Anda di halaman 1dari 16

JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan

Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82
Inovasi Pelayanan Kesehatan Melalui Brigade Siaga Bencana Di Kabupaten
Bantaeng
Hamrun¹, Nurul Khamisah Rahim², Ahmad Taufik ³
¹²³Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
hamrun@unismuh.ac.id; rahim@unismuh.ac.id; ahmadtaufik@unismuh.ac.id;

Abstrak
Tujuan penelitian ini dalam rangka untuk untuk mengeksplorasi peranan
Bappeda Kabupaten Malang saat masa Musrenbang di tingkat Kecamatan
Kepanjen. Seperti yang khalayak ketahui, dalam tugas dan fungsinya, Bappeda
dituntut untuk berperan secara aktif, efektif, dan efisien dalam membentuk
kerangka pembangunan di daerah yang kuat untuk dapat mewujudkan
keberhasilan pembangunan. Maka dapat dikatakan peran Bappeda sangat
strategis dalam hal menentukan arah kebijakan pemerintah daerah dalam
bidang perencanaan pembangunan sesuai amanat UU Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Oleh karenanya, peranan
ini sangat penting karena Musrenbang merupakan forum publik, banyak
pemangku kepentingan berkumpul untuk menyusun rencana pembangunan di
daerahnya. Pemangku kepentingan adalah pihak langsung atau tidak langsung
yang mendapatkan manfaat dampak dari perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan diantaranya yaitu Perangkat Daerah, Pemerintah Desa/Kelurahan,
perwakilan dari organisasi masyarakat, anggota DPRD, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Kata kunci: Inovasi; Pelayanan Kesehatan; Brigade Siaga Bencana
Abstract
The purpose of this study was to determine the Health Service Innovation
through the Disaster Preparedness Brigade in Bantaeng Regency, to find out
the facilities and infrastructure supporting the Health Service Innovation
through the Disaster Preparedness Brigade in Bantaeng Regency. The number
of informants in this study was 8 (eight) people. This research is a qualitative
research with descriptive type. Where the type of data consists of primary data
obtained through interviews and direct observations in the field, while
secondary data is obtained from data collected by researchers through
documents relating to research. The data analysis technique used in this study
is descriptive qualitative analysis. The theory used in this research is Ibrahim's
theory which is unique, possesses the characteristics or elements of renewal,
has a program, and has a purpose. The results showed that the presence of a)
had a characteristic, from the BSB health service innovation located in the
ambulance, b) had a characteristic or element of renewal, showed that its
characteristics were responsive in responding and had done a branch renewal,
c) had a program, showed that it had there is a program which is to reduce
maternal mortality which has reduced to zero, and d) has a purpose, shows that
BSB innovation improves the health of Bantaeng community. The facilities and

67
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82
infrastructure supporting the innovation of BSB in this study indicate that it is
sufficient.

Keywords: Innovation; Health Services; Disaster Preparedness; Brigade;

68
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Pendahuluan Kesehatan adalah bagian


Pemerintah di Indonesia yang penting dan diharap dapat
selalu menginginkan dan menghasilkan tingkat kesehatan yang
mengupayakan yang terbaik untuk lebih baik dan memungkin untuk
rakyatnya. Berdasarkan kekuasaan setiap orang hidup nyaman secara
konstitusi pemerintah berhak untuk sosial maupun ekonomi. Selain itu
mengatur dan mengawasi kesehatan yang baik merupakan
masyarakat. Selain itu pemerintah salah satu peningkatan kesejahteraan
juga wajib untuk melaksanakan hidup masyarakat. Penambahaan dan
fungsinya agar menjadi pelayan dan pemerataan sarana dan prasarana
pengatur warganya sehingga dapat serta pelayanan kesehatan diberbagai
melindungi warganya sendiri. Agar wilayah Indonesia perlu menjadi
dapat mewujudkan fungsi tersebut perhatian dari pemerintah. Apabila
pemerintah melakukan pelayanan, sarana dan prasarana tidak merata,
pengaturan, dan pembangunan dari tentunya akan mengakibatkan
berbagai bidang (Hardi & Gohwong, banyaknya masalah kesehatan.
2020). Adapun pendapat yang
Masyarakat selalu menuntut mengatakan bahwa pelayanan
kualitas peelayanan publik dari kesehatan merupakan kegiatan atau
birokrat , meski pun tuntutan ini manfaat yang ditawarkan oleh
tidak sesuai dengan harapan karena fasilitas kesehatan kepada pasien
pelayanan publik secara emperis untuk memuaskan dan mendapatkan
yang terjadi selama ini masih loyalitas fasilitas kesehatan (Ridwan
ditandai dengan hal-hal seperti & Saftarina, 2015).
berbelit-belit, lambat, dan mahal Inovasi pada bidang
(Mahsyar, 2016). Pelayanan dibidang kesehatan di Indonesia merupakan
kesehatan merupakan salah satu hal penting karena yang kita ketahui
bentuk pelayanan yang paling saat ini Indonesia mempunyai resiko
banyak dibutuhkan oleh masyarakat tinggi terhadap terjadinya berbagai
(Putra, Usman, & Abdi, 2017). bencana alam dan gangguan
kesehatan. Berbagai resiko tersebut

69
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

mengharuskan pemerintah untuk basic emergency dan komunitas.


meningkatkan kesejahteraan Sifat emergency berarti konsep
masyarakatnya salah satunya dalam layanan tersebut mengutamkan cepat
pelayanan kesehatan. Dalam upaya siaga. Sedangkan komunitas untuk
meningkatkan kesejahteraan memberi arti bahwa layanan tersebut
masyarakat saat ini diperlukan diperuntukkan bagi masyarakat.
banyak inovasi dari pemerintah. Pembangunan bidang kesehatan di
Menurut Barney dan kabupaten Bantaeng diarahkan agar
Hesterley inovasi dapat didefinisikan pembangunan kesehatan lebih
menjadi ide-ide baru dan meningkat, lebih luas, lebih merata
menjadikannya dapat digunakan dan terjangkau oleh lapisan
dalam praktek secara luas. masyarakat (Khaerah, Harakan, &
Sedangkan menurut Ratminto Junaedi, 2019).
(Anggraeny, 2013) seiring dengan Kabupaten Bantaeng sebuah
lahirnya daerah tersebut diharapkan daerah yang memiliki beberapa
setiap daerah berani mengambil kerentanan yang meningkatkan
inisiatif, mampu membuat terobsan resiko terhadap masyarakat baik
baru atau melakukan inovasi untuk secara geografis maupun budaya.
memajukan daerahnya (Sunandar & Secara geografis, Bantaeng
’, 2018) merupakan daerah yang terbilang
Sebagai sebuah daerah medan yang cukup sulit. Perbukitan
otonomi Kabupaten Bantaeng, yang dimiliki membuat beberapa
membuat salah satu program layanan wilayah menjadi jauh dari berbagai
kesehatan yang menjadi titik macam akses pelayanan publik. Hal
pembahasan Brigade Siaga Bencana, ini tentunya berisiko terhadap
yang melibatkan tiga lembaga, terkendalanya berbagai macam
masing-masing : Dinas Kesehatan, pemenuhan kebutuhan dalam hal
Dinas Sosial, dan Bapedalda.. pelayanan kesehatan, misalnya
Dimana Brigade Siaga Bencana masyarakat lebih sering mengalami
(BSB) adalah konsep yang keterlambatan penanganan,
menangani situasi krisis dengan khususnya bagi masyrakat yang

70
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

tinggal di pedesaan yang terpencil. Kata inovasi sendiri berasal


Secara budaya, masyarakat Bantaeng dari bahasa latin yaitu innovare yang
juga terkendala dengan rendahnya berarti perubahan baru. Istilah latin
kesadaran tentang hidup sehat tersebut baru mulai dikenal dalam
dimana kondisi ini diperkuat juga kosa kata bahasa inggris pada abad
dengan rendahnya tingkat pendidikan ke-16. Secara umum definisi dari
masyarakat yang kebanyakan sebagai inovasi biasa diartikan sebagai
petani. penemuan baru atau teknologi baru.
Berdasarkan yang dilihat dari Inovasi juga tidak selalu mengubah
kebutuhan dan keterbatasan keseluruhan suatu sistem tetapi
masyarakat pada saat itu maka hanya menambahkan hal baru
dikeluarkan salah satu kebijakan didalam suatu sistem yang ada agar
sebagai upaya penanganan darurat. dapat diperbarui.
Kebijakan yang dimaksud Ibrahim (Tahir & Harakan
diterjemahkan dalam Brigade Siaga 2017) memfokuskan inovasi menjadi
Bencana yang dibentuk karena empat, yaitu :
belum terlaksananya dengan baik 1. Memiliki kekhasasan, yaitu
pelayanan kesehatan dan masih suatu inovasi memiliki ciri
kurangnya tenaga kesehatan serta khas dalam arti ide, program,
sulitnya transportasi untuk rujukan tatanam, sistem, termasuk
ditingkat desa. Agar hal tersebut kemungkinan hasil yang
dapat diatasi pemerintah daerah diharapkan.
membuat inovasi pelayanan 2. Memiliki ciri atau unsur
kesehatan melalui Brigade Siaga pembaharuan, yaitu arti suatu
Bencana yang terbentuk pada tahun inovasi harus memiliki
2010. Yang bertujuan untuk karateristik sebagai sebuah
memberikan pelayanan kesehatan karya dan buah pemikiran
yang terdepan dan tercepat dari yang memiliki kadar
setiap bencana atau musibah yang kebaruan.
menipah masyarakat. 3. Memiliki program yang
terencana, yaitu bahwa suatu

71
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

inovasi dilakukan melalui paling tidak mengacaukan pola perilaku


suatu proses yang tidak yang sudah mapan. 2) Inovasi terus

tergesa-gesa, namun kegiatan menerus secara dinamis yang mungkin

inovasi dipersiapkan secara melibatkan penciptaan produk baru atau


perubahan produk yang telah ada, tetapi
matang dengan program yang
pada umumnya tidak mengubah pola
jelas dan direncanakan
yang telah mapan. 3) Inovasi terputus
terlebih dahulu.
yang mungkin melibatkan pengenalan
4. Inovasi yang dikeluarkan
sebuah produk yang baru yang
memiliki tujuan, yaitu
menimbulkan pembeli mengubah secara
program inovasi yang
signifikan.
dilakukan harus memiliki
Salah satu inovasi Pemerintah
arah yang dicapai, termasuk
Kabupaten Bantaeng dalam bidang
arah dan strategi untuk
kesehatan adalah pembentukan
mencapai tujuan tersebut.
Brigade Siaga Bencana (BSB) pada
Seperti yang diketahui pada
tahun 2010 yang melibatkan tiga
umumnya dalam menciptakan
lembaga, masing-masing : Dinas
inovasi harus dapat menentukan
Kesehatan, Dinas Sosial, dan
inovasi seperti apa dalam
Bapedalda. Brigade Siaga Bencana
meningkatkan pelayanan kesehatan
ini bertujuan untuk memberikan
agar inovasi tersebut dapat bertahan
pelayanan kesehatan yang terdepan
lama dan berguna. Menurut
dan tercepat dari setiap bencana atau
Robertson yang mengharapkan dapat
musibahyang menimpah masyarakat.
memberikan masukan yang positif
Sifat emergency berarti
bagi pemerintahan daerah dalam
konsep layanan tersebut
menciptakan inovasi pelayanan
mengutamakan cepat siaga.
kesehatan (Febrian, n.d.), jenis
Sedangkan komunitas untuk
inovasi yang dimaksud yaitu :1)
memberi arti bahwa layanan tersebut
Inovasi terus menerus ialah mengubah
diperuntukan bagi masyarakat.
produk yang sudah ada, bukan
Brigade Siaga Bencana senantiasa
pembuatan produk baru sepenuhnya.
mendekatkan pelayanan dasar
Inovasi ini menimbulkan pengaruh yang
kepada seluruh masyarakat

72
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Bantaeng. Pada tahap awal layanan BSB ini. Dengan total staf
pembentukan BSB terdapat dua sebanyak dua puluh dokter umum,
tahapan sebelum pengoperasiaan delapan perawat dan enam
pertama yaitu pengadaan pengemudi. Para dokter berasal dari
infrastruktur sebagai wujud dalam puskesmas se-Kabupaten Bantaeng.
peningkatan sarana dan prasarana, Penelitian yang lain juga
hal ini mengingat karena fasilitas pernah dibahas oleh Hafizh ( 2016 )
kesehatan di Bantaeng masih relatif membahas tentang Inovasi Pelayanan
terbatas. Beberapa fasilitas yang Publik Studi Deskriptif tentang
diupayakan tersebut yaitu alat Penerapan Layanan e-Health dalam
kesehatan dan kendraan operasional meningkatkan Kualitas Pelayanan
atau ambulans. Kedua yaitu Kesehatan di Puskesmas
peningkatan sumber daya manusia Pucangsewu Kota Surabaya, seperti
sebagai pihak yang akan secara yang sudah umum diketahui bahwa
langsung mengoperasionalkan negara-negara yang ada di dunia
sekaligus menjamin keberlangsungan diklasifikasikan ke dalam dua kutub,
program ini. Beberapa orang yang yakni, negara maju dan negara
memiliki potensi dalam mobilisasi berkembang atau negara dunia ketiga.
untuk diberi pelatihan-pelatihan Negara maju adalah negara yang
terkait dengan tanggap darurat. menang dalam perang dunia kedua,
Pelatihan tersebut bertujuan untuk sedangkan negara dunia ketiga adalah
memberikan pengetahuan kepada negara korban perang dunia yang
tenaga medis mengenai pengenalan, berusaha melakukan pemulihan di
pemahaman serta perlakuan bagi sektor infrastruktur disaat negara lain
korban dalam situasi darurat. sudah melakukan pembangunan di
Pelayanan Brigade Siaga sektor pendidikan, teknologi, serta
Bencana (BSB) adalah layanan pembangunan yang sifatnya lebih
medis gratis melalui mobile baik mengacu pada perkembangan sumber
emergency maupun non emergency daya manusia (Hafizh, 2016).
selama dua puluh empat jam bagi Penerapan tata kelola
masyarakat yang membutuhkan perusahaan kian menjadi faktor

73
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

penentu yang strategis program ini menjadi alat utama


bagi perusahaan agar dapat dalam melakukan strategi
senantiasa meningkatkan nilai serta pemasaran. Berdasarkan pada
memelihara proses pertumbuhan undang-undang tersebut sudah
yang berkelanjutan. Oleh karenanya, selayaknya penyedia jasa layanan
setiap perusahaan perlu terus publik menyediakan layanan yang
meningkatkan kerja kerasnya agar dibutuh kan oleh masyarakat.
dapat mengambil manfaat dari Apalagi saat ini, penggunaan akan
penerapan tata kelola perusahaan teknologi sudah merambah berbagai
yang baik. Percayalah, kita mampu aspek dalam kehidupan manusia, bisa
jika kita memang sungguh-sungguh dikatakan bahwa pemanfaatan
mau melakukannya. teknologi tidak dapat lepas dari
Menurut Undang- undang No. keseharian masyarakat. Melihat
25 Tahun 2009 menyatakan bahwa, fenomena ini, penyedia jasa layanan
Pelayanan publik adalah kegiatan publik juga perlu untuk berinovasi
atau rangkaian kegiatan dalam rangka demi memuaskan kebutuhan
pemenuhan kebutuhan pelayanan masyarakat akan pelayanan yang
sesuai dengan peraturan perundang- lebih dan lebih baik. Salah satu
undangan bagi setiap warga negara bentuk inovasi yang muncul akibat
dan penduduk atas barang, jasa, dari semakin berkembangnya
dan/atau pelayanan administratif yang teknologi saat ini adalah layanan
disediakan oleh penyelenggara e-Health. E-Health merupakan
pelayanan publik. Pelayanan yang aplikasi pendaftaran online yang
diberikan pada konsumen atau mempermudah warga Surabaya untuk
pelanggan dalam hal ini adalah mendapatkan layanan kesehatan. e-
masyarakat tergantung pada Health dapat diakses melalui Kios
kebutuhan, kemampuan serta Pelayanan Publik yang terdapat di
keinginan dari pihak penyedia seluruh kantor kelurahan, kecamatan,
layanan.Program pelayanan yang 10 puskesmas, dan2 Rumah Sakit
peduli pada pelanggan terus Umum Daerah (RSUD), selain
dikembangkan hingga perkembangan melalui Kios Pelayanan Publik,

74
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

pasien yang hendak berobat ke layanan ini perlu dinilai apakah


puskesmas atau RSUD dapat merupakan sebuah cara baru dalam
melakukan pendaftaran melalui memberikan layanan kesehatan dan
website resmi ehealth.surabaya.go.id memberikan nilai tambah terhadap
dan pasien yang bersangkutan tinggal layanan sebelumnya. Maka penulis
mengikuti prosedur yang ada merumuskan masalah bagaimanakah
didalamnya. Selain pendaftaran inovasi layanan Call Center SPGDT
online, e-Health juga mempermudah 119 dan juga bagaimana kualitas
pasien dalam melakukan rujukan ke layanan yang diberikan.
RSUD yang terdaftar e-Health, saat Dari hasil pembahasan
ini ada 2 RSUD yang terdaftar yakni dapat ditarik kesimpulan bahwa
RSUD Dr.Mohammad Soewandhi Layanan Call Center SPGDT 119
dan RSUD Bhakti Dharma Husada. adalah pada praktek pemberian
Penelitian yang lain juga pelayanan kegawatdaruratan kepada
pernah dibahas Prawira (2014) yang masyarakat dalam bidang jasa.
berjudul Inovasi Pelayanan (Studi Pelayanan ini memberikan tiga
Kasus Call Center SPGDT 119 layanan sekaligus dalam satu akses,
sebagai Layanan Gawat Darurat pada yaitu 1) layanan informasi
Dinas Kesehatan Provinisi DKI kesehatan; 2) layanan dukungan
Jakarta) Dewasa ini persaingan ambulans; 3) layanan rujukan rumah
semakin ketat, semua pihak sakit, semua bisa diakses dengan
dituntut untuk memberikan yang menelepon ke nomor telepon 119.
terbaik agar menjadi nomor satu dan Dari kedua penelitian diatas
menjadi pilihan masyarakat, berbeda dengan penelitian saya,
termasuk di dalamnya adalah karna penelitian saya fokus kepada
organisasi (Prawira et al., 2008). bagaimana inovasi pelayanan
Layanan Call Center SPGDT kesehatan melalui brigade siaga
119 merupakan salah satu cara bencana serta sarana dan prasarana
baru pemerintah dalam memberikan BSB. Tujuan dari penelitian ini yaitu
layanan kesehatan khusunya dalam untuk mengetahui bagaimana Inovasi
bidang gawat darurat. Sehingga Pelayanan Kesehatan Melalui

75
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Brigade Siaga Bencana Di informan atau responden secra


Kabupaten Bantaeng dan untuk sengaja, yaitu mereka yang di
mengetahui bagaimana sarana dan anggap berkompeten atau di anggap
prasarana dalam Inovasi Pelayanan tahu pasti tentang Inovasi Pelayanan
Kesehatan Melalui Brigade Siaga Kesehatan Melalui Brigade Siaga
Bencana Di Kabupaten Bantaeng. Bencana di Kabupaten Bantaeng.
Tehnik analisis data yang di
Metode gunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian ini dilaksanakan di bersifat kualitatif yaitu analisis
Kantor Dinas Kesehatan dan deskriptif kualitatif itu sendiri yaitu
Sekretariat Brigade Siaga Bencana. analisis yang tidak berdasarkan
Penelitian ini dilaksanakan selama perhitungan angka melainkan dalam
dua bulan yaitu bulan Mei sampai bentuk pertanyaan- pertanyaan yang
bulan Juli 2019. di gunakan secara deskriptif.
Jenis penelitian yang Analisis data dalam
digunakan dalam penelitian ini penelitian ini dengan mengunakan
adalah penelitian kualitatif dengan analisis data kualitatif, setelah di
pendekatan deskriptif. Penelitian kelompokan data tersebut di jabarkan
kualitatif dengan pendekatan dalam bentuk wacana sehingga lebih
diskriptif dimaksudkan untuk di mengerti, setelah itu dari wacana
memberikan gambaran mengenai tersebut maka peneliti akan menarik
Inovasi Pelayanan Kesehatan kesimpulan dari data tersebut
Melalui Brigade Siaga Bencana di sehingga dapat menjawab pokok
Kabupaten Bantaeng. masalah penelitian.
Informan merupakan individu
atau orang-orang yang mampu Pembahasan
memberikan informasi mengenai Kabupaten Bantaeng adalah
permasalahan yang ingin diteliti salah satu dari 24 Kabupaten di
dalam penelitian ini adalah di Sulawesi Selatan. Daerah yang
tentukan secara purposive sampling berjuluk “Butta Toa” (Tanah Tua) ini
yang bertujuan peneliti memilih diapit oleh dua Kabupaten, yakni

76
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten yang memanjang pada bagian barat


Bulukumba. Kabupaten Bantaeng dan timur sepanjang 21,5 km yang
mempunyai luas wilayah ±395,83 cukup potensial untuk perkembangan
Km. Yang memiliki 8 wilayah perikanan dan rumput laut. Pada
Kecamatan, terdiri dari 46 Desa dan bagian utara daerah ini terdapat
21 Kelurahan. Dimana 8 Kecamatan dataran tinggi meliputi pegunungan
yang dimaksud yaitu Kecamatan Lompobattang. Sedangkan pada
Bissappu (4 desa dan 7 kelurahan), bagian selatan membujur dari barat
Kecamatan Bantaeng (1 desa dan 8 ke timur terdapat dataran rendah
kelurahan), Kecamatan yang meliputi pantai dan
Gantarangkeke (4 desa dan 2 persawahan.
kelurahan), Kecamatan Pa’jukukang Letak geografis Kabupaten
(10 desa), Kecamatan Sinoa (6 desa), Bantaeng yang strategis memiliki
Kecamatan Tompobulu (6 desa dan 4 alam tiga dimensi, yaitu bukit
kelurahan), Kecamatan Uluere (6 pegunungan, lembah daratan dan
desa) dan Kecamatan Eremerasa (9 pesisir pantai dengan dua musim. Di
desa). daerah Bantaeng iklim yang dimiliki
Kabupaten Bantaeng terletak tergolong iklim tropis basah dengan
di kawasan selatan Sulawesi Selatan curah hujan tahunan rata-rata setiap
dengan jarak ±120 km dari Kota bulan 200 mm. Dengan adanya
Makassar. Secara geografis kedua musim tersebut sangat
Kabupaten Bantaeng terletak pada menguntungkan bagi sektor
titik 5º21'23"-5º35'26" Lintang pertanian
Selatan dan 119º51'42"-120º5'26" Penduduk Kabupaten
Bujur Timur. Kabupaten Bantaeng Bantaeng berdasarkan proyeksi
ini terletak pada kaki Gunung penduduk tahun 2017 sebanyak
Lompobattang, yang memiliki 185.581 jiwa. Dibandingkan dengan
topografi terdiri dari daerah proyeksi jumlah penduduk tahun
pegunungan, pantai dan daratan. 2016, penduduk Kabupaten
Kabupaten yang berjuluk Bantaeng mengalami pertumbuhan
Butta Toa ini terletak didaerah pantai sebesar 0,58 persen

77
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Angka rasio jenis kelamin terobosan baru dengan berkordinasi


tahun 2017 penduduk laki-laki dengan Dinas Kesehatan maupun
terhadap penduduk perempuan dengan seluruh elemen dalam hal
sebesar 94, yang berarti bahwa pembentukan terobosan yang
jumlah penduduk perempuan lebih diinginkan, maupun upaya sosialisasi
banyak dibandingkan jumlah jumlah yang dilakukan agar masyarakat
penduduk laki-laki yaitu sebanyak dapat mengetahui keberadaan
96.087 jiwa, sedangkan jumlah Brigade Siaga Bencana (BSB) yang
penduduk laki-laki 89.494 jiwa. ada di Kabupaten Bantaeng dan
Kepadatan penduduk di menjalin kerja sama dengan salah
Kabupaten Bantaeng tahun 2017 satu perusahaan di Negara Jepang,
mencapai 469 jiwa/km2, yang berarti agar dapat menyukseskan
bahwa dalam satu km2 di huni oleh pembentukan layanan kesehatan
469 penduduk. Kepadatan penduduk melalui Brigade Siaga Bencana.
di 8 Kecamatan cukup beragam, dan Dalam UU No. 23 Tahun
kepadatan penduduk tertinggi 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
terletak di Kecamatan Bantaeng yang terdapat bab khusus mengenai
dengan kepadatan sebesar 1.337 inovasi daerah. Melihat dari kondisi
jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan masyarakat setempat, pemerintah
Uluere sebesar 169 jiwa/km2. membuat terobosan dengan
Melihat dari kondisi dan berkordinasi dengan Dinas
masalah kesehatan yang dialami Kesehatan serta beberapa elemen
masyarakat Bantaeng, pemerintah lainnya. Terobosan yang dimaksud
Kabupaten Bantaeng menginginkan dalam hal ini inovasi pelayanan
adanya sebuah bentuk layanan kesehatan melalui Brigade Siaga
kesehatan yang dapat melayanai Bencana.
kesehatan dalam bentuk emergency Dalam hal ini penelitian
ataupun non emergency. Dalam hal memfokuskan inovasi pelayanan
ini pemerintah Kabupaten Bantaeng kesehatan melalui Brigade Siaga
terkhusus oleh Bupati yang pada saat Bencana Di Kabupaten Bantaeng
itu menjabat untuk membuat dengan empat indikator yaitu

78
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

memiliki kekhasan, memiliki ciri, karena adanya ciri dan lebih


dilaksanakan melalui program yang merasakan adanya inovasi karena
terencana dan memiliki tujuan serta adanya pembaharuan dari inovasi itu
sarana dan prasarana. sendiri.

Memiliki kekhasan Memiliki program yang terencana


Memiliki kekhasan yang Suatu inovasi dikeluarkan
dimaksud disini yaitu suatu inovasi karena adanya masalah dan masalah
memiliki ciri khas dalam arti ide, bisa terselesaikan atau dapat diatasi
program, sistem termasuk dengan program yang telah
kemungkinan hasil yang akan direncakan. Pada tahun 2008 status
dicapai. Kekhasan atau khusus dalam dan derajat kesehatan di Kabupaten
hal ini agar dapat menunjukkan Bantaeng masih sangat rendah.
kepada masyarakat hal apa yang
membedakan inovasi ini serta dapat Inovasi yang dikeluarkan memiliki
memberikan suatu percontohan tujuan
untuk daerah-daerah lainnya. Hadirnya inovasi karena
adanya masalah yang ingin diatasi,
Memiliki Ciri atau Unsur juga terjadi diberbagai bidang
Pembaharuan kehidupan, mulai dari dunia
Memiliki ciri atau unsur pendidikan, pelayanan kesehatan,
pembaharuan yang dimaksud disini komunikasi dan lain sebagainya.
yaitu suatu inovasi harus memiliki Inovasi pelayanan kesehatan sendiri
ciri atau unsur pembaharuannya hadir karena kesadaran pemerintah
sendiri, misalnya dari segi kabupaten Bantaeng akan kebutuhan
fasilitasnya. Ciri atau unsur masyarakatnya yang banyak
pembaharuan disini tujuannya agar mengeluh dalam hal masalah
dapat menggambarkan atau lebih kesehatan serta pelayanannya.
memudahkan masyarakat untuk Sarana dan prasarana dalam
memahami inovasi itu sendiri. inovasi pelayanan kesehatan melalui
Sehingga masyarakat lebih mengenal

79
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Brigade Siaga Bencana di Kabupaten dokter/perawat, 10 unit ambulance, 8


Bantaeng. unit ambulance bantuan dari jepang,
Hasil penelitian menunjukkan 3 unit ambulance dari Dinas
bahwa inovasi pelayanan kesehatan Kesehatan Bantaeng.
melalui brigade siaga bencana di
Kabupaten Bantaeng : a) memiliki Kesimpulan
kekhasan : inovasi Brigade Siaga Inovasi pelayanan kesehatan
Bencana memiliki khas yang terletak melalui brigade siaga bencana di
pada unit ambulancenya. b) memiliki Kabupaten Bantaeng : a) Memiliki
ciri atau unsur pembahrauan, ciri Kekhasan : dalam inovasi pelayanan
yang dimiliki Brigade Siaga Bencana kesehatan BSB sendiri memang
yaitu cepat tanggap dan telah memiliki khasnya tersendiri yang
membangun cabang dibeberapa terletak pada unit ambulancenya
wilayah Bantaeng. c) memiliki yang lengkap untuk memenuhi
program yang terencana : program kebutuhan masyarakat Kabupaten
yang dalam Inovasi Brigade Siaga Bantaeng. b) memiliki ciri atau
Bencana ini yaitu menurunkan pembaharuan : ciri dari BSB sendiri
angka kematian ibu melahirkan di memang ada dan juga telah
kabupaten Bantaeng. d) inovasi yang melakukan pembaharuan, yaitu
dikeluarkan memiliki tujuan : cirinya cepat tanggap dan telah
meningkatkan kesehatan masyarakat membangun cababangnya di
Bantaeng dengan cepat tanggap beberapa wilayah Kabupaten
dalam pelayanan dan dalam Bantaeng. c) memiliki program :
memberikan respon. program dari BSB sendiri
Sarana dan prasarana dalam menurunkan angka kematian ibu
inovasi pelayanan kesehatan melalui melahirkan dan telah berhasil dicapai
Brigade Siaga Bencana di Kabupaten dan menekan angka nol dengan
Bantaeng secara keseluruhan yaitu : sistem jemput bola dengan
sudah ada markas atau 5 cabang ambulance yang lengkap. d)
dengan ketersediaan ruang observasi, memiliki tujuan : tujuan dari BSB itu
ruang tindakan, kamar meningkatkan kesehatan masyarakat

80
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

dengan cepat tanggap dalam Hafizh, D. A. (2016). INOVASI


PELAYANAN PUBLIK Studi
merespon kebutuhan masyarakat
Deskriptif tentang Penerapan
Kabupaten Bantaeng. Sarana dan Layanan e-Health dalam
meningkatkan Kualitas
Prasarana Inovasi Pelayanan
Pelayanan Kesehatan di
Kesehatan melalui Brigade Siaga Puskesmas Pucangsewu Kota
Surabaya. 4.
Bencana di Kabupaten Bantaeng : a)
5 markas Brigade Siaga Bencana Hardi, R., & Gohwong, S. (2020). E-
Government Based Urban
(BSB) pada beberapa wilayah di
Governance on the Smart City
Kabupaten Bantaeng dengan Program in Makassar, Indonesia.
Journal of Contemporary
tersedia: ruang observasi, tuang
Governance and Public Policy,
tindakan, kamar dokter/perawat, 10 1(1), 12-17.
unit ambulance, 8 unit ambulance
Khaerah, N., Harakan, A., &
dari Jepang, 2 unit ambulance dari Junaedi, J. (2019). Call Centre
Brigade Siaga Bencana Sebagai
Dinas Kesehatan dan tahun ini akan
Strategi Pelayanan Kesehatan Di
ditambah 2 unit, dengan dilengkapi Kabupaten Bantaeng. Jurnal
Dinamika Pemerintahan, 2(1),
peralatan bedah miror dan peralatan
51-64.
emergency, 1 unit ruang pertemuan,
Mahsyar, A. (2016). Masalah
Ruang call centre 119 Kabupaten
Pelayanan Publik Di Indonesia
Bantaeng yang telah terintegrasi. Dalam Prespektif Administrasi
Publik. Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 6(1), 21–27.
Daftar Pustaka Retrieved from
https://journal.unismuh.ac.id/ind
Anggraeny, C. (2013). Inovasi
ex.php/Otoritas/article/viewFile/
Pelayanan Kesehatan dalam
22/20
Meningkatkan Kualitas
Pelayanan di Puskesmas Jagir
Prawira, M. A., Noor, I., Nurani, F.,
Kota Surabaya. Kebijakan Dan
Publik, J. A., Administrasi, F. I.,
Manajemen Publik, 1, 85–93.
& Brawijaya, U. (2008). Studi
Kasus Call Center SPGDT 119
Febrian, R. A. (n.d.). Inovasi Daerah
sebagai Layanan Gawat Darurat
Dari Prespektif Regulasi,
pada Dinas Kesehatan Provinisi
Konseptual, dan Emperis
DKI Jakarta. Jurnal
(Tinjauan Terhadap Pasal 386
Administrasi Publik, 2(4), 715–
Undang-Undang Nomor 23
721.
Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah). Kajian
Pemerintahan, 4.

81
JIPP : Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan
Vol 06 No 01 Hal: 67 - 82

Putra, A., Usman, J., & Abdi. (2017).


Inovasi Pelayanan Publik
Bidang Kesehatan Berbasis
Home Care di Kota Makassar.
Jurnal Administrasi Publik, 3.

Ridwan, I., & Saftarina, F. (2015).


Pelayanan Fasilitas Kesehatan:
Faktor Kepuasan dan Loyalitas
Pasien. Jurnal Majority, 4(9),
20–26. Retrieved from
http://juke.kedokteran.unila.ac.id
/index.php/majority/article/view/
1403

Sunandar, U., & ’ S. (2018).


Pengaruh Karakteristik
Kepemimpinan Dan Inovasi
Produklayanan Kesehatan
Terhadap Kinerja
Perusahaanuntuk Mencapai
Keunggulan Bersaing
Padarumah Sakit Awal Bros
Pekanbaru. Jurnal Tepak
Manajemen Bisnis, 8(2).
Retrieved from
https://ejournal.unri.ac.id/index.
php/JTMB/article/view/3736

Tahir, M. M., & Harakan, A. (2017).


Inovasi Program Kesehatan 24
Jam Dalam Mewujudkan Good
Health Care Governance di
Kabupaten Bantaeng. JURNAL
MUQODDIMAH: Jurnal Ilmu
Sosial, Politik dan Hummaniora,
2(1), 13-22.

82

Anda mungkin juga menyukai