Anda di halaman 1dari 63

BAB IX

MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

A. Pengertian Tekstil
Istilah tekstil memiliki cakupan cukup luas karena jenisnya yang sangat
beragam. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipintal sehingga
menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut. Jenis proses pembuatan
kain antara lain dengan cara ditenun, diikat, dan dipres. Sesuai dengan asal serat,
serat tekstil dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu serat alami dan serat sintetis
(serat buatan manusia).
1. Serat Alami adalah serat yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan dengan
proses geologis. Contohnya, serat sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil
yang berasal dari laba-laba, ulat sutra (sutra) atau bulu domba (wol).
2. Serat sintetis atau buatan adalah serat yang berasal dari buatan manusia yang
umumnya berasal dari bahan petrokimia. Serat buatan ini merupakan polimer-
polimer buatan yang disusun dengan cara kopolimerasi senyawa-senyawa
kimia yang relatif sederhana, yang menghasilkan serat (fiber), seperti nilon,
perlon, dakron, teriline, trivera, terlenka, tetoron, prinsip, bellini, laceri, larici,
orion, cashmilon, silk, dan caterina.

B. Proses perancangan karya tekstil dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Perancangan berdasarkan struktur dilaksanakan pada waktu pembuatan kain,
contohnya anyaman tenun, jeratan, atau jalinan renda.
2. Perancangan berdasarkan permukaan dilaksanakan setelah pembuatan kain
selesai, contohnya adalah batik, printing, sulaman, bordir, atau songket.
3. Perancangan penerapan hasil tekstil yang dilaksanakan setelah kain telah
berupa pakaian, contohnya pada tekstil kebutuhan rumah tangga.

C. Ragam hias atau Ornamen penghias kain


Ornamen adalah hiasan dalam arsitektur atau kerajinan tangan, yang pada
penjelasan untuk bab ini adalah menghias kain yang bertujuan untuk memberi nilai
tambah pada kain agar lebih bagus dan menarik. Selain itu, ornamen juga memiliki
nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada hubungannya dengan
pandangan (falsafah) hidup dari masyarakat pembuatnya sehingga benda-benda
yang dihias dapat memiliki arti dan makna yang mendalam.
1. Menggambar Ornamen Primitif.
Ornamen primitif merupakan karya seni yang diciptakan pada zaman purba atau
primitif. Ornamen ini memiliki ciri sederhana, tegas, dan kaku yang merupakan
ekspresi manusia pada saat itu. Ornamen primitif yang berkembang sejak
zaman prasejarah merupakan pencerminan tingkat kehidupan manusia pada
zamannya.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 1


Contoh bentuk dasar ragam hias berbentuk garis
2. Menggambar Ornamen Tradisional dan Klasik.
Ornamen tradisional dan klasik merupakan seni hias yang dalam
pengungkapannya menurut norma atau aturan-aturan masyarakat. Seni hias ini
diwariskan secara turun temurun sehingga nilai-nilai masyarakat selalu
dijunjung tinggi, baik dalam teknik maupun proses pembuatannya.
Perkembangan ornamen tradisional mendapat pengaruh dari perkembangan
pola hidup masyarakatnya sehingga keragaman ini memiliki ciri khas pada
masing-masing daerah. Beberapa ciri khas ornamen tradisional, antara lain:
a. keseragaman dari masing-masing corak (homogen);
b. kemiripan antara daerah yang satu dengan daerah lainya;
c. karya kolektif (dari beberapa motif membentuk satu kesatuan yang utuh
sebagai motif daerah tertentu);
d. sederhana.
Ciri khas tersebut bisa diterapkan pada bidang dua maupun tiga dimensi yang
memiliki fungsi sebagai elemen dekorasi. Beberapa jenis ornamen tradisional
dengan bentuk geometris yang sampai sekarang masih dipakai untuk motif kain
adalah truntum, parang, dan kawung.

Contoh ragam hias dari daerah jawa tengah, Toraja Sulawesi, Dayak Kalimantan
3. Menggambar ornamen Modern
Ornamen modern berkembang dari pembaharuan pola-pola yang sudah ada
sebelumnya atau seni yang penggarapannya didasarkan pada cita rasa baru,
kreatif, dan merupakan sebuah penemuan baru. Ornamen modern merupakan
seni yang bersifat kreatif, tidak terbatas pada objek-objek tertentu, waktu, dan
tempat melainkan ditentukan oleh cita rasa dan pengalaman batin
penciptannya.
Ciri-ciri ornamen modern adalah:
a. rasional (masuk akal);
b. kompetitif (selalu mencipta dan bersaing dalam proses kreatif);

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 2


c. ekologis berkesinambungan (terjadi perubahan dalam proses);
d. rumit;
e. progresif (bebas tidak terkait dengan aturan-aturan tertentu);
f. individual (sangat personal menurut penciptanya).
4. Jenis Bahan Pewarna pada Tekstil
Pewarna tekstil terdiri atas dua jenis, antara lain pewarna alami dan pewarna
buatan. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan dengan pengecapan atau
printing, dan ada juga pewarnaan tekstil yang dilakukan dengan cara celupan,
coletan, atau kuasan. Semua pewarna tekstil dapat digunakan untuk
pengecapan, hanya saja perekatan di dalam serat berbeda-beda. Pewarna
tekstil yang mudah didapatkan adalah pewarna yang bahan dasarnya berasal
dari pigmen. Perajin atau industri yang banyak menggunakan pewarna ini
adalah tekstil printing atau sablon. Sebelum pewarna sintetis masuk ke
Indonesia, pewarna tekstil menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan, di
antaranya adalah kulit pohon tingi, kulit pohon jambal, dan kulit pohon tegeran.
Bahan-bahan tersebut kemudian akan menghasilkan warna sebagai berikut:

No Warna Keterangan

1. Hitam Dihasilkan dari indigo yang ditumpangi soga atau tingi

2. Biru tua Dihasilkan dari daun nila

Cokelat atau Dihasilkan kulit pohon jambal, kulit pohon tegeran, kulit
3. soga pohon tingi

4. Ungu Dihasilkan dari indigo ditumpangi soga

Dihasilkan campuran kunyit, cuka, pohon tegeran, tawas,


5. Kuning
dan jeruk

6. Hijau Dihasilkan biru indigo ditumpangi kunyit

7. Merah tua Dihasilkan dari pohon mengkudu

Karena warna alami memiliki keterbatasan jumlah, maka dimulailah


pembuatan warna sintetis yang memiliki ragam warna lebih banyak. Pewarna
sintetis merupakan zat yang berasal dari zat kimia. Proses pembuatan warna
sintetis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam nitrat yang sering
kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun sehingga
berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa macam warna
sintetis:
a. Napthol
Pewarna ini kebanyakan digunakan untuk pewarna kain batik karena
memiliki daya serap yang baik pada kain katun. Jenis pewarna ini baik untuk
pencelupan dalam kondisi dingin. Komponen zat pewarna naptol terdiri atas
dua jenis, yaitu naptol dan garam atau diazonium. pembangkitnya adalah

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 3


soda costik atau TRO (turkish red oil) yang memudahkan naptol larut dalam
air.

b. Indigosol
Perwarna ini adalah pewarna tekstil yang jenis warnanya sangat bervariasi,
larut dalam air, dan memiliki ketahanan warna yang baik. Pemakaian
indigosol untuk pewarna tekstil bisa dilakukan dengan coletan atau celupan.
c. Rapid
Rapid dalam proses pembatikan jarang digunakan, khususnya untuk celupan
karena sulit untuk merata. Rapid kebanyakan digunakan untuk coletan pada
gambar atau bidang yang tidak terlalu luas. Ketahanan rapid kurang baik
sehingga mudah luntur, sehingga jenis pewarna ini jarang digunakan.
5. Teknik Berkarya menerapkan ragam hias atau ornamen modern pada kain
Sebelum kita menerapkan ragam hias pada kain kaos, berikut merupakan
proses penerapan ragam hias pada kain dengan teknik tutup celup istilah
lainnya yaitu membatik.

Contoh Ornamen pada kain , Proses mencanting (menutup) , Proses mencelup/nglorod

D. Berlatih Berkarya!
Mari Berkarya dengan menerapkan ragam hias pada kaos
Teknik berkarya berdasarkan permukaan dilaksanakan setelah pembuatan
kain, artinya mengubah atau menambah motif sehingga kain akan memiliki nilai
tambah. Pada teknik berkarya kali ini, kalian berlatih menerapkan motif atau
ragam hias pada media tekstil dengan cara menggambar. Sementara itu, media
yang digunakan adalah kaos, cat tekstil, papan alas, dan kuas. Berikut adalah
langkah-langkahnya:
a. siapkan kaos berwarna putih;
b. berilah alas permukaan kaos dengan menggunakan papan yang telah
disediakan;
c. buatlah sketsa pada permukaan kaos, kemudian kuaskan cat berwarna gelap
untuk mendapatkan outline gambar;
d. warnailah dengan rapi.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 4


Contoh tahapan dalam menerapkan ragam hias pada kaos.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 5


Uji Kompetensi Bab IX

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X)
pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!
1. Proses pembuatan kain antara lain dengan cara seperti di bawah ini kecuali....
a. ditenun b. diikat c. dipres d. diukir
2. Serat yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan dengan proses geologis.
Contohnya, serat sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil yang berasal dari laba-
laba (sutra) atau bulu domba disebut serat.....
a. sintetis b. buatan c. alami d.imitasi
3. Gambar di samping merupakan contoh ragam hias
tradisional dari daerah....
a. Jawa c. Sumatera
b. Kalimantan d. Sulawesi

4. Ornamen primitif merupakan karya seni yang diciptakan pada zaman....


a. Purba/Primitif b. Klasik c. Akhir d. Modern
5. Ornamen tradisional dan klasik merupakan seni hias yang dalam pengungkapannya
menurut pada....
a. teori pakar b. aturan-aturan c. medianya d. motifnya
6. Hiasan dalam kerajinan tangan selain sebagai penghias kain juga bertujuan untuk....
a. pengawetan c. nilai tambah agar lebih menarik
b. tahan cuaca d. menambah kuat dan tahan lama
7. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari ... ragam hias.

a. Awalan c. jenis
b. Pola d. bentuk dasar

8. Bentuk karya kolektif dan sederhana, merupakan ciri khas dari ornamen....
a. tradisional b. primitif c. modern d. klasik
9. Di bawah ini yang bukan merupakan bahan pewarna alami yaitu....
a. Kunyit b. rumput laut c. daun jati d. daun pandan
10. Pewarna tekstil sintetis yang jenis warnanya sangat bervariasi, larut dalam air, dan
memiliki ketahanan warna yang baik adalah....
a. Napthol b. Dremaran c. Indigosol d. Remazol

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 6


II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan serat sintetis!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

2. Sebutkan 4 ciri-ciri ornamen modern!


________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

3. Sebutkan peralatan yang digunakan untuk membatik!


________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

4. Jelaskan yang dimaksud dengan pewarna napthol!


________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

5. Jelaskan bagaimana langkah-langkah menerapkan ragam hias pada kaos!


________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 7


BAB X
MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN KATU

A. Ragam Hias Ukiran Pada Kayu


Kayu umumnya diolah terlebih dahulu menjadi benda-benda seni eksklusif lalu
diberikan sentuhan ragam hias. Ragam hias yang digunakan tidak selaras dengan
bahan-bahan lain. Ragam hias yg dipergunakan biasanya diambil dari unsur
tanaman, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk figuratif.
Beberapa teknik yg dapat digunakan dalam menerapkan ragam hias di bahan
kayu mirip mengukir serta menggambar. Mengukir berarti ragam hias dibuat
menggunakan cara permukaan kayu dipahat serta dibuat seperti relief. Teknik
menggambar dirancang setelah benda atau barang seni terbentuk. Ragam hias di
kayu seringkali dijumpai di pintu, ventilasi, bagian rumah eksklusif, serta bagian
tiang tempat tinggal.

Gambar ragam hias atau ornamen pada bahan kayu


Beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali,
Sulawesi, dan Papua memiliki karakteristik dan ciri khas sendiri dalam membuat
ragam hias pada bahan kayu. Penempatan ragam hias pada bahan kayu bisa
dilakukan pada bidang 2 serta tiga dimensi. Pada bidang 2 dimensi, ragam hias
dapat dilakukan dengan menggambar atau melukis bagian atas bidangnya.
Penerapan ragam hias pada bidang 2 dimensi mirip ragam hias di ukiran kayu,
ditinjau pada sisi-sisi bangunan tempat tinggal adat istiadat.

Gambar Motif hias Majapahit

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 8


Gambar di atas merupakan ragam hias dengan motif Majapahit berupa lung
uket dengan daun angkup yang menelungkup pada lung pokok. Bagian kanan kiri
serta bagian atas tumbuh daun terubusan atau semen.
Penyusunannya secara berulang berderet mengikal ke kanan atau ke kiri dan
sering simetris dalam mengisi bidang hiasnya. Penerapan ragam hias pada bahan
kayu dibuat dengan cara mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu bisa
dikembangkan di benda atau barang-barang kerajinan daerah mirip tameng
dan topeng. Ragam hias dikerjakan dengan cara digambar diberi warna.

B. Teknik Berkarya Dengan Bahan Kayu


Berkarya menggunakan bahan kayu bisa dilakukan dengan cara mengukir
serta menggambar atau melukis. Mengukir berarti membuat sayatan pada bagian
atas kayu menggunakan alat pahat. Aktivitas melukis berarti menghasilkan gambar
ragam hias dan kemudian diberi warna. Ke 2 teknik ini memiliki mekanisme kerja
yang tidak sama.
1. Menggambar Ragam Hias ukiran kayu
Bentuk kayu ada yang berupa batangan dan ada juga juga yang berbentuk
papan. Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang mempunyai serat halus dan ada
yang kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu
diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.
Bahan kayu menjadi media pada melukis ragam hias mempunyai sifat yang
banyak menyerap cat. Penggunaan cat usahakan diulang-ulang supaya warna
yang diinginkan terlihat lebih tepat. Pengulangan pengecatan bisa dilakukan
sesudah cat sebelumnya telah kering. Beberapa prosedur dalam melukis bahan
kayu sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat lukis (kuas, palet, cat)
2. Menyiapkan bahan kayu (papan atau btg kayu)
3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
4. Menggambar dengan pola ragam hias
5. Memberi warna pada ragam hias
6. Memberi cat pelapis (vernis)
Pemanfaatan hasil pembuatan motif hias pada bahan kayu dapat untuk
menghias pada dinding rumah kita, sehingga akan memberikan nuansa etnis
yang kuat. Ragam hias dari ukuran yang sama, kemudian kita susun menjadi
bentuk ragam hias yang bervariatif memberikan kesan yang estetis dan
menambah nilai keindahan pada setiap ruangan di rumah. Sehingga siswa
diharapkan dapat berlatih untuk membuat beragam motif hias untuk menghias
ruangan.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 9


Contoh menggambar ragam hias pada kayu, kemudian diberi warna.
2. Mengukir kayu membentuk ragam hias
Membentuk torehan pada kayu dengan gambar ragam hias tertentu adalah
kegiatan pada saat mengukir. Sebelum mengukir, usahakan siswa
wajib mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta mekanisme kerjanya.
Aktivitas mengukir di bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menentukan bentuk ragam hias sebagai objek
c. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu
d. Proses penyayatan/membentuk relief pada kayu menggunakan alat pahat
e. Memberi warna pada kayu

Motif ragam hias siap diukir pada bahan kayu

C. Alat Utama Untuk Mengukir Kayu


Alat primer untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata
pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat
wajib disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir. Sedangkan alat
pemukul yang dipergunakan pada kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu.

Contoh peralatan pahat kayu satu set

1. Jenis Pahat Ukir


Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 10
a. Penguku (pahat kuku) Istilah penguku muncul karena matanya yang
melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan untuk
bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung.
b. Penyilat (pahat lurus) Penyilat adalah pahat mata lurus. Jenis pahat ini
digunakan untuk memahat bagian-bagian yang lurus, rata, datar, membuat
dasaran, membuat siku-siku pada tepi ukiran dengan ukuran mata 2 mm
hingga 3 cm.
c. Pahat kol (1/2 bulatan) Pahat kol adalah jenis pahat yang mempunyai bentuk
melengkung belahan V2 bulatan, digunakan untuk mengerjakan bagian-
bagian cekung, yang tidak dapat dikerjakan dengan memakai pahat kuku.
Pahat kol terbagi menjadi dua macam, antara lain pahat kol datar yang
permukaannya datar dan punggungnya cembung dan pahat kol suru yang
permukaannya cekung seperti suru dan punggungnya cembung dengan
ukuran bervariasi dari 0,5 cm - 1,5 cm.
d. Pangot (pahat miring) Jenis pahat ini berbentuk miring meruncing dan tajam
sebelah. Pahat ini cocok digunakan untuk membersihkan sudut dan sela-sela
ukiran untuk menyempurnakan bentuk-bentuk ukiran sehingga kelihatan rapi
dan bagus dengan lebar antara 0,8 cm sampai 1,5 cm.
e. Alat Bantu /Penunjang yaitu Paludari Kayu
f. Peralatan yang dapat digunakan untuk membuat benda pakai maupun benda
hias banyak ragamnya, seperti peralatan dasar pertukangan, serut (planner),
gergaji, pahat, meteran, pensil, penggaris siku. Sementara alat untuk
mengukir di antaranya, aneka jenis pahat ukir, serta palu kayu.

D. Teknik Berkarya
1. Tahapan Mengukir Kayu
Sebelum mulai mengukir kayu, dibutuhkan pola atau rancangan yang ingin kita
pindahkan ke atas kayu. Pola merupakan merupakan gambaran awal atau
rencana benda yang akan kita kerjakan dalam bentuk gambar kerja. Gambar
kerja yang baik harus menampilkan gambar tampak atas, tampak depan,
tampak samping, dan tampak perspektif. Setelah kita dapatkan pola, langkah
selanjutnya yang harus kita kerjakan, yaitu sebagai berikut.
a. Ngethaki (memahat garis-garis ukiran) yaitu memahat garis bertujuan untuk
memindahkan gambar pola ke benda kerja dan menyamakan gambar di atas
kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu. Proses ini harus
dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena keterikatan ukurannya.
b. Ndasari yaitu membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari
masing-masing motif atau bentuk yang cekung dibuat cekung dan yang
cembung dibuat cembung. Pada tahap ini, pemahat harus tahu dengan pasti
bentuk dan karakter dari motif yang diinginkan pada gambar.
c. Membuka permukaan kayu (mbukaki)
Proses ini adalah membentuk pahatan pada motif batang, daun, dan
bunganya. Memahat dengan tujuan menurunkan bagian-bagian gambar
ukiran yang dikehendaki menurut besar-kecilnya gambar dan tebal-tipisnya
kayu.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 11


d. Nggrabahi yaitu melanjutkan pekerjaan membuka permukaan kayu
(mbukaki) dengan membentuk ukiran yang belum sempurna, sekaligus
menentukan dangkal serta timbul dan cekungan daun ukiran.

e. Menghaluskan dan menyempurnakan


Setelah pekerjaan selesai, pada dasarnya untuk menjadikan barang
tersebut menjadi barang yang menarik pengukir harus mengecek masing-
masing motif, apakah terjadi kejanggalan atau tidak. Jika terjadi
kejanggalan, maka perlu diperbaiki sehingga hasil pahatan atau ukiran akan
kelihatan bersih dari kotoran dan bersih dari sisa pahatan.
f. Matuti yaitu untuk memperoleh hasil ukiran yang baik,.tidak bisa terlepas
dari rancangan desain atau gambar awal. Kesamaan bentuk dan ketepatan
dari masing-masing motif harus dibuat luwes dengan memperhatikan
karakter serta gambar pada ukirannya.
g. Mbenangi adalah proses membentuk benangan atau garis pada motif
batang, daun, dan bunga, serta membentuk garis pada sekukan daun dan
bunga. Disebut mbenangi karena besar pahatannya sebesar benang
sehingga tinggal menyesuaikan besar-kecilnya ukiran yang kita buat.
Memberi hiasan atau memberi aksen pada daun ukiran, mencoret dengan
menggunakan pahat "V" agar hasil pahatan lebih indah.
h. Mecahi dilakukan jika pola gambar menuntut detail dengan tujuan agar daun
ukiran lebih hidup atau lebih indah.
i. Finishing (penyelesaian akhir)
Penyelesaian akhir merupakan pekerjaan akhir dari tahapan pengerjaan ukir
kayu. Finishing bertujuan untuk meningkatkan nilai produk suatu barang,
baik nilai keawetan, nilai keindahan, maupun nilai ekonomis. Secara umum,
manfaat dari finishing adalah untuk meningkatkan nilai keindahan,
meningkatkan keawetan, meningkatkan nilai kekuatan terhadap gesekan
dan pukulan, meningkatkan nilai guna bahan baku kayu, dan meningkatkan
nilai ekonomis suatu produk. Teknik finishing yang biasa diterapkan pada
ukir kayu yaitu politur.
Politur merupakan penyelesaian akhir dengan menggunakan bahan yang
terdiri atas seriak spiritus dan bahan pewarna. Bahan pewarna yang
digunakan adalah bahan yang larut dalam air, misalnya oker, warna emasan
dalam bentuk serbuk halus, naptol, jelaga, dan lain-lain. Akan tetapi,
sekarang sudah banyak bahan finishing yang siap digunakan seperti aqua
politur.

E. Mari Berkarya
1. Siapkan satu buah papan talenan (Bentuk bisa segiempat,Segitiga atau
lingkaran)
2. Buatlah gambar ragam hias menggunakan pinsil di papan talenan
3. Berilah warna gambar ragam hias di papan talenan
Selamat mencoba..!

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 12


Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 13
Uji Kompetensi Bab X

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X)
pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!

1. Ragam hias kayu seringkali kita dijumpai di rumah tempat tinggal pada...kecuali....
a. pintu b. ventilasi c. tiang/saka d. genting

2. Membuat ragam hias pada kayu ada dua cara yaitu digambar dan....
a. dilukis b. diukir/pahat c. dicelup d.dipotong

3. Gambar di samping merupakan contoh ragam hias motif....


a. Batak c. Majapahit
b. Bali d. Jepara

4. Mata pahat yang melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan
untuk bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung. Pahat
ini disebut pahat....
a. Pengot b. Penyilat c. Penguku d. Kol

5. Memahat garis bertujuan untuk memindahkan gambar pola ke benda kerja dan
menyamakan gambar di atas kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu
dinamakan....
a. Ngethaki b. Ndasari c. Matuti d. Mecahi

6. Membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari masing-masing motif


dalam memahat kayu dinamakan proses....
a. Mbukaki c. Mecahi
b. Ndasari d. Nggrabahi

7. Gambar di bawah ini merupakan contoh ragam hias pada kayu bermotif....

a. Fauna c. Flora
b. Geometris d. Figuratif

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 14


8. Setelah proses mbukaki pada tahapan memahat adalah....
a. matuti b. nggrabahi c. ndasari d. mecahi

9. Di bawah ini yang bukan merupakan jenis pahat adalah....


a. Pengot b. Penguku c. Kol d. Datar

10. Pada tahapan mengukir setelah mbenangi adalah....


a. ndasari b. matuti c. mecahi d. nggrabahi

11. Motif khas ragam hias bentuk figuratif dengan pewarnaan yang sederhana
merupakan ciri dari daerah ....
a. Sulawesi b. Papua c. Jawa d. Sumatera

12. Motif ragam hias flora sering kita jumpai pada bangunan tempat ibadah sebagai
peninggalan zaman dahulu terutama pada bangunan ....
a. Gereja b. Vihara c. Pura d. Masjid

13. Motif ragam hias fauna banyak ditemukan di daerah Nusa tenggara berbentuk
gambar ....
a. Gajah b. Burung c.Komodo d. Buaya

14. Alat perang atau senjata yang sering dihias dengan motif ragam hias pada daerah
Kalimantan yaitu pada....
a. Pedang b.Tameng c.Keris d. Belati

15. Wilayah nusantara merupakan daerah agraris sehingga banyak penerapan motif
hias dalam bentuk motif ragam hias ....
a. Flora b. Fauna c. Figuratif d. Geometris

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan tahapan dalam menggambar ragam hias pada kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
2. Sebutkan 4 jenis pahat ukir kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 15
________________________________________________________________

3. Sebutkan peralatan yang digunakan menggambar ragam hias pada kayu!


________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
4. Jelaskan yang dimaksud dengan nggrabahi pada proses mengukir kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
5. Jelaskan bagaimana langkah-langkah menerapkan ragam hias pada kayu dengan
teknik ukir/pahat!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
6. Jelaskan prosedur dalam aktivitas mengukir pada bahan kayu!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
7. Apa yang kamu ketahui tentang pahat Pengot!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
8. Pada proses finishing, bahan apa yang digunakan agar kayu menjadi awet!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
9. Jelaskan yang dimaksud dengan mbenangi !
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
10. Sebutkan beberapa gambar bentuk motif ragam hias fauna!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 16


BAB XI
MENYANYI DENGAN LEBIH DARI SATU SUARA

A. Bernyanyi Banyak Suara


Bernyanyi dengan banyak suara merupakan bentuk penyajian lagu yang
dibawakan oleh beberapa orang secara bersama-sama dengan lebih dari satu suara.
Bentuk penyajian demikian disebut dengan vokal grup dan paduan suara.
Menyanyikan lagu dengan banyak suara memerlukan kerjasama yang baik dan
tidak boleh saling menonjolkan. Kekompakan, saling menghargai teman, santun,
bertanggung jawab serta peduli terhadap sesama merupakan kunci keberhasilan dalam
menyanyi dengan banyak suara baik dalam vokal grup maupun paduan suara.
Vokal Grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung dan
menyanyikan lagu dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran, alto,
bass, tenor. Sopran dan alto merupakan jenis suara untuk wanita. Sedangkan bass dan
tenor merupakan jenis suara pada laki-laki. Dapat pula diartikan bahwa vokal grup
adalah sekelompok orang yg menyanyikan sebuah lagu secara serempak dan biasanya
ada pengaturan suara 1, 2, mungkin 3 yg didasarkan pada oktafnya.
Vokal grup biasanya terdiri dari 3 sampai dengan 12 orang yang menyanyikan
lebih dari satu suara. Kemudian, ada paduan suara kecil yang anggotanya 12 sampai
dengan 28 orang dan paduan suara lebih dari 28 orang.
Bernyanyi dengan banyak suara atau vokal grup harus memperhatikan harmoni
atau keselarasan. Sebagai latihan, bernyanyi dengan banyak suara dapat dilakukan
dengan berbagai teknik, di antaranya akapela, nasyid, kanon, vokal grup dan paduan
suara.

B. Teknik Bernyanyi dengan Banyak Suara


1. Akapela
Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara tanpa iringan instrumen musik.
Seni musik ini merupakan musik dari suara mulut Meskipun demikian, di antara
para vokalis tersebut ada yang bertugas menyuarakan nada-nada melodis dan ada
yang menyuarakan nada-nada ritmis dan harmonis. Vokal melodis adalah vokal
yang memainkan melodi lagu dan mengucapkan liriknya, sedangkan vokal ritmis
dan harmonis adalah vokal yang memainkan irama. Vokal yang memainkan nada-
nada ritmis. Misalnya mengucapkan bunyi-bunyi seperti suara drum, tamborin,
atau gendang. Akapela memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian
dan persatuan nada indah.
2. Nasyid
Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya bersenandung.
Nasyid niasanya berisi pujian kepada Allah, kata-kata nasihat, kisah para nabi, dan
yang berkaitan dengan dengan Islam lainnya. Nasyid biasanya dinyanyikan secara
akapela atau dengan diiringi gendang.
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 17
3. Kanon
Lagu kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi
dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan. Bernyanyi dengan
teknik kanon adalah bernyanyi susul-menyusui. Dalam teknik ini, terdapat dua
kelompok yang akan menyanyikan bait lagu dengan cara susul-menyusul.
Misalnya, dalam kelas yang terbagi dalam dua kelompok, mereka akan
membawakan lagu "Burung Hantu". Kelompok pertama memulai dengan baris
pertama, sedangkan kelompok yang lain memulai setelah kelompok pertama
selesai menyanyikan baris pertama, susul-menyusul sampai selesai.
Contoh :
Kelompok 1 : Matahari terbenam hari mulai malam
Kelompok 2 : Matahari terbenam hari mulai malam
Kelompok 1 : terdengar burung hantu suaranya merdu
Kelompok 2 : terdengar burung hantu suaranya merdu
Kelompok 1 : ku ku ku ku ku ku ku ku ku ku
Kelompok 2 : ku ku ku ku ku ku ku ku ku ku
4. Vokal Grup dan Paduan Suara
Jika disajikan dalam bentuk solo dan unisono, sebuah lagu dapat dibawakan
dengan satu suara dengan diiringi instrumen tanpa perlu penggarapan lebih lanjut.
Akan tetapi, jika lagu tersebut disajikan dalam bentuk yang lain seperti duet, trio,
kuartet, vokal grup, atau paduan suara, tentu diperlukan penggarapan berupa
aransir untuk menciptakan harmoni yang indah.
Kita mengenal paduan suara dengan jenis vokal yang sama yaitu :
1. Paduan suara anak-anak (vokal anak-anak semua)
2. Paduan suara wanita (vokal wanita/perempuan semua)
3. Paduan suara pria (vokal pria/laki-laki semua),
Ada pula paduan suara dengan jenis vokal campuran yaitu :
1. Paduan suara campuran anak-anak dan dewasa
2. Paduan suara campuran pria dan wanita.
Untuk menciptakan harmoni yang indah dalam paduan suara, maka jenis
vokal sangat perlu mendapat perhatian. Tujuannya adalah agar nada-nada yang
digunakan sesuai dengan jangkauan (ambitus) nada penyanyinya dan
menghasilkan paduan suara yang harmonis. Selain itu yang juga tidak kalah
pentingnya adalah penerapan prinsip-prinsip akor.
a. Jenis Suara Manusia
Pembagian jenis suara manusia ditentukan berdasarkan ambitus yaitu
jangkauan suara atau luas wilayah nada yang mampu dicapai seseorang. Ada
orang yang dapat mencapai nada-nada tinggi, tetapi ada pula yang hanya
mampu menjangkau nada-nada rendah sampai sedang. Ambitus anak-anak
dan orang dewasa berbeda sehingga suara anak-anak juga berbeda dengan
suara orang dewasa. Berikut pembagian jenis suara manusia berdasarkan
ambitusnya.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 18


1. Jenis suara anak-anak
a. Suara tinggi : c1 – f2
b. Suara rendah : a1 – d2

2. Jenis suara orang dewasa


a. Suara orang dewasa wanita dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1) Sopran (suara tinggi) : c1 – a2
2) Mezzo sopran (suara sedang) : a – f2
3) Alto (suara rendah) : f – d2
b. Suara orang dewasa pria dibedakan menjadi tiga juga, yaitu :
1) Tenor (suara tinggi) : e – a1
2) Bariton (suara sedang) : A – f1
3) Bas (suara rendah) : F – d1
Dalam paduan suara, susunan suara ditentukan dengan memperhatikan
harmoni yang diharapkan. Harmoni dapat diartikan suatu keselarasan atau
keindahan yang terdengar serasi dan menarik. Pembuatan harmoni berhubungan
erat dengan jarak nada atau interval. Melodi yang sudah ada ditambah nada-nada
lain yang memiliki jarak tertentu. Kemudian nada-nada tersebut dibunyikan
bersamaan sehingga terdengar serasi dan indah. Perhatikan partitur lagu untuk
paduan suara berikut ini.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 19


Coba bagi kelasmu menjadi tiga kelompok untuk menyanyikan lagu di atas
dengan teknik paduan suara. Berikutnya, perhatikan susunan vertikal nada-
nadanya. Lagu di atas tersusun dalam tiga nada. Susunan vertikal tiga nada yang
dibunyikan serentak dan menghasilkan suara yang harmonis itulah yang lazim
disebut akor.
Agar menghasilkan nada yang harmonis, susunan akor ada aturannya.
Coba perhatikan susunan nada-nadanya.
a. terdapat susunan nada 5-3-1, 6-3-1, 4-2-2 pada baris pertama
b. terdapat susunan nada 2-7-5 pada baris ketiga
c. terdapat susunan nada 2-6-4 pada baris keempat
d. terdapat susunan nada 4-2-7 pada baris kelima
b. Gerak Harmoni dan Gerak Akor
Gerak akor adalah perpindahan rangkaian akor yang digunakan untuk
mengiringi lagu/musik sesuai dengan pertimbangan harmoni. Dengan
memperhatikan gerak akor dalam harmoni, lagu akan terdengar indah.
Keselarasan dalam lagu dihasilkan oleh hubungan yang serasi antara nada

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 20


yang satu dengan yang lain secara vertikal. Untuk memahami apa yang
dimaksud dengan vertikal di sini, coba perhatikan skema nada berikut.

Konsep susunan vertikal ini merupakan dasar musik barat yang berprinsip
pergerakan bunyi menuju tonika. Sementara itu, harmoni pada musik gamelan
lebih bersifat horizontal yang menekankan pada sistem nada tertentu (pelog
dan slendro) dengan suasana tertentu yang ditentukan oleh pathet.
Untuk mendapatkan harmoni yang baik, kita harus memperhatikan dua unsur,
yaitu interval dan akor.
1. Interval
Interval adalah jarak antara dua nada. Interval juga bisa disebut selang
nada. Setiap interval dalam tangga nada dengan jarak yang berbeda diberi
nama yang berbeda pula. Perhatikan susunan interval nada dalam tangga
nada C mayor berikut.

Nama-nama interval atau selang nada yaitu :


Interval C – C jarak 0 disebut Prime
Interval C – D jarak 1 disebut Sekonde Besar
Interval C – E jarak 2 disebut Terts Besar
Interval C – F jarak 2½ disebut Kuart mMrni
Interval C – G jarak 3½ disebut Kwin Murnit
Interval C – A jarak 4½ disebut Sekt Besar
Interval C – B jarak 5½ disebut Septim Besar
Interval C – c jarak 6 disebut Oktaf Murni
Contoh :

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 21


2. Akor
Akor adalah susunan tiga nada atau lebih secara vertikal yang jika
dinyanyikan secara serentak akan menghasilkan nada yang harmonis.
Karena tersusun dari tiga nada utama, akor juga sering disebut sebagai
trinada. Nada-nada yang dijadikan sebuah akor dimulai dari nada utama
sebagai dasar akor, kemudian nada kedua berupa nada tert (nada ketiga
dari nada dasar), dan nada ketiga adalah nada kuint (nada kelima dari nada
dasar).
Dalam tangga nada natural akan terlihat susunan akor sebagai berikut :

Tabel Nama Akor dan Tingkatannya

Tingkat Akor Disebut Paduan Nada Nama

I Tonika C–E–G C mayor


ii Supertonika D–F–A D minor
iii Median E–G–B E minor
IV Subdominan F–A–C F mayor
V Dominan G–B–D G mayor
Vi Submedian A–C–E A minor
VII o
Introduktor B–D–F B diminished

Dalam sajian lagu/musik dikenal 3 (tiga) akor pokok yaitu akot tingkat I, IV
dan V. Akor tingkat ii, iii dan vi disebut dengan akor bantu. Sedangkan akor
tingkat ke viio disebut akor penghubung atau penghantar.

Gambar Penerapan Akor pada Garis Paranada

Vokal grup dan paduan suara memiliki beberapa perbedaan, perbedaan


tersebut antara lain sebagai berikut.
 Jumlah anggotanya, Vokal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari
Paduan Suara. Vokal grup beranggotakan 3 sampai 12 orang dengan 1-2
pemusik, sedangkan paduan suara jauh lebih banyak yaitu 12 sampai 28 orang.
 Pembagian suaranya, dalam vokal group suara dibagi menjadi suara Alto,
Mezzo-sopran, Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan
kecocokan suara masing-masing; sedangkan dalam Paduan Suara, suaranya

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 22


dibagi menjadi 4 suara berdasarkan frekuensi suara penyanyi yaitu Sopran,
Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja (unisono).
 Pada Paduan Suara dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai
pelatih, sedangkan pada vokal group tidak ada dirigen.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 23


Uji Kompetensi Bab XI

I. Berilah tanda silang (X) di huruf a, b, c, atau d pada pilihan jawaban yang
paling tepat!
1. Bentuk penyajian lagu yang dibawakan oleh beberapa orang secara bersama-
sama dengan lebih dari satu suara disebut ….
a. vokal grup c. unisono
b. menyanyi bersama d. kwartet
2. Vokal grup biasanya terdiri dari 3 orang sampai dengan ….
c. 11 orang c. 13 orang
d. 12 orang d. 14 orang
3. Hal terpenting dalam bernyanyi dengan banyak suara atau vokal grup adalah
harus memperhatikan ….
a. harmoni c. kreasi
b. jumlah personil d. iringan musik
4. Bernyanyi dengan banyak suara tanpa iringan instrumen musik disebut ….
a. unisono c. trio
b. akapela d. kanon
5. Vokal yang memainkan melodi lagu dan mengucapkan liriknya dan penyajian
akapela disebut ….
a. vokal ritmis c. vokal harmonis
b. vokalis d. vokal melodis
6. Vokal yang mengucapkan bunyi-bunyi seperti suara drum, tamborin, atau
gendang dalam penyajian akapela adalah ….
a. vokal ritmis c. vokal harmonis
b. vokalis d. vokal melodis
7. Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya ….
a. bernyanyi c. vokal
b. banyak suara d. bersenandung
8. Lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi dengan melodi
saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan disebut ….
a. nasyid c. kanon
b. paduan suara d. vokal grup
9. Jenis suara anak-anak dibedakan menjadi ….
a. 2 (dua) c. 4 (empat)
b. 3 (tiga) d. 5 (lima)

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 24


10. Suara sedang wanita (dewasa) disebut ….
a. sopran c. mezosopran
b. tenor d. alto
11. Jika seorang pria dewasa mampu menjangkau nada dari B sampai G1, maka
jenis suara pria tersebut termasuk ….
a. sopran c. bariton
b. tenor d. alto
12. Bariton adalah jenis suara pria dewasa yang rentang ambitusnya antara….
a. nada A hingga F1 c. B sampai G1
b. C4 sampai G5 d. F sampai D2
13. Alto adalah jenis suara wanita dengan ambitus ….
a. sangat tinggi c. sedang
b. tinggi d. rendah
14. Perpindahan rangkaian akor yang digunakan untuk mengiringi lagu/musik
sesuai dengan pertimbangan harmoni disebut ….
a. hubungan vertikal c. gerak harmoni
b. gerak akor d. sistem nada
15. Selang nada 1 – 5 disebut dengan interval ….
a. sekon c. kwart
b. terts d. kwint
16. Interval septim dibawah ini yang benar adalah ….
a. 1 – 7 c. 1 – 5
b. 1 – 6 d. 1 – 4
17. Keselarasan dalam lagu dihasilkan oleh hubungan yang serasi antara nada
yang satu dengan yang lain secara….
a. vertikal c. horisontal
b. diagonal d. melingkar
18. Susunan tiga nada atau lebih secara vertikal yang jika dinyanyikan secara
serentak akan menghasilkan nada yang harmonis disebut ….
a. interval c. tangga nada
b. tonika d. akor
19. Akor tonika dalam tangga nada natural terdisi dari nada-nada….
a. C – E – G c. E – G – B
b. D – F – A d. F – A – C
20. Akor tingkat ke-4 disebut juga dengan ….
a. supertonika c. subdominan
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 25
b. median d. dominan

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!


1. Jelaskan perbedaan antara vokal grup dengan paduan suara!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

2. Sebutkan dan jelaskan teknik bernyanyi dengan banyak suara!


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

3. Sebutkan tingkatan dan nama-nama akor!


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis suara pria dewasa!


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

5. Jelaskan hal-hal yang anda ketahui tentang interval nada


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 26


BAB XII
MEMAINKAN ALAT MUSIK CAMPURAN

A. Musik Ansambel
Bermain instrumen musik dapat dilakukan sendiri, berkelompok kecil, atau
berkelompok besar. Bermain instrumen musik dengan kelompok kecil disebut
ansambel, sedangkan jika dengan kelompok besar disebut orkestra. Ansambel
biasanya jumlah pemainnya antara 5-15 orang, berbeda dengan jumlah pemain
orkestra yang biasanya lebih banyak, bahkan bisa mencapai puluhan orang. Pada
hakikatnya, permainan ansambel adalah permainan bersama dari berbagai intrumen
musik dalam bentuk kerja sama dalam membawakan suatu lagu.
Pada bab sebelumnya, telah dijelaskan dua bentuk ansambel, yaitu ansambel
sejenis dan campuran. Namun, dalam bab ini kita hanya akan membicarakan ansambel
campuran.
Ansambel campuran merupakan permainan alat musik dari berbagai jenis yang
dimainkan oleh beberapa orang pemain, seperti petik, gesek, tiup, dan perkusi.
Dalam ansambel campuran, pemain tidak diharuskan memiliki alat musik yang
terbaik, karena dengan menggunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian
pun seseorang sudah bisa masuk ke dalam kelompok ansambel. Misalnya, memainkan
galon bekas sebagai pengganti drum atau panci untuk dijadikan perkusi.
Musik Ansambel dapat digolongkan menjadi 3 kelompok apabila dilihat dari fungsi
dan alat musik yang digunakan, yaitu :
1. Musik Ansambel Melodis
Musik ansambel melodis adalah musik ansambel yang menggunakan alat-alat
musik melodis. Alat musik yang digunakan dalam musik ansambel melodis adalah
alat musik yang dimainkan dengan tujuan menghasilkan rangkaian nada-nada yang
merupakan melodi sebuah lagu. Contoh : pianika, rekorder, terompet, flute dll.
2. Musik Ansambel Ritmis
Musik ansambel ritmis adalah musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik
ritmis. Musik ansambel ritmis dalam penyajiannya menggunakan alat musik yang
gunanya mengatur irama sebuah lagu. Contoh : Drum set, triangle, gong, gendang,
dan tamborin.
3. Musik Ansambel Harmonis
Musik ansambel harmonis adalah musik ansambel yang menggunakan alat-alat
musik harmonis. Musik ansambel harmonis memakai alat musik yang dapat
berperan ganda yaitu dapat rangkaian rangkaian, nada-nada, trinada atau akor dan
mengatur irama dari sebuah lagu. Contoh: Gitar, Akordion, dan Piano

B. Teknik Bermain Alat Musik


1. Alat Musik Melodis
Alat musik melodis yaitu alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu.
Sebagai pembawa lagu, alat musik ini memiliki nada-nada sehingga dapat
mengeluarkan rangkaian nada dalam lagu. Termasuk alat musik melodis adalah
suling, biola, rebab, saran, pianika, rekorder, dan mandolin.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 27


Seruling Terompet Biola

a. Alat Musik Ritmis


Alat musik ritmis yaitu alat musik berfungsi untuk memberikan irama karena alat
musik ini tidak memiliki nada. Alat musik yang termasuk ritmis adalah triangle,
gendang, tamborin, ketipung, tifa, kastanyet, dan drum.

Tabel Contoh Alat Musik Ritmis

No. Nama Keterangan

tamborin Tamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang digunakan
untuk mengiringi lagu-lagu yang berirama riang. Tamborin berbentuk
berupa lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat bulatan-
bulatan logam tipis yang dipasang rangkap. Tamborin ada juga yang
1. menggunakan kulit. Tamborin memiliki beberapa simbal atau
kerincingan logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan
mengeluarkan bunyi bergemerincing bila alat musik ini digoyangkan.

Rebana Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Memiliki


bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah
satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia,
2. Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana
adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan
hadroh. Cara memainkan rebana dipukul-pukul dengan telapak
tangan.

Drum termasuk kelompok alat musik pukul yang terdiri dari kulit
yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang.
Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya membran
3. Drum plastik mica. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak
jenis, misalnya kendang, timpani, snare drum, tom drum, floor drum,
bass drum dan lain-lain. Dalam music band orang yang memainkan
drum set disebut "drummer".

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 28


No. Nama Keterangan

Kastanyet Kastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang


kepingan gading atau kayu keras yang cekung yang digesek-
gesekkan atau ditekan dengan (ibu) jari untuk mengiringi irama tari-
4.
tarian Spanyol. Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya di
tangan kiri lalu tangan kanan menepuk tangan kiri yang memegang
kastanyet.

Triangle Triangle merupakan alat musik dengan penampilan yang sangat


sederhana berbentuk segitiga masuk dalam kategori perkusi idiofon
yang berarti menghasilkan suara dari getaran seluruh badan
5. instrument tersebut. Triangle merupakan alat music dari bahan besi
logam berbentuk segitiga. Cara memainkannya adalah tangan kiri
memegang gantungan tali dan logamnya, sedangkan tangan kanan
memukul dengan batang pemukul berupa stick dari logam besi.

Simbaltangan Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak zaman
kuno, alat musik ini dimainkan dengan memukul. Simbal terdiri atas
sepasang lempengan logam berbentuk lingkaran. Bagian tengah
6. menonjol. Cara memainkannya kedua lempengan diadu atau
digesekkan. Contoh sambal tangan digunakan pada Marching Band,
simbal marching band biasanya terdiri atas dua keping yang
terpasang pada kedua tangan pemainnya.

Kendang Kendang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa


yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Kendang
dibunyikan dengan tangan dengan cara dipukul. Jenis kendang yang
7. kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon
/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe
biasa disebut kendang kalih.

Timpani Timpani merupakan alat musik tak bernada yang dipukul dengan
alat. stik atau mallet timpani berbahan dasar kayu berdiamete r
kurang- lebih 2 cm. ujungnya berbalut bola kapas yang biasanya
terbuat dari bulu biri-biri Eropa yang sangat lembut. Tabung timpani
8. yang berbentuk seperti mangkuk itu biasanya terbuat dari bahan
kuningan atau fiber. Timpani biasanya hanya dimainkan beberapa
kali saja.

9. Tifa Tifa merupakan alat musik asli Papua. Bentuknya sebenarnya hampi
rmirip dengan gendang, baik cara memukul maupun bahan yang

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 29


No. Nama Keterangan

terbuat dari kayu dan kulit hewan. Bedanya tifa memiliki bentuk yang
memanjang dan sedikit ramping dibagian tengah dibandingkan
dengan gendang yang memiliki bentuk yang cenderung membesar
di bagian tegahnya. Alat Musik ini dimainkan dengan cara berdiri.

b. Alat Musik Harmonis


Alat musik harmonis yaitu alat musik yang berfungsi melodis dan sekaligus
ritmis. Alat musik ini mampu menghasilkan nada dan juga dapat dimainkan
sebagai pengiring dalam paduan nada atau yang lazim disebut akor. Alat yang
termasuk jenis alat musik harmonis adalah piano, organ, kibor, gitar, siter, dan
sasando.

Piano Akordion

Gitar Kecapi/Siter

Keyboard Gitar Elektrik

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 30


Bermain Alat Musik Gitar
Gitar adalah alat musik chordofone, yaitu alat musik yang sumber
bunyinya dawai. Gitar adalah alat musik yang praktis, mudah dibawa sehingga
banyak orang menggunakan sebagai hiburan di mana pun dan kapan saja.
Bagian-bagian gitar dan fungsunya merupakan pembelajaran juga untuk
Anda dalam belajar bermain gitar. Tak enak rasanya jika belajar bermain gitar
namun tidak tahu bagian bagian dari gitar itu sendiri. Nah untuk itu Anda perlu
mengetahui ada bagian-bagian apa saja yang terdapat pada gitar ini. Sesuai
dengan yang akan kita ulas berikut ini untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang
gitar tersebut.

1. Bagian Bagian Gitar Dan Fungsinya


Jika Anda ingin memainkan gitar dengan mahir maka Anda juga
harus mengenal bagian bagian gitar tersebut. Disisi lain Jika Anda memiliki
pengetahuan akan bagian bagian gitar, maka Anda satu tingkatan lebih baik
daripada gitaris pemula yang lain. Nah seperti apa bagian bagian gitar
tersebut? simaklah penjelasannya berikut ini.
a. Bagian Bagian Gitar Akustik

1) Kepala Gitar (Headstock)


Merupakan bagian dari gitar yang berada pada ujung neck yang
memiliki fungsi sebagai penyangga senar untuk
menggantungkan ujung senar 2.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 31


2) Penyangga Senar (Tuning Machine)
Bagian gitar yang berbahan besi ringan untuk mengaitkan ujung
senar. Bagian ini juga memiliki putaran untuk menyetem senar
gitar agar pas.
3) Penahan Senar Bagian Ujung (Nut)
Ialah bagian gitar yang memiliki fungsi untuk menahan senar
agar tidak bergerak bebas dan tidak beraturan. Denagn adanya
Nut ini senar jadi lebih mudah untuk dirapihkan.
4) Papan Jari (Fingerboard)
Bagian gitar yang memiliki fungsi utnuk tempat menentukan nada
yang berbentuk seperti papan. Dengan adanya fingerboard ini
pemain gitar dapat dengan mudah untuk menentukan nada yang
ingin dimainkan.
5) Fret (Grip)
Merupakan bagian gitar yang berbahan dasar besi yang berada
pada fingerboard, fret digunakan untuk membatasi bagian nada
yang berbeda.
6) Penanda (Fret Markers)
Adalah bagian gitar yang terlihat seperti titik atau dot yang
terletak diantara 2 fret dibagian fingerboad. Benda ini berfungsi
untuk memudahkan gitaris menentukan nada baik natural
ataupun kromatis. Dua titik tersebut merupakan untuk menandai
bahwa bagian tersebut merupakan 1 oktav.
7) Lubang (Sound Hole)
Bagian gitar yang berbentuk lubang yang sengaja dibentuk
ditengah body gitar dengan bermaksud untuk mengeluarkan
hasil resonasi senar yang terbentuk di dalam tabung atau body
gitar.
8) Pelindung Pick (Pick Guard)
Ialah bagian gitar yang berada tepat dibawah lubang gitar yang
berfungsi untuk mengurangi resiko tergoresnya body gitar.
Dengan adanya Pick Guard ini gitaris tidak perlu takut untuk
strumming gitar sesuka hati.
9) Penyangga Pangkal Senar (Bridge)
Merupakan bagian gitar yang sengaja disambung dengan body
gitar menggunakan dua baut yang berfungsi untuk meletakkan
dan menyangga pangkal senar.
10) Badan Gitar (Body)
Adalah bagian gitar yang berfungsi sebagai pengolah getaran
senar menjadi suara yang dikeluarkan melalui lubang gitar pada
bodynya tersebut.

2. Susunan Nada Pada Senar Gitar


Umumnya urutan senar gitar itu 1 sampai 6, dan setiap senar itu berbeda-
beda bunyinya loh. MUngkin pertanyaannya nada apa saja yang ada pada
setiap senar saat kita mainkan gitar tersebut. YUk mari kita simak ulasannya
berikut ini.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 32


Susunan Nada Pada Senar Gitar

Urutan Senar Gitar

 Senar Nomor 6 yang paling atas memiliki bunyi nada E


 Senar Nomor 5 memiliki bunyi nada A
 Senar Nomor 4 memiliki bunyi nada D
 Senar Nomor 3 memiliki bunyi nada G
 Senar Nomor 2 memiliki bunyi nada B
 Senar Nomor 1 memiliki bunyi nada E.

Setelah kalian perhatikan keterangan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa


urutan nada senar gitar dari atas ke bawah itu bunyinya E-A-D-G-B-E tanpa
ada penekanan fret. Namun untuk senar nomor 6 dan nomor 1 itu bunyinya
sama yaitu E, tetapi untuk senar nomor 1, bunyi nadanya lebih tinggi 2 oktav
dari senar nomor 6.

Sebelum mulai belajar teknik penjarian pada gitar perlu diketahui istilah-
istilah yang digunakan untuk masing-masing jari, baik untuk tangan kiri
maupun kanan.

3. Penjarian Pada Gitar


Sebelum mulai belajar teknik penjarian pada gitar perlu diketahui istilah-
istilah yang digunakan untuk masing-masing jari, baik untuk tangan kiri
maupun kanan.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 33


a. Tangan Kiri
Pada tangan kiri penyebutan masing-masing jari menggunakan nomor:
 1 untuk telunjuk
 2 untuk jari tengah
 3 untuk jari manis
 4 untuk kelingkin
 0 untuk telunjuk. Namun biasanya tidak diberi nomor karena telunjuk
secara umum diletakkan pada belakang fretboard sebagai
penyeimbang jari yang lain.
Jari-jari pada tangan kiri digunakan untuk menekan senar pada
fretboard. Fungsi penomoran pada jari-jari tangan kiri akan dibahas pada
pembahasan lain.
b. Tangan Kanan
Pada tangan kanan penyebutan masing-masing jari menggunakan huruf
pertama dari istilah dalam bahasa Spanyol untuk jemari tangan:
 P (Pulgar) untuk ibu jari
 I (Indice) untuk telunjuk
 M (Media) untuk jari tengah
 A (Anular) untuk jari manis
 CH (Chico/Chiquita) atau E (Extremo) untuk kelingking. Namun
biasanya jari kelingking tidak digunakan, walaupun ada teknik pada
gitar klasik yaitu rasgueados yang menggunakan jari kelingking.
Umumnya jari kelingking digunakan sebagai penyeimbang jari yang
lain.
Jari-jari pada tangan kanan digunakan untuk memetik senar. P
biasanya digunakan untuk memetik senar bass (3 senar bagian atas)
dan I M A untuk memetik senar treble (3 senar bagian bawah.
Untuk lebih menyeimbangkan antara tangan kanan dan tangan kiri
pada pelatihan awal (basic) biasanya masing-masing tangan dilatih
sendiri-sendiri. Untuk tangan kiri bisa berlatih menggunakan chord atau
teknik tapping dan untuk tangan kanan menggunakan pattern PIMA
tertentu (akan dibahas di pembahasan lain).

4. Akor dalam Gitar


Ketika bermain gitar, kamu sering mendengar kunci gitar, yaitu kunci
c, g, f, d, a, e, b. Kunci gitar mayor, minor dominan, septime dan sebagainya.
Sebenarnya itu bukan kunci tetapi akor yaitu paduan beberapa nada yang
terdengar merdu. Tanda kunci dalam notasi musik hanya dikenal dengan
tiga jenis saja yaitu kunci G, kunci C, dan kunci F.
Berikut penjarian dalam bermain gitar.
C Dm Em F G

Am A D E

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 34


Chord Mayor

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 35


Chor Minor

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 36


Uji Kompetensi Bab XII

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai pilihanan jawaban
yang paling tepat!
1. Sajian musik yang terdiri dari permainan alat musik secara bersama-sama
dinamakan musik ….
a. vokal c. ansambel
b. instrumental d. simfoni
2. Permainan alat musik dari berbagai jenis yang dimainkan oleh beberapa orang
pemain disebut ….
a. ansambel sejenis c. ansambel melodis
b. ansambel campuran d. musik ansambel
3. Sajian musik dengan beberapa alat musik seperti seruling, biola dan tamborin,
termasuk musik ansambel ….
a. sejenis c. ritmis
b. harmonis d. melodis
4. Sajian musik rampak gendang dan gamelan, termasuk jenis musik ansambel ….
b. perkusi c. melodis
c. harmonis d. campuran
5. Alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada sebuah lagu
disebut ….
a. alat musik ritmis c. alat musik melodis
b. alat musik perkusi d. alat musik harmonis
6. Di bawah ini yang termasuk jenis alat musik melodis adalah ….
c. drum c. rebana
d. sasando d. simbal
7. Penyajian musik secara bersama-sama dengan berbagai jenis alat musik dan
diaransemen secara bervariasi dan terdiri dari 2 atau 3 bagian disebut ….
a. paduan suara c. orkes simfoni
b. konser d. ansambel
8. Alat musik yang berfungsi melodis dan sekaligus ritmis disebut alat musik….
a. harmonis c. ritmis
b. melodis d. Perkusif
9. Suling, biola, rebab berdasarkan fungsinya merupakan alat musik ….
a. mlodis c. ritmis
b. harmonis d. Perkusif
10. Berikut adalah alat musik yang digunakan dalam sajian musik ansambel kecuali
alat musik….
a. melayu c. melodis
b. ritmis d. harmonis

II. Isilaj titik-titik di bawah ini untuk melengkapi pernyataan yang tersedia!
1. Alat musik gitar dalam permainan ansambel berpean sebagai instrumen ….
2. Akordion, piano, dan organ termasuk jenis alat musik ….
3. Dawai gitar ke-4 jika dibunyikan tanpa ada fret yang ditekan, memiliki nada….
4. Trianggle dimainkan dengan cara….
5. Susunan akor C pada gitar teriri dari nada-nada….

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 37


6. Alat musik yang cara memainkannya dengan mengatupkan kedua keping
dengan telapak tangan disebut….
7. Alat musik sajian musik ansambel alat musik flute berperan memainkan….
8. Sajian musik dengan beberapa alat sejenis disebut….
9. Kendang, tifa, dan rebana adalah contoh alat musik….
10. Sajian musik dengan beberapa alat musik yang bervariasi dalam jumlah banyak
disebut dengan….
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Sebutkan dan delaskan 3 jenis musik ansambel ditinjau dari fungsi dan alat
musiknya!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : akrofone, idiofon, dan kordofon!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
3. Sebutkan 3 (tiga) teknik memainkan alat musik besrta contoh alat-alat musiknya!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang ansambel sejenis!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

5. Jelaskan 3 pengelompokan alat musik berdasarkan peranannya!


______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 38


BAB XIII
LEVEL DAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

A. Pengertian Level
Menari itu bagian dari berekspresi, sehingga menari itu bisa dikatakan bebas
mengeluarkan ekspresi. Penari di atas panggung dalam mengeluarkan ekspresi agar bisa
menggugah minat penonton untuk menikmati haruslah tidak monoton dan harus
mempertimbangkan berbagai hal diantaranya adalah level. Apakah itu level ? pada
umumnya level itu bisa diartikan sebagai tingkatan, tetapi didalam pertunjukkan di atas
panggung pengertian level tidak sesederhana sebagai tingkatan. Pengertian tingkatan
hanya sebatas atas dan bawah. Pada pembahasan ini lebih fokus pada level gerak. Level
gerak adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri.
Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak,
penata atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang
bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak
tinggi, medium dan rendah.
Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika
diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. Pada saat melakukan gerak tari
sering dijumpai gerak melompat, berdiri, duduk hal ini dilakukan pada tari tunggal,
berpasangan maupun kelompok. Level gerak yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat
membentuk desain bawah dan atas. Desain ini dapat memberi kesan dinamis terhadap
gerak yang dilakukan. Salah satu fungsi level pada gerak tari adalah mencapai dinamika.
Permainan level yang variatif menjadikan gerak tidak monoton dan lebih menarik dan indah
untuk di nikmati. Permainan level pada tari kelompok lebih mudah dan menarik karena
ragam gerak yang sama dapat dilakukan secara bergantian, serempak, atau selang seling
dan dapat dilakukan pada level yang berbeda-beda.

Perhatikan dan amatilah gambar di bawah ini dengan seksama !


a b c

Setelah kalian mengamati gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini :


1. Bagaimanakah posisi penari contoh di atas ?
2. Adakah yang posisi rendah, sedang dan tinggi ?

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 39


Level gerak pada tari dibagi menjadi tiga yaitu level tinggi, level sedang dan
level rendah.
1. Level Tinggi
Level tinggi biasanya penari melakukan gerakan meloncat sambil
menngerakkan salah satu tangannya ke atas, posisi penari melayang, maupun
posisi jinjit. Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas.
Melakukan gerak tari dengan level tinggi sangat terkait dengan tenaga, karena
untuk melakukan gerak tari dengan level tinggi dibutuhkan tenaga yang kuat.
Berikut ini contoh tari yang menggunakan level tinggi.

Level tinggi ; posisi penari melayang

2. Level Sedang
Level sedang atau level medium di lakukan oleh seorang penari dengan
posisi berdiri setengah badan , istilah tari jawa : mendhak . Level ini hampir
dijumpai diseluruh tari kelompok
Level sedang memberikan kesan kokoh dan kuat serta membentuk garis
sisi. Level ini memberikan kesan maskulin yaitu gerakan yang biasanya ditarikan
untuk peran laki-laki. Berikut ini contoh tari yang menggunakan level medium.
Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level
medium jika dilakukan dalam kelompok secara terus-menerus akan terkesan

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 40


monoton. Oleh karena itu, level ini harus divariasi dengan level lain jika dipakai
dalam peragaan tari secara berkelompok.

Level sedang ; posisi penari berdiri setengah badan

3. Level Rendah
Level rendah dilakukan oleh penari pada ketinggian yang minimal dicapai
penari pada saat rebah atau terbaring di lantai , jengkeng atau duduk. Pada
posisi ini membentuk garis sudut. Sama seperti level sedang, level rendah juga
harus dibuat bervariasi ragam geraknya dengan permainan penggunaan ruang
gerak dan penggunaan tenaga yang diberi aksen-aksen gerak, seperti tari
saman atau kecak, sesekali bergerak sedikit naik, ke samping agar rangkaian
geraknya variasi dan pada level rendah ruang geraknya cenderung menyempit
apabila tidak hati-hati dalam menata gerak pada level ini menjadi tidak menarik

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 41


Level Rendah : Posisi penari rebah atau terbaring

N0 Jenis Level Nama Tari Daerah Asal

1 Level Tinggi Tari Ngremo Jawa Timur

Tari Ebeg/kuda lumping Banyumas

2 Level Sedang Tari Jaipong Sunda

Tari Bedhoyo Jogjakarta

Tari Jalungmas Cilacap

3 Level Rendah Tari Saman Aceh

Tari Sekapur Sirih Jambi

Tari Kecak Bali

AKTIVITAS EKSPLORASI GERAK :


1. Lakukan eksplorasi gerak : level tinggi, sedang dan rendah.
2. Carilah sumber belajar lain sebagai sumber stimulasi gerak berdasarkan level
gerak tinggi, sedang dan rendah.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 42


B. Jenis Pola Lantai
Pola lantai merupakan langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk
membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari. Pada tari berpasangan atau
kelompok, pola lantai sangat diperlukan karena melibatkan banyak orang. Dalam
peragaan gerak, respons gerak dari masing-masing lawan main harus jelas dan rapi
agar dalam pembentukan formasi perubahan langkah gerak dapat dilihat penonton.
Pola lantai sering pula disebut dengan komposisi tari, sehingga pola lantai sangat penting
untuk dipahami oleh penari pada saat pementasan tari. Pentingnya pola lantai karena posisi
penari pada saat pementasan akan membentuk suatu garis sehingga menjadi suatu tatanan
yang rapi, dan menambah nilai estetis dari tarian tersebut. Jadi pengertian pola lantai adalah
garis – garis yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari atau pola denah yang
dilakukan oleh seorang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam
ruang atau space.
Seorang penari dapat menciptakan pola lantai gerak tari dengan melakukan eksplorasi.
Salah satu cara untuk mendapatkan ide atau gagasan dalam mengeksplorasi pola lantai gerak
tari adalah dengan melihat berbagai pertunjukkan tari.
Penyusunan pola lantai tari harus memperhatikan tenaga, ruang dan waktu serta
penggunaan level. Setiap tarian memiliki pola lantai yang berbeda, bergantung pada jenis tarian
dan kreasi penciptanya. Pada dasarnya pola lantai ada dua yaitu pola lantai garis lurus dan pola
lantai garis lengkung. Pola garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat dan pola lantai
garis lengkung memberikan kesan lembut tapi kuat.
Sebelum membentuk pola lantai dengan garis lurus dan lengkung, maka dipahami terlebih
dahulu simbol – simbol pada pembuatan pola lantai sebagai berikut :

belakang

PANGGUNG
Kiri Kanan

depan Penari Arah hadap

Ke : depan Ke : belakang Ke: kanan Ke : kiri

1. Pola Lantai Garis Lurus


Pola lantai garis lurus secara horisontal menunjukkan hubungan antar manusia.
Sedangkan garis lurus secara vertikal menunjukkan hubungan dengan Tuhan YME. Garis
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 43
lurus dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis lurus memiliki kesan sederhana tapi
kuat.
Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan level tinggi dilakukan dengan cara
melayang, njinjit ; level sedang berlutut atau jongkok; level rendah dilakukan dengan cara
duduk. Contoh tari yang menggunakan pola lantai garis lurus secara vertikal diantaranya :
1) Tari Saman : Aceh
2) Tari Bedaya : Jogjakarta dan Surakarta
3) Tari Baris Gede : Bali
Berikut ini pola lantai bentuk garis lurus :

Pola lantai bentuk garis lurus dapat dikembang sesuai kreativitas anda,namun bisa
dikembangkan diantaranya zig-zag, diagonal, horisontal segi empat,segi tiga dan
sebagainya. Berikut ini contoh pengembangan pola lantai garis lurus :
1. 2. 3.

2. Pola Lantai Garis Lengkung


Pola lantai garis lengkung memberikan kesan lembut tapi kuat. Bentuk pola garis lengkung
berupa lingkaran, garis lengkung ke depan, garis lengkung ke belakang. Contoh tari yang
menggunakan pola lantai garis lengkung diantaranya :
1) Tari Randai : Minangkabau
2) Tari Badong : Toraja
3) Tari Ngawi : Flores
4) Tari Rejang Dewa : Bali
Ada beberapa tari yang menggunakan pola ke duanya yaitu pola lurus dan pola
lengkung, kedua pola ini dapat dilakukan secara simetris dan asimetris terutama pada
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 44
tari kelompok. Biasanya tarian ini berhubungan dengan magis dan keagamaan.
Contohnya :
1) Tari Saman : Bali
2) Tari Tayub : Jawa Tengah
3) Tari Joged Bumbung : Bali
4) Tari Gareng Lamen : Flores
5) Tari Zapin : Melayu
Bentuk pola lantai lengkung seperti di bawah ini :

Pola lantai bentuk garis lengkung dapat dikembang sesuai kreativitas masing-masing
,namun bisa dikembangkan diantaranya lingkaran penuh, angka 8, garis lengkung ke depan
ataupun garis lengkung ke belakang dan sebagainya. Berikut ini contoh pengembangan
pola lantai garis lengkung :
1 2 3

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 45


Uji Kompetensi Bab XIII

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang x pada huruf a, b, c dan d.
1. Tinggi rendahnya gerak yang dilakukan oleh penari pada saat menari disebut ...
a. pola lantai c. level
b. variatif d. properti
2. Level gerak tari dibedakan menjadi 3 ...
A. tinggi,sedang, rendah c. tenaga, ruang, waktu
b. murni, maknawi, wantah d. minimal, maksimal, standar
3. Desain gerak tari yang dilakukan oleh penari akan memberikan kesan...
a. Aksen c. dinamis
b. Level d. pola lantai
4. Fungsi level gerak tari untuk mencapaian...
a. Dinamika c. Pola lantai
b. Aksen d. level
5. Tujuan permainan level gerak tari yang variatif pada pementasan adalah...
a. Indah dan menarik c. Kompak
b. Variasi d. Monoton
6. Di bawah ini termasuk level tinggi kecuali...
a. Meloncat c. Jinjit
b. Melayang d. Berdiri
7. Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis ...
a. Sudut bawah c. lingkaran
b. Sudut atas d. Segi empat
8. Penggunaan tenaga yang kuat digunakan untuk level...
a. Level tinggi c. Level sedang
b. Level rendah d. Level kombinasi
9. Level gerak tari yang memberikan kesan kokoh dan kuat adalah...
a. Level tinggi c. Level sedang
b. Level rendah d. Level ke duanya
10. Di bawah ini merupakan ciri-ciri level sedang kecuali...
a. Maskulin c. Kokoh dan kuat
b. Membentuk garis sisi d. Membutuhkan tenaga yang kuat

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 46


11. Contoh salah satu gerak atau sikap pada level sedang....
a. Meloncat c. Mendhak
b. Merebah d. Duduk
12. Level yang pada proses gerak dicapai penari pada ketinggian yang minimal
Menggunakan...
a. Level rendah c. Level sedang
b. Level kombinasi d. Level tinggi
13. Contoh tari dari Banyumas yang menggunakan level tinggi yaitu...
a. Ngremo c. Saman
b. Kuda lumping d. Kecak
14. Berikut ini contoh tari yang tidak menggunakan level rendah yaitu...
a. saman c. Kecak
b. sekapur sirih d. Ngremo
15. Garis-garis yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari disebut...
a. Pola lantai c. Level
b. Aksen d. Intensitas.
16. Salah satu pentingya pola lantai tari pada pementasan tari adalah...
a. Menambah semarak c. Menghidupkan suasana
b. Menambah nilai estetis d. Mempertegas garis wajah.
17. Pada dasarnya pola lantai terdiri dari 2 macam pola yaitu...
a. Vertikal dan lingkaran c. Horisontal dan lengkung
b. Lurus dan lengkung d. lengkung dan vertikal
18. Pola lantai garis lurus secara vertikal pada tari dimaknai memiliki sikap...
a. Ragu-ragu c. Lemah
b. Jujur d. Kuat
19. Pola lantai garis lurus memberikan kesan...
a. Sederhana tapi kuat c. Sederhana tapi lemah
b. Sederhana tapi lembut d. Sederhana tapi ragu-ragu
20. Contoh tari yang menggunakan pola garis lurus secara vertikal sebagai simbol
hubungan dengan Sang Pencipta yaitu...
a. Ngremo c. Bedhoyo
c. Pendet d. Kecak
21. Kesan lembut tapi kuat adalah salah satu ciri dari pola lantai berbentuk...
a. Lurus c. Zig-zag
b. Segi tiga d. Lengkung

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 47


22. Di bawah ini contoh tari yang menggunakan pola lantai kombinasi kecuali...
a. Saman c. Tayub
b. Zapin d. Bedhoyo
23. Pola lantai kombinasi pada tari biasa berhubungan dengan...
a. Adat istiadat c. Magis dan keagamaan
b. Kepercayaan d. Budaya masyarakt.
24. Pada tari kelompok yang menggunakan pola lantai kombinasi bisa dilakukan
secara...
a. Simetris dan asimetris c. Vertikal dan horizontal
b. Cepat dan lambat d. Berulang-ulang
25. Pola pengembangan dari pola lantai garis lengkung berbentuk...
a. Lingkaran c. Zig-zag
b. Garis vertikal d.garis horisontal

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada titik-titik yan gtersedia!


1. Jangkauan peragaan gerak tari oleh penari itu sendiri disebut...
2. Ruang gerak level rendah cenderung...
3. Berikan 3 contoh gerak tari pada level tinggi...
4. Level gerak yang dilakukan tari kelompok membentuk desain...
5. Pola lantai pada dasarnya dibagi dua ...
6. Berikan masing-masing 3 pola pengembangan garis lurus dan garis lengkung...
7. Pola lantai garis lurus bermakna...
8. Pola lantai garis lengkung bermakna...
9. Pola lantai kombinasi pada tari berhubungan dengan...
10. Penggunaan pola lantai kombinasi biasa dilakukan secara... dan...

C. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Sebutkan 3 macam level tari dan masing-masing berikan 2 contohnya!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
2. Sebutkan 3 contoh tari yang menggunakan level tinggi, sedang dan rendah!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 48


3. Jelaskan pengertian pola lantai, sebutkan jenisnya dan berikan contohnya!
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

4. Gambarkan 2 pola pengembangan pola lantai garis lurus dan lengkung !


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

5. Sebutkan 2 tujuan pembuatan pola lantai bervariatif !


_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 49


BAB XIV
MENAMPILKAN LEVEL DAN POLA LANTAI
ADA GERAK TARI

Level dan Pola lantai merupakan unsur gerak dalam tari, pengolahan level dan pola
lantai pada penyajian tari akan berbeda satu sama lain baik pada tari tunggal, tari
berpasangan maupun tari kelompok.
Perhatikan dan amatilah gambar tari dibawah ini terkait dengan penggunakan level
dan pola lantai pada gerak tari.

1 2

3 4
Setelah melakukan pengamatan gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut ini :
1. Bagaimana pendapat kamu tentang level gerak tari
2. Bagaimana pendapat kamu tentang penggunaan pola lantai .
3. Bagaimana tata rias dan busana yang digunakan penari

A. Meragakan Gerak Tari Berdasarkan Level dan Pola Lantai dengan Hitungan
Level pada gerak tari yang meliputi level tinggi, sedang, dan rendah dapat
dikombinasikan secara utuh pada penyajian tari, sehinga penyajian tari akan tampak
dinamis. Pola lantai yang pada dasarnya terdiri garis lurus dan garis lengkung yang dalam
penyajian tari dapat dikombinasikan keduanya sehingga akan tampak lebih menarik dan
variatif sehingga pola lantai tidak berkesan membosankan.Dalam hal ini hanya bisa
dilakukan pada tari berkelompok.
Antara level dan pola lantai jika dilakukan bersama-sama pada pementasan tari
merupakan dua hal yang harmoni karena dapat saling mengisi dan saling mendukung
sehingga dapat memberikan kesan yang variatif pada penampilan tari.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 50


Memperagakan tari dengan hitungan dimulai 1 – 4; 1 - 8 dapat pula di diulang sesuai
dengan kebutuhan dengan diterjemahkan : sa-tu; du-a; ti-ga; em-pat; li-ma; e-nam; tu-juh;
dela-pan. Perhatikan dan peragakan gerak tari dibawah ini.

B. Meragakan Gerak Tari dengan Iringan


Iringan dalam peragaan tari memegang peranan penting. Pada dasarnya ada
dua macam iringan tari, yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal
adalah iringan yang datang dari dalam tubuh penari itu sendiri, contohnya : hentakan
kaki, tepukan tangan, vokal atau tembang sedangkan iringan eksternal adalah iringan
tari yang menggunakan alat – alat pengiring tari, contohnya : gamelan, calung dan lain
sebagainya.
Musik dalam tari mempunyai 4 fungsi iringan yaitu :
1) Musik sebagai iringan penyajian gerak tari
2) Musik sebagai ilustrasi
3) Musik sebagai pemberi suasana
4) Musik sebagai pengendali pada perubahan gerak tari

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 51


C. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas
1. Bentuk Panggung
Tempat sebagai pementasan atau pertunjukan tari sering dinamakan
panggung. Tempat yang dipilih untuk melaksanakan pertunjukan harus disesuaikan
dengan acara pertunjukan tersebut. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan panggung diantaranya tempat sebagai panggung atau tempat pentas dan
tempat bagi penonton.
Ada dua jenis tempat pertunjukan, yaitu sebagai berikut :
a. Pertunjukan di tempat terbuka / aut door . Contohnya: lapangan, panggung
terbuka, arena.
b. Pertunjukan di tempat tertutup / in door. Contohnya : kelas, auditorium, stage.
Di bawah ini beberapa bentuk – bentuk panggung :
1.Auditorium
Panggung berada di sebuah titik dengan tempat duduk penonton berada
mengelilinginya tetapi tidak penuh satu lingkaran. Arah pandang visual penonton
lurus ke depan, tidak perlu terlalu banyak untuk dapat menikmati pertunjukkan.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 52


2. Stage
Bentuk ini sangat sederhana dengan meletakan panggung pertunjukan dan
tempat duduk penonton saling berhadapan jumlah penonton terbatas.

3. Tapal
Ruang ini memantulkan gelombang bunyi secara memusat di sisi tengah, karena
permukaan dinding yang berbentuk cekung suara lebih jelas.

4. Segi 4
Bentuk sederhana panggung pertunjukan berada di salah satu sisi dan ruang
penonton berada di sisi lain kekurangan bentuk ini penonton tidak nyaman
karena berada di samping.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 53


5. Arena
Bentuk melingkar penonton berada disekeliling ruang utama.

6. Ruang terbuka
Ruang utama berada dan ruang penonton terletak saling berhadapan terkadang
ruang utama juga dikelilingi ruang penonton.

2. Tata Rias
Tata rias dan busana adalah dua hal yang merupakan sarana pendukung dalam
pertunjukkan tari. Kecuali itu juga didukung adanya aksesoris, sehingga penyajian tari
tidak hanya cukup dengan gerak saja melain didukung dengan rias dan busana.
Tata rias pada pertunjukkan tari berfungsi membantu memunculkan karakter tokoh
yang dibawakan. Fungsi ini tampak sekali pada tari klasik. Penggunaan tata rias pada
tari kreasi bebas sesuai dengan karakter atau keinginan koreografer. Biasanya tata rias
tari non tradisi menghilangkan wajah aslinya atau tidak menggarap karakter, hal ini
sering disebut rias fantasi. Berikut ini beberapa contoh rias tari.

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 54


Tata rias kreasi

Tata rias Fantasi

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 55


Rias Tari Klasik

RIAS TARI KLASIK

RIAS TARI KLASIK

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 56


C. Tata Busana
busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat
dengan seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang mendukung
perwujudan tari. Fungsi tata busana adalah untuk membantu mengungkapkan ekspresi
dan membedakan karakter tokoh yang dibawakan. Busana tari dapat dikelompokkan
menjadi lima bagian, yaitu :
1) Pakaian dasar / foundation
2) Pakaian kaki / alas/ sepatu
3) Pakaian tubuh / body
4) Pakaian kepala / head dress
5) Perlengkapan – perlengkapan / accessories
Ada beberapa jenis busana tari diantaranya :
1. Jenis busana yang dipakai pada bagian kepala :
 Iket, jamang, undeng gilig
 Gelung keling, popog, tropong, tekes malang
 Tekes mujur, kodok bineset
 Sumping
2. Jenis busana yang dipakai pada bagian tangan dan badan :
 Kalung (kace, penanggalan, ulur)
 Klat bahu, poles, gelang
 Sabuk, epek timang, sampur, boro samir, uncal
 Celana, kain, stagen, keris
3. Jenis busana yang dipakai pada kaki :
 Binggel
 Kencrong /gongseng

JAMANG KENCRONG

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 57


SAMPUR/SELENDANG SUMPING

KLAT BAHU BINGGEL

SUBANG/ GIWANG KALUNG SUSUN

PROBO KALUNG

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 58


SELENDANG KEBYOK

BORO SAMIR

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 59


Uji Kompetensi Bab XIV

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda
silang x pada huruf a, b, c dan d.
1. Peragaan gerak tari Kuda lumping pada gambar No.1, menggunakan level...
a. Tinggi c. Rendah
b. Sedang d. Kombinasi.
2. Tari kuda lumping di daerah Cilacap sering disebut Ebeg, tarian tersebut
menggunakan properti berupa...
a.tongkat c. Ebeg
b.bambu d. Kayu
3. Peragaan gerak tari Saman pada gambar No. 2, menggunakan level...
a.Tinggi c. Rendah
b.Sedang d. Kombinasi
4. Peragaan gerak tari Bondan pada gambar no.3, menggunakan level...
a. Tinggi c. Rendah
b. Sedang d. Kombinasi
5. Penggambaran dari tari Bondan adalah...
a. Kehujanan c.berdandan
b. Mengasuh anak d.kegembiraan
6. Tujuan penggunaan level pada pementasan tari adalah...
a. Penari lebih menguasai gerak. c.tampak indah dan menarik
b. Lebih dinamis d.ekspresi
7. Unsur gerak pada pementasan tari dapat meliputi...
a. Iringan dan pola lantai c.pola lantai dan properti
b. Level dan pola lantai d.level dan iringan
8. Iringan tari yang datang dari tubuh penari itu sendiri disebut...
a. Internal c. Eksternal
b. Langsung d. Tidak langsung
9. Di bawah ini yang tidak tergolong iringan secara internal adalah...
a. Vokal c. Hentakan kaki
b. Tepukan tangan d. Gamelan
10. Salah satu contoh iringan tari secara eksternal adalah...
a. Tembang c. Seperangkat Calung
b. Nyanyian d. Vokal

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 60


11. Fungsi musik pada iringan tari adalah...
a. Sebagai tanda gerak tari c. Sebagai pelengkap penyajian tari.
b. Sebagai pemberi suasana d. Sebagai penentu iringan tari

12. Tempat sebagai pertunjukan atau pementasan tari disebut...


a. Panggung. c. Aula
b. Gedung d.lapangan
13. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan panggung adalah...
a. tempat rias dan pentas c.tempat parkir dan penonton
b. tempat pentas dan penonton d.tempat pentas dan parkir
14. Alasan pemilihan tempat sebagai tempat pementasan adalah...
a. Ramai c. luas
b. Strategis d. Nyaman.
15. Bentuk panggung dimana posisi penonton mengelilingi panggung dinamakan ...
a. Aula c. Stage
b. Auditorium d. Procenium
16. Bentuk panggung yang sederhana, posisi penonton saling berhadapan
dinamakan...
a. Auditorium c. Aula
b. Procenium d. Stage
17. Posisi penonton di sisi panggung maka penonton kurang nyaman, panggung yang
berbentuk....
a. Tapal kuda c. Segi empat
b. Setengah lingkaran d. Lingkaran penuh
18. Salah satu unsur pendukung pada penyajian tari adalah...
a. Tempat c. Panggung
b. Rias dan busana d. Dekorasi
19. Membantu memunculkan karakter tokoh yang dibawakan adalah salah satu fungsi
dari...
a. Tata busana c. Tata rias
b. Tata iringan d. Tata panggung
20. Biasanya tata rias tari non tradisi menghilangkan wajah aslinya atau tidak
menggarap karakter, disebut rias...
a. Klasik c. Natural
b. Modern d. Fantasi

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 61


21. Membantu mengungkapkan ekspresi dan membedakan karakter tokoh yang
dibawakan, merupakan fungsi dari...
a. Tata busana c. Tata rias
b. Tata iringan d. Tata panggung
22. Yang tidak termasuk dalam bagian tata busana adalah...
a. Foundation c.body
b. head dress d.acction
23. Salah satu yang tergolong pakaian tubuh/body pada tata busana tari adalah...
a.Mekak c. sanggul
b. Gelang d. Kalung
24. Terdiri dari : giwang/anting, kalung, gelang, cincin termasuk bagian tata busana tari
yang tergolong...
a. Body c. foundation
b. Accecoriess d.head dress
25. Di bawah ini termasuk pakaian kepala kecuali...
a. Boro samir c. kain iket
b. Binggel d. Epek timang

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada titik-titik yang tersedia!


1. Sebutkan 2 hal dalam unsur gerak pada peragaan tari...
2. Level tari adalah...
3. Pola lantai tari adalah...
4. Sebutkan tata busana pada tari kuda lumping...
5. Tari Saman berasal dari...
6. Musik pengiring tari secara ekstral adalah... beri contohnya...
7. Fungsi tata rias adalah...
8. Iringan, tata rias dan busana, pola lantai merupakan faktor...
9. Klat bahu, poles, gelang, jenis busana yang dipakai pada bagian...
10. Berikan 5 Contoh tata busana yang dipakai pada kepala...

C. Jawablah Pertanyaan di bawah ini !


1. Jelaskan penggunaan level dan pola lantai pada gerak tari.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 62


2. Apa yang anda ketahui mengenai bentuk panggung di bawah ini :
a. Auditorium
b. Stage
c. Arena terbuka
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

3. Sebutkan Fungsi musik dalam penyajian tari


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

4. Apakah fungsi tata rias dan busana ada penyajian tari.


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

5. Berikan menurut pendapat anda manfaat mempelajari tata rias dan tata busana
dalam kehidupan.
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMP Kabupaten Cilacap 63

Anda mungkin juga menyukai