Anda di halaman 1dari 12

Prosiding Penelitian &

e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

PARTISIPASI COR P OR ATE SOCI AL R ESP ONSI BI LI TY (CSR) DALAM


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KESEHATAN DI KALIMANTAN

Shenny Des Jouanka1, Gisela Kessik2, Santoso Tri Raharjo3, Nurliana C. Apsari4 , Maulana Irfan5

1, 2
Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Padjadjaran
3, 4, 5
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial & Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Padjadjaran

(shennyjovs25@gmail.com; giselakessik42@gmail.com; santoso.tri.raharjo@unpad.ac.id;


nurliana.cipta.apsari@unpad.ac.id; maulana.irfan@unpad.ac.id)

Abstrak

Infrastruktur menjadi salah satu prioritas kinerja pemerintah Indonesia saat ini. Namun, dalam
pelaksanaannya pembangunan infrastruktur belum merata dikarenakan beban ekonomi dan sosial di berbagai
daerah yang ditanggung pemerintah masih sangat besar. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, sejumlah 4.796 triliun rupiah diperlukan untuk memenuhi
target pembangunan infrastruktur yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2019. Namun, pemerintah pusat
dan daerah hanya dapat memberikan kontribusi 41% dari total pembiayaan. Salah satu bidang infrastruktur
yang masih perlu peningkatan kualitas dan kuantitas adalah bidang kesehatan. Infrastruktur kesehatan masih
perlu ditingkatkan terutama bagi daerah di luar di pulau Jawa, salah satunya Kalimantan. Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menyatakan jumlah infrastruktur kesehatan salah satunya
Puskesmas, paling sedikit di Indonesia berada di provinsi Kalimantan Utara dengan total jumlah 56 puskesmas.
Oleh karena itu, didukung dengan banyaknya perusahaan pada pulau Kalimantan, partisipasi perusahaan-
perusahaan pemerintah maupun non-pemerintah diperlukan untuk membantu persebaran pembangunan
infrastruktur di bidang kesehatan yang direalisasikan melalui program CSR. Tulisan mendeskripsikan partisipasi
perusahaan-perusahaan melalui kegiatan CSR dalam membantu pembangunan infrastruktur kesehatan di
Kalimantan, serta bagaimana pekerja sosial industri dapat berperan dalam kegiatan CSR tersebut..
Kata-kata kunci: partisipasi, Infrastruktur, kesehatan, CSR, Pekerja Sosial Industri

Abstract
Infrastructure has become one of current priority of Indonesian’s government. However, the implementation
of infrastructure development have not been equally spread across the country because of the huge economic
and social burden in various region that the government endure. According to the National Medium Term
Development Plan of 2015-2019, 4.796 trillion rupiahs is needed to fulfill the infrastructure development goals
that has been settled by the government in 2019. However, the central dan local government can only
contribute 41% from the total cost. One of the fields of infrastructure development that is still need
enhancement is health care and services infrastructure. Health infrastructure still needs to be improved,
especially for areas outside Java, one of which is Kalimantan. The Indonesian Ministry of Health Data and
Information Center in 2018 stated that the number of health infrastructure such as puskesmas in North
Kalimantan province only amounted to 56 puskesmas. This number is the least compared to other regions.
Therefore, the participation of governmental and non-governmental companies is required in order to help
reach the health care and services infrastructure developmental goals that is implemented by CSR programs.
This article will describes the companies’ participation through CSR activities on helping the development of
health care and services infrastructure in Kalimantan.
Keywords: participation, health, CSR, social work industry.

187
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

PENDAHULUAN

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu total jumlah 56 puskesmas. Putri (2019)
prioritas kinerja pemerintah Indonesia pada menyebutkan, data tersebut menunjukkan
saat ini. Selain merupakan salah satu faktor bahwa persebaran fasilitas kesehatan secara
krusial yang memengaruhi perkembangan umum masih lebih banyak tersedia di provinsi-
ekonomi, kualitas dan kuantitas infrastruktur provinsi yang ada di Pulau Jawa. Sedangkan,
juga berperan dalam memastikan tingkat daerah-daerah di Pulau Kalimantan, Sulawesi,
kesejahteraan masyarakat. Dalam (Rioja, Maluku dan Papua masih tergolong minim akan
2001) disebutkan bahwa infrastruktur dapat fasilitas kesehatan sehingga secara otomatis
memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat kesehatan di area-area tersebut
output, investasi pribadi dan kesejahteraan tergolong cukup rendah. Dalam artikel ini,
masyarakat dan kebijakan yang baik dalam pembahasan mengenai pembangunan
mendasari pembangunan infrastruktur dapat infrastruktur kesehatan akan difokuskan pada
meningkatkan kesejahteraan. Menurut data wilayah Kalimantan.
dari Global Competitiveness Report tahun
Selain kuantitas atau jumlah dari fasilitas
2015-2016 oleh World Economic Forum (WEF),
kesehatan yang masih terbilang kurang
Indonesia berada pada urutan ke-62 dari 140
memadai, kualitas dari fasilitas kesehatan yang
negara dalam aspek pembangunan
sudah ada pun masih belum maksimal.
infrastruktur. Urutan ini tergolong cukup
Menurut data Pusdatin Kementerian Kesehatan
standar, namun masih ada ruang yang luas
tahun 2018, persentase jumlah puskesmas
untuk peningkatan. Salah satu bidang
yang sudah memberikan pelayanan sesuai
pembangunan infrastruktur yang
standar paling tinggi untuk wilayah Kalimantan
memengaruhi kesejahteraan masyarakat
adalah Kalimantan Selatan dengan persentase
adalah pembangunan infrastruktur kesehatan.
62,23%, kemudian diikuti oleh Kalimantan
Todaro (2002) dalam Pohan & Halim (2013)
Timur dengan persentase 52,46%, Kalimantan
menyebutkan bahwa kesehatan, pada
Utara dengan persentase 35,71%, Kalimantan
dasarnya adalah salah satu aspek yang
Barat dengan persentase 33,20%, dan
menentukan tingkat dari standar kehidupan
Kalimantan Tengah dengan persentase
seorang individu. Oleh sebab itu, Indonesia
terendah yakni 30,50%. Selain puskesmas,
sebagai negara berkembang yang masih terus
jumlah fasilitas kesehatan lain seperti Klinik
melakukan peningkatan kualitas hidup
dan Rumah Sakit juga masih belum maksimal.
masyarakatnya, perlu memerhatikan kuantitas,
Jumlah klinik utama terbanyak di wilayah
kualitas dan persebaran pembangunan
Kalimantan dimiliki oleh Provinsi Kalimantan
infrastruktur atau fasilitas kesehatan.
Tengah dengan jumlah 14 klinik, kemudian
Faktanya, persebaran pembangunan diikuti oleh Kalimantan Barat dengan jumlah 8
infrastruktur bidang kesehatan di Indonesia klinik, Kalimantan Timur dan Selatan dengan
masih belum merata di berbagai daerah. Pusat jumlah 6 klinik, sedangkan Kalimantan Utara
Data dan Infromasi Kementerian Kesehatan RI belum memiliki klinik. Untuk Rumah Sakit
tahun 2018, menyebutkan dari total 9.993 dalam data profil kesehatan Indonesia tahun
jumlah puskesmas yang ada di seluruh 2018, di wilayah Kalimantan sendiri,
Indonesia, provinsi yang memiliki fasilitas Kalimantan Selatan memiliki capaian
puskemas terbanyak adalah provinsi dengan persentase akreditasi Rumah Sakit tertinggi
jumlah penduduk tertinggi yakni Jawa Barat, dengan jumlah persentase 79,55%, diikuti oleh
dengan jumlah puskesmas mencapai 1.069, Kalimantan Tengah dengan jumlah persentase
sedangkan jumlah puskemas paling sedikit 69,23%, Kalimantan Timur dengan jumlah
berada di provinsi Kalimantan Utara dengan persentase 68,52%, Kalimantan Barat dengan

188
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

64,58%, dan Kalimantan Utara kembali CSR sendiri dapat didefinisikan mulai dari
menduduki peringkat terendah tidak hanya di sebagai program filantropis, sistem
wilayah Kalimantan, namun terendah di manajemen internal, dan akhirnya salah satu
seluruh Indonesia dengan jumlah persentase bentuk regulasi perusahaan (Sheehy, 2012).
40%. Dilihat dari angka-angka ini, dapat Dalam praktiknya, CSR sudah cukup dikenal di
disimpulkan bahwa kuantitas dan kualitas Indonesia, khususnya wilayah Kalimantan,
fasilitas infrastruktur kesehatan di Kalimantan mengingat banyaknya berbagai jenis
masih memerlukan peningkatan, khususnya di perusahaan yang beroperasi di wilayah
Provinsi Kalimantan Utara. Salah satu contoh tersebut dan peraturan mengharuskan
kasus akibat dari minimnya fasilitas kesehatan perusahaan-perusahaan tersebut menerapkan
di Provinsi Kalimantan Utara adalah warga di program-program CSR untuk memberikan
Pulau Sebatik yang lebih memilih untuk kontribusi pada masyarakat, salah satunya
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Tawau, dalam bidang kesehatan. Salah satu contoh
Negara Bagian Sabah, Malaysia karena fasilitas spesifiknya adalah perusahaan tambang
yang disediakan lebih memadai dan akses multinasional Berau Coal yang bekerja sama
untuk mencapai rumah sakit pun lebih mudah dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
dijangkau dibandingkan ke Rumah Sakit Umum untuk membangun Rumah Sehat BAZNAS-
Daerah (RSUD) Nunukan. Berau Coal di Kalimantan Timur. Selain itu, CSR
Berau Coal di bidang kesehatan juga
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 tidak
menyelenggarakan program untuk mencegah
memuat data mengenai jumlah fasilitas
gizi buruk, pengendalian penyakit endemik,
kesehatan menurut penyelenggara dan
demam berdarah, kemudian pelayanan dan
provinsi. Namun, data tersebut dijabarkan
pemeriksaan kesehatan untuk masyarakat
pada dokumen Profil Kesehatan Indonesia
lingkar tambang yang mengalami kesulitan
tahun 2017. Menurut data pada Profil
akses untuk mencapai puskesmas, dan juga
Kesehatan Indonesia tahun 2017 tersebut,
penyediaan fasilitas kesehatan untuk
jumlah Rumah Sakit di hampir seluruh provinsi
puskesmas dan posyandu (Mildiana, 2012).
di wilayah Kalimantan didominasi oleh Rumah
Contoh-contoh lainnya akan dibahas lebih
Sakit milik swasta, kecuali provinsi Kalimantan
lanjut dalam tulisan ini.
Tengah yang jumlah RS terbanyak dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten sedangkan untuk data
RS milik BUMN disatukan dengan RS milik
KAJIAN PUSTAKA
Kementerian diluar Kementerian Kesehatan
sehingga tidak diketahui pasti jumlah RS yang Corporate Social Responsibility (CSR)
diselenggarakan oleh BUMN. Namun, dari dalam konsep Profit, People, Planet.
angka keseluruhan total RS dari penyelenggara
Kementerian di luar Kementerian Kesehatan Corporate sosial responsibility (CSR) atau
dan BUMN tersebut masih tergolong sangat tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
sedikit. Walaupun, beberapa Rumah Sakit milik suatu kewajiban yang saat ini dilakukan dalam
swasta di wilayah Kalimantan tersebut belum suatu satuan unit di dalam perusahaan.
semuanya terakreditasi, data ini menunjukkan Tanggung jawab ini diberikan kepada
bahwa kontribusi pihak di luar pemerintah perusahaan-perusahaan dalam rangka
cukup besar dalam pengembangan munculnya kesadaran bahwa di dalam dunia
pembangunan infrastruktur kesehatan di usaha atau bisnis, pengusaha juga harus
Kalimantan. Secara umum, perusahaan- memperhatikan lingkungan tempat adanya
perusahaan memberikan kontribusi dalam usaha karena usaha dan sistem di sekelilingnya
segala bidang kepada masyarakat melalui terkhusus masyarakat. Kesadaran akan harus
program dari bagian CSR perusahaan tersebut. terlaksananya kegiatan CSR oleh perusahaan

189
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

khususnya untuk masyarakat dan lingkungan melaksanakan CSR yaitu mengikuti peraturan
adalah karena konsep yang dikemukakan oleh yang diterapkan oleh undang-undnag dan juga
Elkington (dalam Rosyida, 2011) mengenai 3P kementerian BUMN seperti pada Pasal 74 UU
yaitu profit, people, dan planet. Konsep ini PT yang berpedoman pada peraturan Menteri
menyatakan bahwa perusahaan di dalam Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007, sampai
bisnisnya selain mengejar profit juga harus adanya penetapan lebih lanjut dari Menteri
sadar untuk memberikan kontribusi positif Negara BUMN (Risa, Sulastri, & Pramono,
untuk masyarakat di sekitar dan lingkungan 2011), 2011).
agar alam tetap lesatari dan masyarakat dapat
Banyak ahli yang menyampaikan
hidup sejahtera. Hal ini membangun simbiosis
pengertiannya mengenai konsep dari CSR.
mutualisma yang berdampak pula pada
Salah satunya Untung (dalam Murni, Amin &
ekosistem bisnis perusahaan. CSR berperan
Jamal 2015) yang menyatakan CSR merupakan
sebagai bentuk dalam mewujudkan good
suatu konsep bahwa perusahaan memiliki
corporate governance, good corporate
tanggung jawab kepada konsumen, karyawan,
citizenship dan good business ethics dari
pemegang saham, komunitas dan lingkungan
sebuah entitas bisnis. (Rosyida, 2011;
dalam segala aspek operasional perusahaan.
Mapisangka,2009).
Hal ini seiring dengan yang dikatakan oleh
Berdasarkan Pradini, Siti & Irfan (2015) dalam Nuryana (dalam Pradini, Siti & Irfan, 2015)
penelitiannya menyatakan bahwa pada saat ini bahwa CSR secara konseptual memadukan
pula di Indonesia konsep dan tanggung jawab kepedualian sosial di di dalam kerangka bisnis
sosial perusahaan telah popular dan telah sehingga interaksi terjadi antara perusahan
banyak perusahaan yang menjalankan dan stakeholder dalam hal ini masyarakat
pendekatan dan program CSR yang dimiliki berdasarkan prinsip kesukarelaan dan
perusahaannya masing-masing. Di Indonesia kemitraan.
terkhusus perusahaan telah mengikuti
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
mengenai pelaksanaan CSR yang disahkan Peran Corporate Social Responsibilty
dalam UU No. 40 tahun 2007 mengenai (CSR)
perseroan terbatas. Dalam aturannya
ditetapkan bahwa PT yang menjalankan usaha Konsep corporate social responsibility (CSR)
di bidang yang berkaitan dengan sumber daya menurut Bank Dunia ialah suatu komitmen
alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan kontribusi
dan lingkungannya (Suharto, 2010). Kemudian dalam pembangunan berkelanjutan yang
peraturan tersbeut kembali ditambahkan terkait dengan perbaikan hidup dengan cara
dalam tahun 2012 melalui peraturan yang baik bagi kepentingan bisnis, agenda
pemerintah No. 47 dimana dikatakan bahwa pembangunan berkelanjutan, serta kepada
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan masyarakat sekitarnya (Kiroyan, dalam
Perseroan Terbatas adalah melanjutkan Aryawan, Wahyuda & Ekawati, 2017). CSR
komitmen sebagai bisnis untuk bersikap secara memang secara tidak langsung membantu
ethnic, bermoral dan berkontribusi pada beban pemerintah dalam membantu
pembangunan ekonomi serta meningkatkan memberikan pembangunan dan kesejahteraan
kualitas kehidupan dan tenaga kerja dan bagi masyarakat yang mungkin belum
keluarganya maupun komunitas lokal dan terjangkau oleh pemerintah. Semangat dan
masyarakat (Murni, Amin, & Jamal, 2015). kontribusi ini dilakukan oleh perusahaan
Selain perusahana swasta, perusahaan milik dengan model-model pendekatan CSR yang
pemerintah atau BUMN juga diterapkan dimilikinya masing-masing. Pembangunan
peraturan yang lebih mengikatnya dalam yang sering dilakukan seperti pembangunan

190
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

infrastruktur, pembanguanan sumber daya Pekerja sosial adalah orang yang memiliki
manusia dengan peningkatan kompetensi, kewenangan dan juga keahlian dalam
keamaanan lingkungan, kesehatan, pendidikan menyelenggarakan pelayanan sosial
dan sector pembangunan dasar lainnya (Murni, (Wibhawa, dkk, 2019). Fokus utama dari
Amin & Jamal, 2015; Asyari, 2009). pekerja sosial adalah pada perbaikan dan
peningkatan keberfungsian sosial dari
Di dalam pelaksanaan CSR di antaranya
manusia, keluarga, kelompok, atau suatu
terdapat beberapa model yang dapat
komunitas melalui treatment sosial tertentu.
diterapkan. Menurut Saidi dan Abidin (2004,
Dengan mengacu pada konsep umum tersebut,
dalam Suharto 2006) model-model tersebut
maka peran pekerjaan sosial industri (PSI)
meliputi:
adalah bidang praktik pekerjaan sosial yang
a. Keterlibatan langsung. Hal ini secara khusus menangani kebutuhan
dimaksudkan dnegan perusahaan kemanusiaan dan sosial di lingkungan kerja
menyelenggarakan kegiatan sosial atau dengan intervensi dan metode pertolongan
memberikan hibah atau sumbangan (Suharto, 2006); serta lingkungan sosial dan
langsung kepada masyarakat tanpa sekitar industri yang menunjang relasi
adanya perantara. harmonis diantara kedua pihak (Raharjo,
2015).
b. Melalui Yayasan atau organisasi sosial
perusahaan. Perusahaan mendirikan Di dalam melihat peran pekerja sosial Industri
yayasan yang menjadi sumber khususnya di bidang program yang berdampak
pelaksanaan CSR perusahaan. untuk masyarakat atau tergabung didalam CSR
Sehingga pendanaan dan fokus CSR dapat dilihat melalui tipologi model seting PSI
berlangsung secara kontinu dan (Straussner, dalam Suharto, 2006):
dimonitoring secara berkelanjutan.
a. Model pelayanan bagi pegawai: pekerja
c. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan sosial dapat menjadi konselor,
bekerja sam adengan lembaga sosial konfrontator konstruktif, broker,
atau lembaga non pemerintah ataupun pembela, mediator, pendidik atau
instansi pendidikan untuk pelatih.
melaksanakan kegiatan sosialnya.
b. Model pelayanan bagi Organisasi
d. Mendukung atau bergabung dalam Perusahaan: pekerja sosial dapat
suatu konsorsium. Perusahaan menjadi konsultan, analisis atau
mendirikan atau menjadi anggota suatu evaluator, pelatih, dan pengembang
lembaga sosial. Pola ini berorientasi program.
pada hibah perusahaan yang bersifat
c. Model pelayanan bagi konsumen:
“hibah pembangunan”.
pekerja sosial memfokuskan pada
Dalam praktiknya, bisa saja terjadi suatu pemenuhan kebutuhan konsumen.
perusahaan terlibat kegiatan CSR dengan
d. Model tanggung jawab sosial
menerapkan keseluruhan model tersebut, atau
perusahaan: pekerja sosial
hanya sebagian saja. Pelaksanaan CSR suatu
mengidentifikasi dan membuat
perusahaan amat bergantung pada jenis dan
komitmen usaha peningkatan standar
karakteristik perusahaan, serta sumber daya
hidup untuk masyarakat yang tinggal di
yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
sekitar perusahaan. Pekerja sosial
dapat berperan sebagai perencana dan
analis kemasyarakatan, pengatur
Peran Pekerja Sosial Industri

191
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

anggaran, pengembang program, berasal dari 1% dana laba yang didapatkan


beroker, pembela, dan negosiator. perusahaan.

e. Model kebijakan public di bidang Dalam menjalankan kegiatan CSR perusahaan


kepegawaian: model ini mencakup memiliki kebebasan untuk melihat sektor yang
formulasi, identifikasi, analisis, advokasi dapat diintervensi pada masyarakat sekitar
bagi kebijakan, serta program- oleh karenanya perusahaan pada setiap tahun
program. Pekerja sosial berperan atau dalam beberapa tahun melakukan
sebagai analis kebijakan, pengembang assessment atau kegiatan pemetaan sosial atas
kebijakna, dan advokat kebijakan. potensi dan masalah dalam masyarakat.

Sedangkan pekerja sosial industri yang Kalimantan merupakan salah satu pulau
bergerak pada sisi eksternal perusahaan, terbesar di Indonesia dan memiliki banyak
umumnya bergerak dalam upaya membangun sumber daya alam seperti batu bara dan kelapa
dan meningkatkan keberfungsian masyarakat sawit. Oleh karena itu Kalimantan merupakan
sekitar industri atau mesyarakat yang bergerak salah satu daerah yang banyak dijadikan
dalam bidang industri, baik industri rumah tempat kegiatan atau tempat didirikannya
tangga, industri kecil atau industri menengah. perusahaan-perusahaan multi nasional yang
Biasanya pekerja sosial bekerja dengan latar bergerak dalam pertambangan. Sayangnya,
suatu lembaga pelayanan sosial yang consent tingkat kesehatan di Kalimantan masih rendah
terhadap peningkatan keterampilan, dibanding daerah lainnya. Hal ini diikuti oleh
pengetahuan, serta sikap-sikap para pelaku masih minimnya infrastruktur di bidang
usaha, khususnya industri mikro, kecil dan kesehataan (Pusdatin Kemenkes RI, 2018).
menengah (Raharjo, ST., 2019). Pekerja sosial
Berdasarkan data pada Profil Kesehatan
industri dapat pula membantu dan bermitra
Indonesia tahun 2017 dinyatakan jumlah salah
dengan industri besar yang peduli terhadap
satu infrastruktur kesehatan yaitu Rumah Sakit
peningkatan kondisi sosial ekonomi
di hampir seluruh provinsi di wilayah
masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar
Kalimantan didominasi oleh Rumah Sakit milik
industri besar tersebut, atau masyarakat
swasta, hal ini menegaskan bahwa peran
lainnya yang memerlukan bantuan.
swasta atau perusahaan-perusahaan swasta
memang memegang peranan penting untuk
membantu pemerintah dalam membangun
PEMBAHASAN
daerah-daerah yang belum dapat terjangkau
CSR untuk Infrastruktur Kesehatan atau tertangani.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR Berbagai perusahaan telah melakukan fungsi
merupakan unit yang melakukan program atau dan tanggung jawab sosialnya, beberapa
kegiatan yang bertujuan untuk kesejahteraan perusahaan yang bergerak dalam infratruktur
dengan konsepnya yaitu profit, people, planet. kesehatan di kepulauan Kalimantan yaitu:
Oleh karena itu CSR melakukan intervensi baik
• PT Astra Agro Lestari Tbk
internal dan ekternal. Awalnya CSR adalah
kegiatan filantropi dari pengusaha secara Perusahaan ini bergerak di bidang
sukarela namun pada saat ini perusahaan perkebunan. Di dalam kegiatan tanggung
khususnya yang berkaitan dengan jawab sosialnya, perusahaan ini memiliki
pemanfaatan sumber daya alam diharuskan beberapa fokus termasuk di dalam bidang
melakukan kegiatan CSR eksternal atau untuk kesehatan. PT Astra Agro Lestari memiliki
masyarakat yang dalam peraturannya minimal kepedulian yang tinggi untuk kesehatan dari

192
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

para pekerja dan juga keluarga pekerja yang Sedangkan untuk tanda kekurangan gizi yang
berasal dari masyarakat sekitar. terdetekasi maka akan ada pemberian
makanan tambahan bagi balita gizi buruk.
Kesadaran akan kurangnya fasilitas kesehatan
yang memadai membuat perusahaan ini
memiliki program kesehatan untuk ibu dan
Dalam partisipasi infrastruktur, PT pupuk
anak. Program dibentuk dengan membangun
mendirikan posyandu lansia dan juga
usaha kesehatan berbasis masyarakat yang
pemberian bantuan mobil imun untuk
dikelola oleh masyarakat. Pembangunan pos
melakukan promosi kesehatan dan
pelayanan terpadu (posyandu) diberikan oleh
penanggulangan penyakit. Mobil ini akna
perusahaan untuk memudahkan pelayanan
berkeliling pada masyarakat dan memberikan
kesehatan yang diharapkan menurunkan
pemeriksaan bergantian.
angka kematian pada proses kelahiran.
Sampai saat ini tidak kurang dari 362 Bantuan Mobil Imun / Mobil Sehat PKT Pupuk
Posyandu telah didirikan oleh perusahaan Kaltim membantu pengadaan mobil sehat
dengan didukung oleh 2.174 kader terlatih untuk promosi kesehatan dan penanggulangan
untuk melayani 1.126 ibu hamil, 10.844 balita penyakit dari dini agar penaganannya mudah
dan memberikan penyuluhan bagi 20.617 dan kegiatan mobil sehat dilakukan keliling di
wanita usia subur. (PT Astra Agro Lestari Tbk, RT bergantian dalam pemeriksaannya untuk
2018) masyarakat Guntung dan Loktuan (PT PUPUK
KALIMANTAN TIMUR, 2018).
Perusahaan juga memiliki kepedulian
terhadap kesehatan dari orang-orang rimba. • Tower Bersama Group
Pada saat ini orang rimba masih banyak yang
memilih menetap di dalam hutan. Oleh Perusahaan lainnya yang juga berkontribusi
karenanya akses orang rimba terhadap dalam infrastruktur kesehatan yaitu
kesehatan masih sangat minim oleh karena itu perusahaan Tower Bersama Group. Di dalam
perusahaan telah menyediakan 1 unit mobil CSR yang dilakukannya, terdapat program
kesehatan untuk memfasilitasi Orang Rimba “bangun sehat bersama”. Didalam program ini,
yang membutuhkan penanganan medis lebih perusahaan memberikan mobil klinik (Monik)
cepat. yang dilengkapi dengan perlengkapan medis
dan tenaga dokter yang ikut berkeliling pada
Bagi orang rimba yang telah keluar dan mulai masyarakat.
menjalani hidup bersama masyarakat lain juga
diberikan akses dengan melalui klinik Pelayanan yang dapat dilakukan dengan mobil
kesehatan orang rimba yang tengah dalam keliling ini yaitu pelayanan pemeriksaan
masa adaptasinya. Sedangkan di bidang kesehatan bagi ibu hamil (termasuk pelayanan
sanitasi juga perusahaan membuat sumber air Ultra Sound Scans/USG), balita, dan lansia.
bersih dan toilet untuk Sub Rombong Betaring Monik TBIG juga melayani penyuluhan perilaku
serta Sikar. hidup higienis dan sehat, edukasi pencegahan
penyakit, pemberian obat, dan makanan
• PT Pupuk Kalimantan Timur tambahan bagi balita. Program ini berjalan
dengan kerjasama Rumah Zakat yang
PT Pupuk Kalimantan juga melakukan kegiatan
menargetkan kelompok masyarakat dnegan
CSR dalam bidang kesehatan. Di dalam
keterbatasan akses menuju fasilitas kesehatan
kegiatan non infrastruktur, PT Pupuk
yang memadai. Mobil klinik ini juga
melakukan pembinaan dan pendataan indeks
berpartisipasi aktif di dalam kegiatan tanggap
keluarga sehat pada 1243 KK di daerah
bencana untuk pengobatan dan logistik yang
Guntung dan 814 di daerah Loktuan. Hal ini
dikirimkan kepada korban-korban gempa dan
sebagai langkah pereventif atau promotif.

193
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

banjir. (PT TOWER BERSAMA perencanaan kegiatan ke depan, dapat


INFRASTRUCTURE TBK , 2018). dicapainya target nasional Indeks Keluarga
Sehat, peningkatan upaya promosi kesehatan
di wilayah Kelurahan Loktuan dan Guntung.
Dampak CSR Pada Bidang Kesehatan Tersedianya fasilitas Pos Kesehatan Kelurahan
Loktuan yang dapat dimanfaatkan oleh semua
CSR sebagai suatu tanggung jawab masyarakat (PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR,
perusahaan yang hadir dalam masyarakat 2018). Jika indikator keberhasilan ini tercapai
tentu dirangkai untuk dapat memberikan maka akan terjadi pula oeningkatan kesehatan
peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat dan angka harapan hidup di daerah Kalimantan
disekitarnya. Seperti dapat dilihat untuk ketiga pun akan menjadi meningkat. Hal yang sama
perusahaan yang sebelumnya telah disebutkan pula akna terjadi jika perusahaan tower group
yaitu PT Astra, PT Pupuk, dan Tower Group. semakin dapat melaksanakan mobil keliling
Ketiganya berpartisipasi yang mendorong yang dapat memberikan fasilitas kesehatan
peningkatan kesehatan kearah yang positif. untuk daerah yang sulit mendapatkan akses.
Keterbatasan penanganan oleh pemerintah Hal ini dapat sangat membantu masyarakat
dapat sangat terbantu oleh hadirnya untuk menguranginya penyebaran penyakit,
perusahaan-perusahaan ini melalui program dan kelahiran bayi dan ibu yangs sehat di
CSR-nya. daerah Kalimantan.
Seperti pada PT. Astra, dengan perhatian pada Peran Pekerja Sosial Industri dalam
orang rimba dan juga pada masyarakat sekitar Upaya CSR Terkait Pembangunan
maka PT Astra membantu masyarakat dalam Infrastruktur Kesehatan
bidang kesehatan dengan membangun klinik
dan memberikan mobil keliling untuk Pekerja sosial industri secara umum dalam
membantu peningkatan fasilitas kesehatan praktiknya memberikan pelayanan melalui
pada warga sekitar. Hal ini meringankan bagian Employee Assistance Program (EAPs),
masyarakat untuk lebih mudah mengakses Human Resources Development (HRD), dan
fasilitas kesehatan. Corporate Social Responsibility (CSR) (Pradini,
Siti, & Irfan, 2015). Peran yang paling relevan
Terlebih PT. Astra memiliki kepedulian pada dengan pembahasan artikel ini sehubungan
kondisi orang rimba dan mengevaluasi dengan kontribusi perusahaan terkait
kegiatan setiap tahunnya untuk orang rimba. pembangunan infrastruktur kesehatan di
Hal ini diharapkan mampu membantu Kalimantan adalah pekerja sosial industri
memenuhi kebutuhan hidupnya dan mengatasi dalam ranah CSR. Pekerja sosial industri sendiri
masalah yang tengah dihadapi oleh orang sudah mulai sedikit demi sedikit dikenal di
rimba kemudian dapat mendorong terjadinya dunia perindustrian Indonesia, khususnya
perubahan sosial pada Orang Rimba yang untuk bagian CSR perusahaan di wilayah
bersifat jangka panjang sehingga tercapai Kalimantan. Meskipun, belum semua CSR
kemandirian. Dengan tujuan akhir dari Perusahaan yang beroperasi memiliki pekerja
program ini adalah bahwa terdapat sosial industri, melainkan menggunakan
peningkatan akses Orang Rimba untuk profesi lain untuk menjalankan fungsi CSR.
mendapatkan sumber penghidupan, Pekerja sosial industri memiliki beberapa peran
pendidikan dan layanan kesehatan yang layak. dan fungsi yang dapat dijalankan di dalam CSR
Kemudian PT. Pupuk juga telah memiliki perusahaan, yakni peran advokasi sosial yang
indikator keberhasilannya yaitu Terlaksananya merupakan suatu bentuk pelayanan atau jasa
rencana kegiatan, Diperolehnya Indeks pemberi pertolongan yang disediakan untuk
Keluarga Sehat yang bermanfaat untuk memberdayakan masyarakat dengan

194
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

membantu klien atau dalam konteks ini, Oleh sebab itu, selain meningkatkan kuantitas,
masyarakat yang membutuhkan pertolongan kualitas juga perlu menjadi perhatian bagi
supaya dapat memiliki akses terhadap sumber- penyedia fasilitas.
sumber ataupun stakeholder terkait. Kemudian
juga, pekerja sosial industri dapat menyusun
kebijakan dan program-program yang PENUTUP
sekiranya dapat memaksimalkan potensi
ataupun menyelesaikan masalah yang terdapat Pembangunan infrastruktur kesehatan menjadi
di masyarakat sekitar perusahaan. salah satu aspek krusial dalam pertumbuhan
ekonomi dan upaya peningkatan kesejahteraan
Hal ini sesuai jika dilihat dari setting PSI maka dan kualitas hidup masyarakat. Meskipun
PSI dapat berperan sesuai dengan model yang pemerintah memiliki tanggung jawab utama
ada dalam tanggung jawab sosial perusahaan untuk menyediakan fasilitas sarana dan
yaitu di dalam unit CSR pekerja sosial dapat prasarana kesehatan, tetapi pihak diluar
berperan mengidentifikasi dan membuat pemerintah juga dapat berkontribusi dalam
komitmen usaha peningkatan standar hidup upaya tersebut. Kontribusi dari perusahaan-
untuk masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan milik pemerintah maupun milik
perusahaan. Pekerja sosial dapat berperan swasta ini diperlukan untuk membantu
sebagai perencana dan analis kemasyarakatan, mencapai target pembangunan infrastruktur
pengatur anggaran, pengembang program, yang masih sulit jika harus ditanggung
beroker, pembela, dan negosiator. pemerintah saja. Demi mencapai
kesejahteraan dan maksimalisasi kualitas hidup
Dalam pelaksanaannya, pekerja sosial tidak
masyarakat, berbagai jenis pembangunan
dapat menyelesaikan masalah sendiri.
infrastruktur perlu ditingkatkan, salah satunya
Sehingga, dalam konteks pembangunan
di bidang kesehatan. Kalimantan merupakan
infrastruktur kesehatan, pekerja sosial perlu
salah satu wilayah di Indonesia yang masih
bekerja sama dengan profesi lain. Dalam
memerlukan infrastruktur fasilitas kesehatan
proses pembangunan infrastruktur kesehatan
yang lebih memadai. Secara umum,
tentunya diperlukan keterlibatan ahli di bidang
perusahaan memberikan kontribusi dan
kesehatan dan juga ahli pembangunan
pengabdian terhadap masyarakat melalui
infrastruktur. Selain itu, pekerja sosial juga
kegiatan dan program CSR yang merupakan
perlu memahami mengenai regulasi atau
perwujudan dari bentuk tanggung jawab
aturan-aturan yang berkaitan dengan izin
perusahaan kepada masyarakat sekitar. Sudah
pembangunan sarana dan prasarana. Namun,
terdapat beberapa contoh perwujudan
sebelumnya pekerja sosial perlu melakukan
kontribusi CSR perusahaan-perusahaan yang
assessment untuk dapat memahami kondisi
beroperasi di Kalimantan terhadap masyarakat
masyarakat sehingga pekerja sosial dapat
sekitar. Namun, masih banyak ruang untuk
mengetahui secara spesifik apa yang benar-
peningkatan dan evaluasi mulai dari proses
benar dibutuhkan oleh masyarakat setempat
pengumpulan data dan informasi atau
sehingga fasilitas yang dibangun tidak hanya
assessment, penyusunan program dan
dibangun untuk memenuhi target jumlah
kebijakan, implementasi program dan
pembangunan, tetapi dapat beroperasi dengan
kebijakan, sampai pemantauan hasil atau
efektif dan sesuai dengan kebutuhan
output dari program. Oleh karena itu, pekerja
masyarakat. Hal ini penting untuk diperhatikan,
sosial industri sebagai salah satu profesi yang
mengingat fasilitas-fasilitas yang disediakan
dapat berkontribusi di CSR perusahaan dapat
untuk masyarakat tidak selalu dapat digunakan
menggunakan keterampilan dan wawasan
dengan efektif dan efisien karena tidak sesuai
yang dimiliki untuk dapat mewujudkan peran
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

195
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

dan fungsi CSR perusahaan tersebut dengan Mapisangka, A. (2009). Implementasi CSR
efektif dan efisien. terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat . JESP.
Program-program CSR dari perusahaan-
perusahaan harus dipahami sebagai salah satu Mildiana, H. (2012, Agustus 6). Berau Coal
sumber potensial, sekaligus sebagai mitra Jalankan Paradigma Baru Program
bersama masyarakat dan pemerintah untuk CSR. Retrieved from AntaraKaltim:
membangun meningkatkan kualitas hidupa https://kaltim.antaranews.com/berita/
suatu masyarakat. Kemitraan yang dibangun 8574/berau-coal-jalankan-paradigma-
hendaklah tidak menciptakan ketergantungan baru-program-csr
atau ketidakmandirian dan melemahkan
Murni, S., Amin, & Jamal, N. F. (2015).
keberdayaan salah satu pihak. Pekerja sosial
Peranan Corporate Social
industri dapat membantu pola-pola relasi yang
Responsibility (CSR) Dalam
mendukung kemandirian, kemitraan sejajar,
Meningkatkan Pembangunan
dan keberdayaan, dengan bahasa lain adalah
Masyarakat Desa Di Desa Lung Anai
keberfungsian sosial, dari dari masing-masing
Kecamatan Loa Kulu . Administrative
pihak.
Reform.
Pohan, M., & Halim, R. (2013). Analisis
DAFTAR PUSTAKA Ketersediaan Infrastruktur Kesehatan
dan Aksesibilitas terhadap
Ahmadi, A. Y., Rachim, H. A., & Zaenuddin, M.
Pembangunan Kesehatan Penduduk di
(2015). Peran Pekerja Sosial di
Provinsi Sumatera Utara. 77-91.
Perindustrian Indonesia. Prosiding KS:
Riset & PKM, 301-444. Pradini, D. D., Siti, D. H., & Irfan, M. (2015).
Peran Pekerja Sosial dalam Dunia
Aryawan, M., Rahyuda, I. K., & Ekawati, N. W.
Industri di Indonesia. Prosiding KS:
(2017). Pengaruh Faktor Corporate
Riset & PKM, 147-300.
Social Responsibility (Aspek Ekonomi
Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) PT Astra Agro Lestari Tbk. (2018). Laporan
Terhadap Citra Perusahaan . Keberlanjutan 2018 . Kalimantan: PT
Manajemen Unud, 604-633. Astra Agro Lestari Tbk .

Asyari, H. (2009). Implementasi Corporate PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR. (2018).


Social Responsibility (CSR) sebagai Laporan keberLanjutan 2018. Bontang
Modal Sosial Pada PT Newmont. Tesis. : PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR.
Semarang.
PT TOWER BERSAMA INFRASTRUCTURE TBK
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. . (2018). ANNUAL REPORT 2018 .
(2019). Profil Kesehatan Indonesia Jakarta: PT TOWER BERSAMA
Tahun 2018. Jakarta: Kementerian INFRASTRUCTURE TBK .
Kesehatan Republik Indonesia.
Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
Lestari, E. P., Riyanto, & Adiono, R. (n.d.). Kementerian Kesehatan Republik
Implementasi Kebijakan Pembangunan Indonesia. Data dan Informasi Profil-
Infrastruktur Pedesaan. Jurnal Kesehatan Indonesia, Pusdatin
Administrasi Publik Vol. 3, 800-806. Kemenkes RI 2018).

Putri, S. W. (2019, November 12). Hari


Kesehatan Nasional: Persebaran

196
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Fasilitas Kesehatan Indonesia Tidak Suharto, E. (2010). CSR & COMDEV :Investasi
Merata. Retrieved from Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi.
AyoBandung.com: Bandung : Alfabeta.
https://www.ayobandung.com/read/20
Tribunnews.com. (2018, Mei 8). Fasilitas
19/11/12/69934/hari-kesehatan-
Kesehatan Belum Memadai Warga
nasional-persebaran-fasilitas-
Perbatasan Berobat ke Malaysia.
kesehatan-indonesia-tidak-merata
Retrieved from Tribunnews.com:
Raharjo, ST. (2019). CSR, Relasi Industri https://www.tribunnews.com/regional/
dengan Masyarakat Sekitar, Edisi 2018/05/08/fasilitas-kesehatan-belum-
Revisi. Bandung: Penerbit ITB memadai-warga-perbatasan-berobat-
ke-malaysia?page=3
Rioja, F. K. (2001). Growth, Welfare, and
Public Infrastructure:. Journal of Wibhawa, B., Raharjo, S. T., & S., M. B.
Economic Development, 119-129. (2019), Edisi Revisi. Pengantar
Pekerjaan Sosial. Bandung: Penerbit
Risa, N., Sulastri, T., & Pramono, J. (2011).
ITB.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERUSAHAAN KEPADA MASYARAKAT
STUDI KASUS PADA PT GOLD COIN
SPECIALITIES . JRAK, 73-83.

Rosyida, I., & Nasdian, F. T. (2011).


PARTISIPASI MASYARAKAT DAN
STAKEHOLDER DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KOMUNITAS PERDESAAN .
Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi,
dan Ekologi Manusia, 51-70.
Safira, Djohan, S., & Nurjanana. (2019).
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah
pada Bidang Infrastruktur Pendidikan
dan Kesehatan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.
Forum Ekonomi, 211-216.
Sheehy, B. (2012). Understanding CSR: An
Empirical Study of Private Regulation.
Monash University Law Review, 103-
127.

Suharto, E. (2006). Pekerjaan Sosial di dunia


Industri: Memperkuat Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan. Bandung:
Alfabeta.

197
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 1 Hal: 187 - 198 April 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

198

Anda mungkin juga menyukai