Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IKAN ASAR PATTIMURA

OLEH KELOMPOK 5 :

1. FRANCEZCO  R. PATIRAJAWANE (2019-30-178)
2. TITA RUMETNA (2019-30-037)
3. REBOSARI MEYLIN MULWERE (2019-30-209)
4. STENLY RIVAL SAISELAR (20 19-30-006) 
5. ABDUL HASAN MUDI (2019-30-054) 
6. GILBERD GRIVER BAA (2019-30-078) 
7. JOHANA N. KUDAMASA (2019-30-310)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudu Rancangan Dasar untuk membangunUMKM( IKAN ASAR
PATTIMURA).

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan bekerja sama,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua

Ambon, 30 November 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Perkenalan Usaha……………………………………………………………….
2. Pengidentifikasian Barang Subtitusi…………………………………………...10
3. Pengidentifikasian Market Leader……………………………………………..10
4. Unit Usaha Pendatang Baru dalam Industri……………………………………
5. Keunggulan Bersaing dalam
- Sistem Produksi/Operasional………………………………………………12
- Sistem Penjualan dan Pemasaran…………………………………………..23
- Sistem Sumber Daya Manusia (SDM)……………………………………..34
- Sistem Akuntansi dan Keuangan…………………………………………..38

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….45
B. Saran…………………………………………………………………………...48

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………49
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan asar merupakan salah satu olahan makanan berbahan ikan yang berasal dari kota
Ambon, Maluku. Ikan asar diolah dengan cara diasar. Nama Asar adalah sebutan lain dari asar
yang menjadi cara Ikan ini dimatangkan. Ikan Asar adalah nama yang sama dengan ikan sejenis
yang terdapat di Jayapura. Di Ambon memang daerahnya terletak di pinggiran laut dikenal
sebagai salah satu daerah yang memiliki penghasilan ikan yang cukup besar. Banyak masyarakat
Ambon yang berprofesi sebagai nelayan. Hasil ikan yang melimpah membuat kuliner di Ambon
banyak yang dibuat dengan bahan baku ikan.

Ikan asar dari Ambon berbeda dari berbagai daerah yang ada di Indonesia karena dimasak
dengan pemanggangan menggunakan bahan bakar dari tempurung kelapa sehingga aroma dari
ikan menjadi sangat khas dan begitu menggoda. Ikan yang biasa digunakan yaitu Ikan Tuna atau
Ikan Cakalang yang memiliki tesktur daging lebih keras dan tidak mudah hancur. Awalnya ikan
mentah dibersihkan dan dibelah menjadi dua bagian. Kemudian ikan tersebut ditusuk dengan
bambu dan disusun di tempat khusus yang dibuat untuk pengasaran. Biasanya, para pedagang
sudah mulai berproduksi sejak pukul 5 dini hari dan selesai mengasari pada pukul 8 pagi. Setelah
itu, Ikan Asar pun siap untuk dijual di berbagai tempat yang disediakan.

Ikan Asar yang dijual sebenarnya sudah dalam kondisi matang dan siap untuk disantap.
Namun, bila ingin dimasak lagi pun tidak ada masalah. Biasanya, Ikan Asar dinikmati dengan
nasi putih panas dan sambal colo-colo khas Maluku. Sambal ini adalah campuran cabe rawit,
jeruk nipis, bawang putih, tomat dan beberapa bumbu lainnya. Pelengkap segar ini sangat cocok
untuk menemani Santapan Ikan Asar.

Kembali ke Kuliner Ikan Asar khas Ambon. Makanan ini adalah makanan yang sangat populer baik
di Ambon, Maluku, ke Luar wilayah Maluku, bahkan dikenal hingga Negara Eropa seperti Belanda.
Banyak yang memuji kenikmatan dan citarasanya yang unik. Kepopuleran Ikan Asar adalah sebuah bukti
bahwa Ikan masih menjadi makanan utama bagi masyarakat wilayah Indonesia Timur, khususnya Ambon
yang mempunyai wilayah perairan kaya. Ikan Asar tidak hanya nikmat, namun juga tahan lama hingga 7
hari maksimal. Bahkan karena begitu tinggi minat pembeli, pemerintah Indonesia pun sampai membuat
sebuah pusat penjualan Ikan Asar di wilayah Galala, kira-kira 5 kilometer dari pusat kota Ambon. Harga
jual Ikan Asar cukup beraneka ragam, tergantung besar dan jenis ikannya. Umumnya, satu Ikan Asar
dijual dengan kisaran 25.000 – 50.000 rupiah.
B. Rumusan Masalah.
1) Apa Jenis UMKM yang akan dibangun?
2) Bagaimana cara mendapat sumber modal untuk membangun UMKM?
3) Apa Visi Misi untuk membangun UMKM
4) Bagaimana sistem perizinan UMKM ?
5) Bagaimana cara memproduksi Ikan Asar?
6) Bagaimana proses pemasaran Ikan Asar?
7) Bagaimana sturktur organisasi dari UMKM yang dibangun?
8) Apa keunggulan, kelemahan,peluang dan ancaman dari usaha UMKM yang dibangun?
9) Laporan keuangan.

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah dengan menggunakan referensi untuk memecahkan masalah


penulis mencoba untuk mendapatkan dan mencapai tujuan umtuk mengidentifikasi dan
menjelaskan bagaimana cara untuk menyusun rancangan dasar untuk membangun umkm.
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Perkenalan usaha
 Jenis umkm : Usaha Mikro yang bergerak dalam bidang kuliner yaitu Ikan Asar
Pattiimura.Usaha mikro adalah badan usaha perorangan yang memiliki kriteria sesuai Undang-
Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yakni:
Memiliki aset atau kekayaan bersih hingga Rp 50 juta, tidak termasuk tanah atau bangunan
tempat usaha. Omzet penjualan tahunan hingga Rp 300 juta.

Usaha pengolahan ikan asar ini berkembang cukup pesat seiring dengan perkembangan
teknologi pengolahan. Berbagai usaha pengolahan ikan telah dikenal di Indonesia dari yang
tradisional sampai yang menggunakan teknologi modern. Berkembangnya pengolahan ikan ini
dilandasi oleh pemanfaatan produk ikan yang memberikan keuntungan yang optimal. Disamping
itu, pengolahan ikan dapat dijadikan sebagai upaya dalam mempertahankan mutu dan dapat
menciptakan margin harga baru yang menguntungkan bagi para pelaku usaha.

Data statistik perikanan Indonesia menunjukan bahwa produksi ikan olahan dari perikanan laut
mengalami perkembangan secara signifikan. Pada kurun waktu antara tahun 1993 – 2003,
produksi ikan olahan mengalami peningkatan rata-rata 13,13% per tahun. Sementara produksi
ikan olahan dari perairan umum mengalami peningkatan rata-rata sebesar 7,57% per tahun. Bila
dibandingkan dengan jumlah hasil tangkapan ikan pada tahun 2003 maka jumlah hasil tangkapan
ikan yang diproses menjadi produk olahan baru mencapai 30% dari total produksi.

Salah satu usaha untuk mempertahankan mutu ikan adalah pengawetan secara tradisional dengan
metode pengasaran yang bertujuan mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak
memberikan kesempatan bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Ikan asar adalah hasil
pengawetan ikan yang pengerjaannya merupakan gabungan dari penggaraman (perendaman
dalam air garam) dan pengasaran sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang khas (spesifik).

Kami sebagai pendatang baru yang menjual ikan asar langsung pada pasar pusat penjualan ikan
asar di Galala. Mengapa ikan asar? Karena ini merupakan salah satu unit usaha ekonomi mikro
kelas menengah yang sangat popular di kalangan rakyat Maluku. Daerah Maluku yang kaya atas
hasil laut membuat daerah ini sukses dengan produk-produk berbahan baku hasil laut. Salah satu
produk yang sangat diminati oleh warga Maluku khususnya Ambon yaitu Ikan Asar. Ikan asar
atau asar ini diminati karena rasanya yang nikmat dan tahan lama bila disimpan. Ikan asar pun
dapat dikonsumsi langsung atau dapat diolah lagi dengan berbagai bumbu. Ikan asar ini cocok
dinikmati dengan colo-colo dan menjadi buah tangan ketika berkunjung ke daerah ini

2. Sumber Modal :
Dalam membangun usaha ikan asar ini, sumber modal yang kami gunakan adalah uang pribadi.

3. Visi dan Misi


a) Visi Ikan Asar Pattimura adalah mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usaha ikan asar
untuk menampung hasil petani ikan dan nelayan agar memiliki nilai jual yang lebih baik, serta
dapat meningkatkan makan ikan bagi masarakat agar sehat, cerdas dan kuat. Visi
tersebut menggambarkan keinginan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang menjadi
perusahaan yang sehat dan senantiasa menampung hasil panen petani ikan dan nelayan. Selain
itu, visi ini mencerminkan tekad perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan petani ikan dan
nelayan dengan meningkatkan nilai jual yang lebih baik serta turut mencerdaskan bangsa
Indonesia melalui peningkatan konsumsi ikan.

b) Misi yang ingin dicapai adalah :


Mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usaha ikan asar
dengan segala turunannya untuk memperoleh nilai jual yang lebih bai hasil petani ikan
dan nelayan.
Melalui usaha ikanasar dapat membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja untuk 
masarakat, oleh masyarakat dan dari masyarakat. 
Meningkatkan konsumsi ikan masarakat melalui pengembangan hasil olahan ikan asar
dan segala turunannya agar tercipta masyarakat Indonesia yang sehat, cerdas serta kuat.

4. Perizinan.

5. Produksi

Bahan :

a) Ikan tuna dan cakalang c) Jeruk nipis


b) Gentong plastik d) Garam

Alat : pengolahan Ikan Asar


 Pengelolaan Ikan Asar, Proses pengolahan Ikan Asar Pattimura masih sederhana. Peralatan yang
digunakan merupakan hasil rakitan sendiri seperti tungku pengasaran, rak (tray) bambu dan
perlengkapan lainnya. Namun ada juga sebagian peralatan yang sudah menggunakan teknologi
modern seperti lemari pendingin (freezer), vakum sealer dan bahan kemasan.

 Tahapan dalam pengolahan ikan asar Pattimura antara lain:


1) Ikan dibersihkan di ruang pencucian dan pemotongan.
2) Ikan dibilas dengan air bersih, kemudian dipotong sesuai dengan ukurannya dan ditempatkan
dalam gentong plastik.
3) Kemudian direndam dalam larutan garam kurang lebih selama 30 menit.
4) Selanjutnya, ikan dimasukan dalam larutan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis dan
direndam selama 30 menit.
5) Haluskan semua bahan kemangi, kemiri,bawang merah dan cabai rawit merah. Setelah itu Ikan
dilumuri dengan bumbu yang telah dihaluskan agar menambah cita rasa
6) Ikan yang sudah dilumuri bumbu tersebut ditempatkan diatas rak (tray) berukuran 1 m2 yang
terbuat dari anyaman bambu.
7) Kemudian rak (tray) tersebut ditempatkan dalam dapur (tempat pengasaran) secara tersusun dan
proses pengasaran siap dimulai. Satu dapur pengasaran mampu menampung sebanyak 10 rak/tray
dan waktu pengasaran berkisar antara 6 – 8 jam.
8) Untuk menghasilkan asar yang banyak dan aroma yang khas, maka kayu bakar yang digunakan
harus dipilih dari jenis kayu penghasil buah-buahan. Selain itu kayu yang terbakar harus ditutup
dengan daun pisang agar tidak menghanguskan ikannya.
9) Selama proses pengasaran berlangsung, rak/ tray ikan harus dirotasi agar ikan asar mendapat
panas yang merata sehingga matang secara menyeluruh.
10) Setelah ±8 jam, ikan diangkat dan ditempatkan di meja penyajian untuk disortir apakah sudah
cukup tingkat kematangannya atau belum
11) Ikan asar hasil sortiran, selanjutnya dikemas dalam kemasan sesuai ukurannya.
12) Selanjutnya adalah proses vacum ikan dalam kemasan dengan vacuum sealer.
13) Ikan asar siap dipasarkan dan disimpan dalam freezer.

6. Pemasaran

PLACE
Place atau tempat merupakan salah satu unsur 4P dari strategi pemasaran 4P. Tempat atau lokasi
merupakan salah satu factor utama penentu bisnis. Oleh sebab itu lokasi yang kami ambil yaitu di
Jl. Sultan Hairun, kota Ambon. karena tempat ini berada di pusat kota sehingga strategis yang
mana dapat dijangkau oleh banyak orang sehingga memudahkan untuk menemukan tempat jualan
kami.

PROMOTION
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat
dengan strategi pemasaran yang baik. Dengan cara menyebarkan brosur dan mempromosikan
produk ini melalui media social.

PRODUCT
Produk yang kami jual adalah ikan asar. Banyak usaha yang juga menjual produk yang sama oleh
karena itu, produk yang kami buat menggunakan bahan-bahan tambahan sehingga memiliki cita
rasa tersendiri yang menjadi suatu kelebihan dari produk kami sehingga menarik lebih banyak
konsumen. Serta yang harus kami jaga adalah kualitas dari produk yang kami buat agar tidak
mengecewakan bagi para pelanggan/konsumen.

Price
Harga ikan asap satu bungkus Rp35.000

7. Struktur organisasi

- Struktur Organisasi Ikan Asap Pattimura


8. Analysis SWOT
a) Strengths :
 Olahan makanan ikan asar ini sangat populer di Indonesia dan telah dikenal
banyak oprang, selain itu rasa yang dihasilkan dari ikan asar ini sangat disukai.
 Mutu produk bagus dengan masa kadaluarsa sampai 1 tahun.
 Pengemasan dengan menggunakan kemasan kedap udara.
 Kemampuan produksi tinggi.

b) Weaknesses :
 Berbisnis ikan asap ini tidaklah mudah, karena terdapat banyak pesaing yang
sama-sama menjual menu ikan asap ini dengan harga yang bervariasi.
 Sehingga apabila kita akan memulai berbisnis ikan asap maka kita harus bisa
menghasilkan olahan ikan asap dengan cita rasa yang lebih enak dibanding ikan
asap yang dibuat oleh pengusaha yang lain.
 Kurangnya memiliki kemampuan inovasi dan pembaharuan dalam bisnis

c) Oportunities:
 Setelah kami mengidentifikasi tentunya peluang yang didapatkan besar dengan
market share yang besar juga memberikan pendapatan yang besar pula. Trend
peningkatan permintaan ikan terus meningkat seiring dengan gencarnya
pemerintah dalam menggalakan peningkatan konsumsi ikan di masyarakat.
 Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik sehingga meningkatkan daya beli
masyarakat. Semakin banyak pelanggan yang akan menawarkan kualitas usaha
mereka dan pelanggan mereka bertambah banyak sehingga dapat memberikan
mereka laba yang besar.

d) Threats:
 Peluang dan ancaman berjalan berdampingan sehingga ketika peluang besar
maka ancaman pun besar. Semakin besar market share bukan hanya
memberikan peluang baik tapi juga ancaman. Ancaman yang kami dapatkan
adalah seperti penanganan manajemen dalam menangani setiap market yang
mereka kuasai. Bukan hanya sekedar menjual produk kita juga mengatur segala
manajemen pemasukan dan pengeluaran setiap market.
 Ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan adalah kenaikan harga
BBM dan kelancaran pasokan bahan baku. Ancaman bagi pesaing tentunya
ancaman pendatang baru yang bisa lebih mengembangkan usaha ini bukan
hanya secara tradisional tapi juga secara modern dengan pemikiran yang lebih
kreatif. Ancaman akan barang subtitusi yang dijual dan bisa dengan ancaman
posisi tawar pembeli setiap market pasti berbeda, sehingga akan memengaruhi
posisi tawar dengan pemasok yang akan membuat produk masukannya pun ikut
terancam.

9. Laporan keuangan

IKAN ASAP PATTIMURA


LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 2019
Pendapatan
Pendapatan Usaha Rp. 315.000.000
Beban
Beban Gaji Rp. 72.000.000
Beban Air dan Listrik Rp.
Beban Telepon Rp.
Beban Transportasi Rp. 6000.000
Beban lain-lain Rp. 6000.000

Pendapatan Bersih Rp. 215.400.000

IKAN ASAP PATTIMURA


LAPORAN NERACA
PERIODE 2019
AKTIVA
Aktiva lancar :
Kas Rp. 20.000.000
Perlengkapan
Persediaan dagang
Total aktiva lancar
Aktiva tetap
Peralatan

Anda mungkin juga menyukai