Anda di halaman 1dari 1

Apa yang dimaksud oleh Tuhan dengan apa yang dilihat dan apa yang didengar, bukanlah

dalam arti harfiahnya, namun dalam arti rohani, yaitu memahami perkara-perkara rohani,
rahasia-rahasia kebenaran Allah, yang hanya diungkapkan kepada orang-orang pilihan Allah,
yaitu orang-orang yang tidak dipakai oleh dunia ini. Bagi orang diluar mereka, hal-hal itu hanya
dinyatakan secara harfiah atau perumpamaan, yang juga tidak akan dipahami oleh mereka,
sehingga hal itu tetap saja merupakan rahasia bagi mereka, bahwa bagi orang-orang pilihan
Allah diungkapkan rahasia Kerajaan Allah namun kepada orang-orang lain segala sesuatu yang
berkenaan dengan kebenaran itu hanya disampaikan dalam bentuk perumpamaan :

"Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak
menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan
mendapat ampun." (Markus 4:11).

Berkenaan dengan penglihatan rohani ini, lebih jauh kita akan mengutip suatu cerita singkat,
tentang pertemuan seorang yang buta dengan Tuhan Yesus:

"Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk dipinggir jalan dan
mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang
kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat" Lalu ia berseru: "Yesus Anak Daud, kasihanillah aku!"
Maka mereka yang berjalan di depan, menegor dia, supaya diam. Namun semakin keras ia
berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu
kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada didekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kau
kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu
kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan
seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia, sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat
melihat hal itu dan memuji-muji Allah." (Lukas 18:35-43).

Tuhan Yesus dan rombongan yang sangat besar akan masuk kota Yerikho, dan disana dekat
pintu gerbang kota ada seorang buta yang mengemis. Mungkin juga ia telah lama mendengar
kabar tentang Yesus, sehingga ia berharap suatu ketika dapat berjumpa dengan Dia, dan minta
disembuhkan. Seperti pepatah mengatakan: "Pucuk dicinta ulam pun tiba". Mendengar suara
orang banyak ia curiga dan bertanya, tentu saja ia bertanya kepada orang yang dapat melihat:
"Apa itu?" Dan orang yang "MELIHAT" itu menjawab: "Yesus orang Nazaret lewat." Penglihatan
dan penilaian orang yang "MELIHAT" itu terhadap Yesus, ternyata hanya sebatas Yesus sebagai
orang Nazaret!. Namun, mengherankan, bahwa orang buta itu temyata dapat melihat dan
mengenal Yesus jauh lebih sempurna dan pada orang yang dapat melihat itu. Ia berseru dan
memanggil Yesus dengan panggilan yang tepat: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah saya!"
Panggilan "Anak Daud" adalah ungkapan tradisional orang Israel bagi Mesias yang sedang
dinanti-nantikan mereka, yang berasal dari ungkapan dan pernyataan janji Allah kepada Raja
Daud lewat Nabi Natan, yang dapat dibaca dalam II Samuel 7:12-13.

"Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan
nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu, dan Aku akan mengokohkan
kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan
takhta kerajaannya untuk selama-lamanya."

Janji Allah inilah yang menjadi dasar ungkapan "Anak Daud" bagi Mesias yang dinantikan
bangsa itu. Semula orang mengira bahwa yang dimaksud adalah Raja Salomo yang telah

Anda mungkin juga menyukai