Anda di halaman 1dari 4

PELANGGARAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV BERDASARKAN PASAL 72 UU NO


40 TAHUN 2007 TENTANG UU PERSEROAN TERBATAS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut Amin Widjaja Tunggal dalam bukunya corporate social


responsibility ialah “Tanggung jawab sosial dapat pula diartikan sebagai
kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan dan
melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.”

Sedangkan menurut pasal 15 huruf b Undang-Undang No.25 Tahun 2007


Tentang penanaman modal adalah tanggungjawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarkat
setempat. Selain itu dalam pasal 16 UU No. 25 Tahun 2007 diatur bahwa setiap
penanam modal bertanggungjawab untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
apabila tidak melakukan kewajiban tersebut maka akan dikenakan sanksi
administrative berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan usaha;

c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal;atau

d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen
Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”
2.2 PT.Perkebunan Nusantara IV

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) adalah Anak


Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di
bidang perkebunan kelapa sawit dan teh. BUMN ini berkantor pusat
di Medan, Sumatra Utara dan resmi berdiri pada tahun 1996 sebagai
peleburan beberapa perusahaan lain. 90% saham pemerintah Indonesia di
PTPN IV dialihkan ke PTPN III dan menjadikan PTPN III sebagai holding
BUMN Perkebunan. PTPN IV juga mengolah balai benih kelapa sawit yang
terdapat di Unit Usaha Adolina, bertempat di Perbaungan, Serdang Bedagai,
Sumatra Utara.

2.3 Pasal 72 UU No. 40 Tahun 2007 tentang UU Perseroan Terbatas

Pasal 72

(1) Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku


Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan.

(2) Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih
kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan
wajib.

(3) Pembagian dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.

(4) Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi


setelah memperolehpersetujuan DewanKomisaris, dengan memperhatikan
ketentuan pada ayat (2) dan ayat (3).

(5) Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita
kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh
pemegang saham kepada Perseroan.

(6) Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung


renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal pemegang saham tidak dapat
mengembalikan dividen interim sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Metode dan Model Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam metode ini merupakan sosial
yuridis normatif, yaitu mengkaji data sekunder melalui studi kepustakaan dimana
metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan meneliti bahan hukum yang
ada. Maka pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan perundang-undangan dengan menelaah undang-undang serta regulasi
terkait kasus tersebut.

3.2 Spesifikasi Penelitian


Spesifikasi Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu
menggambarkan fakta yang ada di lapangan, dalam hal ini PT. Perkebunan
Nusantara IV diduga melakukan pelanggaran pemberian CSR kepada pihak polda
Sumatra Utara. Polda Sumatra Utara sebagai lembaga Negara tidak layak
mendapatkan CSR tentunya ini bertentangan dengan Undang-Undang No.40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa CSR hanya untuk Lingkungan
masyarakat sekitar bukan untuk lembaga penegak hukum.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan yang akan
didukung oleh wawancara untuk melengkapi studi kepustakaan tersebut.

3.4 Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan adalah metode penafsiran sistematis,
yaitu dengan menghubungkan satu pasal dengan pasal lainnya dalam peraturan
perundang-undangan terkait, dalam hal ini Undang-Undang No.19 Tahun 2003
Tentang Badan Usaha Milik Negara, Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, Undang-Undang No.8 Tahun 1997 Tentang Dokumen
Perusahaan dan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2012 Tentang
Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Undang-Undang
No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan Rp. 500.000
2. Biaya Habis Pakai Rp. 2.000.000
3. Perjalanan Rp. 5.500.000
4. Lain-lain Rp. 4.500.000
JUMLAH TOTAL Rp. 11.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Penelitian Bulan 3 Bulan 4


Bulan 1 Bulan 2
Rencana Penelitian v v v v

Pengumpulan Data v v v v
Sekunder
Turun Lapangan v v v V v

Analisis Data

Pembuatan
Kesimpulan dan
Finalisasi

Anda mungkin juga menyukai