Anda di halaman 1dari 11

Nama : Suci NovitaSari

Kelas : X-PS3

Puisi
Puisi nama sendiri

Rawatlah Bumi

Seni yang begitu indah


Ungkapan dengan kejujuran
Cantiknya bukan main
Indah yang tak terbatas

Nyaman hidup seperti itu


Orang yang tak tahu terima kasih
Via kelakuan yang tak senonoh
Imbalan yang tak seiras
Tatkala jika Allah tak berikan
Apa daya kita?
Sekedar menghunikan bumi ini?
Apa yang diajarkan orang terdahulu?
Rawatlah bumi ini sebelum
Inalillahi wa inailaihi rojiun
Nama : Suci NovitaSari
Kelas : X-PS3

Perpustakaanku

Perpustakaan sekolahku
Engkaulah penghilang rasa bosan
Disana banyak sekali buku-buku pengetahuan dan buku cerita
Disana tempat untuk mengerjakan tugas
Tempat bersantai membaca buku

Perpustakaan sekolah
Aku dan teman-teman sering mengunjungimu
Disana kami mengerjakan tugas sambil bercerita
Suasana disana sangat tenang
Dan membuatku nyaman
Nama : Suci NovitaSari
Kelas : X-PS3

Autobiografi

Nama aku Suci NovitaSari, biasa dipanggil Suci. Lahir di Jakarta, 23


November 2001. Aku anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan bapak
Haryanto dan ibu Tutik. Saya memiliki saudara laki-laki yaitu abang dan adikku,
yang bernama Wawan dan Arif.
Aku tinggal di Jalan Madrasah Alhusna, aku memiliki banyak teman. Dulu
aku sering main petak umpat, benteng, gobak sodor, masak-masakan. Hobiku
berenang, tapi aku jarang berenang. Aku juga suka bernyanyi.
Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di TK Baitul Qurra. TK aku
dekat sekali dari rumah jadi kalau berangkat sekolah aku berjalan kaki. Lalu aku
bersekolah di SDN Lebak Bulus 03 pagi ditahun 2009-2014. Aku kalau
berangkat diantar bapakku, pulang sekolah aku jalan kaki untuk sampai
kerumah. tidak terasa waktu berjalan dengan cepat.
Hingga aku masuk SMP, aku bersekolah di SMPN 226 Jakarta. Sekolahku
bagus sekali bertingkat 4. Berangkat aku diantar dan pulang aku selalu naik
kendaraan umum(angkutan umum) bersama teman-temanku. Aku mempunyai
sahabat di SMPku dulu. Tapi aku sedih karena harus berpisah dengan mereka.
Aku sekarang bersekolah di SMKN 28 Jakarta. Disana sekolahnya juga
bagus terdapat tanaman yang indah. teman-teman disana juga seru dan
menyenangkan. Guru-guru disana baik-baik. Fasilitasnya banyak sekali. Disaat
jam istirahat aku dan teman-temanku sering mengunjungi kantin. Dikantin itu
ramai sekali pada membeli makanan karena lapar. Sekarang aku sering
mengunjungi perpustakaan untuk mengerjakan tugas disana bersama temanku
yang bernama Ira.
Nama : Suci NovitaSari
Kelas : X-PS3

Biografi
Hari/tanggal : Sabtu, 28 April 2018
Halaman : 1-5
Sejak abad ke 17, Belanda sudah berdagang di Kalimantan. Dibelinya
berbagai macam kebutuhan seperti rotan, lada, emas, dan intan dari
Banjarmasin. Tentu saja pihak Belanda berhasil mengeruk keuntungan yang
besar hasil dari perdagangan tersebut.
Pada masa pemerintah Sultan Rahmatullah di Kerajaan Banjar, Belanda
diizinkan membuat kantor dagang. Kesempatan baik tersebut dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh Belanda. Mereka berusaha mengeruk keuntungan yang
sebesar-besarnya tanpa mengindahkan kepentingan rakyat Banjar.
Pada awalnya Sultan Rahmatullah berusaha mengendalikan diri karena
tidak ingin berselisih dengan Belanda. Namun, hal tersebut bagi Belanda
dengan cara memonopoli perdagangan agar rakyat Banjar menderita.
Selain hubungan perdagangan, terjadi pula pertukaran kebudayaan.
Sedikit pengaruhnya kebudayaan Inggris melekat di antara sekian banyak
penduduk Banjarmasin. Namun, di sisi lain pengaruh buruk pun banyak yang
masuk kepada penduduk setempat, misalnya pengaruh minuman keras dan
sebagainya.

Hari/tanggal : Senin, 30 April 2018


Halaman : 6-12
Pada tahun 1730 M , bangsa Belanda datang kembali ke Banjarmasin.
Kini mereka datang dengan seribu rencana. Salah satu dari rencana tersebut
adalah hendak menguasai wiilayah Banjarmasin dan sekitarnya.
Ketika Sultan Tamjidillah II berselisih paham dengan Pangeran Amir,
Belanda segera campur tangan. Waktu itu yang menjadi penengah adalah
Residen Belanda di Banjarmasin. Dengan dalih mengacaukan situasi, kemudian
Pangeran Amir ditangkap. Sedangkan Sultan Tamjidillah II dipaksa untuk
membuat perjanjian yang menguntungkan Belanda.
Setelah Kerajaan Banjar diperintah oleh Sultan Adam, kerusuhan
nampak semakin panas. Penduduk Banjarmasin berusaha keras untuk
menentang Belanda. Namun pihak istana nampaknya sudah terpecah menjadi
dua kelompok. Maka suasana di dalam Kerajaan Banjar sendiri sebenarnya
sudah pincang. Di antara para putra mahkota maupun para pembesar terjadi
persaingan tidak sehat.

Hari/tanggal : Selasa, 01 Mei 2018


Halaman : 13-18
Pada tahun 1857 M Sultan Adam wafat. Rakyat Banjar berduka dan
kehilangan seorang pemimpin yang adil dan penuh perhatian kepada seluruh
lapisan masyarakat. Perasaan khawatir menghantui seluruh rakyat Kerajaan
Banjar. Mereka yakin pihak Belanda akan campur tangan dalam menyelesaikan
masalah dalam istana Banjar.
Rakyat Banjar berusaha menyembunyikan Prabu Anom, namun Belanda
berhasil menemukannya. Tanpa bertanya lagi, Prabu Anom langsung ditangkap
oleh Belanda dan dihadapkan kepada Resien. Untuk menghindarkan kerusuhan
yang kemungkinan besar terjadi, maka Belanda langsung membuang Prabu
Anom ke Jawa. Rencana pemberontakan yang telah matang tersebut otomatis
kandas.
Sebelum rakyat Banjar memberontak terhadap Belanda, timbul kejadian
yang sangat mengejutkan. Belanda dengan kekuatannya mengambil alih
kerajaan Banjar. Bahkan Belanda pun langsung menguasai seluruh kekuatan
yang ada di dalam istana Banjar.
Hari/tanggal : Rabu, 02 Mei 2018
Halaman : 19-31
Pada tahun 1809 M, salah seorang keturunan Kerajaan Banjarmasin
lahir. Ia tumbuh besar di luar lingkungan istana. Nama anak tersebut adalah
Pangeran Antasari. Karena ia hidup di luar istana, dengan sendirinya sangat
akrab dengan rakyat. Tidak heran jika dikemudian hari Pangeran Antasari
menjadi kecintaan selurug lapisan masyarakat Banjarmasin.
Pangeran Antasari berhasil menghimpun kekuatan sebanyak 6.000
orang. Mereka terdiri atas seluruh rakyat yang simpati pada perjuangan
Pangeran Antasari. Mereka kenal baik beliau sebagai keturunan Istana
Banjarmasin.
Maka pada tanggal 18 April 1859 M, pasukan Pangeran Antasari yang
terdiri atas seluruh lapisan rakyat dan para bangsawan bergerak menuju ke
Martapura dan Pengaron. Mereka berusaha mempertahankan daerah tersebut
dari serangan Pangeran Antasari. Perang berkecamuk dengan hebat, yang
mengakibatkan banyak korban dari kedua belah pihak dikenal dengan nama
“Perang Banjar”

Hari/tanggal : Kamis, 03 Mei 2018


Halaman : 32-43
Setelah memakan waktu yang cukup lama, pasukan Banjarmasin yang
dipimpin oleh Kiai Lehman dan para bangsawan lainnya tiba ke Gunung Lawas.
Belanda yang telah mengetahui kedatangan pasukan tersebut langsung
menembakkan meriam untuk membuyarkan pasukan Banjar. Bumi bergoyang
dan pepohonan banyak yang tumbang.
Di lain pihak, Pangeran Hidayat yang diangkat oleh Belanda menjadi
mengkubumi berusaha menghimpun kekuatan. Rakyat yang jelas memihak
kepadanya dihimbau untuk menentang penjajahan.
Hari itu juga komandan Belanda yang berkedudukan di wilayah Banjar,
ditugaskan untuk menyerang kembali markas Pangeran Hidayat. Kepada
komandan tersebut ditegaskan untuk menghancurkan seluruh pasukan
pimpinan Pangeran Hidayat.
Hari/tanggal : Jum’at, 04 Mei 2018
Halaman : 44-53
Untuk memperkuat barisan pejuang Banjar, Pangeran Hidayat kemudian
menghimpun para ulama. Semangat bertempur mereka digugah untuk
mempertahankan harga diri yang berlandaskan kebenaran serta keadilan.
Kepala-Kepala daerah juga diajak bergabung bersama pasukan yang sudah
lama berjuang. Tentu saja hal tersebut menambah kuat barisan pejuang
Banjar.
Rencana Belanda segera dilaksanakan. Sebagian menghadapi pasukan
Banjar, dan sebagian lagi langsung menuju ke pantai. Tentu saja kejadian
tersebut mengejutkan pasukan laut Banjar. Walau bagaimana pun, pasukan
Banjar yang ada di laut tidak bisa berbuat banyak sebab musuh terlampau
banyak.
Hari itu juga berkobarlah pertempuran melawan Belanda. Kejadian
tersebut benar-benar di luar dugaan Belanda, sebab mereka mengira, dengan
padamnya pemberontakan Pangeran Hidayat, maka akan berakhir pila
pemberontakan di tempat lain. Ternyata pemberontakan Pangeran Antasari
lebih hebat.
Pemberontakan yang dipimpi oleh Pangeran Antasari meliputi daerah
Kalimantan Selatan dan Tengah.

Hari/tanggal : Sabtu, 05 Mei 2018


Halaman : 54-57
Pada tahun 1862, berkobar perang besar melawan Belanda. Kedua
pasukan berusaha keras untuk mengalahkan lawan. Pasukan Pangeran Antasari
yang terdiri atas para ulama dan rakyat bertempur mati-matian. Kiai Lehman,
Haji Bayasin, dan dibantu pula oleh Tumenggung Suropati memimpin pasukan
ini.
Satu demi satu pertahanan Belanda yang ada di Kalimantan berhasil
direbut oleh pasukan Pangeran Antasari. Karena perjuangan Pangeran Antasari
didukung sepenuhnya oleh rakyat Kalimantan, bagi Belanda sangat sulit untuk
memadamkannya.
Dalam pertempuran tersebut, pasukan Belanda berhasil dihancurkan
total. Mereka menderita kerugian yang sangat besar.

Hari/tanggal :Senin, 07 Mei 2018


Halaman : 58-64
Belanda benar-benar kewalahan dalam menghadapi pemberontakan
Pangeran Antasari, karena itu Gubernur Jendral mengajak damai. Ia mengirim
surat kepada Pangeran Antasari agar sudi berunding dan menghentikan
pertempuran. Namun dengan tegas Pangeran Antasari menolak bujukan
tersebut.
Maka ditulislah surat untuk Belanda di Batavia, bahwa pihak Banjar tidak
akan mau berdamai kecuali Belanda meninggalkan Kalimantan. Kalau Belanda
masih menetap di Kalimantan, seluruh kekuatan Pangeran Antasari akan
dikerahkan untuk mengusir Belanda. Ditekankan pula sebaiknya Belanda
segera meninggalkan Kalimantan.
Tak lama kemudian berkobarlah perang untuk kesekian kalinya. Pasukan
Belanda berusaha mendesak pasukan Pangeran Antasari yang bertahan
dengan gigih. Sebelum Belanda maju lebih dekat ke markas Banjar, dari arah
utara dan selatan berhamburan pasukan bantuan. Ternyata yang datang
tersebut adalah pasukan yang dipimpin oleh Kiai Langlang dan para
bangsawan.

Hari/tanggal : Selasa, 08 Mei 2018


Halaman : 65-68
Pada bulan Oktober 1862, Pangeran Antasari merencanakan
penyerangan besar-besaran terhadap Belanda di Banjarmasin dan sekitarnya.
Rencana tersebut harus segera dilaksanakan, karena Belanda makin lama
semakin menunjukkan Kekejamannya. Mereka berusaha keras untuk
mempengaruhi masyarakat agar berpihak pada Belanda. Dengan cara
demikian, diharapkan Pangeran Antasari akan diserang dari dalam kubunya
sendiri. Namun rakyat Banjar yang mencintai beliau sepenuh hati tidak tergiur
sedikit pun oleh janji Belanda. Bahkan rakyat semakin keras menentang
Belanda.
Pasukan dari berbagai daerah telah disiapkan dengan matang. Kekuatan
inti yang berpusat di setiap benteng Kerajaan Banjar lebih diperkuat.
Persenjataan hasil rampasan dari Belanda dibagikan kepada seluruh
pengikutnya.
Waktu Pangeran Antasari tengah memikirkan rencana penyerangan,
mendadak tubuhnya dihinggapi penyakit tersebut. Makin lama penyakitnya
bertambah parah.

Hari/tanggal : Rabu, 09 Mei 2018


Halaman : 69-71
Tanggal 11 Oktober 1862 Pangeran Antasari wafat dengan tenang,
disaksikan oleh hampir separuh pengikutnya yang setia. Beliau wafat di Bayan
Begak, Kalimantan Selatan. Jenazahnya dimakamkan di Banjarmasin, dengan
diiringi oleh seluruh rakyat Kalimantan.
Mereka benar-benar kehilangan seorang pemimpin yang telah
membawa Banjar ke tengah kancah peperangan sekian lama. Bagi Belanda pun
merupakan peringatan bahwa perlawanan Pangeran Antasari merupakan
peperangan besar yang tak dapat dilupakan begitu saja.
Belanda mengetahui kematian Pangeran Antasari dari mata-mata yang
tersebar luas di Kalimantan. Tentu wafatnya Pangeran Antasari sangat
menggembirakan pihak Belanda. Komandan Belanda dan Residen yang
menetap di Kalimantan merayakan wafatnya Pangeran Antasari dengan pesta
besar. Berita tersebut juga sampai kepada Gubernur Jendral yang ada di
Batavia.

Hari/tanggal : Kamis, 10 Mei 2018


Halaman : 72-73
Sebelum Belanda dapat berpikir, pemberontakan yang dipimpin oleh Kiai
Langlang dan Kiai Lehman pun berkobar di daerah lain. Selanjutnya berkobar
pula pemberontakan di tempat para bangsawan.
Pemberontakan yang hampir bersamaan di seluruh Kalimantan tersebut
sangat memusingkan pihak Belanda. Gubernur Jendral di Batavia segera
mengirimkan pasukan bantuan yang sengaja ditarik dari Jawa Tengah.
Setelah mendapat perintah langsung dari Gubernur Jendral di Batavia,
hari itu juga mata-mata Belanda dikerahkan untuk mencari tempat
persembunyian para pemimpin rakyat Banjar. Para pemimpin yang harus
ditangkap adalah Kiai Lehman, Haji Bayasin, Kiai Langlang, dan Tumenggung
Suropati. Waktu itu Kiai Lehman dan Tumenggung Suropati sedang
menyiapkan pasukan untuk menyerang markas Belanda. Mereka hendak
menyerang markas terbesar Belanda di Banjarmasin.

Hari/tanggal : Jum’at, 11 Mei 2018


Halaman : 74-78
Hari itu markas Belanda berhasil direbut oleh pasukan Kiai Lehman.
Kekalahan tersebut membuat Belanda semakin geram. Mereka tidak mengira
sama sekali, setelah Pangeran Antasari wafat masih banyak pemberontakan di
Banjarmasin.
Pada tahun 1864 Kiai Lehman dijatuhi hukuman gantung. Sedangkan
Tumenggung Suropati tidak terdengar lagi kabar beritanya. Ada berita bahwa
Tumenggung Suropati dihukum seumur hidup.
Pada tahun 1866, di Tanah Dusun terjadi pemberontakan yang di pimpin
oleh Haji Bayasin. Pertempuran berlangsung dengan hebat.
Melihat pemimpinnya gugur, pasukan Banjar menghentikan serangan
mereka dan terpaksa menyerah, sebab tidak mungkin berjuang tanpa seorang
pemimpin. Namun banyak juga yang melarikan diri untuk melanjutkan
perjuangan di tempat lain.
Pihak Belanda bersorak penuh kegembiraan. Mereka yakin, dengan
gugurnya pemimpin yang satu ini pemberontakan akan segera padam.
Karena pemimpin rakyat telah gugur semua, pemberontakan lambat laun
terhenti. Namun kadang-kadang timbul pula pemberontakan kecil-kecilan di
daerah terpencil. Akan tetapi, pemberontakan tersebut dapat segera
dipadamkan oleh Belanda. Perlawanan baru benar-benar padam tahun 1905.
Demikianlah kisah perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin oleh
beberapa orang pejuang yang tak kenal menyerah.

Anda mungkin juga menyukai