Anda di halaman 1dari 18

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UNISDA MEDIKA DI


KAMPUS UNIVERSITAS DARUL ULUM KECAMATAN SUKODADI
KABUPATEN LAMONGAN

Didik Sugianto
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id

Abstraks
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Meskipun tidak jarang peran penting tersebut banyak yang mengabaikannya.
Oleh karena itu melalui pembangunan di bidang kesehatan pada umumnya sehingga diharapkan akan
semakin meningkatkan `tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat secara memadai dan terpenuhi. Kesehatan sebagai investasi sangat berkaitan dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pencapaian IPM tidak terlepas dari peranan kesehatan serta peran
lainnya seperti kemampuan daya beli, pendidikan merupakan hal penting pula. Masalah lain yang
mempengaruhi IPM adalah faktor kemiskinan. Menurut UNDP nilai Indeks Kemiskinan Manusia (IKM)
Indonesia dewasa ini adalah 17,9 yang menduduki peringkat ke-33 dari 99 negara yang dinilai (Dinkes
2008). Kabupaten Lamongan sebagai daerah yang mulai berkembang dilihat dari indeks pembangunan
manusia (IPM) sebesar 69,03 dibandingkan dengan capaian indeks pembangunan manusia provinsi jawa
timur sebesar 71,06 % menunjukkan bahwa secara ekonomis, investasi di bidang kesehatan masih sangat
terbuka lebar. Masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi menunjukkan urgensinya
layanan kesehatan yang berkualitas dalam bentuk rumah sakit.

Kata kunci: Kesehatan, investasi, indeks pembangunan manusia.

I. PENDAHULUAN paradigma sakit ke paradigma sehat,


dimana kerumah sakit bukan untuk
1.1 Latar Belakang mengobati sakit telatapi untuk bertehan
Masalah kesehatan merupakan salah supaya tetap sehat. Sejalan dengan visi
satu faktor yang berperan penting dalam Indonesia Sehat 2010 begitu pula dengan
mewujudkan sumber daya manusia yang visi pembangunan di Jawa Timur adalah
berkualitas. Meskipun tidak jarang peran “Penggerak masyarakat Jawa Timur Sehat
penting tersebut banyak yang 2010” dimana pembangunan kesehatan
mengabaikannya. Oleh karena itu melalui diharapkan akan tetap mampu mencapai
pembangunan di bidang kesehatan pada tingkat kesehatan tertentu yang ditandai
umumnya sehingga diharapkan akan oleh lingkungan yang kondusif, perilaku
semakin meningkatkan `tingkat kesehatan masyarakat yang proaktif untuk memelihara
masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dan meningkatkan kesehatan serta
dirasakan oleh semua lapisan masyarakat mencegah timbulnya penyakit, pelayanan
secara memadai dan terpenuhi. kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
Pembangunan di bidang kesehatan guna tersebar merata di seluruh Indonesia
adalah juga merupakan upaya untuk khususnya wilayah Jawa Timur, masyarakat
memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu yang memiliki kemampuan menjangkau
hak untuk memperoleh pelayanan pelayanan kesehatan bermutu serta
kesehatan sesuai dengan Undang-Undang membangun organisasi kesehatan yang
Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) dan mampu memberikan pelayanan prima dan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 didukung oleh sumber daya manusia yang
tentang Kesehatan. Dalam pelaksanaan potensial (Dinas kesehatan, 2005).
pembangunan kesehatan dibutuhkan Kesehatan sebagai investasi sangat
perubahan cara pandang (mindset) dari berkaitan dengan Indeks Pembangunan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 39


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

Manusia (IPM). Pencapaian IPM tidak Disamping rumah sakit sebagai


terlepas dari peranan kesehatan serta peran kebutuhan berobat pasien yang sakit, rumah
lainnya seperti kemampuan daya beli, sakit diharapkan masyarakat / orang - orang
pendidikan merupakan hal penting pula. dapat bertahan sehat sebelum sakit, yang
Masalah lain yang mempengaruhi IPM selama ini ini dikonotasikan bahwa rumah
adalah faktor kemiskinan. Menurut UNDP sakit adalah tempat berobatnya masyarakat
nilai Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) / orang – orang yang sakit dan bukan
Indonesia dewasa ini adalah 17,9 yang tempat dimana masyarakat / orang – orang
menduduki peringkat ke-33 dari 99 negara berobat untuk tidak sakit. Inilah yang perlu
yang dinilai (Dinkes 2008). dimasyarakatkan maka dengan membangun
Kabupaten Lamongan sebagai daerah rumah sakit maka diharapkan ada
yang mulai berkembang dilihat dari indeks pemahaman supaya tidak sakit. Meskipun
pembangunan manusia (IPM) sebesar 69,03 merubah paradigma yang demikian
dibandingkan dengan capaian indeks sepertinya sulit tetapi sebagai rumah sakit
pembangunan manusia provinsi jawa timur yang baru berdiri senantiasa diupayakan
sebesar 71,06 % menunjukkan bahwa terhadap paradigma baru tersebut.
secara ekonomis, investasi di bidang Dengan berbagai perubahan kondisi
kesehatan masih sangat terbuka lebar. demografis, pola penyakit dan
Masih tingginya angka kematian ibu dan perkembangan teknologi, diperlukan suatu
angka kematian bayi menunjukkan perencanaan rumah sakit yang benar-benar
urgensinya layanan kesehatan yang berbasis pada kondisi lingkungan yang
berkualitas dalam bentuk rumah sakit. dihadapi. Hal ini penting untuk
Potensi kebutuhan Rumah Sakit di menghindari timbulnya suatu investasi
Indonesia dapat ditunjukkan dari masih pembangunan rumah sakit yang sia-sia
rendahnya rasio tempat tidur Rumah sakit karena berbeda dengan keinginan dan
dibandingkan dengan jumlah penduduk. kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini perlu
Apabila jumlah tempat tidur Rumah sakit di dilakukan suatu studi khusus untuk meneliti
Indonesia mencapai 143 ribu sementara perubahan lingkungan tersebut, dalam
populasi Indonesia mencapai 226 juta rangka mengantisipasi berbagai
(Depkes, 2008), maka rasio kemungkinan yang akan terjadi bahwa
perbandingannya adalah sekitar 1: 1.580. Rumah Sakit di Lamongan tersebut betul-
Angka ini masih jauh dari rasio ideal yang betul diperlukan dan telah menjadi
harus dipenuhi sebesar 1:500 (Swasembada, kebutuhan masyarakat.
2007). Untuk mencapai rasio ideal tersebut
dibutuhkan paling sedikit 451 ribu tempat 1.2 Rumusan Masalah
tidur, dan apabila sebuah Rumah sakit 1. Berapa besar biaya pembangunan
memiliki kapasitas rata-rata 200 tempat Rumah sakit UNISDA MEDIKA di
tidur, maka akan dibutuhkan sedikitnya Lamongan yang diperlukan untuk biaya
2.250 Rumah Sakit. Bandingkan dengan investasi ?
kondisi Indonesia saat ini yang hanya 2. Bagaimana kelayakan pembangunan
memiliki 1.320 Rumah sakit. Jumlah Rumah Sakit UNISDA MEDIKA di
seluruh Rumah Sakit di Kabupaten Lamongan apabila ditinjau dari aspek
Lamongan pada tahun 2008 sebanyak 5 investasi ?
buah dengan rincian Rumah Sakit Daerah
(RSD) sebanyak 1 buah, Rumah Sakit 1.3 Tujuan Penelitian
Bersalin (RS Bersalin) 1 buah dan RS 1. Menentukan besar biaya pembangunan
Swasta 3 buah. Adapun ratio RSU terhadap Rumah sakit UNISDA MEDIKA di
penduduk sebesar 1: 250.765, kondisi ini Lamongan yang diperlukan untuk biaya
tentu saja jauh dari ideal. invertasi ?

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 40


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

2. Menganalisis kelayakan pembangunan Samarinda), (HERVANIE 2010). Pada


Rumah Sakit UNISDA MEDIKA di penelitian ini di lakukan pembahasan
Lamongan apabila ditinjau dari aspek bagaimana langkah–langkah
investasi ? perhitungan yang telah dilakukan dalam
analisis investasi, dan juga dalam
1.4. Manfaat Penelitian penelitian tersebut menghasilkan
Manfaat yang diharapkan dari kesimpulan sebagaimana uraian berikut
penelitian ini adalah bersifat praktis terkait :
dengan kebutuhan praktis dimana yang a. Bahwa besarnya Net Present Value
terkait langsung dengan pembangunan (NPV) sebesar Rp. 109.190.947.176.
rumah sakit dan bersifat teoritis terkait Internal Rate of Return (IRR),
dengan pemahaman secara teoritis, dengan paling tinggi sebesar 32,80 % dan
penjelasan berikut : Discounted P ayback Period (DPP),
a. Dapat mengetahui nilai investasi dan nilai DPP paling cepat yaitu 8
pembangunan Rumah sakit yang paling tahun 8 Bulan.
optimal berdasarkan alternatif pemilihan b. Bahwa besarnya model investasi
komponen penyusun konstruksi yang harus dikeluarkan
bangunannya. menyebabkan sewa per bulan
b. Dapat memberikan dan digunakan menjadi mahal, jika menggunakan
sebagai rujukan terhadap penggunaan material set A maka harga sewanya
material / bahan dan komponen adalah Rp. 750.000 / per bulan,
penyusun kontruksi bangunan pada harga yang relatif cukup mahal
pembangunan rumah sakit lainnya. untuk ukuran masyarakat kecil di
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi Samarinda
pembuat kebijakan seperti pemerintah 2. Analisis investasi proyek pasar pagi di
daerah Kabupaten Lamongan dalam Samarinda berdasarkan alternative
11
menentukan harga konstruksi Rumah pemilihan komponen penyusun
Sakit Lamongan. kontruksi (Studi kasus pada rencana
d. Sebagai masukan kepada pengelola pembangunan pasar pagi di Kota
Rumah Sakit di Lamongan dalam rangka Samarinda), (Yuswal Subhy), 2010,
biaya pembangunan rumah sakit, biaya berdasarkan pada dengan hasil
operasional dan biaya pemeliharaan kesimpulan sebagai berikut :
yang diperlukan. a. Bahwa pembangunan Pasar pagi
e. Sebagai masukan dan referensi pada memerlukan dana tambahan sebesar
dunia pendidikan bahwa membangun Rp. 10.000.000.000,- dengan masa
rumah sakit adalah diperlukan biaya investasi 20 tahun . Proyek pasar
yang tidak sedikit, oleh karenanya dapat pagi dinyatakan layak karena
dipakai rujukan berikutnya. memiliki Net Present Value (NPV)
> 0 yaitu Rp. 1.154.094.248,-.
Internal Rate of Return (IRR)
II. TINJAUAN PUSTAKA melebihi tingkat yang diharapkan
yaitu sebesar 10,96 % dan
2.1. Penelitian Terdahulu Discounted Payback Period (DPP),
1. Analisis investasi rumah susun 19 tahun 2 bulan serta Break Event
sederhana sewa (RUSUNAWA) Point (BEP) terjadi di tahun 2010
berdasarkan alternative pemilihan dengan total pendapatan sebesar Rp.
komponen penyusun kontruksi (Studi 18.657.076.833,-
kasus pada rencana pembangunan b. Bahwa pembangunan proyek
Rusunawa di GG Nibung Kota memiliki tingkat sentivitas yang

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 41


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

cukup rendah yang berada dibawah a) Departemen ? Kementerian


10 %, sehingga hal ini harus Kesehatan
diperhatikan betul-betul dalam b) Pemerintah Daerah Propinsi
pelaksanaan, sehingga diperlukan c) Pemerintah kabupaten / kota
kebijakan pemerintah daderah d) ABRI (TNI )
dalam memberikan pelayanan yang e) ABRI (Kepolisian)
sebaik-baiknya kepada masyarakat. f) Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan BUMD
2.2. Rumah Sakit 2. Rumah Sakit Swasta dapat dimiliki
Rumah Sakit adalah sarana upaya dan dapat diselenggarakan oleh
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan fihak swasta antara lain:
pelayanan kesehatan serta dapat a) Yayasan
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga b) Badan Hukum lain yang bersifat
kesehatan dan penelitian. Upaya pelayanan sosial
kesehatan yang diselenggarakan oleh Dalam perkembangannya rumah
Rumah Sakit meliputi pelayanan rawat sakit swasta yang semula bersifat
jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, sosial bisa berubah menjadi bersifat
pelayanan medic dan pelayanan penunjang profit oriented.
medik dan non medic.
Macam-macam bentuk Rumah Sakit
Misi Rumah Sakit 1. Kelas A, yaitu RSU yang
Rumah sakit ini mempunyai misi mempunyai fasilitas dan
memberikan pelayanan kesehatan yang kemampuan pelayanan medic
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat sepsialistik dan sub spesialistik yang
dalam rangka meningkatkan derajat luas.
kesehatan masyarakat. Tugasnya adalah 2. Kelas B, yaitu RSU yang
melaksanakan upaya kesehatan secara mempunyai fasilitas dan
berdayaguna dan berhasil guna dengan kemampuan pelayanan medic
mengutamakan upaya penyembuhan dan spesialistik luas dan sub spesialistik
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi terbatas.
dan terpadu dengan upaya peningkatan dan 3. Kelas C, yaitu RSU yang
pencegahan serta melaksanakan upaya mempunyai fatilitas dan
rujukan. Untuk itu rumah sakit umum perlu kemampuan pelayanan medic
mempunyai fungsi pelayanan medis, spesialistik sekurang-kurangnya
penunjang medis, pelayanan dan usaha spesialistik 4 dasar lengkap.
keperawatan, rujukan, pendidikan dan 4. Kelas D, yaitu RSU yang
pelatihan, penelitian dan pengembangan mempunyai fasilitas dan
serta menyelenggarakan administrasi umum kemampuan sekurang-kurangnya
dan keuangan. pelayanan medik kasar.
Mencermati tinjauan batasan yang
Pendirian Rumah Sakit ada untuk menuju implementasi gagasan
Menurut peraturan Menteri proyek yang ditetapkan diantaranya pada
Kesehatan (PerKemenkes) pada tahun 1988 aspek efektifitas pembiayaan. Oleh karena
No.159b/MenKes/Kes/II/1988 Bab II pasal itu besarnya investasi ini dianalogikan
3 yang telah tertuang dan dinyatakan dengan biaya pembangunan Gedung
ketentuan sebagai berkut : bertingkat dengan kapasitas 1000 (seribu)
1. Rumah sakit pemerintah dapat orang, yakni berada pada kisaran biaya 50
dimiliki dan dapat diselenggarakan (lima puluh) hingga 75 (tujuh lima)
oleh pemerintah: Milyard rupiah. Tinjauan batasan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 42


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

berikutnya adalah pemilihan rumah sakit kuantitas dan kualitas layanan rumah sakit
swasta bersama-sama dengan pemerintah yang ditetapkan pemerintah, serta kajian
untuk tujuan pelayanan terhadap atas batasan yang ada maka lingkup
masyarakat. Pada Dasa Warsa terakhir ini pelayanan rumah sakit objek studi dalam
Pemerintah Republik Indonesia, baik pada penelitian ini dipilih tipe C.
tataran pusat atau daerah telah tampak
sangat gigih dalam memenuhi layanan 2.2. Studi Kelayakan
kesehatan utamanya bagi masyarakat yang Pengertian Studi Kelayakan
berada pada kelas ekonomi menengah ke Husnan dan Muhammad (2000:4)
bawah, salah satu bukti kegigihan mendefinisikan mengenai studi kelayakan
pemerintah tersebut yakni dicanangkannya adalah penelitian tentang dapat tidaknya
Tahun 2010 sebagai Tonggak Indonesia suatu proyek yang biasanya merupakan
Sehat. Adanya kebijakan layanan murah proyek investasi dilaksanakan dengan
yang dimiliki oleh pemerintah tersebut, berhasil dan menguntungkan dari sisi
maka segmen pasar yang akan diraih oleh finansial. Meskipun dampak yang lain
rumah sakit obyek studi ini adalah kelas seperti sosial, politik, dan budaya perlu
masyarakat menengah sedikit keatas. Hal diperhitungkan tetapi dalam penelitian ini
yang lain yang cukup penting untuk hanya perlu memperhatikan pada aspek
dijadikan sebagai obyek tinjauan dalam ekonomi semata. Studi kelayakan
penelitian adalah batasan dalam aspek (feasibility study) merupakan studi untuk
pengalaman serta kemampuan manajerial menilai suatu proyek yang akan dikerjakan
pengelolaan. Keberadaan rumah sakit di masa mendatang. Penilaian ini tidak lain
memiliki tingkat kerumitan operasional dan adalah untuk memberikan rekomendasi
aktivitas yang relatif lebih rinci dan apakah sebaiknya proyek yang
beragam yang kompleks, diantaranya bersangkutan layak untuk dikerjakan
adalah menyangkut pada layanan medic, ataukah sebaiknya ditunda dahulu.
akomodasi dan kebogaan yang syarat akan Mengingat di masa mendatang penuh
kecanggihan, kehigienisan serta citra dengan ketidakpastian, tetapi studi yang
kenyamanan bagi konsumennya yang harus dilakukan dalam penelitian ini hanya
menjadikan perhatian utama terutama bagi meliputi berbagai aspek dan menumbuhkan
masyarakat kelas bawah dan menengah pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk
dalam lingkungan rumah sakit. memutuskannya. Hal ini menunjukkan
Dari persoalan manajerial bahwa dalam melakukan studi kelayakan ini
karakteristik layanan dalam studi ini. maka hanya mempertimbangkan ekonom, yang
oleh karena itu untuk menuju kualitas tidak akan melibatkan tim gabungan dari
layanan yang prima, mumpuni yang berbagai ahli sesuai dengan bidang lain
sepenuhnya memuaskan di dalam seperti, hukum, psikologi, akuntan,
implementasi gagasan yang akan datang perekayasa tekhnologi dan lain sebagainya
diperlukan proses penguatan di bidang tetapi hanya pada bidang investasi semata.
karakteristik layanan sebagaimana yang (Suratman, 2001:7).
terbakukan pada standar usaha jasa layanan Studi kelayakan merupakan bahan
kesehatan seperti rumah sakit dan bahan pertimbangan dalam mengambil
organisasi sosial lainnya yang suatu keputusan, apakah menerima atau
mengutamakan pelayanan publik non profit. menolak dari suatu gagasan proyek yang
Kedudukan rumah sakit bagaimanapun direncanakan. Pengertian layak khususnya
harus merupakan layanan kepada dalam penilaian ini adalah kemungkinan
masyarakat yang harus dapat diandalkan. dari gagasan proyek yang akan
Untuk membatasi uraian dalam dilaksanakan memberikan benefit, baik
penelitian ini maka berdasarkan tinjauan dalam arti financial benefit maupun dalam

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 43


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

arti social benefit, meskipun dari sisi social 2. Kreditor: Memerlukan tingkat
tidak diperhitungkan Layaknya suatu keyakinan dari investasi yang
gagasan proyek dalam arti sosial benefit dikeluarkan oleh kreditor sebagai
tidak selalu menggambarkan layak dalam pemberi pinjaman tersebut.
arti financial benefit, hal ini tergantung dari Pengembalian pinjaman akan sangat
segi penilaian yang dilakukan. mempengaruhi terhadap posisi
Proyek-proyek yang dinilai dari segi keuangan kreditor dan mengandung
sosial benefit pada umumnya adalah suatu resiko yang sangat besar.
proyek-proyek yang benefitnya dinilai dari 3. Pemerintah : Pemerintah merasa
segi manfaat yang diberikan proyek mempunyai kepentingan terhadap
terhadap perkembangan perekonomian manfaat proyek yang ditanamkan
masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan investasi yang siberikan investor.
proyek yang dinilai dari segi financial Masalah-masalah yang sedang dihadapi
benefit adalah usaha-usaha yang dinilai dari oleh pemerintah adalah berupa resiko
segi penanaman investsai / modal yang berlangsungnya swasta untuk
diberikan untuk pelaksanaan proyek kelangsungan perekonomian.
tersebut. Dari uraian tersebut diatas Studi Ekonomi Teknik dapat
khususnya dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai suatu perbandingan
simpulkan bahwa studi kelayakan antara biaya alternatif perencanaan proyek
merupakan bahan pertimbangan dalam yang timbul yang dinyatakan dalam bentuk
mengambil suatu keputusan, apakah uang tersebut memungkinkan variasi
menerima atau menolak dari suatu gagasan investasi dan pengembalian modal atau
proyek yang direncanakan. Pengertian layak hutang. Studi kelayakan tersebut
dalam penilaian ini adalah kemungkinan berpedoman pada biaya dan nilai waktu dan
dari gagasan proyek yang akan uang. Dari berbagai pertimbangan terdapat
dilaksanakan memberikan manfaat baik hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
dalam arti financial benefit meskipun belum faktor nilai kesempatan (opportunity cost),
mempertimbangkan pada sosial benefit. faktor inflasi (inflation), faktor resiko (risk).
Layaknya suatu gagasan proyek dalam arti Untuk kepentingan dalam penelitian
social benefit tidak selalu menggambarkan tersebut dalam menetapkan investasi suatu
layak dalam artian financial benefit, hal ini proyek yang paling utama adalah perlu
tergantung dari segi penilaian yang lain memperhatikan hal-hal sebagaimana akan
yang dilakukan. diuraikan dibawah ini seperti : Net Present
Value-NPV, Benefit Cost Ratio-BCR,
Manfaat Studi Kelayakan Internal Rate of Return-IRR.
Studi kelayakan adalah harus dapat
memberikan manfaat pada perorangan atau Analisis Keuangan
organisasi kelembagaan baik secara Analisis keuangan selalu dianggap
langsung maupun tidak langsung. Adapun bagian yang paling penting dalam analisis
hal-hal yang terkait erat dengan kelayakan kelayakan proyek dan merupakan bagian
dalam suatu investasi adalah terdiri dari yang dirasakan sulit dan kompleks. Analisis
unsur–unsur sebagai berikut: keuangan diturunkan dari aspek-aspek
1. Investor: Memberikan suatu kajian proyek dan aspek keuangan yang telah
apakah proyek yang dikelola dan dibuat. Dalam studi kelayakan, dirnana
dijalankan memenuhi kelayakan, terkait sebelum operasional, semua perhitungan
dengan investasi sebagai pengelola biaya dan manfaat, serta angka-angka lain
yang ditanamkan dan yang terkait erat merupakan perhitungan perkiraan yang
dengan resiko yang diterima. diproyeksikan selama umur proyek. Angka-
angka proyeksi diperoleh melalui

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 44


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

penurunan (derivative) dari berbagai data, ataupun merugi pada keuangan


model dan asumsi yang dilihat dari berbagai perusahaan.
Keputusan harus
aspek proyek. Sebagaimana yang telah ditetapkan dengan
disebutkan bahwa aspek-aspek keuangan menggunakan
untuk melakukan analisis keuangan kriteria lain
investasi dipakai beberapa metode penilaian misalnya dampak
yang umum dipakai, yaitu antara lain adalah investasi terhadap
positioning
sebagai berikut: perusahaan
1. Net Present Value-NPV, merupakan Sumber : Pujawan 2002
selisih antara pengeluaran dan 2. Internal Rate of Return-IRR yang
pemasukan yang telah didiskon dengan merupakan indikator tingkat efisiensi
menggunakan social opportunity cost of dari suatu investasi. Suatu proyek /
capital sebagai diskon faktor, atau investasi dapat dilakukan apabila laju
dengan kata lain adalah merupakan arus pengembaliannya (rate of return) lebih
kas yang diperkirakan pada masa yang besar dari pada laju pengembalian
akan datang yang didiskonkan pada saat apabila melakukan investasi di tempat
ini. Untuk menghitung NPV diperlukan lain (bunga deposito bank, reksadana
data perkiraan biaya investasi, biaya dan lain-lain).
operasi, dan pemeliharaan serta Penggunaan
perkiraan manfaat / benefit dari proyek IRR digunakan dalam menentukan
yang direncanakan. apakah investasi dilaksanakan atau
Rumus yang digunakan : tidak, untuk itu biasanya digunakan
Arus kas masuk dan keluar yang acuan bahwa investasi yang dilakukan
didiskonkan pada saat ini (present value harus lebih tinggi dari Minimum
(PV). yang dijumlahkan selama masa acceptable rate of return atau Minimum
hidup dari proyek tersebut dihitung atractive rate of return. Minimum
dengan rumus: acceptable rate of return adalah laju
Rt pengembalian minimum dari suatu
(1  i ) t investasi yang berani dilaksanakan /
dimana: dilakukan oleh seorang investor.
t - waktu arus kas Cara perhitungan IRR
i - adalah suku bunga diskonto yang
digunakan
- arus kas bersih (the net cash flow)
dalam waktu t
Tabel 2.1. Kemanfaatan NPV
Bila Berarti Maka
NPV > 0 investasi yang proyek bisa
dilakukan dijalankan
memberikan Gambar 2.1. Hubungan antara NPV dan
manfaat bagi IRR
perusahaan
NPV < 0 investasi yang proyek ditolak
Posisi IRR ditunjukkan pada grafik
dilakukan akan NPV (r),dimana (r dengan label i pada
mengakibatkan grafik), IRR [1] merupakan suku bunga
kerugian bagi yang akan menyamakan jumlah nilai
perusahaan sekarang dari penerimaan yang
NPV = 0 investasi yang Kalau proyek
dilakukan tidak dilaksanakan atau
diharapkan diterima (present value of
mengakibatkan tidak dilaksanakan future proceed) dengan jumlah nilai
perusahaan untung tidak berpengaruh

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 45


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

sekarang dari seluruh pengeluaran bunga tinggi dengan bunga rendah lebih
untuk suatu investasi. kecil.
Besarnya nilai sekarang dihitung 3. Profitability Ratio-PR adalah
dengan menggunakan pendekatan perbandingan antara Net Present Value
sebagai berikut: di luar investasi dengan investment
N
Cn Present Value.
NPV   0
n 0 1  r 
n NPV diluar investasi
PR 
Contoh NPV Investasi
Bila suatu investasi mempunyai arus Payback Period (PP) adalah suatu
kas sebagaimana ditunjukkan dalam periode yang menunjukkan berapa lama
tabel berikut modal yang ditanamkan dalam prohek
Tabel 2.2. Hubungan Tahun dan Arus Kas tersebut dapat kembali.
Tahun (n) Arus kas (C n ) Rumusnya adalah :
0 -4000 Modal
PR 
1 1200 Arus kas
2 1410
3 1875 Semakin pendek waktu yang diperlukan
4 1050 untuk pengembalian biaya investasi,
rencana investasi tersebut semakin
1200 1410 1875 1050 menguntungkan. Atau dengan kata lain
NPV  4000      0 semakin kecil waktu payback period,
1  r  1  r  1  r  1  r 
1 2 3 4
projek tersebut semakin baik.
Dalam kasus ini hasilnya adalah 14.3%. 4. Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio)
Perhitungan IRR praktis B/C ratio ada dua yaitu :
Untuk mempermudah perhitungan IRR, a. Gross B/C Ratio adalah
adalah dengan mencoba suku bunga membandingkan antara discounted
yang diperkirakan akan memberikan gross benefit (manfaat proyek
nilai NPV positif misalnya posisi 10 % sebelum dikurangi biaya proyek)
yang akan memberikan NPV sebesar dengan discounted gross cost.
382 dan kemudian dilanjutkan dengan Proyek dapat dianggap dapat
perhitungan NPV yang negatif, dilanjutkan apabila gross B/C > 1,
misalnya pada posisi 20 % akan dan sebaliknya apabila B/C <1
memberikan NPV sebesar -429. Dengan proyek tidak dapat dilanjutkan.
menggunakan rumus sebagaimana b. Net B/C Ratio yaitu
diberikan berikut ini: membandingkan antara discounted
NPV padabunga
net rendah
IRR  Bungarendah  benefit yang positifx dengan
NPV pada bunga rendah discounted
NPV padanet bunga tinggi
benefit yang negatif.
bunga tinggi  bunga rendah Proyek dapat dianggap dilanjutkan
apabila net B/C > 1, dan sebaliknya
atau disederhanakan apabila B/C <1 proyek tidak dapat
dilanjutkan.
x It  Ir 
NPV Ir
IRR  Ir  Kelemahannya adalah sensitif terhadap
NPV Ir  NPV It pemilihan tingkat bunga, tidak
Dari data di atas akan diperoleh IRR memisahkan biaya kapital dan biaya-
Sebesar 14,71 %, angka ini sedikit biaya proyek. Sedangkan
berbeda dari hasil hitungan di atas keuntungannya dapat digunakan untuk
karena merupakan perhitungan empiris, menghitung seberapa besar biaya atau
angka ini bisa diperbaiki kalau rentang manfaat proyek bisa naik/turun dengan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 46


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

tetap mempertahankan kelayakan untuk menganalisis apa yang terjadi


proyek. terhadap NPV proyek apabila satu satu
faktor berubah. Dalam perhitungan analisis
sensitivitas, satu persatu nilai faktor yang
Jenis Bunga merupakan bagian dari manfaat diturunkan
Tingkat suku bunga didefinisikan sehingga menghasilkan NPV yang negatif;
sebagai rasio antara bunga yang dibayarkan atau sebaliknya satu persatu komponen
pada akhir periode waktu, dengan uang dinaikkan sehingga menghasilkan NPV
yang dipinjam pada awal periode waktu yang positif. Dari selisih nilai komponen
yang bersangkutan. Dalam pembayaran kas yang menghasilkan NPV yang positif dan
laju penyusutan dikatakan juga sebagai yang negatif dapat dihitung seberapa jauh
suku bunga (interest rate) yang besar simpangan yang dapat diterima dalam
kecilnya tergantung dari keadaan komponen tersebut sehingga proyek dapat
perekonomian saat itu, kredibilitas dikatakan memenuhi kelayakan. Nilai yang
peminjam, dan berapa lama masa masih dapat diterima tersebut dinamakan
pengembaliannya. Suku Bunga adalah switching value (SV).
imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa Rumus SV adalah sebagai berikut :
tersebut merupakan suatu kompensasi NPV
kepada pemberi pinjaman atas manfaat V  V
SV  NPV   NPV x100%
kedepan dari uang pinjaman tersebut V
apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman Dimana
disebut pokok utang (principal). Persentase
V = nilai yang memberikan
dari pokok utang yang dibayarkan sebagai
NPV positif
imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode
V = nilai yang memberikan
tertentu disebut suku bunga. Berikut ini
NPV negatif
penjelasannya.
1. Bunga sederhana (Simple Interest) NPV  = nilai NPV positif
Bunga sederhana: merupakan hasil dari NPV = nilai NPV negatif
pokok utang, suku bunga per periode,
dan lamanya waktu peminjaman. Analisis sensitivitas dilakukan pada
2. Bunga berbunga (Compound Interest) setiap komponen dalam neraca dengan
Bunga berbunga atau disebut juga asumsi bahawa komponen lainnya tetap.
bunga majemuk: nilai pokok utang ini Hasil analisis tersebut sangat berguna untuk
akan berubah terus setiap akhir suatu pengambilan keputusan dalam
periode dengan penambahan mempertimbangkan resiko yang harus
perhitungan bunga. ditanggung apabila memutuskan bahwa
sebuah proyek harus dijalankan atau
2.4. Analisis Sensitivitas dilanjutkan. Pelaksanaan operasional hal
Dalam melakukan analisis terhadap mana berguna untuk mengetahui
suatu investasi, disadari akan adanya kelemahan-kelemahan proyek. Bagian-
ketidakpastian taksiran arus kas yang bagian sensitif tersebut merupakan titik-
dibuat. Arus kas masuk bersih dipengaruhi titik lemah proyek yang harus diperhatikan
oleh berbagai faktor antara lain adalah dalam proses dari analisis yang lainnya.
seperti (1) unit yang dijual, (2) harga jual Analisis sensitivitas memiliki kelemahan
per unit, (3) biaya tetap, dan (4) biaya yang mendasar adalah tidak dapat
variabel per unit. Apabila salah satu dari menjawab pertanyaan yang menyangkut
banyak faktor tersebut berubah maka arus perubahan tingkat keuntungan proyek
kas yang diharapkan, akan berubah pula. apabila perubahan terjadi pada beberapa
Analisis sensitivitas adalah suatu langkah komponen proyek pada saat yang

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 47


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

bersamaan. Untuk menjawab pertanyaan


dari faktor sensitifitas tersebut maka Lokasi Rumah Sakit
analisis yang dilakukan memperkirakan Lokasi rumah sakit di Kecamatan
faktor-faktor apa saja perubahan yang akan Sidodadi tersebut harus diperhitungkan
terjadi secara bersamaan dan seberapa sedemikian rupa sehingga mudah dapat
pengaruhnya terhadap keuntungan dalam dijangkau oleh berbagai pihak yang
suatu proyek. Dalam hal ini investor mempunyai kepentingan antara lain adalah
sebagai perencana bisa mensimulasikan pasien rumah sakit. Perlu adanya fasilitas
berbagai skenario, biasanya ada 3 (tiga) sarana dan prasarana yang memadai
skenario, adalah skenario moderat, pesimis sehingga rumah sakit dapat dijangkau oleh
dan optimis. utamanya pasien yang akan berobat.
Apabila prasarana jalan yang belum
2.5.Kepemilikan Rumah Sakit memadai maka harus diupayakan
Sistem pembangunan rumah sakit, memenuhi sebagaimana yang diharapkan,
dalam pembangunan sistem memiliki demikian pula moda transportasi juga
kelebihan dan kekurangan. Dari segi bisnis, bahwa tumah salit mudah dapat diakses.
dapat memberikan keuntungan bagi Yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pengelola rumah sakit karena waktu pembangunan rumah sakit adalah
pengembalian modal relatif lama, yaitu menentukan lokasi dimana rumah sakit
dalam jangka waktu 8 – 15 tahun harus dibangun. Pemilihan lokasi rumah
(Komarudin, 1997) atau mungkin bisa lebih sakit akan menentukan tingkat
jika diinginkan. Permasalahannya bahwa kenyamanan, keamanan, ekonomi,
rumah sakit adalah salah satunya dari faktor keberlanjutan, dan keberhasilan
pengelolaan gedung. Pengelola gedung pembangunan. Terdapat 2 (dua) hal penting
dimaksud merupakan permasalahan yang yang perlu dipertimbangkan dalam
harus diantisipasi jauh-jauh sebelumnya, pemilihan lokasi rumah sakit terkait dengan
hal tersebut karena pemilik modal merasa masalah hubungan dengan struktur kota,
berhak melakukan apa saja yang yaitu jarak rumah sakit terhadap tempat
dikehendaki supaya mendapatkan kerja dan juga jarak rumah sakit terhadap
keuntungan yang diharapkan sedangkan fasilitas pelayanan umum (De Chiara, 1984;
kebutuhan dan sebagainya berdasarkan Panudju, 1997).
pada perhitungan laba rugi. Beberapa aspek fisik yang perlu
. dipertimbangkan terkait dengan masalah
2.6 Pembangunan Rumah Sakit keberlanjutan dan kenyamanan pengguna
Pembangunan rumah sakit rumah sakit, antara lain adalah sebagai
merupakan salah satu upaya dalam berikut: Unit kamar; Ketinggian Bangunan;
memenuhi kebutuhan masyarakat untuk Luas Bangunan; Isi Kamar; dan Keragaman
pelayanan kesehatan. Pembangunan rumah Fungsi.
sakit menyangkut berbagai aspek yang non
fisik, antara lain seperti masalah sosial,
masalah ekonomi, kelembagaan, hingga III. METODE PENELITIAN
masalah manusia sebagai pengguna. Selain
aspek non fisik terdapat aspek-aspek 3.1.Jenis Penelitian
bersifat fisik yang perlu diperhatikan, yaitu Sesuai dengan tujuan penelitian,
lokasi rumah sakit dan bangunan rumah maka penelitian ini tergolong dalam
sakit (Panudju, 1997). Kedua, aspek fisik penelitian deskriptif penelitian deskriptif
tersebut akan dibahas lebih lanjut dan merupakan penelitian yang memberikan
terperinci karena dapat mempengaruhi gambaran mengenai aspek atau komponen,
keberlanjutan pembangunan rumah sakit. selain itu dalam penelitian deskriptif juga

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 48


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

menerangkan mengenai hubungan, pengembalian modal berdasarkan waktu


membuat prediksi serta mendapatkan yang tepat.
makna dan implikasi dari suatu masalah
yang ada dan yang akan dipecahkan.
Penelitian ini akan menentukan biaya Teknik pengumpulan data
berupa Rencana Anggaran Biaya –RAB, 1. Data wawancara dengan pihak
suatu biaya yang akan digunakan untuk pemerintah daerah, pemilik proyek dan
pembangunan Rumah sakit. Berikutnya kontraktor pelaksana: untuk mengetahui
menentukan kelayakan pembangunan permasalahan yang terjadi, proses
rumah sakit tersebut. Agar pembangunan pembangunan dan lain-lain sebagai data
rumah sakit layak bila investasi yang sekunder.
ditanamkan dibandingkan dengan tahun 2. Data pengamatan langsung : dilapangan
yang diharapkan terkait dengan perolehan untuk melihat secara langsung kondisi
setiap bulannya. yang ada di lapangan yang berkaitan
dengan masalah penelitian yang sedang
3.2.Fokus penelitian dilakukan sekarang ini sebagai data
Fokus dalam penelitian ini adalah primer.
melakukan studi yang terkait dengan 3. Data yang diberikan perusahaan,
pembangunan rumah sakit dengan tujuan dimana data tersebut adalah data yang
adalah sebagai berikut : terkait dengan obyek dan subyek
1. Kelayakan pembangunan rumah sakit penelitian ini yang meliputi kegiatan-
UNISDA MEDIKA jika ditinjau dari kegiatan obyek penelitian, subyek
aspek investasi dengan menggunakan penelitian, dan analisis data
asumsi–asumsi rasional. sebagaimana diuraikan berikut ini :
2. Didapatkan rumusan berkaitan dengan a. Objek Penelitian
analisis investasi rumah sakit UNISDA Objek dalam penelitian ini adalah
MEDIKA yang kemudian tahap rumah sakit UNISDA MEDIKA
berikutnya adalah melakukan analisis yang berada di kecamatan Sidodadi
cash flow berdasarkan modal investasi. untuk menentukan besarnya
3. Melakukan simulasi terhadap analisis kelayakan investasi rumah sakit
investasi dengan berbagai estimasi untuk klas menengah kebawah
waktu dan biaya yang ditinjau. berdasarkan alternatif pemilihan
komponen penyusun konstruksi
Strategi penelitian (research strategy) bangunan, besarnya jumlah hunian
Strategi penelitian yang diterapkan kamar, banyak dan jenisnya kamar
pada tesis ini adalah berupa analytic pasien yang ditetapkan, serta
research, yaitu menyelesaikan masalah besarnya sewa kamar yang
secara analisis dengan cara menghitung dan ditetapkan.
menguraikan masalah – masalah ke dalam b. Subjek Penelitian
komponen-komponen dengan tujuan untuk Subyek dalam penelitian ini adalah
menemukan kebenaran yang mendasar serta terkait dengan pemilik rumah sakit,
menemukan dari hasil perhitungan sebagai investor rumah sakit UNISDA
akibat dari data – data yang dilakukan MEDIKA yang berada di kecamatan
melalui perhitungan analisis ekonomi. Tesis Sidodadi yang terkait dengan tujuan
dalam penelitian ini sebagaimana dijelaskan pendirian rumah sakit, sehingga
adalah menentukan biaya sekarang dengan dapat diketahui besarnya harga
bunga yang masuk akal dan realistik, satuan pekerjaan dan pengembalian
perbandingan antara antara modal dan bunga dan modal, dan lainnya yang
keuntungan yang meyakinkan, dan juga terkait dengan kepemilikan rumah

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 49


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

sakit, untuk dapat direalisasikan tersebut dalam proses pelaksanaan


c. Analisis Data sehingga data sulit untuk didapatkan
Menyusun strategi pembangunan, maka data material yang dibutuhkan
memproyeksi proses pembangunan dapat dilakukan pada pegawai
dan penghasilan, melakukan perusahaan yang telah mengerjakan
pemilihan alternatif komponen bangunan rumah sakit dilokasi lain
penyusun kontruksi bangunan, luas yang hampir sama dan sejenis.
area yang dibutuhkan berdasarkan b. Data spesifikasi bahan baku.
jumlah ruang, jumlah pekerja yang Data lokasi yang tersedia untuk
dibutuhkan baik tenaga kerja pembangunan, beserta luas dan
langsung maupun tidak langsung, bentuknya didapat dari dinas Cipta
menghitung jumlah material yang Karya Kabupaten Lamongan
dibutuhkan untuk mencapai sedangkan data harga tanah didapat
pembangunan yang telah dari pemilik modal.
ditentukan. c. Data gaji karyawan.
Data gaji pegawai ini didapatkan
3.4. Pengumpulan Data langsung dari perusahaan, dimana
Langkah selanjutnya sebagai langkah data tersebut meliputi gaji karyawan
yang menentukan tepat dan tidaknya dalam termasuk jumlahnya yang akan
penelitian ini adalah melakukan dipekerjakan di rumah sakit
pengumpulan data, baik berupa data primer d. Data sarana dan prasarana
maupun data sekunder. Data yang akan Data tersebut merupakan data
diambil untuk pemecahan masalah dalam kriteria penggolongan pemasangan
penelitian ini adalah sebagaimana yang listrik PLN, air PDAM, telepon
akan dijelaskan dalam uraian berikut ini : Telkom untuk golongan untuk
a. Data Aspek Pasar fasilitas umum rumah sakit.
Data permintaan dimana data tersebut Disamping data tersebu maka yang
adalah merupakan data mengenai tinjauan tidak kalah pentingnya adalah data
terhadap masa yang dihadapi sekarang dan prasarana jalan masuk ke rumah
masa yang dihadapi dimasa yang akan sakit
datang, yang bersumber dari pemerintah c. Data Aspek Keuangan
kabupaten Lamongan dan dari penerintah Data besarnya tingkat suku bunga
provinsi Jaswa Timur dan dari Kementerian tabungan bank komersial dan tingkat
Kesehatan yang ada di Jakarta. Aspek pasar suku bunga pinjaman bank yang dipakai
adalah data yang pada dasarnya untuk sebagai dasar tingkat suku bunga. Data
menentukan salah satu kelayakan sumber dana yang akan mendanai
pembangunan rumah sakit UNISDA pembangunan rumah susun sederhana
MEDIKA yang berada di kabupaten sewa tersebut.
Lamongan.
b. Data Aspek Teknis 3.5. Mengolah Data dan Melakukan
a. Data material yang dibutuhkan. Analisis
Data urutan proses pembangunan Data yang telah diperoleh selanjutnya
yang diperlukan untuk membuat diolah dan dianalisis dengan tujuan untuk
rumah sakit UNISDA MEDIKA di mengetahui apakah rencana pembangunan
kabupeten Lamongan, data ini yang akan dilakukan pembangunan rumah
didapatkan dari hasil wawancara sakit tersebut layak dilakukan. Pengolahan
dengan pegawai perusahaan dan analisis data dikelompokkan
kontraktor yang akan mengerjakan. berdasarkan aspek-aspek yang ada di dalam
Apabila pembangunan rumah sakit studi kelayakan.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 50


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

berkualitas. Pentingnya penanganan


permasalahan rumah sakit ini, bahwa
penataan rumah sakit bertujuan untuk
IV. PENGUMPULAN DAN berbagai hal : 1). Memenuhi kebutuhan
PENGOLAHAN DATA rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dimana kesehatan
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian adalah sebagai salah satu kebutuhan dasar
Kabupaten Lamongan sebagai kota manusia, dalam rangka peningkatan
yang banyak mempunyai kebutuhan maka, kesehatan manusia, 2). Mewujudkan rumah
sebagaimana kota–kota lainnya maka harus sakit yang layak dalam lingkungan yang
memenuhi berbagai aspek sebagaimana sehat, aman serasi dan teratur, sehingga
yang diungkapkan oleh para pakar. pasien yang berobat jalan maupun yang
Sebagaimana disebutkan bahwa kota rawat inap dapat merasa nyaman dan aman
mengandung 4 (empat) hal utama berada dirumah sakit. Nyaman berarti
(Freeman,1974), yaitu (1) tersedianya bahwa rumah sakit sebagai tempat berobat
fasilitas perdagangan bagi penduduk; (2) merasa dapat menikmati baik ditinjau dari
tersedianya lahan usaha bagi penduduk; (3) segi pelayanan, dan nyaman dalam
terbukanya kemungkinan muncul usaha lingkungan orang yang ingin mendapatkan
bagi penduduk; (4) adanya kegiatan penyembuhan dari penyakit yang
industri. Keempat hal tersebut merupakan dideritanya. Aman bahwa rumah sakit
daya tarik kota terhadap wilayah-wilayah terbebas dari rasa aman terhadap pencurian,
disekitar. Sebagai akibat dari daya tarik pencopetan dan penyebab keamanan
kota tersebut menyebabkan penduduk lainnya sehingga tidak ada gangguan yang
disekitar wilayah kota mencoba beraktifitas berarti. Kawasan rumah sakit yang berada
untuk menenuhi kebutuhan hidupnya di di Kecamatan Sidodadi kabupaten
kota. Kondisi ini yang menyebabkan Lamongan, yang mempunyai keterdekatan
pertambahan penduduk kota sebagai akibat jarak dengan pusat kota yang merupakan
dari urbanisasi maupun pertambahan pusat aktifitas perdagangan, perkantoran
penduduk alami. Terkait dengan pendirian dan jasa di Lamongan. Kondisi fisik
rumah sakit tidak terlepas dari keempat hal kawasan Rumah sakit UNISDA MEDIKA
tersebut. Kondisi sebagaimana yang adalah kontruksi bangunan permanen
demikian terjadi di setiap wilayah kota di sehingga bangunan juga harus cukup aman
Indonesia, demikian halnya dengan bagi pasien sebagai pengguna jasa rumah
Kabupaten Lamongan. Berdasarkan sakit.
struktur Tata Ruang Provinsi bahwa
Kabupaten Lamongan merupakan bagian 4.2. Pengumpulan Data
dari Pusat Kegiatan Wilayah dan juga Ibu Kesiapan Instansi terkait untuk
kota Kabupaten yang merupakan mensukseskan Program Prokasih, yaitu :
pemerintahan kabupaten sehingga prasarana a. Dinas Cipta Karya Kabupaten
dan sarana yang ada mempunyai skala Lamongan yang terkait dengan data
pelayanan regional. Keberadaan dasar harga satuan bahan dan upah kerja
kelengkapan prasarana dan sarana tersebut yang berada di kabupaten Lamongan
menjadi daya tarik tersendiri di Kabupaten khususnya pada pembangunan proyek
Lamongan. rumah sakit UNISDA MEDIKA.
Keberadaan permasalahan rumah 46 b. Dinas Pendapatan Kabupaten Lamongan
sakit yang terjadi di setiap wilayah maka yang terkait dengan kewajiban pajak –
perlu segera dilakukan penanganan pajak daerah yang ditanggung oleh
sehingga tercapai suatu lingkungan rumah unvestor serta pungutan resmi lainnya.
sakit yang sehat dan layak digunakan serta

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 51


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

c. Bank Pembangunan Daerah Provinsi


Jawa Timur (Bank Jatim), terkait dengan
informasi yang terkait dengan
perbankan, bunga bank, inflasi dan 1. Proyeksi Rugi Laba
informasi lainnya. Diprediksi bahwa setiap tahunnya
tingkat penggunaan tempat tidur atau Bed
4.3. Pengolahan Data Ocupation Rate (BOR) tidak akan terpenuhi
Detail Engineering Design (DED) seluruhnya atau tidak akan mencapai 100%,
Detail Engineering Design (DED) oleh karena itu diasumsikan bahwa nilai
dibuat berdasarkan informasi dengan BOR tiap bulan adalah sebesar 50% untuk
melihat ketersediaan tanah / kawasan pada tiap ruang rawat inap dan setiap tahunnya
lokasi di Kecamatan Sidodadi, hasilnya biaya ruang rawat inap mengalami kenaikan
berupa (RAB) pendapatan rumah sakit sebesar 1%. Kemudian pada setiap 5 (lima)
UNISDA MEDIKA seperti penggunaan tahun diasumsikan terjadi kenaikan tarif
Ruang VIP, penggunaan Ruang kelas I, ruang rawat inap sebesar 5% dari tahun -
penggunaan Ruang kelas II, Penggunaan tahun sebelumnya. Berdasarkan pada
Ruang kelas III, Ruang operasi, apotik, poli asumsi-asumsi tersebut di atas maka
spesialis selama 13 tahun adalah dapatlah disusun suatu proyeksi laporan
ditunjukkan pada Lampiran 1, sebesar Rp. pendapatan Rumah Sakit UNISDA
160.275.634.615,- Lampiran 1: Proyeksi MEDIKA pada setiap tahunnya sesuai
Pendapatan Rumah Sakit. Daftar uraian dengan target pengembalian modal yang
kegiatan tidak dihitung sendiri melainkan digunakan untuk pembangunan selama
didapatkan dari investor penyandang dana. waktu 13 (sepuluh) tahun. Selama waktu 13
Hanya saja apabila ada informasi atau data tahun tersebut diperoleh laba sebesar Rp.
yang dipandang kurang sesuai dapat 80.934.395.899,- adalah merupakan hasil
mendapatkan dana dari pikak investor. pengurangan antara pendapatan dengan
Terdapat beberapa informasi yang depresiasi, non depresiasi, operasional,
dipandang cukup signifikan yang perlu laba, total pajak. Perhitungan terhadap
dimintakan konfirmasi untuk dapat proyeksi laba-rugi terhadap kelayakan
memastikan keakurasiannya seperti pada dilakukannya proyek pembangunan rumah
pekerjaan–pekerjaan utama (major work), sakit UNISDA MEDIKA ini dapat dilihat
yang memberikan informasi penggunaan pada Lampiran 2. Lampiran 2 : Proyeksi
biaya pekerjaan terbesar pada pekerjaan Laba Rugi.
proyek rumah sakit UNISDA MEDIKA ini.
2. Perhitungan Net Present Value (NPV)
Perhitungan Analisis Ekonomi Dengan menggunakan tingkat suku
Perhitungan untuk menentukan bunga rate tahunan sebesar 12% dan
kelayakan investasi rumah sakit UNISDA memperhitungkan nilai sisa pada akhir
MEDIKA seperti keinginan pada penelitian tahun horison proyek Rumah Sakit, maka
ini dilakukan dengan menggunakan dapat dilakukan perhitungan nilai PV di
Software Microsoft Excel dengan keluaran tiap tahunnya sampai dengan target yang
(output) yang didapatkan antara lain adalah ditentukan pada tahun (2017 - 2026).
hasil perhitungan yang datanya bersumber Sebelum dilakukan perhitungan tersebut
dari data primer yang didapatkan langsung maka perlu diketahui tentang biaya yang
dari lapangan maupun data sekunder yang dibutuhkan untuk investasi penyediaan
didapatkan dari pihak ketiga . Adapun lahan seluas 11 ha yang tidak dimasukkan
masing-masing perhitungan adalah dalam investasi. Suku bunga yang
sebagaimana disajikan dalam lampiran ditetapkan sebesar 12% dengan biaya
uraian berikut: pembangunan rumah sakit sebesar Rp.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 52


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

10.857.627.357,75 dan biaya peralatan Discounted Payback Period (DPP) lebih


sebesar Rp. 14.600.000.000,00 sehingga kecil dari umur proyek yang telah
total investasi awal rumah sakit UNISDA direncanakan. Lampiran 4. Perhitungan
MEDIKA Kabupaten Lamongan adalah Discount Payback Period. Adapun besarnya
sebesar penjumlahan dari Rp. Discounted Payback Period (DPP) adalah
10.857.627.357,75 + Rp. sebagai berikut :
14.600.000.000,00 = Rp. DPP  10tahun
Rp.1.709.844.670,48
x12bulan
( Rp.1.709.844.670,48  Rp.183.240.684,30)
25.457.627.357,75,-. Biaya tersebut adalah
sebagai titik tolak untuk pembangunan
rumah sakit UNISDA MEDIKA Kabupaten DPP = 10,78 bulan
Lamongan. Dari hasil perhitungan PV
antara tahun 2017 - 2026 didapat total 4. Perhitungan Internal Rate of Return
sebesar Rp. 27.349.502.423,12 atau Rp. (IRR)
25.457.627.357,75 + Rp. 1.891.875.065,37. Perhitungan Internal Rate of Return-
Dengan modal investasi awal untuk IRR adalah menghitung besarnya suku
pembangunan gedung rumah sakit dan bunga pada kondisi dimana NPV = 0. Suatu
penyediaan peralatan Rumah Sakit adalah proyek dikatakan layak apabila nilai IRR >
sebesar Rp. 25.457.627.357,75 maka besar tingkat rate. Perhitungan dilakukan dengan
dari Net Present Value-NPV untuk cara coba-coba (trial and error),
pembangunan Rumah Sakit UNISDA perhitungannya adalah dengan
MEDIKA Kabupaten Lamongan adalah menggunakan metode interpolasi, dimana
sebesar Rp. 1.891.875.065 yang lebih besar tingkat rate akan dicoba dinaikkan sampai
dari 0 (NPV > 0). Jadi berdasarkan 15% hingga NPV < 0, yang hasilnya dapat
perhitungan yang didapatkan pada dilihat pada Lampiran 4. Lampiran 4 :
Lampiran NPV pembangunan Rumah Sakit Perhitungan IRR
UNISDA MEDIKA dapat dilakukan atau Berikut ini adalah hasil perhitungan
layak untuk diteruskan. Untuk mebih besarnya Internal Rate of Return (IRR)
jelasnya dalam mengetahui rincian dari untuk tingkat rate berkisar antara 12% dan
biaya yang harus dikeluarkan dan dan 15%, yang hasilnya adalah merupakan
diperoleh adalah dapat dilihat pada interpolasi :
Rp.1.889.806.260,41
Lampiran 3. Lampiran 3 : Perhitungan Net IRR  15%  x(12%  15%)
( Rp.1.889.806.260,41  Rp.1.891.875.065,37)
Present Value.
IRR = 13,50%
3. Perhitungan Discount Payback Periode
Dimana :
(DPP)
NPV 2 = Rp. 1889. 806.260,41
Berdasarkan hasil perhitungan cash
NPV 1 = Rp. 1.891.875.065.37
flow (P/F,12%,n) pada Lampiran
Hasil dari perhitungan nilai IRR
perhitungan NPV di Lampiran 1 : Uraian
dengan rumus adalah 13,50% yang lebih
Perhitungan Kelayakan, maka perhitungan
besar dari tingkat rate yang digunakan yaitu
Discounted Payback Period-DPP dapat
12%. Dengan demikian maka proyek
dilakukan. Berdasarkan perhitungan DPP
pembangunan Rumah Sakit UNISDA
pada Lampiran, maka diperoleh nilai
MEDIKA Kabupaten Lamongan ini layak
Discounted Payback Period (DPP) dari
untuk dilanjutkan. Angka suku bunga
proyek Rumah Sakit UNISDA MEDIKA
sebesar 13,50% tersebut adalah merupakan
Lamongan di Kabupaten Lamongan adalah
angka yang layak untuk digunakan sebagai
9 Tahun 2 Bulan, hal ini menjelaskan
angka untuk melakukan investasi pada
bahwa proyek Rumah Sakit ini layak untuk
rumah sakit UNISDA MEDIKA Kabupaten
dijalankan, karena pengembalian modal
Lamongan.
awal usaha yang dibuktikan dari nilai

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 53


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

5. Break Event Point (BEP) atau rawat jalan). Net Cash Flow diperoleh
Sebagaimana telah dijelaskan dari total pendapatan dikurangi dengan
terdahulu bahwa perbandingan antara penggunaan modal kerja (terdiri dari biaya
keuntungan dengan yang dikeluarkan layak operasional, non depresiasi, dan biaya
apabila melebihi dari i (> 1). Untuk depresiasi). Setiap tahunnya sebagaimana
melakukan perhitungan Break Event Point telah diasumsikan bahwa aliran modal atau
(BEP) maka diperlukan beberapa variabel Cash Flow ini mengalami kenaikan
yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel penggunaan tempat tidur dengan nilai Bed
(variable cost), dan pendapatan yang Ocupation Rate (BOR) tiap bulan adalah
didapatkan selama rentang waktu pada 50% untuk tiap ruang rawat inap dan setiap
tahun yang ditetapkan. Biaya tetap (fixed tahunnya biaya ruang rawat inap
cost) tersebut adalah berupa biaya mengalami kenaikan sebesar 1%. Pada
penyusutan / depresiasi bangunan dan setiap 5 (lima) tahun diasumsikan terjadi
peralatan lainnya dimana biaya pengadaan kenaikan tarif ruang rawat inap sebesar 5%
lahan tidak termasuk didalamnya, dari tahun sebelumnya. Begitu juga untuk
sedangkan biaya variabel (variable cost) biaya modal kerja yang juga mengalami
adalah berupa biaya operasional dan non kenaikan dengan asumsi sebesar 1%. Nilai
depresiasi yang terlihat pada Lampiran tersebut tidak berubah selama perhitungan
perhitungan Break Event Point (BEP). pengembalian modal.
Break Event Point tersebut dilakukan
apabila dikehendaki salah satu perhitungan 4.4. Keuangan
yang layak sehingga proyek tersebut dapat Besar tingkat suku bunga selalu
dilanjutkan. Apabila angka hasil mengalami perubahan setiap saat oleh
perbandingan kurang dari satu (<1) maka sebab itu dalam penelitian ini ditetapkan
proyek tersebut tidak dapat dilanjutkan. tingkat suku bunga sebesar antara 12%-
Hasil dari perhitungan Break Event Point 15% per tahun berdasarkan tingkat suku
(BEP) dengan asumsi yang digunakan dapat bunga Bank Pembangunan Daerah Provinsi
dilihat di tahun terjadi Break Event Point Jawa Timur / Bank Jatim.
(BEP) dan perhitungan break even point
sebagai berikut: 4.5. Aspek Pasar
= 12.600.000.000 Tujuan dari studi pasar adalah agar
= 1 – 25.218.354.855 dapat mengetahui jumlah market share
= 77.677.862.955 yang kemudian dapat diserap dari
= 18.657.076.833 keseluruhan pasar potensial dan sejauh
Break Even Point proyek mana dan bagaimana perkembangannya,
Pembangunan rumah sakit UNISDA sehingga dapat menentukan strategi
MEDIKA Lamongan di Kabupaten pemasaran mana yang cocok agar dapat
Lamongan terjadi pada saat pendapatan mencapai target dari market share. Selain
total pendapatan sebesar Rp. itu studi pasar dapat juga memprediksi
18.657.076.833,- jumlah permintaan potensial dimasa yang
akan datang. Apabila analisis aspek pasar
6. Analisis Cash Flow Rumah Sakit menunjukkan hasil yang layak sesuai
Aliran keuanganan atau Cash Flow dengan analisis keuangan yang telah
dari Proyek Pembangunan Rumah Sakit dilakukan maka proyek Rumah Sakit
UNISDA MEDIKA ini berasal dari UNISDA MEDIKA Kabupaten Lamongan
pendapatan sewa ruang rawat inap yang sangat layak untuk dilakukan. Berikut
terdiri atas (terdiri dari Ruang VIP, Ruang adalah data historis pelayanan kesehatan
Kelas 1, Ruang Kelas 2, Ruang Kelas 3, diperoleh dari Laporan BPS Kabupaten
Ruang Operasi, Apotik, dan Poli Spesialis

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 54


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

Lamongan (Lamongan Dalam Angka 2005


– 2011):

Tabel 4.1. Jumlah Pelayanan Kesehatan 2005-2011 Tabel 4.2. Perkiraan Jumlah Pelayanan Kesehatan
Jumlah Pelayanan 2017-2024
Tahun Perkiraan Jumlah
Kesehatan Tahun
Pelayanan Kesehatan
2005 21969
2017 7894
2006 21407
2018 8614
2007 20903
2019 9643
2008 13967
2020 10983
2009 11541
2021 12634
2010 10937
2022 14594
2011 11277
2023 16865
Sumber : BPS Kabupaten Lamongan
2024 19446
Data historis sebagaimana 2025 22337
ditunjukkan pada tabel 4.1. . Tabel 4.1. 2026 25538
Jumlah Pelayanan Kesehatan bahwa terjadi Sumber : BPS Kabupaten Lamongan
trend menurun dari tahun ke tahun . Dapat
Dari hasil perkiraan tersebut terlihat
dilihat bahwa selama tahun 2005 sampai
cukup terdapat kemajuan / progress
dengan tahun 2011 jumlah pelayanan
kenaikan jumlah pelayanan kesehatan
menurun ± 50%, yang seharusnya terus
masyarakat nantinya dapat dijadikan acuan
meningkat dari tahun ke tahun. Dengan
untuk menetapkan layak dan tidaknya
menggunakan data tersebut seperti maka
pendirian Rumah Sakit UNISDA MEDIKA
harus ada upaya-upaya untuk
di Kabupaten Lamongan.
meningkatkannya. Kemudian selama 8
tahun ada upaya untuk meningkatkan
jumlah pelayanan dari tahun 2017 sampai
V. PENUTUP
dengan tahun 2024 yang diharapkan terus
meningkat seperti ditunjukkan pada tabel
5.1. Kesimpulan
4.2, Tabel 4.2. Perkiraan Jumlah Pelayanan
Sebagai penutup dalam penelitian ini
Kesehatan 2017-2024, akan dilakukan
maka dapat diberikan kesimpulan dan
pendugaan jumlah dari pelayanan kesehatan
saran. Kesimpulan adalah yang menyangkut
pada tahun 2017 hingga 2024 dengan
hasil dari penelitian ini, berdasarkan latar
menggunakan analisis data time series
belakang masalah, rumusan masalah dan
dengan data trend. Berikut grafik
tujuan penelitian, yang diselesaikan
pergerakan jumlah pelayanan kesehatan
berdasarkan landasan teori dan metode
antara tahun 2005 hingga 2017 yang
penelitian. Selanjutnya berdasarkan data
menunjukkan trend turun kemudian
yang diterima maka dilakukan analisis dan
mengalami kenaikan: Model terbaik
pembahasan. Saran adalah yang berkaitan
didasarkan atas nilai MSD terkecil yang
dengan sempurnanya penelitian ini untuk
dihasilkan 3 model tersebut yaitu model
dikaji lebih mendalam bagi peneliti
trend kuadratik. Dengan model kuadratik
selanjutnya. Dari Seluruh uraian yang telah
tersebut akan diduga jumlah pelayanan
di jabarkan pada penelitian ini, maka dapat
kesehatan mulai dari tahun 2017 hingga
ditarik kesimpulan dan sekaligus menjadi
2026 sebagai berikut:
jawaban atas rumusan masalah yang di

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 55


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Juli 2013, Vol. 06, No. 01, hal 39 - 56

kemukakan pada bab-bab sebelumnya yaitu 5.2. Saran


meliputi : selain pertimbangaan di atas yang
1. Besaran anggaran yang di butuhkan perlu di perhatikan adalah bagaimana
dalam pembangunan Rumah Sakit menciptakan pengelolaan yang baik,
UNISDA MEDIKA ini sebesar Rp. sehingga proses berjalannya pembangunan
25.457.627,357.75 (Dua Puluh Lima rumah sakit tersebut tidak menyimpang dari
Milyar Empat Ratus Lima Puluh Tujuh yang telah direncanakan misalkan factor
Juta Enam Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu management yang baik, serta yang tidak
Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh koma ketinggalan adalah menjaga kualitas serta
Tujuh Puluh Lima Rupiah ) yang bagaimana mempublikasikan dengan baik,
meliputi biaya pembangunan gedung sehingga pendapatan rumah sakit akan
dan alat dengan rincian sebagai berikut : sesuai dengan yang direncanakan atau
a. Biaya untuk pembangunan gedung bahkan lebih dari yang sudah di
sebesar Rp. 10.857.627.357,75 rencanakan. Dengan begitu bisa jadi
(Sepuluh Milyar Delapan Ratus pengembalian investasi akan dapat
Lima Puluh Tujuh Juta Enam Ratus terpenuhi lebih cepat dari target yang sudah
Dua Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus ditentukan sebelumnya.
Lima Puluh Tujuh Koma Tujuh
Puluh Lima Rupiah).
b. Biaya untuk investasi peralatan DAFTAR PUSTAKA
sebesar Rp. 14.600.000,00 (Empat
Belas Milyar Enam Ratus Juta Tim Dosen PI, 2003. Diktat Perencanaan
Rupiah). Industri, Jurusan Teknik dan
c. Dari nilai perhitungan Net present Manajemen Industri, Universitas
value (NPV) paling besar yaitu Surabaya, Surabaya.
Rp.27.349.502.423,12,-, Internal Husnan; Suwarsono, 1993. Studi Kelayakan
rate of return (IRR) paling tinggi Proyek, Edisi ketiga, Unit Penerbit
sebesar 13,50%, Discounted dan Percetakan AMP YKPN,
Payback Period (DPP) paling cepat Yogyakarta.
yaitu 9 tahun 2 bulan. Umar, Husein, 2003. Studi Kelayakan
2. Mengenai Kelayakan Pembangunan dalam Bisnis Jasa, Gramedia
Rumah Sakit UNISDA MEDIKA Pustaka Utama, Jakarta.
Kabupaten Lamongan dari sisi investasi DeGarmo, Paul E. dkk, 2001. Ekonomi
dapat disimpulkan bahwa investasi ini Teknik Edisi 9, Jilid 2, Penyunting :
layak. hal ini berdasarkan kesimpulan Erlinda Muslim, Prenhallindo,
dari analisis yang sudah di bahas Jakarta.
sebelumnya yakni investasi ini kembali Suratman, J, 2002. Study Kelayakan Bisnis
pada selama 9 tahun 2 bulan. dan Investasi, Cetakan Pertama.
Berdasarkan ini maka pengembalian Penerbit PT Rineka Jakarta
modal awal usaha dari nilai DPP lebih Kuncoro, 2003. Research and management,
kecil dari umur proyek yang di Penerbit Universitas Atma Jaya,
rencanakan sebelumnya yakni 10 tahun. Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 56

Anda mungkin juga menyukai