Pangeran Antasari telah dilahirkan yakni pada 1797 di Kayu Tangi, termasuk
Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan, dan wafat pada tanggal 11 Oktober
1862 di wilayah Bayan Begok.
Pangeran Antasari telah lahir pada 1797 di kota Kayu Tangi, Kalimantan Selatan,
termasuk Kesultanan Banjar, dan wafat pada tanggal 11 Oktober 1862 di Bayan
Begok, Kabupaten Barito, termasuk Kalimantan Tengah. Dia adalah seorang
putra Pangeran Mas’ud bin Pangeran Amir dengan ibunya Khadijah.
Setelah menikah dengan seorang Ratu Antasari, ia telah diberkati dengan 8 putri
dan 3 putra. Pangeran Antasari juga dikenal sebagai seorang pemimpin dalam
beberapa suku, yaitu Murung, Bakumpai, Ngaju, Kutai, Siang dan suku-suku lain
di sebuah wilayah pedalaman.
Pangeran Antasari jasa besar membawanya pada tahun 1968 gelar pahlawan
nasional. Untuk mengenang dalam sebuah kebaikannya, Pangeran Antasari
telah dijuluki tempat ia telah dilahirkan dan berperang sebagai Bumi Antasari.
Wajah Pangeran Antasari telah diabadikan dengan mata uang yakni dengan
harga Rp. 2.000 Rupiah.