapkan dan dapat dikatakan efektif jika output yang dihasilkan
atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat
berkaitan dengan hasil atau output atau outcome. Suatu kegiatan atau
31
pada keadaan yang bersifat konstitusional saja melainkan terdapat kepada
sasaran.
2.2.2 Program
menentukan masa depan dan kelangsungan suatu organisasi, baik itu suatu
program dilihat dari hasil yang telah tercapai, karena dengan adanya
selain itu juga program akan menjadi suatu target dari suatu kegiatan.
32
dalam suatu organisasi. Penyusunan program maka segala kegiatan yang
jangkauan program. Hal ini sangat baik bila dilaksanakan untuk dapat
menyangkut waktu dan tempat dari suatu program yang telah disusun atau
ditetapkan itu.
33
dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang. Dalam
sesudahnya.
kegiatan individual.
orang lain.
akan dicapai, kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan, aturan yang
34
dioperasionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program adalah usaha
bahwa pada dasarnya cara yang terbaik untuk meneliti efektivitas ialah
berhubungan yaitu:
organisasi.
35
1. Situasi : Situasi baik di dalam kantor maupun di luar kantor
36
manfaatnya, serta benar-benar berdammpak positif bagi
implementasi kebijakan :
37
dikelola, atau di mana pemerintah tidak efektif
masyarakat.
implementasi kebijakan.
dicapai.
38
3. Tepat Waktu, yaitu untuk penggunaan waktu dalam
program tersebut.
mengukur sejauh mana program berjalan, guna mencapai tujuan yang telah
di tentukan sebelumnya.
diuangkapkan oleh para ahli maka teori yang cocok digunakan dalam
penelitian dan fenomena masalah yang peneliti lakukan, selain itu teori
Kartu Kusuka adalah data atau kejelasan informasi terkait profesi, bisa
membantu seseorang saat ingin mendapat bantuan atau ikut serta dalam program
yang dicanangkan oleh pemerintah. Kartu Kusuka merupakan bagian dari Satu
39
Data KKP seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 42 Tahun 2019 tentang Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan
Perikanan.Dalam hal ini, pelaku usaha kelautan dan perikanan sendiri adalah
setiap orang atau korporasi yang mengelola sebagian atau seluruh kegiatan usaha
Program kartu Kusuka ini adalah salah satu bentuk perlindungan dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan agar tepat sasaran dan pendataa kepada
pelaku utama kelautan dan perikanan. Kartu pelaku utama sektor kelautan dan
perikanan yang selanjutnya disebut kartu kusuka adalah identittas tunggal pelaku
40
Pelaku Utama meliputi :
Nelayan pemilik;
dan Perikanan.
terutama untuk para nelayan.Manfaat Kartu Kusuka bagi nelayan itu sendiri
antara lain:
41
Perikanan, berdasarkan keputusan bersama Nomor 04 Tahun
1. Permohonanan Penerbitan
Pelaku Utama.
memiliki.
42
c. Dalam hal Pelaku Utama berbentuk korporasi maka
melampirkan NIB.
memiliki NPWP;
Lembaga nonpemerintah;
43
2. Pencetakan dan Pendistribusian
Kusuka.
dengan Kementerian.
perbankan.
Jenderal apabila :
perbankan;
wanprestasi;/ atau
44
f. Pendistribusian Kartu Kusuka dapat didampingi oleh
Petugas Kusuka.
Kusuka;
perundang-undangan;
45
e. Memfasilitasi kegiatan koordinasi, sinkronisasi, konsultasi
Kartu Kusuka;
kerjasama; dan
kewenangannya.
kewenangannya.
4. UPT berwenang :
46
c. Memberikan bimbingan teknis pendataan, sosialiasi,
Kusuka.
5. Dinas berwenang:
a. Mengordinasikan penyelenggaraan,penyelarasan,dan
dan
47
2.4 Kerangka Berfikir
48
2.5 Penelitian Terdahulu
sebagai bahan perbandingan dan kajian. Dasar atau acuan teori yang berupa hasil
menurut para peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu
yang relevan dengan yang dibahas dalam penelitian. Dalam melakukan penelitian
Kusuka ini bukan penelitian yang baru pertama diteliti, melainkan sudah pernah
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
49
Kartu Kusuka yang sering
di nyatakan tidak valid
oleh sistem.
2 Suhari Efektivitas Hasil dari penelitian yang Persamaann Perbedaan
Yanto Pemanfaatan Kartu telah dilakukan dalam dengan terletak pada
(2019) Nelayan Dalam efektivitas pelaksanaan penelitian ini objek
Rangka Program kartu Kusuka ter dapat pada penelitian
Pemberdayaan menunjukkan bahwa variabel yang yaitu kartu
Nelayan Tradisional pemanfaatan dari diteliti yaitu: nelayan serta
di Kecamatan Koto pemberian kartu nelayan -Efektivitas aspek
Tangah Kota Padang belum efektif. Karena -Program penelitian
nilau plus dari kebijakan Kebijakan yang
Program tersebut tidak digunakan
dimanfaatkan nelayan.
50
Gambar 2.4 Diagram Fishbone Penelitian Terdahulu
Pemanfaatan
Kartu
Kusuka
secara efektif
Hasil dari penelitian yang Jurnal Kualitatif dan efisien
telah dilakukan dalam
Kualitatif
efektivitas pelaksanaan Jurnal
Tujuan penelitian ini untuk
Program kartu Kusuka
menganalisis, menjelaskan,
menunjukkan bahwa kartu Tujuan penelitian ini untuk dan mendeskripsikan
kusuka efektif sebagai media menganalisis, menjelaskan, pemanfaatan program Hasil dari penelitian yang
pendataan kepada pelaku dan mendeskripsikan Kartu Nelayan dalam telah dilakukan dalam
usaha, namun kualitas efektivitas pelaksanaan rangka pemberdayaan efektivitas pelaksanaan
manfaat kartu Kusuka belum kebijakan program Kartu nelayan Tradisional di Koto Program kartu Kusuka
efektif. Kendala yang Kusuka di Provinsi Jawa Tangah Kota Padang. menunjukkan bahwa
ditemukan penginputan data Barat serta kendala apa
yang tidak valid oleh sistem. pemanfaatan dari
yang dihadapai dalam pemberian kartu nelayan
pelaksanaanya. belum efektif. Karena nilai
Efektivitas Pemanfaatan
Efektivitas Pelaksanaan Kartu Nelayan Dalam Rangka plus dari kebijakan
Kebijakkan Program Kartu Pemberdayaan Nelayan Program tersebut tidak
Kusuka Pada Kementerian Tradisional di Kecamatan dimanfaatkan nelayan.
Kelautan dan Perikanan Provinsi Koto Tangah Kota Padang
Jawa Barat (Dida Daniarsyah, (Suhari Yanto, 2019)
2017 ) 51
Dari Gambar 2.4 peneliti memberikan kajian berupa penelitian terdahulu
terdahulu yang serupa dengan penelitian penulis yaitu yang pertama mengenai
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Dida Daniarsyah, 2017). Dengan
metode kualitatif dan dengan hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan
pelaku usaha, namun kualitas manfaat kartu Kusuka belum efektif. Kendala yang
Padang., metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan dengan hasil dari
efektif. Karena nilai plus dari kebijakan Program tersebut tidak dimanfaatkan
nelayan.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan Ekstensifikasi Pajak
Penghasilan Orang Pribadi di Kota
3.1 Pendekatan Penelitian
Bengkulu. (Heltin Ariska, 2020 dalam
proses).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif,
isi tapi tidak berdasarkan akurasi statistik. Penelitian kualitatif percaya bahwa Effect
Terlaksana
Ekstensifik
kebenaran adalah dinamis dan dapat ditentukan hanya melalui penelaan terhadap secara efek
efesien.
Kualitatif
orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka. Penelitian
sil analisis dari penelitian yang Tujuan: untuk mengetahui
ah dilakukan menunjukkan kualitatif mengkaji perspektif partisipasi partisipan
bagaimana dengan
pelaksanaan kegiatanstrategi-strategi yang
hwa kegiatan ekstensifikasi wajib ekstensifikasi pajak dan apa saja
jak dan intensifikasi pajak yang yangkualitatif
menjadi faktor-faktor
ah dilakukan KPP Pratama interaktif dan fleksibel. Penelitian ditujukan untuk memahami
penghambat dalam proses
karta Duren Sawit belum kegiatan ekstensifikasi yang
alankan secara maksimal. fenomena-fenomena sosial
Tujuan penelitian ini untuk dari sudut pandang
dilakukan partisipan.
oleh Kantor Pelayanan Dengan demikian
mengetahui kegiatan Pajak Pratama Pontianak serta Hasil dari penelitian ini dalam
ekstensifikasi wajib pajak dan upaya-upaya yang dilakukan pelaksanaan kegiatan ekstensif
penelitian yang digunakan untuk
intensifikasi pajak dan pengaruh meneliti pada kondisi
untuk memaksimalkan kegiatan alamiah dimana peneliti
dilakukan telah berjalan sesuai
kegiatan tersebut terhadap ekstensifikasi tersebut. prosedur dan yang menjadi fak
merupakan instrument
penerimaan kunci
pajak phh orang(Sugiyono,2012:5). penghambat adalah kurangnya
pribadi pada KPP Pratama masyarakat akan pentingnya m
laksanaan Ekstensifikasi Jakarta Duren Sawit serta Nomor Pokok Wajib Pajak dan
ajib Pajak dan Intensifikasi Bogdan dan Taylor
hambatan-hambatan yangdalam Moleong (2011:4) mendefinisikan penelitian keengganan masyarakat sendir
jak: Upaya Peningkatan terjadi pada pelaksanaan membayar pajak.
nerimaan PPH Orang Pribadi kegiatan tersebut. Efektivitas Pelaksanaan
da KPP Pratama Duren Sawit.
kualitatif sebagai prosedur penelitian Ekstensifikasi
yang menghasilan data deskriptif berupa
Basis Wajib Pajak
Maya Safira Dewi, Yessi Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Pontianak. (Anggun
ktavia Suswarno, 2014). kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dari
Puspasari, 2016)
hakikatnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti keadaan yang
triangulasi (gabung), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih
mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai dibalik data
yang tampak.
53
Maka pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif
diteliti terkait efektivitas program kartu Kusuka pelaku utama sektor kelautan dan
menekankan pada data berupa kata-kata gambar, dan bukan angka-angka yang
disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang
Kota Bengkulu.
pembahasan penelitian ini, sehingga terhindar dari pengumpulan data yang terlalu
umum dan luas atau kurang relevan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini
kartu kusuka pelaku utama sektor kelautan dan perikanan di Kota Bengkulu,
dalam penelitian ini diartikan sebagai upaya dalam melihat sejauh mana
54
pemanfaatan kartu Kusuka dapat berguna untuk pelaku utama dalam hal ini
dimana efektivitas diukur dari indikator pemahaman program, tepat sasaran, tepat
waktu, tercapainya tujuan, dan perubahan nyata yang dijelaskan di BAB II dan
Tabel 3.1
Aspek Penelitian
Fokus penelitian Aspek penelitian
Efektivitas Program Kartu Pemahaman Program, sejauh mana masyarakat
Kusuka Pelaku Utama dapat memahami program
Sektor Kelautan dan
Perikanan di Kota Bengkulu Tepat Sasaran, bagaimana program yang
dirancang oleh pengelola kepada kelompok
sasaran atau sejauhmana suatu lembaga berhasil
merealisasikan sasaran yang hendak dicapai.
55
3.3 Lokus/ Tempat Penelitian
penelitian ini dalam membahas dan sekaligus untk mempertajam fenomena sosial
yang dikaji sesuai dengan substansi penelitian yang dilaksanakan. Penelitian ini
dengan setting alamiah (natural setting) dengan menggunakan data primer dan
data sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun penjelasan lebih lanjut dapat kita
1. Teknik Wawancara
2. Teknik Observasi
56
Pengamatan yang dilakukan peneliti bertujuan untuk
langsung.
3. Teknik Dokmentasi
seorang ahli dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif Analisis
57
Dalam penelitian ini maka informan yang digunakan adalah informan
2. Staf yang sebagai operator One Data, yang menurut peneliti juga dapat
Tabel 3.2
Daftar Informan Penelitian
No Jabatan Jumlah
1 Kabid Tangkap Dinas 1 Orang
Kelautan dan Perikanan
kota Bengkulu
2 Staf One Data Dinas 1 Orang
Kelautan dan Perikanan
kota Bengkulu
3 Kepala Koordinator 1 Orang
Penyuluh kartu Kusuka
4 Nelayan yang memiliki 9 Orang
kartu Kusuka
Analisis data pada penelitian ini mengunakan teknik analisi data deskriptif
kualitatif. Proses analisi data dilakukan secara terus menerus dimulai dari
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari observasi
atau pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, wawancara, dan
dokumen resmi . Menurut Sugiyono (2013: 88) teknik analisis data adalah suatu
58
proses mencari dan menyusun secara sistematis yang diperoleh dari wawancara
dan sumber dari lapangan terkait fokus permasalahan. Alur yang digunakan dalam
penyajian data penelitian kali ini mengadopsi konsep Miles dan Huberman (dalam
Emzir, 2014:129), dimana alur tersebut terbagi tiga yaitu pada penjelasan penulis
di bawah ini:
analisis.
59
c. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan (conclution drawing)
60
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdurrahmat. 2008. Efektivitas Organisasi Edisi Pertama. Jakarta: Airlangga
Adisasmita, Rahardjo. 2010. Pengelolaan Pendapatan &Anggaran Daerah.
Makassar: Graha Ilmu.
Emzir, 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Depok:
RajawaliPers
Handayaningrat, Suwarno. 1990. Pengantar studi ilmu administrasi dan
management. Jakarta: Gunung Agung
Kuriawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Pembaruan,
Yogyakarta
M. Steers, Richard. 1980. Efektivitas Organisasi (Alih Bahasa Magdalena).
Jakarta: Erlangga
Pasolong, Harbani. 2016. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung.
Alfabeta.
Riant, Nugroho. (2003) Kebijakan Public Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.
Jakarta, Elex Media Komputindo.
Siagian, P. Sondang. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Steers, Richard M. 1977, Efektivitas Organisasi. Jakarta: Lembaga Pendidikan
dan Pembinaan Manajemen dan Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disestasi. Bandung:
Alfabeta.
Dokumen Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2016 Tentang Pelindungan
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Kartu
Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan (KUSUKA)
Sumber Lain:
Rahmipa, Mukhira Mastie. 2018. Pola Komunikasi Coach Terhadap Peserta
Student Leadership Education Bem Kbm Unib Dalam Membangun
Karakter Kepemimpinana Mahasiswa. Bengkulu: Skripsi Universitas
Bengkulu
Rezki Ananta. 2017. Pengelolaaan Parkir Sebagai Upaya Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah.Skripsi. Lampung: Universitas Lampung.
Sadad, Abdul. 2014. Organisasi danManajemen (Pengaruh pemotivasian
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai). Pekanbaru: Alaf Riau
61
62