LNH merupakan keadaan klinis yang kompleks yang aktif akan berukuran lebih besar dari pada sel T
dan bervariasi dalam hal patobiologi maupun yang belum aktif.
perjalanan penyakit. Insidennya berkisar 63.190 kasus Perubahan sel limfosit normal menjadi sel
pada tahun 2007 di AS dan merupakan penyebab limfoma (abnormal) merupakan akibat terjadinya
kematian utama pada kanker pada pria usia 20-39 mutasi gen pada salah satu sel dari kelompok sel
tahun. Di Indonesia, LNH bersama-sama dengan limfosit yang belum aktif yang tengah berada dalam
limfoma Hodgkin dan leukemia menduduki urutan proses transformasi menjadi imunoblas akibat respon
peringkat keganasan ke-6 (Kemenkes, 2015). LNH lebih dari adanya antigen. Beberapa perubahan pada sel
sering terjadi pada pria. Insidensi meningkat seiring limfosit inaktif ialah ukurannya semakin lebih besar,
bertambahnya usia dan puncaknya usia 80-84 tahun. kromatin inti menjadi lebih halus, nukleolinya terlihat
Dari laporan-laporan tersebut di atas terlihat bahwa di dan protein permukaan sel mengalami perubahan (IPD
Indonesia limfoma non-Hodgkin lebih banyak dari jilid 3 edisi 6)
penyakit Hodgkin, dan pria selalu lebih banyak daripada
wanita (IPD jilid 3 edisi 6). LH
LH di Amerika serikat terdapat 7500 kasus baru, Pada 70% atau sepertiga dari kasus LH yang pernah
rasio laki-laki dan perempuan adalah 1,3-1,4 : 1. dilaporkan di seluruh dunia menunjukkan adanya
Terdapat distribusi umur bimodal yaitu usia 15-34 keterlibatan infeksi virus Epstein Barr (EBV) pada sel
tahun dan diatas 55 tahun (IPD jilid 3 edisi 6). Reed-Sternberg (Kumar, 2015). Ekspresi gen dari EBV di-
Sumber: duga memicu terjadinya transformasi dan
Kemenkes. 2015. Panduan Nasional Penanganan Kanker pemrograman ulang dari sel-B limfosit menuju salah
Limfoma Non-Hodgkin. Komite Nasional satu fenotif LH.Pada saat terjadinya infeksi primer,
Penanggulangan Kanker. EBVakan masukdalamfase laten di dalam memorisel-B
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. limfosit sehingga EBV mampu bertahan sepanjang masa
Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi VI. hidup sel-B limfosit. EBV kemudianmengkode produk
Jakarta: Interna Publishing. gen EBNA-1 dan LMP-1 yang diduga berperandalam
proses transformasi memori sel-B lim-fosit. Produk-
1.4 Patofisiologi produk gen ini bekerja pada jalur sinyal intraseluler di
LNH mana EBNA-1 bekerja secara langsung de-ngan
Sel limfosit dari kelenjar limfe berasal dari sel sel memberikan umpan negatif pada ek-spresi gen
induk multipotensial di dalam sumsum tulang. Sel induk penekan tumor dan me-ningkatkan perkembangan
akan bertransformasi menjadi sel progenitor limfosit tumor melalui umpan positif pada CCL22 yang
yang kemuadian akan berdiferensiasi melalui dua jalur. kemudian memromosikanaktivasi sel-B limfosit. Pada
Sebagian akan mengalami pematangan di dalam saat yang bersamaan, produk gen LMP-1 meniru sinyal
kelenjar timus menjadi limfosit T. Sebagian lagi akan yang dihasilkan oleh CD40 yang bekerja untuk
menuju kelenjar limfe ataupun tetap berada di sumsum mengaktifkan jalur sinyal NF-kB, p38, PI3K, AP1 dan JAK-
tulang dan berdiferensiasi menjadi limfosit B. STATdalam memromosikan kelangsungan hidup sel-B
Apabila ada rangsangan antigen yang sesuai limfosit.Infeksi EBV juga diduga menjadi penyebab dari
maka limfosit T akan aktif berpoliferasi sebagai respon terjadinya mutasi genetik pada gen Ig yang mengkode
sistem imun seluler. Sedangkan limfosit B akan aktif reseptor sel-B limfosit di mana EBV kemudian
menjadi imunoblas yang kemuadian menjadi sel plasma mengkode gen LMP-2 yang mampu memrogram ulang
dan akan membentuk imunoglobulin. Terjadi sel-B limfosit matur menuju salah satu fenotif LH dan
perubahan pada sitoplasma sel plasma menjadi lebih mencegah terjadinya proses apoptosismelalui aktivasi
banyak dari pada sitoplasma sel B. Sedangkan limfosit T
PBL SK 2 NEOPLASIA – BENJOLAN DI LEHER NABILA ASHILA FATHYA - 1102017161
sinyal penyelamatan pada pusat germinal sel-B limfosit Dapat pula ditemukan adanya benjolan yang tidak
(McDale, 2015). nyeri di leher, ketiak atau pangkal paha (terutama
Akibat dari adanya serangkaian proses tersebut di atas bila berukuran di atas 2 cm); atau sesak napas
menyebabkan terjadinya ekspansi klonal yang tidak akibat pembesaran kelenjar getah bening
terkontrol dari sel-B limfosit yang kemudianakan mediastinum maupun splenomegali.
mensekresikan berbagai sitokin, seperti IL-5 yang akan Tiga gejala pertama harus diwaspadai karena terkait
menarik dan mengakti-vasi eosinofil dan IL-13 yang dengan prognosis yang kurang baik, begitu pula bila
dapat menstimulasi sel Reed-Sternberg lebih lanjut terdapatnya Bulky Disease (KGB berukuran > 6-10 cm
untuk mengekspresikan CD30 (Ki-1) dan CD15 (Leu-M1). atau mediastinum >33% rongga toraks).
CD30 merupakan pe-nanda aktivasi limfosit yang Menurut Lymphoma International Prognostic Index,
dan ganas, sedangkan CD15 merupakan penanda dari temuan klinis yang mempengaruhi prognosis penderita
granulosit, mo-nosit dan sel-T limfosit yang teraktivasi LNH adalah usia >60 tahun, keterlibatan kedua sisi
yang dalam keadaan normal tidak diekspresikan oleh diafragma atau organ ekstra nodal (Ann Arbor III/IV)
sel-B limfosit (Kumar, 2015; McDale, 2015). Orang dan multifokalitas (>4 lokasi) (Kemenkes, 2015).
dengan riwayat keluarga pernah menderita LH,
terutama saudara kembar dan orang dengan gangguan
sistem imun, seperti penderita HIV/AIDS juga memiliki
resiko yang tinggi untuk menderita LH (Ansell, 2015).
Sumber:
Ansell SM.Hodgkin Lymphoma: Diagnosis and
Treatment. Mayo Clin Proc. 2015;90(11):1574-
1583p.
Kumar V, Abbas AK, Aster JC. 2013. Robbins Basic
Pathology.Edisi 9. Philadel-phia. W. B. Saunders
Company.
McDade L. Classical Hodgkin’s Lymphoma: Pathogenesis
and Future Treat-ment Directions. Res Medica.
2015;23(1):47-57p.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014.
Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing.
Tanda-tanda obstruksi seperti edema ekstremitas, Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) atau
Serum Protein Elektroforesis (SPE) badan lebih dari 10% dalam 6 bulan
c) Aspirasi Sumsum Tulang (BMP) dan biopsi selama 1 sampai 2 minggu lalu terdapat
sumsum tulang dari 2 sisi spina illiaca dengan periode afebril selama 1 sampai 2 minggu
pemeriksaan CT Scan thorak/abdomen. Bila hal Rasa nyeri yang timbul di daerah limfa
kurangnya dapat dilakukan dengan : Toraks foto b) Nyeri dada, batuk, sesak napas serta nyeri
PA dan Lateral dan USG seluruh abdomen. punggung atau nyeri tulang.
Uji klinik pada stadium III dan IV Kanker Limfoma Non-Hodgkin. Komite Nasional
(Kemenkes, 2015)
Terapi LNH menurut buku IPD jilid 3 edisi 6
PBL SK 2 NEOPLASIA – BENJOLAN DI LEHER NABILA ASHILA FATHYA - 1102017161
PS = Pathologic stage (misalnya ditentukan pada Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014.
laparotomi) Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing.
1.8 Komplikasi
Ada dua jenis komplikasi yang dapat terjadi
pada penderita limfoma maligna, yaitu komplikasi
karena pertumbuhan kanker itu sendiri dan komplikasi
karena penggunaan kemoterapi. Komplikasi karena
pertumbuhan kanker itu sendiri dapat berupa
pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan pada
jantung, kelainan pada paru-paru, sindrom vena cava
superior, kompresi pada spinal cord, kelainan
neurologis, obstruksi hingga perdarahan pada traktus
gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika penyakit
sudah memasuki tahap leukemia.
Sedangkan komplikasi akibat penggunaan
kemoterapi dapat berupa pansitopenia, mual dan
muntah, infeksi, kelelahan, neuropati, dehidrasi setelah
Penyakit LH pada kehamilan diare atau muntah, toksisitas jantung akibat
LH dapat dijumpai pada kehamilan, beberapa hal yang penggunaan doksorubisin, kanker sekunder, dan
perlu diketahui: sindrom lisis tumor.
Tidak ada transmisi LH ke bayi
Jika perlu radiasi ditunda sampai melahirkan kecuali 1.9 Pencegahan
pada bulky disease dan diberikan dengan pelindung Salah satu faktor risiko limfoma Hodgkin dan
Jika perlu radiasi pada semester pertama dapat non-hodgkin adalah mengalami HIV/ AIDS. Oleh karena
dipertimbangkan abortus terapeutik. Malformasi itu, dengan mencegah diri mengalami HIV/ AIDS (tidak
fetus terjadi pada 15% kasus jika kemoterapi melakukan seks bebas dan tidak menggunakan narkoba
diberikan pada semester pertama, tidak terjadi jarum suntik), kerentanan mengalami Limfoma Hodgkin
pada semester selanjutnya. dan non-hodgkin dapat berkurang.
Sargent D, Ford R et al. New response umur penderita, tipe penyakit secara his-topatologik
evaluation criteria in solid tumours: Revised dan lainnya. Masa bebas penyakit LH setelah 5 tahun
RECIST guideline (version 1.1). European Journal terapi ya-itu 85% pada stadium I sampai II, 70% pada
of Cancer. 2009;45(2):228-247p. stadium IIIA dan 50% pada sta-dium IIIB dan IV (Bakta,
Limfoma Non-Hodgkin. Komite Nasional Ada tujuh faktor independen untuk memprediksi masa
1) Jenis kelamin
2) Usia > 45 tahun
3) Stadium IV
4) Hb < 10 gr%
5) Leukosit > 15000/mm3
6) Limfosit < 600/mm3 atau , 8% leukosit
7) Serum albumin < 4 gr%.
Pasien tanpa faktor risiko FFP = 84% dengan
satu faktor risiko FFP = 77% dengan dua faktor risiko
FFP = 67%, tiga faktor risiko FFP = 60%, empat faktor
risiko FFP = 51%, lima faktor risiko atau lebih FFP = 42%
(IPD jilid 3 edisi 6).
Prognosis LNH
Angka kesintasan 5-tahun keseluruhan menurut
SEER berdasarkan data yang diambil dari 2006 -2012
untuk LNH adalah 70,7% (Kemenkes, 2015).
Sumber:
Bakta IM. 2006. Hematologi Klinik Ringkas.Edisi 1.
Jakarta: EGC.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014.
Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi VI.
Jakarta: Interna Publishing.