Anda di halaman 1dari 3

Adinda Rifqi Faradila Tsany

20220410159

Upaya Mengurangi Kesengajangan Daerah Tertinggal Melalui Pemerataan


Tenaga Kesehatan

Pembangunan kesehatan menjadi pembangunan nasional yang ditujukan


untuk memaksimalkan kemampuan, kemauan, dan kesadaran untuk selalu hidup
sehat bagi seluruh manusia agar dapat tercipta kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya. Adanya pembangunan kesehatan menjadi usaha dari seluruh potensi
bangsa, baik pemerintah, masyarakat, hingga mahasiswa (Syahbuddin. 2020)

Pemerataan pelayanan kesehatan menjadi bentuk kesehatan primer,


dimana unit ini dilakukan dengan teknis daeri kantor kesehatan agar dapat
mengembangkan kesehatan pada tingkat kabupaten dan kota. Dalam hal ini
puskermas memiliki peran yang sangat strategis sebagai pintu masuk kesehatan
sebelum akhirnya dilakukan rujukan ke rumah sakit yang lebih besar. Beberapa
puskesmas juga menyediakan layanan rawat jalan dan rawat inap (Noor., et,al.
2021).

Fasilitas Pelayanan Kesehatan menjadi salah satu hal penting dan utama
dalam memaksimalkan kesehatan masyarakat di Indonesia. Akan tetapi, hingga
saat ini masih terjadi beberapa kekurangan tenaga kesehatan pada fasilitas
pelayanan kesehatan khususnya di daerah terpencil (Nurlinawati, and Putranto,
2020).

Dikatakan oleh Suharmiati dalam (Kennedy., et,al. 2022) bahwasannya


saat ini pembangunan kesehatan di Indonesia mengalami disparitas hingga butuh
dilakukan pemerataan kesehatan. Khususnya dalam pelayanan kesehatan secara
dasar hingga keseluruh daerah. Adanya keterbatasan akses pelayanan kesehatan
antara kelompok dan daerah sering terjadi khususnya di perbatasan, kepulauan,
dan beberapa daerah tertinggal. Kurangnya pemeratanaan diakibatkan oleh
kendala geografis sehingga sulitnya akses pelayanan kesehatan di berbagai
daerah.
Dalam pemerataan kesehatan sangat dibutuhkan adanya sumber daya
manusia yaitu seluruh jenis tenaga kesehatan baik klinik maupun non klinik yang
melakukan usaha intervensi dan medis kesehatan masyarakatan. Adapun kinerja
dari pelayanan kesehatan sangat berhubungan dengan motivasi, keterampilan,
serta tanggung jawab orang-orang pada pelayanan kesehatan masyarakat. Agar
mencapai visi dan misi organisasi dibutuhkan adanya kemampuan dan
keterampilan sumber daya manusia yang dapat mendiagnosa adanya
permasalahan dan mengintervensi hingga mendapat penyelesaian dari segala
masalah yang menjadi fungsi dan pokok serta tugas organisasi (Grace., et,al.
2014)

Beberapa penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa beberapa nakes


merasa enggan ditempatkan pada daerah terpencil, sehingga menyebabkan
terjadinya kekurangan jumlah sumber daya manusia dan keterbatasan dalam
melakukan pelayanan kesehatan. Wilayah kerja di daerah terpencil memiliki
daerah geografis yang cukup luas dengan beberapa daerah yang cukup sulit untuk
dijangkau, dengan sebaran pendudukan dalam kelompok kecil yang saling
berjauan. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya keterjangkauan pelayanan
kesehatan. Adanya keterpencilan menjadikan jarang atau waktu tempuh ke rumah
penduduk menjadi lebih lama (Nurlinawati., and Putranto. 2020)

Dalam upaya pemerataan kesehatan tersebut peran mahasiswa juga sangat


dibutuhkan, mahasiswa memiliki peran dalam mewujudkan masyarakat agar
hidup lebih sehat, dan kuat. Misalnya dengan memberikan pemahaman tentang
kebiasaan perilaku hidup sehat, kesehatan ibu dan anak, peningkatan gizi, dan lain
sebagainya. salah satu kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa adalah
melakukan praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di beberapa daerah
terpencil, dimana selama waktu tersebut mahasiswa akan memahami dan
mempelajari tentang kesehatan masyarakat (Kennedy., et,al. 2022).

Agar memiliki sumber daya manusia kesehatan yang maksimal,


dibutuhkan mahasiswa agar dapat menjadi tenaga kesehatan yang dapat bekerja di
daerah terpencil. Mahasiswa haruslah menjadi bagian dalam mensukseskan
seluruh program dan pencapaian tujuan dalam instansi khususnya dalam
melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat. Hal ini menjadikan
mahasiswa kedokteran sebagai ujung tombak dari pelayanan kesehatan yang
berada pada pencapaian kesehatan yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Grace, Ratu, Pangemanan. Analisis Perencanaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. Artikel
Penelitian; 2014. Page 625-633.
2. Kennedy, PSJ. Meko A, Josephine, Suzana, Rutman. Peningkatan
Pemahaman Mengenai Kebijakan Kesehatan di Wilayah Perbatasan
Indonesia Bersama Mahasiswa Universitas Kristern Artha Wacana
Kupang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains dan
Teknologi;2022.Vol 1., No 2.
3. Noor Z A. Sekarningrum T D., Sulistyaningsing, Tri. Disparitas
Perkotaan-Pedesaaan: Pemerataan dalam Akses Layanan Kesehatan
Primer Untuk Lansia Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian
Pendidikan Indonesia; 2021. Vol 07, No 04.
4. Nurlinawati Iin. Putranto, Rudi Hendro. Faktor-Faktor Terkait Penempaan
Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Daerah Terpencil/Sangat Terpencil. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan; 2020.Vol 04., No 01. Page 31- 38.
5. Syahbuddin, Dovi Hakiki. Pendayagunaan Dokter Spesialis Terhadap
Pemerataan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Hak Asasi Manusia.
Aktualita; 2020.Vol 03. No 1.

Anda mungkin juga menyukai