Alat
Alat
SKRIPSI
Oleh:
i
i
SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Oleh:
i
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
MOTTO
“Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh apa yang
diusahakannya”
(TQS. An-Najm:39)
Jika ada kemauan, maka akan ada seribu jalan. Tapi jika tidak ada kemauan
maka yang ada seribu alasan
Sukses sebenarnya bukan saat kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.
Sukses yang sebenarnya adalah saat kamu jatuh sembilan kali dan bangkit
sepuluh kali
(Jon Bon Jovi)
v
vi
PERSEMBAHAN
“Ya Allah, sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepada ku
Puji dan syukur yang dapat kupersembahkan kepada Mu
Aku hanya mengetahui sebagian kecil dari ilmu yang ada
pada Mu”
Teruntuk mereka yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku.
Teruntuk mereka yang selalu hadir dan berharap keindahan-Nya, khususnya :
Mak & Ambo’ ku tercinta. Ini adalah sebagian perjuangan dan cita-
cita, iringan doa dan restumu yang telah membuat Allah membukakan
rahmat-Nya hingga jerih payah dan usahanya telah tampak dilihat mata,
semoga tiada sia-sia.
Abang & kakak ku tersayang (Dedi Irawan, Heri Sugio, Ferri Yanto,
Ferra Fitriani). Mite andrimu metemek to sekolah e....
Teman-teman seperjuangan angkatan 2013: Rahmi, Wina, Lia, Selvi,
Rani, Wenti, Fatma, Asma’, Gustiah, Nuraini, Fidza, Nina, Wiji, Eno,
Tika, Marhayati, Dinta, Endang, Istianah, Saidah, Rima, Huda, Shela,
Wulan, Supia, Novi, Eka, Fita, Ucu, Ikbal, Zul, & Yuda. Suatu
keberkahan bisa bertemu kalian.
Untuk kawanku dari kecik: Anggun, Atik, Ria, Susi, Santi, Yul, & Dodi.
Bekawan sampai bile-bile.
Canon ip2770, labtopku, Modem, Flasdisk, google. Terimakasih telah
bertahan sampai akhir
vi
vii
ABSTRAK
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan pada Allah SWT, rabb semesta alam yang
memegang kekuasaan di bumi dan di langit. Allah yang selalu melimpahkan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium
Kimia sebagai Sumber Belajar Siswa SMA Negeri 10 Pontianak”. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad SAW,
keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya yang dengan sepenuh jiwa, raga,
dan hartanya senantiasa setia, istiqomah memegang teguh diin yang mulia ini
hingga akhir zaman.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran
pihak lingkungan yang turut memberikan sumbangsihnya, untuk itu dalam
kesempatan ini peneliti ingin memberikan apresiasi, ucapan terima kasih dan
penghormatan kepada:
1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan
pengarahan, dorongan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Pontianak sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
saran, masukan, kritik, dan motivasi selama dalam penyusunan skripsi ini.
3. Dini Hadiarti, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing,
memberikan saran dan kritik, serta memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Fitriani, S.Si, M.Si, M.Sc selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
kritik, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Raudhatul Fadhilah, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan kritik, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
ix
Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
saran dan kritik yang membangun senantiasa peneliti harapkan untuk perbaikan
kedepannya. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT berkenan menjadikannya
sebagai amal baik.
Pontianak, 15 Agustus 2017
ix Peneliti
x
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................................5
E. Definisi Operasional .......................................................................................5
x
xi
A. Kesimpulan ...................................................................................................60
B. Saran ............................................................................................................60
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2. Nilai Minimum Kriteria CVR untuk Berbagai Jumlah Validator
................................................................................................................................39
Tabel 3.3. Skor Pilihan Jawaban Angket Respon Guru dan Siswa ...............40
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Angket Respon Guru dan Siswa ......................59
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
Gambar 4.6 Keterangan Nama Alat dan Cara Penggunaan Alat sebelum
Revisi .....................................................................................................................52
Gambar 4.7 Keterangan Nama Alat dan Cara Penggunaan Alat setelah
Revisi ....................................................................................................................52
xiv
xv
xv
xvi
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 3.3. Rumus Persentase Nilai Respon Guru dan Siswa ..................41
xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Pra-Penelitian
xvii
xviii
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata pelajaran kimia sarat dengan konsep, sehingga diperlukan
pemahaman yang mendalam untuk memahaminya. Banyaknya konsep kimia
yang bersifat abstrak harus dipelajari siswa dalam waktu cukup singkat sehingga
siswa menganggapnya sebagai matapelajaran yang sulit. Menurut Laila (2006)
materi-materi kimia akan lebih mudah dipahami siswa apabila proses
pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam kelas, melainkan didukung dengan
kegiatan pembuktian-pembuktian secara langsung, baik di lapangan maupun di
laboratorium kimia. Ilmu kimia tumbuh dan berkembang berdasarkan
eksperimen-eksperimen, sehingga pembelajaran kimia di sekolah perlu
dilakukan pembelajaran dengan kegiatan praktikum (Hilda, 2015). Kegiatan
praktikum dilakukan di laboratorium merupakan sarana pemberian pengalaman
langsung melalui pengamatan, penggunaan serta pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah. Hal ini dapat dicapai jika guru mampu menyajikan
materi pelajaran yang bersifat abstrak menjadi kongkrit melalui eksperimen
(Ridwan, 2014).
Laboratorium yang lengkap setidaknya memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam Permendiknas RI No. 24/2007. Jenis peralatan laboratorium
kimia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007
(Lampiran A-1). Kelengkapan laboratorium sangat penting sebagai penunjang
keberhasilan belajar kimia. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia
SMA Negeri 10 Pontianak pada tanggal 3 Februari 2017 (Lampiran A-2),
diperoleh informasi bahwa sarana dan prasarana laboratorium kimia sudah
cukup lengkap, adapun alat yang tersedia yaitu alat uji elektrolit, batang
pengaduk, botol semprot, bunsen, buret, cawan petri, corong kaca, corong pisah,
gelas kimia, gelas ukur, kaca arloji, kaki tiga, kasa, klem, labu erlemeyer, mortal
dan alu, neraca analitik, penjepit tabung, pipet tetes, pipet ukur, pipet gondok,
1
2
plat tetes, rak tabung, spatula, statif, serta tabung reaksi. Namun diketahui bahwa
pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran kimia belum maksimal, guru
mata pelajaran hanya melakukan praktikum di laboratorium pada materi yang
dianggap penting dan mudah dilakukan, seperti elektrolit dan non elektrolit,
serta asam basa. Hal ini disebabkan kendala saat melakukan kegiatan praktikum.
Kegiatan praktikum tidak dapat dikelola dengan baik karena guru harus
membimbing siswa secara intensif tanpa bantuan laboran. Sikap siswa yang
kurang disiplin, tidak memperhatikan, dan bermain-main menyebabkan kegiatan
praktikum membutuhkan waktu yang lama, dan konsep tidak tersampaikan
secara optimal. Dampak permasalahan ini adalah guru jarang melakukan
kegiatan praktikum, menurut Sulistiyawati (2015) jarangnya melakukan kegiatan
praktikum di laboratorium akan mempengaruhi tingkat pengetahuan siswa
mengenai peralatan laboratorium kimia.
Hasil wawancara dengan enam siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah pada tanggal 3 Februari 2017 (Lampiran A-3), menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan tentang peralatan laboratorium kimia masih rendah, siswa
tidak mengetahui nama, fungsi, dan cara penggunaannya ketika ditunjukkan
gambar labu erlenmeyer, labu ukur, dan buret. Informasi ini diperkuat dari hasil
pengamatan pada tanggal 11 Januari 2017 (Lampiran A-4) saat melakukan
praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa lebih memilih mencatat data
daripada mengoperasikan alat, karena tidak mengetahui cara menggunakannya.
Pengetahuan siswa tentang penggunaan alat sangat minim sehingga dalam
praktikum selalu didominasi oleh sebagian siswa. Padahal peralatan
laboratorium merupakan bagian sangat penting dalam kegiatan praktikum,
sehingga pengetahuan mengenai alat, fungsi, dan cara penggunaannya perlu
dimiliki siswa.
Informasi dari hasil wawancara (Lampiran A-2) pada tanggal 3 Februari
2017, diperoleh bahwa dalam pembelajaran kimia oleh guru SMA Negeri 10
Pontianak menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS tersebut dilengkapi
dengan petunjuk praktikum, namun tidak dilengkapi penjelasan tentang
peralatan laboratorium kimia, fungsi, dan cara penggunaannya. Pengetahuan
3
tentang alat, fungsi, dan cara penggunaan alat laboratorium kimia merupakan
salah satu keterampilan esensial dan menjadi dasar pengetahuan yang harus
dimiliki siswa ketika akan melakukan praktikum. Pentingnya keterampilan
laboratorium ditekankan oleh Maknun (2012) karena memberikan pengalaman
langsung, pengalaman pertama kepada siswa, sehingga mampu mengubah
persepsi siswa tentang hal penting dalam pelaksanaan praktikum. Oleh karena
itu dibutuhkan sumber belajar lain untuk memperoleh pengetahuan peralatan
laboratorium kimia.
Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan untuk memberikan
pengetahuan tentang alat laboratorium, fungsi, dan cara penggunaannya berupa
ensiklopedia sebagai penunjang penuntun praktikum. Menurut Tantriadi (2013)
ensiklopedia mampu memberikan visualisasi yang dapat menarik minat siswa
dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut Lambardo (2015)
menyatakan bahwa ensiklopedia adalah sejumlah tulisan yang berisi penjelasan
yang menyimpan informasi secara komprehensif dan cepat dipahami mengenai
keseluruhan cabang ilmu pengetahuan atau khusus dalam satu cabang ilmu
pengetahuan tertentu yang tersusun dalam bagian artikel dengan satu topik
bahasan pada setiap artikel yang disusun berdasarkan abjad.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, permasalahan yang ada pada penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana kevalidan hasil pengembangan ensiklopedia peralatan laboratorium
kimia sebagai sumber belajar siswa SMA Negeri 10 Pontianak?
2. Bagaimana kepraktisan hasil pengembangan ensiklopedia peralatan
laboratorium kimia sebagai sumber belajar siswa SMA Negeri 10 Pontianak?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, maka tujuan pada penelitian
ini adalah untuk mengetahui:
1. Kevalidan hasil pengembangan ensiklopedia peralatan laboratorium kimia
sebagai sumber belajar siswa SMA Negeri 10 Pontianak.
2. Kepraktisan hasil pengembangan ensiklopedia peralatan laboratorium kimia
sebagai sumber belajar siswa SMA Negeri 10 Pontianak.
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan ensiklopedia alat dan bahan laboratorium kimia
ini dianggap penting karena diharapkan dapat :
1. Menjadi sumber belajar mandiri bagi siswa SMA Negeri 10 Pontianak
tentang ensiklopedia peralatan laboratorium kimia.
2. Menambah sumber pengetahuan untuk digunakan dalam pembelajaran
praktikum kimia siswa SMA Negeri 10 Pontianak.
3. Membantu guru dalam memberikan pemahaman tentang nama alat, fungsi,
dan cara penggunaan alat laboratorium kimia kepada siswa SMA Negeri
10 Pontianak sehingga mendukung siswa untuk melakukan praktikum kimia
secara benar.
4. Pengembangan ensiklopedia ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
dalam tercapainya penggunaan laboratorium kimia yang maksimal di SMA
Negeri 10 Pontianak.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional memberikan gambaran yang sama antara penulis
dengan pembaca dalam memahami istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini. Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran antara peneliti dengan
pembaca. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Pengembangan
Pengembangan yang digunakan adalah pengembangan model ADDIE,
Prosedur yang digunakan dalam pengembangan produk ini merupakan adaptasi
dan dimodifikasi dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan ADDIE
yaitu analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development),
implementasi (implementation), evaluasi (evaluation) (Mulyatiningsih,
2012:200). Penelitian ini hanya dibatasi hingga tahap implementasi seperti
yang dilakukan oleh Saccharosa (2016).
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah ensiklopedia
peralatan laboratorium kimia yang akan diuji kualitasnya berdasarkan aspek
kevalidan, dan kepraktisan. Ensiklopedia peralatan laboratorium kimia dikatakan
6
valid jika nilai Content Validity Ratio (CVR) hitung lebih besar dari 0,736 (Wilson
et al, 2012). Ensiklopedia yang dikembangkan dikatakan sangat praktis jika
rentang nilai 80,001 – 100 dan dikatakan praktis jika rentang nilai 60,001 – 80
(diadaptasi dari Akbar, 2013).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Analysis (Analisis)
Pra perencanaan: pemikiran tentang produk (model, metode, media, bahan
ajar) baru yang akan dikembangkan, mengidentifikasi produk yang sesuai dengan
sasaran peserta didik, tujuan belajar, mengidentifikasi isi/materi pembelajaran,
mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi penyampaian dalam pembelajaran.
2. Design (Desain)
Tahap desain dimulai dari merancang konsep produk baru di atas kertas,
merancang perangkat pengembangan produk baru, rancangan ditulis untuk masing-
masing unit pembelajaran, petunjuk penerapan desain atau pembuatan produk
ditulis secara rinci.
3. Development (Pengembangan)
Pengembangan dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan
produk. Mengembangkan perangkat produk (materi/bahan dan alat) yang
diperlukan dalam pengembangan, berbasis pada hasil rancangan produk, pada tahap
ini mulai dibuat produknya (materi/bahan, alat) yang sesuai dengan struktur model,
membuat instrumen untuk mengukur kinerja produk.
4. Implementation (Implementasi)
Tahap implementasi yaitu menggunakan produk baru dalam pembelajaran
atau lingkungan yang nyata, melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk,
interaksi antar peserta didik serta menanyakan umpan balik awal proses evaluasi.
8
5. Evaluation (Evaluasi)
Hasil evaluasi digunakan untuk melihat kembali dampak pembelajaran
dengan cara yang kritis, mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk,
mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran, mencari informasi apa saja
yang dapat membuat siswa mencapai hasil dengan baik.
B. Ensiklopedia
1. Pengertian Ensiklopedia
Ensiklopedia merupakan kumpulan dari penjelasan kata-kata yang berisi
tentang informasi secara luas, lengkap, dan tentunya mudah untuk kita pahami
tentang kumpulan ilmu pengetahuan atau cabang ilmu tertentu yang disusun
berdasarkan huruf atau abjad yang kemudian dicetak ke dalam bentuk buku (Erawati,
2012). Menurut Alfajria (2015) ensiklopedia hampir seperti kamus namun penjelasan
atau pembahasan dalam ensiklopedia biasanya lebih lengkap dan mendetail serta
dilengkapi dengan gambar agar pembaca dapat lebih mengerti dan memahami
informasi yang diperoleh. Ensiklopedia memiliki kemudahan tersendiri yang
memungkinkan pembacanya untuk mendapatkan informasi yang diinginkan
(Sulistiyawati, 2015).
Pada umumnya ensiklopedia terbagi menjadi dalam 2 (dua) kategori, yakni
(Alfajria, 2015):
Cara menggunakan alat uji adalah dengan menyiapkan alat uji, kemudian
kedua elektroda dimasukkan kedalam larutan yang disediakan, catat hasil
pengamatan (Shafwa, 2008).
2) Batang Pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk melakukan
pengadukan pada larutan yang biasanya terdapat pada gelas kimia (Khamidinal,
2009:28).
mengaduk tidak diperbolehkan secara kuat agar tidak terpercik dan wadah tidak
pecah (Widhy, 2008).
3) Botol Semprot
Botol semprot berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi
sebagai tempat menyimpan aquades (Widhy, 2008).
Cara menggunakan botol semprot yaitu dengan menekan badan botol sampai
airnya keluar dan pipa kecil diarahkan pada bagian alat laboratorium (Nazali,
2016).
4) Botol Tetes
Botol tetes terbuat dari gelas dan ada juga yang terbuat dari plastik tahan bahan
kimia. Botol ini dilengkapi dengan penutup yang biasanya terbuat dari polietilen
dan dilengkapi dengan alat tetes. Kegunaan botol tetes adalah untuk menyimpan
larutan indikator yang biasanya digunakan dalam proses analisis kuantitatif
dengan titrasi (Khamidinal, 2009:44).
5) Bunsen
Bunsen terbuat dari kaca yang berisi bahan bakar seperti spirtus atau
semacamnya, dan bagian ujung atasnya terdapat sumbu yang dapat dinyalakan.
Bunsen digunakan untuk pemanasan larutan (Khamidinal, 2009:28).
6) Buret
Buret berbentuk silindris memanjang dengan skala pada sisi luarnya dan terdapat
kran pada sisi bawah. Buret digunakan untuk menambahkan larutan pereaksi
dimana volume penambahan harus diketahui atau dicatat (Khamidinal, 2009:39).
7) Cawan Petri
Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik
atau kaca yang digunakan untuk membiakan sel. Berfungsi sebagai wadah
menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi (Widhy, 2008).
Cara menggunakan cawan petri, terlebih dahulu bibir cawan dipanaskan diatas
bunsen, agar mikrobia yang tidak diinginkan mati (Widhy, 2008).
8) Corong Kaca
Corong kaca terbuat dari kaca digunakan untuk memasukan bahan kimia ke dalam
alat yang memiliki lubang kecil yang mana sulit untuk memasukkan bahan kimia
15
tersebut secara langsung dari gelas beaker atau alat lainnya, corong kaca juga
digunakan untuk menyaring endapan yang terdapat dalam larutan. Ukuran corong
kaca yaitu 25 mm, 50 mm, 75 mm, 100 mm, dan 150 mm (Khamidinal, 2009:45).
9) Corong Pisah
Corong pisah terbuat dari gelas tembus pandang (transparan) dengan kaca jenis
boroksilat. Ukuran corong pisah yaitu 125 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml.
Fungsinya untuk memisahkan dua macam pelarut yang tidak saling bercampur
sebagaimana dalam proses ekstraksi cair-cair (Khamidinal, 2009:47).
10) Desikator
Desikator adalah wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara.
Desikator digunakan untuk mengeringkan senyawa yang bersifat higroskopis
(menyerap uap air) (Khamidinal, 2009:114).
Gelas kimia ini digunakan untuk melarutkan suatu padatan, untuk mencampurkan
cairan, untuk memanaskan larutan, dan keperluan lain (Khamidinal, 2009:50).
Cara mengukur volume bahan cair menggunakan gelas ukur adalah sebagai berikut
(Adisendjaja, 2004):
a. Gunakan gelas ukur yang ukurannya sesuai dengan volume bahan yang akan
diukur.
b. Bacalah skala pada gelas ukur dan tentukan harga setiap skala, misalnya tiap
skala 0,1.
c. Gelas ukur diisi dengan bahan yang akan diukur volumenya.
d. Skalanya dibaca sesuai dengan yang diinginkan. Pembacaan skala harus lurus
dengan mata. Perhatikan permukaan zat cair yang diukur. Bila permukaan
cekung dibaca pada bagian terbawah permukaan dan bila permukaannya
cebung bacalah pada permukaan paling atas.
e. Jika volume yang sudah diingkan sudah tepat, tuangkan ke dalam wadah yang
lain .
Cara menggunakan Hot plate yaitu larutan yang akan dipanaskan dimasukkan ke
dalam wadah, umumnya digunakan erlenmeyer ukuran 250 mL. Kemudian
erlenmeyer yang berisi larutan diletakkan di atas piringan panas. Hot plate
dihubungkan dengan sumber arus listrik 220 volt. Kemudian peralatan dinyalakan,
suhu yang dikehendaki dapat diatur dengan menggunakan tombol yang tertera pada
badan peralatan Hot plate (Khamidinal, 2009:114).
19
Cara menggunakan kaki tiga dan kasa yaitu dengan meletakkan kawat kasa atau
kawat segitiga diatas kaki tiga. Kemudian di atas kawat kasa diletakkan gelas kimia
atau erlenmeyer berisi larutan yang akan dipanaskan (Khamidinal, 2009:84).
16) Kasa
Kasa yaitu kawat yang dilapisi dengan asben, digunakan untuk alas gelas beker atau
erlenmeyer pada saat pemanasan dengan lampu spiritus atau kompor listrik
(Khamidinal, 2009:75).
20
17) Klem
Klem terbuat dari besi atau baja yang digunakan sebagai alat penyangga
(Khamidinal, 2009:75).
Klem digunakan bersamaan dengan statif, caranya dengan memasang klem di statif,
kemudian ketinggiannya diatur. Atur baut pengencang pada klem sesuai keperluan
(Khamidinal, 2009:76).
Cara menggunakan labu ukur yaitu dengan mengisi larutan yang akan diencerkan atau
padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai
setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai
larutan homogen (Khamidinal, 2009:107).
Cara menggunakan mortal dan pastle yaitu dengan memasukkan bahan yang akan
dihaluskan kedalam mortal kemudian gerus secara perlahan. Dalam proses
penumbukan sebaiknnya menggunakan kedua tangan karena akan mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan (Nazali, 2016).
Cara menggunakan neraca analitis sederhana yaitu dengan menggeser lengan yang
ada pada timbangan sampai timbangannya seimbang (Widhy, 2008).
25) Piknometer
Piknometer adalah alat yang terbuat dari kaca, dengan penyumbat ketat dengan pipa
kapiler yang melaluinya sehingga gelumbung udara dapat lolos dari alat tersebut.
Piknometer digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair (Khamidinal,
2009:121).
Kemudian piknometer yang telah terisi tersebut ditimbang dengan neraca. Catat
massa piknometer berisi cairan tersebut. Massa jenis cairan dihitung dengan
membagi massa cairan dengan volume piknometer (Khamidinal, 2009:121).
Cara menggunakan pipet tetes yaitu dengan memegang karet penghisap pipet tetes
dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Kemudian karet telunjuk hisap
ditekan dengan kedua jari, kemudian dielupkan hujung pipet tetes tercelup kedalam
larutan atau cairan, maka tekanan karet penghisap dikurangi sedikit demi sedikit
supaya larutan masuk kedalam pipet tetes. Setelah larutan masuk kedalam pipet
tetes tersebut. Bawalah pipet kearah tempat larutan yang baru. Untuk mengeluarkan
larutan dari dalam pipet, berilah tekanan dengan kedua jari pada karet pipet sampai
larutan yang berada didalam pipet menetes keluar (Khamidinal, 2009:123).
b. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet
akan tersedot ke atas.
Cara menggunakan pipet filler yaitu dengan menyambungkan pipet filler dengan
alat ukur semisal pipet volum atau pipet ukur. Kemudian kosongkan udara pada
pipet filler dengan cara meremas pipet filler sambil menekan katup A (aspirate),
setelah dipastikan telah kosong kemudian tekan katup S (suction) untuk mengambil
cairan. Pastikan meniscus larutan sesuai dengan batas ukur skala yang diperlukan.
Setelah itu tekan E (exhaust) untuk mengeluarkan cairan tersebut hingga habis
(Khamidinal, 2009:125).
Cara menggunakan pipet ukur yaitu dihubungkan dengan pipet filler kemudian
bahan kimia diambil sesuai menincus dan skala yang tertera (Khamidinal,
2009:126).
Cara menggunakan pipet volume adalah dengan menghubungkan ujung atas pipet
volume dengan pipet filler, kemudian larutan disedot sampai tanda batas yang
melingkar di pipa atas badan pipet volume. Selanjutnya pendahkan pipet volume ke
wadah yang baru (Khamidinal, 2009:127).
Cara menggunakan plat tetes yaitu dengan cara mengambil sampel menggunakan
pipet tetes, kemudian diteteskan kebagian plat tetes yang cekung (Laila, 2006).
32) Sentrifuge
Sentrifuge digunakan untuk memisahkan suatu endapan dengan cara cepat
(Khamidinal, 2009:132).
dari putaran rendah terlebih dahulu. Secara perlahan-lahan naikkan kecepatan putaran
sentrifuge sampai dengan putaran tinggi (Khamidinal, 2009:132).
33) Spatula
Spatula terbuat dari bahan logam, dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan
padat atau kristal (Tim Penyusun Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 1, 2003).
34) Statif
Statif terbuat dari besi atau baja, berfungsi untuk menopang peralatan gelas dan
digunakan bersama-sama dengan klem (Khamidinal, 2009:83).
35) Stopwatch
Stopwatch berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam suatu kegiatan (Tim Penyusun Petunjuk Praktikum Kimia
Dasar 1, 2003).
c. Api pemanas diletakkan pada bagian bawah larutan. Posisi tabung ketika
memanaskan cairan agak miring,
d. Tabung reaksi digoyang agar pemanasan merata.
e. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak
mengenai orang lain.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. 9-18 Mei 2017 UMP, SMA Negeri Validasi produk pada ahli media,
10 Pontianak, SMA ahli materi, ahli bahasa.
Negeri 9 Pontianak
3. 19 Mei 2017 SMA Negeri 10 Pembagian produk ensiklopedia
Pontianak kepada siswa kelas XE
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Sampel penelitian adalah siswa kelas X
yang diambil dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:124). Tujuan pengambilan
secara Purposive Sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang memiliki
kemampuan pengetahuan tentang peralatan laboratorium yang rendah dan memiliki
sikap yang kurang disiplin. Pertimbangan pengambilan sampel didasarkan pada hasil
diskusi dengan guru kimia SMA Negeri 10 Pontianak. Pengambilan sampel
menggunakan Purposive Sampling, sehingga diperoleh adalah di kelas XE dengan
jumlah 39 siswa.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dan pengembangan pada penelitian ini menggunakan
model pengembangan ADDIE. Model ADDIE dapat digunakan untuk berbagai
macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, media, dan bahan ajar. Prosedur yang digunakan dalam
pengembangan produk ini merupakan adaptasi dan dimodifikasi dari langkah-
langkah penelitian dan pengembangan ADDIE yaitu analisis (analysis), desain
(design), pengembangan (development), implementasi (implementation), evaluasi
(evaluation) (Mulyatiningsih, 2012: 200). Penelitian ini hanya dibatasi sampai tahap
implementasi. Peneliti mengikuti prosedur pengembangan model ADDIE yang
dilakukan oleh Saccharosa (2016). Secara umum, prosedur penelitian dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
34
ANALISIS
DESAIN
PENGEMBANGAN PRODUK
Validasi Ahli
Revisi
IMPLEMENTASI
Produk Akhir
2) Aspek Materi
Penilaian pada aspek materi digunakan oleh ahli materi untuk menilai
kelayakan produk yang ditinjau dari segi substansi isi materi. Penilaian pada
aspek ini dilakukan oleh tiga orang dosen Pendidikan Kimia Universitas
Muhammadiyah Pontianak, satu orang guru kimia dari SMA Negeri 10
Pontianak, dan satu orang guru kimia dari SMA Negeri 9 Pontianak.
38
3) Aspek Bahasa
Penilaian pada aspek kebahasaan digunakan oleh ahli bahasa untuk menilai
kelayakan produk yang ditinjau dari segi keterbacaan terhadap bahasa yang
digunakan dalam media. Penilaian pada aspek ini dilakukan oleh satu orang
dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak, 3 orang guru bahasa dari SMA
Negeri 10 Pontianak, dan satu orang guru dari SMA Negeri 9 Pontianak.
ne -
CVR = (Persamaan 3.1)
N/2
Persamaan 3.1, simbol adalah jumlah responden yang menyatakan “Ya” dan N
adalah total responden. Dengan ketentuan CVR bernilai negative jika saat kurang
setengah dari total responden yang menyatakan “Ya”. CVR bernilai nol jika saat
40
setengah dari total responden yang menyatakan “Ya”. CVR bernilai 1,00 jika saat
seluruh responden menyatakan “Ya”. CVR berada antara 0 sampai dengan 0,99 jika
saat jumlah responden yang menyatakan “Ya” lebih dari setengah jumlah total
responden.
Validator atau ahli yang memvalidasi instrumen penilaian para ahli yang
dikembangkan berjumlah lima orang validator. Nilai CVR kritis untuk lima validator
pada tingkat signifikansi 0,05 berdasarkan Tabel Schipper adalah 0,736 (Wilson et al,
2012). Instrumen penilaian para ahli dikatakan valid apabila nilai CVR hitung lebih
besar dari pada nilai CVR kritis. Nilai CVR kritis berdasarkan Tabel Schipper
ditampilkan dalam Tabel 3.2 (Wilson et al, 2012):
(Persamaan 3.2)
Nilai respon guru atau siswa tiap jawaban akan dijumlahkan untuk tiap
butir pertanyaan dan dicari persentase. Kemudian menghitung banyaknya
kriteria sangat lemah, lemah, kuat, dan sangat kuat dari seluruh butir pernyataan.
Selanjutnya membuat kategori untuk seluruh butir pernyataan. Rumus mencari
persentase dapat dilihat pada Persamaan 3.3 (Prasetyo, 2012):
(Persamaan 3.3)
=
(Persamaan 3.4)
Nilai Maksimum =
= (Persamaan 3.5)
43
Hasil perhitungan dari respon guru dan siswa kemudian dicocokan dengan Tabel
3.5 (diadaptasi dari Akbar, 2013):
Tabel 3.5 Kriteria Presentase Kepraktisan
Persentase (%) Kriteria
60,001 – 80 Praktis
0 – 20 Tidak Praktis
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang prototipe. Persiapan
prototipe diawali dengan melakukan studi pustaka mengenai kriteria ensiklopedia
yang baik. Ensiklopedia peralatan laboratorium kimia disusun dalam bentuk
media cetak menggunakan ukuran standar ISO yaitu A5 (148 x 210 mm) yang
terdiri atas cover, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, isi atau materi, dan
daftar pustaka. Ensiklopedia yang dikembangkan menghasilkan gambar dan
tulisan yang jelas, dicetak full color sehingga tampak menarik dan lebih fokus.
Warna merupakan salah satu komponen yang penting dalam penyajian sumber
belajar. Tampilan gambar berwarna dan jelas membuat siswa tertarik dan
termotivasi untuk membaca lebih jauh materi yang disajikan (Mardiansyah dan
Yulkifli, 2013). Kriteria gambar yang digunakan pada ensiklopedia telah sesuai
dengan kriteria gambar yang baik menurut Ayuhanna (2015) yaitu pemilihan
gambar dengan tingkat kecerahan baik, tidak buram atau pecah, dan warna tidak
mencolok serta dilengkapi dengan keterangan gambar yang sesuai dan memiliki
kejelasan sumber gambar. Bagian kulit buku menampilkan desain cover depan
dan cover belakang yang memiliki kesatuan utuh dengan pemilihan warna yang
seragam. Selain itu, menggunakan tampilan cover yang menarik dengan
menggunakan warna yang cerah, serta gambar pada cover depan mewakili isi
yang mencerminkan dari materi pada ensiklopedia.
Meteri di dalam ensiklopedia diurutkan secara alfebetis, kemudian
referensi dikumpulkan dari berbagai sumber di antaranya buku Khamidinal
(2009) dengan judul teknik laboratorium kimia, Widhy (2009) dengan judul alat
dan bahan kimia dalam laboratorium IPA, Nusi (2013) jurnal dengan judul
perbandingan suhu tubuh berdasarkan pengukuran menggunakan termometer air
raksa dan termometer digital pada penderita demam di rumah sakit umum Kandau
Manado. Tampilan cover ensiklopedia ditampilkan pada Gambar 4.1.
47
Validator CVR=
Deskripsi Ket
1 2 3 4 5
Validator CVR=
Deskripsi Ket
1 2 3 4 5
Keterangan gambar/ilustrasi
yang disajikan sesuai dengan
informasi yang sebenarnya 1 1 1 1 1 (5-(5/2)/(5/2) = 1,00 Valid
menurut literatur yang tepat
serta mudah untuk dicari
Ukuran gambar/ilustrasi yang
digunakan proporsional jika
dibandingkan dengan aslinya
1 1 1 1 1 (5-(5/2)/(5/2) = 1,00 Valid
atau keadaan yang sebenarnya
sehingga menimbulkan minat
baca
Kualitas gambar/ilustrasi
(cetakan gambar jelas dan 1 1 1 1 1 (5-(5/2)/(5/2) = 1,00 Valid
warna gambar sesuai)
Tata letak (layout) ensiklopedia
proporsional dan kombinasi
bentuk-bentuknya (teks dan 1 1 1 1 1 (5-(5/2)/(5/2) = 1,00 Valid
gambar/ilustrasi) tepat sehingga
ensiklopedia terlihat menarik
1) Penggunaan shapes pada keterangan nama alat dan cara penggunaan alat
harus konsisten seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.6 dan Gambar
4.7.
Gambar 4.6 Keterangan Nama Alat dan Cara Penggunaan Alat sebelum Revisi
Gambar 4.7 Keterangan Nama Alat dan Cara Penggunaan Alat setelah Revisi
2) Perbaikan shapes, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.8 dan Gambar
4.9.
3) Warna tulisan diubah dari warna merah menjadi hitam, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 4.10 dan Gambar 4.11.
Validator CVR=
Deskripsi Ket
1 2 3 4 5
yang penting sebagai daya tarik awal agar siswa tertarik untuk membaca
ensiklopedia. Walaupun mendapatkan hasil yang belum maksimal, namun siswa
tidak memberikan saran terhadap cover ensiklopedia dan guru juga tidak
memberikan komentar terhadap desain cover, sehingga tidak dilakukan revisi.
Aspek lain seperti kemudahan pemahaman, keefektifan dalam belajar, minat
terhadap ensiklopedia, dan penggunaan ensiklopedia sebagai sumber belajar
mandiri dinilai telah baik. Adapun rekapitulasi hasil analisis angket respon guru
dan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.6.
87,5 83, 5
Rata-Rata
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata respon guru dan
siswa terhadap produk ensiklopedia peralatan laboratorium kimia yang
dikembangkan telah memenuhi aspek kepratisan dalam kriteria sangat praktis.
Hasil akhir pengembangan produk ensiklopedia peralatan laboratorium kimia
yang telah melewati uji kevalidan dan kepraktisan secara keseluruhan telah layak
digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA Negeri 10 Pontianak. Selain
memiliki tampilan menarik, produk ensiklopedia memiliki kemudahan untuk
memahami tentang peralatan laboratorium kimia serta menarik minat siswa untuk
melakukan kegiatan praktikum. Penelitian ini memiliki kelemahan yaitu tidak
dilakukannya uji keefektifan, sehingga peneliti tidak mengetahui sejauh mana
peran ensiklopedia peralatan laboratorium kimia dalam membantu siswa untuk
memahami materi tentang peralatan laboratorium kimia.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ensiklopedia peralatan laboratorium kimia SMA Negeri 10 Pontianak
yang dikembangkan pada penelitian ini telah layak digunakan sebagai sumber
belajar mandiri karena telah memenuhi kriteria kevalidan, dan kepraktisan
sebagai berikut:
1. Ensiklopedia telah valid ditinjau dari aspek materi, media, dan bahasa.
Dengan nilai CVR hitung lebih besar dari pada nilai kritis, yaitu 1,00 >
0,736.
2. Ensikopedia telah praktis dengan nilai rata-rata respon, dan respon siswa
sebesar 85,5% dengan kriteria sangat praktis.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa temuan
yang dapat dijadikan sebagai saran, antara lain:
1. Pengembangan ensiklopedia peralatan laboratorium kimia tidak hanya
dikembangkan pada materi alat-alat sederhana saja, namun dapat
menambahkan alat-alat yang lebih modern.
2. Desain cover sebaiknya dibuat lebih menarik dan kreatif sehingga siswa
tertarik untuk membaca ensiklopedia.
3. Sebaiknya pada penelitian ini juga dilakukan uji keefektifan, sehingga
dapat mengetahui sejauh mana peran ensiklopedia peralatan
laboratorium kimia dalam membantu siswa untuk memahami materi
tentang peralatan laboratorium kimia.
4. Sebaiknya pada pengembangan ensiklopedia peralatan laboratorium
kimia ini dilakukan penelitian lanjutan pada tahap penyebaran.
63
DAFTAR PUSTAKA
Mardiansyah, Y., Asrizal, & Yulkifli. (2013). Pembuatan modul fisika berbasis
TIK untuk mengintegrasikan nilai pendidikan karakter dalam
pembelajaran siswa SMAN 10 Padang Kelas X Semester 1. Pillar Of
Physis Education. 1: 30-38.
Widhy,P. (2009, 21-22 Februari). Alat dan Bahan Kimia dalam Laboratorium
IPA. Pelatihan Penggunaan Alat Laboratorium IPA: Yogyakarta.
66
Wilson, F. R., Pan, W., & Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the critical
values for Lawshe’s content validity ratio. Measurement and Evaluation
in Counseling and Development. Vol 45. Hal: 197–210.
67
Lampiran A-1
Lampiran A-2
HASIL WAWANCARA GURU KIMIA
SMA NEGERI 10 PONTIANAK
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana proses pembelajaran Tidak semua siswa dapat mengikuti
kimia di kelas ibu ? pembelajaran dengan baik
2. Bagaimana karakteristik siswa yang Karakteristik siswa selama ini, kalau dari etika
ibu ajar ? tidak pernah ada yang macam-macam. Cuma
kalau konsentrasi tergantung dari bagaimana kita
memperhatikan mereka. Kalau kita memberikan
perhatian atau memberikan muatan atau infus
kepada mereka, selemah apapun siswa itu dia
masih mau memperhatikan. Jadi itu tergantung
dari karakter guru dan keberadaan guru
3. Dengan karakteristik siswa seperti Saya berusaha mengalihkan perhatian dia ke
itu, bagaimana strategi ibu dalam fokus yang kita ajarkan. Bagaimana
mengajar bu ? mengalihkan perhatian siswa, dengan catatan
bahwa kita tidak boleh diam, ditegur-tegur, di
sapa-sapa, agar mereka tetap fokus. Itu terlepas
dari masalah dia berminat atau tidak belajar,
tetapi kita memfokuskan perhatiannya dulu
terhadap apa yang kita sampaikan
4. Kemudian ada tidak bu, metode yang Sebetulnya kalau metode yang biasa saya
ibu gunakan supaya pembelajaran itu gunakan, langsung memberikan latihan-latihan
69
efektif dan bisa dipahami oleh siswa khusus saja kepada mereka di saat kita berada di
dalam kelas, karena kalau sudah berupa tugas
untuk mereka yang sudah menyukai atau
berminat belajar dengan baik dia akan terpacu,
sementara yang tidak menyukai juga akan
terpacu. Karena apa ? kita memberikan penilaian
langsung kepada mereka memberikan reward
saat jam pelajaran
5. Apakah ada metode yang ibu Berpengaruh, paling tidak mereka yang tadinya
gunakan bepengaruh pada nilai siswa tidak termotivasi karena memang sudah kita
? reward, (kerjakan di depan, ibu kasi point 90) ya
karena ada reward mereka yang lain juga
semangat, Cuma memang tetap ada perbedaan
antara kemampuan anak yang satu dengan yang
lain. Tapi kita tidak boleh menilai hanya dari
segi kemampuannya saja mereka juga yang lain
yang mengerjakan, rewardnya kita masukkan
tetapi tidaklah lebih dari nilai mereka yang lebih
duluan , yang lebih cepat. Di situkan tetap ada
perbedaan kemampuan
6. Bagaimana dengan nilai siswa dalam Kalau permasalahan nilai, ya itu tadi. Ada
pembelajaran kimia? ketidak pemerataan kemampuan. Kalau untuk
mencapai nilai KKM paling satu dua orang, satu
aja udah susah. Untuk nilai separuh aja, misalnya
dari 100 nilai yang kita berikan untuk dia dapat
nilai 50 ke atas bisa dihitung dengan jari, jadi
kebanyakan itu 50 kebawah.
7. Apakah dalam pembelajaran kimia, Metode praktikum diterapkan, tetapi tidak semua
ibu pernah menerapkan metode praktikum yang bisa kita lakukan
praktikum ?
70
10. Bagaimana respon siswa saat Respon siswa saat mengikuti praktikum lebih
mengikuti praktikum di besar. Tapi kalau di laboratorium yang dapat kita
laboratorium? lakukan, kelas X larutan elektrolit dan non
elektrolit serta asam basa. kelas XI tentang
konsentrasi larutan. Tapi yang berhubungan
dengan larutan-larutan jarang dilakukan, hanya
larutan sederhana, misalnya konsentrasi gula gitu
bisalah bawa dari rumah, ditimbang dihitung Mr
nya berapa, kemudian hitung Mr cuka. Anak-
anak lebih senang, Cuma memang ya harus di
awasi, kamukan tau sendiri kemarin siswa yang
ada terkena vixcal, larutan aki. Ada beberapa
efek bahaya yang memang harus kita perhatikan,
ya memang repotnya di situ, kita tidak ada
laboran. Kalau kalian tidak ada PPL di sini, saya
terpaksa harus ekstra hati-hati sendiri. biasanya
kita yang jadi laboran, menuangkan larutan itu
kita, sehingga waktunya itu kurang.
Kebetulannya juga lab kita juga jauh. Jadi untuk
melakukan praktikum yang menggunakan bahan
dan alat kimia tidak pernah.
11. Pada pembelajaran kimia sumber Kalau pembelajaran kimia kita menggunakan
belajar apa yang digunakan? LKS.
12. Dalam praktikum, apakah ada Petunjuk praktikum ada di LKS, biasanya kita
petunjuk praktikum ? arahkan ketika jam belajar. Apa-apa yang harus
dilakukan, hati-hati dalam menuangkan larutan
berbahaya, dan tidak bermain-main ketika berada
di dalam laboratorium. Aturan-aturan itu sudah
kita sampaikan ketika mereka belum
72
16. Apakah peserta didik dibekali Penggunaan alat alat kimia di K13 dulu sih ada.
pengetahuan tentang penggunaan Karena memang itu di awal materi sudah
alat-alat kimia ? tersedia , di kurikulum itu ada. Tapi kalau di sini
sambil jalan aja, di sinikan KTSP.
17. Apakah siswa dapat menggunakan Penggunaan alat dengan baik itu harus kita
alat-alat dengan baik ? sampaikan di awal praktikum, tapi kalau pecah
itu biasa. Soalnya jarang melakukan praktikum,
jadi belum terlalu pandai.
18. Bagaimana menurut ibu jika ada Itu lebih baik, kitakan kurang waktu untuk
sumber belajar ensiklopedia tentang menyampaikan secara detail tentang penggunaan
alat dan bahan kimia ? alat, jadi jika ada sumber belajar lain pasti akan
terbantu. Informasi awalnya sudah, mereka
73
Lampiran A-3
kurang lama
F: Ada, susah menggunakan alat,
dan waktunya tidak cukup untuk
melakukan praktikum
5 Apa kamu tahu nama, fungsi, dan cara A:Kalau tidak salah ini, yang ini
menggunakan alat ini? (menunjukkan erlemeyer dan labu ukur untuk
gambar labu erlemeyer, labu ukur, menyimpan larutan, cara
dan buret) menggunakannya tinggal
dimasukkan larutan ke
dalamnya. Alat yang satu ini,
tidak tahu, tapi pernah lihat.
B: Namanya tidak tahu, tapi
fungsinya mungkin alat yang
dua ini untuk menyimpan cairan
C: Lupa namanya, tapi pernah lihat
D:Yang ini erlemeyer untuk
menyimpan larutan. Kalau yang
lainnya tidak tahu, tapi pernah
lihat
E:Tidak tahu
F:Tidak tahu
5 Bagaimana menurut kamu, jika ada A: Sangat bagus, karena akan lebih
sumber belajar tentang ensiklopedia mudah memahami dan juga
tentang peralatan laboratorium kimia? lebih semangat bacanya karena
Di dalamnya ada gambar alat, nama, ada gambar-gambarnya
fungsi, dan cara penggunaan alat. B:Sangat bagus, karena di
sekolahan juga tidak ada sumber
belajar tentang peralatan
laboratorium. Jadi sangat
terbantu jika ada ensiklopedia
78
Lampiran A-4
Mengemukakan hipotesis
a. Membuat hipotesis,dugaan √
sederhana dengan bahasanya sendiri
dari suatu pertanyaan pada LKS
Mempertimbangkan penggunaan
prosedur yang tepat
a. Menyiapkan alat dan bahan √ Tidak semua
kelompok yang
membawa alat
dan bahan
yang lengkap
b. Melakukan diskusi sebelum √
praktikum
c. Menemukan informasi dari berbagai √
sumber
d. Membuat prosedur percobaan/ √
langkah kerja praktikum
e. Kebiasaan berhati-hati √
80
Merancang eksperimen
a. Merancang alat uji daya hantar √ Tidak semua
listrik
kelompok yang
merancang alat
uji dari rumah
b. Mencoba alat uji daya hantar listrik √ Tidak semua
dengan menguji larutan-larutan
siswa yang
yang sudah disediakan
ingin mencoba
menggunakan
alat
c. Mengulang kerja praktikum seperti √
menguji kembali larutan-larutan
yang sudah di uji sebelumnya
Memberikan penjelasan sederhana
a. Menganalisis pertanyaan /argumen: √
yaitu siswa memberikan penjelasan
sederhana fungsi alat uji daya
hantar listrik yang sudah di rangkai
b. Memfokuskan pertanyaan yaitu √
siswa dapat memfokuskan semua
pertanyaan -pertanyaan yang ada di
LKS
c. Bartanya dan menjawab yaitu siswa √ Hanya
dapat bertanya dan menjawab
sebagian siswa
pertanyaan mengenai suatu
penjelasan pada pertanyaan- saja
pertanyaan di LKS
Mempertanggungjawabkan hasil
observasi
a. Membuat tabel pengamatan di LKS √
b. Mempresentasikan hasil kerja √ Waktu tidak
cukup
KEGIATAN PENUTUP
a. Menyimpulkan kegiatan √
pembelajaran yang telah dilakukan
b. Membersihkan alat praktikum √
c. Membereskan alat dan bahan yang √
81
Lampiran B-1
LEMBAR VALIDASI KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN UNTUK AHLI MATERI
“Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sumber Belajar
Siswa SMA Negeri 10 Pontianak “
Petunjuk:
1. Berdasarkan pendapat bapak/ibu, berikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan penilaian Bapak/Ibu
2. Gunakan kriteria yang terlampir untuk memberikan penilaian Bapak/Ibu dengan
ketentuan sebagai berikut:
RELEVAN dengan skor 1
TIDAK RELEVAN dengan skor 0
3. Jika ada yang dikomentari, tulis pada kolom yang komentar
Penilaian
No Aspek Indikator Pernyataan TIDAK Komentar/ Saran
RELEVAN
RELEVAN
1. Materi dalam
ensiklopedia
mengembangkan ilmu
dan pengetahuan
1.1 Mendukung Materi dalam
tujuan
pendidikan ensiklopedia dapat
bermanfaat bagi
pembacanya
khususnya bagi siswa
SMA Negeri 10
Pontianak
Materi/Isi
1.2 Kebenaran Kebenaran definisi
Materi
dan spesifikasi alat-
alat yang disajikan
1.3 Cakupan Keruntutan isi materi
Materi
Menyajian materi
sistematis
Menumbuhkan rasa
Pontianak, 2017
Validator
(
)
84
Lampiran B-2
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN UNTUK AHLI MATERI
“Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sumber Belajar
Siswa SMA Negeri 10 Pontianak “
Nomor
No Aspek Indikator Pernyataan Jumlah
Pernyataan
1. Materi dalam
ensiklopedia
1
mengembangkan ilmu
dan pengetahuan
1.5 Mendukung tujuan
Materi dalam
pendidikan 2
ensiklopedia dapat
bermanfaat bagi
2
pembacanya khususnya
bagi siswa SMA Negeri
10 Pontianak
Materi/Isi 1.6 Kebenaran Materi Kebenaran definisi dan
spesifikasi alat-alat 3 1
yang disajikan
Lampiran B-3
Penilaian Aspek
No Deskripsi Saran
YA TIDAK
1 Materi yang disajikan dalam ensiklopedia
tentang peralatan laboratorium kimia dapat
mengembangkan dan meningkatkan ilmu
dan pengetahuan
2 Materi yang disajikan dalam ensiklopedia
tentang peralatan laboratorium kimia
bermanfaat bagi pembacanya khususnya
bagi siswa SMA Negeri 10 Pontianak
dalam melakukan kegiatan eksperimen di
laboratorium
3 Definisi tentang alat-alat yang disajikan
sesuai dengan definisi yang sebenarnya
menurut literatur yang tepat
4 Materi atau isi disajikan secara runtut dan
berurutan
5 Materi atau isi disajikan secara penulisan
yang telah ditentukan
86
Pontianak, 2017
Ahli Materi
(
)
87
Lampiran B-4
Penilaian
No Aspek Indikator Pernyataan TIDAK Komentar/ Saran
RELEVAN
RELEVAN
1. 1.1 Kesesuaian antara Bahasa dan gambar
proposi gambar digunakan secara
dengan bahasa seimbang
paparan
Menggunakan
1.2 Kejelasan gambar gambar /ilustrasi
dan ilustrasi yang jelas
Penyajian Keterangan gambar
Gambar /ilustrasi
Ukuran gambar
Kualitas gambar
Tata letak (layout)
1.4 Ketepatan dalam
menggunakan ensiklopedia
gambar seimbang dan
kombinasi bentuk-
bentuknya tepat
Penampilan cover
menarik
2.1 Bagian kulit buku
Penampilan cover
2 Kegrafikan memiliki kesatuan
Materi lengkap
2.2 Bagian isi sesuai dengan daftar
isi
88
Ketepatan
penggunaan variasi
huruf
Kesesuaian
penggunaan ukuran
huruf
Bentuk gambar
seimbang, akuarat,
dan realistis
Pontianak, 2017
Validator
(
)
89
Lampiran B-5
Lampiran B-6
Penilaian Aspek
No Deskripsi Saran
YA TIDAK
1 Bahasa dan gambar yang digunakan
seimbang, baik ditinjau dari segi ukuran,
perbandingan bahasaan dengan gambar,
maupun materi yang disampaikan
2 Gambar /ilustrasi yang disajikan berperan
sebagai media untuk menyampaikan
materi secara benar, jelas, dan tidak
menimbulkan kesalahtafsiran
3 Keterangan gambar/ilustrasi yang
disajikan sesuai dengan informasi yang
sebenarnya menurut literatur yang tepat
serta mudah untuk dicari
4 Ukuran gambar/ilustrasi yang digunakan
proporsional jika dibandingkan dengan
aslinya atau keadaan yang sebenarnya
sehingga menimbulkan minat baca
5 Kualitas gambar/ilustrasi (cetakan gambar
jelas dan warna gambar sesuai)
91
Pontianak, 2017
Ahli Media
(
)
93
Lampiran B-7
penulisan
nama
ilmiah/asing
Pontianak, 2017
Validator
(
)
95
Lampiran B-8
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN UNTUK AHLI BAHASA
“Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sumber Belajar Siswa SMA
Negeri 10 Pontianak “
No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Jumlah
pernyataan
1. 1.1Sesuai dengan Kesesuaian dengan 1
Tingkat tingkat perkembangan
Perkembangan siswa
Siswa
1.2Kriteria Pemilihan ukuran dan 2
Penulisan jenis huruf
Efisien penggunaan 3
teks
Kemudahan 4
Kebahasaan dan
memahami bahasa
Keterbacaan
1.3 Kesesuaian Ketepatan tata bahasa 5
dengan kaidah Ketepatan Ejaan 6
Bahasa Indonesia
1.4 Penggunaan Konsisten penggunaan 7
istilah dan istilah
simbol/lambang Konsisten penggunaan 8
simbol/lambang
Ketepatan penulisan 9
nama ilmiah/asing
Diadaptasi dari: Widiana,A. (2013). Pengembangan Ensiklopedia Alat Ukur Fisika sebagai
Sumber Belajar Mandiri untuk SMA/MA Kelas X pada Materi Besaran dan
Satuan .SKRIPSI. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
96
Lampiran B-9
Penilaian Aspek
No Deskripsi Saran
YA TIDAK
1 Kalimat yang digunakan efektif, lugas,
dan tidak ambigu (bermakna ganda) dan
sesuai dengan makna pesan yang ingin
disampaikan
2 Pemilihan ukuran dan jenis huruf dibuat
sesuai
3 Kalimat yang digunakan dalam
menyampaikan pesan familiar sehingga
menimbulkan minat baca
4 Bahasa dan gambar yang digunakan sesuai
dengan perkembangan dan kemampuan
berpikir pembaca
5 Bahasa dan gambar yang digunakan
seimbang, baik ditinjau dari segi ukuran,
perbandingan bahasa dengan gambar,
maupan pesan yang ingin disampaikan
6 Ejaan (penulisan huruf dan tanda baca)
yang digunakan sesuai dengan kaidah
97
Pontianak, 2017
Ahli Bahasa
(
)
98
Lampiran B-10
KISI-KISI ANGKET RESPON UNTUK GURU KIMIA
“Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sumber Belajar
Siswa SMA Negeri 10 Pontianak “
No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan
1. + Materi pada ensiklopedia
1
memberikan pengetahuan baru
- Materi pada ensiklopedia sudah
2
ada di buku pelajaran kimia
1.1 Mendukung tujuan
+ Materi dalam ensiklopedia dapat
pendidikan
bermanfaat bagi pembacanya
3
khususnya bagi siswa SMA
Negeri 10 Pontianak
- Materi dalam ensiklopedia tidak
Materi/Isi 4
bermanfaat bagi pembacanya
+ Kebenaran definisi dan
1.2 Kebenaran Materi
spesifikasi alat-alat yang 5
disajikan
Lampiran B-11
Penilaian
No Pernyataan TIDAK Komentar/ Saran
RELEVAN
RELEVAN
1 Materi yang disajikan dalam
ensiklopedia tentang peralatan
laboratorium kimia dapat
mengembangkan dan meningkatkan
ilmu dan pengetahuan
2 Materi yang disajikan dalam
ensiklopedia tentang peralatan
laboratorium kimia sudah ada di
buku pembelajaran kimia
3 Materi yang disajikan dalam
ensiklopedia tentang peralatan
laboratorium kimia bermanfaat bagi
pembacanya khususnya bagi siswa
SMA Negeri 10 pontianak dalam
melakukan kegiatan eksperimen di
laboratorium
4 Materi yang disajikan dalam
ensiklopedia tentang peralatan
laboratorium kimia tidak
bermanfaat bagi pembacanya
5 Definisi tentang alat-alat yang
disajikan sesuai dengan definisi
yang sebenarnya menurut literatur
101
yang tepat
6 Materi atau isi disajikan secara
runtut dan berurutan
7 Materi atau isi disajikan tidak runtut
dan berurutan
8 Ensiklopedia mampu menumbuhkan
rasa ingin tahu pembaca
9 Materi yang disajikan dapat
memotivasi siswa untuk melakukan
penyelidikan lebih jauh atau
mencari informasi lebih jauh dari
ensiklopedia yang disajikan
10 Materi yang disajikan dalam setiap
judul disusun secara alfabetis
sehingga memudahkan pembaca
mencari informasi yang diinginkan
11 Materi yang disajikan dalam setiap
judul tidak disusun secara alfabetis
sehingga pembaca sulit mencari
informasi yang diinginkan
12 Tata letak materi yang disajikan
dalam setiap judul dapat
menimbulkan suasana yang
menyenangkan ketika membaca
ensiklopedia
13 Tata letak materi yang disajikan
dalam setiap judul menimbulkan
suasana yang membosankan ketika
membaca ensiklopedia
14 Gambar /ilustrasi yang disajikan
berperan sebagai media untuk
menyampaikan materi secara benar,
jelas, dan tidak menimbulkan
kesalahtafsiran
15 Keterangan gambar/ilustrasi yang
disajikan sesuai dengan informasi
102
Pontianak, 2017
Validator
(
)
103
Lampiran B-12
Skor
No Deskripsi Kritik/Saran
STS TS S SS
Pontianak, 2017
Guru Kimia SMA
( )
106
Lampiran B-13
KISI-KISI RESPON UNTUK SISWA
“Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Kimia Sumber Belajar
Siswa SMA Negeri 10 Pontianak “
No Aspek Indikator Pernyataan Nomor Pernyataan
1 1.1 Mengharapkan + Bagi saya informasi pada
pengetahuan ensiklopedia memberikan
yang lebih pengetahuan baru tentang 1
mendalam ensiklopedia peralatan
laboratorium kimia
- Saya merasa informasi
pada ensiklopedia sudah
2
Kemudahan saya dapatkan pada buku
Pemahaman pelajaran kimia
1.2 Keinginan + Saya mudah memahami
untuk mudah materi yang terdapat 3
memahami dalam ensiklopedia
- Saya merasa kesulitan
memahami materi yang
4
terdapat dalam
ensiklopedia
2 + Saya berani untuk
menggunakan peralatan
laboratorium kimia 5
2.1 Keinginan lebih setelah mempelajari
aktif dalam ensiklopedia ini
kegiatan - Saya ragu untuk
Keaktifan dalam praktikum menggunakan peralatan
belajar laboratorium kimia 6
setelah mempelajari
ensiklopedia ini
2.2 Belajar secara + Saya akan terbantu untuk
mandiri belajar praktikum kimia
7
secara mandiri dengan
ensiklopedia ini
3 3.1 Senang untuk + Saya bersemangat untuk
Minat terhadap
belajar lebih belajar lebih banyak lagi 8
ensikopedia
banyak lagi mengenai alat-alat
107
laboratorium setelah
membaca ensiklopedia ini
+ Saya merasa tertarik
belajar menggunakan
9
ensiklopedia peralatan
3.2 Tertarik untuk laboratorium kimia
menggunakan - Saya merasa tidak
ensiklopedia semangat belajar
menggunakan 10
ensiklopedia peralatan
laboratorium kimia
4 - Saya berpendapat bahwa
desain cover tidak
memiliki daya tarik awal
11
dan tidak
menggambarkan isi atau
materi yang disampaikan
4.1 Menarik + Saya merasa tertarik
perhatian melihat gambar yang
12
Penyajian disajikan dalam
Ensiklopedia ensiklopedia
- Saya merasa cetakan
gambar sulit dipahami
13
dan warnannya tidak
menarik
4.2 Mampu + Saya merasa mudah
memahami memahami ensiklopedia
14
ensiklopedia ini karena menggunakan
bahasa yang sederhana
5 Penggunaan 5.1 Sebagai sumber + Saya merasa ensiklopedia
ensiklopedia belajar mandiri ini sangat bermanfaat
sebagai sumber belajar 15
mandiri baik disekolah
maupun diluar sekolah
Diadaptasi dari: Widiana,A. (2013). Pengembangan Ensiklopedia Alat Ukur Fisika sebagai
Sumber Belajar Mandiri untuk SMA/MA Kelas X pada Materi Besaran dan
Satuan .SKRIPSI. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
108
Lampiran B-14
Penilaian
No Pernyataan TIDAK Komentar/ Saran
RELEVAN
RELEVAN
1 Bagi saya informasi pada
ensiklopedia memberikan
pengetahuan baru tentang
ensiklopedia peralatan
laboratorium kimia
2 Saya merasa informasi pada
ensiklopedia sudah saya dapatkan
pada buku pelajaran kimia
3 Saya mudah memahami materi
yang terdapat dalam ensiklopedia
4 Saya merasa sulit memahami
materi yang terdapat dalam
ensiklopedia
5 Saya berani untuk menggunakan
peralatan laboratorium kimia
setelah mempelajari ensiklopedia
ini
6 Saya ragu untuk menggunakan
peralatan laboratorium kimia
setelah mempelajari ensiklopedia
ini
7 Saya akan terbantu untuk belajar
praktikum kimia secara mandiri
dengan ensiklopedia ini
109
Pontianak, 2017
Validator
(
)
110
Lampiran B-15
KODE SISWA :
Petunjuk Pengisian :
1. Berikan tanda check (√) kolom penilaian
2. Gunakan indikator kriteria pada lampiran untuk memberikan penilaian dengan nilai
sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
( )
112
Lampiran C-1
Lampiran C-2
Lampiran C-3
REKAPITULASI DAN PERHITUNGAN HASIL VALIDASI AHLI MATERI TERHADAP PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA
PERALATAN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI 10 PONTIANAK
= N/2
Keterangan : CVR adalah content validity ratio,
adalah jumlah responden yang menyatakan ‘Ya’ ,
N adalah total responden.
119
Lampiran C-5
REKAPITULASI DAN PERHITUNGAN HASIL VALIDASI AHLI MEDIA TERHADAP PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA
PERALATAN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI 10 PONTIANAK
= N/2
Keterangan : CVR adalah content validity ratio,
adalah jumlah responden yang menyatakan ‘Ya’ ,
N adalah total responden.
101
Lampiran C-7
Lampiran C-8
Lampiran C-9
REKAPITULASI DAN PERHITUNGAN HASIL VALIDASI AHLI BAHASA TERHADAP PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA
Lampiran C-10
Lampiran C-11
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
%NRG = Persentase Respon Guru
=
Nilai Maksimum =
Rata-Rata = ∑%NRG
20
Lampiran C-13
Sangat
RATA-RATA 83,50
Kuat
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
%NRS = Persentase Respon Siswa
=
Nilai Maksimum =
Rata-Rata = ∑%NRS
15
Lampiran D-1
Lampiran D-2
Lampiran E-1
DOKUMENTASI PENELITIAN