Pendahuluan
◦ Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu proses upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan
masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta menentukan dan melaksanakan
cara pemecahan masalah mutu sesuai dengan kemampuan yang ada dan menilai
hasil yang dicapai guna menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
◦ Rumah sakit adalah salah satu institusi yang menyediakan jasa pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, oleh karena itu masyarakat sebagai pihak yang menggunakan jasa
pelayanan kesehatan dari rumah sakit mengharapkan mendapat pelayanan
kesehatan yang bermutu.
◦ b. responsiveness (ketanggapan),
◦ Kemampuan petugas kesehatan untuk membantu pelanggan dalam
memberikan pelayanan dengan baik tepat, dan kesiapannya melayani sesuai
prosedur dan bisa memenuhi harapan pelanggan.
◦ c. assurance (jaminan),
◦ Berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan dan sifat petugas yang dapat
dipercaya oleh pelanggan. Meliputi faktor keramahan, kompetensi, kredibilitas dan
keamanan.
◦ d. empathy (empati),
◦ Terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian staff kepada setiap pengguna
jasa, memahami kebutuhan mereka dan memberikan kemudahan untuk komunikasi
setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh bantuannya.
◦ e. tangibel (bukti fisik).
◦ Mutu jasa pelayanan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para
penggunanya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai.
Seperti ruang penerimaan pasien yang bersih, nyaman dilengkapi dengan kursi, lantai
berkeramik, TV, peralatan kantor yang lengkap, seragam staff yang rapi, menarik dan
bersih.
Standar mutu pelayanan kesehatan
◦ Standar Persyaratan Minimal :
1. Standar Masukan
2. Standar Lingkungan
3. Standar Proses
◦ Standar penampilan minimal
Indikator mutu pelayanan kesehatan
◦ Indikator/kriteria ialah variabel atau karakteristik yang dapat digunakan untuk menentukan
tingkat ketaatan atau kepatuhan terhadap suatu standar pelayanan kesehatan atau
tingkat pencapaian standar pelayanan kesehatan.
2. Indikator penampilan
Standar minimal penampilan adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang
masih dapat diterima. Standar ini karena menunjuk pada unsur keluaran maka sering disebut dengan
standar keluaran atau standar penampilan (standard of performance). Apabila hasil pengukuran
terhadap standar penampilan berada dibawah indikator keluaran maka berarti pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan tidak bermutu.
◦ Menurut Azrul Azhar ada dua aspek yang menentukan mutu layanan kesehatan, yaitu:
a. I ndikator Pelayanan Kesehatan yang bermutu, berdasarkan aspek medis, antara lain:
◦ 1. Kesembuhan penyakit yang diderita, makin tinggi angka kesembuhan, makin bermutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
◦ 2. Efek samping yang dialami, makin rendah efek samping yang timbul, maka makin berutu pelayanan kesehatan.
◦ 3. Kematian klien, semakin rendah angka kematian, maka makin bermutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakn.
◦ 4. Kepuasan klien, makin tinggi tingkat kepuasan klien terhadap pelayanan medis, maka makin tinggi mutu pelayanan