Anda di halaman 1dari 27

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA Seni Budaya_VII_SMPIT AL

BAHAN TEKSTIL MUHSIN


A. RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
Ragam hias tidak hanya digunakan untuk memperindah karya-karya seni kerajinan
tradisional, namun sampai saat ini sangat mudah ditemukan pada banyak karya seni
ataupun benda lain. Salah satunya adalah tekstil.
Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun
sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara kedua istilah tersebut, tekstil dapat
digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang,
sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.
Tekstil merupakan material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang yang dapat
dikerjakan dengan cara penyuIaman, penjahitan, dan pengikatan. Tekstil juga dapat
diartikan jalinan antara lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman
yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan benang. Proses pembuatan
bahan tekstil dapat menggunakan alat tenun tradisional maupun modern.
B. PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN
TEKSTIL
1. MEMBATIK
adalah sebuah teknik menahan
warna dengan lilin malam secara
berulang-ulang di atas kain, namun
pada perkembangannya, batik
dibuat menggunakan teknik celup,
cap, sablon, dan printing
2. MENENUN
Teknik pembuatan kain dengan cara
memasukkan secara berselang-
seling kelompok benang yang
membujur (lungsi) ke dalam
kelompok benang yang melintang
(pakan)
3. MENYULAM
Teknik pembuatan hiasan kain
dengan media benang dan jarum
jahit menggunakan keterampilan
tangan secara manual
4. MEMBORDIR
Teknik pembuatan hiasan kain
dengan media benang dan jarum
jahit menggunakan bantuan mesin
5. MELUKIS
Teknik pembuatan hiasan pada kain
menggunakan alat bahan kuas dan
cat
1. Bahan Tekstil
C. JENIS DAN SIFAT BAHAN TEKSTIL Alami
2. Bahan Tekstil Buatan
1. BAHAN TEKSTIL ALAMI
a. Katun
•serat alami yang paling banyak digunakan
dalam pakaian, tumbuh di sekitar biji
tanaman kapas.
•kekuatan cukup baik
•elastisitas sangat rendah
•kurang kuat dan rentan terhadap kerutan
•jika dipakai nyaman dan terasa lembut
•daya serap terhadap air baik
•mengalirkan panas dengan baik
lentur, mudah kusut, serta dapat disetrika
dengan temperatur panas yang tinggi.
B. SUTERA
terbuat dari serat kepompong ulat sutra
• tekstur halus dan lembut, berkilau, licin, serta lentur
• kuat, ringan, tetapi dapat kehilangan hingga 20%
kekuatannya saat basah
• jika terkena terlalu banyak sinar matahari dapat
melemah
• jika dibiarkan kotor, dapat dirusak oleh serangga
• diterapkan untuk pembuatan kemeja, piyama, jubah,
dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas,
setelan pria dan baju musim panas, penutup dinding,
pelapis jok, dan hiasan dinding
• banyak menyerap air dan nyaman saat digunakan.
C. WOL
•serat wol berasal dari bulu domba,
memiliki tekstur serat yang relatif kasar
dan berkerut dengan sisik pada
permukaannya
•higroskopis (mudah menyerap
kelembaban)
•tahan terhadap listrik statis
•diterapkan untuk pembuatan jaket, jas,
celana, baju hangat, topi, selimut, dan
karpet
•tidak mudah kusut, dapat menahan
panas, sangat lentur, apabila
dipanaskan menjadi lebih lunak.
2. BAHAN TEKSTIL BUATAN
A. NILON
Sifat bahan tekstil buatan nilon yaitu:
elastisitas tinggi
•sangat kuat dan tahan lama
•termoplastik
•bisa menjadi sangat mengkilat atau
kusam
•tahan terhadap serangga, jamur,
lumut dan kebusukan diterapkan
untuk pembuatan stocking, parasut,
dan kantong udara
B. DAKRON
Sifat dari bahan tekstil buatan dakron
yaitu;

nama asli yaitu polietilena tereftalat


•mudah dicuci, cepat kering, tidak mudah
kusut, dan mempunyai daya serap tinggi
•agak keras, akan tetapi bisa digunakan
untuk pengisian bantal, guling maupun
boneka agar terlihat lebih terisi, terlihat
rapi, memiliki bobot ringan dan
mengembang dengan baik
C. POLIESTER
Sifat dari bahan tekstil buatan
poliester yaitu;

termoplastik, bisa dibentuk ulang


dengan proses pemanasan
•kekuatan baik
•hidrofobik (tidak menyerap)
•diterapkan untuk pembuatan
pakaian tenun dan rajutan, kemeja,
celana, jaket, topi, seprai, selimut,
dan bahan bantal
D. JENIS DAN BAHAN PEWARNA TEKSTIL

Pewarna Alami Pewarna Buatan (sintetis)


1. PEWARNA ALAMI
a. Kunyit (Curcuma domestica) b.Kayu
Kayutingitingi (saga)
merupakan bahan dasar pembuatan pewarna
tekstil alami yang dibuat dengan mengolah kulit kayu dan
Kunyit merupakan pewarna tekstil alami getahnya. Warna yang dihasilkan dari bahan kayu tingi/
yang dibuat dengan cara merebuat saga yaitu merah dan hitam.
parutan kunyit. Warna yang dihasilkan
dari bahan ini adalah warna kuning
hingga jingga.
d. Tarum atau tom (Indigofera
c. Kesumba
Tinctoria)
Tarum atau tom merupakan sejenis tanaman yang dapat
Kesumba merupakan bahan dasar pewarna
diolah sebagai bahan dasar pembuatan pewarna alami.
tekstil alami berbentuk biji-bijian. Warna yang
dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah Warna yang dihasilkan dari rendaman daun tarum adalah
atau kuning. warna biru.
e. Pinang (Areca Cathecu)
f. Suji (Dracaena angustifolia)

Biji buah pinang dapat diolah menjadi Tumbuhan suji juga dapat dibuat menjadi pewarna tekstil
bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari air hasil
alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukan halus tumbuhan ini yaitu warna hijau.
tumbukkan halus biji buah pinang tua
adalah warna merah.
g. Kulit manggis (Garcinia h. Akar mengkudu (Morinda
mangostana) citrifolia)

Kulit buah manggis merupakan bahan dasar Akar tanaman mengkudu merupakan salah satu bahan
pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang
dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru, ungu dan dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna merah
merah. Warna tersebut diperoleh dengan cara kecoklatan.
menumbuk halus kulit manggis kemudian bubuk
kulit manggis direndam menggunakan etanol
dan dikeringkan.
i. Getah gambir j. Jati (Tectona grandis)

Gambir yaitu sejenis getah yang telah Pucuk daun jadi juga dapat dijadikan sebagai bahan
dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun
ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga jati yaitu warna merah kecoklatan.
kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan
ini.
K. ANGSANA

Kayu dan daun tanaman


angsana dapat dimanfaatkan
sebagai bahan dasar pewarna
alami. Warna yang dihasilkan
oleh kayu angsana yaitu
warna merah sedangkan
daunnya berwarna coklat
kekuningan.
2. PEWARNA BUATAN
PEWARNA TEKSTIL BUATAN MEMILIKI SIFAT TIDAK MUDAH LUNTUR DAN TAHAN TERHADAP SINAR
MATAHARI. JENIS PEWARNA NAPHTOL DIGUNAKAN DENGAN TEKNIK CELUP, SEDANGKAN PEWARNA
INDIGOSOL DAPAT DIGUNAKAN DENGAN TEKNIK CELUP ATAU COLET (LUKIS).

a. Naphtol b. Zat Warna Indigosol


Zat warna naptol terdiri dari 2 komponen, Zat warna indigosol atau bejana larut adalah zat warna yang
yaitu naphtol sebagai komponen dasar dan ketahanan lunturnya baik, berwarna merata dan cerah. Zat warna
garam diazonium atau garam naphtol ini dapat dipakai dengan cara pecelupan dan coletan. Warna
sebagai komponen pembangkit warna. dapat timbul setelah dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan
Asam/Asam sulfat atau Asam florida.
c. Zat Warna Rapid d. Zat Warna Pigmen

Zat warna rapid biasanya digunakan untuk Pemakaian pada bahan tekstil membutuhkan zat pengikat
coletan jenis rapid fast. Zat warna rapid yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan
merupakan campuran dari komponen naphtol serat. Zat warna pigmen umumnya digunakan untuk cetak
dan garam diazonium yang distabilkan, yang saring dan kurang cocok digunakan pada teknik celup.
paling banyak dipakai biasanya rapid merah,
karena berwarna lebih cerah dan tidak ditemui di
kelompok indigosol.
e. Cat Tekstil f. Cat Akrilik

Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai
khusus digunakan untuk melukis di atas kain. untuk melukis. Cat ini adalah janis cat yang terbuat dari
Cat ini cocok untuk kegiatan melukis sepatu plastik dengan dasar polietilen dan mengeras saat kering.
kanvas, tas kain atau t-shirt. Setelah cat Cat akrilik dapat dicampur dengan air, tetapi menjadi
mengering kain yang dilukis harus disetrika,
namun besi setrikaan jangan langsung tahan air apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik
mengenai lukisannya. mampu menyerupai lukisan cat air atau lukisan cat
minyak.
FUNGSI RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL
1.Dapat menambah nilai-nilai estetika atau nilai-nilai keindahan pada sebuah karya kerajinan dari
bahan tekstil. Nilai-nilai estetika dapat dihasilkan jika ragam hias yang dibuat pada bahan tekstil
tersebut dapat menambah keindahan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak.
2.Dapat menambah nilai ekonomis/nilai jual produk. Jika ragam hias tersebut menghasilkan nilai
estetika, tentu produk tersebut akan banyak diminati pembeli dan dapat menghasilkan
keuntungan.
3.Menambah daya tarik pembeli. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, barang-barang yang indah
akan banyak diminati oleh pembeli.
4.Menambah nilai seni pada produk. Artinya barang yang mendapat sentuhan hiasan/ dihias akan
terlihat fungsinya sebagai barang karya seni.
5.Mewariskan kebudayaan dari proses pembuatannya. Artinya apabila orang yang telah ahli dalam
pembuatan ragam hias pada bahan tekstil, ada baiknya dapat menurunkan ilmu/ keahliannya
pada teman-teman, anak, saudara, dll.

Anda mungkin juga menyukai