Anda di halaman 1dari 2

6. mekanisme nyeri kepala, mual muntah terus menerus, diare, dan pegal-pegal ?

Jawab :

Masuknya parasit kedalam hospes akan menimbulkan respon akibat toksin parasit berupa
GPI yaitu glikosilfosfatidilinositol yang akan merangsang pelepasan TNF-a dan interleukin1
(IL-1) dari makrofag . IL-1 akan merangsang pelepasan IL 3 yang akan mengaktivasi sel mast
untuk mensekresikan PAF (Platelet Activating Factor), sehingga akan mengativasi Faktor
koagulasi darah yaitu faktor Hagemann. aktivasi faktor ini mengakibatbatkan sintesis
bradikinin yang merangsang serabut saraf nyeri di otak timbullah gejala nyeri kepala.
Disamping itu, makrofag juga mengaktifkan TNF alfa dalam jumlah banyak sehingga
menstimulasi sel endotel menghasilkan nitrit oksida (NO). NO berdifusi cepat ke dalam
membaran sel termasuk ke dalam sawar darah otak, yang bermanifestasi kelainan neurologis
berupa nyeri di daaerah kepala. Distribusi nyeri pada daerah perifer dapat muncul bersamaan
dengan nyeri kepala. Pada skenario terlihat adanya gejala pegal-pegal yang merupakan
manifestasi perifer mekanisme ini. Gejala mual disebabkan karena infeksi Plasmodium akan
menimbulkan respon akibat toksin parasit berupa GPI yaitu glikosilfosfatidilinositol
merangsang makrofag untuk aktivasi IL12, yang menyebabkan aktivasi dari sel Th. Aktivasi
Th mnginisisasi IL3 untuk mengaktivasi sel mast. Pada daerah lambung sel mast
menstimmulasi reseptor H2 sehingga terjadilah hipersekresi asam lambung yang
bermanifestasi timbulnya mual (nausea).Pada daerah intestinal,terdapat respon berupa
hipersekresi mukosa usus terhadap efek toksin parasit yang menempel pada daerah tersebut.
hipersekresi ini bermanifestasi dengan diare disertai dengan gejala penyerta lain yang timbul.

10. Mengapa gejala muncul setelah 3 minggu pulang dari Papua ?2

Papua adalah daerah endemis malaria yang dipengaruhi oleh cuaca, iklim, dan keadaan
lingkungan serta social budaya yang mendukung proses penyebaran malaria melalui vector
nyamuk anopheles. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini memiliki
kemungkinan yang cukup tinggi untuk bisa terjangkit penyakit malaria sehingga perlu
persiapan khusus sebelum kepergiannya ke daerah endemis. Tuan Andi mungkin adalah salah
satu dari wisatawan yang terjangkit malaria di daerah endemis malaria, dilihat dari keluhan-
keluhannya yang mengarah kepada diagnosis Malaria akibat parasit Plasmodium Falciparum.
Hampir seluruh propinsi di Indonesia merupakan daerah endemis pertumbuhan vektor
penyebab penyakit Malaria. Dari 33 propinsi, propinsi Papua Barat merupakan propinsi
dengan nilai proporsi tertinggi daerah endemis perkembangbiakan vektor penyakit Malaria.
Disusul propinsi Papua lalu propinsi Nusa Tenggara Timur. Penyakit timbul setelah tiga
minggu dikarenakan parasit membutuhkan masa inkubasi dimana plasmodium falciparum
dengan masa inkubasi 7-14 hari, plasmodium vivax dengan masa inkubasi 8-14 hari,
plasmodium oval dengan masa inkubasi 8-14 hari, dan plasmodium malaria dengan masa
inkubasi 7-30 hari

1. Harijanto, P. N. Malaria dari Molekulerke Klinis, Edisi 2, Jakarta: EGC. 2009

2. Buku saku tatalaksana kasus malaria (online). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2017 (diakses 09 sept 2018). Diunduh dari URL :
http://www.pdpersi.cp.id/kanalpersi/data/elibrary/bukusaku_malaria.pdf

Anda mungkin juga menyukai