Anda di halaman 1dari 55

• Basic Safety

• Alat Pelindung Diri


• General Health
BASIC SAFETY
KEBIJAKAN
3 Golden Rules

P PATUH
Patuh terhadap regulasi & peraturan
perusahaan

I INTERVENSI
Intervensi tindakan dan situasi tidak
aman

P PEDULI
Peduli Lingkungan dan situasi
sekitar
Jadikan HSSE Sebagai
Beyond Culture!
TARGET PGN
2020
Penetapan Lagging Leading 2020

Lost Time Injury Frequency (LTIF)

ZERO
LAGGING

Major Property Damage / Significant Unplanned Natural Gas Release*


Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Major Pencemaran Lingkungan **
Major Gangguan Keamanan ***

Partisipasi RCA 100 % TSAF 0,45


Tindak lanjut RCA Severity 4 & 5 100 % Pelaksanaan MCU 100 %
Tindak lanjut RCA Severity 3 85 % Tindaklanjut Hasil MCU 100 %
LEADING

Observasi 100 % Pengelolaan air limbah domestik 100 %


% Maintenance Critical Equipment 100 % Pemanfaatan air tanah 100 %
% Funtional Test Safety Critical Equipment 100 % Pengangkutan sampah 100 %
Tindak lanjut PHA 100 % PERCA Biru
Pelaksanaan Investigasi dan Rekomendasi 100 % Tindak Lanjut Gangguan Keamanan 100 %
Hasil Investigasi Insiden (Personil & Property, Jika ada) Penggalangan Keamanaan 1X Perbulan perwilayah
Manajemen Site Visit 2X Setahun
Temuan Major SMK3P2L 0

* Major Property Damage / Significant Unplanned Natural Gas Release = Kerusakan pada fasilitas/infrastruktur sebesar >= 1Juta USD / Pelepasan Natural Gas >= 1,5 Juta M3
** Major Pencemaran Lingkungan = Pencemaran lingkungan karena oil spill >= 15 barrel
*** Major Gangguan Pengamanan = Gangguan keamanan yang menyebabkan kematian pekerja, terhentinya proses bisnis perusahaan, atau kerugian aset >= 1 Juta USD
Life Saving Rules
Life Saving Rules
SK Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
031091.K/KK/PDO/2018
tentang
PGN LIFE SAVING RULES

PANDUAN
PGN LIFE SAVING RULES
PDN-HSSE-HS-012
Ketentuan Umum
Life Saving Rules
MANAJEMEN FUNGSI HSSE KOMITE HSSE PEKERJA
• Pahami • Coaching • Penentuan • Patuhi
• Bukti Sosialisasi Manajemen Disiplin • Mengingatkan
• Observasi • Sosialisasi dan • Kompetensi
• Komunikasi Observasi
• Teladan • Evaluasi
• Penanggung
Jawab
• Evaluasi
Ketentuan Implementasi
Elemen Life SAVING RULES

1 TOOLS & EQUIPMENT


 
Pastikan peralatan dan perlengkapan layak pakai, terawat
dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

2 SAFE ZONE POSITION


Pastikan Anda bekerja di area serta di posisi yang
aman
Elemen Life SAVING RULES

PERMIT TO WORK
3  
Setiap pekerjaan wajib mempunyai ijin kerja sesuai
dengan risikonya

ISOLATION
4  
Pastikan energi sudah diisolasi sebelum melakukan
pekerjaan, dengan aturan Log Out, Tag Out dan
Discharge Test.
Elemen Life SAVING RULES

CONFINED SPACE
5  
Pastikan Anda memiliki otorisasi dan ijin kerja yang valid
sebelum masuk ke dalam ruang terbatas

LIFTING OPERATION
6  
Pastikan operasi pengangkatan terencana, terawasi, dan
dilaksanakan oleh personil yang berkompeten
Elemen Life SAVING RULES

FIT TO WORK
7  
Pastikan Anda memenuhi persyaratan medis dan fit untuk
bekerja sesuai pekerjaan

WORKING AT HEIGHT
8  
Pastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di
ketinggian
Elemen Life SAVING RULES

PERSONAL FLOATING DEVICE


9  
Pastikan pelampung digunakan saat bekerja di area yang
memiliki potensi bahaya tenggelam.

SYSTEM OVERRIDE
10  
Pastikan mendapatkan ijin dan otorisasi sebelum
melakukan override / bypass atau menonaktifkan /
disabling safety critical equipment.
Elemen Life SAVING RULES

ASSET INTEGRITY
11  
Pastikan fasilitas telah dilakukan inspeksi, pengujian dan
pemeliharaan sesuai dengan prosedur dan peraturan

EXCAVATION
12  
Pastikan mendapat otorisasi sebelum melakukan
penggalian
Elemen Life SAVING RULES

GAS TEST
13  
Pastikan udara lingkungan kerja yang berpotensi
menimbulkan kebakaran atau kesulitan bernafas telah
diuji dengan Gas Detector.

14 SEAT BELT
 
Gunakan selalu seat belt ketika berkendaraan
Elemen Life SAVING RULES

NO ALCOHOL & ILLEGAL DRUGS


15  
Tidak Mengkonsumsi Alkohol Dan Narkoba Ketika Bekerja
Atau Mengemudi

16 WHILE DRIVING OR WALKING,


DO NOT USE PHONE
 
Tidak Menggunakan Telephone Ketika Mengemudi atau
berjalan
LIFE SAVING RULES IMPLEMENTATION
KEBIJAKAN KONSEKUENSI PELANGGARAN

PIHAK KETIGA PEKERJA

TINGKAT DESKRIPSI KONSUKUENSI

Level 1 Pelanggaran tidak disengaja Peringatan dan Refreshing training

Level 2 Mengetahui tetapi tetap Dikeluarkan sementara dari lokasi


melanggar kerja Mengikuti Aturan
Pelanggaran Disiplin
Level 3 Pelanggaran berulang Dikeluarkan permanen dari lokasi dalam PKB atau
Peraturan Perusahaan
dalam maksimum 6 Bulan kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Standard APD
(mengacu kepada IK APD
PMO Infrastructure)
Contoh Cek List Pemeriksaan APD
GENERAL HEALTH
OUTLINE
1 Fit To Work (FTW)

2 P3K Di Tempat Kerja

3 Ergonomi Kerja (Manual Handling)

4 Hygiene
1. FIT TO WORK

adalah proses untuk memastikan seorang pekerja dapat


menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dengan aman dan
tanpa adanya risiko yang tidak dapat diterima bagi dirinya,
perusahaan dan pihak ketiga.
(sumber : OGP-IPIECA)
Tujuan Fit To Work

Mengurangi risiko (insiden, fatality) dan liability

Dapat menentukan apakah pekerja berada


dalam kondisi sehat dan cocok/sesuai dengan
beban pekerjaan yang diberikan

Menghindarkan diskriminasi, inefisiensi


biaya, dan pengecualian yg tidak perlu dari
pekerja yang dapat bekerja dengan aman
dan produktif
Ruang Lingkup Fit To Work

Calon pekerja dan mitra kerja


Sebelum Bekerja

Pekerja
Setiap tahun (MCU Berkala)

Pekerja/mitra kerja yang pekerjaannya


berisiko Tinggi
Pemeriksaan kesehatan harian
Fit To Work Level

01 04
Proses dalam pengembangan
Proses tersedia, sudah
diimplementasikan secara
penuh. Sistem berjalan
dan didukung oleh proses

02
Proses tersedia namun
belum secara penuh 04 perbaikan berkelanjutan
diimplementasikan
03

03
Proses tersedia, sudah 02
diimplementasikan secara
penuh. Sistem berjalan, 01
prosedur terdokumentasi
dan hasil telah diukur

Skor yang menunjukkan tingkat implementasi pengelolaan Fit to Work sebagai upaya untuk mencegah terjadinya
fatality akibat sakit di tempat kerja.
Langkah Kunci Pelaksanaan Fit To Work
Define Control Options

Menentukan pemeriksaan kesehatan & pengukuran kapasitas


1 fungsional

Pemeriksaan minimal (untuk mencegah kematian mendadak di tempat


2
kerja akibat sakit dan kecelakaan kerja) :
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik (TNSP, IMT, Visus, Luas lapang pandang)
 Pemeriksaan penunjang : Rekam jantung, Rontgen dada, Gula
darah puasa/GDP, Hb, Leukosit, Trombosit, Urin rutin

3 Pemeriksaan tambahan sesuai pajanan bahaya di tempat kerja


Langkah Kunci Pelaksanaan Fit To Work

Untuk Pemeriksaan kesehatan terhadap Mitra Kerja :


Diperlukan pemilihan proses/teknis pemeriksaan sehingga bisa dicapai tujuan fit to work dengan efisiensi
biaya.

Diperlukan adanya mekanisme :


1. Pemkes. prakerja/pra kontrak/pre employment :
dilakukan dilakukan 1 (satu) kali di awal kontrak terdiri atas pemeriksaan kesehatan dasar dan
pemeriksaan kesehatan tambahan
2. Pemkes. Harian :
dilakukan setiap hari sebelum mitra kerja memulai pekerjaan pada hari itu
Langkah Kunci Pelaksanaan Fit To Work

PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA KERJA/PRA KONTRAK/PRE EMPLOYMENT


BAGI SELURUH (CALON) MITRA KERJA
Pemeriksaan kesehatan dasar
• Anamnesis : kuesioner sesuai standar pemkes calon pekerja
• Pem fisik : Tanda vital (TDNSP), Body Mass Index (TB/BB), Tes Visus
• Pem penunjang : EKG, Rontgen dada, Gula darah puasa (GDP), Hb/Leuko/Trombo, Urine rutin
Pemeriksaan kesehatan tambahan
• Disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan dan potensi bahaya
• Audiometri, spirometri, monitoring biologis, buta warna, lapangan pandang, Anti Hepatitis A (Anti
HAV), Stool culture, tes kebugaran (NAPFA Modifikasi), tes keseimbangan (Romberg tes)
Langkah Kunci Pelaksanaan Fit To Work
Pemeriksaan Tambahan Sesuai Pajanan Bahaya Di Tempat Kerja
Langkah Kunci Pelaksanaan Fit To Work
PEMKES PRA KERJA/PRA KONTRAK/PRE EMPLOYEE
NO POSISI PEMKES HARIAN KETERANGAN
PEMKES DASAR PEMKES TAMBAHAN
Pekerja Administrasi Jika diperlukan ke lapangan dan terdapat potensi bahaya yang signifikan harus
1 √ - -
Pekerja Kantor (Office Workers ) dilakukan pemeriksaan harian
Penyelam dan Kru Kapal menggunakan sertifikat kesehatan yg valid dari
International Maritime Organization --> harus dilakukan pengecekan validasi
2 Penyelam & Kru Kapal √ - √ sertifikat kesehatan IMO
Fit to work harian tetap dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan
harian
-. Tes kebugaran (NAPFA Modifikasi)
3 Fireman atau Tim Rescue √ -. Spirometri tes √
-. Tes buta warna
-. Tes kebugaran (NAPFA Modifikasi)
-. Spirometri tes
JOB vs PEMERIKSAAN
4 Sekuriti √ √
-. Tes buta warna MINIMAL YANG
5 Pekerja di confined space √
-. Tes Pendengaran
-. Spirometri tes √
Pada tenaga ahli, jika hasil rekam jantung (EKG) abnormal --> dilakukan Treadmil
test
HARUS DILAKUKAN
Fit tes bagi pengguna masker dan SCBA
-. Tes Pendengaran
6 Pekerja di ketinggian √ √ Perhatian pada riwayat vertigo, epilepsi dari hasil wawancara/anamnesis
- Romberg tes
Awak Mobil Tanki (AMT) -. Tes Pendengaran
7 Operator Crane, Forklift, Alat berat √ -. Buta warna
Driver mobil penumpang - Tes lapangan pandang √ Pemeriksaan NAPZA & alkohol dilakukan secara acak/random dan bila dicurigai.
- Tes kekuatan otot dan refleks
- Tes NAPZA
Pekerja sampling/laboratorium -. Monitoring biologis sesuai bahan kimia Penggunaan masker/respirator disesuaikan dengan bahan kimianya
8 √ -
(Chemical handling) yang digunakan Jika menggunakan masker lakukan fit tes
Langkah Kunci Pelaksanaan Fit To Work
PEMKES PRA KERJA/PRA KONTRAK/PRE EMPLOYEE
NO POSISI PEMKES HARIAN KETERANGAN
PEMKES DASAR PEMKES TAMBAHAN
Pekerjaan yg terpajan dengan
9 √ -. Audiometri tes - Perhatikan Noise Reduction Rate (NRR) pelindung telinga
bising
10 Pekerja dg pajanan radiasi pengion √ Periksa fungsi target organ - Pekerja yang terpajan Radio Aktif
-. Anti HAV
11 Food Handler √ √ Pemeriksaan harian dilakukan untuk personal hyginie
- Stool Culture ( 6 bulan)
12 Welder √ Spirometri tes -
Note:
Jika diperlukan ke lapangan dan terdapat potensi bahaya yang signifikan harus Jika terdapat job lain di
13 Pekerjaan sipil & Mecanical √ - - luar daftar, lakukan
dilakukan pemeriksaan harian
pemkes. dasar sebagai
14 Tenaga Kesehatan √ HBsAG -
pemeriksaan wajib.
Jika diperlukan ke lapangan dan terdapat potensi bahaya yang signifikan harus Pemeriksaan tambahan
√ - Buta Warna -
15 Pekerjaan Electrical dilakukan pemeriksaan harian dan pemeriksaan lain
Jika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan tambahan sesuai dengan potensi dikerjakan sesuai
16 Operator plant √ - Buta Warna √
bahaya dengan jenis/tingkat
17 Pest Control √ Cholinesterase (6 bulan) - risikonya
Kesimpulan Pemeriksaan kesehatan
Mitra Kerja
Memenuhi persyartan untuk bekerja
a Dapat bekerja sesuai pekerjaan atau bekerja kembali pada pekerjaan semula
Pra kerja/
Pre-employment/ Perlu penyesuaian pekerjaan
b Tidak dapat kembali pada pekerjaannya semula
MCU
Tidak memenuhi syarat
c Tidak dapat bekerja semuua jenis pekerjaan

Fit Untuk Bekerja


a Dapat bekerja untuk hari itu
Harian
Unfit Untuk Bekerja
b Tidak Dapat bekerja untuk hari itu
Konsekuensi Fit to Work
 Penyesuaian pekerjaan (transfer to alternative work),
jika terdapat pekerja yang un fit untuk pekerjaan yang saat ini diberikan, dapat fit untuk pekerjaan lain
dengan kapasitas fisik yg berbeda

 Akomodatif,
tetap dengan posisi yang sama, untuk tugas spesifik yg tidak dapat dilakukan oleh pekerja dan bukan
merupakan tugas utama dapat dilakukan oleh pekerja lain, contoh pekerja yg kadang-kadang harus
bekerja di ketinggian namun memiliki vertigo, ybs tetap dapat bekerja spt semula namun untuk tugas di
ketinggian dapat digantikan oleh pekerja lain

 Terminasi pekerjaan,
jika pekerja memiliki kapasitas fisik dan psikologis yang tidak sesuai untuk semua jenis pekerjaan yang
tersedia, atau tidak terdapat pekerjaan lain yang tersedia di perusahaan
2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

P3K adalah merupakan pertolongan pertama yang harus segera


diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit
mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat
rujukan.
P3K diberikan untuk :
Menyelamatkan nyawa korban
Meringankan penderitaan korban
Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
Mempertahankan daya tahan korban
Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.

Pernafasan.
Denyut nadi.
Kondisi Fisiologis Kesadaran.
Turgor (elastisitas kulit).
Manusia Reflek.
Sistem otot, kerangka dan sendi
Prinsip Dasar Tindakan Pertolongan

D : cek Danger
R : periksa Respon
S : Send help (Cari Bantuan)
C : check Circulation, Cek Nadi, periksa Peredaran darah Bila tidak ada
nadi, lakukan kompresi 30x + Napas Buatan 2x
A : open Airway = buka Jalan napas
B : check Breathing = periksa Pernapasan
D : Defibrator, Alat pacu jantung
Fasilitas Pertolongan
1. Personil.
2. Buku petunjuk/buku pedoman P3K
3. Kotak P3K & kotak khusus dokter
4. Ruang P3K
5. Alat angkut & transportasi Jumlah Jumlah Petugas
6. Alat perlidungan Pekerja
Tempat Kerja 25 – 150 1
7. Peralatan darurat Dengan Faktor > 150 1 untuk setiap 150 orang
Risiko Rendah : (2 orang untuk 300 orang,
Toko, Kantor, dst)
Perpustakaan
Tempat Kerja 25 – 100 1 untuk setiap 100 orang
Dengan Faktor > 100 (2 untuk 200 orang, dst)
Risiko Tinggi:
kontruksi, Industri
kimia, galangan
kapal
Jumlah Dan Jenis Kotak P3K

Jumlah Jumlah Kotak Tiap 1 (satu) Unit Kerja


Pekerja Tempat Kerja dengan Tempat Kerja dengan
Faktor Risiko Rendah Faktor Risiko Tinggi
0 s.d 25 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IA Bentuk IIA
26 s.d 50 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IB Bentuk IIB
51 s.d 100 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IC Bentuk IIC
Pengawasan Pelaksanaan P3K di Tempat
Kerja
• Fasilitas :
• Kotak P3K
• Isi kotak P3K
• Buku pedoman
• Ruang P3K
• Perlengkapan P3K (alat perlindungan, alat
darurat, alat angkut dan transportasi)
• Personil :
• Penanggung Jawab : dokter pimpinan PKK, Ahli
K3
• Petugas P3K : Sertifikat pelatihan P3K di tempat
kerja
3. Ergonomi (Manual Handling)

Mengangkat manual dengan tidak benar


Manual Handling

Mengangkat manual dengan tidak benar


Manual Handling

Mengangkat manual dengan tidak benar


3. HYGIENE
Dibawah ini merupakan contoh tindakan personal hygiene, diantaranya sebagai berikut :

Mencuci Mandi secara Menggosok gigi Menjaga Menjaga


tangan teratur untuk secara teratur kebersihan kebersihan bahan
hingga bersih bisa menjaga untuk bisa seluruh peralatan makanan serta
tiap kali kebersihan tubuh menjaga memasak serta juga makanan
ingin makan dan kebersihan mulut wadah makanan yang sudah diolah
Atau setelah menggunakan
dari toilet baju bersih
LAPORKAN KE DOKTER BILA :

Hepatitis A (sakit kuning);


Mencret / diare;
Muntah;
Demam;
Sakit tenggorokan;
Luka;
Infensi kulit,
infeksi kuku;
Mengeluarkan lendir nanah dari: mata,
hidung dan telinga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai