Anda di halaman 1dari 86

PT.

Pamapersada Nusantara Distrik KPC Sangatta


April 2021
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DOA
“ SAFETY COMITMENT “
KESELAMATAN UNTUK KITA SEMUA... AMIN
01 Peraturan Perusahaan
Point - Point Memahami dan mengingat kembali Kebijakan K3KOLH, Aturan
Baku KPC, dan Golden Rules yang berlaku di perusahaan

Induksi 02 K3LH Performance


Mendapatkan informasi mengenai peforma K3LH Site, dan
informasi insiden pada saat meninggalkan Job Site, sehingga bisa
menjadi self awareness untuk berhati hati.

03 Penyegaran Materi K3LH


Mendapatkan penyegaran mengenai materi K3LH.

04 Kesehatan Info
Mendapatkan informasi mengenai perkembangan kesehatan dan
informasi seputar kesehatan

05 Informasi Lainnya
Mendapatkan informasi lain seputar perkembangan Job Site,
01 Peraturan Perusahaan - Kebijakan K3KOLH Memastikan sistem & pelaksanaan

Memastikan semua bahaya dan risiko


6 pemeliharaan/perawatan dan
kelayakan sarana, prasarana,
“keselamatan kerja” dikelola dengan instalasi, peralatan
1 efektif untuk mencegah terjadinya
cidera dan kematian pada orang dan
menciptakan tempat kerja yang aman

Memastikan semua bahaya dan risiko


7 Memastikan pengamanan instalasi
dikelola dengan efektif
“kesehatan kerja & lingkungan kerja”
2 dikelola dengan efektif untuk mencegah
terjadinya penyakit akibat kerja serta
menciptakan tempat kerja yang sehat Memastikan kompetensi tenaga

Memastikan semua aspek dan


8 teknik terpenuhi dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
dampak terhadap lingkungan hidup
3 dikelola dengan efektif untuk
mencegah pencemaran dan
penurunan daya dukung lingkungan
9 Melakukan evaluasi laporan kajian
teknis
Memenuhi semua peraturan
4 perundang-undangan, standar internal
dan persyaratan lainnya yang berlaku
Melakukan upaya pencegahan dan
10 penanggulangan narkoba serta
HIV/AIDS
Mendukung keterlibatan (partisipasi
5 dan konsultasi) karyawan dalam
aspek K3, KO dan LH di seluruh
lokasi kerja Melakukan manajemen energi,
11 penghematan sumber daya, serta
mengurangi efek gas rumah kaca
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 1: 1.1 Bila terdapat Prosedur Kerja Aman untuk pekerjaan
tersebut, Anda harus mengikuti prosedur itu.
SEMUA JENIS Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
PEKERJAAN
1.2 Bila terdapat Prosedur Kerja Aman dan tugas berpotensi
bahaya, Anda harus melakukan Analisa Keselamatan Kerja
(JSA) sebelum memulai pekerjaan.
Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja

1.3 Dilarang memberikan tugas kepada seorang operator untuk


mengoperasikan sebuah alat atau melakukan tugas yang
mewajibkan kepemilikan KIMPER kecuali operator tersebut
memiliki KIMPER yang masih berlaku untuk alat atau tugas
tersebut.
Sebelum memulai pekerjaan, Anda harus Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut dan Anda harus mengendalikan 1.4 Karyawan yang tidak memiliki KIMPER yang sesuai untuk
bahaya tersebut supaya Anda bisa bekerja dengan mengoperasikan sebuah alat atau melakukan sebuah tugas
aman. yang mewajibkan kepemilikan KIMPER dilarang
mengoperasikan alat atau melakukan tugas tersebut.
Bila pekerjaan itu tidak aman, jangan dilakukan dan Sanksi : Pemutusan Hubungan Kerja
beritahu supervisor Anda. Bila Anda ragu apakah tugas Kekecualian: Dalam keadaan darurat yang mengancam keselamatan
itu aman, bertanyalah kepada supervisor. jiwa orang tersebut mempunyai ketrampilan yang sesuai, atau selama
pelatihan dibawah pengarahan seorang instruktur yang berwenang.
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 2: ATURAN 3:
PENGAWASAN KESELAMATAN
PEKERJAAN KENDARAAN & ALAT
BERGERAK

Bila Anda mengawasi pekerjaan orang lain, Anda harus Anda dilarang mengoperasikan kendaraan maupun alat
memastikan bahwa para bawahan Anda mengikuti yang mengalami kerusakan.
peraturan dan prosedur KPC.
3.1 Karyawan dilarang mengoperasikan kendaraan atau
2.1 Semua orang yang bertugas mengawasi pekerjaan alat bila diketahui service brake (rem kaki), kemudi atau
orang lain harus memastikan orang-orang yang sabuk pengamannya rusak.
diawasinya mematuhi Aturan Baku ini. Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 4: 4.2 Setiap pengemudi harus mematuhi batas kecepatan
kendaraan yang ditetapkan untuk area, kendaraan atau alat
KESELAMATAN yang sedang dioperasikan.
DI JALAN & Melebihi kecepatan hingga lebih dari 30 km per jam dari batas
PERATURAN yang telah ditetapkan.
Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
LALU LINTAS
4.3 Pengemudi harus mematikan mesin, mengaktifkan rem
parkir, dan memasukkan gigi transmisi 1 atau R (manual) atau
P (otomatis) saat memarkir kendaraan ringan, bus dan truk
ringan.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja

Anda harus memahami dan mematuhi Peratran Lalu Kekecualian: Dalam kondisi khusus kendaraan boleh diparkir dengan
Lintas KPC. mesin hidup tetapi pengemudi harus memasang ganjal di depan dan
2.1 Semua orang di dalam kendaraan dan alat bergerak belakang salah satu roda, memasang out rigger (bila ada), dan
mengaktifkan rem parkir, misalnya truck crane, truck pengisian bahan
harus mengenakan sabuk pengaman pada saat alat
bakar, teruk pemadam kebakaran, atau saat pengujian oleh mekanik
sedang di operasikan. Ini berlaku bagi pengemudi dan dengan mengikuti Live Testing/Live Work Procedure.
penumpang.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja
Kekecualian: Bila perkecualian tertulis dikeluarkan oleh Kepala
Teknik
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 5: ATURAN 6:
ISOLASI DAN KESELAMATAN
LOCKOUT UNTUK PEKERJAAN
LISTRIK

Saat bekerja pada alat yang dapat menimbulkan cedera, Saat menggunakan peralatan listrik, Anda harus
Anda harus memastikan alat tersebut diisolasi dan di- memastikan peralatan tersebut dalam kondisi aman.
locked.
6.1 Yang diizinkan untuk memasang tag, melakukan
5.1 Anda harus memasang personal lock dan tag Anda perbaikan dan instalasi listrik hanyalah personil yang telah
pada titik isolasi saat melakukan pekerjaan disetujui oleh KPC.
pemeliharaan alat. Sanksi : Pemutusan Hubungan Kerja
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
6.2 Dilarang menggunakan peralatan listrik portable bila ATURAN 7:
tampak tanda-tanda yang menunjukkan kondisi yang
tidak aman akibat kerusakan, atau bila tidak dipasangi KESELAMATAN
dengan label inspeksi yang berlaku. UNTUK PEKERJAAN
Sanksi Maksimum: Pemutusan Hubungan Kerja LISTRIK
6.3 Dilarang menggunakan genset portable atau
sumber listrik AC lain yang bergerak yang tidak
dipasangi earth leakage device (perangkat pembumian).
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja

Catatan: Peralatan/aksesoris elektrik kantor tidak diharuskan


melaksanakan pengetesan berkala, atau label inspeksi yang
Anda harus selalu melindungi diri Anda dari kemungkinan
berlaku. terjatuh saat bekerja di ketinggian (lebih dari 1,8 meter di
tas permukaan tanah atau tempat berjalan atau platform
permanen).
7.1 Dilarang bekerja di ketinggian (misalnya scaffolding),
atau fall protective device yang dipasang dengan benar
(misalnya harness dan lanyard)
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 8: ATURAN 9: ALAT
RUANG PENGANGKAT/
TERBATAS PENYANGGA

8.1 Dilarang memasuki ruang terbatas tanpa Surat Izin Anda dilarang mengoperasikan alat pengangkat atau alat
Masuk Ruang Terbatas. penyangga bila hal itu tidak aman dialkukan.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja 9.1 Dilarang menggunakan sling untuk mengangkat beban
kecuali Anda telah dilatih untuk melakukannya.
Sanksi maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja

9.2 Dilarang mengoperasikan alat pengangkat untuk mengangkat


beban kecuali Anda memiliki KIMPER yang sesuai.
Sanksi maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
9.3 Dilarang mengoperasikan alat penangkat untuk 10.2 Dilarang keluar dari dalam alat pada saat alat itu
mengangkat beban kecuali anda mengetahui bahwa berada dalam jarak satu setengah kali ketinggian dinding
alat itu memadai untuk mengangkat beban tersebut dan galian yang mudah longsor
dalam kondisi aman. Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Sanksi Maksimum: Pemutusan Hubungan Kerja Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja

ATURAN 10: Kekecualian : Bila JSA telah dilakukan oleh dan izin diberikan
BEKERJA DI oleh Shift Production Supervisor.
DEKAT DINDING
GALIAN YANG 10.3 Dilarang keluar dari dalam alat pada saat alat itu
sedang dimuati.
MUDAH LONGSOR Sanksi : Pelanggaran Pertama – Pemutusan Hubungan Kerja

10.1 Dilarang berada di dalam jarak satu setengah kali


ketinggian dinding galian (digging face) yang mudah
longsor kecuali Anda berada di dalam kendaraan yang
dilengkapi dengan Falling Object Protective Structure
(FOPS) yang disetujui.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja
Kekecualian : Bila JSA telah dilakukan oleh dan izin diberikan
oleh Shift Production Supervisor.
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 11: ATURAN 12:
BEKERJA DI BEKERJA DI DEKAT
DEKAT AREA AIR
PELEDAKAN

8.1 Orang atau kendaraan yang tidak berwenang Anda harus selalu melindungi diri Anda dari tenggelam
dilarang memasuki area yang sedang atau sudah diisi ketika bekerja di dalam atau di atas air dengan kedalaman
dengan bahan peledak tanpa seizin blaster yang lebih dari satu meter.
sedang bertugas. 12.1 Dilarang bekerja di dalam atau di atas air yang
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
kedalamannya lebih dari satu meter tanpa platform kerja
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja
yang aman atau tanpa jaket pelampung yang dipakai
dengan benar.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
01 Peraturan Perusahaan - Golden Rules PAMA
01 Peraturan Perusahaan - Golden Rules PAMA
02 Statistic Incident
Frank Bird Theory Actual PAMA KPCS

1 0
Fatal, Potential Fatal - Risk Rank 1,2,4

10 High Risk, Significant, Reportable to 0 -10


Mine Inspector, LTI – Risk Rank
30 1 -29
Medium Risk – Risk Rank 13-17

600 16 -587
Low Risk – Risk Rank 18-25

300.000 49.021 -250.979


Unsafe Behaviour
Threshold 2021: 46 case

Insiden 2021 Insiden by GD

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
Non FP 4 2 1
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Food
NM Fire
Loss 1 Sliding
PD 3 7 3 Fatigue 1
MI 3 H&F
LTI Tailgating
FATAL Traffic 2 6 2
02 Mean Time Between Incident (MTBI)
02
Penyebab Insiden
Tindakan Tidak Aman :
1. Operator DT1582 memutuskan untuk dumping saat tyre
no.4 & 6 sudah terasa amblas.

Kondisi Tidak Aman :


1. Kondisi dumping point rata namun lembek.

Faktor Pribadi :
1. 1. Operator DT1582 tetap memutuskan dumping karena
Property Damage – Pit Service Dept berasumsi dengan kemiringan seperti itu untuk unit artic
Tanggal : 02 Maret 2021 masih aman.
Waktu : 08.20 Wita 2. 2. Disposal yang lembek tidak teridentifikasi sebagai
Kerusakan : Rubber spring patah, chasis bending deviasi yang harus di follow up oleh GL.
Kronologis
Ketika akan mulai dumping, posisi vessel semakin Faktor Pekerjaan :
miring dan hampir rebah sehingga operator 1. Sudah dilakukan assessment terkait berapa muatan yang
menghentikan aktivitas dan melaporkannya ke GL. diizinkan untuk unit artic dengan vessel extend, namun
Lokasi Kejadian belum dilakukan standardisasi.
Disposal Top Soil Sultan Agung Pit Pelikan.
Critical Faktor
DT1582 manuver mundur untuk dumping dan
merasakan tyre no.6 terasa berat. Kemudian dia stop
di situ dan memutuskan untuk dumping.
02
Penyebab Insiden
Tindakan Tidak Aman :
1. O p r D T 4 8 4 5 m e l a k u k a n o v e r t a k i n g d i d e k a t
persimpangan.
2. Operator DT4845 tidak memperhitungkan posisi tyre
kanan (2) yang masuk ke tali air saat overtaking GR536.

Kondisi Tidak Aman :


1. Lebar jalan di tkp tidak standar(15mtr).
Property Damage – Prod. Area 3 Dept 2. Base jalan di Tkp lembek.
Tanggal : 08 Maret 2021
Faktor Pribadi :
Waktu : 15.00 Wita
1. P e l a n g g a r a n p r o s e d u r o l e h O p r D T 4 8 4 5
Kerusakan : Tidak ada kerusakan
mendahului/overtaking di jarak 150 mtr atau kurang dari
Kronologis persimpangan jalan.
Saat melintas di Jalan Cendrawasih dalam kondisi 2. Operator DT panik dan tidak melakukan pengereman
muatan, DT4845 amblas di sisi jalan kosongan setelah saat menginjak area jalan yang lembek di sisi kosongan.
melakukan overtaking GR536.
Lokasi Kejadian
Faktor Pekerjaan :
Jalan Cendrawasih Pit Pedayak.
1. Perawatan jalan yang tidak memadai.
Critical Faktor
Operator DT4845 saat melakukan overtaking unit
grader GD 536, posisi unit terlalu ke kanan sehingga
tyre kanan (2) masuk ke tali air saat jalan mulai
menyempit.
02
Penyebab Insiden
Tindakan Tidak Aman :
1. Operator PJEX039 tidak memperhatikan posisi tiang dan
kabel listrik saat travel di bawah kabel listrik.
2. Pengawas tidak menginformasikan adanya bahaya kabel
melintang di akses liming KBE (Instruksi pengawas hanya
di akses LV, depan pondok dan belakang swam).

Kondisi Tidak Aman :


1. N/A

Property Damage – Pit Service Dept Faktor Pribadi :


Tanggal : 19 Maret 2021 1. Operator PJEX039 merasa perlu memperbaiki area liming
KBE karena ada unit sarana KBE yang Amblas.
Waktu : 11.00 Wita
Kerusakan : Tiang listrik bengkok, kabel listrik putus
Faktor Pekerjaan :
Kronologis
1. Komunikasi dari pengawas ke operator kurang memadai
Pada saat travel menuju kucica pond, arm boom
sehingga terbentuk persepsi yang salah dari operator
PJEX039 (PC 200 long arm) mengenai kabel listrik
PJEX039.
penerangan di kucica pond.
Lokasi Kejadian
Kucica Pond KPC
Critical Faktor
Operator PJEX039 tidak memperhatikan posisi tiang
dan kabel listrik saat travel di bawah kabel listrik.
03

Mechanic ketika
menggunakan peralatan
manual atau peralatan yang
Tyreman ketika bertenaga listrik, hidrolis
menggunakan peralatan dan pneumatis.

Rigger ketika menggunakan Operator ketika membuka dan


peralatan angkat menutup pintu unit

Warehouse crew mengangkat atau Welder saat merapikan perkakas


mengemas barang
03

Terjepit pintu kabin DT Terjepit Out rigger

Insiden
Terkena lentingan Tersayat Engine
batu gerinda bottom guard
Hand & Finger

Terjepit Lock ring Terjepit rantai

Terkena Lentingan Tersembur Gram


gram
03

Lakukan identifikasi dan Wapadai kemungkinan


analisis bahaya , Survey terjepit, tertimpa,
nip point, JSA, IBPR terpukul, dan terbentur

Pakai alat pelindung diri Pilih dan gunakan alat -


(APD) yang sesuai alat kerja yang sesuai
dengan benar

Pahami dan laksanakan


dengan benar prosedur Pastikan kompeten
dan langkah – langkah sebelum menggunakan
pekerjan tools
Hindari menempatkan
Waspadai tindakan/tugas tangan / jari di titik – titik
yang tidak biasa rawan akan sumber
dilakukan bahaya
03

Karyawan Kendaraan Ringan

Yang Harus Dipersiapakan Yang Harus Diperiksa


vFit & Siap Bekerja vTelah dilakukan P2H sebelum
vSehat, dan MCU 1 tahun sekali dioperasikan
vMempunyai Simper / Kimper yang sesuai, vMemiliki dan mengaktifkan 4WD ( 4 x 4)
dan masih berlaku vSticker Commisioning ( 6 bulanan dan
vKompeten masih berlaku )
vDilengkapi buggy whip 4,5 meter dari
permukaan tanah
03
Batas Kecepatan Mendahului
Kemudikan kendaraan Dilarang mendahului kendaraan lain
sesuai dengan kondisi dalam 100 meter dari persimpangan.
jalan dan selalu patuhi Wajibkan melakukan komunikasi
rambu batas kecepatan, menggunakan radio komunikasi dua
serta sesuaikan kecepatan arah.
dengan arus lalu lintas. Menunggu isyarat lampu overtaking.

Mundur Parkir
Dilarang memundurkan haul Parkir pada area parkir yang
truck (rigid maupun articulate) telah ditetapkan seperti areal
di area tambang kecuali: pergantian shift.
Front Loading Dilarang meninggalkan unit,
Disposal kecuali kendaraan telah diparkir dan
Atau bila seorang pengawas mesin dimatikan.
memberi ijin untuk Dilarang parkir pada tanjakan
memundurkan haul truck kecuali benar-benar darurat.
Apabila mundur diijinkan, Kendaraan Ringan harus
maka harus ada seorang menggunakan gigi transmisi (Gigi 1
spotter yang mengarahkan. untuk tanjakan, Gigi mundur untuk
turunan.
03
HRCP 01 Pengoperasian DT & Trailer

HRCP 02 Pengoperasian LV

HRCP 03 Aktifitas Blasting

HRCP 04 Bekerja Di Ketinggian

HRCP 05 Bekerja Di Dekat Air

HRCP 06 Isolasi Energi

HRCP 07 Bekerja Dengan Listrik


03
HRCP 08 Proses Pengangkatan

HRCP 09 Bekerja Di Ruang Terbatas

HRCP 10 Bekerja Di Dekat Tebing

HRCP 11 Tyre Management Process

HRCP 12 Land Clearing Management

HRCP 13 Eksplorasi Mineral & Batubara


03
HRCP 01 Pengoperasian DT & Trailer
Bahaya dan Resiko Pengoperasian DT & Trailer
03
HRCP 01 Pengoperasian DT & Trailer
Pengendalian Resiko :
• Kompetensi operator
• Lakukan pemeriksaan
kelayakan unit
• Ketahui jarak blind spot unit
HD, seperti berikut ;
03
HRCP 01 Pengoperasian DT & Trailer
Pengendalian Resiko :
• Memeriksa area parkir sekitar unit.
• Pemahaman terkait rambu ;
03
HRCP 01 Pengoperasian DT & Trailer
Pengendalian Resiko :
• Operator DT harus menginformasikan pengawas yang bertanggung jawab jika terdapat
kondisi tidak aman yang dapat menganggu proses operasional.
• Saat loading berlagsung, posisi ban depan harus lurus.
• Saat proses loading berlangsung, operator alat berat dilarang keluar dari kabin.
• Alat angkut / hauler baru boleh berangkat apabila mendapat sinyal dari alat muat.
• Unit DT diijinkan parkir bersebelahan jika terdapat tanggul pengaman. Arah parkir DT
harus sama dan searah. DT yang parkir tetap menyesuaikan dan mengatur jarak aman.
Dan Menurunkan semuat attachment khususnya A2B ke tanah dan dikunci.
• DT tidak boleh berbali arah / U Turn di sepanjang jalur hauling kecuali di tempat yang
diperbolehkan.
• Saat menemukan rambu STOP atau GIVE WAY, jangan berhenti di sebelah kendaraan
atau unit lain. Berhentilah di belakang kendaraan / peralatan tersebut.
03
HRCP 01 Pengoperasian DT & Trailer
Pengendalian Resiko :
• Jangan menempuh jalan menurun dengan transmisi di posisi netral.
• Jangan mendahului sesama alat angkut di jalan menurun atau menanjak, belokan,
persimpangan, dan atau ada kendaraan lain dari arah berlawanan.
• Pada saat kondisi jalan dalam keadaan basah setelah slipery, maka jaga jarak sekurang
kurangnya menjadi 6 kali panjang dump truck.
• Aktifitas high risk seperti dumping air/lumpur/ketinggian, wajib mengikuti dumping
limiter, dan tidak boleh dumping habis.
• Pada saat unit breakdown, maka wajib menyalakan lampu hazard, komunikasi ke
pengawas, dan aktifkan brake.
03
HRCP 02 Pengoperasian LV, Bus, & Manhaull
Bahaya dan Resiko Pengoperasian LV, Bus, MH
03
HRCP 02 Pengoperasian LV, Bus, & Manhaull
Pengendalian Resiko :
• Pemenuhan kompetensi (Pemberian materi, ujian teori, ujian praktek, field test)
03
HRCP 02 Pengoperasian LV, Bus, & Manhaull
Pengendalian Resiko :
• Pemenuhan kompetensi (Pemberian materi, ujian teori, ujian praktek, field test)
• Dilarang mendahului kendaraan bila masuk dalam jarak 100 meter dari tikungan,
persimpangan, tanjakan / turunan, dilarang mendahului jika tidak ada balasan
komunikasi dari unit yang akan didahului, dan dilarang mendahului ketika ada lawan
dari arah berlawanan.
• Unit harus parkir di area yang sudah ditentukan (Bendera Kuning).
• Ikuti kaidah prosedur parkir, dan memasuki front / disposal.
• Pengemudi dilarang menggunakan handsfree / headset / handphone saat sedang
mengemudi.
• Pada saat akan mendekati alat berat dalam radius 30 meter, maka operator harus
keluar dari kabin terlebih dahulu, baru sarana mendekat.
03
HRCP 03 Blasting Activity
Bahaya dan Resiko Blasting Activity
03
HRCP 03 Blasting Activity
Bahaya dan Resiko Blasting Activity
03
HRCP 03 Blasting Activity
Pengendalian Resiko :
• Pada saat proses pengisian bahan peledak, lubang harus dalam keadaan baik, tidak
tertutup tanah / air. Tidak boleh ada pengoperasian alat saat proses pengisian bahan
peledak.
• Pada saat melakukan sleep blast maka harus memastikan : Area sudah diisolasi melingkar,
terdapat rambu, terdapat penerangan yang memiliki rotary warna merah, dan
komunikasi pada saat P5M.
03
HRCP 04 Bekerja di Ketinggian
Bahaya dan Resiko Bekerja Di Ketinggian :
03
HRCP 04 Bekerja di Ketinggian
Bahaya dan Resiko Bekerja Di Ketinggian :
03
HRCP 04 Bekerja di Ketinggian
Pengendalian Resiko :
• Pekerjaan diatas 1,8 meter wajib menggunakan Full Body Harnest.
• Full Body Harnest harus selalu diperiksa sebelum digunakan dan diperiksa secara bulanan.
• Full Body Harnest harus dilengkapi dengan absorber, yang disesuaikan dengan ketinggian
pada saat bekerja.
• Pekerjaan diatas 5 meter wajib membuat permit bekerja, dan menggunakan Full Body
Harnest.
• Area pekerjaan ketinggian harus didemarkasi tertutup.
• Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan tangga step ladder adalah dilarang
bekerja di tangga paling atas dan nomor dua dari atas.
• Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan tangga extention ladder adalah tidak
boleh menyambung ladder, gunakan perbandingan 1 : 4 (tinggi), ujung jung tangga
harus diikat, jika bekerja di kabel listrik tangga harus dipasangin isolator, dan tinggi
maksimum penggunaan tangga ini adalah 9 meter.
• Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan single ladder adalah jangan melakukan
tumpuan pada daerah yang soft (kaca, pondasi yang lemah), minta bantuan memegang
tangga.
03
HRCP 04 Bekerja di Ketinggian
Pengendalian Resiko :
• Pekerjaan ketinggian menggunakan scafolding harus dilakukan setelah mendapatkan ijin
dari scafolding inspector, dan ditandai dengan adanya tag bewarna hijau. Ketika tag
bewarna merah yang terpasang pada scafolding, maka scafolding tidak boleh digunakan.
• Pekerjaan diatas 5 meter harus sudah mendapatkan pelatihan bekerja di ketinggian
(working at high).
03
HRCP 05 Bekerja di Dekat Air
Bahaya dan Resiko Bekerja Di Dekat Air :
03
HRCP 05 Bekerja di Dekat Air
Pengendalian Resiko :
• Pekerja wajib menggunakan pelampung ketika bekerja di dekat air yang memiliki
kedalaman lebih dari 1 meter.
• Pekerja sudah mendapatkan pelatihan Bekerja didekat air (Working Near Water).
• Melaporkan setiap aktiftas diatas ke channel 9 setiap kali masuk dan keluar dari air.
• Pekerja didekat air tidak boleh seorang diri, harus ada yang mengawasi dan stand by
dengan radio.
03
HRCP 06 Isolasi Energi
Bahaya dan Resiko Isolasi Energi :
03
HRCP 06 Isolasi Energi
Pengendalian Resiko :
• Isolasi didefinisikan sebagai proses pemutusan alat dan instalasi dari semua sumber energi
sehingga suatu pekerjaan tertentu dapat dijalankan pada mesin dengan menggunakan
tools yang diberi nama LOTO / Personal Lock Holder
03
HRCP 06 Isolasi Energi
Pengendalian Resiko :

• Isolasi terdiri dari 12 langkah, 6 langkah yang pertama adalah untuk menghilangkan
energi, dan 6 langkah selanjutnya untuk mengembalikan energi.
03

NEW
FATIGUE
TRAINING
Safety, Health & Environment Division
03 DEFINISI FATIGUE & INSIDEN FATIGUE
Safety, Health & Environment Division

“Fatigue is an experience of physical or mental


weariness that results in reduced alertness.”
Apa itu Fatigue?
(Sumber: Fatigue Management Strategies for
Employees, edu.au Canadian, April 2007) Fatigue/Kelelahan adalah sebuah pengalaman
keletihan fisik atau mental yang mengakibatkan
berkurangnya kewaspadaan.

Insiden yang menimpa operator / driver baik


PAMA maupun Mitra Kerja nya yang dari hasil Apa itu Insiden Fatigue?
Investigasi terbukti disebabkan oleh penurunan (Sumber: Dokumen petunjuk pelaksanaan Fatigue Incident
Reduction Program, PT. Pamapersada Nusantara, 2015)
kinerja tubuh baik fisik maupun mental.
03 WAJIB BEKERJA DALAM KONDISI FIT
Safety, Health & Environment Division
Program Mandatory Pengelolaan Fatigue :

1. Memenuhi jumlah istirahat yang telah disiapkan dalam Standar


Parameter Pengelolaan Fatigue minimal 7 jam sehari.
2. Proses Fit to Work di awal shift harus dilakukan dan ditindak
lanjuti sesuai dengan prosedur.
3. Melakukan Fatigue Check kepada semua Operator (100%) pada
Shift Siang dan Malam.
4. K o n d i s i k a m a r M e s s h a r u s d i p a s t i k a n h o u s e k e e p i n g ,
pengendalian waktu istirahat dan suhu kamar dikontrol dengan
baik.
5. Operator yang mengalami fatigue, WAJIB melakukan tindakan
recovery dengan STOP operasi pada rest area yang telah
ditetapkan, istirahat tidur dan melapor kepada Pengawas.
6. Pengawas memberikan kesempatan kepada Operator yang
mengalami fatigue saat beroperasi untuk STOP operasi dan
beristirahat tidur TANPA DIBERIKAN SANKSI atau feedback
yang dapat membuat Operator enggan lapor fatigue.
03 WAJIB BEKERJA DALAM KONDISI FIT
Safety, Health & Environment Division

02
OPA (Operator Personal Assistance)
Adalah suatu alat bantu pada
operator (digunakan di
FIT TO WORK MANAGEMENT pergelangan tangan, jam
tangan) sebagai alat bantu
perekam jumlah jam tidur actual,
Bertujuan untuk memastikan bahwa Operator/Driver sehingga pada saat Fit to Work
yg bekerja pada Shift tersebut dalam kondisi untuk actual tidur sudah dapat
Fit (baik secara fisik dan atau mental). diketahui tanpa mengisi form fit
to work.

01Bandara Sistem
Tempat khusus untuk operator / Driver melakukan fit to work
sebelum bekerja dengan mengisi pada layar yang disediakan. 03Fit to Work Online
Sama hal nya seperti
Bandara system, yang
membedakannya adalah
operator dapat mengisi
melalui aplikasi 1Pama
yang terinstall di Hp
operator.
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MEMPENGARUHI FATIGUE
Safety, Health & Environment Division

Sumber : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2018

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MEMPENGARUHI FATIGUE
Safety, Health & Environment Division Faktor Lain nya Penyebab Fatigue

MENGKONSUMSI
PENYAKIT DIET & KURANG ALKOHOL DAN GANGGUAN
OBAT DAN
KRONIS OLAH RAGA MEROKOK TIDUR (APNEA)
STIMULASI
Orang yang Efek samping obat,
Alkohol dapat stimulant atau
Beberapa penyakit overweight
mengganggu pola Apnea adalah supplement ada yang
seperti kecing manis, cenderung
tidur normal dan gangguan dapat menyebabkan
hepatitis, tekanan berpotensi memiliki
menurunkan kualitas pernafasan (henti kantuk, mual atau
darah tinggi, masalah penyakit
tidur sehingga saat nafas sejenak saat jantung berdebar-
kolesterol tinggi atau kronis sehingga
bangun masih terasa mendengkur) dan debar. Tanyakan efek
gangguan jantung, dapat mengganggu
letih. Merokok tidak akan menjadi lebih sampingnya ke pada
jika tidak diobati kualitas tidur.
meningkatkan berat lagi jika diiringi Dokter / Apoteker
dengan teratur dapat Dengan berolah raga
kewaspadaan, dengan kegemukan dari obat yang kita
membuat anda teratur untuk
merokok juga tidak dan merokok. terima. Konsumsi
merasa fatik. menyeimbangkan
membantu menunda kafein hanya
antara asupan kalori
timbulnya fatik. mengusir rasa kantuk
dengan aktivitas fisik.
sementara.

Sumber: Buku Panduan Karyawan dan Keluarga Mengenai Fatik, PT. Pamapersada Nusantara Tahun 2014

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE

Sumber :
Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia,
Tahun 2019

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MEMPENGARUHI FATIGUE
Klasifikasi Insiden Penyebab insiden fatigue pada Tahun 2019 di PAMA
Penyebab Fatigue dikarenakan:
Tahun 2019
38%

Pengaturan Pola Istirahat – Bermain Gadget


Sumber: Pengaturan pola istirahat yang tidak bijak yaitu
Statistik insiden fatigue SHE bermain gadget menjadi penyumbang paling
Division PT. Pamapersada
Nusantara Tahun 2019 tinggi penyebab insiden fatigue.

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MEMPENGARUHI FATIGUE
Presentase Kejujuran
Mengisi Fit to Work Pada
Insiden Fatigue Tahun 2019

50%

Sumber:
Tidak Jujur dalam Mengisi
Statistik insiden fatigue SHE
Division PT. Pamapersada Fit to Work
Nusantara Tahun 2019

Pada insiden Fatigue yang


terjadi pada Tahun 2019
yang lalu 50% tidak jujur
dalam mengisi fit to work
pada awal shift.

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MEMPENGARUHI FATIGUE
Safety, Health & Environment Division

Klasifikasi Insiden
Penyebab Fatigue
Tahun 2019 Source: Statistik insiden fatigue SHE Division PT. Pamapersada Nusantara Tahun 2019

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Safety, Health & Environment Division

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Salah satu cara istirahat dalam waktu singkat untuk
Safety, Health & Environment Division
POWER NAP membantu mengisi ulang energi

Sebaiknya durasi power nap berada di Mengurangi Drop Circadian Circle


antara 10 hingga 30 menit. Lebih dari 30 Napping adalah cara yang sangat efektif
menit berpotensi mengalami Inersia Tidur bahkan lebih baik daripada mengkonsumsi
kafein agar Circadian circle tidak drop.

Mengurangi Kesalahan

Hindari semaksimal mungkin hal-hal Dengan Napping dapat meningkatkan


POWER kinerja kerja, mengurangi kesalahan dan
yang dapat mengganggu Anda dalam
NAP menghindari kecelakaan.
Napping
Meningkatkan Kewaspadaan
Dengan Napping dapat meningkatkan
kewaspadaan yang cukup besar,
Tutup mata, lalu cobalah untuk merasa sehingga dapat menghindari bahaya.

relaks. Anda dapat membuat diri merasa


nyaman dan mengatur alarm Memiliki Penilaian Lebih Baik
Kurang tidur akan berdampak pada
pengambilan keputusan yang lebih buruk.

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Infographic Style
OPERATOR:
JUJUR saat mencatatkan
Jumlah Jam Tidur dan Kondisi
Aktual Ketika Melakukan Fit to
Work
PENGAWAS:
Memastikan Jumlah Jam
Tidur dan Kondisi Aktual
Operator/Driver
Sebelum Bekerja

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Safety, Health & Environment Division

COMFORTABLE REST SPACE FACILITIES


TUJUAN : Untuk menciptakan kondisi lingkungan Ruang Tidur / Mess yang mampu
memberikan suasana bagi Operator dalam rangka memperoleh jam tidur yang cukup.

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Safety, Health & Environment Division
Mengatasi Kejenuhan menjadi salah satu factor yang harus diperhatikan, tidak bisa kita biarkan begitu
saja. Karena jika dibiarkan berlarut-larut maka akan menimbulkan masalah psikologis terhadap karyawan. Berikut adalah
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja (Berolah raga, menyalurkan hobi, dsb).

Ajak lah rekan kerja mu untuk ikut berolah raga bersama. Selain
mengatasi jenuh, tentu dengan olah raga dapat menjaga kondisi
tubuh.

Dengan menyalurkan hobi dapat mengusir


kejenuhan. Dapat berupa bersepeda bersama,
memancing, dsb. Penyaluran hobi pun tentu nya
dengan memperhatikan keselamatan.

Penyediaan dan pengaturan tempat berkumpul di satu


lokasi sebagai area untuk tempat bermain game pada
satu waktu.

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Safety, Health & Environment Division PANDUAN SOBAT SELAMAT - POS KEBUGARAN
NO. GROUP LEADER OPERATOR
1 Menjawab salam (PEDULI) SALAM ketika masuk Pos Kebugaran
2 Menyediakan form absensi (PATUH) Absen dan ttd
2 Memberikan instruksi stretching (PATUH) STRETCHING 3 gerakan *
*1. Silang kaki badan menunduk,
3 Menanyakan jumlah minum air putih (SADAR) Menjawab jml liter ujung jari tangan sentuh lantai
(bergantian kaki kiri dan kanan) @ 10
4 Memberikn instruksi Fun Picture Games (SADAR-PEDULI) Menjawab
hitungan
5 Menyediakan kopi murni (non sachet) Minum Kopi dan snack 2. Angkat tangan ke atas
memanjangkan badan, Tarik badan ke
6 Fatigue Handling 1: Merespon saat operator bertanya dengan “Pak, saya mau tanya …….” kiri dan ke kanan @ 10 hitungan.
mendengarkan cerita operator (SADAR-PEDULI) (Respon 3 ) 3. Membuka dua kaki lebar ,
masukkan kepala antara dua kaki jauh
Fatigue Handling 2: Bercanda santai mengenai kondisi operator Menanggapi bercanda santai
ke belakang @hitungan 10.
(PEDULI)
4. Tangan di pinggang, dorong
Fatigue Handling 3 : Bertanya tentang kondisi port site, Front , jalan, Menjawab perilaku teknis SADAR prosedur safety pinggang ke depan kepala melihat ke
area kerja, kecepatan terhambat (debu, warga melintas) (SADAR- sudah dilakukan dengan PATUH atas @10 hitungan .
PATUH)
9 Check Emoticon picture kondisi emosi sesama operator (SADAR- Melihat emoticon
PEDULI)
10 Memberi perintah operator tidur (bila diperlukan) setelah dipastikan oleh Melaksanakan perintah tidur
GL aman emosinya (PATUH-PEDULI)

03
HAL-HAL PENTING YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA FATIGUE
Safety, Health & Environment Division

Contoh
Pelaksanaan
Pemeriksaan
Kebugaran
“Cafe Cek Fatigue”

03
03

#sadar #patuh #peduli TERIMA KASIH


03
04 HIV / AIDS

“HIV/AIDS adalah gejala menurunnya kekebalan


tubuh oleh virus HIV. Virus ini merusak sistem
kekebalan tubuh sehingga pengidapnya mudah
terserang berbagai penyakit”.

Cara Penularan HIV/AIDS

Persalinan Transfusi Darah Pemakaian Jarum Hubungan Seksual


Ibu hamil yang
terinfeksi HIV akan
Melalui transfusi Suntik Melakukan hubungan
darah/produk darah seksual dengan
menularkan HIV yang sudah tercemar Lewat jarum suntik yang sudah penderita HIV
kepada bayi yang HIV tercemar HIV, yang dipakai
dikandungnya. bergantian tanpa disterilkan,
misalnya pemakaian jarum suntik
di kalangan pengguna narkoba
04 HIV / AIDS

Setelah melewati masa tanpa gejala (5-7


tahun) biasanya muncul kumpulan gejala
seperti:
04 HIV / AIDS

Education
Aktif mencari
Drugs informasi yang
benar
Absen Tidak
Tidak mengkonsumsi
Condom narkotika
Berhubungan
sex saat jauh Be Faithful Pemakaian
dari pasangan alat
Tidak gonta- kontrasepsi
ganti pasangan pada saat
berhubungan
04
04
04
04
04
04
04
04

Mencuci Tangan Memakai Masker


Lawan Covid-19 dengan
menerapkan 4M

Lawan Covid-
19 dengan
4M
Menjaga Stamina dan
Menjaga Jarak
Kesehatan Tubuh
04
05
“Induction Rules” Berikut Alur Untuk Melakukan Induksi Karyawan Lokal Sangatta / Non
Mess Di Klinik Persada Medika :

• Operation Area (
• Karyawan mengambil nomor antrian di • Yang melakukan tahapan ini adalah
)
Meja Klinik Karyawan yang Non Reaktif
• Maintenace Area (
• Menunggu nomor antrian dipanggil di • Melakukan pengisian Form Screening
)
tenda yang sudah disediakan Covid & Pemberian Link Induksi
• Nonom Area ( )

2. 4. 6.
Datang Ambil
Rapid Screening Link
Ke Antrian Selesai
Test Covid Induksi
Klinik Rapid

1. 3. 5.
• 07.00 - 09.00 : Karyawan PAMA • Karyawan melakukan Rapid
• 09.00 - 11.00 : Karyawan LS & SC PAMA Test Link Induksi tergantung jabatan :
• 11.00 - 12.00 : Karyawan Support GS / • Menunggu hasil Rapid Test +- • GL UP & Nonom (Uji Pemahaman Induksi,
Driver LV / Bus / Manhaul 10 Menit di tenda yang sudah Fatigue, K3LH PLT (Khusus Nonom dan
disiapkan GL Up PLT) dan DRD (Khusus pemegang
Note : • Karyawan Reaktif Langsung kimper))
• Karyawan LS Meliputi ; KNE, Philindo, Dapat Pulang Kerumah • Operator (Uji Pemahaman, Fatigue, DDT
ERM, KAMAJU, Naga Mas, NPN. • Karyawan SC membawa hasil Operator)
• Karyawan SC Meliputi ; EBS, PJPN, TJ. rapid yang telah dilakukan di • Mekanik (Uji Pemahaman, Fatigue, dan
Persada Medika K3LH PLT)

05 Agenda Datang Cuti


“Induction Rules”
Berikut beberapa ketentuan untuk melakukan Induksi Karyawan Lokal Sangatta / Non Mess
Ketentuan Induksi :
• Karyawan SC membawa hasil rapid yang telah dilakukan di
Persada Medika

Di Klinik Persada Medika : • Absen Induksi Menggunakan Downloadtan Data Pengerjaan Sesuai
Jabatan nya.

1. • 07.00 - 09.00 : Karyawan PAMA


• 09.00 - 11.00 : Karyawan LS & SC PAMA
• 11.00 - 12.00 : Karyawan Support GS / Driver LV / Bus / Manhaul
• Peserta Dianggap Induksi ketika nama nya terdapat di Data Pengerjaan
Sesuai Jabatannya.

2.
• Pengerjaan Maksimum Pemahaman Materi sesuai jabatan adalah
Pukul 12.00 WITA.
• Karyawan mengambil nomor antrian di Meja Klinik
• Menunggu nomor antrian dipanggil di tenda yang sudah disediakan
• Telat mengerjakan, mengerjakan tidak selesai, dan atau tidak

3.
mengerjakan akan dianggap GUGUR.
• Karyawan melakukan Rapid Test
• Menunggu hasil Rapid Test +- 10 Menit di tenda yang sudah disiapkan • Tidak melakukan tahapan diatas, karyawan dianggap TIDAK INDUKSI
• Karyawan Reaktif Langsung Dapat Pulang Kerumah dan ST Dinas TIDAK DIBUAT. Karyawan tersebut WAJIB HADIR lagi di
Keesokan Harinya.

4. • Yang melakukan tahapan ini adalah Karyawan yang Non Reaktif


• Melakukan pengisian Form Screening Covid & Pemberian Link Induksi

5. • Link Induksi mengerjakan (GL UP & Nonom (Uji Pemahaman Induksi,


Fatigue, K3LH PLT (Khusus Nonom dan GL Up PLT) dan DRD (Khusus pemegang kimper), Operator (Uji
Pemahaman, Fatigue, DDT Operator), dan Mekanik (Uji Pemahaman, Fatigue, dan K3LH PLT)) dan mendapat
Nilai Sempurna, Link nya adalah sebagai berikut ;

• Atau scan Barcode di pojok kanan bawah

05 Agenda Datang Cuti


DOA
“ SAFETY COMITMENT “
KESELAMATAN UNTUK KITA SEMUA... AMIN
THANK YOU
Safety, Health, Environment Pamapersada Nusantara District KPC Sangatta

Anda mungkin juga menyukai