Anda di halaman 1dari 43

Mata Kuliah Kepemimpinan Pemerintahan

Program Studi Ilmu Pemerintahan


Motivasi adalah faktor
Motivasi ? yang mendorong orang
untuk bertindak dengan
cara tertentu.

Dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya


adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan (action or activities)
dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah
kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
ataupun mengurangi ketidak seimbangan.
Tujuan dilakukan motivasi diantaranya yaitu:
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan
karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan
tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang
lebih baik
8. Meningkatkan dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10.Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
terhadap tugas-tugasnya
11.Meningkatkan efiensi penggunaan alat-alat dan
bahan baku.
1. Motivasi adalah proses psikologis, atau lebih
tepatnya proses emosional, bukan logis
2. Motivasi pada dasarnya adalah proses yang tidak
kita sadari. Tindakan yang kita atau orang lain
lakukan mungkin saja tampak tidak logis, namun
bagi orang yang melakukannya, tindakannya
tampak wajar dan masuk akal
3. Motivasi bersifat individual. Tingkah laku
seseorang bersumber dari dirinya sendiri
4. Motivasi tiap orang berbeda, begitu juga setiap
individu bervariasi dari waktu ke waktu
5. Motivasi adalah proses sosial. Tak dapat
diingkari, bahwa terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan kita tergantung dari orang lain
6. Dalam tindakan sehari-hari, kita dipandu oleh
kebiasaan yang bersumber dari motivasional di
masa lalu.
1. Kinerja 7. Kesempatan
(Achievement) (Opportunity)

PENGGER
2. Penghargaan AK 6. Keterlibatan
(Recognition) MOTIVASI (Involvement)

3. Tantangan 4. Tanggung Jawab 5. Pengembangan


(Challenge) (Responsibility) (Development)
1. Tujuan

2. Tantangan

3. Keakraban

4. Tanggungjawab

5. Kesempatan untuk maju

6. Kepemimpinan
Kepemimpinan
(Leadership) ?

Kepemimpinan atau leadership adalah


kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan
rencana demi tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
a. Sebagai penggerak (aktivator)
b. Sebagai pengawas
c. Sebagai martir
d. Sebagai pemberi semangat/kegembiraan, dan
e. Sebagai pemberi tanggung jawab kepada
anggota.
1. Mencetuskan ide atau sebagai seorang kepala
2. Memberi informasi
3. Sebagai seorang perencana
4. Memberi sugesti
5. Mengaktifkan anggota
6. Mengawasi kegiatan
7. Memberi semangat untuk mencapai tujuan
8. Sebagai katalisator
9. Mewakili kelompok
10.Memberi tanggung jawab
11.Menciptakan rasa aman dan
12.Sebagai ahli dalam bidang yang dipimpinnya.
TIGA TINGKATAN ANGGOTA
MANAJEMEN (Manajement Members)

1. Manajer puncak
(Top Manager)

2. Manajer menengah
(Middle Manager)

3. Manajer bawahan
(Lower Manager/suvervisor)
KEPEMIMPINAN FORMAL
DAN KEPEMIMPINAN
INFORMAL
Kepemimpinan formal = kepemimpinan yang resmi yang ada
pada diangkat dalam jabatan kepemimpinan

Kepemimpinan informal = tidak didasarkan pada


pengangkatan.
Efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan nyata
dan penerimaan dalam praktik atas kepemimpinan seseorang
KRITERIA KEPEMIMPINAN
INFORMAL

1. Kemampuan “memikat” hati orang lain


2. Kemampuan dalam membina hubungan yang serasi
dengan orang lain
3. Penguasaan atas makna tujuan organisasi yang hendak
dicapai
4. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian
dalam kegiatan-kegiatan operasional
5. Pemilihan atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki
oleh orang lain
PERBEDAAN PEMIMPIN
DENGAN NON-PEMIMPIN

Pemimpin:

1. Memberikan inspirasi kepada bawahan


2. Menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan bawahan
3. Memberikan contoh kepada bawahan bagaimana
melakukan pekerjaan
4. Menerima kewajiban-kewajiban
5. Memperbaiki segala kesalahan atau kekeliruan.
PERBEDAAN PEMIMPINAN
DENGAN NON-PEMIMPINAN
Non Pemimpin:
1. Memberikan dorongan kepada bawahan
2. Menyelesaikan pekerjaan dan mongorbankan bawahan
3. Menanamkan perasaan takut pada bawahan dan memberikan ancaman
4. Melimpahkan kewajiban kepada orang lain
5. Melimpahkan kesalahan kepada orang lain dengan apabila terdapat
kekeliruan atau penyimpangan-penyimpangan.
TIMBULNYA SEORANG
PEMIMPIN
3 TEORI
LAHIRNYA
SEORANG
PEMIMPIN

Teori Genetie

Teori Sosial

Teori Ekologis
5 TIPE UTAMA PEMIMPIN
1. Tipe pemimpin otokratis

2. Tipe pemimpin militoristis

3. Tipe pemimpin paternalistis

4. Tipe pemimpin karismatis

5. Tipe pomimpin demokratis


CIRI-CIRI TIPE PEMIMPIN
OTOKRATIS
1. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
3. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat
semata-mata
4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari
orang lain karena dia menganggap dialah yang paling
benar
5. Selalu bergantung pada kekuasaan formal
6. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan
pendekatan (Approach) yang mengandung unsur
paksaan dan ancaman.
CIRI-CIRI TIPE PEMIMPIN
MILITORISTIS
1. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah
ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai
alat utama
2. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka
menggunakan pangkat dan jabatannya
3. Senang kepada formalitas yang berlebihan
4. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari
bawahan
5. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
6. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
CIRI-CIRI TIPE PEMIMPIN
PATERNALISTIS

1. Menganggap bawahannya sebagai manusia


yang tidak dewasa
2. Bersikap terlalu melindungi bawahan
3. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan.
Karena itu jarang pelimpahan wewenang
4. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan inisyatif
daya kreasi
5. Sering menganggap dirinya maha tahu
CIRI-CIRI TIPE PEMIMPIN
KARISMATIS

1. Pemimpin seperti ini mampunyai daya


tarik yang amat besar, dan
2. Pengikut yang banyak.
CIRI-CIRI TIPE PEMIMPIN
DEMOKRATIS

1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari


pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya
4. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan
kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak
mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan
5. Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan
6. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya.
7. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
SYARAT PEMIMPIN YANG
IDEAL
1. Pendidikan umum yang integratif
luas. 8. Keterampilan
2. Pemimpin yang baik adalah berkomunikasi
pemimpin yang genoralist 9. Keterampilan mendidik
yang baik juga. 10. Personalitas dan
3. Kemampuan berkembang objektivitas
secara mental 11. Pragmatismo
4. Ingin tahu 12. Mempunyai naluri untuk
5. Kemampuan analistis prioritas
6. Memiliki daya ingat yang 13. Sederhana
kuat 14. Berani
7. Mempunyai kapasitas 15. Tegas dan sebagainya.
SYARAT MENGAMBIL
KEPUTUSAN DI TINGKAT TOP
MIDDLE MAUPUN LOWER
MANAGER
1. Keputusan yang diambil harus mempermudah dan
mempercepat pencapaian tujuan.
2. Keputusan harus tepat dalam arti mampu memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh organisasi.
3. Keputusan harus carat karena keputusan yang dapat
mengakibatkan tidak dimanfaatkannya lambat kesempatan-
kesempatan yang terbaik, yang terbuka untuk organisasi.
4. Keputusan harus praktis, dalam arti dapat dilakukan sesuai
dangan kekuatan-kekuatan yang dimiliki organisasi.
5. Keputusan yang diambil harus regional dalam pengertian dapat
diterima oleh akal sehat dari para pelaksana
TUGAS YANG DAPAT
DIBERIKAN KEPADA STAF
KARYAWAN
1. Mengumpulkan data (fakta)
2. Mengintorarasikan data (fakta)
3. Mengusulkan alternatif tindakan
4. Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan
dengan berbagai hak dan memperoleh kesepakatan mereka atau
memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak.
5. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumon-
dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi daripada rencana
yang telah ditetapkan.
TUGAS YANG DAPAT
DIBERIKAN KEPADA STAF
KARYAWAN
6. Mengamati kegiatan-kegiatan oporasional dan kondisi kondisi
yang dihadapi untuk rnengadakan apakah struksi-instruksi
telah dijalankan dengan baik dan apakah instruksi tersebut
menghambat atau mempelancar proses pencapaian tujuan.
7. Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-
petugas oporasional mongenai pelaksanaan untuk
meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi.
8. Meberikan infrmasi da nasehat kepada petugas-petugas
oporasional mengenai pelaksanaan tugas–tugas yang telah
didelegasikan kepada mereka.
TUGAS
1. Motivasi adalah suatu hal yang sangat rumit dan bersifat
abstrak serta subyektif. Sebutkan beberapa teknik dalam
memotivasi seseorang! Jelaskan!
2. Allenbough (Ilmuan) menentukan 3 kriteria psikologis yang
diperlukan dalam menentukan motivasi dan kepuasan kerja
seseorang. Sebutkan 3 kriteria tersebut dan jelaskan!
3. Jelaskan tentang teori Maslow, teori Alderfer, teori Mc
Clelland, dan teori Herzberg!
4. Locke melukiskan kepemimpinan dalam 3 elemen untuk
membujuk orang lain menuju suatu sasaran bersama. Sebutkan
dan jelaskan!
5. Empat gaya kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan
kematangan bawahan menurut Korman, sebutkan dan jelaskan!
THE END
CREATED BY NZn
MOTIVASI DAN
KEPEMIMPINAN

Program Pascasarjana Magister Manajemen


STIE PASUNDAN
PENTINGNYA MOTIVASI
• Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi Kinerja karyawan
adalah motivasi. Motivasi kerja adalah
sesuatu yang dapat menimbulkan
semangat dan dorongan untuk bekerja.
• Motivasi dapat bersumber dari internal
maupun eksternal.
• Motivasi eksternal dapat bersumber dari
organisasi, sehingga menjadi tugas
manager untuk menciptakan lingkungan
kerja yang dapat menimbulkan adanya
suatu motivasi.
• Salah satu tugas pemimpin adalah bagaimana
memotivasi orang-orang atau anggota organisasi.
Apabila manager mampu memahami motivasi, maka
secara khusus ini merupakan alat yang berharga untuk
memahami/understanding perilaku dalam organisasi,
meramalkan/predicting, dan mengarahkan perilaku
individu, Kelompok agar sesuai dengan tujuan
organisasi yang akan dicapai.
 Selama ini sebagian besar manager menggunakan
pendekatan yang kurang tepat dalam memahami
motivasi. Pendekatan mereka menggunakan asumsi-
asumsi yang keliru:
menganggap semua pekerja adalah sama/all
employees are alike;
semua situasi adalah sama/all situations are alike; dan
hanya ada satu cara terbaik/one best way (Nadler dan
Lawler, 1977).
• Karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi
memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda-
beda. Oleh sebab itu setiap karyawan memiliki
kabutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, sehingga
kebutuhan dan keinginan ini dapat memotivasi anggota
organisasi untuk melakukan perilaku tertentu.
• Perbedaan masing-maisng individu tersebut juga
mengakibatkan perbedaan prestasi kerja mereka.
• Motivasi dianggap sebagai determinan penting dan
utama yang mendorong peningkatan
produktivitas/prestasi kerja (Gibson, Ivancevich, dan
Donnelly, 2004). Prestasi kerja seorang karyawan
tergantung pada motivasi karyawan tersebut terhadap
pekerjaan yang harus diselesaikannya. Semakin tinggi
motivasi seseorang untuk melaksanakan suatu
pekerjaan, maka semakin tinggi pula kinerjanya
• goal theory yang merumuskan bahwa
produktivitas merupakan fungsi dari
motivasi: P = f (M). Sedangkan menurut
expectancy theory produktivitas
merupakan perkalian antara motivasi
dengan kemampuan/ability: P = M x A
• (Dessler, 1997) “ Keberhasilan seorang
pemimpin akan ditentukan oleh kemampuan
memberikan motivasi terhadap bawahannya,” .
• Motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang
menimbulkan dorongan atau semangat kerja
untuk mencapai tujuan tertentu.
• Ada beberapa pandangan mengenai motivasi.
Pandangan pertama menyatakan bahwa motivasi
berkaitan dengan:
– arah dari perilaku individu;
– kekuatan tanggapan yaitu usaha pada saat seseorang
menentukan arah dari suatu tindakan;
– keteguhan perilaku yaitu berapa lama seseorang akan
mempertahankan perilaku tertentu. Pandangan kedua
menyarankan agar analisis motivasi fokus pada faktor-faktor
yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku
Motivasi sebagai Pendorong Individu

Kebutuhan atau Pencarian Jalan Keluar bagi Pilihan Perilaku untuk memenuhi
Kesenjangan memenuhi dan memuaskan dan memuaskan kebutuhan
Kebutuhan kebutuhan

Penentuan kebutuhan di masa Evaluasi atas


yang akan datang dan Pemuasan Kebutuhan
pencarian bagi cara
pemenuhannya
5 Perspektif Kontemporer mengenai Motivasi
• perspektif kebutuhan (Need perspectives)
• perspektif keseimbangan dan keadilan (equity
perspectives)
• perspektif pengharapan (expectancy perspectives)
• perspektif penguatan (reinforcement perspectives)
• perspektif penyusunan tujuan (Goal Setting Theory)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai