Anda di halaman 1dari 11

Resume

Analisis Kurikulum Pendidikan Dasar

“PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013”

Oleh:

Fadhila Salmanura

Nim: 19004134

Dosen Pembimbing:

Prof.Dr.Alwen Bentri, M.Pd.

Kurikulum Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

A. Pengantar

Setelah Indonesia merdeka, maka kurikulum mengalami banyak perubahan (tahun 1947,
1952, 1964, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006). Perubahan Kurikulum adalah Konsekuensi logis
yang harus dialami bangsa Indonesia, dimana dintuntut perubahan system politik, social budaya,
ekonomi dan IPTEK. Maka dari pada itu kurikilum perlu di kembangkan sesuai dengan tuntutan dan
perubahan yang terjadi dimasyarakat.

Tahun 2013, diluncurkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), namun capaian
kompetensi peserta didik kurang jelas dan kurang terarah. Maka dari pada itu perlu dirubah agar mutu,
hasil dan dampak pendidikan menjadi lebih berkualitas. Dalam penjelasan UU No. 20 Tahun 2003,
dijelaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan
pendidikan nasional adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, yang
selanjutnya juga dijelaskan pada Pasal 35 UU No. 20 Tahun 2003, kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati.

Kurikulum 2013 adalah lanjutan dari Kurikulum KTSP pada tahun 2004 dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Adapun dasar pertimbangan
pemerintah melakukan perubahan dalam pengembangan kurikulum 2013, adalah sebagai berikut:

1. Tantangan Internal
 Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan.
 Perkembangan penduduk Indonesia terlihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
2. Tantangan Eksternal
 Globalisasi
 Kemajuan IPTEK
 Pegeseran kekuatan ekonomi dunia.
 Programme for International Student Assesssment (PISA) yang tahun 2009 menempatkan
Indonesia di peringkat 10 besar Negara paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia terbelakang.
 Masalah lingkungan hidup.
3. Kompetensi Masa Depan
 Kemampuan berkomunikasi
 Kemampuan berfikir kritis
 Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat atau minatnya
 Kemampuan menjadi warga Negara yang efektif
 Memiliki kesiapan untuk bekerja

4. Fenomena Negatif yang Mengemuka


 Perkelahian pelajar
 Narkoba
 Korupsi
 Plagiarism
 Kecurangan dalam ujian
5. Persepsi Masyarakat
 Pendidikan menitikberatkan pada aspek kognitif
 Pendidikan memberi beban terlalu berat bagi siswa
 Pendidikan kurang bermuatan karakter

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Aspek Filosofis

Landasan filosofis didasarkan atas landasan filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai
luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta kurikulum berorientasi pada
pengembangan kompetensi. Landasan filosofis sebagai dasar penentuan kualitas peserta didik yang
akan dicapai dalam kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar serta hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasa filosofis sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
yang akan datang. Maka dari pada itu, tugas mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama kurikulum, yaitu untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya yang kreatif. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik
2. Aspek Yuridis

Landasan Yuridis merupakan landasan hukum dalam pengembangan kurikulum2013. Beberapa


landasan Yuridis kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada RPJMN 2014 sektor pendidikan yang
memuat tentang perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum.
b. Intruksi Presiden nomor 11 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional.
c. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
d. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Aspek Konseptual

Secara konseptual kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan prinsip relevansi.


Artinya apabila prinsip ini tidak terpenuhi dalam sebuah kurikulum, maka kurikulum tersebut tidak
tidak ada lagi artinya dan kurikulum menjadi tidak bermakna. Prinsip relevansi ini harus relevan
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa dan masyarakat, artinya kurikulum harus membekali para
siswa dengan sejumlah keterampilan pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan kondisi
masyarakatnya.

C. Strategi Pengembangan Pendidikan


1. Strategi Peningkatan Evektivitas Pembelajaran

Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkancapaian pendidikan dilakukan dengan dua


strategi utama yaitu:

a) Peningkatan efektivitas pembelajaran pada satuan pendidikan


b) Penambahan waktu pembelajaran disekolah

Efektivitas pembelajaran dicapai melalui tiga tahapan yaitu:

a) Efektivitas interaksi akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim akademik dan budaya
sekolah. Efektivitas interaksi dapat terjaga apabila kesinambungan manajemen dan
kepemimpinan pada satuan pendidikan. Tantangan saat ini adalah sering dijumpai pergantian
manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah secara cepat sebagai akibat adanya otonomi
pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh politik daerah dan politik local.
b) Efektivitas pemahaman menjadi bagian penting dalam pencapaian efektivitas pembelajaran.
Oleh karena itu penilaian dilakukan berdasarkan proses dan hasil pekerjaan serta kemampuan
menilai diri sendiri.
c) Efektivitas penyerapan dapat tercipta ketika adanya kesinambungan pembelajaran secara
horizontal dan vertical, yaitu sepanjang SD, Smp dan SMA/SMK. Sinergi dari ketiga
efektivitas pembelajaran tersebut akan menghasilkan auatu transformasi nilai yang bersifat
universal, nasinal dengan tetap menghayti kearifan local yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia yang berkarakter mulia.

D. Model Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis Kompetensi meruppakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang


kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai pemelajar (learner), prosedur penilaian, kegiatan
belajar dan pembelajaran, serta pemberdayaan sumber daya pendidikan. KBK sangan menekankan
diversifikasi, yakni lembaga pendidikan dapat mengembangkan , menyusun, mengevaluasi silabus
berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan secara nasional.

Kurikulum lebih dari Sekedar Dokumen

Kurikulum memiliki empat dimensi yaitu berupa gagasan, suatu rencana tertulis, suatu
kegiatan dan hasil. Kurikulum harus dipahami sebab kaitannya sangat erat dengan evaluasi
keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum yaitu bahwa pencapaian target pelaksanaansuatu kurikulum
tidak hanya diukur dari kemampuan peserta didik menguasai seluruh isi atau materi pelajaran seperti
yang tergambar dari hasil tes sebagai produk belajar, tetapi juga harus dilihat proses atau kegiatan
peserta didik sebagai pengalaman belajar.

E. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat interaksi yang dilakukan antara
guru dan siswa dengan menjalin komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi educative
untuk mencapai tujuan belajar. Guru dan siswa merupakan dua peran yang tidak dapat dipisahkan
dalam proses pembelajaran maka dari itu harus ada kerja sama yang baik antara guru dan siswa
supaya tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Proses pembelakaran yang baik adalah
ketika terjadinya komunikasi dua arah antara siswa dan guru. Jadi guru bukan hanya memberikan
informasi saja tetapi merangsang dan membimbing siswa agar mampu menjalankan proses
pembelajaran itu dengan baik. Maka dari itu adanya sebuah perubahan tugas dari guru dari seorang
yang memberikan informasi menjadi seorang pengelola kelas untuk mencapai suatu perubahan sikap
yang baik pada siswa.

F. Penilaian

Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk
menilai kompetensi murid untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Penilaian bertujuan untuk
memberikan masukan informasi secara komprehensif tenttang hasil belahar baik ketika proses
pemebelajaran berlangsung ataupun ketika akhir dari masa pembelajaran.

G. Rasional Penambahan Jam Pelajaran

Dalam usaha pencapaian untuk meningkatkan kompetensi murid maka diperlukannya guru
professional melalui penambahan jam pelajaran. Rasonalitas penambahan pelajaran dapat dijelaskan
dari perubahan yang sebelumnya siswa diberi tahu menjadi mencari tahu, dari bebasis output menajdi
proses dan output. Jadi pendidikan di suatu negara akan menjadi baik apabila adanya penambahan jam
pelajaran atau yang kerap di sebut tutorial.

H. Permasalahan dan Alasan Pengembangan Kurikulum 2006

1. Permasalahan

Penyusunan kurikulum 2013 menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integrative yang


mengacu pada kurikulum 2006 yang berdasarkan adanya beberapa permasalahan yaitu sebagai
berikut.

a. Konten yang terlalu padat, materi yang terlalu luas, tingkat kesulitan yang tidak sesuai dengan
perkembangan usia anak.
b. Kurikulum tidak sepenuhnya berbasis pada kompetensi.
c. Kompensi belum menggambarkan sikap, keterampilan,dan pengetahuan.
d. Beberapa kompetensi yang dibutuhan sesuai dengan perkembangan kebutuhan. Misalnya,
pendidikan karakter,pembelajaran aktif,keseimbangan skill dan kewirausahaan.
e. Kurikulum belum peka terhadap perubahan social yang terjadi pada tingkah local,nasional
maupun global.
f. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci.
g. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompotensi.
h. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci

Adapun faktor-faktor lain yang menjadi alasan pengembangan kurikulum 2013 adalah, pertama,
tantangan masa depan yang meliputi arus globalisasi,masalh lingkungan hidup,kemajuan teknologi
informasi dll. Kedua, kompetensi masa depan yang meliputi kemampuan berkomunikasi,kemampuan
berpikir jernih dan kritis. Ketigan,fenomena social yang mengemukakan seperi perkelahian
pelajar,narkoba,korupsi dan gejolak social.
2. Pergeseran paragdima belajar abad ke-21

Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan produktif, kreaktif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Diakui dalam
perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad ke-12, kini telah terjadi pergeseran baik ciri
maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013.

Salah satu alasan mengapa kurikulum harus berubah adalah karena saat ini telah terjadi
perubahan paragdima belajar. Yaitu perubahan cara pandang dan cara berpikir mengenai bagaimana
pembelajaran itu diselenggarakan. Abad ke-21 telah mengubah paragdima belajar di dunia,yakni dari
paragdima teaching menjadi paragdima learning.

UNESCO telah menjabarkan dalam empat visi pendidikan abad ke-21 yang lebih mendasar pada
paragdima learning, yaitu:

a. Learning to Think
b. Learning to do
c. Learning to be your self
d. Learning to live together

Dari penjelasan diatas juga adanya beberapa faktor penting yang mendukung pemebelajaran di era
baru ini, yang juga menjadi sebuah ciri khas dari pendidikan diera baru ini yaitu adalah:

a. Informasi
b. Komputasi
c. Otomasi,
d. Komunikasi

Dari keempat faktor ini menyrbabkan terjadinya sebuah pergeseran yang mencakup beberapa hal:

a. Peserta didik didorng untuk mencari tahu


b. Peserta didik didorong untuk merumuskan masalah dengan cara bertanya
c. Peserta didik didorng untuk menganalisa dan mengambil sebuah keputusan
d. Peserta didik diajarkan bahwa pentingnya kerja sama untuk menyelesaian masalah

Kurikulum 2013 beritegrasi pada tema untuk mengembangkan kurikulum itu sendiri maka dari itu
diperlukanya proses pembelajaran yang mendukung dan kreatifitas.

3. Perubahan yang diharapkan

Pengembangan kurikulum 2013 bertujuan untuk memperlengkapi sesuatu yang kurang di dalam
kurikulum 2006 dan juga untuk mendorng para siswa menjadi lebih baik melalui observasi, bertanya
bernalar dan mempresentasikan apa yang dipperoleh atau diketahui oleh siswa ataupun peserta didik.

I. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum 2006

a. Kompetensi lulusan
b. Materi pembelajaran
c. Proses pembelajaran
d. Penilaiaan
e. Pendidik dan tenaga kependidikan
f. Pengelola kurikulum
g. Elemen Perubahan Kurikulm 2013

Hal-hal yang baru sebagai perubahan kurikulum yang menjadi ciri khas kurikulum 2013 adalah
menyangkut 4 standar pendidikan, yakni standar Kompetensi Lulusan (SKL), standar proses, standar
isi dan juga standar penilaian. Adapun keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen yaitu
sebagai berikut:

1. Kompetensi Lulusan
2. Kedudukan mata pelajarana (ISI)
3. Pendekataan atau (ISI)
4. Struktur kurikulum (Mata Pelajaran dan lokasi waktu)
5. Proses pembelajaran penilaian
6. Penilaian
7. Ekstrakulikuler

J. Standar Kompetensi Lulusan


1. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional dijalankan berdasarkan Pancasila dan juga berdasarkan Undang-undang


Dasar 1945. Fungsi pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan memnjadi warga negar yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan

Ada empat standar kurikulum 2013 yang dikembangkan meliputi standar kompetensi lulusan, proses,
isi, dan standar penilaian

K. Struktur Kurikulum 2013

Struktur kurikulum adalah rangkaian atau pola pembelajaran yang harus ditempuh oleh murid
dalam masa pembelajaran. Setiap muatan lokal atau pengembangan diri harus sesuai dengan mata
pelajaran yang relevan. adapun bentuk-bentuk perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013
adalah sebagai berikut:

a. Mata pelajaran SD dari 10 dikurangi menjadi 6 mata pelajaran.


b. Penambahan 4 jam pelajaran perminggu bagi SD
c. Mata pelajaran SMP Dari 12 mata pelajaran dikurangi menjadi 10 mata pelajaran
d. Penambahan 6 jam pelajaran perminggu bagi SMP

1. Struktur Kurikulum SD

Dalam kurikulum SD memiliki pembagian yaitu kelas 1-3 itu dipusatkan pada bentuk tema, kelas 4-6
terdiri dari atas 8 mata pelajaran.

2. Struktur Kurikulum SMP

Adapun strukturnya adalah sesabgai berikut:


a. Kompetensi dalam ranah sikap, keterampilan dan juga pengetahuan
b. Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi pelajaran
c. Menggunakan pendekataan sains dalam setiap mata pelajaran
d. Meminimumkan mata pelajaran
e. IPA dan IPS menjadi ilmu yang aplikatif
f. Bahasa inggris jadi keterampilan berbahasa
g. Penambahan 6 jam pelajaran perminggu

3. Struktur Kurikulum SMA dan SMK

Adapun struktur kurikulum SMA dan SMK adalah sebagai berikut:

a. Pengambilan jurusan mulai dari kelas 11 yaitu jurusan IPA, IPS, Bahasa dan juga keagamaan
b. Kelas 10 memiliki 16 mata pelajaran ditambah dengan muatan lokal dan pengembangan diri
Dengan waktu 38 jam perminggu
c. Untuk krelas 11 dalam setiap jurusan kecuali jurusan keagamaan memiliki 15 mata pelajaran
dengan jumlah jam pelajaran masing-masing 39 jam.
d. Untuk jurusan keagamaan memiliki 15 mata pelajaran dengan jam pelajarn 38 jam
perminggu.

L. Kompetensi Inti Sekolah Dasar


1. Prosedur penyusunan kompetensi Dasar baru

Dalam proses penyusunannya dilakukan dengan langkah-langkah sebagaiberikut:

a. Menyusun kompetensi lulusan baru


b. Mengevaluasi standar kompetensi dan kompetensi dasar lam setiap mata pelajaran dan kelas.
c. Berdasarkan hasil evaluasi sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang baru
dipertahankan
d. Merevisi standar kompetensi dan kompetensi dasar lama disesuai dengan standar kompetensi
lulusan yang baru
e. Menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar yang baru
f. Menyusun kompetensi mata pelajaran setiap kelas yang berusmber dari kompetensi init dan
kompetensi dasar yang baru

2. Pelajaran tematik di Sekolah Dasar

Hal ini bertujuan karena jika kita melihat inti dari pendidikan adalah pengembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap baru pada saat siswa berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Tema
menjadi sebuah pokok bahasan bagi setiap mata pelajaran, dan menjadi sebuah konsep bagi anak
didik. Hal ini juga bertujuan untuk menyatukan setiap mata pelajaran dalam sebuah satu kesatuan
yang utuh dan memberikan pembendaharan bahasa bagi peserta didik. Jadi kita dapat menyimpulkan
bahwa pelajaran tematik adalah sebuah perpaduan setiap mata pelajaran dan diberikan di dalamsatu
kali pertemuan tatap muka.

M. Strategi Implementasi Kurikulum

Strategi implementasi pengembangan kurikulum berbasis kompetensi memiliki tiga tahap, yaitu
merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi. Adapun faktor-faktor yang mendukung untuk
mencapai keberhasilan agar mencapai peserta didik yang kompeten adalah:
a. Kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum dan buku teks
b. Ketersediaan buku sebagai sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk
kurikulum
c. Menguatkan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan
d. Penguatan manajemen dan budaya sekolah

1. Penyiapan dan Pembinaan Guru dalam Implementasi

Kurikulum tidak dapat dipisahkan dengan implementasi, sebab Kurikulum tanpa implementasi
tidak berguna begitu pula sebaliknya. Ada dua bagian penting dari kurikulum yaitu adalah kurikulum
sebagai dokumen dan kurikulum sebagai implementasi. Sebagi sebuah dokumen kurikulum berfungsi
sebagai pedoman bagi guru. Sedangkan sebagai Implementasi adalah sebuah tindakan nyata dari
pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Guru menjadi peran yang penting dalam menjalankan
implementsi kurikulum, sebab kurikulum yang baik tidak akan bermakna jika guru tidak mampu
mengimplementasikannya. Begitu pula sebaliknya tanpa adanya kurikulum proses pembelajaran tidak
dapat berlangsung.

Sebelum kurikulum baru 2013 diimplementasikan, kementrian pendidikan dan kebudayaan


melakukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan master teacher. Master teacher yang terpilih
adalah mereka yang memiliki kualitas dan berprestasi.

2. Penyiapan Buku

Dalam kurikulum 2013 guru ditunjang dengan disediakannya buku sebagai sumber dan bahan
pembelajaran. Maka dalam implementasi kurikulum 2013 ini perlu disusun :

a. Buku siswa
b. Buku panduan guru
c. Dokumen kurikulum
d. Sistem Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum adalah menyampaikan pesan kurikulum kepada siswa agar siswa
menjadi lulusan yang berkompeten dibidangnya masing-masing. Guru memiliki tugas untuk
memberikan cara murid belajar dengan mudah. Adapun faktor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum adalah :

 Karakteristik Kurikulum
 Strategi implementasi
 Karakteristik penggunaan kurikulum

1. Penerapan Kurikulum 2013

Kementrian pendidikan dan kebudayaan memiliki dua opsi dalam penerapan kurikulum ini,
adapun kedua opsi itu adalah yang pertama Kurikulum baru diterapkan dikelas I, IV, VII, dan X
secara serentak disemua sekolah dan opsi yang kedua adalah diterapkannya kurikulum dikelas I, IV,
VII, dan X hanya dibeberapa sekolah. Untuk mengimplementasikan urikulum 2013 dipersiapkan 40
ribu guru menjadi Master trainer. Mereka dipilih berdasarkan kualitas mereka.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan bahwa kurikulum 2013 tidak diterapkan
disemua Sekolah Dasar (hanya 30%), sedangkan ditingkat SMP hanya pada kelas VII dan tingkat
SMA hanya ditingkat X

Pertanyaan:

1. Dari sisi perkembangan teknologi, kenapa perlu dikembangkan kurikulum 2013?

Jawab :

Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif, cepat dan
tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih untuk menumbuhkan keberanian dalam
dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam
kurikulum 2013 ini juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk siswa yang berkarakter. Namun
didalam kurkulum 2013 ini pelajaran berbasis computer seperti TIK ditiadakan yang memicu polemik
dari guru guru tik, karena dilhat dari perkembangan zaman pembelajaran teknoloogi sangatlah di
butuh kan untuk saat ini, apa lagi untung menyosong era industry 4.0, sehingga perlunya
perkembangan atau dkembangkannya kurikulum 2013 ini.

2. Dari sisi ranah pembelajaran aspek mana yang mulai dilirik dalam pengembangan
kurikulum 2013.

Jawab:

Pada kurikulum 2013, kompetensi dasar yang wajib diberikan guru di dalam kelas meliputi
ranah cognitive, psychomotor dan affective. Dengan cakupan ketiga ranah (domain) tersebut,
diharapkan guru hanya mengajarkan ‘knowledge’ atau menempelkan sisi karakter saja, tetapi secara
holistik ketiga ranah tersebut diajarkan ke siswa, sehingga siswa dapat memiliki pengalaman belajar
yang memungkinkan mereka bisa mengkontruksi kemampuannya sendiri (Zaif, 2009: 33). Teori
Benjamin S Bloom dijadikan acuan untuk mengetahui tercapainya tujuan pendidikan berupa adanya
perubahan pengetahuan, sikap dan gerak pada setiap peserta didik

Kurikulum 2013, menurut Mulyoto adalah masalah pendekatan pembelajarannya. Selama


ini, pendekatan yang digunakan adalah materi. Jadi materi di berikan pada anak didik sebanyak-
banyaknya sehingga mereka menguasai materi itu secara maksimal. Bahkan demi penguasaan materi
itu, drilling sudah diberikan sejak awal, jauh sebelum siswa menghadapi ujian nasional. Dalam
pembelajaran seperti ini, tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang dicapai lebih kepada aspek
kognitif dengan menafikan aspek psikomotrik dan afektif.

Ketiga aspek tersebut sebenarnya sudah mendapat penekanan pada kurikulum kita selama ini.
Pada saat pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2003, aspek kognitif, psikomotorik
dan afektif (yang dikenal dengan taksonomi Bloom tentang tujuan pendidikan), telah juga menjadi
kompetensi integral yang harus dicapai. Lalu pada saat pemberlakuan Kurikulum 2006, melalui
pendidikan karakter, aspek afektif yang seolah dilupakan para praktisi pendidikan, digaungkan.

3. Pengembangan kurikulum 2013 sampai tahun 2020 ini ada beberapa perubahan, silahkan
diuraikan?
Jawab:

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Menurut pihak Puskur dan Perbukuan Kemdikbud RI,
fokus pengembangan kurikulum 2013 ini adalah mengurangi jumlah mata pelajaran, mengurangi
materi pelajaran dan menambah jam pelajaran. Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka terdapat empat perubahan pada kurikulum baru ini,
yaitu; 1). Perubahan pada Standar Kelulusan/SKL (Permendikbud no. 54 Tahun 2013), perubahan
pada standar isi (Permendikbud no. 64 Tahun 2013), perubahan pada standar proses (Permendikbud
no. 65 Tahun 2013) dan perubahan pada aspek penilaian (Permendikbud no. 66 Tahun 2013).
Sementara empat standar lainnya tidak mengalami perubahan. Pengembangan kurikulum perlu
dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun
tantangan eksternal. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan social akibat perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

Anda mungkin juga menyukai