I. Tujuan
1. Menentukan titik lebur dari zat padat yaitu asam asetil salisilat (aspirin), asam
askorbat, asam sinamat dan urea dengan menggunakan alat Electhrothermal
2. Menentukan indeks bias dari air
3. Menentukan rotasi optik sukrosa dan dapat mengaplikasikan dalam analisis suatu
obat
II. Dasar Teori
Titik leleh zat padat adalah suhu di mana fase padat dan fase cair berada pada
kesetimbangan di bawah tekanan satu atmosfer. Biasanya zat kristal meleleh pada titik
suhu tertentu, sedangkan zat amorf meleleh pada kisaran suhu tertentu. Titik lebur
adalah kriteria berharga untuk menunjukkan suatu kemurnian. Zat kristal murni
memiliki titik leleh yang cukup tajam (hanya ± 0,5ºC atau kurang). Semakin besar
kisaran titik lelehnya, semakin besar jumlah pengotornya.
Indeks bias suatu zat merupakan ukuran kelajuan cahaya di dalam zat cair
disbanding dengan ketika diudara. Indeks bias merupakan salah satu parameter fisik
yang penting diantaranya dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi, kemurnian
dan tekanan pada suatu larutan. Indeks bias menyatakan perbandingan (rasio) antara
kelajuan cahaya diruang hampa terhadap kelajuan cahaya di dalam bahan. Cepat rambat
gelombang cahaya di ruang hampa sebesar c. Jika melalui suatu medium maka cahaya
tersebut akan mengalami perubahan kecepatan menjadi v, dimana besarnya v jauh lebih
kecil dibandingkan cepat rambat cahaya diruang hampa (c ). Maka untuk menghitung
indeks bias pada suatu larutan, dapat dituliskan menggunakan persamaan berikut:
𝑐
𝑛=
𝑣
III. Alat
a. Set alat melting point
b. Pipa kapiler
c. Set alat Refraktometer Abbe
d. Set alat polarimeter
e. Labu ukur 100 mL
f. Tisu
IV. Bahan
a. Asam askorbat
b. Asam benzoat
c. Akuades
d. Etanol 70%
e. Sukrosa
V. Cara Kerja
A. Uji Jarak Lebur
1. Siapkan alat titik lebur yang akan digunakan
2. Masukkan sejumlah sampel ke dalam pipa kapiler khusus untuk penentuan titik
lebur. Pipa kemudian dibalik dan bagian bawah tabung diketuk-ketuk diatas meja
hingga sampel turun ke bawah sisi tabung
3. Set angka pada alat melting point 10ºC dibawah titik lebur sampel
4. Alat melting point dijalankan, amati suhu pada saat sampel mulai melebur (dicatat)
sampai sampel melebur sempurna (dicatat)
5. Jika sampel melebur pada suhu leburnya atau melebur pada jarak maksimum 2ºC,
maka sampel dapat dinyatakan murni.