Anda di halaman 1dari 2

Prinsip-prinsip Dalam Motivasi Kerja

Anwar P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam


memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:

a.      Prinsip Partisipasi

Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi
dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.

b.      Prinsip Komunikasi.

Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha


pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.

c.        Prinsip Pengakui Andil Bawahan

Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha


pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.

d.      Prinsip Pendelegasian Wewenang

Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk
sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya,
akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan
yang diharapkan oleh pemimpin.

e.       Prinsip Memberi Perhatian

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan
memotivasi pegawai bekrja apa yang diharapkan oleh pemimpin.

Prespektif Motivasi

a. Perspektif Kontemporer Motivasi


Terdapat beberapa perspektif kontemporer dalam melihat bagaimana motivasi menjadi
kekuatan pendorong bagi individu untuk berperilaku. Ketiga perspektif itu adalah yang
pertama perspektif kebutuhan(need perspectives), yang kedua perspektif keseimbangan
dan keadilan(equity perspectives), yang ketiga perspektif pengharapan (expectancy
perspectives) , yang keempat perspektif penguatan (reinforcement perspectives), dan
terakhir perspektif penyusunan tujuan (goal setting theory).
b. Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi
Perspektif kebutuhan terkait dengan proses pertama bagaimana motivasi menjadi
perilaku yang lebih baik. Hal tersebut mengenai kebutuhan dan kesenjangan akan
kebutuhan. Di dalam perspektif ini terdapat beberapa teori dari para ahli.
1. Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Maslow menyatakan bahwa orang atau individu termotivasi untuk berperilaki dalam
pekerjaaannya untuk memenuhi kebutuhannya yang terdiri dari lima tingkatan
kebutuhan yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.
2. Teori Kebutuhan dari Atkinson dan McClelland
Atkinson menyatakan bahwa terdapat 3 jenis kebutuhan manusia yang mendorong
seseorang untuk termotivasi dalam berperilaku dan melakukan sesuatu. Ketiga
kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan kekuasaan,kebutuhan melakukan interaksi
sosial, dan kebutuhan meraih prestasi.
c. Perspektif Keseimbngan dan Keadilan Mengenai Motivasi
Perspektif ini diangkat dari asumsi dasar bahwa termotivasi tidaknya seseorang dalam
organisasi lingkungan pekerjaan sangat bergantung kepada anggapan apakah dirinya
mendapatkan perlakuan yang adil ataukah tidak dalam hal penghargaan yang
diterimanya.
d. Perspektif Pengharapan Mengenai Motivasi
Perspektif ini dapat dikatakan merupakan kelanjutan dari perspektif keseimbangan dan
keadilan mengenai motivasi. Perspektif ini memandang bahwa motivasi seseorang dalam
berperilaku dan bekerja sangat tergantung pada berbagai pilihan penghargaan yang akan
diperolehnya berdasarkan tingkatan perilaku dan pekerjaan yang akan dilakukannya.
e. Perspektif Penguatan Mengenai Motivasi
Prinsip dasar dari perspektif penguatan mengenai motivasi berangkat dari pola pikir B.F
Skinner, yang mangatakan bahwa tindakan akan sangat dipengaruhi oleh perlakuan yang
diterima akibat perilaku yang dilakukan masa lalu.
f. Perspektif Penyusunan Tujuan
Perspektif ini pada dasarnya beranggapan bahwa perilaku individu yang didorong oleh
motivasi individu sesungguhnya dapat dijelaskan melalui keterlibatan individu dalam
penyusunan tujuan dari setiap apa yang akan dikerjakan atau dibebankan kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai