&
Jenis-jenis Policy
Oleh Kelompok 1 :
-Alvian Chandika (1915041057)
-Dafa Agung Prasetya (1915041059)
-Galuh Saputra (1955041003)
Pengertian Safety
Policy
• Safety Policy atau Keamanan/Kebijakan kesehatan dan keselamatan
adalah pernyataan tertulis dari pemberi kerja yang menyatakan
komitmen perusahaan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan
karyawan dan kepada publik. Ini adalah komitmen yang didukung oleh
manajemen kepada karyawannya mengenai kesehatan dan
keselamatan mereka.
• OHSAS.(180001:2007)
KepmenakerNomor.463/M ialah kondisi dan faktor yang mempengaruhi keselamatan dan
OHSAS.(180001:2007) EN/1993 kesehatan pekerja serta orang-orang yang berada di tempat kerja
tersebut.
Undang- • KepmenakerNomor.463/MEN/1993
Undang yakni upaya perlindungan yang ditujukan agar pekerja dan
Ketenagakerjaa orang lainnya yangberada di ditempat kerja/perusahaan atau di
n No.13 Tahun suatu instansi selalu dalam keadaan selamat dan sehat, selain itu
2003 pasal 87 juga agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
Keputusan Menteri Tenaga Keputusan Menteri Tenaga • Keputusan Menteri Tenaga kerja No. KEP-125/MEN/82
Kerja No. KEP-04/MEN/87 kerja No. KEP-125/MEN/82 Tentang Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional
6
Tujuan Pembentukan dan Pelaksanaan P2K3
Suatu Perusahaan mempunyai kebijakan untuk selalu Metode untuk mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko :
memperhatikan dan menjamin implementasi peraturan 1. Mendefinisikan sesuai ruang lingkup, sifat alami, dan waktu
keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang meliputi : untuk memastikan proaktif
• Peningkatan berkelanjutan 2. Klasifikasi resiko dan identifikasi mana yang harus
• Sesuai dengan aturan dan perundangan dihilangkan atau dikontrol
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja 3. Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan
yang berlaku pengontrolan resiko yang dimiliki
• Mengkomunikasikan ke seluruh karyawan 4. Menentukan faslitas yang diperlukan, identifikasi pelatihan
agar karyawan sadar dan mawas mengenai yang mungkin diperlukan atau pengembangan kontrol
kewajiban keselamatan dan kesehatan operasional
pribadi 5. Memonitor langkah langkah yang mungkin diperlukan
• Dapat diketahui atau terbuka bagi pihak- untuk memastikan efektivitas dan ketepatan waktu
pihak yang berminat implementasi
• Evaluasi berkala untuk mempertahankan 6. Identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan pengontrolan
agar tetap relevan dan sesuai dengan resiko dijelaskan dalam formulir HIRARC (Hazard
perusahaan Identification resiko Assesement & resiko Control)
Menajemen K3
Suatu perusahaan memiliki
kewajiban-kewajiban di
Accountability mencakupi
dalam manajemen
keselamatan kerja
• Safety Policy • Responsability
• Organisation/ • Authority
Management
• Accountability
Syarat Pembentukan P2K3
Calon-calon anggota
Potensi bahaya dan Hal-hal yang harus dari setiap kelompok
tingkat resiko yang ada dipikirkan dalam kerja yang akan
di tempat kerja pembentukan P2K3 mengisi struktur
organisasi
Keanggotaan Sekretaris
P2K3 terdiri
P2K3dariialah Pasal
unsur 3
Ahlipengusahan danKerja
Keselamatan pekerja
dari perusahaan
Permenaker
yang susunannya terdiri dari Ketua, No.
Sekretaris
yang dan Anggota
bersangkutan
PER-
04/MEN/1987
Ketua P2K3, diupayakan dijabat oleh pimpinan perusahaan atau
salah satu pengurus perusahaan
Program Kerja P2K3
Program kesehatan dan keselamatan kerja yang disyaratkan dalam pasal 36.1 Undang-Undang harus
ditandatangani oleh pemberi kerja dan oleh orang atau orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan operasi
pengusaha di provinsi dan harus mencakup:
• Pernyataan komitmen pemberi kerja untuk bekerja sama dengan komite kesehatan dan keselamatan kerja dan
pekerja di tempat kerja dalam melaksanakan tanggung jawab bersama mereka untuk kesehatan dan keselamatan
kerja;
• Pernyataan tanggung jawab masing-masing dari pemberi kerja, penyelia, komite kesehatan dan keselamatan kerja
dan pekerja dalam melaksanakan tanggung jawab bersama mereka untuk kesehatan dan keselamatan kerja;
• Prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan persiapan, prosedur kerja tertulis untuk menerapkan praktik
kesehatan dan keselamatan, termasuk praktik yang diwajibkan oleh Undang-Undang dan peraturan, atau atas
perintah petugas;
• Sebuah rencana untuk mengarahkan dan melatih pekerja dan penyelia di tempat kerja dan praktik kerja aman,
rencana, kebijakan dan prosedur khusus pekerjaan, termasuk untuk tanggap darurat, yang diperlukan untuk
menghilangkan, mengurangi atau mengendalikan bahaya;
• Persiapan untuk membentuk dan mengoperasikan komite kesehatan dan keselamatan kerja
• Rencana untuk anggota komite pelatihan seperti yang dipersyaratkan dalam UU
• Dll.
Pembentukan P2K3
1. Tahap Persiapan
Internal perusahaan harus mempersiapkan pembentukan P2K3