Anda di halaman 1dari 96

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

lebih dari 6 juta kematian disebabkan oleh polusi udara, ada sekitar 3

juta disebabkan oleh kekurangan gizi ibu dan anak, dan lebih 7 juta karena

merokok, air tidak memadai, sanitasi buruk, yang berkonstribusi besar atas

kematian akibat penyakit diare sebesar 829.000 kasus pada tahun 2016

[ CITATION Akb19 \l 1033 ].

Menurut Blas, dkk (2016) dalam Akbar (2019) Kesehatan dan

kesejahteraan manusia dihasilkan dari interaksi sosial, ekonomi, lingkungan,

dan faktor-faktor penentu yang umumnya berada di luar pengaruh langsung

sektor kesehatan.

Menurut WHO (2018) dalam Akbar (2019) Layanan berbasis populasi

atau komunitas menggunakan pendekatan kesehatan masyarakat untuk

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dalam skala yang besar. Fungsi

kesehatan masyarakat secara khusus relevan dengan pendekatan PHC terkait

erat dengan perawatan primer melalui perlindungan kesehatan, promosi

kesehatan, pencegahan penyakit, pengawasan dan respon, sehingga

kesiapsiagaan dalam hal darurat.

Primery Health Care (PHC) telah berulang kali ditafsirkan dan

didefinisikan ulang sejak tahun 1978. Dalam beberapa artian, konsep PHC

mengacu pada penyedia layanan perawatan kesehatan individu. Dalam

konteks lain., PHC juga dipahami sebagai model intervensi kesehatan

1
prioritas untuk populasi berpenghasilan rendah ( atau disebut dengan PHC

selektif). PHC dijadikan sebagai komponen penting dari pengembangan

manusia dengan fokus aspek ekonomi, sosial, dan politik bukan hanya

penyediaan layanan kesehatan [ CITATION Akb19 \l 1033 ].

Menurut WHO (2019) dalam Akbar (2019) Primery Health Care (PHC)

dalam mencakup sebagian besar kebutuhan kesehatan seseorang sepanjang

daur kehidupannya meliputi pencegahan, pengobatan, rehabiltasi, dan

perawatan paliatif. Setidaknya setengah dari orang-orang di dunia masih

kekurangan cakupan penuh dari layanan kesehatan yang esensial. Dalam

memperikan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga kerja yang sesuai

dengan bidangnya, namun di dunia saat ini diperkirakan kekurangan 18 juta

tenaga kesehatan. Dari 30 negara yang datanya tersedia, hanya 8 negara yang

menghabiskan kira-kira US $ 40 orang (atau Rp. 560.000 dalam rupiah) untuk

pelayanan kesehatan pertama pertahun.

Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan WHO tentang kesehatan

tersebut maka Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar sebagai salah

satu institusi pendidikan kesehatan memiliki tanggung jawab dalam rangka

mempersiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas dimasa depan melalui

praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan keluarga. Kegiatan tersebut

merupakan Tri Darma Perguruan Tinggi khususnya bidang pengambdian

masyarakat. Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan Keluarga juga

merupakan suatu bentuk pengembangan dari praktek klinik keperawatan bagi

2
mahasiswa yang diarahkan pada pengalaman nyata penerapan Primery

Health Care.

Untuk mengimplementasikan teori keperawatan komunitas, mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar melaksanakan Praktek Lapangan di

Dusun Macinna Desa Jene’madingin Kecamatan Patalassang Kabupaten

Gowa mulai dari 27 Januari 2020 sampai 07 Maret 2020

B. Tujuan

Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan Keluarga ini bertujuan agar

mahasiswa mampu :

1. Menganalisa program kesehatan komunitas yang dapat menangulangi

masalah kesehatan utama di Indonesia

2. Menerapkan proses keperawatan komunitas dengan bekerja sama dengan

keluarga atau kelompok atau masayarakat dalam peningkatan kesehatan

dan pemeliharaan kesehatan utama di Indonesia.

3. Mendiskusikan kesehatan keluarga dan kesehatan usia lanjut dalam

keperawatan kesehatan komunitas.

4. Menganalisa isu dan kecenderungan dalam asuhan keperawatan

kesehatan komunitas

5. Mendemonstrasikan karaskteristik peran perawat profesional seperti

accontabilitty, critical thinking, mandiri, keterampilan komunikasi yang

efektif dan kepemimpinan di komunitas

3
C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan Keluarga

yang dilakukan oleh posko II mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIK) Makassar selama 6 minggu berlokasi di lingkungan Dusun Macinna

Desa Jene’madingin Kecamatan Patalassang Kabupaten Gowa

D. Metode Penulisan

Pnulisan laporan hasil praktek profesi keperawatan komunitas ini

menggunakan metode, sebagai berikut:

1. Studi Literatur, dengan membaca dan mempelajari buku serta makalah

yang berhubungan dengan keperawatan komunitas.

2. Wawancara, dengan mengajukkan pertanyaan-pertanyaan kepada warga

dan pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

kuesioner

3. Observasi, dengan melakukan pengamatan terhadap pola perilaku atau

kebiasaan yang terkait dengan kesehatan warga lingkungan Dusun

Macinna Desa Jene’madingin Kecamatan Patalassang Kabupaten Gowa

4. Winshield survey, dengan mengamati secara sekilas keadaan lingkungan

Dusun Macinna Desa Jene’madingin Kecamatan Patalassang Kabupaten

Gowa.

4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pelayanan Kesehatan Komunitas

Pelayanan Kesehatan Komunitas (Primery Health Care (PHC))

didefinisikan untuk memfasilitasi koordinasi dalam upaya pelayanan

kesehatan pertama dimasa depan dalam tingkat yang lebih luas mulai dari

global, nasional, hingga local[ CITATION Akb19 \l 1033 ] .

Dalam pelaksanaan PHC melakukan pendekatan kepada seluruh elemen

masyarakat ( dimulai dari individu, keluarga, dan masyarakat) terhadap

kesehatan yang bertujuan untuk memastikan derajat kesehatan dan

kesejahteraan dengan optimal yang berfokus pada rangkaian program

promosi kesehatan dan pencegahan penyakit hingga perawatan, rehabilitasi,

dan perawatan paliatif [ CITATION Akb19 \l 1033 ].

Menurut Akbar (2019) pembaharuan PHC saat ini telah

menempatkannya sebagai pusat dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan

dan kesejahteraan mencangkup 3 hal penting sebagai berikut :

1. Aspek-aspek dalam PHC memungkinkan sistem kesehatan untuk

beradaptasi dan merespon dunia yang kompleks dan cepat berubah.

2. Dengan menekankan pada upaya promotif dan preventif, mengatasi

factor determinan, dan pendekatan individu, PHC telah terbukti sebagai

cara yang sangat efektif dan efisien untuk mengatasi penyebab utama dan

factor risiko untuk mengatasi masalah kesehatan serta dapat menangani

tantangan kesehatan yang muncul di masa depan

5
Menurut Akbar (2019) didalam Pelayanan Kesehatan Komunitas

(Primery Health Care (PHC)) ada beberapa komponen-komponen yang

terkait, yaitu:

1. Perawatan primer dan fungsi kesehatan masyarakat yang penting sebagai

inti dari layanan kesehatan terintegrasi

Penyampaian layanan kesehatan nerkualitas yang menanggapi

kebutuhan masyarakat dari tingkat individu maupun masyarakat

merupakan komponen pertama dari PHC. Layanan mencangkup upaya

promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, dan perawatan paliatif.

a. Personal Services

Perawatan primer adalah poin utama untuk masuk ke palayanan

kesehatan pribadi untuk sebagian besar masalah kesehatan.

Komponen sistem kesehatan sangat penting dalam menyediakan

layanan keluarga dan komunitas dalam menghubungkan kesehatan

masyarakat dan kesehatan secara individu. Kesehatan primer yang

berkualitas terkait dengan peningkatan akses ke layanan pengenalan

masalah., ketepatan diagnose, mengurangi rawatan, mengurangi

angka mortalitas dan morbiditas, dan dapat meningkatkan angka

harapan hidup.

Menurut Shi (2012) dalam Akbar (2019) mengatakan Kualitas

pelayanan primer yang berkualitas adalah berdasarkan bukti-bukti

yang disampaikan oleh masyarakat dan berpusat pada individu

6
sebagai titik kontak pertama, dan memastikan keberlanjutan,

kelengkapan, dan koordinasi

1) Personal Services

Perawatan primer adalah poin utama untuk masuk ke

pelayanan kesehatan pribadi untuk sebagian besar masalah

kesehatan. Komponen sistem kesehatan sangat penting dalam

menyediakan layanan keluarga dan komunitas dalam

menghubungkan kesehatan masyarakat dan kesehatan secara

individu. Kesehatan primer yang berkualitas terkait dengan

peningkatan akses ke layanan, pengenalan masalah, ketepatan

diagnose, mengurangi rawatan, mengurangi angka mortalitas

dan morbiditas, dan dapat meningkatkan angka harapan hidup.

Menentukan Shi (2012) dalam Akbar (2019) mengatakan

kualitas pelayanan primer yang berkualitas adalah berdasarkan

bukti-bukti yang disampaikan oleh masyarakat dan berpusat

pada individu sebagai titik kontak pertama, dan memastikan

keberlanjutan, kelengkapan, dan koordinasi

2) Population-Based Services

Menurut WHO (2018) dalam Akbar (2019) Layanan

berbasis populasi atau komunitas menggunankan pendekatan

kesahatan masyarakat untuk meningkatkan kesahatan dan

kesejatraan dalam dalam skala yang besar. Fungsing kesehatan

masyarakat secara khgusus relevan dengan pendekatan PHC

7
terkait dengan perawatan primer melalaui pendekatan

kesehatan,promosi kesehatanb, pencegahan penyakit,

pengawasan, dan respon, hingga kesiapan hal darurat.

b. Kebijakan Lintas Sektor

Kesehatan dan kesejatraan manusia dihasilkan dari interaksi

sosial,ekonomi, lingkungan, dan factor-faktor penentu yang

umumnya berada di luar pengaruh langsung sector kesehatan (Blas,

dkk. 2016). sebagai contohnya, pada tahun 2016 lebih dari 6 juta

kematian disebabkan oleh polusi undara, ada sekitar 3 juta

disebabkan oleh kekurangan gizi ibu dan anak, dan lebih dari 7 juta

karena merokok, air tidak memadai, sanitasi buruk, yang

berkontribusi besar atas kematian akibat penyakit diare sebesar

829.000 kasus [ CITATION Akb19 \l 1033 ].

Itulah beberapa contoh risiko-risiko yang yang berdampak

terhadap kesehatan dan diperparah oleh kemiskinan dan ketidak

adilan sosial. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan

kompenen-komponen dari multi sektoral yang menjadi bagian

pentinting dalam pelaksanaan PHC. Dalam mencapai kesehatan yang

optimal maka diperlukan kebijakan multisektoral yang terkoordinasi

dan kolaborasi. Berdasarkan hal tersebut, Disease Control Priorities

Projek (DCP2) [ CITATION Akb19 \l 1033 ].

Untuk membawa perubahan kebijakan di sector lain komunitas

kesehatan perlu untuk melakukan advokasi dalam melakukan

8
perubahan dan menghasilkan dampaknya bagi kesehatan. Hal

tersebut dapat ditunjukkan di berbagai bidang seperti pengendalian

tembakau, keselamatan lalu lintas, pengelolahan limbah sampah, tata

kota, polusi udara, ini sangat penting mengingat beberapa kebijakan

yang telah diambil sebelumnya paling banyak dilakukan untuk

memperoleh kesejahteraan komersial pribadi saja [ CITATION Akb19 \l

1033 ].

Melalui PHC, pemberdayaan individu dan masyarakat

dipengaruhi kebijakan multisektoral yang dapat mempengaruhi

perilaku mereka dalam berkehidupan. Dalam pelaksanaan

implementasinya lembaga kesehatan dibantu oleh tenaga kesehatan

dan masyarakat sebagai mitra kerja dibutuhkan koordinasi untuk

daapt mengatasi masalah yang menjadi perhatian seperti keuangan,

industry, pendidikan, air, sanitasi, pertanian, gizi, ketahanan pangan ,

lingkungan, dan tentunnya bidang kesehatan itu sendiri [ CITATION

Akb19 \l 1033 ].

c. Pemberdayaan Masyarakat

Pendekatan yang dilakukan oleh PHC yaitu menggunakan

sistem kesehatan bersama-sama dengan sector lain untuk

berkonstribusi dalam memberdayakan masyarakat melalui

peningkatan informasi pendidikan dan kesehatan. Perhatian khusus

diberikan pada masyarakat kelompok khusus, dan melalui PHC

tenaga kesehatan terus berupaya memenuhi kebutuhan informasi

9
mereka dan menyediakan bimbingan menuju peningkatan kesehatan

yang optimal [ CITATION Akb19 \l 1033 ].

Aspek pemberdayaan masyarakat menyoroti peran penting

masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan

derajat kesehatan dan kesejahteraan melalui pendukung kebijakan,

pengembangan layangan kesehatan dan sosial, merawat dirinya

sendiri [ CITATION Akb19 \l 1033 ].

B. Konsep Keperawatan Komunitas

Menurut Depkes RI (1986) dalam Harnilawati (2013) suatu upaya

pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan tim

kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan

individu, keluarga, dan masyarakat lebih tinggi.

Menurut Harnilawati (2013) tujuan proses keperawatan dalam komunitas

adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui

upaya- upaya sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunikasi.

2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dengan

mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang

dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

Menurut Effendy (1998) dalam Harnilawati (2013) sasaran dari

perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus,

10
komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan

atau perawatan. Sasaran ini tediri dari:

1. Individu

Individu adalah amggota keluarga yang unik sabagai kesatuan utuh dari

aspek biologi ,psikologi,social dan spiritual

2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara

terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan

maupun secara bersama.sama di dalam lingkupnya sendiri atau

masyarakat secara keseluruhan

3. Kelompok khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan

jenis kelamin ,umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang

sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

Menurut Leavel dan Clark, tingkat pencegahan dalam keperawatan

komunitas dapat duilakukan pada tahap sebelum terjadinya penyakit ( tahap

prepatogenesis ) dan tahap terjadi penyakit ( tahap pathogenesis )

1. Tahap Prepatogenesis

Pada tahap ini dapat dilakukan pencegahan primer ( Primary

Preventation ). Pencegahan primer ini dapat dilaksanakan selama masa

prepatogenesis. Suatu kejadian penyakit atau masalah kesehatan.

Pencegahan primer dilakukan melalui dua kelompok.

a. Peningkatan kesehatan ( health promotion )

11
b. Perlindungan umum dan khusus ( general specific protection )

2. Tahap Patogenesis

Pada tahap pathogenesis dapat dilakukan dua kegiatan pencegahan, yaitu:

a. Pencegahan sekunder ( secondary preventation ), yaitu pencegahan

terhdap masyarakat yang masih sedang sakit. Dengan dua kelompok

kegiatan berikut ini, yaitu

1. Diagnosis dini dan pengobatan segera / adekuat ( early

diagnosis and prompt treatment )

2. Pembatasan kesehatan ( disability promotion ).

b. Pencegahan tersier ( tertiary prevention ), yaitu usaha pencehagan

terhadap masyarakat yang telah sembuh dari sakit serta mengalami

kecacatan.

C. Asuhan Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan professional yang

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat

dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi,

daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya pencapaian derajat

kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit

serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan rehabilitasi. Pelayanan yang

diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai

mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan [ CITATION Har132 \l 1033 ].

Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan

masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan

12
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh dan

umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan komunitas.Strategi

yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan

kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah

[ CITATION Har132 \l 1033 ].

Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat

menanggulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara

berkesinambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses

keperawatan komunitas yang dilakukan melalui lima tahap, sebagai

berikut[ CITATION Har132 \l 1033 ]:

1. Pengkajian

Pengkajian komunitas yaitu terdiri dari inti komunitas yang meliputi

demografi, populasi, nilai-nilai keyakinan, riwayat individu termasuk

kesehatan, faktor-faktor lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan,

keamanan dan transportasi, politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan

sosial komunitas ekonomi dan rekreasi.

Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan data

statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan

aparat pemerintah.

2. Analisa data dan diagnosa keperawatan

Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisa

untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat

13
yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya dirumuskan masalah

dan diagnosa keperawatan yang terdiri dari:

a. Masalah sehat - sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan

3. Perencanaan

Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga aspek, yaitu

primer, sekunder dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerjasama

(partnership). Meningkatkan kerjasama dan proses kelompok serta

mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan,

yang dihadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat,

maka diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang untuk

membuat perubahan. Ada tiga model pendekatan pengorganisasian

komunitas yaitu pendekatan perencanaan sosial (social planning),

pendekatan social action, namun yang dominan adalah dengan pendekatan

locality development yang berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan

sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta mampu mengurangi

hambatan yang ada.

Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)

dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi

masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri

dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memotivasi

14
mereka untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya

sendiri.

4. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus pada tiga

tingkat pencegahanyaitu:

a. Pencegahan primer

Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum

terjadi sakit.Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

b. Pencegahan sekunder

Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk

menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek

masa sakit dan tingkat keparahan.

c. Pencegahan tersier

Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki

lagi (irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat

proses penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal,

intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan

dengan cara:

1) Aktifitas atau kegiatan program

2) Pembentukkan kelompok kerja kesehatan (POKJAKES)

15
5. Evaluasi

Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap

program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),

pelaksanaan (process), hasil (output). Evaluasi pelaksanaan asuhan

keperawatan komunitas adalah:

a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan

b. Perkembangan atau kemajuan proses apakah sesuai dengan

perencanaan, bagaimana dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan,

fasilitas dan jumlah peserta.

c. Efisiensi biaya: pencarian sumber dana dan penggunaannya

d. Efektifitas kerja: apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau

masyarakat puas.

16
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Keadaan Geografis

Desa Je’ne madinging merupakan salah satu desa yang ada di wilayah

pemerintahan Kecamatan Patalassang, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi

Selatan. Secara administrasi Desa Je’ne Madingin terbagi menjadi 4 dusun

antara lain: Dusun Macinna, Dusun Embun, Dusun Baddo-Baddo, Dusun

Bangkala

Dalam kegiatan Praktek Profesi Komunitas dan Keluarga yang menjadi

sasaran deskriftif kelompok kami adalah Dusun Macinna Desa Je’ne

madinging yang merupakan salah satu Desa dari kecamatan Patalassang.

B. Keadaan Demografi

Dari hasil pendataan terhadap Dusun Macinna ada sekitar 149 KK yang

tersedia untuk didata. Hasil pendataan di atas mencangkup secara keseluruhan

149 KK.

C. Status Kesehatan

1. Lingkungan

Keadaan lingkungan Dusun Macinna Desa Je’ne madinging dilihat

dari hasil observasi yaitu pada umumnya jarak antara rumah-rumah

penduduk berdekatan, rata-rata berkisar 5 – 10 M, ini digambarkan bahwa

tempat tinggal penduduk Dusun Macinna sangatlah padat.

17
2. Perilaku Kesehatan

Dari segi perilaku, tingkat kesehatan masyarakat pada umumnya

sudah bagus. Hal ini dapat dilihat mengunakan jamban yang sudah sesuai

dengan standar kesehatan, serta pemberian imunisasi pada bayi dan balita.

3. Pelayanan Kesehatan

Sebagian besar warga Dusun Macinna memeriksakan diri ke

puskesmas.

4. Hereditas atau genetik

Penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan atau hereditas

penduduk Dusun Macinna cenderung ada, sepeti penyakit Hipertensi

diderita oleh masyarakat Dusun Macinna.

18
BAB IV
HASIL PENDATAAN

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Dusun

Macinna, maka melalui Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Mahasiswa Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar (STIK)

Makassar akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang di

dalamnnya dilakukan pendekatan keperawatan keluarga sebagai dasar dalam

pemberian pelayanan kesehatan utama pada masyarakat.

Kegiatan Praktek Profesi Keperawatan kominutas ini berlangsung mulai

tanggal 27 Januari 2020 - 07 Maret 2020 di Dusun Macinna Desa Jene’madingin

Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa. Kegiatan Ini terdiri dari beberapa tahap

kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengelolahan data), analisa

masalah, penentuan priorotas masalah, dan pembuatan rencana program

(Planning of Action)

Adapun kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan pada MMD I

dan II adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan

kemasyarakat dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari

pengkajian dan perencanaan.

A. Persiapan

1. Persiapan kemasyarakat

Tahap awal/ persiapan dimulai pada tanggal 24 Januari 2020 dimana

mahasiswa Praktek Profesi Komunitas dan Keluarga (PPKK) Ners STIK

Makassar diterima secara resmi oleh Bapak Camat Kecamatan

19
Patalassang, selanjutnya mahasiswa melakukan pertemuan dengan

pembimbing lahan untuk pembagian wilayah pendataan warga Dusun

Macinna. Setelah pembagian wilayah pendataan dilakukan, mahasiswa

kemudian melapor kepada Kepala Desa dan setiap ketua RT untuk

meminta izin melakukan pendataan dan survey lokasi di wilayah yang

bersangkutan sekaligus melakukan pendekatan dan membina hubungan

saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang

tujuan praktek Profesi Komunitas dan Keluarga STIK Makassar di Dusun

Macinna Desa Jene’madingin kecamatan Patalassang Kabupaten Gowa.

Tanggal 30 Januari 2020 sampai 01 Februari 2020 mahasiswa

melakukan pendataan atau pengkajian awal. Pada tanggal 02 Februari

2020 sampai 05 Februari 2020 dilakukan tabulasi data yang selanjutnya

dikonsultasikan kepada pembimbing institusi pada tanggal 06 Februari

2020.

2. Persiapan teknis

Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi

mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan

pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta

mengidentifikasi wilayah termasuk jumlah rumah dan jiwa di Dusun

Macinna serta survey batas-batas wilayah dan gambaran data yang

diperoleh dari hasil pengkajian tersebut.

Dalam menentukan masalah kesehatan yang ada di Dusun

Macinna, maka Mahasiswa melakukan pengumpulan data melalui

20
kuesioner (Lampiran) dengan melakukan observasi dan wawancara

langsung kepada setiap kepala keluarga dalam hal ini yang bertangguang

jawab adalah Mahasiswa Praktek Profesi Ners Departemen Keperawatan

Komunitas. Kegiatan ini di laksanakan selama 3 Hari pada tanggal 30

Januari sampai 01 Februari 2020 dan di lanjutkan dengan tabulasi data

selama 5 hari yakni tanggal 03 Februari 2020 S/D 05 Februari 2020 serta

aplikasi rencana keperawatan komunitas di Wilayah Dusun Macinna

B. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini terdiri atas pengkajian, perencanaan,


implementasi, evaluasi. Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :

1. Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-masing


rumah penduduk, wawancara langsung kepada pihak keluarga,
pemeriksaan fisik bagi anggota keluarga yang sedang sakit, serta
observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya.
2. Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan.
C. Hasil Pendataan Dusun Macinna

Setelah pengumpulan data, maka data tersebut diolah dengan

menggunakan Microsoft Excell dan Statistical Product and Service Solution

(SPSS) ditabulasi dalam bentuk tabel. Pengolahan data mencakup frekuensi

dan analisa masalah kesehatan yang ada di masyarakat Dusun Macinna Desa

Jene’madingin Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa. Berdasarkan data

yang diperoleh didapatkan bahwa jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak

149 KK dan 566 jiwa, Adapun hasil tabulasi dari hasil pendataan yang telah

dilakukan akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

21
1. Identitas Keluarga

a. Umur KK

Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Umur Responden di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Umur Responden n %
6 Tahun - 11 Tahun 70 12.4
12 Tahun - 16 Tahun 61 10.8
17 Tahun - 25 Tahun 86 15.2
26 Tahun - 35 Tahun 95 16.8
36 Tahun - 45 Tahun 73 12.9
46 Tahun - 55 Tahun 62 11.0
56 Tahun - 65 Tahun 47 8.3
> 65 Tahun 18 3.2
Jumlah 566 100
Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 1.1 tentang Distribusi frekuensi umur responden

di Dusun Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, umur responden terbanyak 26

sampai 35 tahun sebanyak 95 orang(16.8%) dan yang terendah > 65

tahun sebanyak 18 orang (3.2%).

b. Jenis Kelamin KK

Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Jenis Kelamin n %
Laki-laki 289 51.1
Perempuan 277 48.9
Jumlah 566 100
Sumber: Data Primer, 2020

22
Berdasarkan Tabel 1.2 tentang Distribusi frekuensi jenis kelamin

responden di Dusun Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, jenis kelamin

responden terbanyak laki-laki sebanyak 289 orang (51.1%) dan yang

terendah perempuan sebanyak > 65 tahun 277 orang (48.1%).

c. Agama Responden

Tabel 1.3
Distribusi Frekuensi Agama Responden di Dusun Maccinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Agama Responden n %
Islam 566 100
Jumlah 566 100

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 1.3 tentang Distribusi frekuensi agama responden

di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang semua beragama islam.

d. Hubungan Keluarga

Tabel 1.4
Distribusi Frekuensi Hubungan Keluarga Responden di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Hubungan Kelurga n %
Kepala Keluarga 149 26.3
Istri 132 23.3
Anak 267 47.2
Orang Tua 5 .9
Menantu 3 .5
Cucu 5 .9
Family Lain 5 .9
Ponakan 0 0
Jumlah 566 100

23
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 1.4 tentang Distribusi frekuensi hubungan

keluarga di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, Hubungan

kelauarga terbanyak anak sebanyak 267 orang (47.2%) dan yang

terendah menantu sebanyak 3 orang (0.5%).

e. Suku Responden

Tabel 1.5
Distribusi Frekuensi Suku Responden di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Suku n %
Makassar 558 98.6
Bugis 7 1.2
Jawa 1 0.2
Jumlah 566 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 1.5 tentang Distribusi frekuensi suku responden

di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, hasil yang didapatkan terdiri

dari suku Makassar sebanyak (98.6%) dan yang terendah jawa sebanyak

(0,2 %).

24
f. Pekerjaan Responden

Tabel 1.6
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Pekerjaan n %
Tidak ada 136 24.0
Ibu rumah tangga 131 23.1
Honorer 3 0.5
Pelajar 120 21.2
Supir 2 0.4
Wirausaha 7 1.2
Wiraswasta 51 9.0
Petani 81 14.4
PNS 10 1.8
Buruh Harian Lepas 12 2.1
Karyawan Swasta 13 2.3
Jumlah 566 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 1.6 tentang Distribusi frekuensi pekerjaan

responden di Dusun Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, hasil yang

didapatkan yang terbanyak yaitu tidak ada pekerjaan dengan jumlah

sebanyak (24.0%) dan yang terendah bekerja sebagai supir sebanyak (0,4

%).

25
g. Pendidikan Responden

Tabel 1.7
Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Dusun Macinna
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Pendidikan n %
Tidak sekolah 59 10.4
Belum sekolah 49 8.7
SD 195 34.5
SMP 106 18.7
SMA 113 20.0
D III 8 1.4
Sarjana 24 4.2
TK 12 2.1
Jumlah 566 100.0
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 1.7 tentang Distribusi frekuensi pendidikan

responden di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, hasil yang

didapatkan yang terbanyak yaitu SD dengan jumlah 195 orang ( 34.5 %)

dan yang terendah yaitu DIII sebanyak 8 orang (1.4%).

h. Gangguan Jiwa Responden

Tabel 8.1
Distribusi Frekuensi Ganngguan Jiwa Responden di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Gangguan Jiwa n %
Tidak ada 562 99,2
Ada 4 0,8
Jumlah 566 100
Sumber: Data Primer, 2020

26
Berdasarkan Tabel 8 tentang Distribusi frekuensi Gangguan jiwa

responden di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 566 (100%) orang, hasil yang

didapatkan 4 (0,8%) orang yang mengalami ganguan jiwa dan 562

( 99,2%) orang tidak mengalami gangguan jiwa.

2. Lingkungan Fisik

a. Perumahan

1) Kepemilikan rumah

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Rumah di Dusun Maccinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kepemilikan Rumah n %
Milik Pribadi 134 89.9
Kontrak 1 0.7
Asrama 0 0
Menumpang 14 9.4
Dll 0 0
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.1 tentang Distribusi frekuensi kepemilikan

rumah responden di Dusun Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan

terbanyak milik pribadi 134 KK (89,9%), dan terendah kontrak sebanyak

1 KK (0.7%).

27
2) Jumlah kamar

Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Kamar di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Jumlah Kamar n %
Tidak ada 10 6.7
1-2 91 61.1
3-4 46 30.9
>5 2 1.3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.1 tentang Distribusi frekuensi jumlah kamar di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan terbanyak

1-2 kamar sebanyak 91 KK (61.1%), dan terendah >5 kamar sebanyak 2

KK (1.3%).

3) Luas Rumah

Tabel 2.3
Distribusi Frekuensi Luas Rumah di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Luas Rumah n %
<6x8 19 12.8
>6x8 130 87.2
Jumlah 149 100

Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.3 tentang Distribusi frekuensi jenis rumah di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

28
Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan terbanyak

> 6x8 m sebanyak 130 KK (87.2%), dan terendah ≤ 6x8 m sebanyak 19

KK (12.8%).

4) Jenis Rumah

Tabel 2.4
Distribusi Frekuensi Jenis Rumah di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Jenis Rumah n %
Permanen 88 59.1
Semi Permanen 38 25.5
Panggung/Kayu 20 13.4
DLL 3 2.0
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.4 tentang Distribusi frekuensi jenis rumah di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan terbanyak

permanen sebanyak 88 KK (59.1%), dan terendah DLL sebanyak 3 KK

(2%).

5) Jenis Lantai

Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Jenis Lantai di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Jenis Lantai n %
Tanah 15 10.1
Tegel/keramik 90 60.4
Plester 22 14.8
Papan 22 14.8
DLL 0 0
Jumlah 149 100

29
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.5 tentang Distribusi frekuensi jenis lantai di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan terbanyak

tegel/keramik sebanyak 90 KK (60.4%), dan terendah tanah sebanyak 15

KK (10.1%).

6) Dinding Rumah

Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi Dinding Rumah di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Dinding Rumah n %
tembok Penuh 118 79.2
papan Kayu 29 19.5
Bilik 1 0.7
½ Tembok 1 0.7
DLL 0 0
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.6 tentang Distribusi frekuensi dinding rumah di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan terbanyak

tembok penuh sebanyak 118 KK (79.2%), terendah bilik sebanyak 1 KK

(0.7%) dan ½ tembok sebanyak 1 KK (0.7%).

30
7) Ventilasi

Tabel 2.7
Distribusi Frekuensi Ventilasi di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Ventilasi n %
Ya 118 79.2
Tidak 29 19.5
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.7 tentang Distribusi frekuensi ventilasi di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan yang

memiliki ventilasi sebanyak 118 KK (79.2%), tidak memiliki ventilasi

sebanyak 29 KK (19.5%).

8) Pembukaan Jendela

Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Pembukaan Jendela di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Pembukaan Jendela n %
Ya 138 92.6
kadang-kadang 4 2.7
Tidak 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.8 tentang Distribusi frekuensi pembukaan

jendela di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan yang

31
sebanyak 138 KK (92.6%), terendah orang yang kadang-kadang

membuka jendela sebanyak 4 KK (2.7%).

9) Pencahayaan dalam rumah

Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Pencahayaan Dalam Rumah di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Pencahayaan dalam rumah n %


Ya 138 92.6
Tidak 4 2.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.9 tentang Distribusi frekuensi pencahaya dalam

rumah di Dusun Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan yang “Ya”

sebanyak 138 KK (92.6%), dan “Tidak” sebanyak 4 KK (2.7%).

10) Kebersihan rumah

Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Kebersihan Rumah di Dusun Maccinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Kebersihan rumah n %
Bersih 134 89.9
Tidak bersih 15 10.1
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.10 tentang Distribusi frekuensi kebersihan

rumah di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan yang

“Bersih” sebanyak 134 KK (89.9%), dan “Tidak Bersih” sebanyak 15

KK (10.1%).

32
11) Kebersihan halaman

Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Kebersihan Halaman di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Kebersihan Halaman n %
Bersih 121 81.2
Tidak bersih 28 18.8
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.11 tentang Distribusi frekuensi kebersihan

halaman di Dusun Macinna Desa Jene Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan yang

“Bersih” sebanyak 121 KK (81.2%), dan “Tidak Bersih” sebanyak 28

KK (18.8%).

12) Pemanfaatan halaman

Tabel 2.12
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Halaman di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pemanfaatan Halaman n %
Tidak dimanfaatkan 122 81.9
Untuk Perkebunan 13 8.7
Untuk kandang ternak 14 9.4
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 20 tentang Distribusi frekuensi pemanfaatan

halaman di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

33
Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan

yang terbanyak tidak dimanfaatkan sebanyak 122 KK (81.9%), dan

terendah untuk berkebun sebanyak 13 KK (8.7%).

13) Vektor yang banyak disekitar rumah

Tabel 2.13
Distribusi Frekuensi Vektor yang Banyak Disekitar Rumah di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Vektor n %
Lalat 59 39.6
Burung 0 0
Nyamuk 65 43.6
Kecoa 0 0
Kucing 5 3.4
Ayam 17 11.4
Anjing 1 0.7
DLL0 2 1.3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 2.13 tentang Distribusi frekuensi vector yang

banyak disekitar rumah di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil

yang didapatkan yang terbanyak mengeluh Nyamuk sebanyak 65 KK

(43.6%), dan terendah mengeluh Anjing sebanyak 1 KK (0.7%).

34
b. Sumber Air

1) Minum

Tabel 3.1
Distribusi Sumber Air di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Sumber Air Minum n %


Sumur Pompa 40 26.8
Air Hujan 10 6.7
Sumur Gali 19 12.8
PAM 40 26.8
Mata Air 1 0.7
Dll 39 26.2
Jumlah 149 100.0
Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 3.1 tentang Distribusi sumber air di Dusun

Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten

Gowa dari 149 (100%) KK, hasil yang didapatkan penggunaan sumber

air terbanyak yaitu sumur pompa dan PAM dengan jumlah responden

masing-masing sebanyak 40 KK ( 26,8 %) dan yang terendah yaitu dari

sumber mata air sebanyak 1 KK (0,7%).

2) Apakah sumber air minum di masak

Tabel 3.2
Distribusi Sumber Air Minum di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Air Minum Dimasak n %


Ya 51 34.2
Tidak 98 65.8
Jumlah 149 100.0
Sumber: Data Primer 2020

35
Berdasarkan Tabel 3.2 tentang Distribusi air minum yang di

masak di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil yang

didapatkan penggunaan air minum yang di masak yaitu sebanyak 51

(34,2%) KK dan penggunaan air minum yang tidak di masak

sebanyak 96 (65,8%) KK.

3) Jarak Sumber Air Minum dan Penampungan akhir Kotoran

Tabel 3.3
Distribusi Jarak Sumber Air Minum dan penampungan Akhir
Kotoran di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Jarak Sumber Air Minum dan


n %
Penampungan Akhir Kotoran
< 10 meter 45 30.2
> 10 meter 104 69.8
Jumlah 149 100.0
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 3.3 tentang distribusi jarak sumber air minum

dan penggunaan akhir kotoran di Dusun Macinna Desa Je’ne

Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%)

KK, hasil yang didapatkan jarak sumber air minum dan penampungan

akhir kotoran <10 meter yaitu sebanyak 45 (30,2%) KK dan jarak

sumber air minum dan penampungan akhir kotoran >10 meter yaitu

sebanyak 104 (69.8%) KK.

36
4) Keadaan Fisik Air Untuk diminum

Tabel 3.4
Distribusi Keadaan Fisik Air Untuk diminum di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Keadaan fisik Air Untuk Diminum n %


jernih/tidak berbauh 131 87.9
Berwarna 16 10.7
Berasa 2 1.3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 3.4 tentang distribusi keadaan fisik air untuk

diminum di Dusun Macinna Desa Je’ne madinging Kecamatan

Pattallasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil yang

didapatkan keadaan fisik air untuk diminum terbanyak yaitu

Jernih/tidak berbauh sebanyak 131 (87,9%) KK, dan keadaan fisik air

untuk diminum terendah yaitu berasa sebanyak 2 (1.3%) KK.

37
5) Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci

Tabel 3.5
Distribusi Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Sumber Air Untuk Mandi


n %
dan Mencuci
Sumur Pompa 80 53.7
Air Hujan 1 0.7
Sumur Gali 15 10.1
Empang 0 0
Sungai 0 0
PAM 52 34.9
Mata Air 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 3.5 tentang distribusi Sumber Air Untuk

Mandi dan Mencuci di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil

yang didapatkan Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci terbanyak

yaitu sumur pompa sebanyak 80 (53,7%) KK, dan Sumber Air Untuk

Mandi dan Mencuci terendah yaitu air hujan dan mata air masing-

masing sebanyak 1 (0.7%) KK.

6) Tempat Penampungan Air

Tabel 3.6
Distribusi tempat penampungan air di Dusun Maccinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Tempat Penampungan Air n %


Tertutup 119 79.9
Terbuka 30 20.1
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

38
Berdasarkan Tabel 3.6 tentang distribusi Tempat Penampungan

air di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil yang didapatkan tempat

penampungan air tertutup yaitu sebanyak 119 (79.9%) KK, dan

tempat penampungan air terbuka yaitu sebanyak 30 (20.1%) KK.

7) Keadaan Gentong/Bak Mandi

Tabel 3.7
Distribusi Keadaan Gentong atau Bak Mandi di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Keadaan Gentong/Bak Mandi n %


Tidak Berlumut 130 87.2
Tidak ada Jentik Nyamuk 8 5.4
Berlumut 11 7.4
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 3.7 tentang distribusi Keadaan Gentong atau

Bak Mandi di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil yang

didapatkan Keadaan Gentong/Bak Mandi terbanyak yaitu tidak

berlumut sebanyak 130 (87.2%) KK, dan Keadaan Gentong/Bak

Mandi terendah yaitu tidak ada jentik nyamuk sebanyak 8 (5.4%) KK.

39
8) Frekuensi Membersikan Penampungan Air

Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Membersikan Penampungan Air di Dusun
Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Frekuensi Membersikan Penampungan


n %
Air
1 MInggu 139 93.3
2 minggu 6 4.0
3 minggu 4 2.7
Total 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 3.8 tentang distribusi Frekuensi Membersikan

Penampungan Air di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil

yang didapatkan frekuensi membersikan penampungan air terbanyak

yaitu 1 minggu sebanyak 139 (93,3%).

c. Cara Pembuangan Sampah

1) Bagaimana Sampah dari rumah dibuang

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Bagaimana Sampah Dari Rumah Dibuang di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Bagaiman sampah dari rumah dibuang n %


Dikumpulkan dan dibakar 145 97.3
Di sungai 4 2.7
Di timbun dalam tanah 0 0
Di laut 0 0
Sembarangan 0 0
Diselokan 0 0

40
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.1 tentang distribusi frekuensi bagaimana sampah

dari rumah dibuang di kec. Pattallassang, kab. Gowa, desa je’ne

Madinging, dusun macinna dengan jumlah KK 149 dengan persentase

hasil 145 (97,3%) KK sampah dikumpulkan dan dibakar dan 4 (2.7%)

KK sampah di buang di sungai.

2) Tempat penampungan sampah

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tempat Penampungan Sampah di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Tempat Penampungan Sampah n %

Ada 71 47.1
Tidak ada 78 52.3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 tentang distribusi frekuensi tempat

penampungan sampah di kec. Pattallassang, kab. Gowa, desa je’ne

Madinging, dusun macinna dengan jumlah KK 149 dan persentase hasil

yang di dapatkan sebanyak 71 (47,1%) KK yang memiliki penampungan

sampah dan 78 (52,3%) yang tidak memiliki tempat penampungan

sampah.

41
3) Apakah ada polusi udara dan buangan limbah yang menganggu

kesehatan

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Polusi Udara Dan Buangan Limbah Yang
Menganggu Kesehatan di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Polusi udara dan buangan limbah yang menganggu


n %
kesehatan
Ya 22 14.8

Tidak 127 85.2


Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 tentang distribusi frekuensi Polusi

udara dan buangan limbah yang menganggu kesehatan di kec.

Pattallassang, kab. Gowa, Desa je’ne Madinging, dusun macinna

dengan jumlah KK 149 dan persentase hasil yang di dapatkan

jawaban Ya sebanyak 22 (14,8 %) KK dan Tidak sebanyak 127

(85.2%) .

4) Kebiasaan membuang barang bekas yang dapat menampung air

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membuang Sampah Barang
Bekas Yang Dapat Menampung Air di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kebiasaan membuang barang bekas yang dapat menampung air n %


Ditutup 23 15.4

42
Sampah ditimbun 11 7.4
Dibuang di tempat penampungan sampah 115 77.2
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.4 tentang distribusi frekuensi Kebiasaan membuang


barang bekas yang dapat menampung air di kec. Pattallassang, kab. Gowa,
Desa Je’ne Madinging, dusun macinna dengan jumlah KK 149 dan persentase
hasil yang di dapatkan, dibuang di tempat penampungan sampah sebanyak
115 (77,2 %) dan sampah ditimbun sebanyak 11 (7,4%)
d. Pembuangan Tinja

1) Apakah keluarga mempunyai jamban

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Keluarga Yang Mempunyai Jamban Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Apakah keluarga mempunyai jamban n %


Ya 142 95.3
Tidak 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 5.1 tentang distribusi frekuensi keluarga yang

mempunyai jamban kec. Pattallassang, kab. Gowa, Desa Je’ne Madinging,

dusun macinna dengan jumlah KK 149 dan persentase hasil yang di

dapatkan jawaban Ya sebanyak 142 (95.3%) dan jawaban tidak sebanyak 7

(4.7%)

43
2) Jenis Jamban

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi jenis jamban Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Jenis jamban n %
Cemplung 5 3.4

Leher angsa 144 96.6


Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan table 5.2 tentang distribusi frekuensi jenis jamban kec.

Pattallassang, kab. Gowa, Desa Je’ne Madinging Dusun Macinna dengan

jumlah KK 149 dan persentase hasil yang di dapatkan cemplung sebanyak

5 (3,4 %) dan leher angsa 144 (96,6 %)

3). Kondisi jamban

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi kondisi jamban di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kondisi jamban n %
Terpelihara 136 91.3
Tidak Terpelihara 13 8.7

44
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 5.3 tentang distribusi frekuensi kondisi jamban

kec. Pattallassang, kab. Gowa, desa je’ne Madinging, Dusun Macinna

dengan jumlah KK 149 dan persentase hasil yang di dapatkan kondisi

jamban terpelihara sebanyak 136(91,3%) dan tidak terpeihara sebanyak 13

(8,7%).

4). Kepemilikan jamban

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi kepemilikan jamban di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa
Macinna
2020

Kepemilikan jamban n %
Milik sendiri 136 91.3
Milik bersama 5 3.4
Menumpang 8 5.4
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 5.4 tentang distribusi frekuensi kepemilikan

jamban kec. Pattallassang, kab. Gowa, Desa Je’ne Madinging, dusun

Macinna dengan jumlah KK 149 dan persentase hasil yang di dapatkan

tentang kepemilikan jamban yaitu milik sendiri sebanyak 136 (91.,3%)

KK milik sendiri, milik bersama sebanyak 5 (3.,4%) KK dan menumpang

sebanyak 8 (5,4%).

45
e. Pembuangan air limbah

1.) Air limbah dibuang ke mana

Tabel 6.1
Distribusi frekuensi pembuangan air limbah di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Air limbah di buang di mana n %


Selokan 136 91.3
Sawah 5 3.4
Sembarang tempat 8 5.4
Aliran bak penampung 0 0
Dll 0 0

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 6.1 tentang frekuensi air limbah kec.

Pattallassang, kab. Gowa, Desa je’ne Madinging, dusun macinna dengan

jumlah KK 149 dan persentase hasil yang di dapatkan sebanyak 136 (91.3

46
%) KK aliran limbah di buang di selokan, 5 (3,4 %) di sawah dan 8 (5,4

%) di sembarang tempat.

3. Ekonomi

a. Penghasilan

Tabel 7.1
Frekwensi Distribusi Penghasilan di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Penghasilan n %
>Rp. 500.000 124 83.2
RP.200.000 - Rp. 300.000 11 7.4
Rp.300.000 - Rp.500.000 12 8.1
<Rp.200.000 2 1.3
Jumlah 149 100
Sumber : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 7.1 tentang frekuensi distribusi penghasilan di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan dengan

penghasilan paling tinggi yakni > Rp 500.000 sebanyak 124 KK

(83,2% ) dan penghasilan terendah yakni < Rp200.000 sebanyak 2 KK

( 1,3 % ).

b. Alokasi Dana Untuk Pemeliharaan Kesehatan

Tabel 7.2
Frekwensi Distribusi Alokasi Dana Untuk Pemeliharaan Kesehatan
di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Alokasi Dana Untuk pemeliharan n %


kesehatan
Ya 147 98.7

Tidak ada 2 1.3

47
Jumlah 149 100.0

Sumber : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 7.2 tentang frekuensi distribusi alokasi dana

untuk pemeliharaan kesehatan responden di Dusun Macinna Desa

Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149

KK (100%), didapatkan hasil terbanyak yakni 147 KK ( 98,7 % ) dan

hasil terendah yakni 2 KK ( 1,3 % ).

c. Sarana Ekonomi
Tabel 7.3
Frekwensi Distribusi Sarana Ekonomi di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Sarana Ekonomi n %
Tidak ada 149 100
Jumlah 149 100
Sumber : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 7.3 tentang frekuensi distribusi sarana ekonomi


responden di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan
Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), didapatkan hasil
dari 149 KK ( 100% ) mengemukakan bahwa tidak terdapat sarana
ekonomi di sekitar wilayahnya.
d. Industri di wilayah sekitar
Tabel 7.4

48
Frekuensi Distribusi Industri di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Industri di wilayah sekitar n %


Pertanian 149 100
Jumlah 149 100

Sumber : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 7.4 tentang frekuensi distribusi Industri Yang

ada di wilayah sekitar responden di Dusun Macinna Desa Je’ne

Madinging Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK

(100%), di dapatkan hasil dari 149 KK ( 100,0 ) mengemukakan

bahwa terdapat industry pertanian di sekitar wilayahnya.

4. Transportasi
1) Sarana Transportasi
Tabel 8.1
Frekwensi Distribusi Sarana Transportasi di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Sarana Transportasi n %
Bus 0 0
Angkutan Pedesaan atau Pete - Pete 149 100
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 8.1 tentang frekwensi distribusi Sarana

Transportasi responden di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%),

49
didapatkan hasil dari 149 KK ( 100% ) mengemukakan bahwa

terdapat angkutan pedesaan/pete-pete disekitar wilayahnya.

2) Keadaan Jalan
Tabel 8.2
Frekwensi Distribusi Keadaan Jalan di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Keadaan jalan n %
Dapat dilewati mobil sepanjang musim 149 100
Dapat ditempuh jalan kaki 0 0
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 8.2 tentang frekuensi distribusi keadaan jalan


responden di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan
Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), didapatkan hasil
dari 149 KK ( 100% ) mengemukakan bahwa keadaan jalan di
wilayahnya dapat di lewati mobil sepanjang musim.

3) Transportasi Ke Puskesmas
Tabel 8.3
Frekwensi Distribusi Transportasi Ke Puskesmas di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Transportasi ke puskesmas n %
Naik Motor 148 99.3

Dll 1 0.7

Total 149 100.0


Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 8.3 tentang frekwensi distribusi transportasi ke

puskesmas responden di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%),

50
didapatkan hasil dari 149 KK ( 100% ), di dapatkan hasil tertinggi

yakni naik motor sebanyak 148 ( 99,3 % ) dan hasil terendah sebanyak

1 responden (0,7 % ).

4) Keamanan Lingkunga
Tabel 8.4
Frekwensi Distribusi Keamanan Lingkungan di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Keamanan lingkungan n %
Ya 149 100
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 8.4 tentang frekwensi distribusi Keadaan Jalan

responden di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), didapatkan hasil

dari 149 KK ( 100,0 ) mengemukakan bahwa responden merasa aman

di lingkungannya.

5. Pelayanan kesehatan dan pelayanan social

a. Sumber Informasi Kesehatan

Tabel 9.1
Distribusi Frekuensi Sumber informasi kesehatan di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Sumber Informasi Kesehatan n %


penyuluhan puskesmas/posyandu 116 77.9
Televisi 17 11.4
Papan Pengumuman RW/Desa 12 8.1
Dll 4 2.7
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

51
Berdasarkan tabel 9.1 tentang distribusi frekwensi Sumber
informasi kesehatan responden di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging
Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), didapatkan
hasil sumber informasi kesehatan terbanyak melalui Pelayanan
puskesmas/posyandu yaitu 116 (77,9%) responden dan sumber informasi
kesehatan terendah yaitu dari sumber lain-lain sebanyak 4 (2,7%)
responden.

b. Tempat Pemeriksaan Kesehatan


Tabel 9.2
Distribusi Frekuensi Sumber informasi kesehatan di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Sumber Informasi Kesehatan n %


Puskesmas 141 96.6
Rumah Sakit 1 0.7
Dokter Praktek 6 4.0
Posyandu 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 9.2 tentang distribusi frekwensi tempat


pemeriksaan kesehatan responden di Dusun Maccinna Desa
Jene’madinging Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK
(100%), didapatkan hasil tempat pemeriksaan kesehatan responden

52
terbanyak yaitu Puskesmas sebanyak 141 (96.6%) Responden dan tempat
pemeriksaan kesehatan responden terendah yaitu di Rumah Sakit dan
Posyandu masing-masing sebanyak 1 (0.7%) responden.
c. Anggapan Masyarakat Tentang Petugas Kesehatan
Tabel 9.3
Distribusi Frekuensi Anggapan Masyarakat Tentang Petugas
Kesehatan di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Anggapan Masyarakat Tentang n %


Petugas Kesehatan
Baik 148 99.3
Kurang Baik 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 9.3 tentang distribusi frekwensi Anggapan


Masyarakat Tentang Petugas Kesehatan responden di Dusun Maccinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149
KK (100%), didapatkan hasil Anggapan Masyarakat Tentang Petugas
Kesehatan Baik sebanyak 148 (99,3%) Responden dan Anggapan
Masyarakat Tentang Petugas Kesehatan Kurang baik sebanyak 1 (0,7%)
responden.
d. Kunjungan Petugas Kesehatan
Tabel 9.4
Distribusi Frekuensi Kunjungan Petugas Kesehatan di Dusun
Maccinna Desa Jene’mandingin Kec Pattallsang Kab Gowa

Kunjungan Petugas Kesehatan n %


Ya, < 1 bulan Sekali 34 22.8
Ya, 1 bulan sekali 23 15.4
Ya jika dipanggil 32 21.5
Tidak Perna 60 40.3
Total 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 9.4 tentang distribusi frekwensi Kunjungan


Petugas Kesehatan responden di Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging

53
Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%),
didapatkan hasil kunjungan petugas kesehatan terbanyak yaitu tidak perna
di kunjungi sebanyak 60 (40,3%) responden dan kunjungan petugas
kesehatan terendah 1 bulan sekali sebanyak 23 (15,4%) responden.
e. Perna Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan
Tabel 9.5
Distribusi Frekuensi Perna Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan
di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pernah Mendapatkan Penyuluhan n %


Kesehatan
Ya 99 66.4
Ya, secara individu 2 1.3
Ya, jika dipanggil 48 32.2
Jumlah 149 100
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 9.5 tentang distribusi frekuensi Perna


Mendapatkan Penyuluhan Kesehatan di Dusun Maccinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 KK
(100%), didapatkan hasil responden Pernah mendapatkan penyuluhan
kesehatan sebanyak 99 (66,4%) Responden dan responden yang Perna
mendapatkan penyuluhan kesehatan jika di panggil sebanyak 48 (32,2%)
responden.
6. Komunikasi

a. Komunikasi yang digunakan

Tabel 10.1
Distribusi Frekuensi Komunikasi di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Komunikasi n %
Telepon 124 83.2
Koran//majalah 5 3.4
Papapn pengumuman dusun/desa 20 13.4

54
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 10.1 tentang distribusi frekuensi komunikasi di

Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 KK (100%), hasil yang didapatkan yang

terbanyak telfon sebanyak 124 KK (83,2%), dan terendah Koran/majalah

sebanyak 5 KK (3,4%).

7. Kesehatan Bayi dan balita

a. Status kesehatan Bayi dan Balita

1) Keluarga Yang Memiliki Anak Bayi/Balita

Tabel 11.1
Distribusi Keluarga Yang Memiliki Anak Bayi dan Balita di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Keluarga Yang Memiliki Anak Bayi


n %
dan Balita
tidak ada anak 112 75.2
anak ke-1 19 12.8
anak ke-2 11 7.4
anak ke-3 4 2.7
anak ke > 4 3 2
Jumlah 149 100

55
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.1 tentang distribusi keluarga tentang

anak bayi dan balita di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging

Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK,

hasil terbanyak yang didapatkan yaitu sebanyak 112 yang tidak

memiliki anak bayi/balita sebanyak 112 (75,2%) KK, dan hasil

terendah yaitu anak ke >4 sebanyak 3 (2,0%) KK.

2) Balita/bayi yang memiliki KSM

Tabel 11.2
Distribusi balita/bayi yang memiliki KSM di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Balita/Bayi yang memiliki KSM n %


tidak ada bayi/balita 111 74.5
Memiliki KSM 34 22.8
Tidak memiliki KSM 4 2.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.2 tentang distribusi Balita/Bayi yang

memiliki KSM di Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK,

56
hasil terbanyak yang di dapatkan yaitu Bayi/balita yang tidak

memiliki KSM sebanyak 34 (22,8%) responden, dan Bayi/balita

yang tidak memiliki KSM sebanyak 4 (2,7%) responden.

3) Pemberian ASI pada Bayi

Tabel 11.3
Distribusi Pemberian ASI pada Bayi/balita di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pemberian ASI pada Bayi/balita n %


tidak ada bayi/balita 111 74.5
Ya 31 20.8
Tidak 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.3 tentang Pemberian ASI pada

Bayi/balita di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil

terbanyak yang di dapatkan yaitu Bayi yang diberi ASI sebanyak

31 (20,8%) responden, dan Bayi yang tidak di beri ASI sebanyak

7 (4,7%) responden.

4) Berapa kali Bayi/Balita Makan dalam Sehari

Tabel 11.4
Distribusi Frekuensi makan bayi/balita dalam sehari balita Di
Dusun Maccinna Desa Jene’madinging Kec. Pattallasang
Kab. Gowa

Frekuensi makan bayi/balita


n %
dalam sehari
tidak ada bayi/balita 112 75.2
1 kali sehari 8 5.4
2 kali sehari 7 4.7

57
3 kali sehari 10 6.7
4 kali sehari 12 8.1
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.4 tentang frekuensi makan bayi/balita

dalam sehari di Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, hasil

terbanyak yang di dapatkan yaitu Bayi 4 kali sehari sebanyak 12

(8,1%) responden, dan frekuensi makan bayi/balita terendah yaitu

2 kali sehari sebanyak 7 (4,7%) responden.

5) Jenis Makanan Bayi/Balita


Tabel 11.5
Distribusi Frekuensi makan bayi/balita dalam sehari balita di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Jenis Makanan Bayi/Balita n %


tidak ada bayi/balita 110 73.8
makanan pokok saja 11 7.4
sumber gizi lengkap 9 6
makanan pokok+protein+sayur/buah 16 10.7
Makanan Pokok+protein hewani/nabati 3 2
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.5 tentang Jenis Makanan Bayi/Balita di

Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

58
Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, dari hasil yang di

dapatakan Jenis Makanan Bayi/Balita terbanyak yaitu makanan

pokok+protein+sayur/buah yang sebanyak 12 (8,1%) responden,

dan Jenis Makanan Bayi/Balita terendah yaitu Makanan

Pokok+protein hewani/nabati sebanyak 2 (2,0%) responden.

6) Makanan Tambahan Bayi


Tabel 11.6
Distribusi Makanan Tambahan Bayi balita di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Makanan Tambahan Bayi n %


tidak ada bayi/balita 111 74.5
Ya 31 20.8
Tidak 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 11.6 tentang makanan tambahan bayi di

Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di dapatkan hasil bayi yang

diberikan makanan tambahan sebanyak 31 (20,8%) responden, dan

59
bayi yang tidak di beri makanan tambahan sebanyak 7 (4,7%)

responden.

7) Pantangan Makanan Bayi/balita

Tabel 11.7
Distribusi Makanan Tambahan Bayi balita di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pantangan Makanan Bayi/balita n %


tidak ada bayi/balita 111 74.5
ada pantangan makanan 11 7.4
tidak ada pantangan makanan 27 18.1
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.7 tentang pantangan makanan bayi/balita

di Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di dapatkan hasil bayi yang

ada pantangan makanan sebanyak 11 (7,4%) responden, dan bayi

yang tidak ada pantangan makanan sebanyak 27 (18,1%)

responden.

8) Pengelolahan Bahan Makanan Bayi/Balita

Tabel 11.8
Distribusi Makanan Tambahan Bayi balita di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pengelolahan Bahan
n %
Makanan Bayi/Balita
Tidak ada bayi/balita 111 74.5
Membeli 3 2
Masak sendiri 30 20.1
Makanan siap saji 2 1.3
Dll 3 2

60
Jumlah 149 100

Berdasarkan Tabel 11.8 tentang pengelolahan bahan makanan

bayi/balita di Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di dapatkan

hasil pengelolahan bahan makanan bayi/balita terbanyak yaitu

dengan masak sendiri sebanyak 30 (20,1) responden dan

pengelolahan bahan makanan bayi/balita terendah yaitu makanan

siap saji sebanyak 2 (1,3%) responden.

9) Pemberian Vit. A setiap 6 bulan sekali

Tabel 11. 9
Distribusi Pemberian Vit.A setiap 6 bulan Sekali di Dusun Macinna
Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pemberian Vit.A setiap 6 bulan Sekali n %


Tidak ada bayi 111 74,5
Ya 31 20,8
Tidak 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.9 tentang Pemberian Vit.A setiap 6 bulan

Sekali di Dusun Maccinna Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di dapatkan

61
hasil Bayi/Balita yang diberi Vit, A setiap 6 bulan sekali sebanyak

31 (20,8%) responden dan Bayi/Balita yang tidak diberi Vit, A

setiap 6 bulan sekali sebanyak 31 (20,8%) responden.

10) Penyakit yang sering diderita oleh Bayi/Balita

Tabel 11.10
Distribusi Penyakit yang sering diderita oleh bayi/Balita Sekali di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Penyakit yang sering diderita oleh


n %
bayi/Balita
Tidak ada bayi/balita 111 74,5
Batuk-batuk 13 8,7
Bisul 1 0,7
Demam 13 8,7
Diare 0 0
Penyakit kulit 10 6,7
Kejang demam 1 0,7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

62
Berdasarkan Tabel 11.10 tentang Penyakit yang sering diderita

oleh bayi/Balita di Dusun Maccinna Desa Je’ne Madinging

Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di

dapatkan hasil Penyakit yang sering diderita oleh bayi/balita

terbanyak yaitu batuk dan demam masing-masing sebanyak 13

(8,7%) responden dan Penyakit yang sering diderita oleh

bayi/balita terendah yaitu kejang sebanyak 1 (0,7%) responden.

11) Apakah Bayi/Balita ditimbang setiap Bulan

Tabel 11.11
Distribusi Bayi ditimbang setiap Bulan Di Dusun Maccinna
Desa Jene’madinging Kec. Pattallasang Kab. Gowa

Bayi ditimbang setiap Bulan n %


Tidak ada bayi/balita 111 74,5
Ya 34 22,8
Tidak 4 2,7

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 11.11 tentang bayi ditimbang setiap bulan

di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di dapatkan hasil bayi

63
ditimbang setiap bulan sebanyak 34 (22,8%) responden dan bayi

yang tidak ditimbang setiap bulan sebanyak 4 (2,7%) responden.

b. 1). Imunisasi dasar pada bayi / balita

Tabel 12.1
Imunisasi Dasar Pada Bayi / Balita di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Imunisasi dasar pada bayi / balita n %


Tidak ada bayi/balita 111 74.5
Ya 36 24.2
Tidak 2 1.3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 12.1 tentang imunisasi dasar pada bayi di

Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattalasang

Kabupaten Gowa dari 149 (100%) KK, di dapatkan hasil yang

melakukan imunisasi pada bayi / balita sebanyak 36 (24,2 %)

responden dan yang tidak melakukan imunisasi ebanyak 2 (1,3 %)

responden.

8. Masalah anak dan remaja ( 6 – 12 )

a. Kesehatan Anak

1.) Apakah anak saudara memiliki kesulitan makan

Tabel 13.1
Distribusi Frekuensi kesehatan Anak tentang kesulitan makan di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kesulitan makan anak n %


Tidak memiliki anak 94 63.1

64
Ya 25 16.8
Tidak 30 20.1
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 13.1 tentang frekuensi kesulitan makan anak

kecamatan Pattallassang, kabupaten Gowa, Desa Je’ne Madinging,

Dusun Macinna dengan jumlah KK 149 dan persentase hasil yang

di dapatkan sebanyak 25 (16,8 %) KK dengan jawaban Ya, 30

(20,1%) KK dengan jawaban tidak dan 94 (63,1%) yang tidak

memiliki anak.

2.) Jadwal kegiatan sehari – hari pada anak

Tabel 13.2
Distribusi Frekuensi kegiatan sehari – hari pada anak di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kegiatan sehari – hari pada anak n %


Tidak memiliki anak 94 63.1
Ya 39 26.1
Tidak 16 10.8

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 13.2 tentang frekuensi kegiatan sehari –

hari pada anak Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, desa

65
Je’ne Madinging Dusun Macinna dengan jumlah KK 149 dan

persentase hasil yang di dapatkan sebanyak 39 (26,1 %) KK

dengan jawaban Ya, 16 (10,8 %) KK dengan jawaban tidak dan 94

(63,1%) yang tidak memiliki anak.

b. Kesehatan remaja

1.) Masalah remaja

Tabel 14.1
Distribusi Frekuensi Msalah Remaja di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Masalah Remaja n %
Tidak ada remaja 92 61.7
Tidak ada masalah 26 17.4
Kesulitan belajar 11 7.4
Kurang bisa bergaul 1 0.7
Begadang 16 10.7
Kurang percaya diri 3 2

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 14.1 tentang frekuensi masalah remaja

Kecamtaan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Desa Je’ne

Madinging, Dusun Macinna dengan persentase hasil yang di

dapatkan sebanyak 16 (10,7 %) responden dengan masalah

terbanyak yaitu begadang, 3 (2,0 %) responden masalah terdendah

yaitu kurang percaya diri dan 92 ( 61,7 %) tidak ada remaja dari

149 KK.

66
2.) Mekanisme koping

Tabel 14.2
Distribusi Frekuensi mekanisme koping di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Mekanisme Koping n %
Tidak ada remaja 92 61.7
Bercerita pada teman 13 8.7
Bercereita pada orang tua 40 26.8
Bercerita pada saudara 1 0.7
Marah atau mengamuk 0 0
Mengurung diri 3 2.0
Lari dari rumah 0 0
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 14.2 tentang frekuensi mekanisme

koping Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa Desa Je’ne

Madinging, Dusun Macinna dengan persentase hasil yang di

dapatkan 40 (26,8 %) responden dengan mekanisme koping

terbanyak yaitu bercerita pada orang tua, 1 (0,7 %) responden

dengan mekanisme koping bercerita pada saudara dan 92 (61,7%)

tidak memiliki remaja dari 149 KK

3.) Kebiasaan / kegiatan remaja pada waktu luang

Tabel 14.3
Distribusi Frekuensi Kebiasaan / Kegiatan pada waktu luang di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kebiasaan / kegiatan remaja pada waktu luang n %

67
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 14.3 tentang frekuensi kebiasaan atau

kegiatan remaja pada waktu luang Kecamatan Pattallassang,

Kabupaten Gowa, Desa Je’ne Madinging Dusun Macinna dengan

persentase hasil yang di dapatkan sebanyak 31 (20,8 %) responden

dengan kegiatan terbanyak pada waktru luang yaitu membantu

orang tua, 1 (0,7 %) responden dengan kegiatan karang taruna dan

92 ( 61,7 %) tidak ada remaja dari 149 KK.

9. Masalah materna dan KB

a. Kesehatan Ibu Hamil

1). Apakah dalam keluarga ada ibu hamil.

Tabel 15.1
Distribusi Frekuensi keluarga ibu hamil di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Keluarga ibu hamil n %


Tidak ada 142 95.3

68
Ya. Usia < 17 tahun 3 2
25 – 35 tahun 4 2.7
> 35 tahun 0 0

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.1 tentang frekuensi keluarga ibu

hamil Kecamatan Pattallassang, Kabuapaten Gowa Desa Je’ne

Madinging Dusun Macinna dengan persentase hasil yang di

dapatkan sebanyak 4 (2.7 %) responden yang hamil di usia 25 - 35

tahun dan 3 ( 2,0 %) responden yang hamil pada usia < 17 tahun.

2). Kehamilan ke berapa

Tabel 15.2
Distribusi Frekuensi keluarga ibu hamil di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kehamian ke n %
Tidak hamil 142 95.3
1 3 2
2 2 1.3
>3 2 1.3

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.2 tentang frekuensi urutan kehamilan

di Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa Desa Je’ne

Madinging, Dusun Macinna dengan persentase hasil yang di

69
dapatkan sebanyak 3 (2.0 %) responden dengan kehamilan ke 1

dan 2 ( 1,3 %) responden dengan urutan kehamilan ke 2 dan >

3). Jarak Kehamilan

Tabel 15.3
Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Jarak kehamilan n %
Tidak hamil 142 95.3
< 3 tahun 3 2
> 3 atahun 4 2.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.3 frekuensi jarak kehamilan di

Kabupaten Gowa Kecamatan Pattallassang Desa Je’ne Madinging,

Dusun Macinna dengan persentase hasil yang di dapatkan

sebanyak 4 (2,7 %) responden dengan jarak kehamilan > 3 tahun

dan 3 ( 2,0 %) responden dengan jarak kehamilan < 3 tahun.

4). Umur kehamilan

Tabel 15.4

70
Distribusi Frekuensi Umur Kehamilan di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Umur kehamilan n %
Tidak hamil 142 95.3
1 – 3 bulan 1 0.7
4 – 6 bulan 2 1.3
7- 9 bulan 4 2.7

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.4 frekuensi umur kehamilan di kec.

Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun Maccinna

dengan persentase hasil yang di dapatkan yang terbanyak 4 (2,7

%) responden dengan umur kehamilan 7 smapai 9 bulan, dan yang

terendah 1 ( 2,0 %) responden dengan umur kehamilan 1 sampai 3

bulan.

5). Imunisasi TT pada ibu hamil

Tabel 15.5
Distribusi Frekuensi Imunisasi TT pada ibu hamil di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa
Imunisasi TT pada ibu hamil n %
Tidak hamil 142 95.3
Ya 6 4.0
Tidak 1 0.7

Jumlah 149 100


Sumber: Data Primer, 2020

71
Berdasarkan tabel 15.5 frekuensi im unisasi TT pada ibu

hamil kec. Pattallassang, kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun

Maccinna dengan persentase hasil yang di dapatkan yang

terbanyak adalah 6 ( 4,0 % ) ndengan jawaban Ya dan 1 (0,7 %)

responden dengan jawaban tidak

6). Penyakit yang menyertai kehamilan

Tabel 15.6
Distribusi Frekuensi penyakit yang menyertai kehamilan di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Penyakit yang menyertai kehamilan n %


Tidak ada 147 98.6
Ya 1 0.7
Tidak 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.6 frekuensi penyakit yang menyertai

kehamilan, kec. Pattallassang kab. Gowa desa Je’ne Madinging

Dusun maccinna dengan persentase hasil ya sebanyak 1 ( 0,7 % )

dan tidak sebanyak 1 (0,7 %) responden.

7). Tambahan zat besi pada ibu hamil

Tabel 15.7
Distribusi Frekuensi Tambahan zat besi pada ibu hamil di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Tambahan zat besi pada ibu hamil n %


Tidak hamil 142 95.3

72
Ya 6 4.0
Tidak 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.7 frekuensi tambahan zat besi pada

ibu hamil kecamatan Pattallassang kabupaten Gowa Desa Je’ne

Madinging Dusun Maccinna dengan persentase hasil yang di

dapatkan yang terbanyak adalah 6 ( 4,0 % ) ndengan jawaban Ya

dan 1 (0,7 %) responden dengan jawaban tidak.

8). Pemeriksaan kehamilan

Tabel 15.8
Distribusi Frekuensi pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pemeriksaan Kehamilan n %
Tidak hamil 142 95.3
Ya 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.8 frekuensi pemeriksaan kehamilan

kec. Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun

Maccinna dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu jawab

ya sebanyak 7 ( 4,7 % ).

9). Pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan

Tabel 15.9

73
Distribusi Frekuensi pendidikan kesehatan ynng berkaitan dengan
kehamilan di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Pendidikan kesehatan berkaitan dengan kehamilan n %


Tidak hamil 142 95.3
Perawatan payudara 3 2.0
Gizi ibu hami 3 2.0
Senam hamil 0 0
ASI 0 0
Persiapan persalinan 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 15.9 frekuensi pendidikan kesehatan yang

berkaitan dengan kehamilan kec. Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne

Madinging Dusun Maccinna dengan persentase hasil yang di

dapatkan yaitu yang mendapatkan pendidikan perawatan payu darah 3

(2,0%) dan gizi ibu hamil sebanyak 3 ( 2,0%) adapula yang

mendapatakan pendidikan persiapan persalinan sebanyak jawab ya

sebanyak 1 ( 0,7 % ).

b. Kesehatan ibu menyusui

1). Ibu Menyusui

Tabel 16.1
Distribusi Frekuensi ibu menyusui di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Ibu Menyusui n %
Tidak ada bayi 111 74.5
Ya 31 20.8
Tidak 7 4.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

74
Berdasarkan tabel 16.1 frekuensi ibu menyusui kec.

Pattallassang, kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun Maccinna

dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu 31 (20,8%) responden

yang menyusui dan 7 (4,7%) yang tidak menyusui.

2). Membersihkan Puting Susu

Tabel 16.2
Distribusi Frekuensi Membersihkan puting susu di Dusun
Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Membersihkan puting susu n %


Tidak ada bayi 111 74.5
Ya 30 21.0
Tidak 8 4.5
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 16.2 frekuensi ibu menyusui dengan

membersihkan puting susu kec. Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne

Madinging Dusun Macinna, dengan persentase hasil yang di

dapatkan yaitu 30 (21,0%) yang membersihkan puting susu dan 8

(4,5%) yang tidak membersihkan puting susu.

3). Pendidkian kesehatan balita dengan ibu menyusui

Tabel 16.3

75
Distribusi frekuensi pendidikan kesehatan balita dengan ibu
menyusui di Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging
Kecamatan Pattallasang Kabupaten Gowa

Pendidikan kesehatan balita dan ibu menyusui n %


Tidak ada bayi 111 74.5
Ya 37 24.8
Tidak 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 16.3 frekuensi pendidikan kesehatan balita

dengan ibu hamil kec. Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne Madinging

Dusun Maccinna dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu yang

mendapatkan pendidikan kesehatan balita dengan ibu hamil sebanyak

37 (24,8%) dan yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan balita

dengan ibu hamil sebanyak 1 ( 0,7% ) responden.

4). Pendidikan kesehatan pada ibu menyusui

Tabel 16.4
Distribusi Frekuensi pendidikan kesehatan pada ibu menyesui di
Dusun Macinna Desa Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Pendidikan kesehatan pada ibu menyusui n %


Tidak ada bayi 111 74.5
Makanan butek 8 5.4
ASI 25 16.8
Senam Nifas 4 2.7
Makanan bayi 1 0.6
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 16.4 frekuensi pendidikan kesehatan pada ibu

menyusui kec. Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun

Maccinna dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu yang

76
mendapatkan pendidikan ASI 25 (16,8%) dan 1 (0,6%) responden yang

mendapatkan pendidikan tentang makanan bayi.

c. Keluarga Berencana
1). PUS menjadi akseptor KB
Tabel 17.1
Distribusi frekuensi PUS menjadi akseptor di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

PUS menjadi akseptor KB n %


Tidak ada 1 0.7
Ya 38 25.5
Tidak 9 6.0
Pernah tapi saat ini tidak lagi 101 64.8
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 17.1 frekuensi PUS menjadi akseptor KB kec.

Pattallassang, kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun Maccinna

dengan persentase hasil yang di dapatkan yaitu pernah tapi saat ini

tidak lagi sebanyak 101 (64,8%) responden dan 1 (0,7 %) responden

yang mendapatkan pendidikan tentang makanan bayi.

2). Informasi KB

77
Tabel 17.2
Distribusi Frekuensi Informasi KB di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

PUS menjadi akseptor KB n %


Tidak ada 98 65.8
Petugas Kesehatan 46 30.9
Toma/Toga 1 0.7
Media TV 2 1.3
Dll 2 1.3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 17.2 frekuensi informasi KB kec.

Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun Maccinna

dengan persentase hasil yang di dapatkan 46 (30,9%) mengatakan

informasi KB di dapatkan dari petugas kesehatan dan 1 (0,7%) orang

mengatakan mendapatkan informasi dari Toga.

10. Masalah Penyakit Dalam 1 Tahun Terakhir Yang Diderita Keluarga

a. Daftar penyakit

1). Apakah di dalam keluarga saat ini ada yang menderita sakit

Tabel 18.1
Distribusi Frekuensi daftar penyakit di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Daftar penyakit n %
Tidak ada penyakit 114 8.5
hipertensi 14 9.4
pneumonia 3 2.0
Hipotensi 2 1.3
Sakit gigi 3 2.0
DM 2 1.3
Gastritis 4 2.7

78
Asam Urat 6 4.0
Asma 1 0.7
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 18.1 frekuensi daftar penyakit kec.

Pattallassang kab. Gowa Desa Je’ne Madinging Dusun Maccinna

dengan persentase hasil yang di dapatkan penyakit tertinggi adalah

hipertensi dengan 46 (30,9%).

11. Masalah Lansia

a. Jika dalam keluarga ada lansia

1). Usia lansia

Tabel 19.1
Distribusi Frekuensi usus lansia di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Usia lansia n %
Tidak ada lansia 124 83,2
55 - 59 tahun 6 4.0
60 - 69 tahun 14 9,4
>70 tahun 5 3,4
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

79
Berdasarkan tabel 1 frekuensi distribusi usia lansia Kec. Pattalassang

Kab Gowa, Desa jene”madingin dusun maccinna, dengan persentase hasil

yang didapatkan usia lansia 55 sampai 59 tahun sebanyak 6 ( 4,0 %), 60

sampai 69 tahun sebanyak 14 ( 9,4 %) dan > 70 tahun sebanyak 5( 3,4% ).

2) lansia berobat

Tabel 19.2
Distribusi lansia Berobat di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Lansia Berobat n %
Tidak ada lansia 124 83,2
Puskesmas 21 14,1
Klinik / Dokter Praktek 2 1,3
Diatasi sendiri 2 1,3
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

80
Berdasarkan tabel 19.2 frekuensi distribusi lansia berobat Kec.

Pattalassang Kab Gowa Desa Je’ne Madingin Dusun Maccinna,

dengan persentase hasil yang didapatkan bahwa, lansia berobat ke

puskesmas sebanyak 21 ( 14,1% ), lansia berobat ke klinik / dokter

Praktek sebanyak 2 ( 1,3 % ) dan lansia yang mengatasi sendiri

sebanyak 2 ( 1,3 % ).

3) Frekuensi berobat

Tabel 19. 3
Distribusi Frekuensi lansia Berobat di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Frekuensi Lansia Berobat n %


Tidak ada lansia 124 83,2
1 kali 1 7
2 kali 2 1,3
Jika sakit saja 22 14, 8
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 19.3 frekuensi lansia berobat Kec.


Pattalassang Kab Gowa, Desa jene”madingin dusun maccinna, dengan
persentase hasil yang didapatkan bahwa, lansia yang berobat 1 kali
setahun sebanyak 1 ( 7 % ), lansia berobat 2 kali sebanyak 2 ( 1,3 )
dan lansia yang berobat jika sakit saja sebanyak 22 ( 14,8 % ).

81
4) Kegiatan Lansia

Tabel 19.4
Distribusi Frekuensi Kegiatan lansia di Dusun Macinna Desa Je’ne
Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Kegiatan Lansia n %
Tidak ada lansia 124 83,2
Memelihara hewan 7 4,7
Olahraga 2 1,3
Berkebun 14 9,4
Nonton tv 2 1,3
Jumlah 149 100

Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 19.4 frekuensi kegiatan lansia Kec.


Pattalassang Kab Gowa, Desa Je’ne Madingin Dusun Maccinna, dengan
persentase hasil yang didapatkan bahwa, kegiatan lansia memelihara
hewan sebanyak 7 ( 4,7 % ), olahraga 2 ( 1,3 % ), berkebun 14 ( 9,4 % )
dan nonton tv sebanyak 2 ( 1,3 % ).

5) Bentuk bantuan

Tabel 19.5
Distribusi Frekuensi Bentuk Bantuan Lansia di Dusun Macinna Desa
Je’ne Madinging Kecamatan Pattallasang
Kabupaten Gowa

Bentuk Bantuan Lansia n %


Tidak ada lansia 124 83,2
Penyuluhan kesehatan 7 4,7
Pelayanan kesehatan 18 12,1
Jumlah 149 100
Sumber: Data Primer, 2020

82
Berdasarkan tabel 19.5 frekuensi distribusi lansia berobat
Kec. Pattalassang Kab Gowa Desa Je’ne Madingin Dusun Maccinna,
dengan persentase hasil yang didapatkan bahwa, bentuk bantuan
lansia dalam bentuk penyuluhan kesehatan sebanyak 7 ( 4,7 % ) dan
bentuk bantuan pelayanan kesehatan sebanyak 18 ( 12,1 % ).

83
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Kesehatan yang tersedia, sistem komunikasi dan ekonomi. Pengkajian

dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara serta observasi

langsung berdasarkan format pengkajian.

1. Analisis Swot

a. Strength / kekuatan

1) Adanya dasar pengetahuan tentang pengkajian komunitas oleh

mahasiswa yang diperoleh dari bangku perkuliahan.

2) Adanya dukungan dari pihak akademik khususnya pembimbing

institusi, tersediannya format pengkajian komunitas dan

keluarga yang baku.

3) Mahasiswa telah memiliki pengalaman praktek pengkajian

komunitas, yaitu pada saat kuliah dan KKN Sarjana

Keperawatan.

4) Jumlah mahasiswa sebanyak 11 orang sehingga memungkinkan

untuk melakukan pembagian lokasi pengkajian.

5) Semngat dari mahasiswa itu sendiri untuk melakukan

pengkajian komunitas

6) Dukungan dari pemerintah Desa dan Kecamatan, serta

Puskesmas Pacellekang.

7) Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat

84
b. Weakness / kelemahan

1) Pada saat pendataan ada beberapa penduduk yang tidak berada

di tempat.

2) Perbedaan komunikasi, ada beberapa masyarakat yang tidak

mampu menggunakan bahasa Indonesia sehingga perbedaan

bahasa dalam pengkajian menjadi masalah.

c. Opportunity / kesempatan

1) Kebutuhan masyarakat akan petugas kesehatan dan pelayanan

kesehatan

2) Keinginan masyarakat untuk hidup sehat atau berperilaku hidup

sehat .

d. Threat / ancaman

1) Jawaban hasil pendataan yang mungkin tidak sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya karena bersifat subjektif

2) keakuratan data yang diragukan karena pada saat pengkajian

sambutan beberapa rumah kurang baik.

B. Masalah kesehatan

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan di Dusun Macinna Desa

Jene’madinging Kecamatan Pattalasang Kabupaten Gowa ditemukan

beberapa masalah kesehatan, seperti:

1. Ketidakefektikan penatalaksanaan Pengelolahan sampah di Dusun

Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

85
2. Kurang pemanfaatan lahan atau pekarangan rumah warga di Dusun

Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

3. Tingginya presentase penyakit hipertensi di Dusun Macinna Desa

Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

4. Tingginya presentase begadang akibat Gadget pada remaja di Dusun

Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

5. Tingginya presentase nyamuk di Dusun Macinna Desa Jene’madinging

Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

C. Perencanaan

Berikut gambaran analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor

pendukung dan penghambat perencanaan keperawatan komunitas.

1. Strength/Kekuatan

a. Adanya dukungan dari pemerintah Desa dan Kecamatan Pattalasang

b. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, agama, dan pemuda

c. Kerja sama yang baik antara teman kelompok, pembagian tugas

yang jelas, serta setiap kegiatan yang akan dilakukan ditunjuk

penanggung jawab/kepenitiaan

2. Weakness/Kelemahan

a. Dalam menyusun perencanaan beberapa warga/keluarga kurang

berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

86
b. Kurang disiplinnya masyarakat, mahasiswa, dan pihak yang terkait

sehingga waktu pelaksanaan kegiatan kadang tidak sesuai dengan

jadwal yang disepakati.

3. Opportunity/Kesempatan

Setiap rencana kegiatan yang akan di lakukan selalu mendapat

dukungan dari kepala lingkungan, tokoh masyarakat, dan pihak

puskesmas.

4. Threath/Ancaman

Peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan nantinya akan

berkurang berhubungan dengan kesibukan masyarakat yang sebagian

besar bekerja pada pagi sampai sore.

D. Implementasi

Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan dan sebelum

melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan harus melalui koordinasi

dengan kepanitiaan yang ada agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan

dengan baik. Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan

keperawatan yang telah disusun. Dalam rangka mencapai tujuan asuhan

keperawatan komunitas yaitu memandirikan masyarakat, mahasiswa selalu

berusaha melibatkan seluruh komponen; pemerintah setempat, dan

masyarakat lingkungan pada setiap implementasi keperawatan komunitas

keluarga. Implementasi keperawatan berlangsung selama ±4 minggu, yaitu

sejak minggu ke III sampai minggu ke VI praktik komunitas.

87
Berikut gambaran analisis SWOT untuk melihat secara nyata faktor

pendukung dan penghambat implementasi.

1. Ketidakefektikan penatalaksanaan Pengelolahan sampah di Dusun

Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

a. Strength/Kekuatan

1) Kekuatan dari implementasi adalah persiapan yang matang

sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana

dengan baik.

2) Setiap kegiatan terdapat penanggung jawab dari pihak

mahasiswa

b. Weakness/Kelemahan

Hambatan dalam mengumpulkan masyarakat untuk penyuluhan

karena kesibukan bekerja dan lain-lain

c. Opportunity/Kesempatan

1) Adanya dukungan positif dari pihak pemerintah setempat

2) Tersedia fasilitas yang mendukung perencanaan kegiatan seperti

sound sistem, LCD dll.

d. Threath/Ancaman

Pola hidup masyarakat yang sulit diubah karena merupakan

kebiasaan

88
2. Kurang pemanfaatan lahan atau pekarangan rumah warga di Dusun

Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

a. Strength/Kekuatan

1) Adanya kerjasama yang baik antara teman kelompok

2) Perna dilakukan sosialisasi TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

oleh mahasiwa KKN sebelumnya 1 tahun yang lalu.

b. Weakness/Kelemahan

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga).

c. Opportunity/Kesempatan

1) Adanya bibit tanaman obat pada TOGA sebelumnya

2) Adanya bibit tanaman obat pada masyarakat sekitar.

d. Threath/Ancaman

Ada beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa hal ini

bukan masalah.

3. Tingginya presentase penyakit hipertensi di Dusun Macinna Desa

Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

a. Strength/Kekuatan

Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan

pihak puskesmas

89
b. Weakness/Kelemahan

1) Anggapan masyarakat tentang lansia yang hipertensi bahwa

masalah kesehatannya adalah karena proses penuan.

2) Tidak semua masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan

senam hipertensi dan tobelo khususnya yang hipertensi.

c. Opportunity/Kesempatan

Kesepakatan masyarakat untuk menggunakan lapangan sebagai

tempat pelaksanaan senam.

d. Threath/Ancaman

1) Tidak semua warga dapat terlibat dalam kegiatan, hal ini

dikarenakan kesibukan masyarakat.

2) Jumlah masyarakat yang hipertensi cukup besar

4. Tingginya presentase begadang akibat Gadget pada remaja di Dusun

Macinna Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

a. Strength/Kekuatan

1) Pembuatan SAP dampak negative gadget pada remaja sebelum

kegiatan penyuluhan

2) Adanya kerjasama yang baik antara teman kelompok

3) Adanya kesiapan yang matang sehingga kegiatan yang telah

dilaksankan dapat terlaksanan dengan baik.

90
b. Weakness/Kelemahan

Peserta kebanyakan anak-anak dibandingkan dengan anak

remaja

c. Opportunity/Kesempatan

1) Sejalan dengan beberapa kegiatan puskesmas.

2) Adanya dukungan positif dari pihak pemerintah setempat

d. Threath/Ancaman

1) Kurangnya control orang tua terhadap pengawasan kecanduan

gadget pada remaja

2) Anggapan masyarakat bahwa hal ini bukan masalah.

5. Tingginya presentase nyamuk di Dusun Macinna Desa Jene’madinging

Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

a. Strength/Kekuatan

1) Kerjasama yang baik antara teman kelompok, kader dan

masyarakat

2) Kekuatan dari implementasi adalah persiapan yang matang

sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana

dengan baik.

b. Weakness/Kelemahan

Kurangnya kesadaran bagi masyarakat mengenai pentingnya

membersihkan bak penampungan air.

c. Opportunity/Kesempatan

1) Sejalan dengan beberapa kegiatan puskesmas

91
2) Adanya fasilitas obat anti nyamuk abate

d. Threath/Ancaman

1) Kurangnya motivasi keluarga/ibu untuk membersihkan bak

penampung secara teratur

2) Pola hidup masyarakat yang sulit diubah karena merupakan

kebiasaan.

3) Jumlah nyamuk yang cukup besar

E. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

Dalam perencanaan kegiatan telah diorganisir dengan baik

mencakup penunjukan penanggung jawab/ kepanitiaan, job description,

dengan harapan kegiatan tersebut dalam berlangsung dengan baik.

2. Evaluasi proses

Pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung dengan baik, karena semua

anggota kelompok dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang

dilakukan.

3. Evaluasi hasil

Kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana, yaitu penyuluhan-

penyuluhan pengelolahan sampah, percontohan penananman tanaman

obat keluarga (TOGA), Senam tobelo dan senam hipertensi, penyuluhan

tentang dampak negative kecanduan gadget pada remaja, rumah bebas

jentik.

92
Kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana yaitu :

a. Rumah Bebas Jentik dilakukan selama 4 hari 10 Februari 2020 – 13

Februari 2020 di Dusun Macinna, Desa Jene’madinging Kecamatan

Pattalassang Kabupaten Gowa.

b. Percontohan penanaman tanaman obat Keluarga (TOGA) pada hari

Selasa tanggal 12 februari 2020 di Dusun Macinna, Desa

Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

c. Penyuluhan tentang dampak negative kecanduan Gadget pada anak

dan remaja pada hari Jum’at tanggal 21 februari 2020 di Dusun

Macinna, Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten

Gowa.

d. Senam Tobelo dan senam hipertensi pada hari Jum’at tanggal 28

Februari 2020 dilapangan Dusun Macinna, Desa Jene’madinging

Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

e. Penyuluhan pengelolahan sampah pada hari Selasa tanggal 03 Maret

2020 di depan rumah Bapak Desa Jene’madinging Dusun Macinna,

Desa Jene’madinging Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa,

93
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan keperawatan komunitas sebagai salah satu penerapan dari praktik

keperawatan dan praktik kesehatan, komunitas bertujuan untuk mengubah

pola hidup masyarakat dari pola hidup yang tidak sehat menjadi pola hidup

yang sesuai dengan syarat kesehatan serta meningkatkan dan memelihara

kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan

menyeluruh melalui kerja sama dan peran serta masyarakat.

Praktek lapangan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan oleh

mahasiswa program pendidikan Ners STIK Makassar angkatan VIII B di

dusun Macinna Kec. Pattalassang Kab Gowa menggunakan peran serta

masyarakat melalui strategi keluarga binaan. Keluarga yang dibina, dipilih

yang berisiko tinggi dan rawan dalam kesehatan. Pemilihan dilakukan

berdasarkan hasil pendataan dan observasi langsung.

Dalam kegiatan ini mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat

melakukan pengkajian menetapkan masalah, menentukan prioritas, membuat

perencanaan, melaksanakan kegiatan dan evaluasi. Adapun masalah

kesehatan yang ditemukan meliputi: Ketidakefektikan penatalaksanaan

Pengelolahan sampah, Kurang pemanfaatan lahan atau pekarangan rumah

warga, Tingginya presentase penyakit hipertensi, Tingginya presentase

begadang akibat Gadget pada remaja, Tingginya presentase nyamuk.

94
Serangkaian kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat untuk

mengatasi masalah tersebut antara lain, penyuluhan pengelolahan sampah,

penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), senam tobelo dan senam

hipertensi, penyuluhan dampak negatif kecanduan gadget pada remaja, dan

rumah bebas jentik. Bebagai hasil yang dicapai dari berbagai kegiatan-

kegiatan tersebut diantaranya meningkatnya pengetahuan masyarakat

mengenai pengelolahan sampah dan dampak negatif kecanduan gadget pada

remaja, terlaksananya senam hipertensi dan tobelo, terlaksananya penanaman

tanaman obat keluarga, terlaksananya rumah bebas jentik.

Keberhasilan merupakan indikator peningkatan peran serta masyarakat,

tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat serta yang

terpenting dukungan penuh dari masyarakat Dusun Macinna Desa

Jene’madingin Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa.

B. Saran

Setelah terlaksananya kegiatan praktek keperawatan komunitas, maka

kami dapat menyimpulkan saran-saran sebagai berikut :

1. Kerja sama yang baik dari pihak pendidikan dengan aparat pemerintah,

Puskesmas dan Dinas Kesehatan di lahan praktek perlu ditingkatkan.

2. Kerja sama dengan pendidikan dan Puskesmas di lahan praktek sehingga

apa yang telah dilakukan dapat ditindak lanjuti oleh pihak yang

berkepentingan.

95
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. A. (2019). Buku Ajar Konsep-Konsep Dasar Dalam Keperawatan


Komunitas . Yogyakarta: CV Budi Utama .

Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas . Takalar: As


Salam.

96

Anda mungkin juga menyukai