Sudah banyak informasi atau berita yang kita dapatkan mengenai terjadinya kerusakan
alam yang disertai dengan bencana lingkungan yang terjadi di seluruh pelosok nusantara bahkan
dunia. Banjir, tanah longsor, pencemaran (air, tanah dan udara), erosi, meningkatnya kadar CO 2
di udara, kepunahan jenis spesies, masalah sampah, menipisnya lapisan ozon serta kasus yang
masih hangat perihal penebangan liar (ilegal logging) dan pembakaran hutan adalah contoh
bencana lingkungan yang kerap terjadi sekaligus bukti suatu keniscayaan bahwa manusia telah
memperlakukan alam dengan sewenang-wenang. Karena komponen utama pengelolaan adaptif
sumberdaya alam adalah sistem masyarakat, sistem lingkungan dan sistem kebudayaaan sebagai
satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya. Masyarakat tidak terlepas dari
lingkungan dimana dia tinggal, terdapat hubungan sistem budaya membentuk tipologi
masyarakat berdasarkan klasifikasi-klasifikasi karakteristik lingkungan.
Karena faktor dominan manusia terhadap alam terutama kerusakan lingkungan yang ada
maka Allah mengingatkan dalam surat Al - A`raf ayat 56:
ٌ صاَل ِح َها َوا ْدعُوهُ َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا ۚ إِنَّ َر ْح َمتَ هَّللا ِ قَ ِر
ِ يب ِمنَ ا ْل ُم ْح
َسنِين ِ سدُوا فِي اأْل َ ْر
ْ ِض بَ ْع َد إ ِ َواَل تُ ْف
Dien Islam yang kaffah ini telah melarang segala bentuk pengrusakan terhadap alam
sekitar, baik pengrusakan secara langsung maupun tidak langsung. Kaum Muslimin, harus
menjadi yang terdepan dalam menjaga dan melestarikan alam sekitar. Oleh karena itu,
seyogyanya setiap Muslim memahami landasan-landasan pelestarian lingkungan hidup. Karena
pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab semua umat manusia sebagai pemikul
amanah untuk menghuni bumi Allâh Azza wa Jalla ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
melarang perbuatan merusak lingkungan hidup karena bisa membahayakan kehidupan manusia
di muka bumi. Karena bumi yang kita tempati ini adalah milik Allâh Azza wa Jalla dan kita
hanya diamanahkan untuk menempatinya sampai pada batas waktu yang telah Allâh Azza wa
Jalla tetapkan. Oleh karena itu, manusia tidak boleh semena-mena mengeksplorasi alam tanpa
memikirkan akibat yang muncul.
Allah Azza wa Jalla menciptakan alam ini bukan tanpa tujuan. Alam ini merupakan
sarana bagi manusia untuk melaksanakan tugas pokok mereka yang merupakan tujuan diciptakan
jin dan manusia. Alam adalah tempat beribadah hanya kepada Allâh semata. Salah satu bukti
bahwa Islam sangat memperhatikan lingkungan alam sekitar adalah perintah Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam untuk menyingkirkan gangguan dari jalan yang beliau jadikan sebagai salah
satu cabang keimanan, perintah beliau untuk menanam pohon walaupun esok hari kiamat.
Disamping kita telah menjaga kehidupan manusia di sekitar kita. Bukankah satu pohon adalah
jatah untuk dua orang? Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim seharusnya memahami arti
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mereka punya kewajiban untuk melestarikan
alam semesta.
REFERENSI
https://almanhaj.or.id/3456-islam-dan-lingkungan-hidup.html
al-Qur’ân al-Karim
Tafsir ath-Thabari
Ramli Utina, Dewi Wahyuni K. Baderan. Ekologi Dan Lingkungan Hidup.
Gorontalo